You are on page 1of 8

http://jurnal.untag-sby.ac.id/index.

php/jpm17
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JPM17) E-ISSN : 2407-7100
September 2019, Vol. 04, No. 02, hal 103-110 P-ISSN : 2579-3853

BUDIDAYA UDANG VANNAMEI (LITOPENAEUS VANNAMEI) DI LAHAN


PEKARANGAN KELURAHAN PAKIS KECAMATAN SAWAHAN KOTA
SURABAYA

Achmad Kusyairi1, Didik Trisbiantoro2, Sri Oetami Madyowati3


123
Fakultas Pertanian Universitas Dr. SoetomoSurabaya
e-mail: kusyairi_unitomo@yahoo.co.id1, diktristoro@yahoo.com2, oetamimadyowati@yahoo.com3

Abstract

The increasing cultivation of Vannamei shrimp throughout the archipelago in the


aquaculture area lately has made some farmers try to cultivate vannamei shrimp in freshwater
ponds, and even exploring farmer groups in urban areas also try to cultivate vannamei shrimp in
fresh water by utilizing less productive land. Vannamei shrimp that have a high tolerance to
salinity, ie from 2 to 40 ppt, and will even grow quickly at lower salinity. The condition of
shrimp adapted to salinity then made some farmers try to cultivate vannamei shrimp in fresh
water through an acclimatization process and successfully carried out shrimp farming at low
salinity at 2 ppt salinity. Cultivation of vannamei shrimp in fresh water has several advantages
including: resistance to the risk of contracting shrimp disease caused by viruses and bacteria that
infect many shrimp in brackish water. The aim of the activity is to improve the ability and
capacity of the group through counseling and training on how to make good shrimp farming so
that it can increase production efficiency and productivity and minimize the risk of failure of
vannamei shrimp farming. The approach method used to overcome the problems faced by the
Gotong Royong farmer group is by way of an ongoing participatory approach between the
proposing team and partners, as the controller of the Community Partnership program which has
an active role in providing assistance and periodic guidance to partners. From the results of this
activity the following conclusions were obtained: (1) Cultivation of vannamei shrimp
(Litopenaeus Vannamei) on the grounds in the Mutual Cooperation Group was received with
great enthusiasm, and asked to be accompanied from pond preparation, fry selection, fry
stocking, monitoring to harvest. (2) The key to the success of shrimp farming in freshwater in
urban yards is the selection of fries adapted to fresh water and monitoring water quality and
feeding during cultivation.

Keywords: Cultivation, Vannamei, Yard, Intensive, Mutual Cooperation

Abstrak

Budidaya udang Vannamei di seluruh wilayah pertambakan akhir akhir ini semakin
meningkat, hal ini membuat beberapa petani mencoba membudidayakan udang vannamei di
kolam air tawar, bahkan merambah kelompok tani di perkotaan juga ikut mencoba
membudidayakan udang vannamei di air tawar dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang
kurang produktif. Udang vannamei yang memiliki toleransi yang tinggi terhadap salinitas, yaitu
dari 2 sampai 40 ppt, dan bahkan akan tumbuh cepat pada salinitas yang lebih rendah. Kondisi
udang yang beradaptasi terhadap salinitas ini kemudian menjadikan beberapa pembudidaya
mencoba melakukan budidaya udang vannamei di air tawar melalui proses aklimatisasi hingga
salinitas 2 ppt. Budidaya udang vannamei di air tawar memiliki beberapa keunggulan
diantaranya : mampu berengan dikolom ai, tahan terhadap resiko terjangkitnya penyakit udang
yang disebabkan oleh virus dan bakteri yang banyak menginfeksi udang di perairan air payau.
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kemampuan dan kapasitas kelompok melalui penyuluhan
dan pelatihan tentang bagaimana cara budidaya udang yang baik sehingga dapat meningkatkan

103
Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Lahan Pekarangan Kelurahan Pakis Kecamatan
Sawahan Kota Surabaya

efisiensi produksi dan produktivitas serta memperkecil resiko kegagalan budidaya udang
vannamei. Metode pendekatan yang digunakan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi
kelompok tani Gotong Royong adalah dengan cara pendekatan partisipatif aktif secara
berkelanjutan antara tim pengusul dengan mitra, sebagai pengendali program kemitraan
masyarakat berperan aktif melakukan pendampingan dan pembinaan secara berkala kepada
mitra. Dari hasil kegiatan ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut (a) Budidaya udang
vannamei (Litopenaeus vannamei) di lahan Pekarangan di Kelompok Budidaya Ikan Gotong
Royong diterima dengan antusias sekali, dan minta didampingi mulai dari persiapan kolam,
pemilihan benur, penebaran benur, monitoring sampai pemanenan. (b) Kunci keberhasilan
usaha budidaya udang di air tawar di lahan pekarangan di perkotaan adalah pemilihan benur
yang teradaptasi dengan air tawar dan monitoring kualitas air dan manajemen pemberian pakan
selama budidaya.

Keywords : Budidaya, Vannamei, Pekarangan,intensif, Gotong Royongpenyampaian

Pendahuluan budidaya lele, Patin sedangkan sebagian


Meningkatnya budidaya udang anggota lainnya sudah memulai memelihara
Vannamei di seluruh wilayah Nusantara di udang vannamei, meskipun tingkat
wilayah pertambakan akhir akhir ini mortalitasnya masih tinggi.
membuat beberapa petani mencoba Untuk mencapai produksi dalam usaha
membudidayakan udang vannamei di kolam kegiatan budidaya udang vannamei yang
air tawar, bahkan merambah kelompok tani maksimal perlu adanya paket bantuan benih
di perkotaan juga ikut mencoba dan pakan serta pendampingan Tenaga
membudidayakan udang vannamei di air yang ahli di bidang budidaya udang
tawar dengan memanfaatkan lahan vannamei. Oleh karena itu, adanya paket
pekarangan yang kurang produktif. bantuan sarana dan tenaga teknis akan
Udang vannamei yang memiliki menurunkan tingkat kematian udang yang
toleransi yang tinggi terhadap salinitas, pada gilirannya akan meningkatkan
yaitu dari 2 sampai 40 ppt, dan bahkan akan produksi dan meningkatkan nilai gizi
tumbuh cepat pada salinitas yang lebih masyarakat pembudidaya udang vannamei.
rendah. Kondisi udang yang beradaptasi Kelompok tani gotong royong berdiri
terhadap salinitas ini kemudian menjadikan pada tahun 2009, jumlah kolam sebanyak 9
beberapa pembudidaya mencoba dengan jumlah anggota hanya 28 orang.
melakukan budidaya udang vannamei di air Upaya untuk lebih meningkatkan
tawar melalui proses aklimatisasi dan kemampuan para kelompok tani selalu
berhasil dilakukan budidaya udang pada dilakukan acara rembok kelompok,
salinitas rendah pada salinitas 2 ppt. biasaanya dilakukan ketika ada masalah
Budidaya udang vannamei di air tawar selama pembesaran ikan dan udang. Selain
memiliki beberapa keunggulan diantaranya pada setiap kesempatan sering dilakukan
: tahan terhadap resiko terjangkitnya kunjungan mahasiswa dan dosen dari
penyakit udang yang disebabkan oleh virus beberapa perguruan tinggi untuk
dan bakteri yang banyak menginfeksi udang pengamatan kualitas air di kolam yang
di perairan air payau. Budidaya udang dimiliki kelompok.
vannamei di air tawar disini adalah air yang
mengandung sedikit garam, bukan air tawar
murni seperti murni air tawar pada
umumnya. Budidaya udang vannamei di air
tawar maksudnya air tawar yang masih Gambar 1. Pemberikan pelet di kolam
mengandung kadar garam tapi sedikit dan pembesaran udang
salinitasnya mendekati air tawar yaitu 2 ppt.
Kelompok Tani Gotong Royong yang
berlokasi di Kelurahan Pakis Kecamatan
Sawahan umumnya bergelut dibidang
104
Achmad Kusyairi, Didik Trisbiantoro, Sri Oetami Madyowati

Berikut luaran yang akan dihasilkan


dari Program Kemitraan Masyarakat
yang diusulkan Publikasi Ilmiah Pada
Jurnal Ilmiah ber ISSN/Prosiding
Pengabdian

Metode Pelaksanaan
a. Kerangka Pemecahan Masalah
Gambar 2. Gardu diskusi kelompok
pembudidaya

Hasil panen ikan masing-masing kelompok


dipasarkan langsung ke warga sekitar lokasi
kolam budidaya, serta pengepul yang
lansung datang ke lokasi jika hasil panen
dalam jumlah besar. Hasil panen udang
vannamei masih kecil kurang lebih 1kg
mengingat benur yang ditebar masih 500
ekor per kolam (luasan 15 m2)
Permasalahan yang sering dikeluhkan oleh
para pembudidaya adalah tingkat kematian
udang budidaya yang masih sangat tinngi
(lebih 60 persen) serta selama pembesara
udang vannamei belum memenuhi standart
cara budidaya udang yang baik.
1. Permasalahan Mitra
Beberapa permasalahan riil yang
terdapat pada Kelompok Tani gotong
royong ini adalah sebagai berikut :
1. Tingkat mortalitas benur udang
vannamei yang masih
tinggi (> 60 persen)
2. Belum diterapkannya cara budidaya
udang yang baik oleh Gambar 3 Alur pelaksanaan kegiatan
pembudidaya
2. Justifikasi Pengusul Bersama Mitra b. Metode Pendekatan
1. Seleksi benih udang vannamei; Metode pendekatan yang digunakan
2. Memberikan pelatihan cara untuk mengatasi persoalan yang
budidaya udang vannamei yang dihadapi kelompok tani Gotong
baik. Royong adalah dengan cara pendekatan
3. Solusi yang ditawarkan partisipatif aktif secara berkelanjutan
Berikut solusi dari Program Kemitraan antara tim pengusul dengan mitra,
Masyarakat yang diusulkan : sebagai pengendali program Kemitraan
Meningkatkan kemampuan dan Masyarakat berperan aktif melakukan
kapasitas kelompok melalui penyuluhan pendampingan dan pembinaan secara
dan pelatihan tentang bagaimana cara berkala kepada mitra.
budidaya udang yang baik sehingga c. Prosedur Kerja
dapat meningkatkan efisiensi produksi a) Tahap persiapan
dan produktivitas serta memperkecil Koordinasi pelaksanaan program
resiko kegagalan budidaya udang selama 6 bulan antara tim pengusul,
vannamei mitra pada tahap ini akan dilakukan
4. Luaran yang Dihasilkan persiapan-persiapan yang
berhubungan dengan pelaksanaan

105
Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Lahan Pekarangan Kelurahan Pakis Kecamatan
Sawahan Kota Surabaya

program, sarana budidaya Kegiatan penyuluhan budidaya udang


vannamei dan peralatan dan bahan Vannamei (Litopenaeus vannamei) di
untuk pelatihan budidaya. lahan pekarangan Kelurahan Pakis
b) Tahap pelaksanaan Kecamatan Sawahan Kota Surabaya
Pelaksanaan program sesuai dengan menggunakan kolam beton milik
kesepakatan bersama antara tim kelompoktani. Kolam yang ditebar
pengusul, kelompok tani Gotong udang vannamei ukuran (3,4 x 4) meter
royong yaitu berupa dengan kepadatan tebar 100-300 per
penyuluhan/pelatihan/ worshop antara m2. Materi penyuluhan budidaya udang
lain : vannamei meliputi :
1.Penyuluhan tentang kriteria benur c. Cara memilih dan menebar benur udang
vannamei yang baik untuk yang baik
budidaya di air tawar; Keberhasilan budidaya udang vanamei
(L. Vannamei ) sangat erat kaitannya
2.Penyuluhan dan pelatihan cara dengan 3 komponen utama yaitu
budidaya udang vannamei yang kualitas air yang terjaga, pakan yang
baik;. baik dan benur yang berkualitas. Benur
Tahap monitoring dan evaluasi merupakan salah satu faktor penentu
Pendampingan dan penilaian atas keberhasilan usaha budidaya udang,
capaian program yang telah jika kualitas benur bagus dapat
dilaksanakan antara tim pengusul dikatakan 50% dari usaha budidaya
terhadap mitra. udang telah diraih.
d. Partisipasi Mitra Dalam Pelaksanaan
Program Mitra : Menyediakan tempat
dan sumber daya manusia yang siap
dilatih dan bersedia monitoring dan
evaluasi, pendampingan dan penilaian
atas capaian program yang telah
dilaksanakan antara tim pungusul
terhadap mitra. Gambar 4. Pompa air untuk sirkulasi
Tim pengusul memfasilitasi dan sekaligus menambah kadar oksigen air kolam
mendampingi serta membina mitra dari
mulai awal hingga akhir program.

Hasil dan Pembahasan


a. Kegiatan Awal
Tahap menjelaskan dan koordinasi
pelaksanaan program selama dijalankan
antara tim pengusul, mitra dan pada Gambar 5. Benur dalam kantong plastik (1
rean = 5500 ekor/kantong)
tahap ini akan dilakukan penjelasan-
penjelasan yang berhubungan dengan
pelaksanaan program, seperti
penyuluhan berkaitan dengan cara
memilih benur yang baik dan
cara.budidaya udang yang baik. Tahap
pelaksanaan, pelaksanaan program
sesuai dengan kesepakatan bersama
antara tim pengusul, Kelompoktani Gambar 6. Proses peletakan benur dalam
gotong royong Kecamatan Kelurahan plastik diatas muka air kolam budidaya
Pakis Kecamatan Sawahan Kota
Surabaya 1. Memilih Benur Yang baik
b. Kegiatan Penyuluhan a) Benur F1

106
Achmad Kusyairi, Didik Trisbiantoro, Sri Oetami Madyowati

 Benur F1 lebih efisien digunakan penyebarannya dari satu tempat ke


di tambak intensif meskipun tempat lain yang masih bebas; (2) Food
harganya lebih mahal, karena Safety (keamanan pangan) upaya yang
cepat tumbuh. diperlukan untuk mencegah pangan dari
b) Pergerakan kemungkinan cemaran biologis, kimia,
 Pergerakan benur lincah, aktif dan benda lain yang dapat
berenang melawan arus, peka mengganggu, merugikan, dan
terhadap rangsangan luar membahayakan kesehatan manusia
c) Sinar serta (3) Enviromental Friendly
 Bersifat fototaksis positif artinya (ramah lingkungan) yaitu segala
udang suka pada cahaya; sesuatu yang bersifat tidak merusak
d) Warna Tubuh lingkungan serta mampu menjaga dan
 Mempunyai warna cerah/tubuh melestarikan lingkungan sekitar.
jernih/putih kecoklatan,
tampak padat berisi. Cara budidaya udang vanamei di kolam
e) Bentuk Tubuh beton
 Bentuk tubuh lurus saat 1) Tahap Persiapan
berenang, ini indikator benur Prinsip yang harus diperhatikan dalam
udang berkualitas. Benur yang budidaya udang vannamei di kolam
tidak sehat, bentuk badannya beton adalah :
bengkok. memiliki mata a) Kualitas Air
mengkilap dan tidak ada bercak Kualitas air selalu dikontrol terutama
di kulit. ketersediaan oksigen terlarut (DO)
 Tubuh benur bersih dari kotoran dalam air harus baik, minimal DO
dan lumut; diatas 4 mg/ liter, untuk itu harus
f) Keseragaman Benur dibantu dengan aerator atau blower
 Memiliki ukuran seragam dan (kincir). Kandungan amoniak (NH3)
umur paling ideal antara PL10 - pada air di kolam harus dibawah 0,02
PL12 (Pada stadia ini ekor benur dan kandungan nitrit (NH2) harus
sudah mengembang dengan baik dibawah 0,02.
pada saat ditebar, bisa bergerak b) Kualitas Benur
ke dasar tambak. Benih udang vannamei harus dipilih
g) Bebas Penyakit yang sehat dan ukuran yang
 Benur disarankan melakukan disarankan minimal PL9 dengan
pengujian PCR (Polymerase benur yang sudah disesuaikan dengan
Chain Reaction) jika air tawar.
menggunakan benur dalam c) Padat Penebaran
jumlah banyak. Padat tebar benih udang vannamei
h) Mutu Hatchery 100-300 ekor/m2. Keunggulan
 Berasal dari unit pembenihan penggunaan kolam beton dalam
yang telah lulus sertifikasi CPIB budidaya udang vannamei
(Cara Pembenihan Ikan yang diantaranya padat tebar benih per
Baik) atau UPT (Unit Pelaksana meter persegi lebih tinggi,
Teknis) pertumbuhan lebih cepat dan lebih
2. Memberi penyuluhan dan pelatihan terkontrol karena lahan tidak terlalu
bagaimana cara budidaya udang besar.
vannamei yang baik (CBIB) Prinsip d) Pakan
cara budidaya ikan yang baik adalah Pakan harus selalu tersedia di kolam
penerapannya pada 3 hal berikut yaitu budidaya berupa pakan pabrikan
(1) Biosecurity (keamanan biologi) dengan jumlah pakan 3-5 persen dari
yaitu upaya mencegah/mengurangi berat biomassa dalam sehari.
peluang masuknya suatu penyakit ke e) Monitoring Benur Udang
suatu sistem budidaya dan mencegah

107
Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Lahan Pekarangan Kelurahan Pakis Kecamatan
Sawahan Kota Surabaya

Pengecekan benih udang bertahap. Penurunan salinitas dapat


vanamei melalui sampel udang dilakukan dengan penurunan salinitas
beberapa ekor secara berkala di sebanyak 1-2 ppt perharinya
laboratorium atau melalui sehingga akan didapatkan ukuran
pengecekan morfologis untuk tebar benih adalah sekitar PL 30-40.
memantau bila terkena penyakit Selanjutnya dilakukan penambahan
jangan sampai dibiarkan begitu saja, air tawar pelan - pelan (kucuran)
tapi harus langsung ditangani sebab selama 10 sampai 14 hari, sehingga
penyakit pada udang bisa cepat salinitasnya mendekati 0,5 ppt.
menyebar dan bisa mematikan benur d) Aklimatisasi Benur sebelum tebar
di kolam secara massal. Sebelum benur vanamei ini ditebar,
2) Tahap Proses Budidaya harus dilakukan aklimitasasi
a) Mempersiapkan kolam terhadap suhu pada air dalam
Tahap awal budidaya udang kolam budidaya. Dengan cara
vannamei di kolam beton dengan mengapungkan kantong – kantong
mempersiapkan kolam atau bak yang berisi benur ke dalam kolam.
beton. Ukuran kolam atau bak beton Kemudian, dilanjutkan dengan cara
yang digunakan untuk pemeliharaan menyiram kantung yang berisi
udang vannamei disesuaikan dengan benur tersebut dengan air di dalam
lahan yang ada minimal kedalaman kolam. Benih harus dilakukan
1 meter. Sebaiknya dilakukan proses aklimitisasi sebelum ditebar
pengkapuran di dasar kolam untuk agar memiliki daya tahan yang
mencegah unsur biotik dan hama baik. Proses ini dilakukan dengan
yang merugikan atau pengeringan memberikan air tambak pada
air dalam kolam ini dibiarkan kantung yang berisi udang, lalu
selama 3 hari untuk memastikan diapungkan dalam tambak selama
bakteri yang ada tadi benar – benar 15-20 menit, setelah itu udang
hilang dan mati dilepas perlahan-lahan didalam
b) Mempersiapkan Kualitas Air kolam. Proses ini sebaiknya
Air harus memiliki kualitas oksigen dilakukan saat siang hari.
terlarut yang cukup tinggi (minimal e) Penebaran Benur
4 mg/l) dan kadar amoniak serta Pada umumnya waktu penebaran
nitrit dibawah 0,02. Pengendalian benih – benih jenis ikan air tawar
kadar oksigen terlarut bisa dilakukan dilakukan pada sore hari atau
dengan aerasi dengan aerator/ kincir. matahari tidak terlalu panas.
pH air dipertahankan agar supaya Berbeda dengan waktu penebaran
tetap netral atau sedikit basa (pH 7- benur vanamei di kolam, kalau
8). benur udang vaname malah ditebar
Memeriksa kecerahan air atau warna pada saat matahari sedang panas
air yang disebabkan oleh populasi yaitu siang hari.
plankton. Air yang baik adalah air f) Pembesaran
yang tidak terlalu cerah melainkan Pemeliharaan udang vaname air
berwarna kehijauan atau kecoklatan. tawar ini perlu diperhatikan sejak
Sehingga akan menyediakan pakan dari penebaran benur hingga udang
alami, menghilangkan berbagai jenis vaname siap untuk dipanen. Perlu
senyawa beracun di dalam air seperti ada pemantauan secara terus
NH3, H2S, CH4 dan sebagainya. menerus/kontimyu terutama adalah
c) Persiapan Benur Vannamei pada suhu, pH, kandungan oksigen dan
lingkungan air tawar kedalaman air kolam/tambak.
Benur yang dipersiapkan adalah g) Pemberian Pakan Udang Vaname
benur yang sudah beradaptasi di air Minggu pertama setelah penebaran,
tawar. Penurunan salinitas sebaiknya anak udang vaname ini tidak perlu
dilakukan mulai PL10 secara diberikan pakan. Karena di dalam

108
Achmad Kusyairi, Didik Trisbiantoro, Sri Oetami Madyowati

kolam tambak sudah banyak yang 70 hari atau 85 hari (3 bulan 10


bisa dijadikan makanan dan bisa hari)
dikonsumsi oleh anak udang b) Waktu Panen Udang
vaname tersebut. Setelah lewat dari Waktu panen udang vaname
usia 7 hari, bisa memberikan pakan berbeda daripada panen ikan air
yang mempunyai nilai protein tawar lainnya. Waktu panen udang
tinggi sekitar 30% dari jumlah vaname ini bisa dilakukan pada
pakan yang diberikan. Frekuensi malam hari.
pemberian pakan dilakukan 3 c) Persiapan Sebelum Panen
sampai 4 kali sehari. 2 – 3 hari sebelum panen, kolam
h) Pergantian Air Kolam udang vaname ini perlu dilakukan
Keunggulan udang vaname adalah pengapuran (dolomite) dengan
memiliki ketahanan yang kuat dosis 50 – 70 kg /Ha (mencegah
terhadap penyakit. Meskipun tahan moulting). Hal ini dilakukan karena
terhadap penyakit, udang vannamei apabila dilakukan saat siang hari
harus dilakukan pergantian air, dan matahari sedang panas,
penggantian air pertama kolam dikhawatirkan udang akan
dimulai pada saat udang berusia 60 mengalami proses pergantian kulit
hari, sebanyak 10% saja dari atau molting.
volume air kolam. Kemudian, pada d) Masa Panen Udang
bulan berikutnya penggantian air Udang vaname sudah bisa mulai
ditingkatkan menjadi 15 – 20 %. dipanen ketika memasuki usia 4 – 5
i) Mengamati Perkembangan Udang bulan. Kriteria ukuran udang yang
Udang yang dibudidaya ini perlu ideal pada saat dipanen ini
diperhatikan dan diamati. Apabila memiliki jumlah kurang lebih 40 –
ada udang yang mati, maka 50 ekor per 1 kg. Sehingga udang –
waspadai keberadaan virus yang udang yang dipanen kurang lebih
mungkin ada di kolam tembok. memiliki ukuran dan bobot yang
Melakukan pengawasan dan sama. Proses pemanenan dilakukan
penjagaan rutin supaya setelah udang vaname berumur 120
pertumbuhan udang bisa terpantau hari dan mencapai berat 50 ekor/kg.
dengan baik. Bila udang sudah mencapai berat
j) Kontrol penyakit tersebut sebelum 120 hari maka
Pengontrolan penyakit benur pemanenan bisa dilakukan.
dilakukan 7 hari sekali atau sesuai Pemanenan dilakukan pada waktu
kebutuhan, dengan melihat pada malam hari untuk mempertahankan
sampel benih yang diambil dari kualitas udang 2-4 hari.
kolam agar kesehatan benih udang
selalu terjaga. Penggunaan obat- Kesimpulan dan Saran
obatan harus yang sesuai dengan Kesimpulan
rekomendasi dinas peternakan yang 1. Budidaya udang
sudah teruji. vannamei (LitopenaeusVannamei) di
3) Tahap Pemanenan lahan Pekarangan di Kelompok
a) Panen Budidaya Ikan Gotong Royong
diterima dengan senang dan antusias
Pemanenan hasil budidaya udang sekali, dan minta didampingi mulai
vannamei di kolam beton bisa dari persiapan kolam, pemilihan
dilakukan sesuai kebutuhan atau benur, penebaran benur, monitoring
sesuai pesanan dari konsumen sampai pemanenan.
disesuaikan dengan berat per ekor 2. Kunci keberhasilan usaha budidaya
yang mereka pesan. Umumnya udang di air tawar di lahan
udang vannamei dipanen saat usia pekarangan di perkotaan adalah
pemilihan benur yang teradaptasi

109
Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus Vannamei) Di Lahan Pekarangan Kelurahan Pakis Kecamatan
Sawahan Kota Surabaya

dengan air tawar dan monitoring


kualitas air dan pemberian pakan
yang optimal selama budidaya.
Saran
Penggunaan pompa air untuk
peningkatan oksigen terlarut sekaligus
sirkulasi air agar konsentrasi oksigen
merata perlu adanya saringan berlapis
sehingga pada awal pemeliharaan,
dimana benur udang yang masih kecil
tidak tersedot oleh mulut pompa.

Daftar Pustaka
Hidayat Suryanto suwoyom. 2016. Prinsip
budidaya udang vannamei di tambak
dengan teknologi ekstensi plus.
Balitbang budidaya air payau
Puslitbang Perikanan Badan Litbang
Kelautan dan Perikanan Kementerian
Kelautan dan Perikanan Jakarta.
Utoyo dan Abdul Malik Tangko. 2008.
Status masalah dan alternative
pemecahan masalah pada
pengembangan budidaya udang
vannamei (Litopenaeus vannamei )di
Sulawesi Selatan. Media Akuakulture
Volume 3 nomor 2 Tahun 2008. Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Payau
Maros Sulsel
Sugama. 2002. Status budidaya udang
introduksi Litopenaeus vannamei dan
Litipenaeus stylirostris serta prospek
pengembangannya dalam dalam
tambak air tawar. Disampaikan
dalam temu bisnis udang Makassar.

110

You might also like