Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
𝑚
𝜌=
𝑉 (2.1)
Keterangan:
𝜌 = massa jenis (kg/m3)
𝑚= massa (kg)
𝑉 = volume (m3)
Contoh Soal
Sebuah kerikil memiliki massa 40 gram. Bila volume kerikil 400 cm3, tentukan
massa jenis kerikil tersebut!
𝐹
𝑝= (2.2)
𝐴
Keterangan:
p = tekanan [Pascal (Pa)]
F = gaya [Newton (N)]
A = luas permukaan [Meter persegi (m2)]
Satuan tekanan dapat dituliskan dalam satuan SI yaitu Newton per meter
persegi (N/m2). Satuan ini dikenal dengan nama pascal (Pa), jadi 1 Pa = 1 N/m2.
Untuk selanjutnya, satuan ini tidak banyak dipakai, dan yang sering digunakan
dalam standar SI adalah yang diberikan harga awalan, seperti kPa atau Mpa.
Dalam system satuan di Inggris, tekanan biasanya diberikan satuan poun per inci
persegi (lb/in2). Ini biasanya ditulis dengan psi. Untuk pengkonversian biasanya 1
psi kurang lebih sama dengan 6,895 kPa (Sumardi, tanpa tahun: 1).
Untuk keperluan cuaca digunakan satuan atmosfer (atm), cmHg atau
mmHd, dan milibar (mb).
1mb = 0,001 bar; 1 bar = 105 Pa
1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 Pa= 1,01 bar
Ketika fluida berada dalam keadaan tenang, fluida memberikan gaya yang
tegak lurus ke seluruh permukaan kontaknya. Misalnya air yang berada di dalam
gelas, setiap bagian air tersebut memberikan gaya dengan arah tegak lurus
terhadap dinding gelas. Jadi setiap bagian air memberikan gaya tegak lurus
terhadap setiap satuan luas dari wadah yang di tempatinya. Gaya per satuan luas
ini dikenal dengan istilah tekanan.
2.2.1 Penerapan Konsep Tekanan dalam Kehidupan Sehari-hari
Untuk dapat meluncur di atas kolam es beku, pemain luncur es
menggunakan sepatu luncur. Sepatu luncur tersebut memiliki pisau pada bagian
bawahnya (Gambar 2.3). Pisau ini memberi tekanan yang besar pada lantai es
beku, hingga es yang berada tepat di bawah pisau mencair, tetapi di kiri-kanannya
𝑝ℎ = 𝜌 𝑔 ℎ (2.6)
Keterangan:
ph = Tekanan Hidrostatis (N/m2)
h = Kedalaman/tinggi diukur dari permukaan fluida(m)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
Berdasarkan persamaan di atas, tampak bahwa tekanan berbanding lurus
dengan massa jenis, percepatan gravitasi, dan kedalaman zat cair. Jika kedalaman
zat cair makin bertambah, maka tekanan juga makin besar. Ingat bahwa cairan
hampir tidak termapatkan akibat adanya berat cairan di atasnya, sehingga massa
jenis cairan bernilai konstan di setiap permukaan. Jika perbedaan ketinggian
sangat besar, seperti laut yang sangat dalam, massa jenis sedikit berbeda. Tapi jika
perbedaan ketinggian tidak terlalu besar, pada dasarnya massa jenis zat cair sama
atau perbedaanya sangat kecil sehingga diabaikan.
Untuk menghitung perbedaan tekanan pada setiap kedalaman yang
berbeda, diturunkan persamaan 2.6 menjadi:
∆𝑝 = 𝜌 𝑔 ∆ℎ (2.7)
Keterangan:
∆𝑝 = perbedaan tekanan
∆ℎ = perbedaan ketinggian
Sadar atau tidak setiap hari kita selalu diselimuti oleh udara. Ketika kita
menyelam ke dalam air, semua bagian tubuh kita diselubungi oleh air. Semakin
dalam kita menyelam, semakin besar tekanan yang kita rasakan. Sebenarnya
setiap hari kita juga diselubungi oleh atmosfer yang selalu menekan seluruh
bagian tubuh kita seperti ketika kita berada di dalam air. Namun kita tidak pernah
merasakan tekanan atmosfer tersebut, hal ini disebabkan karena sel‐sel tubuh kita
𝑝ℎ = 𝑝𝑎𝑡𝑚 + 𝜌 𝑔 ℎ (2.8)
Keterangan :
patm = tekanan atmosfer (atm)
1 atm = 1,013 × 105 Pa
2.2.2.1 Hukum Pokok Hidrostatis
Semua titik yang terletak pada bidang datar yang sama di dalam zat cair
yang sejenis memiliki tekanan yang sama (Gambar 2.5). Pernyataan inilah yang
disebut sebagai Hukum Pokok Hidrostatis (Marthen, 2006: 233).
Jika pipa bentuk U (Gambar 2.6) diisi dua fluida yang berbeda (misalnya air dan
minyak) maka pada bidang batas garis lurus akan berlaku:
𝑝1 = 𝑝2 (2.9)
𝜌1 𝑔 ℎ1 = 𝜌2 𝑔 ℎ2 (2.10)
𝜌1 ℎ1 = 𝜌2 ℎ2
(2.11)
Keterangan:
𝜌1 = massa jenis minyak (kg/m3)
𝜌2 = massa jenis air (kg/m3)
ℎ1 = ketinggian minyak (m)
ℎ2 = perbedaan keinggian air (m)
Keterangan:
𝑝𝑔 = tekanan gauge
pabs = tekanan absolut
patm = tekanan atmosfer
Dalam system satuan di Inggris satuan psig digunakan untuk satuan tekanan
gauge.
𝑃𝑔𝑎𝑠 = 𝑃0 + 𝜌 𝑔 ℎ
(2.14)
Untuk barometer (Gambar 2.7) :
𝑃0 = 𝜌 𝑔 ℎ
(2.15)
2.3 HUKUM PASCAL
Pernahkan anda ke bengkel atau tempat servis kendaran bermotor?
Peralatan apa sajakah yang dipergunakan untuk menaikan kendaraan tersebut.
Apakah perlu tenaga yang besar untuk mengangkat kendaraan yang memiliki
berat yang berton-ton tersebut. Pernahkah melihat rem mobil? Prinsip kerja
apakah yang dipergunakan untuk membuatnya? Selain itu, dalam kasus yang
sederhana apabila anda meremas salah satu ujung tabung pasta gigi, maka isi
pasta gigi akan keluar. Untuk memahami konseptual tersebut, marilah kita
membahas tentang Hukum Pascal.
Apakah itu hukum Pascal? apa yang mendasari dari hukum
Pascal ini?
Penemu hukum Pascal adalah Blaise Pascal,
seorang fisikawan, matematikawan, penemu, dan penulis
asal Prancis. Ia yang pertama kali mengemukakan hukum
Gambar 2.9 Blaise Pascal
Pascal. Kerja awal Pascal adalah dalam sains alam dan
(sumber:
http://www.blingcheese.com)
1000 N F2
2
=
0,01 m 0,03 m 2
0,01 F2 m2 = 30 Nm2
2
30 Nm
F2 =
2
0,01 m
F2 = 3000 N
F1 m.g
=
A1 A2
Gambar 2.13 Kursi Dokter Gigi yang menggunakan prinsip Hukum Pascal
(sumber: http://archive.kaskus.us)
Gaya apung = berat benda di udara – berat benda dalam zat cair
Untuk memahami gaya apung, sebaiknya dipahami arti dari “volume air
yang dipindahkan”. Jika suatu benda dicelupkan ke dalam sebuah bejana yang
berisi air, permukaan air akan naik. Hal ini terjadi karena batu menggantikan
volume air (Gambar 2.16). Jika suatu benda dicelupkan pada bejana yang penuh
berisi air, sebagian air akan tumpah dari bejana. Volume air yang tumpah sama
dengan volume batu yang menggantikan air. Jadi,
Suatu benda yang dicelupkan seluruhnya dalam zat cair selalu menggantikan
volume zat cair yang sama dengan volume benda itu sendiri.
Gaya apung yang bekerja pada suatu benda yang dicelupkan sebagian
atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan berat fluida yang
dipindahkan oleh benda tersebut.
Pada gambar di atas, tampak sebuah benda melayang di dalam air. Fluida
yang berada dibagian bawah benda memiliki tekanan yang lebih besar daripada
fluida yang terletak pada bagian atas benda. Hal ini disebabkan karena fluida yang
berada di bawah benda memiliki kedalaman yang lebih besar daripada fluida yang
berada di atas benda (h2 > h1).
F1 = gaya yang diberikan oleh fluida pada bagian atas benda (N)
A = luas permukaan benda (m2)
Gaya apung merupakan gaya ke atas dari fluida yang bekerja pada benda-
benda yang ditenggelamkan (Serway & Jewett, 2009: 647). Atau dengan kata lain,
gaya apung merupakan selisih antara gaya yang diberika fluida oleh fluida pada
bagian gaya (F2) dan gaya yang diberikan oleh fluida padaa bagian atas benda
(F1). Secara sistematis, dapat ditulis dalam persamaan:
Fa = F 2 - F1
karena F2 > F1
Fa = (ρg h2 A) – (ρg h1 A)
Fa = ρgA( h2 - h1 )
karena h2 – h1 = h
Fa = F gAh (2.22)
karena A h = VBF
Fa = F g VBF
(2.23)
Keterangan :
Fa = gaya apung (N)
mF g = wF (2.25)
Persamaan 2.25 merupakan berat fluida yang memiliki volume yang sama
dengan volume benda yang tercelup. Berdasarkan persamaan di atas, bisa
dikatakan bahwa gaya apung pada benda sama dengan berat fluida yang
dipindahkan. Fluida yang dipindahkan di sini adalah volume fluida yang sama
dengan volume benda yang tercelup dalam fluida. Pada gambar di atas, diilustrasi
di mana semua bagian benda tercelup dalam fluida (air). Jika dinyatakan dalam
gambar maka akan tampak sebagai berikut:
Contoh soal
Sebuah patung emas dengan massa 9,65 kg dan massa jenis 19,3 x 103 kg/m3 akan
diangkat dari sebuah kapal yang tenggelam. Berapakah tegangan pada kabel
pengangkat ketika patung masih tercelup seluruhnya di dalam laut? (massa jenis
air laut 1,03 x 103 kg/m3).
Diketahui: m = 9,65 kg
F = 1,03 x 103 kg/m3
B = 19,3 x 103 kg/m3
Ditanya: T = …?
Jawab:
Fa = F g VBF
= (1,03 x 103 kg/m3)(10 m/s2)( 5 x 10-4 m3) = 5,15 N
Pada keadaan seimbang berlaku
F = 0
T + Fa - mg = 0
T = mg - Fa
= (9,65 kg)( 10 m/s2) – 5,15 N
= 91,35 N
Jadi, tegangan kabel ketika patung tercelup seluruhnya di dalam air laut adalah
91,35 N.
tenggelam tenggelam
11 8,5
w = Fa w = Fa VBF < VB
VBF = VB w
(a)
(a) (b)
Gambar 2.21 (a) melayang, (b) mengapung.
(Sumber: Dok. Penulis)
F VBF
B =
VB (2.27)
Persamaan di atas berlaku untuk benda yang mengapung dalam satu jenis
fluida. Untuk benda yang mengapung dalam dua jenis fluida atau lebih digunakan
persamaan yang mirip dengan persamaan 2.27, hanya pembilang FVBF
diperoleh dari penjumlahan.
FiV BFi
B
VB
F1VBF1 F 2VBF 2 F 3VBF 3 ...
=
VB (2.28)
Keterangan:
𝜌𝐵 = massa jenis benda (kg/m3)
𝜌𝐹 = massa jenis fluida (kg/m3)
𝑉𝐵 = volume benda (m3)
𝑉𝐵𝐹 = volume benda dalam fluida (m3)
Contoh Soal.
Sebuah balok kayu dengan massa jenisnya 800 kg/m3 mengapung pada
permukaan air. Jika selembar aluminium (massa jenis 2700 kg/m3 bermassa 54 g
dikaitkan pada balok itu, sistem akan bergerak ke bawah dan akhirnya melayang
di dalam air. Berapa cm3 volume balok kayu itu?
Diketahui: F = 1000 kg/m3
B1 = 800 kg/m3
B 2 = 2700 kg/m3
m2 = 54 g = 0,054 kg
Ditanya: VB1 = …?
Jawab:
Balok kayu: B1 = 800 kg/m3
m1 = B1 VB1 = 800 VB1
800V B1 0,054kg
= 1000
0,054m 3
V B1
2700
1000 VB1 + 0,02 m3 = 800 VB1 + 0,054 m3
200 VB1 = 0,034 m3
0,034
VB1 = = 1,7 x 10-4 m3
200
= 170 cm3
Jadi, volume balok kayu adalah 170 cm3
m
hBF =
A F (2.29)
Masssa hidrometer m dan luas tangkai A adalah tetap, sehingga tinggi
tangkai yang tercelup di dalam cairan hBF berbanding terbalik dengan massa jenis
fluida F . Jika massa jenis fluida ( F kecil), tinggi hidrometer yang tercelup
dalam fluida besar( hBF besar). Akan tetapi bacaan skala yang menunjukkan angka
yang lebih kecil.
Jika massa jenis fluida besar ( F besar), tinggi hidrometer yang tercelup
di dalam fluida kecil ( hBF kecil). Akan didapat bacaan skala yang menunjukkan
angka yang lebih besar.
2. Kapal Laut
Agar kapal laut tidak tenggelam badan kapal harus terbuat dari besi
berongga. Hal ini bertujuan agar volume air laut yang dipindahkan oleh badan
kapal menjadi lebih besar. Berdasarkan persamaan besarnya gaya apung
sebanding dengan volume zat cair yang dipindahkan, sehingg gaya apungnya
menjadi sangat besar. Gaya apung inilah yang mampu melawan berat kapal,
sehingga kapal tetap dapat mengapung di permukaan laut. Jika dijelaskan
berdasarkan konsep massa jenis, maka massa jenis rata-rata besi berongga dan
udara yang menempati rongga masih lebih kecil daripada massa jenis air laut.
Itulah sebabnya kapal laut dapat mengapung di atas permukaan laut.
3. Kapal Selam
Sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat yang terletak di antara
lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi udara
4. Balon Udara
Seperti halnya zat cair, udara (termasuk fluida) juga melakukan gaya
apung pada benda. Gaya apung yang dilakukan udara pada benda sama dengan
berat udara yang dipindahkan oleh benda. Persamaan gaya apung yang dilakukan
udara tetap seperti pada persamaan 2.26 hanya di sini F adalah massa jenis
udara. Prinsip gaya apung yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada
balon udara (Marthen, 2006: 249).
Pada Gambar 2.23, ditunjukkan sebuah balon udara
yang diisi dengan gas panas. Prinsip kerjanya adalah
sebagai berikut. Mula-mula balon diisi dengan gas
panas sehingga balon menggelembung dan
volumenya bertambah. Bertambahnya volume balon
Gambar 2.23 Balon Udara berarti bertambah pula volume udara yang
(Sumber:http//abdi-husairi.
blogspot.com) dipindahkan oleh balon.
Ini berarti, gaya apung bertambah besar. Suatu saat gaya apung sudah
lebih besar daripada berat total balon sehingga balon mulai bergerak naik. Awak
balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai ketinggian
tertentu. Setelah ketinggian yang diinginkan tercapai, awak balon mengrangi gas
panas sampai tercapai gaya apung sama dengan berat balon. Pada saat itu balon
melayang di udara. Sewaktu awak balon ingin menurunkan ketinggian, sebagian
isi gas panas dikeluarkan dari balon. Ini menyebabkan volume balon berkurang,
yang berarti gaya apung berkurang. Akibatnya, gaya apung lebih kecil daripada
berat balon dan balon bergerak turun.
Gambar 2.24 Jembatan Poton benda terapung. Drum-drum tersebut harus tertutup
(Sumber: www.kaskus.us) rapat sehingga tidak ada air yang masuk ke
F
=
d
(2.30)
Dalam kasus ini d = 2l, sehingga
F
=
2l (2.31)
Keterangan:
l = Panjang permukaan/batang (m)
= Tegangan permukaan (N/m)
F = Gaya tegangan permukaan (N)
Karena tegangan permukaan merupakan perbandingan antara Gaya
tegangan permukaan dengan Satuan panjang, maka satuan tegangan permukaan
adalah Newton per meter (N/m) atau dyne per centimeter (dyn/cm).
1 dyn/cm = 10-3 N/m = 1 mN/m
Contoh Soal
Sebatang jarum jahit sepanjang 5 cm dapat terapung di atas permukaan larutan
aseton pada suhu 20°. Bila tegangan muka permukaan aseton pada suhu tersebut
22,8.10-3 N/m. Tentukan massa jarum (g= 10 m/s2).
Tegangan
Zat cair yang kontak Suhu
Permukaan
dengan udara (°C) (N/m = dyn/cm)
air 0 75,60
air 20 72,80
air 25 72,20
air 60 66,20
air 80 62,60
air 100 58,90
air sabun 20 25,00
minyak zaitun 20 32,00
air raksa 20 465,00
oksigen -193 15,70
neon -247 5,15
helium -269 0,12
aseton 20 23,70
etanol 20 22,30
gliserin 20 63,10
benzena 20 28,90
(a) (b)
Gambar 2.28 (a) Setetes air murni diletakkan di atas lilin
(b) Air mengandung detergen diletakkan di atas lilin.
(Sumber: Dok.Penulis.)
air Hg
Gambar 2.29 (a) Air dalam tabung, (b) Raksa dalam tabung
(Sumber: www.ayumaulida22.wordpress.com)
Sudut yang dibentuk oleh lengkungan itu dinamakan sudut kontak (teta).
Ketika gaya kohesi cairan lebih besar daripada gaya adhesi, maka sudut kontak
yang terbentuk umumnya lebih besar dari 90° (Gambar 2.29b). Sebaliknya,
Gambar 2.30 Terdapat bagian yang lebih tinggi dari permukaan wadah.
(Sumber: www.egiemeyskaputri.wordpress.com)
Sebaliknya, jika gaya adhesi lebih besar daripada gaya kohesi cairan, maka
permukaan cairan akan melengkung ke bawah (Gambar 2.31). Ketika kita
memasukan tabung atau pipa tipis (pipa yang diameternya lebih kecil dari wadah),
maka akan terbentuk bagian cairan yang lebih rendah.
Efek ini dikenal dengan istilah gerakan kapiler atau kapilaritas dan pipa
tipis tersebut dinamakan pipa kapiler. Pembuluh darah kita yang terkecil juga bisa
disebut pipa kapiler, karena peredaran darah pada pembuluh darah yang kecil juga
terjadi akibat adanya efek kapilaritas. Demikian juga fenomena naiknya leleh lilin
atau minyak tanah melalui sumbu. Selain itu, kapilaritas juga diyakini berperan
penting bagi perjalanan air dan zat bergizi dari akar ke daun melalui pembuluh
xylem yang ukurannya sangat kecil. Bila tidak ada kapilaritas, permukaan tanah
akan langsung mengering setelah turun hujan atau disirami air. Efek penting
lainnya dari kapilartas adalah tertahannya air di celah-celah antara partikel tanah
(Alexander, 2008: 40).
2.6.3 Persamaan Kapilaritas
Ketinggian maksimum yang dapat dicapai cairan ketika cairan naik
melalui pipa kapiler terjadi ketika gaya tegangan permukaan seimbang dengan
berat cairan yang ada dalam pipa kapiler. Untuk membantu menurunkan
persamaan, perhatikan Gambar 2.30.
Tampak bahwa cairan naik pada kolom pipa kapiler yang memiliki jari-jari
r hingga ketinggian h. Gaya yang berperan dalam menahan cairan pada ketinggian
h adalah komponen gaya tegangan permukaan pada arah vertikal : F cos θ. Bagian
atas pipa kapiler terbuka sehingga terdapat tekanan atmosfer pada permukaan
cairan. Panjang permukaan sentuh antara cairan dengan pipa adalah 2 π r (keliling
lingkaran). Dengan demikian, besarnya gaya tegangan permukaan komponen
vertikal yang bekerja sepanjang permukaan kontak adalah:
F
F= d (2.31)
d
F = d cos θ (2.32)
V = Ah
V = (π r2)h (2.34)
Apabila komponen vertikal dari Gaya Tegangan Permukaan seimbang
dengan berat kolom cairan dalam pipa kapiler, maka cairan tidak dapat naik lagi.
Dengan kata lain, cairan akan mencapai ketinggian maksimum, apabila komponen
vertikal dari gaya tegangan permukaan (persamaan 2.33) seimbang dengan berat
cairan setinggi h.
Sedangkan berat cairan dalam pipa kapiler adalah:
w=mg
w=Vρg (substitusi persamaan 2.34)
w = ρ(π r2h)g (2.35)
Ketika cairan mencapai ketinggian maksimum (h), Komponen vertikal dari gaya
tegangan permukaan harus sama dengan berat cairan yang ada dalam pipa kapiler.
Secara matematis dapat ditulis:
F =w
2π r cos θ = ρ(π r2h)g (2.36)
2 r cos
h =
( r 2 h)g (2.37)
2 cos
h=
rg (2.38)
Contoh Soal
Jika pembuluh xylem memiliki radius 0,001 cm. Hitung tinggi air akan naik.
(0,072 N/m, g = 9,8 m/s2 dan sudut = 0°).
Diketahui: r = 0,001 cm = 10-5
cosθ = 1
= 72. 10-3 N/m
g = 9,8 m/s2
air = 103 kg/m3
Ditanya: h = …?
2 cos
Jawab: h =
rg
2.72.10 3.1
=
10 3.10 5 9,8
= 1,47 m
Gambar 2.33 Lampu minyak) Gambar 2.34 Proses pengangkutan pada tumbuhan
(Sumber: http//littlecolourfulmacaw.blogspot.com) (Sumber: http//arnisemestahati.blogspot.com)
Mengapa tumbuhan dapat menyerap air dan mineral dari dalam tanah?
Konsep kapilaritas digunakan dalam proses pengangkutan pada tumbuhan.
Pembuluh xylem yang terdapat pada batang dan akar tumbuhan dianggap sebagai
pipa kapiler. Air akan naik melalui pembuluh kayu (xylem) sebagai akibat dari
gaya adhesi antara dinding pembuluh kayu dengan molekul air (Gambar 2.34).
Lalu bagaimana air dan mineral tersebut menyerap hingga mencapai
ketinggian ratusan meter?
Tumbuhan memanfaatkan perbedaan tekanan air di dalam dan di luar sel
pengangkut (xilem). Jadi, tumbuhan harus terus menyesuaikan tekanan di dalam
sel-sel xilemnya. Saat tekanan di luar sel tinggi, maka tumbuhan harus berusaha
untuk mempertahankan tekanan di dalam selnya dengan tidak menguapkannya
terlalu banyak, karena hal itu dapat menyebabkan air di luar sel masuk terlalu
banyak dan yang nantinya dapat menyebabkan tumbuhan kelebihan air dan
membusuk. Lalu, jika tekanan di luar sel rendah, maka tumbuhan harus
menyesuaikan tekanan di dalam selnya untul lebih rendah agar air dari tumbuhan
tidak keluar dari sel dan sebaliknya, air dari luar sel dapat masuk ke dalam sel.
Dengan begitu, tumbuhan dapat mengambil air sebanyak-banyaknya.
3.1. SIMPULAN
1. Massa jenis adalah ukuran massa setiap volume benda. Massa jenis dari suatu
fluida dapat bergantung pada faktor lingkungan, seperti temperatur (suhu) dan
tekanan. Berat jenis benda (𝛾) adalah perbandingan antara berat benda dan
volume benda.
2. Tekanan hidrostatis memberikan tekanan ke segala arah, bekerja pada
permukaan secara tegak lurus. Besarnya tekanan hidrostatis tidak hanya
tergantung pada bentuk bejana dan jumlah zat cair dalam bejana, tetapi juga
tergantung pada massa jenis zat cair, percepatan gravitasi bumi dan
kedalamannya.
3. Tekanan gauge adalah tekanan absolut dikurangi tekanan atmosfer.
4. Tekanan absolut adalah jumlah tekanan atmosfer dengan tekanan terukur.
5. Penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari dalam dilihat pada
sepatu luncur es dan papan ski.
6. Hukum Pascal berbunyi: “Tekanan yang dierikan pada saat zat cair dalam
ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala arah”.
7. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan hukum Pascal dapat dijumpai pada:
dongkrak hidrolik, rem hidrolik, kempa hidrolik, dan pompa hidrolik.
8. Hukum Archimedes berbunyi: “Gaya apung yang bekerja pada suatu benda
yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke dalam suatu fluida sama dengan
berat fluida yang dipindahkan oleh benda tersebut”.
9. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan hukum Archimedes dijumpai pada:
hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon udara, dan jembatan pontoon.
10. Tegangan permukaan terjadi karena permukaan zat cair yang cenderung untuk
menegang sehingga permukaannya tampak seperti selaput tipis.
11. Dalam kehidupan sehari-hari, penerapan konsep kapilaritas dapat dijumpai
pada detergen sintetis modern dan antiseptik.
12. Peristiwa naik turunnya zat cair pada pipa kapiler dinamakan kapilaritas.
SOAL
𝐹
1. Terhadap rumus 𝑝 = 𝐴 , Apakah tekanan termasuk vektor?
JAWABAN
1. Tekanan (p) adalah gaya (F) yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang dibagi
dengan luas (A) bidang itu. Tekanan tidak memiliki arah tertentu seperti gaya
sehingga tekanan disebut besaran skalar.
2. Air raksa atau merkuri merupakan logam yang dalam keadaan normal
berbentuk cairan berwarna abu-abu, tidak berbau. Air raksa merupakan unsur
yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itu dalam bentuk unsur
tunggal (logam) maupun dalam bentuk persenyawaan. Walaupun air raksa
3. Fluida merupakan suatu zat yang dapat mengalir dan menempati wadah. Zat
tersebut merupakan zat cair dan gas. Selain zat tersebut ternyata ada zat lain
yang termasuk dalam fluida, yaitu “plasma”. Plasma merupakan zat gas yang
terionisasi dan sering dinamakan sebagai wujud keempat dari materi. Keadaan
plasma ini hanya terjadi pada temperatur yang sangat tinggi dan terdiri dari
atom-atom yang terionisasi (elektron yang terpisah dari inti). Dalam hal ini, zat
plasma juga tidak dapat digolongkan ke dalam fluida.
1. Bangun tiang jalan. 2. Lengan beton jalan 3. Lengan beton jalan diputar
dibangun di antara dua jalur 90 derajat. Jalan layang pun
jalan, sejajar dengan jalanan kemudian dibangun di atas
yang padat di bawahnya. lengan ini.
5. Bagian yang berputar pada teknik Sosrobahu adalah lengan beton. Pemutaran
ini dimaksudkan untuk mengubah posisi lengan beton yang semula sejajar
dengan jalan dibawahnya, diputar 90o untuk membuat jalan layang pada
bagian atasnya.
6. Sebelum konstruksi lengan beton dipatok agar posisinya tepat dan dapat
dibangun jalan layang diatasnya, lengan tersebut dapat diputar sesuai dengan
rancangan yang diinginkan. Dengan prinsip pascal, yaitu dengan memberikan
sedikit gaya pada luas penampang yang kecil, memungkinkan dapat memutar
lengan beton seberat 480 ton. Setelah posisinya tepat, lengan beton tersebut
dipatok dan dapat digunakan sebagai fondasi untuk membangun jalan layang.
Lengan beton dikunci agar kuat serta tidak bergeser selama pembangunan
jalan layang. Jadi, sebelum lengan beton dikunci, maka dapat diputar sesuai
7. Energi hidrolik yaitu energi yang digunakan dalam sistem hidrolik. Energi
hidrolik lebih efisien penggunaannya daripada energi mekanik. Sistem energi
mekanik memiliki kelemahan dalam hal penempatan posisi tenaga
transmisinya, sedangkan pada sistem energi hidrolik saluran-saluran energi
hidrolik dapat ditempatkan pada hampir setiap tempat. Pada sistem energi
hidrolik tanpa menghiraukan posisi poros terhadap transmisi tenaganya seperti
pada sistem energi mekanik. Sistem hidrolik adalah teknologi yang
memanfaatkan zat cair, biasanya oli, untuk melakukan suatu gerakan segaris
atau putaran. Sistem ini bekerja berdasarkan prinsip Pascal, yaitu jika suatu
zat cair dikenakan tekanan, tekanan itu akan merambat ke segala arah dengan
tidak bertambah atau berkurang kekuatannya. Prinsip dalam rangkaian
hidrolik adalah menggunakan fluida kerja berupa zat cair yang dipindahkan
dengan lift hidrolik untuk menjalankan suatu sistem tertentu.
9. Bisa saja mungkin, dengan berat manusia yang mencapai 500 Newton dapat
mengangkat sebuah mobil yang beratnya 1000 Newton dengan prinsip Pascal.
Tapi penggunaan manusia untuk mengangkat benda seperti mobil kurang
efektif dan efisien. Sekarang sudah digunakan mesin pemompa untuk
menekan pengisap agar nantinya dapat mengangkat mobil atau motor.
10. Saat benda melayang dengan kedudukan benda di titik A tidak dapat berubah.
Hal ini terjadi karena fluida dalam keadaan diam (pokok bahasan adalah fluida
statis) , sehingga tidak akan mempengaruhi posisi benda.
12. Ketika balok dicelupkan ke dalam fluida pada posisi A, balok akan tetap
dalam posisi A ketika menyentuh fluida. Balok A akan tetap pada posisi A
jika balok dicelupkan tanpa kecepatan awal sehingga tidak mempengaruhi
keadaan fluida. Karena jika fluida bergerak, maka bahasannya tidak lagi fluida
statis. Dalam fluida statis, fluida dianggap diam sehingga ketika balok
dicelupkan dengan posisi A, maka ketika menyentuh fluida balok A tetap
dengan posisi A.
13. Semut atau binatang kecil dapat diam di permukaan air karena adanya
tegangan permukaan. Dimana terdapat gaya ke atas yang dapat menahan
binatang tersebut. Dan sesuai dengan persamaan tegangan permukaan,
semakin kecil panjang permukaan benda tersebut, semakin besar tegangan
permukaannya. Sehingga semut atau bintanag kecil tersebut tidak tenggelam
dalam air.