Professional Documents
Culture Documents
1 Maret 2022
Iman Solahudin
STKIP Yasika, Jalan Kasokandel Timur No 64, Majalengka, Jawa Barat
imansolahudin97@gmail
Abstract
The COVID-19 pandemic has had an impact on Indonesia's education process, which was originally
done offline, turned into online, as a result, teachers have difficulty assessing learning outcomes.
Open-ended questions are expected to be an alternative in conducting assessments and help analyze
students' creativity, reasoning, and mathematical thinking processes. This study aims to analyze
Open-Ended in conducting assessments during the Covid-19 Pandemic using a descriptive approach
through a case study in a school in Cirebon Regency. The subjects in this study were 2 respondents.
Data was collected through a test giving questions about the Open-Ended Problem. Based on the
application of two open-ended questions, it was found that all students gave answers correctly, in
different ways based on their mathematical knowledge and abilities. Through problem solving by
students, creativity, reasoning, and thought processes can be seen from the answers they take. The
results of the analysis of all students were able to meet the Open-Ended Problem indicator, although
one of the students had a slight deficiency in solving the problem, he did not show his full
knowledge, it was seen from the way the explanation of the answer was still not clear. So,
presenting open problems is very effective in online learning, students find it difficult to solve
problems that have various solutions.
Keywords: Learning in the Pandemic Era; Mathematics Assessment; Open-Ended Problem,
Abstrak
Pandemi COVID-19 berdampak pada proses pendidikan Indonesia yang semula dilakukan secara
offline berubah menjadi online, akibatnya guru mengalami kesulitan dalam menilai hasil
pembelajaran. Pemberian soal Open-ended diharapkan menjadi alternatif dalam melakukan penilaian
dan membantu menganalisis kreativitas, penalaran, dan proses berpikir matematis siswanya.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis soal Open-Ended dalam melakukan penilaian di masa
Pandemi Covid-19 dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui studi kasus di salah
satu sekolah di Kabupaten Cirebon. Subjek dalam penelitian ini sebanyak 2 responden. Pengumpulan
data dilakukan melalui tes yaitu pemberian soal Open-Ended Problem. Berdasarkan penerapan dua
soal open-ended ditemukan bahwa semua siswa dapat memberikan jawaban secara benar, dengan
cara yang berbeda-beda berdasarkan pengetahuan dan kemampuan matematis yang dimilikinya.
Melalui pemecahan masalah yang dilakukan siswa, kreativitas, penalaran, dan proses berpikir dapat
dilihat dari solusi jawaban yang mereka ambil. Hasil analisis diperoleh semua siswa mampu
memenuhi indikator Open-Ended Problem, meskipun salah satu siswa memiliki sedikit kekurangan
dalam menyelesaikan masalah belum menunjukan pengetahuannya secara utuh, hal tersebut terlihat
dari cara merinci jawaban yang masih belum jelas. Jadi, pemberian masalah terbuka sangat efektif
dalam pembelajaran online, siswa dituntut untuk berpikir dalam memecahkan masalah yang memiliki
ragam solusi.
Cara Menulis Sitasi: Solahudin, I. (2022). Analisis Open-Ended Problem Sebagai Penilaian
Matematika Selama Pembelajaran Di Era Pandemi Covid-19. Jurnal Edukasi dan Sains
Matematika (JES-MAT),8 (1),33-46.
33
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
34
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
35
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
36
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
dan memotivasi pemahaman siswa sesuai pendekatan ini juga dapat memunculkan
dengan kemampuan siswa. masalah baru (from problem to problem).
37
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
38
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
Adams (998) dalam (Maria dan psikomotor pun juga menjadi penting
Ana&Theodosia Ndole, 2021) menjelakan untuk dilakukan.
penilaian merupakan peran utama dalam
pembelajaran dimana guru mengetahui METODE PENELITIAN
sejauh mana proses pembelajaran yang
Penelitian ini menggunakan metode
telah di ajarkan dapat di pahami oleh
deskriptif kualitatif dengan desain
siswa, yaitu pemahaman yang berkaitan
penelitian studi kasus. Subjek penelitian
dengan informasi, kelemahan siswa, serta
ini adalah sebanyak 2 siswa di salah satu
kekuatan matematika yang ada pada siswa.
sekolah di Kabupaten Cirebon. Teknik
Arikunto & Jabar (2004) dalam pengumpulan data dari penelitian ini
(Maria Ana&Theodosia Ndole, 2021) berupa tes masalah terbuka. Bentuk
menjelaskan Penilaian merupakan sesuatu masalah terbuka yang dikembangkan
hal yang wajib dilaksanakan dalam dalam penelitian ini didasarkan pada tiga
pembelajaran, melalui penilaian guru dapat jenis masalah, yaitu (1) menemukan
mengetahui kekurangan dan kelebihan saat hubungan, (2) mengklasifikasi, dan (3)
melaksanakan pembelajaran. Dalam mengukur. Soal-soal open-ended
melakukan penilaian pembelajaran dikonstruksikan dalam google form dan
matematika maka guru harus memiliki berbentuk tes jawaban dimana peserta
strategi yang tepat dalam dapat dengan bebas menuliskan
melaksanakannya supaya bisa memberikan jawabannya.
gambaran sebenarnya dari siswa.
Dalam penelitian ini dibuat dua
masalah open-ended yang diadaptasi dari
Sebagaimana dijelaskan dalam
Pelfrey R, (2000) dan divalidasi oleh
Permendikbud nomor 23 tahun 2016 beberapa ahli untuk melihat kesesuaiannya
tentang penilaian hasil belajar yang dengan kurikulum, tahapan berpikir siswa,
memuat tiga aspek pertama berkaitan dan indikator masalah open-ended. Soal
dengan aspek sikap (attitude), pengetahuan pertama diberikan untuk melihat
(knowledge), dan keterampilan (skill). kemampuan siswa dalam melakukan
Begitu juga dalam melakukan penilain operasi bilangan dan merupakan jenis soal
yang mengembangkan kemampuan dasar
matematika, guru tidak hanya menilai pada
aljabar.
aspek kognitif, tetapi pada aspek afektif
Soal Open-Ended Problem
39
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
40
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
Indikator
Siswa Menemukan Mengklasifikasi Mengukur Skor
Hubungan
1 3
2 2
41
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
jelas, hal itu terlihat dengan tidak adanya lebih meningkatkan siswa dalam
kesimpulan dari jawaban tersebut. Inilah bernalarnya karena dalam penyelesaiannya
kelebihan dari masalah open-ended siswa mengemukakan argumentasinya
sebagaimana yang di jelaskan (Emilya D et terhadap suatu masalah dalam
all, 2010) siswa memiliki lebih banyak pembelajaran matematika.
kesempatan untuk memanfaatkan
pengetahuan dan keterampilan matematika Pada soal nomor 2, masalah yang
disajikan adalah untuk menentukan
mereka secara komprehensif, sehingga
kemungkinan nilai x dan y yang
siswa dapat merespons masalah dengan memenuhi persamaan. Adapun Solusi
caranya sendiri. Hal tersebut terbukti dari yang diperoleh dapat menggunakan
2 responden yang menjawab pertanyaan substitusi langsung, tetapi metode ini
dengan benar memiliki beberapa cara dianggap kurang matematis. Solusi lain
untuk menemukan solusi yang mereka adalah mengubah bentuk
pilih. ( ) ( ). Bentuk ini
menjelaskan bahwa bilangan dan
Pemberian soal open-ended ini ( ) adalah dua bilangan berurutan
merangsang kreativitas dan daya nalar serta dan ( ), sehingga hasil kali
kedua bilangan tersebut adalah bilangan
siswa agar tidak begitu saja menjawab
genap. Bilangan genap yang dihasilkan
tanpa proses berpikir. Hal ini sejalan dari perkalian dua bilangan bulat positif
dengan (Nohda N, 2001; Heddens JW, berurutan adalah 2, 6, 12, 20, dan 30.
Speer WR, 1995,(Fitriyanah, Sumarni, & Terdapat dua kemungkinan penyelesaian,
Riyadi, 2021)) yang menyatakan bahwa yaitu 2 + 30 = 32 dan 12 + 20 = 32.
dengan penggunaan soal open ended akan
( ) 5(5 ) ( ) 4(4 )
Jadi, 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 5 Jadi, 𝑥 𝑑𝑎𝑛 𝑦 4
Solusi 1 Solusi 2
42
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
Indikator Skor
Siswa Menemukan Mengklasifikasi Mengukur
Hubungan
1 3
2 2
Berdasarkan tabel 2 terlihat bahwa pertanyaan tersebut dan belum memberikan
siswa mampu menyelesaikan soal dengan penejelasan rinci cara menyelesaikan
baik dengan cara dan pengetahuan yang masalah belum jelas. Hal ini menyimpulkan
berbeda-beda. Siswa nomor 1 menjawab bahwa pemberian soal open-ended memang
dengan argumentasi dan pemahaman yang sangat efektif dalam menjelaskan
lengkap dan jawaban siswa telah memenuhi bagaimana penalaran dan kreativitas siswa
seluruh indikator Open-Ended Problem. melalui solusi yang diambil siswa dalam
Sedangkan siswa nomor 2 juga mampu menyelesaikan suatu masalah. Hal ini
memberikan jawaban yang benar namun sejalan dengan temuan (Yuniarti, et al;
masih terdapat sedikit kekurangan yaitu Novikasari I, 2009; Hidayat
tidak menuliskan solusi lain dari AA&Trimurtini, 2020) (Yanti, Sumarni, &
43
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
Adiastuty, 2019) bahwa pertanyaan terbuka Open-Ended Problem sangat efektif dalam
memiliki potensi efek positif terhadap memaksimalkan daya nalar dan kreativitas
kreativitas dan penalaran siswa sehingga matematis.
masalah terbuka mampu memberikan
gambaran kepada guru tentang kreativitas DAFTAR PUSTAKA
dan kemampuan berpikir siswa.
Andina Amalia, Nurus Sa’adah, (2020).
SIMPULAN DAN SARAN Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap
Simpulan Kegiatan Belajar Mengajar Di
Berdasarkan hasil penelitian yang Indonesia. Jurnal Psikologi Volume
ditemukan, dapat disimpulkan bahwa 13(2), hal 216
pemberian soal Open-Ended Problem dapat Ariyadi Wijaya. (2012). Pendidikan
Matematika Realistik. Yogyakarta:
merangsang berpikir kreatif serta nalar
Graha Ilmu.
matematis siswa. Hal itu terlihat dari cara Becker JP, Epstein J. (2006). The Open
siswa menjawab permasalahan, siswa dapat Approach to Teaching School
menerapkan pengetahuannya dengan cara Mathematics. Journal of the Korea
yang berbeda-beda. Pemberian soal terbuka Society of Mathematical Education:
memberikan dampak positif dalam Research in Mathematical Education.
meningkatkan kreativitas dan daya nalar Vol. 10(3): 151-157.
Emilya D, Darmawijoyo, Ilma, R. (2010).
siswa, sehingga siswa dengan latar
Pengembangan Soal-soal Open-ended
belakang seperti apa pun dapat terdorong Materi Lingkaran untuk
dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi Meningkatkan Penalaran Matematika
dalam memecahkan masalah yang Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah
disajikan. Selain itu, pemberian soal open- Pertama Negeri 10 Palembang.
ended dapat membantu guru dalam Jurnal Pendidikan Matematika. Vol.
menganalisis kemampuan nalar siswa 4(1): 45-53.
Erman Suherman, dkk. (2003). Strategi
dalam mengembangkan kemampuan
Pembelajaran Matematika
berpikirnya. Solusi yang disajikan dalam Kontemporer. Bandung: Universitas
masalah open-ended menggambarkan Pendidikan Indonesia.
bagaimana siswa kemampuan nalar dan Fatah A, Suryadi D, Sabandar J, Turmudi.
berpikir matematis. Tanpa guru mengetahui (2016). Open-Ended Approach: An
proses siswa dalam menentukan jawaban, Effort in Cultivating Students’
melalui solusi yang diambil Mathematical Creative Thinking
Ability and Self-Esteem in
menggambarkan bagaimana kemampuan Mathematics. Journal on
nalar dan berpikir siswa tersebut. Mathematics Education. Vol. 7(1): 9–
Saran 18.
Bagi peneliti berikutnya agar lebih Heddens JW, Speer WR. (1995). Concepts
memperluas Kembali Soal Open-Ended and Classroom Methods, Today’s
problem dalam menilai pada ranah afektif Mathematics (eight ed). New York:
Macmillan Publishing Company.
maupun psikomotor siswa, adapun bagi
Herliandry, L. D., Nurhasanah, N., Suban,
guru sebagai informasi dalam melakukan M. E., & Kuswanto, H. (2020).
penilaian untuk melihat kemampuan Pembelajaran pada masa pandemi
penalaran dan kreativitas siswa, bagi siswa COVID-19. Jurnal Teknologi
Pendidikan, 22(1), hal 65-70
44
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
45
JES-MAT, Vol. 8 No.1 Maret 2022
46