You are on page 1of 47

GCG Policy P a g e |1

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENT

Pesan dari Komisaris Utama Message from the President Commissioner

Definisi Definitions
1. Definisi 1. Definitions

2. Nilai Nilai dari ITM 2 Values of ITM

3. Kebijakan dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan 3. Good Corporate Governance Principles and
Policies

4. Mencegah Benturan Kepentingan dan Menjaga 4. Preventing Conflict of Interest and Keeping
Kerahasiaan Informasi Confidential Information

5 Struktur Tata Kelola, Kebijakan dan Pedoman 5. Corporate Governance Structure, Policies and
Guidelines
5.1. Struktur Tata Kelola 5.1. Corporate Governance Structure
5.2. Hak Pemegang Saham dan Rapat 5.2. Right of Shareholders and Meeting of
Pemegang Saham Shareholders
5.3. Perlakuan yang Setara terhadap 5.3. The Equitable Treatment of Shareholders
Pemegang Saham
5.4. Peran Pemangku Kepentingan 5.4. Roles of Stakeholders
5.5. Keterbukaan dan Transparansi 5.5. Disclosure and Transparency
5.6. Tanggung Jawab Dewan 5.6. Responsibilities of the Board
5.7. Transaksi dengan Pihak Berelasi (RPT) 5.7. Related Party Transactions (RPT)
5.8. Manajemen Risiko 5.8. Risk Management
5.9. Kepatuhan 5.9. Compliance
5.10. Tata Kelola, Risiko dan Kepatuhan 5.10. Governance, Risk and Compliance (GRC)
(GRC)
5.11. Pengendalian Internal dan Audit 5.11. Internal Control and Internal Audit
Internal
5.12. Anti-Suap dan Korupsi 5.12. Anti-Bribery and Corruption
5.13. Kejahatan Keuangan dan Pencucian 5.13. Financial Crimes and Money Laundering
Uang
5.14. Sistem Whistleblowing 5.14. Whistleblowing System
5.15 Budaya Perusahaan dan Perilaku 5.15 Corporate Culture and Organizational
Organisasi Attitude

6. Pembangunan Berkelanjutan 6. Sustainable Development

7. Fungsi Dewan 7. Board Function


7.1. Kemandirian dan Ketidakberpihakan 7.1. Independency and Impartiality of the Board
Dewan Komisaris dan Direksi of Commissioners and the Board of
Directors
7.2. Kualifikasi Dewan 7.2. Qualification of the Board
7.3. Komposisi Dewan 7.3. Composition of the Board
7.4. Ketua Dewan 7.4. Chairman of the Board
7.5. Masa Jabatan 7.5. Term of Office
7.6. Usia Pensiun Anggota Dewan 7.6. Retirement Age for Board Members
GCG Policy P a g e |2

7.7. Nominasi Anggota Dewan 7.7. Nomination of Board Members


7.8. Rencana Suksesi 7.8. Succession Plan
7.9. Remunerasi 7.9. Remunerations
7.10. Komite-komite Dewan Komisaris 7.10. Committees of the Board of Commissioners
7.11. Tugas dan Tanggungjawab Spesifik 7.11. Specific Duties and Responsibilities of the
Dewan Board
7.12. Rapat Dewan 7.12. Meetings of the Board
7.13. Laporan Pertanggungjawaban Dewan 7.13. Accountability Report of the Board
7.14. Komunikasi Dewan Komisaris dengan 7.14. Communication Between the Board of
Manajemen Commissioners with the Management
7.15. Penilaian Kerja 7.15. Performance Assessment
7.16. Penggunaan Konsultan Ahli Eksternal 7.16. Hiring External Expert Consultants
7.17. Orientasi bagi Anggota Baru Dewan 7.17. Orientation for New Onboard Member of
Komisaris dan Direksi BOC and BOD

8. Aturan Perilaku 8. Code of Conduct

9. Revisi Kebijakan Tata Kelola Perusahaan 9 Revision on the Good Corporate Governance Policy

10. Pengelolaan Terhadap Keluhan Terkait Tata 10. Management of Complaints on Corporate
Kelola Perusahaan Governance

Lembar Pengesahan Ratification Sheet


Referensi Reference
GCG Policy P a g e |3

PESAN KOMISARIS UTAMA

MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER

Kata Preface

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) telah PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) has
mengimplementasikan versi pertama atas Kebijakan Tata implemented the first version of Good Corporate
Kelola Perusahaan (GCG) bersama dengan Aturan Governance (GCG) Policy along with the Code of Conduct
Perilaku sejak tahun 2009. Kebijakan GCG mencerminkan since 2009. The GCG Policy reflects ITM commitment to
komitmen ITM untuk mematuhi prinsip dan aturan tata comply with the principles as well as rules on good
kelola perusahaan. Dengan Kebijakan GCG, perilaku corporate governance. With the GCG policy,
oportunistik tetap terjaga untuk kepentingan pemegang opportunistic behavior is kept at bay to the benefit of
saham dan pemangku kepentingan yang lebih luas. shareholders and wider stakeholders.

Demikian pula, dengan Aturan Perilaku ITM, seluruh Likewise, with the Code of Conduct of ITM, the entire
tenaga kerja di organisasi ITM Group wajib mematuhi workforce throughout the ITM Group organization is
norma-norma perilaku baik yang mengikat warga obliged to observe the norms of good conduct that binds
perusahaan, dan selanjutnya melindungi organisasi dari corporate citizens, and further protecting the
gangguan yang berasal dari perilaku bisnis yang buruk. organization against disruptions that stem from poor
business conducts.

Dekade terakhir telah mencerminkan perubahan besar The last decade has witnessed enormous changes in the
dalam lingkungan energi. Perusahaan batu bara seperti energy environment. Coal firms like ITM are faced with
ITM dihadapkan pada tantangan besar dalam menjaga the great challenges of keeping coal businesses aligned
bisnis batu bara agar selaras dengan agenda with core development agenda which is put together
pembangunan inti yang disatukan secara koheren dalam coherently in the SDG 2030. Not only does it mean to
SDG 2030. Tidak hanya berarti menghabiskan peluang exhaust the opportunity for de-carbonization of coal
untuk de-karbonisasi bisnis batu bara, meskipun business, however limited it may be, but even more
terbatasnya hal itu. Tetapi, hal lebih penting lagi adalah importantly it means raising to the highest possible the
meningkatkan setinggi mungkin kepatuhan terhadap compliance with a reformed GCG and good conduct
agenda-agenda reformasi GCG dan perilaku yang baik. agendas.

Kebijakan GCG dan Aturan Perilaku saat ini merupakan The current GCG Policy and Code of Conduct resulted
hasil tinjauan yang dilakukan oleh Direksi, Dewan from a review that the Executive Board, the Board of
Komisaris dan SDGNCC secara kolaboratif. Peraturan Commissioners as well as the Sustainable Development,
baru, praktik terbaik baru di seluruh dunia, terutama yang Good Corporate Governance, Nomination and
berlaku untuk perusahaan pertambangan batubara Compensation Committee (SDGNCC) perform
terintegrasi, dipertimbangkan selama proses peninjauan. collaboratively. New regulations, new best practices
Perusahaan itu sendiri tidak dapat bertindak tanpa around the globe, particularly as they apply to an
bantuan. Adalah Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan integrated coal mining company, are considered during
di seluruh organisasi sebagai individu dan sebagai the review process. The firm in itself cannot act unaided.
kelompok yang bertanggung jawab untuk menerapkan It is the people in the Board of Commissioners, the
kebijakan dan Aturan Perilaku dalam praktik dan Executive Board, and employees throughout the
meninjaunya sesuai kebutuhan. Oleh karena itu, ITM organization as individuals and as groups that are
GCG Policy P a g e |4

menyelenggarakan forum yang sesuai seperti CG Day responsible for putting policies and codes into practice
dimana inisiatif baru GCG diperkenalkan dan momentum and review them as circumstances require. Therefore,
untuk kepatuhan dan ketaatan dikumpulkan kembali. ITM organizes suitable forums such as CG Day where new
GCG initiatives are introduced and momentum for
compliance and observance is gathered anew.

Saya menghimbau kepada seluruh jajaran Direksi dan I urge the entire board members and employees of ITM
karyawan ITM untuk mempelajari kebijakan baru GCG ini to learn this new GCG policy as a first step toward its
sebagai langkah awal dalam penerapannya. Tata kelola implementation. Good corporate governance is often
perusahaan yang baik sering kali disebut sebagai cara time called the difficult way of getting to goal. Yet, there
yang sulit untuk mencapai tujuan. Namun, tidak ada yang is no substitute for it in a knowledge-dense life. After all
bisa menggantikannya dalam kehidupan yang padat good governance is highly rewarding to the practicing
pengetahuan. Bagaimanapun juga, tata kelola yang baik organization and to the people who are engaged therein.
sangat bermanfaat bagi organisasi mempraktikannya
serta orang-orang yang terlibat di dalamnya.

Jakarta, 28 September 2020 Jakarta, 28 September 2020

Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak


Komisaris Utama President Commissioner
GCG Policy P a g e |5

DEFINISI DEFINITIONS

Kecuali disebutkan lain dalam Kebijakan GCG ini, maka The term used in this GCG Policy, unless otherwise
istilah dibawah ini memiliki arti sebagai berikut: expressed, implies the following:

1. AROC adalah Komite Audit dan Pemantauan Risiko 1. AROC shall mean the Audit and Risk Oversight
dibawah Dewan Komisaris untuk membantu Committee under the BOC to assist the BOC in the
Dewan Komisaris di bidang audit dan manajemen area of audit and risk management.
risiko.

2. Dewan adalah Dewan Komisaris dan Direksi. 2. Board shall mean the Board of Commissioners
and the Board of Directors.

3. Dewan Komisaris (BOC) adalah Dewan Komisaris 3. Board of Commissioners (BOC) shall mean the
ITM dan anak perusahaannya. Board of Commissioners of ITM and its
subsidiaries.

4. Direksi adalah Direksi ITM dan anak 4. Board of Directors (BOD) shall mean the Board of
perusahaannya. Directors of ITM and its subsidiaries.

5. Mitra Usaha adalah kontraktor, pemasok, 5. Business Partner shall mean contractors,
konsultan, vendor, kreditor, pelanggan. suppliers, consultants, vendors, creditors,
customers.

6. Komisaris adalah anggota Dewan Komisaris ITM. 6. Commissioners shall mean members of the Board
of Commissioners of ITM.

7. Perusahaan atau ITM adalah PT Indo Tambangraya 7. Company or ITM shall mean PT Indo
Megah Tbk dan anak perusahaannya. Tambangraya Megah Tbk and its subsidiaries.

8. Informasi Perusahaan adalah semua data milik 8. Company’s Information shall mean all the data
Perusahaan (hak cipta atau bukan hak cipta) yang belonging to the Company (copyright or non-
berkaitan dengan Perusahaan dan pemangku copyright) related to the Company and
kepentingan dan dapat berupa data kualitatif dan stakeholders and can be in the form of qualitative
kuantitatif, laporan, surat/memorandum, and quantitative data, reports,
pedoman, kebijakan, prosedur dan/atau instruksi letters/memorandum, manuals, policies,
kerja, program, perencanaan, foto, informasi procedures and/or work instruction, program,
pelanggan, informasi proyek, laporan keuangan planning, photo, customer information, project
dan segala informasi termasuk namun tidak information, financial statement and any
terbatas pada informasi rahasia dan/atau information including but not limited to
informasi internal ITM yang dapat mempengaruhi confidential information and/or internal
usaha ITM dan harga sahamnya di BEI . information of ITM which may affect the business
of ITM and its shares price in IDX.

9. Informasi Rahasia/Informasi non-publik adalah 9. Confidential/Non-public Information shall mean


semua informasi/data yang belum diungkapkan all information/data that has not been disclosed
oleh Perusahaan. by the Company.

10. Direktur adalah anggota Direksi ITM. 10. Directors shall mean members of the Board of
Directors of ITM.
GCG Policy P a g e |6

11. DOA adalah tabel Delegasi Kewenangan yang 11. DOA shall mean Delegation of Authority table
diperbarui dari waktu ke waktu. being updated from time to time.

12. ERM merupakan metode dan proses yang 12. ERM shall mean Enterprise Risk Management
digunakan oleh organisasi untuk mengelola risiko mean the methods and processes used by
dan menangkap peluang yang berkaitan dengan company to manage risks and seize opportunities
pencapaian tujuan mereka. ERM menyediakan related to the achievement of their objectives.
kerangka kerja untuk manajemen risiko, yang ERM provides a framework for risk management,
biasanya melibatkan pengidentifikasian peristiwa which typically involves identifying particular
atau keadaan tertentu yang relevan dengan tujuan events or circumstances relevant to the
organisasi (ancaman dan peluang), menilai mereka organization's objectives (threats and
dalam hal kemungkinan dan besarnya dampak, opportunities), assessing them in terms of
menentukan strategi respons, dan proses likelihood and magnitude of impact, determining
pemantauan. Dengan mengidentifikasi dan secara a response strategy, and monitoring process. By
proaktif menangani risiko dan peluang bisnis, identifying and proactively addressing risks and
melindungi dan menciptakan nilai bagi pemangku opportunities, business enterprises protect and
kepentingan termasuk pemilik, karyawan, create value for their stakeholders, including
pelanggan, regulator, dan masyarakat secara owners, employees, customers, regulators, and
keseluruhan. society overall.

13. Eksekutif adalah manajemen senior ITM (level VP 13. Executives shall mean senior management of ITM
keatas). ( VP level and above).

14. Kejahatan Keuangan adalah pelanggaran apa pun 14. Financial Crime shall mean any offence involving
yang melibatkan penipuan atau ketidakjujuran; fraud or dishonesty; results in a financial loss,
mengakibatkan kerugian finansial, pelanggaran, misconduct in, or misuse of information relating
atau penyalahgunaan informasi yang berkaitan to, a financial market; or handling the proceeds of
dengan, pasar keuangan; atau menangani hasil crime, including electronic crime, money
kejahatan, termasuk kejahatan elektronik, laundering, terrorist financing, bribery and
pencucian uang, pendanaan teroris, penyuapan corruption, market abuse and insider dealing,
dan korupsi, penyalahgunaan pasar dan information security.
perdagangan orang dalam, keamanan informasi.

15. Warga ITM atau Kami adalah Komisaris, Direktur, 15. ITM Members or We shall mean Commissioners,
Eksekutif, karyawan termasuk yang bekerja untuk Directors, Executives, employees including those
ITM. working for ITM.
16. IWBC (Independent Whistle Blowing Center) 16. IWBC is ITM Independent Whistle Blowing Center,
adalah pusat pelaporan independen yang dimiliki as a tool to report any wrongdoings conducted or
ITM, sebagai sarana untuk melaporkan involving ITM Members, accessible through
pelanggaran yang melibatkan Warga ITM, yang www.iwbcitmg.com.
dapat diakses melalui www.iwbcitmg.com.

17. Pencucian Uang adalah tindakan menempatkan, 17. Money Laundering is the act of placing,
mengalihkan, membayar, membelanjakan, transferring, paying, spending, granting,
menghibahkan, menyumbangkan, donating, entrusting, carrying out the country,
mempercayakan, membawa keluar negeri, exchanging, or other acts of wealth known or
menukar, atau tindakan kekayaan lain yang suspected (supposedly "allegedly") is the proceeds
GCG Policy P a g e |7

diketahui atau dicurigai ("diduga") merupakan of a criminal act with the intention to conceal, or
hasil tindak pidana, dengan maksud untuk disguise the origins of the wealth as if it were a
menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul legitimate wealth.
kekayaan seolah-olah itu adalah kekayaan yang
sah.

18. Regulator adalah pihak pemerintah sebagai badan 18. Regulator shall mean government regulatory
pengatur atau badan pengatur lainnya yang bodies or other regulatory bodies established by
dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia yang the government of Republic of Indonesia that
membawahi bidang pasar modal, tata kelola, dan supervise the area of capital market, governance
industri yang relevan dengan kegiatan usaha ITM. and related industries to ITM business activities.

19. Pemegang Saham adalah pemegang saham ITM. 19. Shareholders shall mean shareholders of ITM.

20. Transaksi Pihak Berelasi (RPT) adalah adalah 20. Related Party Transaction (RPT) shall mean
transaksi antara para pihak termasuk pihak lain transaction between the parties include other
yang mengontrol atau dapat mempengaruhi parties with which the entity may control or can
secara signifikan manajemen atau kebijakan significantly influence the management or
operasional satu pihak terhadap pihak lain yang operating policies of the other to an extent that
dapat menghalangi pihak lain tersebut untuk one of the transacting parties might be prevented
mengejar kepentingannya sendiri. from fully pursuing its own separate interests.

21. Media Sosial adalah teknologi yang dimediasi oleh 21. Social Media are computer-
komputer yang memfasilitasi penciptaan dan mediated technologies that facilitate the creation
berbagi informasi, ide, minat karier, dan bentuk and sharing of information, ideas, career interests
ekspresi lain melalui komunitas dan jaringan and other forms of expression via virtual
virtual. communities and networks.

22. Self-Regulatory Organization (SRO) dalam hal ini 22. Self-Regulatory Organization (SRO) in this matter
terdiri dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan), BEI consists of OJK (Financial Services Authority), IDX
(Bursa Efek Indonesia), KSEI (Kustodian Sentral (the Indonesia Stock Exchange), KSEI (Indonesian
Efek Indonesia). Central Securities Depository).

23. Komite Pembangunan Berkelanjutan, Tata Kelola 23. Sustainable Development, Good Corporate
Perusahaan yang Baik, Nominasi dan Kompensasi Governance, Nomination and Compensation
(SDGNCC) adalah komite di bawah Dewan Committee (SDGNCC) shall mean a committee
Komisaris yang mengawasi bidang Pembangunan under the Board of Commissioners supervises
Berkelanjutan, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, the area of sustainable development, Good
Nominasi dan Kompensasi anggota Dewan. Corporate Governance, nomination, and
compensation of the Board member.

24. Transparency Center adalah fasilitas untuk 24. Transparency Center is a facility to accommodate
menampung pengungkapan yang dilakukan oleh disclosure made by ITM Members to declare
Warga ITM untuk menyatakan kepentingannya his/her interest in transactions or any other
dalam transaksi atau potensi benturan potential conflict of interest; and a media to
kepentingan lainnya; dan media untuk melaporkan report any giving and receiving gifts, gratuity and
setiap pemberian dan penerimaan hadiah, tanda entertainment.
balas jasa dan jamuan.
GCG Policy P a g e |8

25 Transparency Committee adalah Komite dari 25. Transparency Committee shall mean the
Transparency Center. Transparency Center Committee.

26. VoiS adalah Voice of Stakeholders, alat bagi semua 26. VoiS is Voice of Stakeholder, a tool for all ITM
pemangku kepentingan ITM untuk melaporkan stakeholders to report any grievance to ITM,
keluh kesah kepada ITM, dapat diakses melalui accessible through www.voisitmg.com
www.voisitmg.com
GCG Policy P a g e |9

1. Nilai-Nilai ITM 1. Values of ITM


Visi dan Misi ITM ITM Vision and Mission

Visi Vision
Perusahaan Energi Indonesia di Jantung Inovasi, The Indonesian Energy Company at the Heart of
Teknologi, dan Keberlanjutan. Innovation, Technology and Sustainability.

Misi Mission

1. Berinvestasi secara bersinergi pada rantai nilai 1. To have a synergistic investment along the
dari bisnis energi; energy value chain;

2. Menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi 2. To create sustainable value to stakeholder by


pemangku kepentingan dengan menyediakan delivering quality product and services;
produk dan jasa berkualitas;

3. Menjadi warga korporat yang teladan dengan


3. To be a good corporate citizen by conducting
menjalankan bisnis secara beretika,
business in an ethically, socially and
bertanggungjawab sosial dan berwawasan
environmentally responsible manner;
ramah lingkungan;

4. Menjadikan kerangka Pembangunan 4. have Sustainable Development platform as


Berkelanjutan sebagai landasan untuk semua the driving force for all initiatives and
inisiatif dan kegiatan bisnis business activities.

2. Nilai- Nilai 2. Values


Kami memelihara nilai-nilai berikut ini We aim to foster the following values in such a
sedemikian rupa agar Warga ITM merasa bangga way that ITM Members feel proud being part of
menjadi bagian dari Perusahaan sehingga pihak luar the Company and in such a way that external
dapat mengenali nilai-nilai tersebut sebagai karakter parties recognize such values as characteristic of
Warga ITM. ITM Members:
• Passionate • Passionate
- Mengejar kesuksesan. - Pursue for success.
- Mampu berbuat lebih. - Can do more.
- Gesit dan siap berubah. - Be agile and change.
- Peduli dan berbagi. - Express care and share.
• Innovative • Innovative
- Mendahului tren. - Transcend the trend.
- Menciptakan ide dan mewujudkannya. - Ideate and get real.
- Belajar cepat, bertindak. - Learn fast, do first.
• Committed • Committed
- Teguh memegang integritas dan etika. - Adhere to Integrity and Ethics.
- Bersinergi dan membina jejaring. - Synergize and network.
- Berpartisipasi dalam pembangunan - Engage to sustainability Development.
berkelanjutan.
GCG Policy P a g e | 10

3. Kebijakan dan Prinsip Tata Kelola Perusahaan yang 3. Good Corporate Governance Principles and
Baik Policies
Dewan Komisaris dan Direksi berkomitmen pada The BOC and BOD are committed to the Good
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik Corporate Governance principles of Transparency,
yaitu Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Accountability, Responsibility, Independency and
Independensi dan Kesetaraan dan Kewajaran sesuai Fairness in compliance with the recommended
dengan praktik terbaik sebagaimana yang best practices for the listed company and relevant
direkomendasikan bagi perusahaan publik dan rules, regulations, and guidelines of the
peraturan perundangan serta pedoman terkait dari Regulator. In addition, the Company aims to
Regulator. Disamping itu,Perusahaan juga berupaya attain the highest international standards and
mencapai standar internasional tertinggi dan praktek best practices in the adoption and
terbaik dalam menerapkan prinsip Tata Kelola implementation Corporate Governance principles.
Perusahaan yang Baik.

4 Mencegah Benturan Kepentingan dan Menjaga 4 Preventing Conflict of Interest & Keeping
Kerahasiaan Informasi Confidential Information
Dalam upaya mencegah benturan kepentingan, In the effort to prevent conflict of interest, the
Perseroan menetapkan kebijakan dan tindakan Company set the following policies and measures:
sebagai berikut:
4.1. Struktur Pemegang Saham harus jelas, 4.1. The Shareholder structure shall be clear,
transparan dan tidak ada kepemilikan silang transparent and shall not have
antar pemegang saham, sehingga mencegah crossholding among shareholders,
terjadinya benturan kepentingan dengan thereby preventing conflict of interests
pihak manapun. with any party.

4.2. Warga ITM tidak diperbolehkan mencari 4.2. ITM Members are not allowed to seek
keuntungan pribadi dari atau terlibat personal gains from, or to engage in any
transasksi/aktifitas usaha yang dapat transactions/activities that may lead to
menyebabkan terjadinya benturan conflict of interest with or directly
kepentingan atau yang secara langsung compete with the Company. If such
bersaing dengan Perusahaan. Jika transaksi transaction is unavoidable, the BOC
tersebut tidak dapat dihindari, Dewan and/or BOD shall ensure that the
Komisaris dan atau Direksi wajib transaction shall be carried out with
memastikan bahwa transaksi tersebut transparency and fairness similar to
dilaksanakan dengan keterbukaan dan transactions carried out with unrelated
kewajaran yang sama dengan transaksi yang parties (arms-length basis). ITM
dilakukan dengan pihak tidak terkait Members having an interest in that
(berbasis arms-length). Warga ITM yang transaction / activities must not take part
memiliki kepentingan dalam transaksi in its approval process.
demikian tidak boleh ikut serta dalam proses
persetujuannya.
GCG Policy P a g e | 11

4.3. Jika suatu transaksi dianggap Transaksi 4.3. If a transaction is considered an RPT, the
Pihak Berelasi (RPT), maka Dewan Board must ensure that the relevant rules
Komisaris dan Direksi harus memastikan and procedures for disclosure of such
terpenuhinya aturan dan prosedur transactions is strictly complied with.
pengungkapan terkait Transaksi Pihak
Berelasi (RPT) tersebut.

4.4. Warga ITM harus segera mengungkapkan 4.4. ITM Members must immediately disclose
melalui saluran yang telah disediakan atas through the provided channel all potential
potensi terjadinya atau terjadinya transaksi conflicts of interest and conflict of interest
benturan kepentingan atau hal apa pun transaction or anything that can inhibit
yang dapat menghambat mereka untuk them to act independently
bertindak secara independen.

4.5. Dalam hal terdapat Direktur atau Eksekutif 4.5. In case any Directors or Executive has a
memiliki kepentingan dalam agenda yang vested interest in any agenda item under
sedang dalam pengkajian, orang tersebut consideration, such person must not
tidak diperkenankan menghadiri rapat atau attend the meeting or must abstain from
harus abstain dari pemungutan suara untuk voting on such agenda item. This is to
agenda tersebut. Hal ini untuk memastikan ensure that the Board and Executives
bahwa Dewan dan Eksekutif mengambil make decisions in a fair manner for the
keputusan dengan cara yang adil untuk utmost benefit of Shareholders.
keuntungan optimal bagi Pemegang Saham.

4.6. Seluruh informasi yang terkait dengan ITM 4.6. All information related to ITM obtained by
yang diperoleh oleh setiap Warga ITM akan every ITM Member shall be deemed
dianggap rahasia dalam keadaan apa pun confidential in any circumstances and
dan tidak boleh digunakan oleh Warga ITM must not be used by any ITM member for
untuk keuntungan / kepentingannya sendiri. his/her own benefit/interest. Further,
Selanjutnya, pengungkapan informasi disclosure of such information, except for
tersebut, kecuali untuk keperluan bisnis ITM the course of ITM business or pursuant to
atau sesuai dengan penugasan kerjanya, his/her work assignment, must be with
harus dengan persetujuan sebelumnya dari prior approval from the Company.
Perusahaan.

5 Struktur, Kebijakan & Pedoman Tata Kelola 5 Corporate Governance Structure, Policies &
Perusahaan Guidelines
5.1. Struktur Tata Kelola Perusahaan 5.1. Corporate Governance Structure
Struktur utama Tata Kelola terdiri dari Rapat The main Corporate Governance structure
Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan consists of General Meeting of
Komisaris dan Direksi. Shareholders (GMS), BOC and BOD.

Dalam menjalankan peran pengawasannya, To execute their supervisory role, BOC are
Dewan Komisaris dibantu oleh komite- assisted by committees with focusing in
komite yang berfokus di bidang the area of sustainable development,
pembangunan berkelanjutan, GCG,
GCG Policy P a g e | 12

nominasi, kompensasi, audit dan GCG, nomination, compensation, audit


manajemen risiko. and risk management.

Sedangkan fungsi dan komite yang While, to support the BOD in managing
membantu Direksi dalam mengelola the Company they are assisted by, among
Perusahaan adalah diantaranya Sekretaris others, the function of Corporate
Perusahaan, Audit Internal, Keberlanjutan, Secretary, Internal Audit, Sustainability,
Kepatuhan dan Manajemen Risiko atau Compliance and Risk Management and
komite-komite, contohnya komite lain Committees, i.e., Risk Management
sesuai kebutuhan . Committee and other committees as
needed.

5.2. Hak Pemegang Saham dan Rapat Umum 5.2. The Right of Shareholders and
Pemegang Saham Shareholders’ Meeting
5.2.1 Merupakan tugas utama ITM 5.2.1. It is the main duty of ITM to
untuk melindungi kepentingan protect the interest of and
dan memastikan kesetaraan dan ensure equality and fair
perlakuan yang adil kepada semua treatment to all Shareholders.
Pemegang Saham. Pemegang The Company’s Shareholders
Saham Perusahaan memiliki hak shall have the same basic
dasar yang sama sebagai berikut: rights as follows:
1. Hak menerima sertifikat 1. To receive share
saham dan hak mengalihkan certificate and rights to
saham. transfer the shares.

2. Hak menerima informasi yang 2. To receive adequate


memadai, tepat waktu dan information in a timely
dalam bentuk yang layak manner and in an
untuk membuat keputusan. appropriate form for
decisions making purpose.

3. Hak menghadiri, 3. To attend, propose


mengemukakan pendapat agenda, express an
dan memberikan suara dalam opinion independently
Rapat Umum Pemegang and vote in the GMS.
Saham.

4. Hak Untuk menyetujui 4. To approve the


perubahan Anggaran Dasar amendment of the Articles
Perusahaan. of Associations of the
Company.

5. Hak mengangakat dan 5. To appoint and dismiss


memberhentikan para Commissioners and
Komisaris dan Direktur. Directors.
GCG Policy P a g e | 13

6. Hak menyetujui penunjukan 6. To approve the


auditor eksternal dan biaya appointment of external
audit. auditor and
determination of the
audit fee.
7. Hak memperoleh pembagian 7. To share in profits of the
keuntungan Perusahaan. Company.

5.2.2. Direksi menghargai pentingnya 5.2.2. The BOD values the


rapat Pemegang Saham dan oleh importance of Shareholders’
karenanya memfasilitasi serta meetings and therefore
selalu mengajak semua Pemegang
facilitate and always
Saham untuk menghadiri rapat.
Direksi senantiasa berupaya untuk encourage all Shareholders to
memberikan kepada Pemegang attend. The BOD shall
Saham akses atas informasi, untuk endeavor to offer Shareholders
menyampaikan pertanyaan dan access to information, to post
berdasarkan kesetaraan untuk questions and to exercise
menggunakan hak suara dalam voting rights at the
rapat Pemegang Saham.
shareholders meeting in an
equitable manner.

5.3. Perlakuan yang Setara kepada Pemegang 5.3. The Equitable Treatment to Shareholders
Saham
Perusahaan berupaya untuk menjamin It is the Company’s effort to guarantee
perlakuan yang setara kepada Pemegang equal treatment to its shareholders, either
Saham, baik mayoritas maupun minoritas, majority or minority, institutional or
investor institusi atau individu, sehingga individual investors, so that the Company
Perusahaan mengatur pedoman sebagai regulates the following guidelines:
berikut:
5.3.1 Mencegah Penyalahgunaan 5.3.1. Preventing Abuse of Internal
Informasi Internal Information
Perusahaan telah menetapkan The Company has set the
kriteria bahwa semua informasi criteria that all information
yang belum dipublikasikan adalah that has not been disclosed is
informasi rahasia, sehingga confidential information, so
seluruh Warga ITM dilarang that all ITM Members are
menyalahgunakan atau prohibited to misuse or take
memanfaatkan informasi advantage of such
tersebut, khususnya pada rencana information, in particular, on
aksi korporasi yang dapat the corporate action plan that
berdampak pada harga saham might impact to the share price
Perusahaan. of the Company.
GCG Policy P a g e | 14

5.3.2 Perdagangan Orang Dalam dan 5.3.2 Insider Trading and Self-
Transaksi untuk Diri Pribadi Dealing
1. Komisaris, Direktur dan 1. Commissioners, Directors
Warga ITM lainnya, termasuk and other ITM Members,
suami/istri dan anak-anak including their spouses
mereka, harus menahan diri and children, must refrain
untuk tidak from trading the
memperdagangkan saham Company’s shares within
Perusahaan dalam waktu 30 30 (thirty) days prior to
(tiga puluh) hari sebelum the disclosure of
pengungkapan informasi information to the public
berkaitan dengan laporan and 24 hours after such
keuangan dan kinerja disclosure, of information
Perusahaan kepada publik related to or reports of
dan 24 jam setelah Company’s financial and
pengungkapan tersebut. performance related
matters.

2. Dalam hal informasi atau 2. In the case such


laporan tersebut terkait information or report is
dengan aksi korporasi related to Company’s
Perusahaan, seperti akuisisi/ corporate actions, such as,
pelepasan aset, RPT, joint acquisition/disposal of
venture/pembatalan joint assets, RPT, joint
venture, penambahan venture/cancellation of
/pengurangan modal, joint venture, capital
penerbitan efek baru, increase/capital
pembelian kembali saham, reduction, issuance of new
pembayaran atau tidak securities, repurchase of
terbayarnya dividen atau own shares, payment or
kejadian yang dapat non-payment of dividend
mempengaruhi harga saham or incidents that might
Perusahaan, maka Komisaris, affect the Company’s
Direksi dan Warga ITM share price, then the
lainnya, termasuk suami/istri Commissioners, Directors
dan anak-anak mereka, harus and other ITM members,
menahan diri untuk tidak including their spouses
memperdagangkan saham and children, must refrain
Perusahaan sejak dirinya from trading of the
memperoleh informasi Company’s shares from
hingga Perusahaan the period he/she learns
mengungkapkan informasi of the information to the
kepada publik dan 24 jam day the Company
setelah pengungkapan discloses the information
tersebut dilakukan. to public and 24 hours
after such disclosure.
GCG Policy P a g e | 15

5.3.3 Kepemilikan Saham oleh Anggota 5.3.3. Shareholding by the Board


Dewan Members
1. Komisaris independen 1. Independent
dilarang memiliki dan commissioners are
bertransaksi saham prohibited to own and
Perusahaan. transact the Company’s
shares.

2. Anggota Dewan Komisaris 2. Other Board members is


dan Direksi lainnya required to report their
diwajibkan untuk melaporkan dealings in company’s
transaksi mereka atas saham shares within 3 (three)
Perusahaan. business days after such of
dealing.

5.4. Peran Pemangku Kepentingan 5.4. Roles of Stakeholders


Perusahaan memiliki komitmen yang kuat The Company has strong commitment to
untuk menjalankan usahanya secara conduct its business in a transparent
transparan dan melaksanakan inisiatif bisnis manner and to implement a sustainable
berkelanjutan yang selaras dengan business initiative that are aligned with
tanggung jawab sosial dan lingkungan serta social and environmental responsibility
menekankan bahwa tanggung jawab sosial and emphasizes that social responsibility
tidak hanya menjadi tanggung jawab is not only the responsibility of the
Perusahaan tetapi juga tanggung jawab dan Company but also the responsibility and
kepentingan semua pemangku kepentingan the interest of all stakeholders including
termasuk partisipasi dan kontribusi employee’s participation and
karyawan dalam meningkatkan kinerja contribution in enhancing Company’s
Perusahaan. performance.

Dalam menyeimbangkan antara In balancing the implementation of a


pelaksanaan inisiatif yang bertanggung responsible initiatives and the right of
jawab dengan hak pemangku kepentingan, stakeholders, the Company provides
Perusahaan menyediakan saluran untuk channels to encourage stakeholders to
mendorong pemangku kepentingan express or report their concern on
menyampaikan atau melaporkan corporate governance or code of conduct
kepeduliannya terhadap tata kelola to IWBC and to VoiS for complaints.
perusahaan atau aturan perilaku melalui
IWBC dan keluh kesah melalui VoiS.

5.5. Keterbukaan dan Transaparansi 5.5 Disclosure and Transparency


Direksi mengungkapkan informasi keuangan BOD shall disclose accurate, complete,
dan informasi terkait bisnis dan kinerja adequate, relevant, reliable, regular and
Perusahaan secara akurat, lengkap, timely financial information and other
memadai, teratur dan tepat waktu. information related to the Company’s
Informasi yang diungkapkan mencerminkan business and performance. The disclosed
GCG Policy P a g e | 16

keadaan keuangan aktual Perusahaan dan information shall reflect the Company’s
hasil operasi serta prospeknya. actual financial conditions and
operational results as well as its
prospects.

Dewan Komisaris dan Direksi memastikan The Board shall ensure a strict adherence
kepatuhan terhadap seluruh undang- to all relevant laws, rules and regulations
undang, dan peraturan yang relevan terkait relating to the disclosure of information
dengan keterbukaan informasi dan and transparency. The Company has
transparansi. Perusahaan telah menetapkan determined the function of Corporate
fungsi Corporate Secretary untuk Secretary to disseminate information to
menyebarkan informasi kepada pemangku stakeholders and the function of Investor
kepentingan dan fungsi Investor Relations Relations shall assist investors and
membantu investor dan analis sekuritas securities analysts to understand the
memahami perusahaan dan bisnisnya. Company and its business. In addition, the
Selain itu, Departemen Corporate Corporate Communication Department is
Communications ditugaskan untuk menjalin assigned to deal with media.
hubungan dand kerjasama dengan media.

5.6. Tanggung Jawab Dewan 5.6. Responsibilities of the Board


5.6.1. Dewan Komisaris dalam fungsi 5.6.1. The BOC in its oversight
pengawasannya harus function shall ensure on the
memastikan terlaksananya implementation Company’s by
pengelolaan Perusahaan oleh the BOD in achieving the set
Direksi dalam mencapai tujuan goals and in directions that will
yang telah ditetapkan mengarah lead to optimal benefits of the
pada manfaat yang optimal bagi stakeholders and for the best
para pemangku kepentingan dan interests of the Company are
untuk kepentingan terbaik based on the principles of GCG
Perusahaan yang berdasarkan and sustainability.
pada prinsip-prinsip GCG dan
keberlanjutan.

5.6.2. Dewan Komisaris dan Direksi 5.6.2. The BOC and BOD are bound to
wajib mematuhi peraturan comply with relevant laws,
perundang-undangan yang regulations, the Company’s
relevan, Anggaran Dasar Articles of Associations and
Perusahaan dan keputusan Shareholders resolutions as
Pemegang Saham dengan jujur, well, with honesty, integrity
berintegritas dan cermat untuk and due care for the long- and
kepentingan jangka pendek dan short-term interests of the
jangka panjang Perusahaan. Company.

5.6.3. Demi kepentingan Perusahaan, 5.6.3. For the best interests of the
Direksi merumuskan strategi yang Company, the BOD formulates
merefleksikan visi dan misi strategies reflecting the vision
GCG Policy P a g e | 17

Perusahaan dan menetapkan and mission of the Company


kebijakan untuk pelaksanaan and sets policies in the
strategi tersebut. Direksi execution of those strategies.
menyusun rencana jangka The BOD prepares long-term
panjang dan rencana operasional plans and annual operating
tahunan dan anggaran sesuai plans and budgets pursuant to
kebijakan tersebut dan those policies and presents
mengajukannya kepada Dewan them to the BOC for
Komisaris untuk dipertimbangkan, considerations, modifications
diperbaiki seperlunya dan as appropriate and approval.
disetujui.

5.6.4. Dalam melaksanakan 5.6.4. In discharging their


pertanggungjawabannya kepada accountability to the
pemegang saham, Dewan Shareholders, the Board is
obliged to convene the GMS.
Komisaris dan Direksi wajib
The Board values the
menyelenggarakan RUPS. Dewan importance of GMS and shall
Komisaris dan Direksi menghargai facilitate all Shareholders to
pentingnya RUPS dan akan attend meetings, obtain access
memfasilitasi semua pemegang to information, pose questions
saham untuk menghadiri rapat, and exercise voting rights at
memperoleh akses informasi, the meeting in an equitable
manner.
mengajukan pertanyaan dan
menggunakan hak suara dalam
rapat secara adil.

5.6.5. Dalam RUPS tersebut, Direksi 5.6.5. In that GMS, the BOD shall
menyampaikan hal-hal penting, present important matters,
bahkan melebihi yang disyaratkan even beyond those required by
oleh perundangan kepada law to Shareholders so that
Pemegang Saham agar mereka they can participate in the
dapat berpartisipasi dalam decision-making while
pembuatan keputusan sekaligus ensuring that shareholders
memastikan Pemegang Saham receive full, adequate and
menerima informasi penuh, timely information for
memadai dan tepat waktu untuk decision-making purposes.
keperluan pengambilan
keputusan.

5.6.6. Direksi mendorong Pemegang 5.6.6. The BOD encourages


Saham menyampaikan pendapat Shareholders to express their
dan pandangan mereka guna views and opinions to seek
mendapatkan penjelasan atau explanations or to pose
menyampaikan pertanyaan. questions. The BOC and the
Dewan Komisaris dan Direksi BOD Board shall attend the
diharuskan menghadiri RUPS
GCG Policy P a g e | 18

untuk menjawab pertanyaan dari GMS to answer Shareholder’s


Pemegang Saham. questions.

5.6.7. Direksi menyusun risalah Rapat 5.6.7. The BOD shall prepare the
Umum Pemegang Saham dan minutes of GMS and distribute
membagikannya kepada them to the Shareholders via
Pemegang Saham melalui situs the Company’s Website at the
web Perusahaan secepatnya dan soonest and in compliance
dengan mematuhi peraturan with prevailing regulations.
perundangan yang berlaku.

5.7. Transaksi dengan Pihak Berelasi (RPT) 5.7. Related-party Transaction (RPT)
5.7.1. ITM harus memastikan bahwa 5.7.1 ITM shall ensure that all
semua transaksi dengan pihak transactions with related
berelasi atau pihak terafiliasi parties or affiliated parties are
dilakukan sesuai dengan prosedur conducted in accordance with
yang berlaku umum dengan the procedure generally
perlakuan yang sama kepada applicable with the same
pihak yang tidak terkait atau pihak treatment to non-related
yang tidak terafiliasi (arm's length parties or un-affiliated parties
basis). (arm’s length basis).

5.7.2 Semua transaksi antara pihak 5.7.2 All transactions between


terkait atau pihak terafiliasi harus related parties or affiliated
dilakukan dengan prinsip kehati- parties should be conducted
hatian dan penilaian risiko yang with prudent principles and an
memadai. adequate risk assessment.

5.7.3 Sebelum melaksanakan Transaksi 5.7.3. Prior to executing the RPT, the
Pihak Berelasi (RPT), Direksi harus BOD shall obtain appropriate
mendapatkan persetujuan yang consent from AROC, BOC and
memadai dari AROC, Dewan or relevant regulators to
Komisaris dan atau regulator comply with prevailing
terkait untuk mematuhi peraturan regulations.
yang berlaku.

5.8. Manajemen Risiko 5.8. Risk Management


Direksi telah mengadopsi sistem BOD has adopted the integrated risk
manajemen risiko terintegrasi untuk seluruh management system for all material and
risiko yang dapat dikendalikan dan bersifat controllable risks which may affect the
material yang dapat mempengaruhi Company’s operations. This includes risks
kegiatan operasional Perusahaan. Ini relating to the achievement of the
meliputi risiko yang berhubungan dengan Company’s vision and implementation of
pencapaian visi Perusahaan dan its strategies as well as risks in relation to
pelaksanaan strateginya maupun risiko the financial condition of the Company, its
berkenaan dengan keadaan keuangan operation and other relevant areas.
GCG Policy P a g e | 19

Perusahaan, operasinya dan bidang lain


yang relevan.

Manajemen risiko dibuat berdasarkan Risk management is based on the


probabilitas bahwa suatu risiko diidentifikasi probability that an identified risk may
mungkin terjadi dan kemungkinan occurred and the likelihood of impact on
dampaknya terhadap bisnis. the business.

Selain itu, tindakan penanggulangan dan In addition, clear preventive and


pencegahan yang jelas telah dibuat. mitigation measures have been
Perusahaan memastikan sistem untuk established. The Company retain systems
menilai, memantau dan melaporkan to assess, monitor and report on how
bagaimana risiko tersebut berubah dari those risks change from time to time.
waktu ke waktu.

Komite Manajemen Risiko bertanggung A Risk Management Committee is


jawab dan melaporkan kepada Direksi responsible and to report to the BOD on its
terkait kinerja dan rencana operasinya, serta operation plans and performance as well
secara periodik melapor kepada AROC as provide periodic report to the AROC,
dalam memastikan kelayakan dan ensuring an adequate system and
keefektifan dari manajemen resiko. effectiveness of the risk management.

5.9. Kepatuhan 5.9. Compliance


Dalam penerapan GCG, Perusahaan In the implementation of GCG, the
berkomitmen untuk menjalankan bisnis Company committed to conduct business
secara etis dan mencerminkan kepatuhan in an ethical manner, reflecting a beyond
yang melampaui batas. compliance gesture.

Kepatuhan atas hukum, aturan dan Compliance with the prevailing laws, rules
peraturan yang yang berlaku termasuk and regulations including local rules as
aturan setempat serta menghormati adat well as respecting the customs and
istiadat dan tradisi di wilayah tempat traditions of the area in which the
Perusahaan beroperasi adalah wajib bagi Company operates is mandatory for all
seluruh Warga ITM. ITM Members.

Perusahaan juga menetapkan kebijakan The Company also set a policy that any
bahwa setiap informasi terkait pelanggaran information on violation of or non-
atau ketidakpatuhan terhadap peraturan compliance with the prevailing rules and
perundang-undangan yang berlaku wajib regulations shall be reported to the
dilaporkan kepada regulator pengawas supervisory regulators through the
melalui mekanisme dan kewenangan Company’s internal authority and
internal Perusahaan. mechanism.
GCG Policy P a g e | 20

5.10 Tata Kelola, Risiko & Kepatuhan (GRC) 5.10. Governance, Risk & Compliance (GRC)
Untuk meningkatkan keberlangsungan To enhance business sustainability, the
bisnis, Perusahaan menerapkan praktik tata Company implements a professional and
kelola perusahaan yang profesional dan responsible corporate governance
bertanggung jawab, ERM dan sistem
practices, ERM and compliance system in
kepatuhan secara terintegrasi. Dengan
memiliki platform tata kelola, risiko dan an integrated manner. By having an
kepatuhan (GRC) yang terintegrasi, integrated platform of governance, risk,
mendukung terlaksananya manajemen and compliance (GRC), it supports the
penjaminan pemantauan dan pelaporan implementation of an effective and
yang efektif dan efisien. efficient management of assurance of
monitoring and reporting.

5.11. Pengendalian Internal dan Audit Internal 5.11. Internal Control & Internal Audit
5.11.1. Direksi memastikan Sistem 5.11.1. BOD shall ensure an effective
Pengendalian Internal yang efisien and efficient Internal Control
dan efektif yang mencakup setiap System that covers every
aspek operasionalnya dan patuh aspect of its operation and
terhadap hukum dan peraturan compliance with related laws,
yang terkait berdasarkan konsep rules and regulations based on
tiga lini pertahanan. the three lines of defense
concept.

Mekanisme pemeriksaan dan Effective and adequate check


pengawasan yang memadai dan and balance mechanisms are
efektif telah dibuat untuk in place to protect
melindungi investasi Pemegang shareholders investments in
Saham dalam Perusahaan dan the Company and its assets.
asetnya. Perusahaan secara jelas The Company shall clearly set
menetapkan prosedur procedure for delegation of
pelimpahan wewenang dan authority and responsibility for
tanggung jawab untuk Eksekutif its Executives and employee.
dan staf.

5.11.2. Fungsi Internal Audit yang 5.11.2. An independent Internal Audit


independen dibentuk untuk shall function to ensure that all
memastikan seluruh unit operasi operation units of the
Perusahaan telah memenuhi Company are in compliance
prosedur operasi dan Aturan with set operating procedures
Perilaku yang ditetapkan. Dengan and code of conduct. Thus, the
demikian, fungsi Internal Audit Internal Audit function shall
wajib memeriksa sistem review the Company’s internal
pengendalian internal control system, report its audit
Perusahaan, melaporkan work to President Director and
pekerjaan auditnya kepada AROC.
Direktur Utama dan AROC.
GCG Policy P a g e | 21

5.11.3 Direksi menyadari pentingnya 5.11.3 The BOD recognizes the


pengendalian internal dan sistem importance of internal control
audit dan telah menerapkan and audit systems and has put
sistem pengendalian dan audit in place an effective
internal yang efektif di seluruh organization-wide internal
organisasi dengan tetap menjaga control and audit system while
fleksibilitas operasi. Sistem ini maintaining the flexibility of
memungkinkan karyawan untuk operation. This system allows
mengontrol, mengarahkan, employees to control, direct,
menilai, dan memverifikasi assess, and verify their own
operasi mereka sendiri untuk operation to minimize
meminimalisir risiko korupsi dan corruption risks and abuse of
penyalahgunaan kekuasaan serta power as well as to prevent
untuk mencegah tindakan yang unlawful actions. In addition,
melanggar hukum. Selain itu, counseling, complaint lodging,
penyuluhan, pengajuan keluhan, and fact verification systems
dan sistem verifikasi fakta untuk for employees and
karyawan dan pemangku stakeholders have been put in
kepentingan telah diterapkan place to serve as channels for
sebagai saluran untuk inquiries or reports on
pemeriksaan atau laporan inappropriate conducts.
tentang perilaku yang tidak
pantas.

Lebih lanjut, mekanisme Furthermore, protective


perlindungan bagi mereka yang mechanisms for those involved
terlibat dalam pengaduan in complaint lodging have also
pengaduan juga telah dibentuk been established to create
untuk menciptakan kepercayaan confidence and ensure fairness
dan memastikan keadilan bagi for employees and every
karyawan dan setiap pemangku stakeholder as per guidelines
kepentingan sesuai pedoman prescribed in the complaint
yang ditentukan dalam prosedur procedures as well as in the
pengaduan serta dalam kebijakan whistleblowing system policy.
sistem whistleblowing.

5.12. Anti Suap dan Korupsi 5.12. Anti-Bribery and Corruption


5.12.1. ITM melakukan kegiatan usaha 5.12.1. It is ITM policy to conduct
dengan standar etika yang business with the highest
tertinggi dan tidak akan ethical standards and will not
mentolerir tindakan suap dan tolerate the act of bribery and
korupsi dalam bentuk apapun, corruption in any form, and
dan berupaya untuk menciptakan strives to create and sustain
dan mempertahankan budaya corporate culture reflecting
Perusahaan yang mencerminkan that corruption is
bahwa korupsi tidak dapat unacceptable in every business
GCG Policy P a g e | 22

diterima dalam setiap transaksi transaction dealing with both


bisnis yang berhubungan dengan public and private sectors.
sektor publik dan swasta.

5.12.2 Setiap Anggota ITM dilarang 5.12.2 Any ITM Member are
menjalankan atau menerima prohibited from carrying out or
segala jenis uang, aset, accepting any type of wrongful
kompensasi, dan keuntungan lain money, assets, compensation,
yang salah baik secara langsung and other benefits either
maupun tidak langsung. directly or indirectly.

5.12.3. Warga ITM tidak boleh lengah 5.12.3 Any ITM Members shall not be
dengan kondisi korupsi yang negligent in any corrupt
melibatkan Perusahaan seacara conditions involved directly
langsung. Jika kondisi tersebut with the Company. Should
diketahui, maka dirinya wajib such condition be aware of,
berkonsultasi dengan atasan atau he/she must consult to
penanggung jawab atau superior or responsible person
melaporkannya ke sistem or report it to the available
whistleblowing yang tersedia. whistleblowing system.

5.12.4 Untuk tujuan pertukaran tanda 5.12.4 For the purpose of exchange of
terima kasih bisnis, hadiah atau business courtesies, a
hiburan yang wajar diizinkan reasonable gifts or
dalam ambang batas entertainment are allowed
sebagaimana diatur dalam within the threshold as
kebijakan dan prosedur terpisah. regulated in a separate policy
and procedure.

5.13. Kejahatan Keuangan dan Pencucian Uang 5.13. Financial Crimes & Money Laundering
5.13.1. Anggota Dewan serta Eksekutif 5.13.1. Board members and
Perusahaan harus mengelola dan Executives of the Company
membuat pembukuan yang tepat shall manage and make a
dari setiap kegiatan Perusahaan proper record of the
sesuai dengan standar Company’s activities in
internasional untuk menghindari accordance with international
terjadinya pelanggaran atas standard for the avoidance of
laporan keuangan violation of the financial
statement.

5.13.2. ITM mematuhi undang-undang 5.13.2. ITM complies with anti-money


dan peraturan anti pencucian laundering laws and
uang. Perusahaan tidak akan regulations. The Company
menerima, mengalihkan atau shall not receive, transfer or
menyusun hasil dari kegiatan structure the proceeds of any
ilegal atau melanggar hukum atau illegal or unlawful activities or
GCG Policy P a g e | 23

bantuan atau membantu orang aid or assist other in any such


lain dalam tindakan semacam itu. action.

Hal demikian dimaksudkan This protects ITM from being


melindungi ITM agar tidak used as a vehicle or channel for
digunakan sebagai kendaraan transporting, hiding or
atau saluran untuk mengangkut, concealing the origin of the
menyembunyikan, atau source of proceeds from
merahasiakan asal usul sumber criminal activities.
dana dari kegiatan kriminal.

5.13.3. Jika terdapat Warga ITM, 5.13.3. Should any ITM Members,
terutama anggota Direksi dan particularly any members of
Dewan Komisaris terlibat dalam the BOD and BOC, are found to
tindak pidana keuangan termasuk be involved in financial crime
tindak pidana pencucian uang, including money laundering
maka ia harus segera activity, he/she must
mengundurkan diri dari immediately resign from their
jabatannya di Perusahaan dan position in the Company and
mempertanggungjawabkan be accountable toward such
perbuatannya tersebut sesuai wrongdoing activity in
dengan peraturan yang berlaku. accordance with the prevailing
regulations.

5.14. Sistem Whistle Blowing 5.14. Whistleblowing System


Kebijakan dan sistem Whistleblowing dibuat The Whistleblowing Policy and System is
untuk mendorong Warga ITM dan established to encourage ITM Members
pemangku kepentingan lainnya untuk and other stakeholders to bring ethical
melaporkan pelanggaran etika dan hukum and legal violations they are aware of to
yang mereka ketahui kepada otoritas light to an internal authority via a system
internal melalui sistem yang dikelola secara managed independently in a confidential
independen dengan menjaga kerahasiaan manner without fear of retaliation. The
tanpa takut akan timbulnya retaliasi. Company ensures reports received
Perusahaan memastikan laporan yang through the system are processed
diterima melalui sistem diproses dengan appropriately and provides a reasonable
tepat dan memberikan perlindungan yang protection to the reporters.
wajar kepada pelapor.

Kebijakan Whistleblowing ITM berakar pada ITM’s Whistleblowing Policy rooted to the
nilai dasar Perusahaan dan juga kebijakan Company’s core values and in accordance
dan praktik Tata Kelola Perusahaan. with the Good Corporate Governance
Kebijakan Whistleblowing berlaku kepada Principles and Practices. The Whistle
semua Warga ITM, termasuk Komisaris dan Blowing Policy applies to all of ITM
Direktur. Members including Commissioners and
Directors.
GCG Policy P a g e | 24

5.15. Budaya Perusahaan dan Perilaku 5.15. Corporate Culture and Organizational
Organisasi Attitude
Adalah tugas Dewan untuk memelihara It is the duty of the Board to foster a
budaya Perusahaan yang layak, konsisten suitable corporate culture consistent with
dengan nuilai- nilai Perusahaan dengan the Company’s values by assigning the
menugaskan manajemen untuk merancang management to design and to ensure that
budaya Perusahaan yang diinginkan dan this is effectively communicated to all
memastikan bahwa hal tersebut employees for common understanding.
dikomunikasikan secara efektif kepada The Board shall strive to set a good
seluruh karyawan untuk pemahaman example for such culture.
bersama. Dewan berusaha menjadi contoh
yang baik untuk budaya tersebut.

6. Pembangunan Berkelanjutan 6. Sustainable Development


Nilai-nilai Kami merupakan dasar bagi pendekatan Our values provide the foundation for our
atas manajemen pertumbuhan jangka panjang approach to sustainable long-term growth
berkelanjutan, pengelolaan ekonomi, lingkungan dan management of economic, environmental and
risiko sosial dan peluang. social risks and opportunities.

Kami yakin bahwa suatu industri akan kuat hanya We believe that an industry will be strong only
apabila dikembangkan bersama-sama dengan when it is developed in tandem with social and
tanggung jawab sosial dan lingkungan, yang environmental responsibility, which in turn
memberikan manfaat kepada Pemegang Saham pada creates Shareholder value at each stage of our
setiap tahapan pembangunan Kami. development.

Sikap ini mendasari Kebijakan Pembangunan This sentiment underlies our Sustainable
Berkelanjutan Kami dan komitmen untuk menjadi Development Policy and commitment to be a
warga korporat yang baik, berkomitmen pada good corporate citizen, being committed to social
tanggung jawab sosial, menjunjung tinggi rasa responsibility, high degree of fairness, integrity,
keadilan, integritas dan standar etika yang tinggi and ethical standards to all parties.
terhadap semua pihak.

Untuk mencapai tujuan tersebut, ditetapkanlah To accomplish those goals, the following policies
kebijakan sebagai berikut: are set:

6.1. Di setiap lokasi, Kami melaksanakan bisnis 6.1. In every location, we are dedicated to
secara bertanggung jawab, etis dan sesuai conducting our business responsibly,
ketentuan hukum dalam segala hal, juga ethically, and lawfully in all matters and to
memenuhi standar yang ditetapkan comply with our Company standards.
Perusahaan.
6.2. Mengurangi dan secara bertanggung jawab 6.2. Minimize and responsibly manage
mengelola dampak lingkungan, yang timbul environmental impacts, arising from our
dari seluruh rangkaian kegiatan Kami. activities across the value chain

6.3. Menetapkan dan mencapai target dengan 6.3. Set and achieve targets that promote
penggunaan sumber daya yang efisien efficient use of resources and include
GCG Policy P a g e | 25

termasuk mengurangi dan mencegah reducing and preventing pollution by


pencemaran dengan menilai dan assessing and considering ecological
mempertimbangkan aspek penggunaan value and land use aspects in investment,
lahan dan nilai ekologi dalam kegiatan operational and closure activities.
investasi, operasi dan penutupan.

6.4. Membuat dan memelihara data persediaan 6.4. Establish and maintain greenhouse gas
gas rumah kaca dan secara terbuka inventory data and publicly report our
melaporkan emisi Kami. emissions.

6.5. Peduli akan keselamatan dan kesehatan 6.5. Care for occupational health and safety of
kerja karyawan dan kontraktor Kami dengan our employees and contractors by taking
melakukan segala tindakan yang praktis dan all practical and reasonable measures
seharusnya guna meniadakan korban eliminate fatalities, injuries and
meninggal, luka dan sakit akibat kerja. occupational illnesses.

6.6. Menjunjung tinggi hak asasi manusia dan 6.6. Take pride in fundamental human rights
menghormati setiap orang dari segala suku, and respect people of all races,
ras, kebangsaan, budaya dan agama. Kami nationalities, cultures and religions. We
memastikan bahwa karyawan Kami shall ensure that our employees are
diberikan imbalan yang adil, pengelolaan provided with fair remuneration, fair
dan kesempatan belajar dan pengembangan management and opportunities for
profesi yang adil. learning and professional development.

6.7. Membawa manfaat berkelanjutan kepada 6.7. Bring sustainable benefits to our host
masyarakat dan komunitas disekitar, Kami communities and society, we seek to
berusaha memahami kebutuhan mereka, understand their needs, engage in open
terlibat dalam dialog yang terbuka untuk dialogue to build trust and take their
membangun kepercayaan dan views and concerns into account in our
mempertimbangkan keprihatinan dan decision making.
pandangan mereka dalam proses
pengambilan keputusan.

6.8. Beroperasi secara efisien dan 6.8. Operate efficiently and profitably by
menguntungkan dengan memaksimalkan maximizing revenue, minimizing costs and
pendapatan, meminimalkan biaya dan investing to achieve long-term growth
melakukan investasi untuk mencapai and value creation in observance of fair
pertumbuhan jangka panjang dan treatment to society and environment.
penciptaan nilai dengan memperhatikan
perlakuan yang adil terhadap masyarakat
dan lingkungan.

6.9. Melaksanakan atau mendukung penelitian 6.9. Conduct or support research and
dan inovasi yang mempromosikan innovation that promotes the use of our
penggunaan produk dan teknologi yang products and technologies that are safe,
GCG Policy P a g e | 26

aman, ramah lingkungan dan efisien dalam environmentally sound and efficient in
penggunaannya. their use.

Untuk memastikan efektivitas tata kelola To ensure effectiveness of sustainability


keberlanjutan, Perusahaan setiap tahunnya governance, the Company annually develops and
mengembangkan dan meninjau indikator kinerja reviews sustainability key performance indicators,
utama keberlanjutan, termasuk target untuk setahun including single year and long-term targets of
dan jangka panjang atas isu lingkungan, sosial dan environmental, social and governance issues, with
tata kelola, dengan cakupan dari manajemen senior coverage from senior managements until
hingga staf operasional. operational staffs.

Perusahaan berkomitmen untuk secara teratur The Company commits to regularly disclose our
mengungkapkan pendekatan manajemen dan kinerja management approaches and sustainability
keberlanjutan kami kepada para pemangku performances to stakeholders through
kepentingan melalui perlakuan yang tepat. appropriate treatment.

7. Fungsi Dewan 7. Board Function


Dewan yang berati Dewan Komisaris dan Direksi The Board, in which refer to the BOC and BOD, act
bertindak untuk kepentingan terbaik Perusahaan in the best interest of the Company sustainably
secara berkelanjutan dengan menjalankan tugasnya while performing its duties responsibly with due
care, loyalty to business ethics and obedience to
secara bertanggung jawab dan hati-hati, loyalitas
the Articles of Association, laws and regulations.
terhadap etika bisnis dan kepatuhan terhadap
Anggaran Dasar, peraturan perundang-undangan.

7.1. Independensi dan Ketidakberpihakan 7.1. Independency and Impartiality of the


Dewan Board
Dewan Komisaris sebagai organ Perusahaan BOC as a Company organ shall function
berfungsi dan bertanggung jawab secara and be responsible collectively for
kolektif untuk mengawasi dan memberikan overseeing and providing advices to the
nasehat kepada Direksi dan memastikan BOD and ensuring that the Company
Perusahaan mengimplementasikan Tata implements the GCG and the BOC is
Kelola Perusahaan yang Baik dan Dewan prohibited from participating in making
Komisaris dilarang ikut serta dalam any operational decisions.
pengambilan keputusan yang menyangkut
kegiatan operasional.

Direksi sebagai organ Perusahaan berfungsi BOD as a Company organ shall function
dan bertanggung jawab secara bersama- and be responsible collegially for the
sama atas pengelolaan Perusahaan. Setiap management of the Company. Each
Direktur dapat melakukan tugasnya dan Director can carry out its duty and take
mengambil keputusan sesuai dengan decisions in accordance with their
wewenang dan tugas mereka masing- respective assignments and authorities;
masing; bagaimanapun juga pelaksanaan however, the execution of tasks by each
tugas oleh setiap Direktur tetap merupakan Director remains to be a collective
tanggung jawab kolektif. responsibility.
GCG Policy P a g e | 27

Direksi melaksanakan tugasnya dan BOD shall perform its duty and exercise its
menggunakan kewenangannya secara discretion independently for the best
independen untuk kepentingan terbaik interest of Company.
Perusahaan.

7.2. Kualfikasi Dewan 7.2. Qualification of the Board


Dewan Komisaris dan Direksi terdiri dari The BOC and BOD shall consist of persons
orang-orang dengan standar etika dan with high professional and ethical
profesional yang tinggi serta beragam dalam standards and diverse in gender and
gender, dengan kualifikasi, pengalaman, qualifications, experience, skill,
keahlian, dan kompetensi yang relevan competency and expertise relevant to the
dengan bisnis Perusahaan. Para Komisaris business of the Company. Commissioners
dan Direktur diharapkan dapat membawa and Directors are expected to bring fresh
penyegaran bagi Dewan dan harus siap perspectives to the Board and must fully
memberikan kinerja terbaik mereka be prepared to give adequate time and
terhadap tugas dan kewajibannya. effort to perform their duties.

Dalam seleksi anggota baru, SDGNCC During its selection of new members, the
mengkaji kualifikasi, ketrampilan SDGNCC shall review qualifications, skills,
pengetahuan dan keahlian seluruh calon knowledge and expertise of all candidates
untuk menentukan profil kualifikasi yang to determine the appropriate
sesuai sebagai anggota baru guna qualifications profiles for the new
memastikan Perusahaan memperoleh members with an aim of ensuring that the
manfaat dari Dewan yang terdiri dari Company gains the benefit of a Board
Komisaris dan Direktur yang terampil dan comprising appropriately qualified and
memenuhi syarat aneka pengalaman. skilled Commissioners and Directors with
a diversity of gender, skills, knowledge
and experiences.

7.2.1 Kualifikasi Komisaris Independen 7.2.1 Qualification of Independent


Commissioner

Dewan Komisaris mensyaratkan The BOC shall require that the


agar kualifikasi Komisaris qualifications of Independent
Independen sesuai dengan Commissioner are in
persyaratan dari Regulator accordance with the
sebagai berikut: Regulator’s requirements as
follows:
1. Tidak memiliki hubungan 1. Does not have any affiliate
afiliasi dengan pemegang relation with the
saham pengendali controlling Shareholder of
Perusahaan. the Company.

2. Tidak memiliki hubungan 2. Does not have any affiliate


afiliasi dengan Direktur relation with any Director
dan/atau Komisaris and/ or Commissioner of
Perusahaan. the Company.

3. Tidak menduduki jabatan 3. Does not have any


sebagai anggota Direksi pada position as a member of
perusahaan lain yang BOD in other Company in
GCG Policy P a g e | 28

berafiliasi dengan which is affiliated to the


Perusahaan. Company.

4. Memahami peraturan 4. Understand the laws and


perundang-undangan pasar regulations of the capital
modal. market.

5. Tidak bertindak sebagai agen 5. Does not act as an agent


untuk melindungi to protect the interests of
kepentingan Direktur atau the Company’s Director or
Komisaris, pemegang saham Commissioners, major
utama Perusahaan atau shareholders or
pemegang saham yang shareholders relating to
berhubungan dengan the Company’s major
pemegang saham utama shareholders.
Perusahaan.

6. Mampu menjalankan tugas, 6. Able to perform duty,


menyatakan pendapat atau express opinions or report
melaporkan kinerja on performance as
sebagaimana ditetapkan oleh designated by the BOC
Dewan Komisaris secara independently without
independen tanpa being controlled by the
dikendalikan oleh Company or major
Perusahaan atau pemegang shareholders as well as
saham utama Perusahaan related persons or closed
maupun orang terkait atau relatives.
kerabat terdekat.

7. Setidaknya salah satu 7. At least one of


Komisaris Independen Independent
memiliki latar belakang Commissioner with
akuntansi atau keuangan. accounting or finance
background.

8. Komisaris Independen yang 8. Independent


telah menjabat selama 2 Commissioners who have
(dua) periode masa jabatan served for 2 (two) term
dapat diangkat kembali pada periods may be
periode berikutnya sepanjang reappointed in the next
Komisaris Independen period as long as that
tersebut menyatakan dirinya respective Independent
independen kepada RUPS Commissioner declares
dan pernyataan independensi herself/himself
tersebut harus diungkapkan independent to the GMS
dalam Laporan Tahunan. and the statement of
independence shall be
disclosed in the Annual
Report.

7.2.2. Mobilitas Anggota Dewan 7.2.2. Mobility of the BOC Member


Komisaris
GCG Policy P a g e | 29

Terdapat batasan bagi Komisaris There shall be a limit for


Independen untuk merangkap Commissioner to concurrently
beberapa keanggotaan sebagai hold multiple membership as
berikut: follows:
1. sebagai Direktur paling 1. as Director in not more
banyak pada 2 (dua) than 2 (two) other publicly
Perusahaan Publik lain. listed companies.

2. sebagai Komisaris paling 2. as Commissioner in not


banyak pada 2 (dua) more than 2 (two) other
Perusahaan Publik lain. publicly listed companies.

3. sebagai Komisaris yang tidak 3. a BOC member who does


merangkap jabatan sebagai not serve directorship
anggota Direksi, Komisaris position in any other
yang bersangkutan dapat publicly listed company
merangkap jabatan sebagai can serve as
anggota Dewan Komisaris Commissioner in up to 4
paling banyak pada 4 (empat) (four) other publicly listed
Perusahaan Publik lainnya. companies.

4. anggota Dewan Komisaris 4. a BOC member can serve


dapat merangkap jabatan in up to 5 (five) publicly
maksimal di 5 (lima) listed companies as
perusahaan publik lainnya committee member under
sebagai anggota komite di the BOC of the respective
bawah Dewan Komisaris di companies.
masing-masing perusahaan.

5. untuk memenuhi syarat 5. to be eligible as Chairman


sebagai Ketua Dewan of the BOC, a retirement
Komisaris, diperlukan masa transition of 6 (six)
pensiun selama 6 (enam) months is needed for
bulan sebelum menjabat, dari President Director.
posisi Direktur Utama.
6. untuk memenuhi syarat 6. to be eligible as
sebagai komisaris independent
independen, diperlukan masa commissioner, a
pensiun selama 6 (enam) retirement transition of 6
bulan, dari posisi komisaris. (six) months is needed for
affiliated commissioner.

Kondisi di atas dapat disesuaikan The above conditions may be


dengan ketentuan yang berlaku adjusted in accordance with
dan / atau pedoman tata kelola prevailing regulations and/or
perusahaan yang berlaku secara generally accepted corporate
umum. governance guidance.

7.3. Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi 7.3. Composition of the BOC and BOD
Dewan Komisaris harus secara berkala The BOC should regularly review the BOC
meninjau komposisi Dewan Komisaris dan and BOD composition to ensure that their
Direksi untuk memastikan bahwa members collectively possess a balanced
GCG Policy P a g e | 30

anggotanya secara kolektif memiliki bauran mix of backgrounds and competencies to


latar belakang dan kompetensi yang bring diversity to boardroom discussions
seimbang untuk membawa keragaman
dalam diskusi pada rapat Dewan.

7.3.1. Dewan Komisaris 7.3.1. BOC


Dewan Komisaris terdiri dari The BOC shall consist of a
Komisaris Utama dan Komisaris President Commissioner and
dalam jumlah yang dianggap layak Commissioners in a number
untuk ukuran bisnis dan operasi considered appropriate for the
Perusahaan yang efisien. Dan Company’s size of business and
tidak kurang dari sepertiganya efficient operation. And no less
adalah independen dan tidak than one third shall be
memiliki hubungan bisnis atau independent and have no
hubungan lainnya dengan business relationship or any
perusahaan yang dapat other relationship with the
mempengaruhi pelaksanaan Company which may affect the
kewenangan Komisaris Commissioners’ Independent
Independen. exercise of discretion.

7.3.2. Direksi 7.3.2. BOD


Direksi terdiri dari Direktur Utama BOD shall consist of a
dan Direktur dalam jumlah yang President Director and
dianggap layak untuk ukuran Directors in a number
bisnis dan operasi Perusahaan considered appropriate for the
yang efisien. Jumlah Anggota Company’s size of business and
Direksi mempertimbangkan efficient operation. Member of
kondisi Perusahaan dan the BOD considers the
efektivitas pengambilan condition of the Company and
keputusan serta memiliki the effectiveness of decision-
beragam keahlian, pengetahuan making as well as variety of
dan pengalaman yang expertise, knowledge and
dibutuhkan. experience required.

7.4. Ketua Dewan 7.4. Chairman of the Board


Setiap anggota Dewan Komisaris termasuk Each BOC members including President
Komisaris Utama memiliki posisi yang sama. Commissioner has equal position. The
Tugas Ketua Dewan Komisaris sebagai duty of the President Commissioner as
primus inter pares adalah mengoordinasi primus inter pares is to coordinate the
kegiatan Dewan Komisaris. Peran Komisaris activities of the BOC. The role of President
Utama dijabat oleh Komisaris Independen. Commissioner shall be assumed by an
Independent Commissioner.

Posisi setiap anggota Direksi termasuk The position of each respective member of
Direktur Utama adalah sama. Tugas Direktur the BOD including President Director is
Utama sebagai primus inter pares adalah equal. The duty of the President Director
untuk mengkoordinasikan kegiatan Direksi. as primus inter pares is to coordinate the
activities of the BOD.
GCG Policy P a g e | 31

7.5. Masa Jabatan 7.5. Terms of Office


Komisaris dan Direktur memiliki masa The BOC and BOD shall serve a term of
jabatan 3 (tiga) tahun. Komisaris atau office of 3 (three) years. A Commissioner
Direktur yang telah menyelesaikan masa or Director who has completed his/her
jabatannya dapat dipilih kembali oleh Rapat term is eligible for re-appointment by the
Umum Pemegang Saham. General Meeting of Shareholders.

Pemberhentian anggota Dewan Komisaris Dismissal of members of the BOC and the
dan Direksi sebelum masa jabatannya BOD before expiry of their term of office
berakhir harus disetujui oleh RUPS dan shall be approved by a GMS and refers to
mengacu pada Anggaran Dasar dan setelah the Articles of Associations and after the
masing-masing anggota Dewan Komisaris respective members of the BOC and BOD
dan Direksi tersebut diberi kesempatan have been given the opportunity to defend
untuk membela diri. themselves.

7.6. Usia Pensiun Anggota Dewan 7.6. Retirement Age for Board Members
Komisaris memasuki pensiun pada usia 72 Commissioner shall retire at the age of 72
tahun dan Direktur pada usia 60 tahun dan years and Director at 60 years and such
masa pensiun tersebut berlaku pada tanggal retirement shall be effective on the date of
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan the following Annual General Meeting of
berikutnya. Shareholders.

Pengecualian dapat berlaku jika Rapat An exemption may apply if the General
Umum Pemegang Saham memutuskan Meeting of Shareholders resolves to
untuk mengangkatnya sebagai Komisaris appoint him/her as Commissioner or
atau Direktur dalam jangka waktu yang Director within the agreed term of office
disepakati di luar usia pensiun. beyond his/her retirement age.

7.7 Pencalonan Anggota Dewan 7.7. Nomination of Board Members


SDGNCC mengkaji ulang struktur dan The SDGNCC shall review the structure
susunan Dewan Komisaris atau Direksi, and composition of the BOC or BOD, set
menetapkan kriteria pencalonan dan nomination criteria and to seek potential
mencari kandidat dengan kualifikasi yang candidates with qualifications
sesuai untuk situasi dan kebutuhan appropriate for the Company’s situation
perusahaan. and needs.

SDGNCC merekomendasikan kepada Dewan SDGNCC shall recommend to the BOC


Komisaris kandidat-kandidat untuk candidates for BOC and BOD members to
menggantikan Komisaris/Direktur untuk be proposed for GMS approval.
diusulkan mendapatkan persetujuan RUPS.

7.8 Rencana Suksesi 7.8 Succession Plan


Dewan Komisaris memastikan adanya The BOC shall ensure that a succession
rencana suksesi untuk jabatan Komisaris plan for the position of Commissioner and
dan Direktur guna memastikan bahwa Director is in place to ensure that the
Perusahaan dikelola setiap saat oleh Company is managed at all time by
eksekutif dengan keahlian dan kompetensi executives with appropriate competence
yang layak. and skills.

7.9. Remunerasi 7.9. Remuneration


SDGNCC mendampingi Dewan Komisaris The SDGNCC assisted the BOC in
dalam memformulasikan dan meninjau formulating and reviewing the
GCG Policy P a g e | 32

kewajaran remunerasi anggota Dewan dan reasonableness of the remuneration of


komite serta berdasarkan kondisi pasar the Board and committee members and
untuk anggota komisaris. Remunerasi based on the condition of market survey
anggota Dewan Komisaris tidak dapat for commissioners. Remuneration for the
dikaitkan dengan kinerja Perusahaan dan BOC members shall not be linked to the
harus di setujui oleh RUPS. Company’s performance and shall be
approved by GMS.

Untuk mendorong Perusahaan dalam To drive the Company in achieving its


mencapai visi, misi dan target untuk vision, mission and targets for the best
kepentingan terbaik Perusahaan dan interest of the Company and its
pemangku kepentingannya, tingkat stakeholder, the level of BOD
remunerasi Direksi harus sebanding dengan remuneration shall be comparable with
perusahaan di industri yang sama dalam hal companies in the same industry for
daya saing dengan mempertimbangkan competitiveness taking into consideration
tugas dan tanggung jawab masing-masing the duty and responsibility of the Director
Direktur yang bersangkutan dan harus concerned and it shall be approved by
mendapatkan persetujuan oleh RUPS. GMS.

7.10 Komite-Komite Dewan Komisaris 7.10 Committees of the BOC


Dewan Komisaris menunjuk Komisaris dari The BOC shall appoint Commissioners
anggota Dewan Komisaris untuk menjabat from their number to serve as members of
pada komite-komite Dewan. Kualifikasi committees. The qualifications of selected
Komisaris terpilih adalah yang harus sesuai Commissioners shall be appropriate for
untuk tugas setiap komite. Anggota komite the duties of each committee. Members of
tersebut memiliki masa jabatan 3 (tiga) such committees shall serve a 3 (three)
tahun dan dapat diangkat kembali sesuai year term and shall be eligible for re-
dengan peraturan pasar modal. appointment in accordance with capital
market regulations.

7.10.1 Komite Audit & Pemantauan 7.10.1 Audit & Risk Oversight
Resiko (AROC) Committee (AROC)
AROC terdiri dari The AROC shall be responsible
sekurangkurangnya 3 (tiga) to the BOC and consist of at
anggota dengan Komisaris least 3 (three) members with
Independen sebagai ketua dan an Independent Commissioner
bertanggung jawab kepada as chairman.
Dewan Komisaris.

AROC bertanggung jawab untuk The AROC is responsible for


menelaah laporan keuangan reviewing the Company’s
Perusahaan, menilai kelayakan financial reports, assessing the
pengendalian internal dan adequacy of the internal
kesesuaian pengelolaan risiko, control and risk management
memastikan konflik kepentingan and compliance, ensuring that
ditangani sesuai dengan kebijakan conflict of interest is dealt with
Perusahaan dan mengusulkan in accordance with the
auditor dari luar Perusahaan dan Company’s policy and
biayanya. proposing the Company’s
external auditor and its fees.
GCG Policy P a g e | 33

AROC juga memantau dan The AROC also monitors and


menelaah kepatuhan terhadap reviews compliance with risk
kebijakan manajemen risiko management policy as
sebagaimana dilaporkan oleh reported by the Risk
Komite Manajemen Risiko. Management Committee.

AROC juga bertanggung jawab The AROC is also responsible


untuk mengemukakan for expressing its opinion with
pendapatnya mengenai rencana regard to the operation plan
operasi dan anggaran serta and budgets as well as the
pengangkatan dan appointment and termination
pemberhentian Ketua Internal of the Internal Audit Head.
Audit.

7.10.2 Komite Pembangunan 7.10.2 Sustainable Development,


Berkelanjutan, Tata Kelola Good Corporate Governance,
Perusahaan, Nominasi dan Nomination and
Kompensasi (SDGNCC) Compensation Committee
(SDGNCC)
SDGNCC bertanggungjawab The SDGNCC shall be
kepada Dewan Komisaris dan responsible to the BOC and
terdiri dari sekurang- kurangnya consist of at least three
tiga anggota dan diketuai oleh members and chaired by an
Komisaris dengan tanggung jawab Independent Commissioner
sebagai berikut: and responsible to the BOC
with main duties as follows:
1. menelaah dan membuat 1. to review and make
rekomendasi dan mitigasi recommendations on risk
risiko terkait reputasi mitigation related to
Perusahaan, isu sosial dan Company’s reputation,
keberlanjutan. social and sustainability
issues.

2. menelaah dan memantau 2. to review Good Corporate


kebijakan dan pedoman Tata Governance policies and
Kelola Perusahaan dan Code of Conduct policies
Aturan Perilaku. and guidelines.

3. memantau kepatuhan 3. to monitor compliance


terhadap kebijakan Tata with Good Corporate
Kelola Perusahaan dan Governance policies and
Aturan Perilaku. the Code of Conduct.

4. bertanggung jawab untuk 4. responsible for screening


menyaring kandidat untuk candidates for
diangkat sebagai Komisaris appointment as the
dan Direktur perusahaan Company’s
serta memastikan rencana Commissioners and
suksesi bagi mereka. Directors as well as
securing appropriate
succession plan for them.
GCG Policy P a g e | 34

5. mengusulkan kebijakan, 5. recommend


pedoman dan prosedur compensation/remunerat
kompensasi dan tunjangan ion policy, guidelines and
lain untuk Komisaris dan procedures and other
Direktur. benefits in relation to
Commissioners and
Directors.

6. menentukan kriteria 6. to determine performance


pengukuran kinerja bagi measurement criteria for
Komisaris dan Direktur. Commissioners and
Directors.

7.11. Tugas dan Tanggung Jawab Spesifik Dewan 7.11. Specific Duties and Responsibilities of the
Board
7.11.1 Dewan Komisaris 7.11.1 BOC
Disamping tindakan yang In addition to any other action
dilakukan sesuai dengan undang- taken in compliance with the
undang, tujuan dan anggaran laws, articles of association
dasar serta keputusan Rapat and the resolutions of the
Umum Pemegang Saham General Meeting
Perusahaan, Dewan Komisaris Shareholders’ of the Company,
dalam memantau bisnis the BOC in monitoring the
Perusahaan dengan ini business of the Company
menetapkan bahwa hereby stipulate that the
pertimbangan, pengakuan dan consideration,
persetujuan terhadap hal-hal acknowledgement and
berikut ini diberikan berdasarkan approval of the following
wewenang, tugas dan tanggung matters shall be vested under
jawab Dewan Komisaris: the authority, duty and
responsibility of BOC:

1. Kebijakan, strategi bisnis, 1. The Company’s policies,


rencana bisnis dan anggaran business strategies,
tahunan Perusahaan. business plans and annual
budget.

2. Laporan kinerja bulanan dan 2. The Company’s monthly


triwulanan dan laporan and quarterly
operasi Perusahaan performance and
dibandingkan dengan operation report
rencana, anggaran dan compared to the plan,
prakiraan periode berikutnya budget and outlook of the
dari tahun anggaran tersebut. following period of the
budget year.

3. Investasi Perusahaan dalam 3. The Company’s


proyek yang bernilai lebih investment in a project
dari Rp 150 miliar. worth more than IDR 150
billion.
GCG Policy P a g e | 35

4. Transaksi atau tindakan yang 4. Transaction or act which


secara material materially affects the
mempengaruhi status Company’s financial
keuangan, kewajiban, strategi status, liabilities, business
bisnis dan reputasi strategy and reputation.
Perusahaan.

5. Mengadakan kontrak yang 5. Entering a transaction


tidak terkait dengan praktik other than in the normal
bisnis biasa dan kontrak yang course of business and a
terkait dengan bisnis penting. contract related to an
important normal
business.

6. Pembelian dan pelepasan 6. Purchase and disposal of


aset, akuisisi bisnis dan assets, acquisition of
partisipasi dalam proyek business and participation
usaha patungan yang tidak in a joint venture project
bertentangan dengan which are not in conflict
ketentuan dan peraturan with the rules and
Regulator. regulations.

7. Bagian dari Transaksi Pihak 7. Parts of a Related Party


Berelasi antar Perusahaan, Transaction between the
induk Perusahaan, anak Company, its parent
Perusahaan, perusahaan Company, subsidiaries,
afiliasi dan individu terkait associated companies and
sesuai dengan peraturan related individuals in
pasar modal. accordance with the
capital market regulation.

8. Transaksi yang menyebabkan 8. Any transaction which


rasio dari rasio hutang may cause the Debt-to-
terhadap ekuitas Perusahaan Equity Ratio of the
melebihi 2: 1. company’s consolidated
balance sheets to exceed
2: 1.

9. Pembagian dividend interim. 9. Distribution of interim


dividend.

10. Pinjaman bersih yang 10. Net borrowing that


melebihi jumlah maksimum exceeds a maximum
yang sudah di tentukan dalam amount stated in a budget
anggaran, atau yang melebihi or that exceeds an annual
perkiraan tahunan senilai estimate of more than IDR
lebih dari Rp 250 miliar. 250 billion.

11. Perubahan pada kebijakan 11. Changes in policy and


dan praktik dengan implikasi practices with material
material pada akuntansi, implications to
pengelolaan resiko dan accounting, risk
cadangan.
GCG Policy P a g e | 36

management and
reserves.

12. Perubahan signifikan yang 12. Significant changes


berhubungan dengan sistem relating to management
pengendalian keuangan dan and financial control
manajemen. system.

13. Penetapan dan peninjauan 13. Determination and review


atas pelimpahan wewenang of approval authority
kepada eksekutif dan anak granted to the executives
perusahaan. and subsidiaries.

14. Perekrutan anggota Dewan, 14. Recruitment of the Board


anggota Komite, persetujuan members, committee
anggaran kenaikan gaji dan members, approval of
bonus atau formula bonus salary increment budget
atau formula penyesuaian and bonus or bonus
paket remunerasi tahunan formula or annual
anggota Dewan dan komite, remuneration package
eksekutif dan karyawan. adjustment formula of the
board and committee
members, executives and
employees.

15. Pengangkatan dan 15. Appointment and


pemberhentian Ketua termination of the Head of
Internal Audit dan Sekretaris Internal Audit and the
Perusahaan. Corporate Secretary.

16. Nominasi dan pemberhentian 16. Nomination and


sementara anggota Direksi. suspension of BOD
members.

17. Pengangkatan dan penetapan 17. Appointment and


kewenangan komite. determination of
authority of the
committees
18. Membentuk dan mengawasi 18. Establishing and
manajemen sesuai dengan supervising the
kebijakan dan praktik Tata management in
Kelola Perusahaan yang Baik. accordance with the Good
Corporate Governance
policy and practices.

19. Pengangkatan Direktur atau 19. Appointment of Directors


eksekutif menjadi Direktur or executives to be
anak perusahaan dan Directors of subsidiaries
perusahaan afiliasi. and affiliated companies.

20. Pendaftaran perusahaan baru 20. Registration of new


dan pembubaran companies and dissolution
perusahaan. of companies.
GCG Policy P a g e | 37

Dalam mengoptimalkan tugasnya, In optimizing their duties, the


Dewan Komisaris membagi tugas BOC divide the tasks according
sesuai dengan kemampuan dan to capability and expertise of
keahlian masing-masing anggota each Member of the BOC with
Dewan Komisaris dengan due observance to the scope of
memperhatikan ruang lingkup the Company’s business. This
usaha Perusahaan. Uraian tugas job description is regulated
ini diatur hanya di antara anggota solely among members of the
Dewan Komisaris. BOC.

7.11.2 Direksi 7.11.2 BOD


Disamping tindakan yang In addition to any other action
dilakukan sesuai dengan undang- taken in compliance with the
undang, tujuan dan anggaran laws, objectives, articles of
dasar serta keputusan Rapat association and the resolutions
Umum Pemegang Saham of the General Meeting of
Perusahaan, dalam mengelola Shareholders of the Company,
bisnis Perusahaan, para Direktur in managing the business of
dengan ini menetapkan bahwa the Company, the BOD hereby
pertimbangan dan persetujuan stipulate that the
terhadap hal-hal berikut ini adalah consideration and approval of
dibawah wewenang, tugas dan the following matters shall be
tanggung jawab Direksi: vested under the authority,
duty and responsibility of the
Directors:
1. penyesuaian rencana operasi 1. adjustment of annual
tahunan yang jumlah operation plan which total
seluruhnya kurang dari 5% amount is less than 5% of
dari total yang telah disetujui. the total approved
administration.

2. rencana strategis setiap unit 2. strategic plan of each


usaha. business unit.

3. menghitung pembayaran 3. calculate the interim


dividen interim untuk dividend payment for the
persetujuan Dewan BOC approval.
Komisaris.

4. penggunaan investasi modal. 4. use of capital investment.

5. menyetujui tambahan 5. approve additional capital


anggaran modal untuk item budget of new item up to
baru hingga Rp 4 miliar. IDR 4 billion.

6. penghapusbukuan asset. 6. assets write off.

7. pengalihan aktiva tetap antar 7. fixed assets transfer


perusahaan di Indonesia. among companies in
Indonesia.
GCG Policy P a g e | 38

7.12. Rapat Dewan 7.12 Board Meeting


7.12.1 Dewan Komisaris 7.12.1 BOC
1. Dewan Komisaris 1. The BOC shall discharge its
melaksanakan tugasnya duties through meetings
melalui rapat bulanannya, at least once for every 2
sekurangnya satu kali setiap 2 months, excluding the
bulan, tidak termasuk rapat jointly meeting with BOD
gabungan dengan Direksi of at least once every 4
sekurangnya satu kali dalam 4 months, and at any time
bulan, dan sewaktu-waktu deemed necessary.
bila dianggap perlu.

2. Komisaris Utama mengelola 2. President Commissioner


fungsi Dewan Komisaris, manages the functioning
menentukan agenda rapat of the BOC, determines
Dewan bersama para the agenda for board
Direktur dan memastikan meetings together with
kelancaran prosedur rapat Directors and ensures
dengan keputusan dan smooth meeting
kesepakatan yang jelas. Ketua procedures with clear
dewan mengalokasikan decisions and resolutions.
waktu yang cukup untuk President Commissioner
pembahasan bebas dan shall allocate appropriate
mendorong pengambilan time for free discussion
keputusan atau konsensus and forge consensus or
oleh Dewan. decision making by the
Board.

3. Komisaris yang berpotensi 3. Any Commissioner having


memiliki konflik kepentingan potential conflict of
berkenaan dengan masalah interest in relation to a
yang sedang matter which is under
dipertimbangkan oleh dewan consideration by the
diharuskan meninggalkan board shall be required to
rapat ketika masalah tersebut leave the meeting while
sedang dibicarakan. the matter is under
deliberation.

4. Ketika mempertimbangkan 4. When considering a


masalah khusus, Komisaris particular matter, a
berhak memiliki akses ke Commissioner is entitled
informasi atau dokumen yang to have access to any
relevan, dapat mencari relevant information or
penjelasan tambahan dari document, may seek
manajemen dan dapat additional explanations
menunjuk konsultan dari luar from the management
untuk membantu atas biaya and may commission
Perusahaan. external consultant for
assistance at the
Company’s expense.
GCG Policy P a g e | 39

5. Keputusan diambil 5. A resolution shall be based


berdasarkan suara terbanyak. on a majority of votes. Any
Setiap suara yang opposition to a resolution
bertentangan dengan shall be recorded in the
keputusan dicatat dalam minutes of meeting. The
berita acara rapat. Dewan BOC shall appoint a
Komisaris mengangkat secretary of the board to
sekretaris dewan untuk support the functioning of
mendukung fungsi Dewan the BOC.
Komisaris.

7.12.2 Direksi 7.12.2. BOD


1. Direksi akan melaksanakan 1. The BOD shall discharge
tugasnya melalui rapat its duties through its
bulanan atau setiap saat monthly meetings or at
dianggap perlu. Selain itu, any time deemed
Direksi juga harus melakukan necessary. In addition, the
rapat bersama dengan BOD also must have a
Dewan Komisaris jointly meeting with BOC
sekurangnya satu kali dalam at least once for every 4
4 bulan. Direktur Utama months. President
menentukan agenda rapat Director determines the
dan memastikan kelancaran agenda for the meetings
prosedur rapat dengan and ensures smooth
keputusan dan keputusan meeting procedures with
yang jelas. clear decisions and
resolutions.

2. Direktur yang memiliki 2. Any Director having


potensi konflik kepentingan potential conflict of
berkenaan dengan masalah interest in relation to a
yang sedang matter which is under
dipertimbangkan oleh direksi consideration by the BOD
diharuskan meninggalkan shall be required to leave
rapat ketika masalah tersebut the meeting while the
sedang dibicarakan. matter is under
deliberation.

3. Keputusan diambil 3. A resolution shall be based


berdasarkan suara terbanyak. on a majority of votes. Any
Setiap suara yang opposition to a resolution
bertentangan dengan shall be recorded in the
keputusan dicatat dalam minutes of meeting.
berita acara rapat.

7.13 Laporan Pertanggungjawaban Dewan 7.13 Accountability Report of the Board


7.13.1 Dewan Komisaris 7.13.1 BOC
1. Dewan Komisaris dalam 1. BOC in its oversight
fungsi pengawasannya function shall submit an
menyampaikan laporan accountability report for
pertanggungjawaban atas overseeing the conduct of
pengawasan pelaksanaan the management by the
GCG Policy P a g e | 40

pengelolaan oleh para Directors in managing the


Direktur dalam mengelola Company. The supervision
Perusahaan. Laporan report of the BOC is made
pengawasan Dewan part of the annual report
Komisaris dijadikan bagian submitted to the General
dari Laporan Tahunan yang Meeting of Shareholders
diserahkan kepada Rapat for approval.
Umum Pemegang Saham
untuk disetujui.

2. Persetujuan atas Laporan 2. Approval of the Annual


Tahunan dan pengesahan Report and ratification of
laporan keuangan berarti the financial report will
bahwa Rapat Umum signify that the General
Pemegang Saham telah Meeting of Shareholders
memberikan pembebasan has given a release and
kepada anggota Dewan discharge to the members
Komisaris sejauh tercermin of the BOC as far as it is
dalam Laporan Tahunan, reflected in the annual
tanpa mengurangi tanggung report, without
jawab setiap anggota Dewan minimizing the
Komisaris apabila kejahatan, responsibility of each
kesalahan atau kelalaian member of the BOC in the
terjadi yang menyebabkan event that a crime,
kerusakan pada pihak ketiga mistake or negligence
yang tidak dapat diganti rugi occurs causing damage to
oleh aset Perusahaan. any third parties which
cannot be indemnified by
the Company’s assets.

3. Pertanggungjawaban Dewan 3. The accountability of the


Komisaris kepada Rapat BOC to the General
Umum Pemegang Saham Meeting of Shareholders is
adalah manifestasi a manifestation of the
pertanggungjawaban oversight accountability
pengawasan atas manajemen on the Company’s
Perusahaan ditinjau dari management in light of
sudut implementasi prinsip- GCG principles
prinsip GCG. implementation.

7.13.2. Direksi 7.13.2 BOD


1. Direksi menyusun laporan 1. The BOD shall prepare a
mengenai report on its management
pertanggungjawaban atas accountability which
pengelolaannya yang berisi contains financial report,
laporan keuangan, laporan report on Company’s
mengenai kegiatan activities and report on
Perusahaan dan laporan the implementation of
mengenai pelaksanaan Tata Good Corporate
Kelola Perusahaan yang baik. Governance.
GCG Policy P a g e | 41

2. Direksi bertanggung jawab 2. The BOD shall responsible


atas kompilasi laporan for the compilation of the
keuangan dan bisnis Company’s Business and
Perusahaan serta laporan financial reports as well as
keuangan konsolidasi dan the consolidated financial
informasi keuangan dalam reports and financial
laporan Tahunan. information in its annual
report.

3. Laporan keuangan disusun 3. The financial reports shall


berdasarkan Stándar be prepared on the basis
Akuntansi Keuangan of Indonesian Financial
Indonesia dan aturan Accounting Standard and
Regulator untuk perusahaan Regulator’s rule for public
publik. Disamping itu, seluruh Company. In addition, all
informasi yang relevan relevant information will
diungkapkan secara memadai be adequately disclosed in
dalam catatan laporan notes to financial
keuangan. Dewan Komisaris statements. The BOC shall
menugaskan Komite Audit designate the Audit & Risk
untuk mengawasi kualitas Oversight Committee to
laporan keuangan serta supervise the quality of its
mengemukakan pendapatnya financial report as well as
mengenai laporan keuangan to express its opinions on
kepada Direksi melalui the financial report to the
Dewan Komisaris. Directors through the
BOC.

7.14. Komunikasi Dewan Komisaris dengan 7.14. Communication Between the BOC with
Manajemen the Management
7.14.1. Dewan Komisaris dapat 7.14.1 The BOC shall invite Directors
mengundang Direktur dan/atau and/or Executives to attend its
eksekutif untuk menghadiri rapat meeting to present
guna menyampaikan informasi information in relation to the
sehubungan dengan agenda yang agenda covering areas which
mencakup bidang di mana such Directors or Executives
eksekutif tersebut bertanggung are responsible for.
jawab.
The objective is to allow the
Tujuannya adalah untuk BOC to be informed directly by
memungkinkan Dewan Komisaris the responsible executives of
memperoleh informasi secara their views and opinions
langsung oleh eksekutif tersebut towards a particular subject. In
mengenai pandangan dan addition, the executives will
pendapat mereka terhadap also have a chance to
subyek yang dimaksud. Selain itu, understand the BOC’ point of
eksekutif juga memiliki view.
kesempatan untuk memahami
sundut pandang dari Dewan
Komisaris untuk membina
hubungan yang lebih baik dan
saling pengertian.
GCG Policy P a g e | 42

7.14.2. Dewan Komisaris mendukung 7.14.2 The BOC shall encourage


berlangsungnya rapat-rapat dan meetings and change of ideas
pertukaran gagasan antara Dewan between them and the
Komisaris dengan manajemen managements on the
dalam acara diluar Rapat Dewan occasions aside from the BOC
Komisaris untuk membina Meeting to foster a better
hubungan yang lebih baik dan relationship and mutual
pengertian yang baik antara dua understanding.
belah pihak.
Commissioners may directly
Komisaris dapat secara langsung communicate with individual
berkomunikasi dengan eksekutif executives without intruding
secara individu tanpa or interfering with the
mengganggu operasi manajemen. management’s operation.

7.15. Penilaian Kinerja 7.15. Performance Assessment


7.15.1 Penilaian Kinerja Dewan 7.15.1 Performance Evaluation of
Komisaris BOC
1. Dewan Komisaris menilai 1. The BOC shall assess its
kinerjanya setiap tahun. performance of its duties
Penilaian tersebut meliputi annually. The assessment
evaluasi independensi setiap shall include an evaluation
Komisaris. Pelaksanaan of each Commissioners’
penilaian ini dibantu oleh independence. The
SDGNCC yang akan conduct of this
menyusun laporan untuk assessment is assisted by
pertimbangan dan the SDGNCC for the BOC
persetujuan Dewan consideration and
Komisaris. agreement.

2. Dewan Komisaris menyusun 2. The BOC develop


sasaran kriteria kinerja dalam objectives performance
mendukung peran Dewan criteria in supporting the
Komisaris dalam mengawasi BOC role in supervising
operasional Perusahaan dan operation of the Company
nilai jangka Panjang bagi and the long-term
pemegang saham. shareholders’ value.

3. Penilaian harus didasarkan 3. The assessment shall be


pada pendekatan penilaian based on self-assessed
secara mandiri, dan / atau approach, and/or may be
dapat dilakukan oleh penilai conducted by an
independen jika dianggap independent assessor as
perlu oleh Dewan Komisaris. considered necessary by
the BOC.

7.15.2. Penilaian Kinerja Komite Di 7.15.2. Performance Evaluation of


Bawah Dewan Komisaris Committees under BOC
Dewan Komisaris wajib The BOC shall conduct
melakukan penilaian kinerja performance assessment
terhadap kinerja komite-komite toward its committees’
secara berkala untuk memastikan performances regularly to
GCG Policy P a g e | 43

efektivitas komite-komite ensure the effectiveness and


tersebut. the effectivity of those
committees.

SDGNCC membantu Dewan The SDGNCC assisted the BOC


Komisaris dalam menyusun in developing the objectives
sasaran dan tujuan penilaian and purpose of the
komite, waktu pelaksanaan committee’s assessment,
penilaian, metode penilaian, hregular timing for evaluation,
sasaran kriteria kinerja yang methods of assessment,
merefleksikan nilai jangka panjang objectives performance
bagi pemegang saham criteria that promote long-
term shareholder value.

7.15.3. Penilaian Kinerja Direksi 7.15.3 Performance Evaluation of


the BOD
Untuk memastikan bahwa To ensure that operation is in
kegiatan operasional sejalan line with set goals, the BOC
dengan target yang telah requires that the management
ditetapkan, Dewan Komisaris reports the results of actual
meminta agar manajemen operation in comparison with
melaporkan hasil kegiatan set targets on a regular basis.
operasional aktual dibandingkan In the event that operation
dengan target yang ditetapkan fails to perform as planned,
secara teratur. Apabila kegiatan BOC together with
operasional gagal berjalan management shall resolve the
sebagaimana direncanakan, situation and prepare
Dewan Komisaris bersama corrective strategic directions.
manajemen mengatasi situasi
tersebut dan menyusun strategi
perbaikannya.

Dewan Komisaris mengevaluasi The BOC shall regularly


kinerja Direksi secara berkala. evaluate the performance of
Kriteria yang digunakan untuk the BOD. The criteria for such
evaluasi tersebut harus berkaitan evaluation shall be related to
dengan rencana strategis dan the strategic plan and the
rencana bisnis tahunan dan annual business plan and shall
digunakan untuk penentuan be used in the determination of
remunerasi dan insentif. remuneration and incentives.

Penilaian tersebut harus disiapkan Such of assessment shall be


dan direkomendasikan oleh prepared and recommended
SDGNCC untuk dipertimbangkan by SDGNCC for BOC
dan disetujui Dewan Komisaris. consideration and approval.

7.16 Penggunaan Konsultan Ahli Eksternal 7.16 Hiring External Expert of Consultant
Dewan Komisaris dan Komite Dewan dapat The BOC and the Board’s Committee may
menyewa konsultan ahli independen untuk hire external expert consultants to provide
memberikan nasihat terkait dengan fungsi advice with regards to the functioning of
Dewan Komisaris dan Komite atas biaya the BOC and the Committees at the
Perusahaan. Company’s expenses.
GCG Policy P a g e | 44

7.17. Orientasi bagi Anggota Baru Dewan 7.17. Orientation for New Onboard Member of
Komisaris dan Direksi BOC And BOD
Dewan Komisaris memberikan sesi orientasi The BOC shall provide an orientation
kepada semua anggota Dewan Komisaris, session for all new members of
Direksi dan Komite yang baru untuk Commissioner, Director and Committee to
memberitahu mereka mengenai harapan inform them of the Company expectation
Perusahaan mengenai peran, tugas dan regarding their roles, duties and
tanggung jawab mereka dan kepatuhan responsibilities and compliance with the
terhadap praktik dan Kebijakan Tata Kelola Company’s Corporate Governance Policy
Perusahaan, Orientasi juga dimaksudkan and practices. The orientation is also
untuk membantu komisaris baru memahami intended to help new commissioner to
dengan lebih baik bisnis dan operasi better understand the business and
Perusahaan dan memberikan kepada operations of the Company and to provide
mereka informasi tambahan ditinjau dari them with additional information in terms
sudut wawasan industri, inovasi dan of industrial outlook, new technology and
teknologi baru serta Tata Kelola Perusahaan innovation as well as corporate
untuk membantu dalam pelaksanaan tugas governance to assist them in the effective
mereka secara efektif. performance of their duties.

8. Aturan Perilaku 8. Code of Conduct


Guna memastikan manfaat maksimum bagi To ensure maximum benefit to Shareholders,
Pemegang Saham, Direksi memberikan bobot yang Directors shall give equal weights to the
sama pada pencapaian tujuan dan cara yang achievement of goals and the measures
digunakan untuk mencapainya. undertaken for the achievement.

Perusahaan menyusun Aturan Perilaku dan The Company establishes Code of Conduct and
membagikannya kepada Komisaris, Direktur, distributes it to Commissioners, Directors,
Eksekutif dan seluruh Karyawan untuk memastikan Executives and all employees to ensure they know
mereka mengetahui dan mempraktikkan apa yang and practice what the Company expects from
diharapkan Perusahaan dari mereka mengenai them regarding conduct towards fellow staff,
perilaku terhadap sesama karyawan, Pemegang shareholders, customers, trading partners,
Saham, pelanggan, mitra dagang, kompetitor dan competitors and society in general. The Company
masyarakat pada umumnya. Perusahaan harus shall establish mechanisms and procedures to
membuat mekanisme dan prosedur untuk ensure compliance with the Code of Conduct.
memastikan kepatuhan terhadap Aturan Perilaku.

9. Revisi Aturan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan 9. Revision to the Good Corporate Governance
Yang Baik Policy

ITM memiliki kebijakan untuk selalu memperbaharui ITM has its policy to regularly update the Good
Kebijakan Tata Kelola Perusahaannya untuk Corporate Governance Policy to ensure on its
memastikan kesesuaiannya dan kecukupannya appropriate and adequacy toward the
terhadap praktik terbaik di level internasional dan international best practice and suitability of Good
kesesuaian Kebijakan Tata Kelola Perusahaan dengan Corporate Governance Policy with the Company
kebutuhan dan efektivitas Perusahaan. needs and effectiveness.

Setiap pembaruan Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Any updates of the Good Corporate Governance
hanya akan berlaku jika telah mendapat persetujuan Policy shall only valid if obtaining a written
tertulis dari Dewan Komisaris dan Direksi dan approval of the BOC and the BOD and the
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab untuk Corporate Secretary is responsible for collecting
mengumpulkan saran dan permintaan perubahan, suggestions on and requests for changes, update
GCG Policy P a g e | 45

pembaruan kebijakan yang ada dan sosialisasi kepada of the existing policy and socializations to all ITM
semua Warga ITM. Members.

10. Pengelolaan Terhadap Keluhan Terkait Tata Kelola 10. Management of Complaints on Corporate
Perusahaan Governance

Pengaduan terkait Kebijakan GCG akan diproses Complaints related to GCG Policy shall be
sebagai berikut: processed as follow:
a) hal-hal yang berkaitan dengan pelanggaran a) matters related to wrongdoings shall
harus disampaikan melalui IWBC addressed via IWBC (www.iwbcitmg.com)
(www.iwbcitmg.com) dan akan diproses oleh and shall be processed by IWBC Ombudsman.
Ombudsman IWBC.

b) keluhan harus disampaikan melalui ITM b) grievances shall be addressed to ITM


grievance center melalui VoiS grievance center via VoiS
(www.voisitmg.com) dan akan diproses oleh (www.voisitmg.com) and shall be processed
Grievance Committee. by Grievance Committee.

c) pertanyaan dapat ditujukan kepada Sekretaris c) questions may be addressed to Corporate


Perusahaan. Secretary.

Selain itu, keluhan tersebut juga dapat ditujukan ke: Alternatively, such complaints may also be
addressed to:

Corporate Secretary Corporate Secretary


PT Indo Tambangraya Megah Tbk PT Indo Tambangraya Megah Tbk
Pondok Indah Office Tower III, 3rd floor Pondok Indah Office Tower III, 3rd floor
Jl. Sultan Iskandar Muda Pondok Indah Jl. Sultan Iskandar Muda Pondok Indah Kav. V-TA
Kav. V-TA Jakarta Selatan 12310
Jakarta Selatan 12310

Semua komunikasi diperlakukan secara adil dan All communications pertaining to the above
dijamin kerahasiaannya. matters shall be treated fairly and strictly
confidential.
GCG Policy P a g e | 46

Kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Policy
(Versi Revisi) (Revised Version)
Sebagai tanggapan atas perkembangan terkini Tata In response to current Good Corporate Governance
Kelola Perusahaan serta praktik Internasional terbaik, development and international best practice, the
Perusahaan telah meninjau dan menyesuaikan Company has reviewed the 2012 version of Good
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan versi 2012. Corporate Governance Policy.

Versi Kebijakan Tata Kelola Perusahaan terbaru ini This new version of Good Corporate Governance Policy
akan berlaku efektif dan menggantikan versi shall take effect and supersede the previous version as
sebelumnya sejak tanggal persetujuan dibawah ini. of the date of approval below.

Jakarta, 28 September 2020


PT Indo Tambangraya Megah Tbk
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners

Prof. Dr. Djisman S. Simandjuntak


Komisaris Utama & Independen / President & Independent Commissioner

Somruedee Chaimongkol Somsak Sithinamsuwan


Komisaris/ Commissioner Komisaris/ Commissioner

Kirana Limpaphayom Fredi Chandra


Komisaris/ Commissioner Komisaris/ Commissioner

Mahyudin Lubis Prof. Djoko Wintoro, PhD


Komisaris Independen/ Independent Commissioner Komisaris Independen/ Independent Commissioner
GCG Policy P a g e | 47

Referensi Reference
1. Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang 1. Law No. 40 Year 2007 on Company law.
Perusahaan Terbatas 2. Law No. 8 Year 1995 on Capital Market
2. Undang- Undang No 8 Tahun 1995 tentang 3. Regulations of Financial Services Authority and its
Pasar Modal. implementing regulations.
3. Peraturan-peraturan Otoritas Jasa Keuangan 4. Listing Rule of Indonesian Stock Exchange and its
berikut peraturan pelaksanaanya. implementation regulations including the Decrees
4. Peraturan Bursa Efek Indonesia berikut of Director of Indonesian Stock Exchange.
peraturan pelaksanaannya termasuk 5. Articles of Association of the Company.
Keputusan Direktur Bursa Efek Indonesia. 6. Organization for Economic Cooperation and
5. Anggaran Dasar Perusahaan. Development (OECD) Principles of Corporate
6. Organization for Economic Cooperation and Governance.
Development (OECD) Principles of Corporate 7. ASEAN Corporate Governance Scorecard issued by
Governance. The ASEAN Capital Markets Forum (ACMF).
7. ASEAN Corporate Governance Scorecard yang
dikeluarkan oleh The ASEAN Capital Markets
Forum (ACMF)

You might also like