You are on page 1of 6

‫‪KEZALIMAN‬‬

‫)‪(Antara Pembakar Lahan dan Hutan‬‬


‫‪Oleh:‬‬
‫‪Dr. H. Syarif Husain, S.Ag. M.Si‬‬

‫الس َما يء‬ ‫َالر َح رمد ي ٰ ّ يِل‪َ ،‬الر َح رمد يلل َّ ياَّل ري َك َن يب يع َبا يد يه َخب ر ًيْيا ب َ يص ر ًْيا‪ ،‬تَ َب َاركَ َّ ياَّل ري َج َع َل يِف َّ‬
‫ِسا ًجا َوقَ َم ًرا م ين ر ًْيا‪َ .‬أ رشهَد َا رن َال ا َ ََل االَّ للا و َأ رشهَد َا َّن م َح َّمدً ا‬ ‫بر رو ًجا َو َج َع َل يفْير َا ي َ‬
‫ِ ِ‬
‫ِسا ًجا َع ربده و َرسوَل َّ ياَّل ري ب َ َعثَه يبلر َح ّ يق ب يَش ر ًْيا َون َ يذ ري ًرا‪،‬‬ ‫َودَا يع ًيا ا ََل الر َح ّ يق يب رذ ين يه َو ي َ‬
‫ِ‬ ‫ير ِ‬
‫من ًْيا‬
‫ص الر َح ّ يق يبلر َح ّ يق‬
‫ات يل َما َس َب َق نَ ي ي‬ ‫َاللَّه َّم َص ي ّل عَ ََل م َح َّمد رال َفاتي يح يل َما اغر يل َق َوالر َخ ي ي‬
‫صا يط َك الرم رس تَ يق ر َي َوعَ َل َا ي يَل َح َّق قَدر ير يه َو يم رقدَ ا ير يه الر َع يظي َوعَ ََل أ ي يَل‬ ‫َوالرهَا يدى يا ََل ي َ‬
‫َو َ ر‬
‫َص يب يه َو َس ي ّ رِل ت َ رس يل ري ًما َكثي ر ًْيا َأ َما ب َ رعد؛‬
‫للا َو َطا َعتي يه لَ َعلَّ رك ت رر َح رو َن‪ ،‬قَا َل للا‬ ‫س يب َت رق َوى ي‬ ‫فَ َيا َاّيُ َا راال رخ َوان‪َ ،‬أ رو يص ري رك َو ن َ رف ي ر‬
‫الش ري َط يان َّالرجي ر يي‪ ،‬بي رس يم ي‬
‫للا َّالر ر َح يان‬ ‫تَ َعا ََل يِف ِ الرق رر َا ين الر َك ير ر يي‪َ :‬أع روذ يب يلل يم َن َّ‬
‫للا َوقولوا قَ رو ًال َس يديدً ا‪ ،‬ي رص يل رح لَ رك َأ ر َْعالَ رك َوي َ رغ يف رر‬ ‫َّالر يح ر يي‪ََ :‬ي َأّيُ َا َّ ياَّلي َن َأ َمنوا ات َّقوا َ‬
‫للا َو َرس َوَل فَقَدر فَ َاز فَ رو ًزا َع يظميًا وقال تعاَل ََي َاّيُ َا َّ ياَّل ري َن‬ ‫لَ رك ذنوبَ رك َو َم رن ي يطع ي َ‬
‫للا َح َّق تقَاتي يه َو َال تَم روت َّن االَّ َو َأنر رت م رس يلم رو َن‪َ .‬صدَ َق للا ال َع يظ ر يي‬ ‫أ َمن روا ات َّق روا َ‬
‫ِ‬
‫‪Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah‬‬
‫‪Alhamdulillah syukur kita tutur dan kita hatur, ke hadirat Allah‬‬
‫‪Sang Maha Ghofur. Nikmat berlimpah tiada terukur, selalu Allah‬‬
‫‪berikan sepanjang umur. Di antara sekian hamba Allah di muka bumi‬‬
‫‪ini, kitalah yang masih diringankan langkahnya oleh Allah, diberikan‬‬
kekuatan iman, diberikan kelembutan hati, untuk merespon seruan
Allah dalam al-Quran yakni menunaikan ibadah Jumat siang hari ini.
Hadirin kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah
Dengan tiada henti dan tiada jemu saya selaku khatib pada saat
ini mengajak kepada hadirin sekalian untuk selalu menngkatkan iman
dan takwa kepada Allah Swt., dengan cara melaksanakan segala
perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Dengan melaksanakan segala perintah Allah Swt., semoga kita
termasuk kelompok orang-orang bahagia, bahagia di dunia ini dan
Bahagia di akhirat. Mari kita perhatikan, konon raja Persia yaitu
Kisra, kemudian raja Romawi yaitu Hiraklius. Dua raja yang
memiliki kekayaan dan kekuasaan besar pada masanya. Dengan
piring emasnya, cincin emas, singgasana emas, pakaian yang terbuat
dari sutra, kasur yang empuk, dan kerajaan yang megah dan mewah.
Mereka adalah orang yang bahagia menurut pandangan manusia.
Tapi coba kita balikkan arah pandangan kita, nun jauh dari wilayah
kekuasaan mereka, di jazirah Arab hidup seorang hamba, seorang
lelaki yang tidurnya hanya beralas tikar dari pelepah daun kurma.
Kalahkah dia? ya, dia kalah bagi kaum materialis. Kalah bagi mereka
yang hanya menilai seseorang dari harta, dari tahta dan dari kuasa.
Tapi dialah pemenang yang sesungguhnya. Dialah Muhammad Saw.
Sang Nabi utusan Allah, yang mengajarkan bahwa bahagia bukan
mereka yang memiliki dunia. Menang adalah mereka yang taat dan
tunduk kepada Allah dan Rasul-Nya.
Ketika hati dan iman sedang lemah, akan timbul rasa iri, mereka
bisa meraih kenikmatan dunia, sedangkan kita disibukkan dengan
menuntut ilmu dan berdakwah sehingga dunia tidak banyak kita
dapat.
Ketika mendengar teman sudah bisa punya rumah, kita katakan
dengan rendah hati, kita juga sedang membangun rumah di surga.
Ketika mendengar anak tetangga lancar kursus bahasa Inggris,
kita katakan dengan tawadhu’, anak kita sudah lancar memahami al-
Quran.
Imam Hasan al-Bashri berkata:
‫ا َذا َر َأير َت َّالرج َل ي َنا يفس َك يِف الُ نر َيا فَنَا يف رسه يِف ال يخ َر ية‬
ِ
Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam masalah
dunia, maka unggulilah dia dalam masalah akhirat.
Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah,
Saat ini kita sudah masuk musim kemarau, dan kita sudah
melihat, mendengar kebakaran hutan sudah banyak terjadi, membuka
lahan dengan cara dibakar sudah banyak dimulai, lalu berdampak
terhadap cuaca buruk, pengap dan menyesakkan saluran pernapasan
kita. Perihal ini apabila kita perhatikan dengan cara seksama, seolah
pelaku pembakaran lahan dan hutan tidak merasa berdosa, padahal
perbuatan seperti ini adalah dosa besar karena berdampak terhadap
kerusakan lingkungan dan kepada setiap personal manusia. Kita
perhatikan firman Allah dalam surat Fathir ayat ke-18:
‫َو َال تَ يزر َو ياز َر ٌة يو رز َر ُأخ َررى‬
Tidak ada manusia yang memikul dosa orang lain, adalah benar,
Islam tidak mengajarkan dosa warisan. Tapi karena perbuatan zalim
terhadap orang lain, misalnya dengan membakar lahan dan hutan,
maka ia termasuk telah melakukan kesalahan besar, dan tentu
berdosa besar. Ia telah melakukan cara-cara yang tidak diridhai
Allah, maka semua yang terdampak dari perbuatannya membakar
lahan dan hutan termasuklah ia telah berbuat zalim kepada sesama
dan lingkungannya. Tentu yang merasa terzalimi akan menuntut dia
di hadapan Allah.
Tampaknya dia tidak membinasakan manusia. Tampaknya tak
ada yang terluka. Tampaknya tak ada yang tersakiti, tapi sebenarnya
banyak yang terzalimi dan tersakiti, bahkan bukan manusia saja, tapi
bermilyar bahkan pasti lebih binatang-binatang besar-kecil yang
menjadi ekosistem kehidupan di hutan ikut mati terbakar dan
musnah. Kita Simak hadits riwayat Imam Abu Daud, Nabi Saw.
bersabda:
‫َم رن قَ َط َع يسدر َر ًة َص َّو َب َّاِل َر ْأ َسه يِف النَّ يار‬
Siapa yang memotong (apalagi membakar) sebatang pohon. (Ini
phon, bukan manusia, tidak bersuara). Memotong pepohonan untuk
membangun kekayaan, tanpa mempertimbangkan dampaknya, Allah
sungkurkan kepalanya dalam api neraka.
Na’udzubillahi min dzalalik,
Kaum muslimin rahimakumullah
Apatah lagi apabila kita lihat belakangan ini, kita dihadapkan
kepada sebuah tragedi. Sebuah ironi yang lebih parah daripada
penebangan pohon. Pembakaran hutan dan lahan basah, yang tidak
hanya menzalimi kehidupan makhluk yang ada di hutan, tapi juga
membuat susah banyak orang. Maka Islam mengajarkan untuk
menjaga kelestarian alam, memanfaatkan alam tidak mesti
menghancurkannya, ingat, memanfaatkan alam bukan dengan
menghancurkannya.
Ketika manusia serakah dan merusak alam demi kekayaan yang
sementara, Allah timpakan balasan yang setimpal, dan dampaknya
tidak hanya kepada pelaku, tapi semua orang yang berada di
sekitarnya. Pengedar narkoba, yang mati karena sakau, hanya mereka
yang memakai narkoba. Tapi yang membakar hutan, jutaan orang
menghirup udara kotor, bayi-bayi terkena ISPA, banyak jadwal
jadwal penerbangan ditunda, jutaan orang ternganggu kegiatannya.
Padahal ini baru asap, belum api, belum bencana lain. Kita
mencari uang bertahun-tahun, bikin rumah, beli kendaraan, beli ini
dan itu, begitu diuji dengan gempa dengan 7 koma sekian skala
richter, semua yang dikumpulkan tadi menjadi tidak berguna, hancur,
hilang lenyap seketika, tak berbekas.
Kaum muslimin jamaah Jum’at rahimakumullah,
Maka mulai hari ini kita mesti hijrah kepada nilai-nilai kebaikan.
Stop pembakaran lahan dan hutan, kita perhatikan akhir-Akhir ini
kita menghadapi banyak problem sosial, tidak hanya problem
kebangsaan, problematika politik kekuasaan suksesi kepemimpinan
dengan cara memperebutkannya, problematika keagamaan yang
menjadikan penyebab disintegrasi bangsa, problematika ekonomi
masyarakat karena daya beli berkurang, sekarang ditambah lagi
dengan problem lingkungan karena udara kotor sudah mulai terhirup
oleh sebab pembakaran lahan dan hutan. Mari kita introspeksi diri,
bahkan tidak menutup kemungkinan jangan-jangan sampai saat ini
pun masih banyak di antara kita yang memiliki problem pribadi,
problem rumah tangga.
Mari kita sadar dan kembali kepada Allah untuk mengadu,
beriman dan beribadah kepadanya agar Allah Swt., menolong kita
terlepas dari problematika kehidupan kita semua, dan memudahkan
kita untuk mendapat ridha dan ampunan-Nya. Amiin
‫َب َركَ للا يل َولَ رك يف الرق رر َأ ين الر َك ير ر يي َون َ َف َع ي رن َو يا ََّي َ رك يب َما يف ري يه يم َن را َال َاَي يت َو ي ّ ياَّل رك ير الر َح يك ر يي َوتَقَبَّ َل‬
‫الس يم ريع الر َع يل ري‬َّ ‫يم ي ّ رن َو يمنر رك تي َل َوتَه يان َّه ه َو‬

You might also like