You are on page 1of 3

TUGAS KELOMPOK APLIKASI BAHASA INGGRIS

Nama Anggota Kelompok :


1. Ni Made Sumawati Asih ( 1911041019)
2. Ni Made Wiwiek Andriyani ( 1911041021)
3. Dewa Ayu Putu Raka Setyawati (1911041024)
4. Gusti Ayu Putu Padmawati (1911041026)
Jurusan : Dharma Acarya
Prodi / Kelas : PGPAUD/ 6C

The story title that we choose is “The Legend of Selat Bali”

1. The generic structure of the Story “The Legend of Selat Bali”, including:
a. Orientation (pengenalan karakter, seting tempat dan waktu):
Once upon a time in Daha kingdom there lived a Brahmin named Sidi Mantra
who was very famous. Guru Sanghyang Widya gave him gifts and presented him a
beautiful wife. After many years of marriage, they had a son who they named Manik
Angkeran. Although Manik Angkeran was handsome and intelligent young man but
he had bad behavior, he like gambling. He often lost, so he had staked his parents’
wealth, even in debt to someone else. Because they could not pay the debt, Manik
Angkeran’s father asking for help to do something.
Translation :
Pada jaman dahulu kala di kerajaan Daha hiduplah seorang brahmana
bernama Sidi Mantra yang sangat terkenal. Guru Sanghyang Widya memberinya
hadiah dan memberinya istri yang cantik. Setelah bertahun-tahun menikah,
mereka memiliki seorang putra yang mereka beri nama Manik Angkeran.
Meskipun Manik Angkeran adalah pemuda yang tampan dan cerdas, namun
kelakuannya buruk, suka berjudi. Dia sering kalah, sehingga dia mempertaruhkan
kekayaan orang tuanya, bahkan berhutang kepada orang lain. Karena tidak
mampu membayar utang, ayah Manik Angkeran meminta bantuan untuk
melakukan sesuatu.

b. Complication (eksplorasi permasalahan):


Sidi Mantra prayed to the God. Suddenly he heard a voice, “Hi, Sidi Mantra, in
the crater of Mount Agung there is a treasure guarded by a dragon, the Dragon
named Basuki. Go there and ask that he would give a little fortune”. Sidi Mantra
went to Mount Agung to overcome all of the problems. Arriving at the edge of
Mount Agung, he sat down. As he rang the genta and called the name of Naga
Basuki. In a few moments the Naga Basuki was out.
After hearing the purpose of Sidi Mantra, Naga Basuki gave him gold and
diamonds. After saying thank you, Sidi Mantra went home. He gave all of the gold
and diamonds to Manik Angkeran in hopes he would not gamble anymore. Of
course not long after, the treasure was gone for a bet. Manik Angkeran once again
enlist the help of his father. Sidi Mantra of course refused to help his son.
Translation :
Sidi Mantra berdoa kepada Tuhan. Tiba-tiba ia mendengar suara, “Hai, Sidi
Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga oleh seekor naga,
Naga bernama Basuki. Pergilah ke sana dan mintalah agar dia memberi sedikit
rejeki”. Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung untuk mengatasi semua masalah.
Sesampainya di tepi Gunung Agung, ia duduk. Sambil membunyikan genta dan
memanggil nama Naga Basuki. Dalam beberapa saat Naga Basuki sudah keluar.
Setelah mendengar maksud Sidi Mantra, Naga Basuki memberinya emas dan
intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra pulang. Dia memberikan
semua emas dan berlian kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan
berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta karun itu hilang untuk
dipertaruhkan. Manik Angkeran sekali lagi meminta bantuan ayahnya. Sidi Mantra
tentu saja menolak membantu anaknya.

c. Evaluation (kendali dan evaluasi masalah):


Manik Angkeran heard from his friends that the gold and diamonds was
obtained from Mount Agung. Manik Angkeran knew to get there he had to cast a
spell, but he never learned about prayer and mantra. So, he just took the genta that
was stolen from his father while he slept. As he arrived at the crater of Mount
Agung, Manik Angkeran rang his “genta”. What a fright he saw Naga Basuki. Having
heard the purpose of Manik Angkeran, he said, “I will give you treasures that asked
for, but you must promise to change your behavior. Do not gamble anymore.
Remember the law of karma”. Manik Angkeran stunned to see the gold, diamonds,
and jewels in front of him. Suddenly there was malice in his heart that arised.
Because he want to get more possessions, he cut the nail of Naga Basuki when he
returned to the hive. Manik Angkeran immediately ran away and not overtaken by
the Dragon. But because the miracle of the Dragon, Manik Angkeran burned to
ashes during the dragon licked his tracks.

Translation:
Manik Angkeran mendengar dari teman-temannya bahwa emas dan intan itu
didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus
membaca mantra, tetapi dia tidak pernah belajar tentang doa dan mantra. Jadi, dia
hanya mengambil genta yang dicuri dari ayahnya saat dia tidur. Setibanya di kawah
Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan “genta” miliknya. Betapa takutnya
dia melihat Naga Basuki. Mendengar maksud Manik Angkeran, ia berkata, “Aku
akan memberimu harta yang diminta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah
perilakumu. Jangan berjudi lagi. Ingat hukum karma”. Manik Angkeran tercengang
melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada kedengkian di
hatinya yang muncul. Karena ingin mendapatkan harta yang lebih banyak, ia
memotong kuku Naga Basuki saat kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera
melarikan diri dan tidak disusul oleh Naga. Namun karena keajaiban sang Naga,
Manik Angkeran terbakar menjadi abu saat sang naga menjilati jejaknya.

d. Resolution (pemecahan masalah):


As he heard the death of his son, Sidi Mantra was grief and speechless. Soon
he visited Naga Basuki and begged his son to be revived. The Dragon accepted it,
otherwise, its tail origin can return to normal. With his power, Sidi Mantra could
restore the dragon’s tail. After Manik Angkeran turned a life, he apologized and
promised to be a good person. Sidi Mantra knew that his son had repented, but he
also understood that they were no longer able to live together. “You have to start a
new life but not here,” he said.
Translation :
Mendengar kematian putranya, Sidi Mantra berduka dan terdiam. Segera ia
mengunjungi Naga Basuki dan memohon agar putranya dihidupkan kembali. Naga
menerimanya, jika tidak, asal ekornya dapat kembali normal. Dengan kekuatannya,
Sidi Mantra bisa mengembalikan ekor naga. Setelah Manik Angkeran hidup
kembali, dia meminta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu
bahwa putranya telah bertobat, tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi
dapat hidup bersama. "Kamu harus memulai hidup baru tapi tidak di sini," katanya.
e. Reorientation (simpulan akhir):
In the blink of an eye he was gone. In the place where he stood there was a
water source that grew larger that it became the ocean. With his cane, Sidi Mantra
made a line that separated him with his son. Now the place is known as the line
which is separating Java and Bali islands.
Translation :
Dalam sekejap mata dia menghilang. Dan di tempat dia berdiri terdapat sumber
air yang semakin membesar hingga menjadi lautan. Dengan tongkatnya, Sidi
Mantra membuat garis yang memisahkan dirinya dengan putranya. Sekarang
tempat itu dikenal sebagai garis atau selat yang memisahkan pulau Jawa dan Bali.

2. The moral value of the story :


In the context of educating as a good parent, the way to love children does not
mean obeying all the wishes of children or pampering them. However, it is important
to educate children with learning experiences through a process of hard work, not by
providing all the facilities or obeying the child's wishes. All of this aims to form the
character of a child who is not spoiled and hardworking or a child who is tenacious.

Translation :
Dalam konteks mendidik sebagai orang tua yang baik, cara menyayangi anak
bukan berarti menuruti semua keinginan anak atau memanjakannya. Akan tetapi
penting untuk mendidik anak dengan pengalaman belajar melalui sebuah proses
kerja keras, bukan dengan memberikan semua fasilitas atau menuruti kehendak
anak. Semua itu tujuannya untuk membentuk karakter anak yang tidak manja dan
pekerja keras atau anak yang ulet.

3. The Verb 2 (verb for past tense), including:

1. Lived = Tinggal 21. Arrived =Tiba


2. Gave = Memberikan 22. Asked = Meminta
3. Presented = Menghadiahkan 23. Stunned =Mencengangkan
4. Had = Mempunyai 24. Arised = Muncul
5. Staked = Mempertaruhkan 25. Returned = Mengembalikan
6. Prayed = Berdoa 26. Ran = Berlari
7. Heard = Mendengar 27. Overtaken = Menyusul
8. Guarded = Menjaga 28. Burned = Membakar
9. Named = Bernama 29. Licked = Menjilat
10. Went = Pergi 30. Visited = Mengunjungi
11. Sat down = Duduk 31. Begged = Memohon
12. Rang = Membunyikan 32. Revived = Hidup kembali
13. Called = Memanggil 33. Accepted = Menerima
14. Gone = Pergi atau Menghilang 34. Turned = Berubah
15. Refused = Menolak 35. Apologized = Menyesal
16. Obtained = Mendapatkan 36. Promised = Berjanji
17. Knew = Mengetahui 37. Repented = Bertobat
18. Learned = Mempelajari 38. Understood = Mengerti
19. Took = Mengambil 39. Stood = Berdiri
20. Stolen = Mencuri 40. Grew = Membesar
41. Separated = Memisahkan

You might also like