You are on page 1of 10

MODALITAS BELAJAR

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi penugasan


Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Belajar
Yang diampu oleh Bapak Drs. Djoko Budi Santoso, M.Pd

Disusun Oleh :

1. Agista Wahyu Afanda (20111601354)


2. Darwin Kurnia Saputra (220111609731)
3. Hayyin Nabila Aubar (220111609460)
4. Madu Husna (220111605047)
5. Nurita Amanda Lestari (220111600626)
6. Tsania Farihatul Aini (220111604794)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

DEPARTEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING

JANUARI 2023
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bimbingan dan Konseling Belajar. Kami
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Modalitas
Belajar”.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Djoko Budi Santoso selaku dosen
mata kuliah Bimbingan dan Konseling Belajar yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah wawasan dan pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada banyak pihak yang dengan
tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Kelompok kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu,
kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan kritik yang membangun dari berbagai
pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat memenuhi kriteria dalam penilaian.

Malang, Januari 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Modalitas Belajar 3
2.2 Macam-macam Gaya Belajar 4
2.3 Ciri-ciri Gaya Belajar 6
2.4 Teknik Mengajar Siswa Disesuaikan dengan Gaya Belajar Siswa 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Tidak semua orang memiliki gaya belajar yang sama. Kemampuan seseorang untuk
memahami dan menyerap pelajaran sudah pasti berbeda tingkatannya. Karenanya, mereka
seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau
pelajaran yang sama.

Sebagian siswa lebih suka jika guru mengajar dengan cara menuliskan materi di
papan tulis. Dengan begitu mereka bisa membaca untuk kemudian memahaminya. Tapi,
sebagian siswa lain lebih suka guru mereka mengajar dengan cara menyampaikan secara lisan
dan mereka mendengarkan untuk bisa memahaminya. Sementara itu, ada siswa yang lebih
suka membentuk kelompok kecil dan mendiskusikan pertanyaan yang menyangkut pelajaran
tersebut.

Cara lain yang juga kerap disukai banyak siswa adalah model belajar yang
menempatkan guru sebagai seorang penceramah. Guru diharapkan bercerita panjang lebar
tentang beragam teori dengan segudang ilustrasinya, sementara para siswa mendengarkan
sambil menggambarkan isi ceramah itu dalam bentuk yang mereka pahami sendiri.

Apapun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar itu menunjukkan cara tercepat dan
terbaik bagi setiap individu untuk bisa menyerap sebuah informasi yang didapatkannya..
Karenanya, seorang guru dituntut untuk mampu memahami perbedaan belajar setiap orang itu
dan memandunya untuk mendapatkan gaya belajar yang tepat dan memberikan hasil yang
maksimal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu modalitas belajar?
2. Apa saja macam macam gaya belajar?
3. Bagaimanapun ciri ciri gaya belajar?
4. Bagaimana teknik mengajar siswa yang disesuaikan dengan tipe tipe gaya belajar?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan modalitas belajar
2. Untuk mengetahui macam-macam gaya belajar
3. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri gaya belajar
4. Untuk mengetahui teknik mengajar siswa yang disesuaikan dengan tipe-tipe gaya belajar
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modalitas Belajar

Modalitas belajar atau gaya belajar adalah cara seseorang dalam menyerap informasi
melalui indra yang dimilikinya dan bagaimana kita mengatur serta mengolah informasi
tersebut. Modalitas belajar digunakan untuk memanfaatkan gaya belajar siswa, karena dapat
berpengaruh kuat terhadap keberhasilan proses belajar siswa. Tujuan adanya modalitas
belajar adalah untuk mempermudah guru dalam menyediakan lingkungan yang mendukung
dan mempermudah siswa menyerap informasi pembelajaran secara maksimal. Ada baiknya
selain mengetahui gaya belajar siswa, guru juga harus mengetahui gaya belajar dirinya
sendiri agar tidak menimbulkan salah paham menanggapi cara belajar siswa.

2.2 Macam-Macam Gaya Belajar

Setiap orang memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda antara satu dengan lainnya.
Begitu juga dengan gaya belajar masing-masing individu. Sebagian mungkin dapat
menangkap informasi lebih cepat dengan mendengarkan. Tetapi terdapat juga orang yang
lebih nyaman memahami sesuatu melalui penglihatan maupun gerakan. Menurut Bobbi De
Poter & Mike Hernacki secara umum gaya belajar manusia dibedakan menjadi tiga, yaitu
gaya belajar visual, gaya belajar auditorial dan gaya belajar kinestetik.

a. Gaya Belajar Visual


Gaya belajar visual adalah gaya belajar dengan cara melihat, mengamati atau
memandang. Kekuatan gaya belajar ini terletak pada indera penglihatan. Bagi orang
yang memiliki gaya belajar visual, mata adalah alat yang paling peka untuk
menangkap setiap gejala atau stimulus (rangsangan) belajar.

Orang dengan gaya belajar visual senang mengikuti ilustrasi, membaca instruksi,
mengamati gambar-gambar dan meninjau kejadian secara langsung. Hal ini
berpengaruh terhadap pemilihan metode dan media belajar yang mengaktifkan indera
penglihatan.

b. Gaya Belajar Auditori


Gaya belajar auditorial adalah gaya belajar dengan cara mendengar. Orang dengan
gaya belajar ini, lebih dominan menggunakan indera pendengaran untuk melakukan
aktivitas belajar. Dengan kata lain, ia lebih mudah belajar dan menangkap stimulus
melalui indera pendengaran (telinga).

Anak yang bergaya belajar auditori mudah mempelajari bahan-bahan yang disajikan
dalam bentuk suara misalnya menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan
penjelasan apa yang dikatakan guru. Anak dengan belajar tipe auditori dapat
mencerna makna yang disampaikan oleh guru melalui verbal simbol atau suara, tinggi
rendahnya, kecepatan berbicara, dan hal-hal auditori lainnya.

c. Gaya Belajar Kinestetik


Gaya belajar kinestetik adalah gaya belajar dengan cara bergerak, bekerja, dan
menyentuh. Gaya belajar kinestetik mengutamakan indera perasa dan gerakan-
gerakan fisik. Orang dengan gaya belajar ini lebih mudah menangkap pelajaran
apabila ia bergerak, meraba, atau mengambil tindakan. Contohnya, ia baru memahami
makna halus apabila indera perasanya telah merasakan benda yang halus. Individu
yang bertipe ini. mudah mempelajari bahan yang berupa tulisan-tulisan,
gerakan-gerakan, dan sulit mempelajari bahan yang berupa suara atau penglihatan.

2.3 Ciri-ciri Gaya Belajar

Pada dasarnya, manusia mempunyai tiga gaya belajar. Namun, di antara gaya belajar
tersebut terdapat gaya belajar yang dominan di dalam diri individu. Penulis memaparkan tiga
ciri gaya belajar, di antaranya:

a. Gaya Belajar Visual


● Menyukai kerapian dan keterampilan
● Cenderung lebih cepat ketika berbicara
● Menyukai perencanaan yang matang untuk jangka panjang
● Sangat teliti
● Mementingkan penampilan
● Lebih mudah mengingat apa yang dilihat, daripada yang didengar
● Mengingat sesuatu dengan penggambaran visual
● Tidak mudah terganggu dengan keramaian ketika belajar
● Lebih suka membaca sendiri daripada dibacakan oleh orang lain.
● Tidak mudah yakin atau percaya terhadap setiap masalah atau proyek sebelum
merasa pasti
● Suka mencoret-coret tanpa arti ketika dalam rapat atau sedang telepon
● Lebih suka (demonstrasi) daripada berpidato
● Lebih menyukai seni dari pada musik
● Sering mengetahui apa yang harus dikatakan, akan tetapi tidak pandai memilih
kata-kata
● Kadang-kadang kehilangan konsentrasi

b. Gaya Belajar Auditorial


● Suka berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
● Mudah terganggu oleh keributan
● Menggerakkan mulut dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
● Senang membaca dengan suara keras
● Dapat mengulangi dan menirukan nada, birama, dan warna suara
● Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi pandai dalam bercerita
● Biasanya menjadi pembicara yang fasih
● Lebih menyukai musik daripada seni
● Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada
apa yang dilihat
● Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu
● Kesulitan dengan pekerjaan yang melibatkan visualisasi

c. Gaya Belajar Kinestetik


● Berbicara dengan perlahan
● Menanggapi perhatian fisik
● Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian
● Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang lain
● Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
● Menghafal dengan cara berjalan dan melihat
● Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
● Banyak menggunakan isyarat tubuh
● Tidak dapat duduk diam dalam waktu lama
● Kesulitan mengingat geografi, kecuali jika pernah berada di tempat itu
● Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi
● Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot
● Ingin melakukan segala sesuatu
● Menyukai permainan yang menyibukkan

2.4 Teknik Mengajar Siswa Disesuaikan Dengan Gaya Belajar Siswa

Jika dikaitkan dengan ciri-ciri gaya belajar siswa, yang memiliki gaya belajar visual
dan auditori lah yang paling diuntungkan dengan adanya proses belajar secara daring.
Sebelum membahas lebih jauh mengenai gaya belajar siswa, lebih baik memahami teknik
belajar siswa. Setiap siswa pada dasarnya memiliki teknik belajar yang berbeda, dengan gaya
belajar inilah proses belajar membantu mereka untuk memahami sebuah materi
pembelajaran. Oleh karena itu, mari pahami teknik belajar, antara lain :

a. Visual
Teknik belajar yang mengandalkan penglihatan atau mata untuk
mengingat sesuatu. Singkatnya orang dengan teknik belajar ini dapat
menghafal atau mengingat sesuatu dengan cara melihat. Misalnya ada orang
yang cepat menghafal hanya dengan membaca, melihat tayangan video, atau
foto, sudah dipastikan orang-orang yang seperti itu adalah orang yang teknik
belajarnya visual. Jika ada siswa yang teknik belajarnya visual maka arahkan
mereka untuk sering membaca buku, dan melihat video pembelajaran. Media
yang digunakan untuk membantu siswa dengan teknik belajar visual ini dapat
menggunakan media pembelajaran berupa video ataupun gambar.
b. Auditori
Teknik belajar auditori ini adalah teknik belajar yang mengandalkan
indera pendengaran atau telinga untuk mengingat suatu pembelajaran. Orang
dengan teknik belajar ini bisa menghafal atau mengingat sesuatu dengan cara
mendengar. Biasanya mereka memiliki kemampuan mendengar yang sangat
tajam. Orang-orang yang mempunyai teknik belajar auditori dapat mengingat
materi yang disampaikan oleh guru tanpa perlu membaca buku. Siswa yang
memiliki teknik belajar seperti ini, maka harus diarahkan untuk
memperbanyak diskusi dengan teman sekelas, orang tua atau kakak kelas
bahkan guru dalam menggali materi. Selain itu, mereka bisa mendengarkan
video pembelajaran atau bisa merekam saat melaksanakan video conference
dengan guru agar bisa mendengarkan ulang.

c. Kinestetik
Teknik Belajar kinestetik ini merupakan gaya belajar yang mengandalkan
gerak untuk mengingat sesuatu. Biasanya orang dengan teknik belajar kinestetik
ini mereka tidak bisa menghafal atau mengingat sesuatu jika tidak bergerak. Mau
itu menggerakkan badan, jari, tangan, kaki ataupun seluruh tubuh. Siswa yang
paling tidak bisa diam di kelas biasanya mereka memiliki teknik belajar
kinestetik. Orang yang teknik belajarnya kinestetik mereka baru bisa menghafal
atau mengingat jika harus menghafal sambil bolak-balik, bisa hafal jika sudah
ditulis ulang, bisa hafal dengan menggerakan tangan, berbicara sendiri didepan
cermin atau dipraktekkan.
Orang-orang kinestetik ini biasanya identik dengan siswa yang jago di
bidang seni maupun olahraga. Penanganan proses belajar yang tepat untuk siswa
kinestetik yaitu harus mempraktekkan sesuatu, misalnya pembelajaran IPA bisa
langsung observasi di Laboratorium. Karena saat ini pembelajaran dilakukan
secara jarak jauh, maka cobalah menugaskan siswa untuk meresume materi yang
disampaikan oleh guru. Dengan menulis otomatis siswa menggerakkan tangannya
maka ia akan mudah untuk mengingat materi yang disampaikan oleh guru. Selain
itu dalam proses pembelajaran para guru bisa menggunakan alat bantu. Banner,
alat peraga, dalam menjelaskan suatu materi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Seseorang menggunakan metode atau yang sering disebut dengan modalitas belajar
untuk memahami dan menguasai materi pembelajaran. Modalitas belajar dapat berupa visual,
verbal, atau kinestetik, tergantung pada kemampuan indra yang dominan pada setiap orang.

Modalitas belajar tidak mutlak dan dapat bervariasi sesuai dengan individu dan materi
pelajaran yang dipelajari. Modalitas belajar dapat berubah seiring dengan perkembangan
individu dan pengalaman belajar yang diperoleh. Tetapi, modalitas belajar tidak selalu efektif
bagi setiap orang maupun materi pelajaran. Sehingga, seseorang harus mampu mencari
modalitas belajar yang sesuai dan beradaptasi dengan modalitas belajar yang tersedia.

Seseorang harus mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan lain yang


diperlukan dalam proses belajar, seperti belajar secara mandiri, bertanya dan berdiskusi, serta
mengembangkan kemampuan lain yang diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA

Rezkiati, Eky. (2017). Modalitas Belajar. Diakses pada 30 Januari 2023, dari
https://www.scribd.com/document/341274775/makalah-MODALITAS-BELAJAR

BDK, Bandung. Model Pembelajaran Siswa Yang Disesuaikan Dengan Gaya Belajar di
Masa Pandemi. Diakses pada 30 Januari 2023 di
https://bdkbandung.kemenag.go.id/berita/model-pembelajaran-siswa-yang-disesuaik
an-dengan-gaya-belajar-di-masa-pandemi

You might also like