You are on page 1of 3

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat dan sejarah
Matematika

Terhadap kelemahan itu, perlu ada perubahan paradigma dan cara


pandang baru tentang bagaimana unsur-unsur filsafat itu bisa
diberikan kepada peserta didik dan tidak melakukan perubahan
terhadap kurikulum matematika yang sudah ada, ini ditujukan
kepada pendidik agar apa yang diberikan kepada para peserta
didiknya harus dilengkapi dengan berbagai penjelasan dan latar
belakang terhadap sebuah rumus yang telah diyakininya itu,
sebagai sebuah pengetahuan filsafat.
Dunia Pendidikan matematika inovatif kontemporer ada dua cara:
Intensif yaitu merupakan pendidikan Matematika dimana dalam
pelaksanaan proses pembelajaran matematika, peserta didik
dituntut untuk menggunakan kemampuan dan pikirannya secara
dalam sedalam- dalamnya untuk menerapkan konsep-konsep yang
ada dalam matematika untuk digunakan secara maksimal oleh
dirinya sendiri.
Ekstensif yaitu suatu dunia pendidikan dimana dalam pelaksanaan
kegiatan proses belajar mengajar Matematika, pendidik dan
peserta didik harus berperan aktif dalam menggunakan
kemampuan dan pemikirannya secara luas seluas- luasnya untuk
memanfaatkan dan menerapkan konsep-konsep yang ada dalam
Matematika untuk direalisasikan dalam kehidupan sehari-hari dan
kehidupan sosial bermasyarakat.
Permasalahan yang terkait pembelajaran matematika sangat
kompleks dan dapat bersumber dari berbagai komponen.
Komponen yang mempengaruhi terutama dari peserta didik,
pendidik, kurikulum, materi, dan strategi/model pembelajaran.
Komponen peserta didik, kurikulum, dan materi umumnya bersifat
tetap/ditetapkan yang tidak memungkinkan dimanipulasi.
Komponen yang dapat mengatasi berbagai masalah tersebut
perpangkal dari pendidik yang memainkan strategi pembelajaran.
Strategi pembelajaran yang dipentingkan bukan sekedar
strategi yang terbaru, tetapi strategi yang paling efektif dan efisien
untuk membekali pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi
peserta didik. Cara utama mengatasi berbagai masalah tersebut
adalah meningkatkan keyakinan, pemahaman, pengetahuan, dan
keterampilan pendidik terhadap matematika dan aspek-aspek
pedagogis lainnya. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan
melanjutkan studi S2 yang linear dengan jenjang S1-nya

Anak tidak suka pembelajaran matematika


Anak tidak suka dengan matematika karena anak beranggapan
matematika adalah pelajaran yang sulit dan menakutkan. Padahal dengan
belajar matematika akan sangat berguna untuk anak sebagai bekal untuk
melangkah ke pendidikan yang lebih tinggi serta untuk mempermudah
kegiatan sehari-hari. Belajar matematika diwajibkan untuk menghafal
rumus dan juga menghitung, Hal inikah yang membuat belajar
matematika terkesan sulit dan rumit. Menurut pakar parenting, hal ini
disebabkan oleh doktrin yang diterima oleh anak. Ketika orang tua bilang
bahwa matimatika itu sulit, secara tidak langsung anak akan menganggap
matematika adalah hal yang menakutkan. Maka dari itu disarankan untuk
mengubah persepsi kepada anak bahwa matematika itu mudah dan
menyenangkan. Ilmu matematika sangatlah penting dan tidak hanya
berkutat dalam hitung – hitungan saja. Proses pembelajaran yang diterima
anak di sekolah akan membentuk kemampuan matematika anak, jadi
harus dipastikan anak paham dengan betul konsep matematika dari
dasarnya sebelum belajar konsep matematika yang lebih rumit. Adapun
solusi dari masalah tersebut

 Memberikan motivasi dan fakta-fakta menarik dari matematika

Langkah pertama dengan memberikan motivasi serta pemahaman bahwa matematika


itu menyenangkan dan mudah. “Dengan memberikan motivasi ini membuat anak
perlahan mulai menyukai pelajaran matematika,” terang Tatik.

Anak-anak pada dasarnya periang dan suka diberi afirmasi positif. Dengan memberi
motivasi, anak bisa berpikir bahwa belajar matematika yang sulit dapat mereka lewati
dengan mudah.

 Menanamkan percaya diri kepada anak

You might also like