You are on page 1of 4

‫َأُقْو ُل َقْو ِلْي َهَذ ا َو َأْسَتْغ ِفُر َهللا اْلَعِظ ْيَم ِلْي َو َلُك ْم َو ِلَس اِئِر اْلُم ْس ِلِم

ْيَن ‪َ .‬فاْسَتْغ ِفُرْو ُه‪ِ ،‬إَّنُه ُهَو اْلَغ ُفْو ُر الَّر ِح ْيُم‬

‫ِإَّن َهللا َوَم َالِئَك َتُه ُيَص ُّلْو َن َع َلى الَّنِبِّي َيا َأُّيَها اَّلِذ ْيَن آَم ُنْو ا َص ُّلْو ا َع َلْيِه َو َس ِّلُم ْو ا َتْس ِلْيًم ا‪.‬‬
‫الَّلُهَّم َص ِّل َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل ُمَحَّمٍد ‪َ ،‬ك َم ا َص َّلْيَت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪َ ،‬و َباِرْك َع َلى ُمَح َّمٍد َو َع َلى آِل ُمَحَّمٍد ‪َ ،‬ك َم ا َباَر ْك َت َع َلى ِإْبَر اِهْيَم َو َع َلى‬
‫آِل ِإْبَر اِهْيَم ‪ِ ،‬في الَع اَلِم ْيَن ِإَّنَك َح ِم ْيٌد َمِج ْي ٌد ‪َ ،‬و اْر َض الَّلُهَّم َع ْن ُخَلَفاِئ ِه الَّراِش ِد ْيَن ‪َ ،‬و َع ْن َأْز َو اِج ِه ُأَّمَه اِت الُم ْؤ ِمِنْيَن ‪َ ،‬و َع ْن َس اِئِر الَّص َح اَبِة َأْج َم ِع ْيَن ‪َ ،‬و َع ْن‬
‫الُم ْؤ ِمِنْيَن َو الُم ْؤ ِم َناِت ِإَلى َيْو ِم الِّدْيِن ‪َ ،‬و َع َّنا َم َع ُهْم ِبَر ْح َم ِتَك َيا َأْر َح َم الَّراِح ِم ْيَن ‪.‬‬

‫الَّلُهَّم اْغ ِفْر ِلْلُم ْؤ ِمِنْيَن َو اْلُم ْؤ ِم َناِت‪َ ،‬و اْلُم ْس ِلِم ْيَن َو اْلُم ْس ِلَم اِت‪ ،‬اَألْح َياِء ِم ْنُهْم َو اَألْم َو اِت‪ِ ،‬إَّنَك َسِم ْيٌع َقِرْيٌب ُمِج ْيُب الُّد َعاِء ‪.‬‬
‫الَّلُهَّم اْج َع ْل َج ْمَع َنا َهَذ ا َج ْم عًا َم ْر ُحْو مًا‪َ ،‬و اْج َع ْل َتَفُّر َقَنا ِم ْن َبْع ِدِه َتَفُّر قًا َم ْع ُصْو مًا‪َ ،‬و ال َتَد ْع ِفْيَنا َو ال َم َع َنا َش ِقًّيا َو ال َم ْح ُرْو مًا‪.‬‬
‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك اْلُهَدى َو الُّتَقى َو الَع َفاَف َو الِغ َنى‪.‬‬
‫الَّلُهَّم ِإَّنا َنْس َأُلَك َأْن َتْر ُز َق ُك ًّال ِم َّنا ِلَس انًا َص اِد قًا َذ اِكرًا‪َ ،‬و َقْلبًا َخ اِش عًا ُمِنْيبًا‪َ ،‬و َع َم ًال َص اِلحًا َز اِكيًا‪َ ،‬و ِع ْلمًا َناِفعًا َر اِفعًا‪َ ،‬وِإْيَم انًا َر اِس خًا َثاِبتًا‪َ ،‬و َيِقْينًا َص اِد قًا‬
‫َخ اِلصًا‪َ ،‬و ِر ْز قًا َح َالًال َطِّيبًا َو اِس عًا‪َ ،‬يا َذ ا اْلَج َالِل َو اِإل ْك َر اِم ‪.‬‬
‫الَّلُهَّم َأِع َّز اِإل ْسَالَم َو اْلُم ْس ِلِم ْيَن ‪َ ،‬وَو ِّح ِد الَّلُهَّم ُص ُفْو َفُهْم ‪َ ،‬و َأجمع كلمتهم َع َلى الحق‪َ ،‬و اْك ِس ْر َش ْو َكَة الظالمين‪َ ،‬و اْكُتِب الَّس َالَم َو اَألْمَن ِلَع بادك أجمعين‪.‬‬
‫الَّلُهَّم َر َّبَنا اْس ِقَنا ِم ْن َفْيِض َك اْلِم ْد َر اِر‪َ ،‬و اْج َع ْلَنا ِم َن الَّذ اِكِرْيَن َلَك في الَلْيِل َو الَّنَهاِر‪ ،‬اْلُم ْسَتْغ ِفِرْيَن َلَك ِباْلَعِش ِّي َو اَألْس َح اِر ‪.‬‬
‫الَّلُهَّم َأْنِزْل َع َلْيَنا ِم ْن َبَر َكاِت الَّس َم اء َو َأْخ ِرْج َلَنا ِم ْن َخ ْيَر اِت اَألْر ِض‪َ ،‬و َباِرْك َلَنا في ِثَم اِرَنا َو ُز ُرْو ِع َنا َيا َذ ا اْلَج َالِل َو اِإل ْك َر اِم ‪.‬‬
‫َر َّبَنا آِتَنا في الُّد ْنَيا َح َس َنًة َو في اآلِخ َرِة َح َس َنًة َوِقَنا َع َذ اَب الَّناِر ‪.‬‬
‫َر َّبَنا ال ُتِزْغ ُقُلْو َبَنا َبْع َد ِإْذ َهَدْيَتَنا‪َ ،‬و َهْب َلَنا ِم ْن َلُد ْنَك َر ْح َم ًة‪ِ ،‬إَّنَك َأْنَت الَو َّهاُب ‪.‬‬
‫َر َّبَنا َظَلْم َنا َأْنُفَس َنا َوِإْن َلْم َتْغ ِفْر َلَنا َو َتْر َح ْم َنا َلَنُك ْو َنَّن ِم َن الَخ اِس ِرْيَن ‪.‬‬
‫ِع َباَد ِهللا ‪:‬‬
‫َذَّك‬ ‫ُك‬‫َّل‬ ‫َل‬ ‫ُك‬‫ُظ‬ ‫ْغ‬ ‫ْل‬ ‫ْن‬ ‫ْل‬ ‫َف‬ ‫ْل‬ ‫ْن‬ ‫ُق‬
‫( ِإَّن َهللا َي ُم ُر ِبا َع ِل َو اِإل ْح َس اِن َوِإْيَتاِء ِذ ي ال ْر َبى َو َي َهى َع ِن ا ْح َشاِء َو ا ُم َك ِر َو ا َب ِي َيِع ْم َع ْم َت ُرْو َن )‬ ‫ْد‬ ‫ْل‬ ‫ْأ‬
Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah

Pertama-tama marilah kita memanjatkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan karunia
dan nikmat yang sangat besar berupa umur panjang, kesehatan, dan kesempatan yang luang sehingga kita semua
bisa hadir di sini untuk mendirikan sholat jumat berjamaah.

Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Nabi Besar Junjungan alam, Nabi kekasih Allah, Nabi Muhammad
SAW, keluarganya, para sahabatnya, dan kita sebagai umatnya.

Pada Khutbah ini, tidak lupa saya mengingatkan kepada seluruh jamaah, dan pada diri khotib khususnya, agar
senantiasa mempertebal keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Seringkali diulang bahwa hanya
ketaqwaanlah yang dapat menjamin ketentraman hidup kita. Keimanan dan ketaqwaan pula yang menjadikan kita
merasa layak berharap rahmat Allah di dunia dan akhirat. Maka marilah kita semakin mendekatkan diri kepada
Allah agar jalan hidup kita senantiasa diberkahi dan diridhoi Allah SWT.

Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah

Ukhuwah merupakan salah satu variabel penting dalam pembangunan kekokohan “bangunan Islam”. Ukhuwah
juga merupakan modal kekuatan umat, baik secara umum maupun khusus, setelah tauhid kepada Allah SWT.

Ummatan Wahidatan menempati posisi sangat penting dalam perjuangan umat. Bagaimana pun dan apa pun arti
sebuah kekuatan, tak akan mempunyai arti apa-apa tanpa adanya kesatuan, sebab kesatuan merupakan perwujudan
dari sikap kebersamaan. Kebersamaan muncul dari sikap persaudaraan yang tinggi dari sesama, dan persaudaraan
lahir dari sikap iman yang dalam terhadap Allah Taala.

Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah

Kita bersyukur kepada Allah, yang telah mentaqdirkan bahwa sebagian besar penghuni negara ini menganut agama
Islam, menjadi umat Islam yang paling banyak dibandingkan dengan umat Islam di Negara mana pun di dunia.

Ini merupakan rahmat dari Allah Taala. Yang kita harapkan, bukan hanya menjadi kebanggaan semu dalam slogan-
slogan, akan tetapi dapat dibuktikan. Betapa begitu kuatnya tali persaudaraan kita sebagai muslim.

Sebagaimana Firman Allah Taala:

‫ِاَّنَم ا الُم ْؤ ِم ُن ِاْخ َو ٌة َفَاْص ِلُحْو ا َبْيَن َاَخ َو ْيُك ْم َو اَّتُقْو اَهللا َلَع َلُك ْم ُتْر َحُم ْو َن‬

“Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (Al-Hujarat: ayat 10)

Bahkan Rosulullah memberikan gambaran indah terhadap indahnya jalinan ukhuwah antara umat Islam.
Sebagaimana sabdanya:

‫َم َثُل الُم ْؤ ِمِنْيَن فِى َتَو اِّد ِهْم َو َتَر اُح ِم ِهْم َو َتَع اُطِفِهْم َك َم َثِل الَج َسِد الَوِح ِد ِاَذ ا اْش َتَكى ِم ْنُه ُعْض ٌو َتَدَعى َلُه َس اِئُر الَج َسِد ِبالَّس َهِر َو الُح َّم ى‬

“Perumpamaan orang mu’min dalam saling mengasihi, saling mencintai dan saling menyayangi bagaikan satu
tubuh. Apabila salahsatu anggota sakit maka seluruh tubuh akan terbawa sakit, susah tidur dan merasa demam”
(HR Bukhori Muslim)

Islam adalah agama yang sempurna, Islam adalah agama yang berisi petunjuk yang lengkap bagi manusia untuk
mencapai kebahagian di dunia dan akhirat. Salahsatu petunjuknya adalah mengenai hubungan antar manusia,
khususnya sesama muslim. Yaitu hubungan yang terikat oleh ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah atau persaudaraan
yang bukan dalam arti sempit, yang bukan hanya terikat oleh hubungan darah dan kekerabatan, tetapi hubungan
ukhuwah yang dimaksud adalah hubungan yang terikat oleh persatuan aqidah Islamiyah.

Dasar kesamaan aqidah merupakan satu kekuatan yang mampu menyatukan cita-cita, mampu menyatukan sikap
dan tujuan. Mampu menciptakan persatuan dan kebersamaan yang lebih luas. Dengan kesamaan aqidah akan
tercapailah puncak kemesraan ukhuwah, yang pada akhirnya akan melahirkan sikap takaful (saling membantu),
Ta’awun (saling menolong), tasamuh (saling menghargai dan bertoleransi).

Bagaimana praktiknya dalam kehidupan nyata..?


Rosululloh mengajarkan praktiknya, sebagaimana yang terlihat dalam sabdanya:

“Seseorang itu menjadi saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak akan menganiaya saudaranya, dia tidak akan
menghina serta membiarkan saudaranya terjerumus kepada kehinaan. Barang siapa yang mencukupi kebutuhan
saudaranya, dan barang siapa yang membantu menghilangkan. kesusahan saudaranya, Allah akan memberikan
kelapangan pada hari kiamat. Barang siapa yang menutupi cacat atau aib saudaranya, Allah akan menutupi cacat
atau aibnya di hari kiamat. Dan barang siapa yang berusaha menghilangkan kesulitan orang muslim dari kehidupan
dunia, Allah akan menghilangkan dari dirinya segala kesulitan pada hari kiamat” (Muttafaqun alaih)

Alangkah indah dan mulianya sikap dan perilaku seperti itu. Alangkah bahagianya kalau kita dapat mewujudkan
sabda Nabi dalam perilaku kita sehari-hari. Kehidupan seperti itulah yang telah dibuktikan dan diamalkan oleh
Rosululloh beserta para sahabatnya.

Jamaah Sholat Jumat Rohimakumullah

Beberapa hari ke depan ini, kita akan melaksanakan pesta demokrasi dalam rangka memilih pemimpin kita, baik
pemimpin yang akan duduk di dewan perwakilan rakyat, pusat maupun daerah, ataupun pemilihan presiden dan
wakil presiden. Kegiatan ini, adalah kegiatan yang biasa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, kegiatan
rutinitas yang kita lakukan dalam setiap lima tahun sekali.

Silakan kita memilih menurut kita yang terbaik, silakan kita sampaikan aspirasi sesuai hati nurani. Akan tetapi
yang harus kita ingat, apa dan siapa pun pilihan kita janganlah sampai menghancurkan persaudaraan Islam di
antara kita. Berapa pun besarnya biaya, berapa pun besarnya tenaga yang telah kita keluarkan, tiadalah sebanding
dengan persaudaraan kita karena Allah. Tidak pantas rasanya, tidak sebanding rasanya, kita saling mencemooh,
saling mengejek, saling gontok-gontokan, tidak lagi bertegur-sapa, hanya untuk sebuah kepentingan duniawi
dengan mengorbankan begitu besar kepentingan duniawi dan ukhrowi.

Saudaraku, Yaqinlah apapun yang terjadi dan akan terjadi tidak terlepas dari ketetapan Allah Taala, apapun yang
terjadi tidak terlepas dari pengawasan Allah Taala. Dalam nasehatnya Al-Alim Wal Alamah Al-Imam Al-Ghazali
dalam kitabnya Ihya ulumuddin, mengatakan bahwa:

Allah Taala adalah Dzat Yang Maha Berkehendak atas semua yang ada, serta mengatur semua peristiwa yang
telah, sedang dan akan terjadi. Semua yang terjadi berada dalam kekuasaan dan pengawasan Allah, sedikit atau
banyak, kecil maupun besar, baik atau buruk, bermanfaat atau berbahaya, iman atau kafir, beruntung maupun
merugi, bertambah atau berkurang, dan ketaatan maupun kedurhakaan.

Semuanya itu, tidak terlepas dari suratan taqdirNya, kebijaksanaan dan kehendakNya. Segala bentuk pandangan
dan pikiran yang terlintas pada mahluk, tidak ada yang keluar dari kehendakNya. Apapun yang dikehendaki oleh
Allah, pasti terjadi. Dan apa pun tidak dikehendaki olehNya, niscaya tidak akan pernah terjadi.

Sekalipun seluruh manusia, jin, dan malaikat bersatu untuk menggerakkan sebutir debu di alam ini, tanpa kehendak
serta keinginan dari Allah, mereka pasti tidak akan kuasa melakukannya. Kehendak Allah berdiri sendiri dalam
sifat-sifatnya, dan akan selalu seperti itu adanya.
Saudaraku Seiman dan Seagama
Janganlah terpecah-belah hanya karena pilihan kita berbeda, janganlah kita saling memutus silaturahmi hanya
karena partai dan calon kita berbeda.
Ingatlah “Seseorang sudah cukup disebut jahat apabila ia menghina saudaranya sesama Muslim. Darah, harta dan
kehormatan setiap Muslim adalah Haram bagi Muslim lainnya.” Dan ketahuilah “tidak disebut beriman seseorang
dari kalian sehingga ia mencintai saudaranya seperti ia mencintai dirinya sendiri.” (Al-hadist)

Kitalah mayoritas di negeri ini, kita adalah umat yang terbaik yang diciptakan oleh Allah. Janganlah mudah kita
diombang-ambing, janganlah mudah kita dipermainkan oleh segelintir manusia-manusia jahat. Janganlah kita
menjadi umat yang digambarkan oleh Baginda Nabi, laksana buih di lautan, banyak tapi tidak bermanfaat, di
hantam ombak, ikut ombak, ombak surut, buih ikut surut.

Marilah kita berfikir jernih saudaraku, musibah yang menimpa saudara kita di Gintung, adalah salahsatu peringatan
Allah terhadap jalinan Ukhuwah Islamiyah kita. Betapa Allah Taala sangat mudah menghancurkan dan memporak-
porandakan kehidupan kita, ketika kita sedang bangga dengan perbedaan, ketika kita berpesta dengan
keterpecahbelahan kita dan lupa dengan amanat persaudaraan, kemudian Allah mengingatkannya.

Cukuplah musibah Gintung menjadi nasehat, betapa Allah Taala memperlihatkan kepada kita, andai kita terus
memperkokoh jalinan ukhuwah islamiyah, Allah akan menjadikan laksana bangunan masjid, yang tidak sedikitpun
tergerus walau dihantam air bah sekalipun. Gintung juga menjadi batu ujian seberapa dalam rasa empati, dan cinta
kita kepada saudara.
“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali agama Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan
nikmat Allah kepadamu ketika kamu dulu di masa Jahiliyah bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan
hatimu, lalu jadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu,
agar kamu mendapat petunjuk.” (Ali Imran: 103)

‫َباَرَك هللاُ لِى َو َلُك ْم فِى الُقْر َاِن الَك ِرْيِم َو َنَفَعِنى َو ِاَّياُك ْم بِـَم ا ِفْيِه ِم َن اَاليَـاِت َو الِّذْك ِر الَحِكْيِم َو َتَقَّبَل هللاُ ِم ـَّنا َوِم ْنُك ْم ِتَالَو َتُه ِاَّنُه ُهَو الَّس ِم ْيُع الَعِلْيُم‬.

You might also like