You are on page 1of 12

MAKALAH BIOMEDIK DASAR

TENTANG
FLUIDA DALAM KESEHATAN

KELOMPOK 4
1. AKBIL MUKTAFIN ULYA
2. DWI MUHAMMAD RIEFKY
3. JEKI ULYA PUTRA
4. NOPITA FITRI
5. THANIA DESTITA WAYUNI
6. MEFA IRMAYANI
7. RESTI PRANITA

Dosen Pembimbing :
Drs. Sasfietra Praja

AKPER BINA INSANI SAKTI


KOTA SUNGAI PENUH
T.A 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan atas ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kami berkat,

rahmat, kesehatan, kesempatan dan kemauan hingga kami dapat menyelesaikan makalah inidengan

judul “Fluida”. Shalawat dan salam tidak lupa kami kirimkan ke junjungan Nabi Muhammad SAW,

Nabi yang telah membawa kita kembali ke jalan Allah SWT hingga kita dapat menikmati indahnya

dunia sekarang ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Drs. Sasfietra Praja selaku dosen mata kuliah Ilmu

Biomedikyang telah memberikan tugas ini kepada kami.

Akhirnya, penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi mahasiswa. Saran dan

kritik sangat penulis harapkan dalam penyempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, 18Oktober 2018

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3

2.1 Pengertian Fluida.......................................................................................5

2.2 Massa jenis / kerapatan Fluida...............................................................6

2.3 Tekanan fluida..........................................................................................7

2.4 dinamika fluida........................................................................................8

2.5 Viskositas Fluida......................................................................................9

BAB III PENUTUP..........................................................................................10

2.6 Kesimpulan..............................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

i
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah satu
jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang
karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar
partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.
fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk
mengalir. Jika kita mengamati fluida statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka
pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida statis.  
I.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu
a)        Apa pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
b)        Apa sifat- sifat Fluida Statis
c)        Apa itu Tekanan Hidrostatis
d)       Apa saja besaran-besaran dalam fluida dinamis
I.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
 Untuk mengetahui pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
 Untuk mengetahui sifat- sifat fluida
 Untuk mengetahui pengertian tekanan hidrostatis
 Untuk mengetahui besaran- besaran dalam fluida

ii
Bab II

FLUIDA

A.           PENGERTIAN FLUIDA

Fluida atau zat alir adalah zat dalam keadaan bisa mengalir. Ada dua macam fluida yaitu cairan

dan gas.

Salah satu ciri fluida adalah jarak antara dua molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu.

Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan antara molekul yang disebut kohesi. Gaya kohesi antara molekul

gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar molekul zat cair. Ini menyebabkan molekul-

molekul gas menjadi relatif bebas sehingga gas selalu memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul

zat cair terikat satu sama lainnya sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun

bentuknya sebagian ditentukan oleh wadahnya. Akibat yang lainnya adalah sifat kemampuannya

untuk dimampatkan. Gas bersifat mudah dimampatkan sedangkan zat cair sulit. Gas jika

dimampatkan dengan tekanan yang cukup besar akan berubah manjadi zat cair.

Hukum – hukum yang berlaku pada air berlaku juga pada zat cair lainnya, tetapi pada fluida ada

perbedaan antara zat cair dan zat gas.

Perbedaan zat cair dan zat gas dalam fluida :

Zat cair Zat gas

        Molekul – molekul terikat secara longgar        Molekul bergerak bebas dan saling

namun tetap berdekatan. bertumbukan.

        Tekanan yang terjadi oleh karena ada gaya

gravitasi bumi yang bekeja terhadapnya.         Tekanan gas bersumber pada perubahan

momentum yang disebabkan tumbukan


        Tekanan terjadi secara tegak lurus pada molekul gas pada dinding.

bidang.         Tekanan terjadi tidak tegak lurus pada

bidang.

B.            Massa jenis / kerapatan Fluida

Massa jenis / kerapatan fluida dapat bergantung pada banyak faktor seperti temperatur fluida

dan tekanan yang mempengaruhi fluida. Akan tetapi pengaruhnya sangat sedikit sehingga massa

jenis suatu fluida dinyatakan sebagai konstanta / bilangan tetap.

Massa jenis atau rapat massa (ρ) adalah suatu besaran turunan yang diperoleh dengan

membagi massa suatu benda atau zat dengan volumenya. Secara matematis massa jenis ditulis:

Keterangan: 

ρ = massa jenis; 

m = massa; 

V = volume.

Satuan massa jenis dalam CGS (centi-gram-sekon) adalah: gram per sentimeter kubik (g/cm 3).

Satuan Internasional (SI) massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m -3)

Contoh Massa jenis air murni adalah 1 g/cm3 atau sama dengan 1000 kg/m3

Penerapan: 

Dalam pengukuran massa jenis suatu benda adalah mengukur massa setiap satuan volume benda.

Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa

jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi dengan total volumenya.
Contoh : ada orang yang postur tubuhnya kelihatan sama “katakanlah volumenya sama”. tetapi

setelah ditimbang, keduanya memiliki massa yang berbeda, kita bisa mengatakan si A lebih berisi dari

pada si B atau Massa jenis si A lebih besar dari si B

Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda. Dan satu

zat berapapun massanya berapapun volumenya akan memiliki massa jenis yang sama.

Berikut tabel beberapa massa jenis zat

Nama zat ρ dalam kg/m3 ρ dalam gr/cm3

Air (4 derajat Celcius) 1.000 kg/m3 1 gr/cm3

Alkohol 800 kg/m3 0,8 gr/cm3

Air raksa 13.600 kg/m3 13,6 gr/cm3

Aluminium 2.700 kg/m3 2,7 gr/cm3

Besi 7.900 kg/m3 7,9 gr/cm3

Emas 19.300 kg/m3 19,3 gr/cm3

Kuningan 8.400 kg/m3 8,4 gr/cm3

Perak 10.500 kg/m3 10,5 gr/cm3

Platina 21.450 kg/m3 21,45 gr/cm3

Seng 7.140 kg/m3 7,14 gr/cm3

Udara (27 derajat Celcius) 1,2 kg/m3 0,0012 gr/cm3

Es 920 kg/m3 0,92 gr/cm3

C.           TEKANAN FLUIDA

Definisi Tekanan

Tekanan dalam mekanika benda titik unsur dinamika yang utama adalah gaya, maka dalam mekanika

fluida unsur itu adalah tekanan. Tekanan adalah gaya yang dialami oleh suatu titik pada suatu
permukaan fluida persatuan luas dalam arah tegak lurus permukaan tersebut. Secara matematik

tekanan P didefinisikan melalui hubungan

dF = pdA

dimana dF adalah gaya yang dialami oleh elemen luas dA dari permukaan fluida. Secara mikroskopik

gaya ini merupakan pertambahan momentum per satuan waktu yang disebabkan oleh tumbukan

molekul-molekul fluida di permukaan tersebut. Permukaan ini bisa berupa permukaan batas antara

fluida dengan wadahnya, tetapi ia bisa pula berbentuk permukaan imajiner yang kita buat pada

fluida.Tekanan ini merupakan besaran skalar, bukan suatu besaran vektor seperti halnya gaya.

Hubungan Tekanan dengan Kedalaman

Dengan menggunakan hukum Newton kita dapat menurunkan persamaan yang menghubungkan

tekanan dengan kedalaman fluida:

p = po + r gh

dengan po adalah tekanan di permukaan.Rumus ini menyatakan hubungan antara tekanan p dan

kedalaman h. Hubungan ini juga menyatakan bahwa tempat-tempat yang mempunyai posisi vertikal

sama akan mempunyai tekanan yang sama.

D.           DINAMIKA FLUIDA

Dinamika fluida adalah subdisiplin dari mekanika fluida yang mempelajari fluida bergerak.

Penyelesaian dari masalah dinamika fluida biasanya melibatkan perhitungan banyak properti

dari fluida, seperti kecepatan, tekanan, kepadatan, dan suhu sebagai fungsi ruang dan waktu.

Disiplini ini memiliki beberapa subdisiplin termasuk aerodinamika (penelitian gas) dan

hidrodinamika (penelitian cairan). Dinamika fluida memiliki aplikasi yang luas. Contohnya, ia

digunakan dalam menghitung gaya dan moment pada pesawat, mass flow rate dari petroleum dalam
jalur pipa, dan perkiraan pola cuaca, dan bahkan teknik lalu lintas, di mana lalu lintas diperlakukan

sebagai fluid yang berkelanjutan. Dinamika fluida menawarkan struktur matematika yang

membawahi disiplin praktis tersebut yang juga seringkali memerlukan hukum empirik dan semi-

empirik, diturunkan dari pengukuran arus, untuk menyelesaikan masalah praktikal.

GAYA HAMBAT

Sebuah benda yang bergerak melalui gas atau cairan mengalami sebuah gaya yang arahnya berlawanan

dengan gerakan benda tersebut. Kecepatan terminal dicapai saat gaya hambat sebanding dengan

magnitud (magnitudo) tapi arahnya berlawanan dengan gaya yang mendorong benda. Di gambar ini

tampak sebuah bola dalam aliran Stokes, pada bilangan Reynolds yang sangat rendah.

Dalam dinamika fluida, gaya hambat (yang terkadang disebut hambatan fluida atau seretan) adalah

gaya yang menghambat pergerakan sebuah benda padat melalui sebuah fluida ( cairan atau gas).

Bentuk gaya hambat yang paling umum tersusun dari sejumlah gaya gesek, yang bertindak sejajar

dengan permukaan benda, plus gaya tekanan, yang bertindak dalam arah tegak lurus dengan

permukaan benda. Bagi sebuah benda padat yang bergerak melalui sebuah fluida, gaya hambat

merupakan komponen dari aerodinamika gaya resultan atau gaya dinamika fluida yang bekerja dalam

arahnya pergerakan. Komponen tegak lurus terhadap arah pergerakan ini dianggap sebagai gaya

angkat. Dengan begitu gaya hambat berlawanan dengan arah pergerakan benda, dan dalam sebuah

kendaraan yang digerakkan mesin diatasi dengan gaya dorong.

Dalam mekanika orbit, tergantung pada situasi, hambatan atmosfer bisa dianggap sebagai ketidak

efesiensian yang membutuhkan pengeluaran energi tambahan dalam peluncuran objek angkasa luar.

Tipe-tipe gaya hambat pada umumnya terbagi menjadi kategori berikut ini: gaya hambat parasit, terdiri

dari seretan bentuk, gesekan permukaan, seretan interferensi, gaya hambat imbas, dan gaya hambat

gelombang (aerodinamika) atau hambatan gelombang (hidrodinamika kapal). Frase gaya hambat

parasit sering digunakan dalam aerodinmika, gaya hambat sayap angkat pada umumnya lebih kecil

dari gaya angkat. Aliran fluida di sekeliling bagian benda yang curam pada umumnya mendominasi,
dan lalu menciptakan gaya hambat. Lebih jauh lagi, gaya hambat imbas baru relevan ketika ada sayap

atau badan angkat, dan dengan begitu biasanya didiskusikan baik dalam perspektif aviasinya gaya

hambat, atau dalam desainnya semi-planing atau badan kapal. Gaya hambat gelombang berlangsung

saat sebuah benda padat bergerak melalui sebuah fluida atau mendekati kecepatan suara dalam fluida

itu, atau dalam kasus dimana sebuah permukaan fluida yang bergerak bebas bergelombang permukaan

menyebar dari objek, misalnya saja dari sebuah kapal. Untuk kecepatan yang tinggi ,atau lebih

tepatnya, pada bilangan Reynolds yang tinggi, gaya hambat keseluruhannya sebuah benda

dikarakterisasikan oleh sebuah bilangan tak berdimensi yang disebut koefisien hambatan.

Mengumpamakan sebuah koefisien hambatan yang lebih-atau-kurang konstan, seretan akan bervariasi

sebagai kuadratnya kecepatan. Dengan begitu, tenaga resultan yang dibutuhkan untuk mengatasi gaya

hambat ini akan bervariasi sebagai pangkat tiganya kecepatan. Persamaan standar untuk gaya hambat

adalah satu setengah koefisiennya seretan dikali dengan massa jenis fluida, luas dari item tertentu, dan

kuadratnya kecepatan. Hambatan angin merupakan istilah orang awam yang digunakan untuk

mendeskripsikan gaya hambat. Penggunaannya seringkali tak jelas, dan biasanya digunakan dalam

sebuah makna perbandingan (sebagai misal, kok bulutangkis memiliki hambatan angin yang lebih

tinggi dari bola squash.

E.     Viskositas Fluida

Viskositas adalah ukuran hambatan aliran yang ditimbulkan fluida, bila fuida tersebut

mengalami tegangan geser. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau penolakan terhadap

penuangan. Viskositas menggambarkan penolakan dalam fluida kepada aliran dan dapat dipikir

sebagai sebuah cara untuk mengukur gesekan fluida. Air memiliki viskositas rendah, sedangkan

minyak sayur memiliki viskositas tinggi.


Besar gaya F yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida dengan kelajuan tetap v untuk

luas A dan letaknya pada jarak y dari suatu permukaan yang tidak bergerak, dinyatakan oleh :

Penurunan Rumus

F = η Av/y

Keterangan:

η =koefisien viskositas

Av = besar gaya f yang diperlukan untuk menggerakkan suatu lapisan fluida

Y =letak sesuatu dari permukaan yang tidak bergerak

Satuannya kg m-1 s-1

Hukum Stokes untuk Fluida Kental

Viskositas dalam aliran fluida kental sama saja dengan gesekan pada gerak benda padat. Untuk fluida

ideal,viskositas η = 0, sehingga kita selalu menganggap bahwa benda yang bergerak dalam fluida ideal

tidak mengalami gesekan yang disebabkan oleh fluida. Akan tetapi, bila benda tersebut bergerak

dengan kelajuan tertentu dalam fluida kental,maka benda tersebut akan dihambat geraknya oleh gaya

gesekan fluida pada benda tersebut. Besar gaya gesekan fluida telah dirumuskan oleh persamaan

sebagai berikut:

Penurunan rumus hukum stokes

Ff = η A v = A η v =k η v / y y

Dengan memasukkan nilai k ini ke dalam Persamaan di atas, dapat diperoleh:

Ff = 6πηrv

Penemu hukum stokes:

Pertama kali dinyatakan oleh Sir George Stokes pada tahun 1845, sehingga persamaan ini dikenal

dengan hukum stokes.


Kecepatan Terminal

Pada suatu benda yang jatuh bebas dalam fluida kental, selama geraknya pada benda tersebut bekerja

tiga buah gaya, yaitu gaya berat, w = mg, gaya ke atas yang dikerjakan fluida Ff. Seperti telah

dinyatakan benda akan bergerak makin cepat sampai mencapai kecepatan terminal yang konstan. Pada

saat kecepatan terminal Vt tercapai,gaya-gaya yang bekerja pada benda adalah seimbang.

Penurunan rumus

kecepatan terminal dalam fluida kental

VT = g Vb (P b – P f ) / 6 π η r

Untuk benda berbentuk bola dengan jari-jari r,volume benda V b = 4πr3

Kecepatan terminal dalam fluida kental

VT = 2 r2 g ( Pb – Pf ) / 9 η

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas. Sifat
kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya berada merupakan
aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak
diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini seperti untuk
menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot
racun serangga dan lain sebagainya.

Daftar Pustaka

1.       Animasi Fisika, bahan ajar basistik.blogspot.com

2.       Gabriel., J.F.,dr. Fisika Kedokteran. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.

You might also like