You are on page 1of 7

PROSEDUR

PEMBUANGAN LIMBAH

No. Dokumen : PRO-HSE-029

Revis
Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Disetujui Oleh : Tanggal DCR No.
i
00 07.09.15 15-023

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PROSEDUR
PEMBUANGAN LIMBAH
No. Dok. : PRO-HSE-029 Hal. : 2 dari 7

Management
HSE Direktur
Representative

1. TUJUAN
SOP untuk bertujuan untuk memastikan sampah (limbah) padat yang dihasilkan oleh Perusahaan
telah dikelola sesuai dengan Peraturan Pemerintah.

2. RUANG LINGKUP
SOP ini mencakup aktifitas pengumpulan dan pemisahan / segregasi sampah padat (domestik dan
B3), pengambilan dan pengangkutan sampah ekonomis, non ekonomis / air kotor (black water),
dan B3.

3. REFERENSI
3.1 Undang – Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.
3.2 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(B3).
3.3 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 1 Tahun 1995 tentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis
Penyimpanan dan Pengumpulan Limbah B3.
3.4 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 2 Tahun 1995 tentang Dokumen Limbah B3.
3.5 Keputusan Kepala Bapedal Nomor 5 Tahun 1995 tentang Simbol dan Label Limbah B3.

4. ISTILAH
4.1 Air Kotor (Black Water)
Air limbah atau air kotor yang berakhir di septic tank

4.2 Air Sisa Cucian (Grey water)


Limbah air yang di dapat dari mencuci baju, mencuci piring atau air bekas dari kamar mandi

4.3 Limbah Domestik


Limbah yang dihasilkan dari kegiatan rutin (sehari-hari) manusia, umumnya dalam bentuk:
 Cair : dari kegiatan mencuci pakaian dan makanan, mandi, kakus (tinja dan air seni)
menyiram, dan kegiatan lain yang menggunakan air di rumah
 Padat : dikenal sebagai sampah (domestik).

4.4 Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)


Sisa suatu usaha dan / atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan / atau beracun
yang karena sifat dan / atau konsentrasinya dan / atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan / atau merusak lingkungan hidup, dan / atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lain.

4.5 Penyimpanan

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PROSEDUR
PEMBUANGAN LIMBAH
No. Dok. : PRO-HSE-029 Hal. : 3 dari 7

Kegiatan menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil dan / atau pengumpul dan /
atau pemanfaat dan / atau pengolah dan / atau penimbun limbah B3 dengan maksud
menyimpan sementara.

4.6 Sampah
Sisa kegiatan sehari-hari manusia dan / atau proses alam yang berbentuk padat.

4.7 Sampah Ekonomis


Sampah yang masih memiliki nilai jual, misal: kardus, kertas, botol, kayu, besi dll.

4.8 Sampah Non Ekonomis


Sampah yang sudah tidak mempunyai nilai jual dan akan dibuang ke Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA).

4.9 Tempat Pemrosesan Akhir (TPA)


Tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman
bagi manusia dan lingkungan.

4.10 Tempat Penampungan Sementara (TPS)


Tempat sebelum sampah diangkut ke tempat daur ulang, pengolahan dan / atau tempat
pengolahan sampah terpadu.

4.11 Tempat Pengolahan Sampah Terpadu


Tempat dilaksanakannya kegiatan pengumpulan, pemilahan, penggunaan ulang, panduan
ulang, pengolahan dan pemrosesan akhir sampah.

5. KETENTUAN UMUM
5.1 Sampah dikelola oleh Departemen GA dan diawasi oleh Departemen HSE.

5.2 TPS dibagi menjadi 3 bagian :


 TPS warna kuning: untuk sampah padat domestik non ekonomis
 TPS warna biru : untuk sampah padat domestik ekonomis
 TPS warna merah : untuk sampah B3

5.3 Limbah B3 harus dipisahkan dengan sampah domestik, dimulai dari tempat sampah yang ada
di ruang kerja sampai ke TPS (Dilarang mencampur sampah dengan limbah B3).

5.4 Limbah B3 dapat disimpan paling lama 90 (sembilan puluh) hari sebelum diserahkan kepada
Supplier atau pengumpul atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3. Bila
limbah B3 yang dihasilkan kurang dari 50 (lima puluh) kilogram perhari, penghasil limbah
B3 dapat menyimpan limbah B3 yang dihasilkannya lebih dari 90 (sembilan puluh) hari
sebelum diserahkan kepada Supplier atau pemanfaat atau pengolah atau penimbun limbah B3,
dengan persetujuan instansi yang bertanggung jawab.

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PROSEDUR
PEMBUANGAN LIMBAH
No. Dok. : PRO-HSE-029 Hal. : 4 dari 7

5.5 Batas waktu penyimpanan sementara dihitung sejak limbah B3 dimasukkan ke dalam TPS
ditambah 90 hari.

5.6 Limbah B3 terdiri dari :


 ATK (spidol bekas, pita / cartridge printer, baterai, correction pen)
 Tinta (printer dan fotocopy)
 Lampu bekas
 Accu bekas
 Oli bekas

5.7 Sampah domestik dipisahkan menjadi sampah ekonomis dan non ekonomis pada saat sudah
di TPS.

5.8 Kriteria Penunjukan calon pembeli Limbah/sampah oleh Komite:

1. Pembeli yang diajukan harus minimum 2, kecuali memang hanya ada pembeli
tunggal
2. Kelengkapan Dokumen Pembeli Limbah berupa :
 Akte Pendirian Perusahaan
 Surat Ijin Perusahaan
 Tanda Daftar Perusahaan
 NPWP / PKP
3. Perusahaan akan mengenakan 10% PPN atas penjualan Limbah tersebut dan menerbitkan
faktur pajak ke pembeli. (Harga tidak boleh di gross up)
4. Penjualan sampah baru boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan atas penunjukkan
pembeli dari tim Komite.
5. Pembayaran oleh Pembeli harus dilakukan terlebih dahulu secara penuh, sebelum limbah
diangkut.

6. Prosedur :
6.1 Pengambilan Sampah dari Tempat Sampah ke TPS :
a) Jika bukan limbah B3, maka Karyawan dapat langsung membuangnya di tempat sampah
yang telah disediakan di dekat meja kerjanya.
b) Cleaning Service mengambil sampah setiap siang hari dan sore hari.
c) Sampah yang ada di TPS dipisahkan antara yang bernilai ekonomis (misal : kardus, botol,
dll) dan sampah yang tidak bernilai ekonomis.
d) Cleaning Service menginformasikan General Affair jika sampah yang bernilai ekonomis
sudah penuh. Sehingga General Affair akan menghubungi Supplier untuk mengambil
sampah yang bernilai ekonomis.

6.2 Pengambilan Limbah B3 dari Tempat Sampah ke TPS :

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PROSEDUR
PEMBUANGAN LIMBAH
No. Dok. : PRO-HSE-029 Hal. : 5 dari 7

a) Karyawan maupun bagian maintenance membuang limbah B3 ke tempat sampah khusus


B3 (diletakkan setiap area).
b) Cleaning Service melakukan pemeriksaan tempat sampah B3 setiap hari.
c) Jika tempat kosong, maka proses selesai.
d) Di dalam TPS B3 sudah disediakan box untuk ATK (spidol, pita / cartridge printer,
baterai, dll), box untuk lampu bekas, dan box untuk tinta bekas.
e) Untuk accu dan oli bekas, langsung dibawa oleh Supplier (tanpa disimpan).

6.3 Pengangkutan Sampah Ekonomis :


a) Departemen General Affair (GA) n melakukan perjanjian dengan Supplier, dengan
membuat Surat Perintah Kerja (SPK) untuk pengambilan sampah ekonomis. Penunjukan
Supplier atas persetujuan Komite. SPK memuat jangka waktu dan harga jual sampah
ekonomis.
b) General Affair menghubungi Supplier jika sudah mendapatkan informasi dari bagian
cleaning service/ gudang (untuk yard) bahwa sampah ekonomis di TPS warna Biru sudah
penuh.
c) Sampah ditimbang oleh PIC Gudang dan disaksikan & disetujui oleh bagian
Administrasi/GA & Kepala Yard
d) Supplier mengambil sampah ekonomis dan menimbang berdasarkan jenisnya (kardus,
kertas, botol plastik dll).
e) General Affair membuat Tanda Terima Sampah dengan menuliskan jenis dan quantity
nya.
f) Tanda Terima Sampah dibuat 2 rangkap :

- Lembar 1 : Supplier
- Lembar 2 : GA
g) GA menggunakan Tanda Terima sebagai lampiran penyerahan pembayaran ke Finance
h) General Affair menerima pembayaran dari Supplier dan membuat Tanda Terima
Pembayaran sebanyak 3 rangkap :

- Lembar 1 : Supplier
- Lembar 2 : GA
- Lembar 3 : Finance
i) Supplier mengangkut sampah ekonomis dan dokumen (Surat Jalan, Tanda Terima
Sampah, dan Tanda Terima Pembayaran) setelah melalui standar pemeriksaan barang
keluar oleh Security.

6.4 Pengangkutan Sampah Non Ekonomis/Air Kotor


a) General Affair membuat jadwal pengambilan sampah non ekonomis / air kotor. Jadwal
tersebut disampaikan ke Dinas Kebersihan.

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PROSEDUR
PEMBUANGAN LIMBAH
No. Dok. : PRO-HSE-029 Hal. : 6 dari 7

b) General Affair melakukan konfirmasi dan kesepakatan dengan Dinas Kebersihan apabila
terdapat perubahan jadwal, ketidakdatangan Dinas Kebersihan atau pengambilan sampah
non ekonomis / air kotor diluar jadwal.
c) Security melakukan pemeriksaan truk pengangkut yang memasuki area Perusahaan.
d) Truk yang diterima adalah truk yang dalam kondisi kosong dan sesuai jadwal . Apabila
truk dalam keadaan isi, maka truk diminta untuk kembali / tidak diperkenankan masuk.
Setiap kedatangan kendaraan pengangkut sampah / air kotor, harus diinformasikan kepada
GA Department.
e) Proses pengangkutan sampah non ekonomis / air kotor harus diawasi oleh General Affair
dan Security. General Affair dan Security mengawasi pengangkutan sampah dan
memastikan bahwa sampah yang diangkut adalah sampah non ekonomis / air kotor. GA
membuat dan menandatangani Form Bukti Pengeluaran Sampah / Air Kotor (FBPS/A).
Security melakukan pemeriksaan sebelum truk pengangkut keluar dari area Perusahaan
dan memastikan tidak ada barang yang diangkut selain sampah non ekonomis.
f) Truk akan diminta kembali apabila:

 Truk belum penuh sementara sampah non ekonomis / air kotor di lokasi yang
perlu diangkut masih ada, maka truk diminta untuk melakukan pengangkutan
kembali.
 FBPS/A belum ditandatangani oleh GA, maka Dinas Kebersihan diminta
untuk melengkapi tanda tangan tersebut.
g) Apabila kondisi truk dan FBPS/A sudah sesuai dengan ketentuan maka security
menandatangani FBPS/A dan truk diperbolehkan meninggalkan area kantor. FBPS/A yang
sudah ditandatangani oleh GA dan Security diserahkan kepada Supplier untuk proses
penagihan jasa pengambilan sampah / air kotor. GA menerima Invoice dan FBPS/A dari
Dinas Kebersihan.

6.5 Penggantian B3
a) General Affair menghubungi Supplier untuk penggantian:
- Accu (genset, pompa banjir, hydrant)
- Oli (genset, trafo, lift, hydrant, dll)
- Tinta (fotocopy)
b) Supplier melakukan penggantian B3 sesuai dengan kontrak service atau Purchase Order
(PO).
c) General Affair membuat form Tanda Terima Sampah untuk limbah B3 dan sisa bahan B3
(B3 yang berlebih dalam penggantian B3), Surat Jalan untuk pengeluaran limbah dan
mengisi Lembar Kegiatan Limbah B3 untuk jumlah limbah yang dikeluarkan.
d) Supplier membawa keluar limbah B3 dan sisa bahan B3 beserta dokumen (Tanda Terima
Sampah dan Surat Jalan) setelah melalui standar pemeriksaan barang keluar oleh Security.

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI
PROSEDUR
PEMBUANGAN LIMBAH
No. Dok. : PRO-HSE-029 Hal. : 7 dari 7

7. DOKUMEN PENDUKUNG
FOR-GA-021 - Form Penawarab Harga Limbah/Barang Bekas
List limbah/barang bekas

Dokumen ini adalah milik PT Dwitangga Energi Indonesia Dilarang keras memperbanyak atau menggunakan dokumen ini tanpa
pemberitahuan dan persetujuan terlebih dahulu dari PT CITRA ABSORBSI SUKSES MANDIRI

You might also like