You are on page 1of 18

EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

ATAS PENJUALAN KREDIT PADA PT. TRI TEHNIK PERKASA


Maria Grace Lusiana1
Universitas Widya Kartika
mgracee46@gmail.com

Revi Arfamaini2
Universitas Widya Kartika
arfamaini@gmail.com

ABSTRACT
In a trade company, one way to deal with competition and increase company revenues is through credit
sales. The internal control system will help management increase the effectiveness and efficiency of the
company in avoiding the risks posed by credit sales, such as overdue receivables or uncollectible
receivables. PT. Tri Tehnik Perkasa is one of the bearing distributors in Surabaya. The purpose of this
research is to evaluate the implementation of an internal control system for credit sales at Tri Tehnik
Perkasa. This research will be evaluated based on the theory of COSO consisting of five components
including control environment, risk assessment, control activities, information and communication and
monitoring. This research was conducted with a qualitative descriptive method, where the researcher
described the data by describing the natural conditions that occur in the company. The type of data used
is qualitative data obtained from interview, observation and documentation techniques. The data source
used is primary data. The results showed that PT. Tri Tehnik Perkasa still has not implemented an
adequate internal control system. The results can be used to improve the company’s internal control so
that in the future there will be no deviations.
Keywords: Internal Control System, Credit Sales, System Evaluation, Account Receivables Management

ABSTRAK
Pada perusahaan dagang, salah satu cara menghadapi persaingan dan meningkatkan pendapatan
perusahaan adalah melalui penjualan kredit. Sistem pengendalian internal akan membantu manajemen
meningkatkan efektivitas dan efesiensi perusahaannya dalam menghindari risiko yang ditimbulkan oleh
penjualan kredit seperti piutang yang pembayarannya terlambat atau bahkan adanya piutang tak
tertagih. PT. Tri Tehnik Perkasa merupakan salah satu distributor bearing (bantalan) di Surabaya.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas penjualan kredit
pada Tri Tehnik Perkasa. Penelitian ini akan dievaluasi berdasarkan teori COSO yang terdiri dari lima
komponen antara lain lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi dan
komunikasi serta pemantauan. Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif, dimana
peneliti mendeskripsikan data dengan menggambarkan mengenai kondisi alamiah yang terjadi di
perusahaan. Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif yang didapat dari teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa PT. Tri Tehnik Perkasa masih belum menerapkan sistem pengendalian internal
yang memadai. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk perbaikan atas pengendalian internal
perusahaan agar kedepannya tidak terjadi penyimpangan.
Kata Kunci: Sistem Pengendalian Internal, Penjualan Kredit, Evaluasi Sistem, Manajemen Piutang

Klasifikasi JEL: M14

Halaman 32
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 33

1. PENDAHULUAN sehingga meningkatkan efektivitas


dan efesiensi baik dalam hal
1.1. Latar Belakang Masalah operasional maupun keuangan.
Pengendalian internal adalah
Di era industri 4.0 persaingan tanggapan manajemen dalam
dunia usaha yang semakin ketat mempertimbangkan serta mengambil
mendorong perusahaan untuk tindakan terhadap dampak yang
semakin memperluas pangsa pasar mungkin timbul atau yang disebut
guna mempertahankan kelangsungan risiko. Menurut COSO (2013)
usahanya serta mencapai tujuan komponen pengendalian internal
perusahaan yaitu peningkatan terdiri dari lima komponen antara lain
pendapatan. Menurut Wijayanti dkk. lingkungan pengendalian (control
(2017), salah satu cara meningkatkan environment), penilaian risiko (risk
pendapatan yaitu perusahaan harus assessment), aktivitas pengendalian
meningkatkan omset penjualannya. (control activities), informasi dan
Menurut Budiman dkk. (2020), komunikasi (information and
aktivitas utama dari perusahaan ialah communication) dan pemantauan
penjualan sehingga laba menjadi (monitoring).
tujuan utamanya baik usaha Objek yang diteliti adalah PT.
manufaktur, dagang maupun jasa. Tri Tehnik Perkasa yang merupakan
Aktivitas penjualan yang merupakan salah satu distributor bearing
sumber utama pendapatan perusahaan (bantalan) di kota Surabaya. Tak
menjadi aspek penting untuk dikelola hanya di Surabaya, PT. Tri Tehnik
dan diperhatikan. Perkasa memiliki wilayah penjualan
Aktivitas penjualan terbagi di luar kota antara lain area Malang,
menjadi dua yaitu penjualan dengan Kediri, Magetan, Probolinggo bahkan
pembayaran secara tunai dan perusahaan ini juga memperluas
penjualan secara kredit. Berbeda penjualannya hingga ke luar pulau
dengan penjualan tunai yang kasnya seperti Ambon, Kendari, Samarinda,
diterima secara langsung, penjualan Balikpapan, Gorontalo, Manado, dan
secara kredit menimbulkan piutang Makassar. Sebagian besar transaksi
usaha atau dengan kata lain penjualan PT. Tri Tehnik Perkasa
perusahaan tidak dapat menerima memberikan fasilitas pembayaran
kasnya secara langsung. Piutang tempo atau sering disebut penjualan
usaha tersebut wajib dikelola oleh kredit. Jangka waktu (tempo) yang
perusahaan karena berisiko lebih diberikan PT. Tri Tehnik Perkasa
tinggi mengalami kerugian yaitu kepada pelanggannya antara lain 30
adanya piutang tak tertagih atau hari, 60 hari dan 90 hari. Namun
piutang yang pembayarannya dalam kenyataannya, masih terdapat
melebihi waktu yang telah ditentukan. piutang yang melebihi batas jatuh
Untuk menghindari risiko tersebut, tempo tetapi masih diberikan fasilitas
maka manajemen perusahaan perlu kredit. Adapun pihak yang membeli
menerapkan sistem pengendalian di PT. Tri Tehnik Perkasa dapat
internal atas penjualan kredit yang berupa perseorangan, perusahaan atau
sistematis dan memperhatikan pabrik maupun toko.
kebijakan penjualan kreditnya Menurut Budiman dkk. (2020),
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 34

pengendalian internal dipengaruhi sistem pengendalian internal yang


oleh sumber daya manusia dan sistem diterapkan serta memberikan
pendukung seperti teknologi rekomendasi perbaikan atas
informasi yang digunakan perusahaan pengendalian internal tersebut agar ke
sehingga mencapai tujuannya. Dalam depannya tidak terjadi penyimpangan
menjalankan usahanya, PT. Tri lagi dan mencapai tujuan efisien.
Tehnik Perkasa belum memiliki
Standard Operating Procedure (SOP) 1.2. Reviu Pustaka Mutakhir
yang jelas dan tegas terbukti dari
belum adanya kejelasan tugas setiap Pengendalian Internal
karyawan (job description), belum Menurut Lathifah (2021:3),
adanya persyaratan pengajuan pengendalian internal merupakan
penjualan kredit dan lain sebagainya. bagian dari setiap sistem yang
Kurangnya kejelasan akan tugas digunakan sebagai pedoman maupun
setiap karyawan mengakibatkan prosedur operasional perusahaan atau
adanya ketimpangan dalam organisasi tertentu. Pengendalian
operasionalnya. Dikatakan timpang internal merupakan langkah-langkah
karena ada beberapa karyawan yang yang diambil dalam mengatur dan
memiliki tugas lebih banyak mengarahkan aktivitas perusahaan
dibandingkan dengan karyawan lain. yang bertujuan untuk melindungi aset,
Permasalahan lain yang terjadi antara mengecek ketelitian dan keandalan
lain adanya kerugian piutang tak data akuntansi serta mengevaluasi
tertagih dari penjualan kepada penetapan tanggung jawab yang ada
pelanggan perseorangan (freelance), di perusahaan.
terjadi penggelapan uang yang Menurut COSO yang dikutip
dilakukan oleh pegawai baru (sales) dalam buku Lathifah (2021:5) tujuan
PT. Tri Tehnik Perkasa yakni uang dari pengendalian internal antara lain:
atas pembayaran tagihan yang a. Operations Objectives yakni
seharusnya disetorkan kepada bagian terkait pengamanan aset
keuangan perusahaan ternyata tidak perusahaan.
disetorkan, serta ada beberapa b. Reporting Objectives yakni terkait
pelanggan yang mengajukan keluhan penyusunan laporan (keandalan)
perihal nota serta dokumen yang tidak untuk dipergunakan oleh
lengkap saat barang datang dan masih organisasi maupun stakeholders.
banyak piutang yang sudah melebihi c. Compliance Objectives yakni
batas jatuh tempo. terkait kepatuhan terhadap
Dari permasalahan tersebut, peraturan dan hukum yang
membuktikan sistem pengendalian berlaku.
internal perusahaan yang kurang baik. Menurut COSO dalam
Oleh sebab itu, perlu dilakukannya Budiman (2020:367), pengendalian
evaluasi terhadap sistem pengendalian internal berfokus pada lima
internal atas penjualan kredit yang komponen antara lain:
selama ini diterapkan di PT. Tri
Tehnik Perkasa. Evaluasi ini 1) Lingkungan Pengendalian
diperlukan untuk melihat bagaimana Lingkungan pengendalian adalah
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 35

pembentukan/pemberian kesadaran Tanggung jawab adalah kewajiban


atas pentingnya pengendalian bagi karyawan melakukan tugasnya.
suatu organisasi. Menurut g. Kebijakan dan praktik sumber
Kalumata (2017:1212), beberapa daya manusia, yakni berupa
faktor yang mempengaruhi antara perekrutan karyawan, pelatihan
lain: karyawan, evaluasi kinerja
a. Filosophi manajemen dan gaya karyawan, promosi karyawan dan
operasi, yakni manajer harus lain-lain.
bertanggung jawab menyusun 2) Penilaian Risiko
panduan bagi seluruh anggota Perusahaan harus melakukan
berupa kode etik perusahaan dan identifikasi dan analisa berbagai
menegakkan keadilan karyawan. faktor timbulnya risiko bagi
Kode etik menjelaskan standar perusahaan serta harus
yang perlu karyawan patuhi dalam menentukan bagaimana cara
menjalankan tugasnya. mengelola risiko tersebut. Risiko
b. Komitmen terhadap integritas dan dapat dipahami sebagai suatu
nilai etika, yakni manajer harus peristiwa yang mungkin akan
dapat menciptakan budaya terjadi dan mempengaruhi
organisasi yang sehat serta pencapaian tujuan perusahaan.
menekankan integritas dan nilai 3) Aktivitas Pengendalian
etika perusahaan. Aktivitas pengendalian merupakan
c. Komitmen terhadap kompetensi, tindakan yang diteteapkan melalui
yakni perekrutan karyawan harus kebijakan perusahaan guna
berdasarkan kompetensi sehingga membantu mengurangi risiko.
operasional perusahaan berjalan Menurut Kalumata (2017:1212),
dengan baik sesuai dengan prosedur yang dilakukan adalah:
kompetensi yang dimiliki setiap a. Pemberian otorisasi atas transaksi
karyawan. dan kegiatan, yaitu karyawan
d. Komite audit dari dewan direksi, tertentu diberikan wewenang dalam
yakni dewan direksi bertanggung melakukan aktivitas suatu
jawab memilih komite audit (orang transaksi.
luar perusahaan) guna memantau b. Mengamankan aset dan catatannya,
akuntansi perusahaan serta yaitu prosedur yang ditetapkan
pelaporan keuangannya. manajemen guna melindungi aset
e. Struktur organisasi, yakni dan catatan perusahaan seperti
gambaran atas pembagian otoritas pengamanan secara fisik dan
dan tanggung jawab setiap anggota kepastian tanggung jawabnya.
organisasi guna mencapai tujuan c. Pemisahaan tugas dan tanggung
perusahaan. jawab, yaitu wewenang dan
f. Metode penetapan otoritas dan tanggung jawab harus ditetapkan
tanggung jawab, yakni otoritas secara jelas bagi setiap karyawan.
memungkinkan seorang manajer d. Catatan dokumen yang memadai
menetapkan suatu keputusan, yaitu dokumen dan catatan
mmberikan perintah, dan mengatur akuntansi yang digunakan harus
sumber daya untuk mencapai hasil menjamin setiap transaksi
yang diinginkan organisasi. akuntansi yang terjadi. Dikatakan
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 36

dokumen memadai apabila tidak termasuk hal yang dicakup.


bernomor urut cetak dan dapat b. Judgement yakni penilaian dalam
memberikan kemudahan dalam hal penetapan keputusan yang bisa
penggunaannya. salah (keliru).
4) Informasi dan Komunikasi c. Breakdowns
meliputi komponen fisik d. Management Override
(perangkat keras), perangkat lunak, e. Collusion. Individu yang bekerja
manusia, prosedur serta data sama dapat menyembunyikan
perusahaan. Informasi yang tindakan kecurangan dan
dibutuhkan manajemen adalah mengubah informasi keuangan.
informasi yang relevan, andal dan
Penjualan Kredit
tepat waktu yang berasal dari
sumber internal maupun eksternal. Menurut Latjandu dkk.
5) Pemantauan (2021), penjualan kredit adalah suatu
Pemantauan terhadap sistem transaksi atau peristiwa antara penjual
pengendalian internal bertujuan dengan pembeli, dimana penjual
untuk mengidentifikasi dimana mengirimkan suatu barang yang
letak kelemahan dan menetapkan dipesan ke pembeli, sehingga timbul
langkah dalam memperbaiki tagihan (piutang) kepada pembeli
efektivitas pengendalian tersebut. sesuai jangka waktu tertentu.
Menurut Hery (2016:162- Menurut Riadi (2013), faktor-
170), prinsip pengendalian internal faktor yang harus diperhatikan dalam
adalah: penjualan kredit adalah sebagai
berikut:
a. Penetapan tanggung jawab
a. Standar Kredit. Merupakan syarat
b. Pemisahan tugas
minimal yang digunakan untuk
c. Dokumentasi
menilai apakah calon konsumen
d. Pengendalian fisik, mekanik, dan
layak untuk diberikan kredit.
elektronik seperti penyimpanan
b. Syarat Pembayaran. Merupakan
uang kas dan surat-surat berharga
perjanjian atau kesepakatan antara
dalam safe deposits box, catatan
penjual dan pembeli atas
akuntansi dalam filling cabinet
pembayaran barang dagang yang
yang terkunci, penggunaan kamera
dibeli.
dan televisi monitor dan
c. Plafon (Batas) Kredit. Merupakan
penggunaan password system dan
nilai maksimum kredit yang dapat
lain-lain.
diberikan oleh perusahaan kepada
e. Pengecekan independen atau
pelanggannya.
verifikasi internal
d. Volume Penjualan Kredit
Menurut COSO yang dikutip e. Kebiasaan Pembayaran Pelanggan
dalam buku Lathifah (2021:16–17) f. Kebijakan Pengumpulan Piutang.
menjelaskan keterbatasan dari yakni prosedur yang meliputi
pengendalian internal antara lain: waktu dan cara penagihan kepada
pelanggan.
a. Preconditions of Internal Control.
Pra-kondisi perusahaan sebelum
pengendalian internal diterapkan
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 37

Menurut Mulyadi (2016:168– e) Jurnal Umum


169), fungsi yang terkait dengan
aktivitas penjualan kredit adalah : 2. METODE PENELITIAN
1) Fungsi Penjualan. Bertugas untuk
menerima pesanan pelanggan Metode penelitian yang
dengan mengidentifikasikan jenis digunakan dalam penelitian ini adalah
dan kuantitas barang yang diminta. metode kualitatif dan dijabarkan
2) Fungsi Kredit. Bertugas untuk dengan cara deskriptif. Dalam hal ini,
menetapkan batas kredit serta metode kualitatif dilakukan guna
memberikan persetujuan atas melihat, menggambarkan mengenai
kelayakan kredit pelanggan. fakta-fakta atau kondisi alamiah yang
3) Fungsi Gudang. Bertugas untuk terjadi di perusahaan, serta
mengawasi dan mengatur memberikan rekomendasi sistem
persediaan serta menyiapkan pengendalian internal yang lebih
barang yang dipesan. efektif atas aktivitas penjualan kredit
4) Fungsi Pengiriman. Bertugas untuk pada PT. Tri Tehnik Perkasa.
mengirimkan barang ke pelanggan. Jenis data yang digunakan
5) Fungsi Penagihan. Bertugas untuk dalam penelitian ini adalah data
membuat dan mengirimkan faktur kualitatif yang artinya data non-
penjualan serta dokumen numerik berupa hasil wawancara
pendukung lainnya ke pelanggan. sedangkan sumber data yang
6) Fungsi Akuntansi (Piutang). digunakan adalah data primer. Data
Bertugas untuk melakukan primer adalah data yang diperoleh
pencatatan piutang dan membuat secara langsung (tidak melalui
serta mengirimkan pernyataan perantara) dari tempat penelitian yaitu
piutang pada pelanggan serta PT. Tri Tehnik Perkasa seperti data
membuat laporan penjualan. berupa opini dari direktur, karyawan
penjualan maupun karyawan
Menurut Mulyadi (2016:170-
administrasi.
172), b e bera pa dokumen yang
Teknik pengumpulan data
digunakan dalam aktivitas penjualan
dilakukan dengan wawancara dengan
kredit antara lain:
direktur perusahaan maupun
a. Surat Order Pengiriman dan
karyawan yang berhubungan dengan
Tembusannya
penjualan kredit diantaranya bagian
b. Faktur Penjualan dan
penjualan dan bagian administrasi,
Tembusannya
observasi terhadap proses bisnis
c. Rekapitulasi HPP
terjadinya penjualan kredit, dan
d. Bukti Memorial
dokumentasi.
Catatan akuntansi yang Analisis data penelitian ini
digunakan dalam penjualan kredit dilakukan dengan thematic analysis
menurut Kalumata (2017:1208) antara yang merupakan metode menganalisis
lain: dan melaporkan tema atau pola yang
a) Jurnal Penjualan terdapat dalam data. Tahapan
b) Kartu Piutang pengolahan data yakni menelaah dan
c) Kartu Persediaan memberikan makna dalam bentuk
d) Kartu Gudang kata-kata atau kalimat dari data
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 38

wawancara (initial coding) yang e. Nota Retur dicetak sebanyak 3


kemudian membaginya ke dalam rangkap.
beberapa kategori berdasarkan kata- f. Tanda Terima dan Kuitansi
kata atau kalimat yang dihasilkan dicetak sebanyak 2 rangkap.
tahapan sebelumnya (focused coding). g. Daftar Tagihan sebanyak 3
Langkah berikutnya adalah peneliti rangkap.
membuat konsep atau gagasan yang h. Warkat
berdasarkan kategori tersebut serta i. Bukti Setoran Kliring sebanyak 2
menghubungkan dengan teori-teori rangkap.
atau kajian pustaka yang ada.
Evaluasi Pengendalian Internal
3. HASIL PEMBAHASAN Berdasarkan COSO
Penerapan pengendalian
Struktur Organisasi internal pada PT. Tri Tehnik Perkasa
Struktur organisasi merupakan dievaluasi dalam lima komponen
gambaran jelas tentang kedudukan, COSO yang dikutip dalam Budiman
wewenang, hubungan kerja serta (2020:367) antara lain:
tanggung jawab antara anggota yang 1. Lingkungan Pengendalian
satu dengan yang lainnya sehingga Lingkungan pengendalian adalah
operasional dapat berjalan dengan dasar dari pembentukan standar,
efektif. Berikut merupakan gambaran proses dan struktur perusahaan.
struktur organisasi PT. Tri Tehnik Faktor-faktor yang mempengaruhi
Perkasa: antara lain:
a. Filosophi manajemen dan gaya
operasi
Filosophi manajemen merupakan
awal dari pengendalian yang
efektif yakni manajer bertanggung
jawab atas penyusunan kode etik
perusahaan. Berdasarkan hasil
Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Tri Tehnik Perkasa observasi menunjukkan bahwa
Dokumen Terkait direktur telah menyusun kode etik
Dokumen yang terkait dengan perusahaan seperti menjamin
penjualan kredit pada PT Tri Tehnik kerahasiaan, membebaskan dalam
Perkasa adalah sebagai berikut: hal pemakaian ponsel di kantor,
a. Purchase Order (PO) dicetak berlaku adil kepada seluruh
sebanyak 1 lembar. karyawan, mengapresiasi kinerja
b. Surat Jalan (Delivery Order) karyawan, melayani pelanggan
secara komputerisasi sebanyak 3 serta menindaklanjuti keluhannya
rangkap atau manual sebanyak 2 dan lain-lain. Direktur juga cukup
rangkap. memahami kondisi perusahaan
c. Faktur Penjualan (Sales Invoice) karena pemilik datang tepat waktu
dicetak sebanyak 4 rangkap. setiap hari.
d. Faktur Pajak dicetak sebanyak 3 b. Komitmen terhadap integritas dan
rangkap. nilai-nilai etika
Berdasarkan hasil analisis data
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 39

(coding), ditemukan beberapa Tehnik Perkasa. Hasil observasi


kategori yang menggambarkan juga menunjukkan bahwa
perihal komitmen terhadap kurang adanya kejelasan tugas
integritas dan nilai etika seperti pada sore hari terlihat
diantaranya: ada beberapa karyawan bagian
1) Terkait SOP Perusahaan pengiriman yang duduk di
SOP merupakan sebuah lantai 2 bermain ponsel dan
panduan atau sering disebut tidak melakukan kegiatan
patokan untuk menjalankan tertentu terkait pekerjaannya
setiap tugas dan fungsi di dimana seharusnya mereka
perusahaan. Berdasarkan hasil duduk di lantai 1 mengambil
wawancara dengan direktur barang, menyiapkan dan
menunjukkan bahwa PT. Tri mengepak barang pesanan
Tehnik Perkasa belum memiliki pelanggan.
SOP (Standar Operational
Procedure) yang jelas, namun 2) Terkait Standar Perilaku
ada beberapa peraturan yang Karyawan
diberikan secara lisan pada saat Strandar perilaku mencakup
karyawan pertama kali bekerja etika kerja setiap anggota
di perusahaan. Hal ini diketahui perusahaan yang disusun untuk
dari penuturannya: membentuk dan mengatur
“Ada hanya tidak tertulis dan tingkah laku seseorang.
terperinci. Selama ini kegiatan Berdasarkan hasil wawancara
usahanya ya berjalan dengan dengan direktur menunjukkan
dasar yang saya ketahui saja bahwa perusahaan telah
seperti ada pesanan lalu menetapkan standar perilaku
disiapkan kemudian dikirim, seperti penetapan batas waktu
yang penting kegiatannya keterlambatan karyawan telah
berjalan dan menghasilkan menetapkan standar perilaku
laba.” karyawannya yakni jika
Direktur selalu menekankan melebihi pukul 08.00 WIB akan
kesadaran sangatlah penting di ada pemotongan gaji sehingga
perusahaannya yang tergambar memotivasi karyawan untuk
dari penuturan berikut: hadir tepat waktu serta
“…Ya tapi kalau mereka pemberian batas cuti per tahun
memiliki kesadaran yang tinggi sebanyak 14 hari sehingga
ya pasti mereka berinisiatif membatasi jumlah absensi
belajar yang lainnya. Saya (ketidakhadiran) karyawan. Hal
berharap karyawan bawah bisa ini diungkapkan direktur yang
menggantikan satu sama lain mengatakan:
jika ada yang tidak masuk dan “...kalau orang itu datang lebih
karyawan atas juga seperti itu.” dari jam 8 ya telat dan saya
potong gajinya. Untuk cuti per
Hal ini menunjukkan kurang
tahun diberikan 14 hari.”
adanya penetapan tanggung
jawab setiap karyawan PT. Tri 3) Terkait Tindak Lanjut Terhadap
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 40

Penyimpangan karyawan sesuai kompetensinya.


Tindak lanjut penyimpangan Saat ditanya perihal syarat
dapat diartikan sebagai langkah perekrutan karyawan, direktur
yang diambil perusahaan dalam mengungkapkan:
penyelesaian atas perilaku yang
“Kalau sales ya setidaknya ada
buruk (negatif) yang merugikan
pengalaman, kalau belum ada ya
dan melanggar norma yang ada
saya tempatkan jadi pengiriman
di perusahaan. Berdasarkan
yang penting orangnya mau kerja
hasil wawancara dengan bagian
dan disiplin. Tapi kalau admin
penjualan menunjukkan bahwa
harus wanita dan setidaknya
perusahaan kurang tanggap
mengerti tentang Excel.”
dalam menindak lanjuti
penyimpangan yang terjadi. Direktur tidak menetapkan standar
Saat ditanya terkait tanggapan atau kriteria karyawan yang
direktur terhadap adanya diterima di perusahaan seperti
penyimpangan, karyawan kompetensi atau keahliannya,
penjualan tersebut mengatakan: pengalaman kerja, pendidikan,
“Pernah. Ya bos mah orangnya umur, dan lain-lain. Perekrutan
gak tegaan, beliau kalau belum karyawan bagian pengiriman tidak
ada bukti yang benar-benar pas, ditetapkan kriteria tertentu. Namun
pasti masih didiemin saja.” perusahaan memberikan kriteria
dasar atas karyawan bagian
Penjelasan di atas menunjukkan
penjualan yakni pengalaman
direktur akan menunggu hingga
kerjanya serta bagian admin yakni
mendapatkan bukti yang
berjenis kelamin wanita dan
meyakinkan jika ada karyawan
mengerti pengoperasian excel.
yang diduga melakukan
Perekrutan yang tidak
penyimpangan. Jika hal tersebut
berlandaskan kompetensi dapat
dibiarkan maka dapat
menyebabkan operasional menjadi
menciptakan budaya organisasi
kurang efektif.
yang tidak sehat. Hal ini
d. Komite audit dari dewan direksi
diibaratkan seperti penyakit
Tugas komite audit adalah
menular yang artinya jika ada
menganalisa kebijakan akuntansi
satu karyawan yang dibiarkan
yang diterapkan, menilai
maka berisiko karyawan lain
pengendalian internal serta sistem
juga melakukan hal yang sama.
pelaporan eksternal dan kepatuhan
c. Komitmen terhadap kompetensi
hukum. Berdasarkan hasil
Komitmen terhadap kompetensi
wawancara dengan direktur PT.
mencakup prosedur perekrutan
Tri Tehnik Perkasa, belum terdapat
karyawan yang disesuaikan
komite audit yang mengawasi
berdasarkan kompetensi atau
aktivitas penjualan kredit.
keahliannya agar operasional
Walaupun tidak ada komite audit
perusahaan berjalan dengan baik.
yang membantu mengawasi
Berdasarkan hasil wawancara
penjualan kredit PT. Tri Tehnik
dengan direktur menunjukkan
Perkasa, namun pengawasannya
bahwa perusahaan belum merekrut
tetap dilakukan oleh direktur
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 41

sendiri walaupun tidak secara g. Kebijakan dan praktik SDM


berkala. Kebijakan dan praktik SDM adalah
e. Struktur organisasi kebijakan yang meliputi
PT. Tri Tehnik Perkasa belum perekrutan, pelatihan karyawan,
memiliki struktur organisasi yang evaluasi kinerja, promosi dan lain-
struktural sehingga pembagian lain. SDM harus dipelihara agar
tugas (job description) karyawan memiliki kualitas pekerjaan yang
juga tidak jelas. Banyak karyawan senantiasa konstan bahkan
dikatakan karyawan serabutan bertambah. PT. Tri Tehnik Perkasa
sehingga kurang adanya tanggung tidak menetapkan program
jawab bagi setiap karyawan. pelatihan kepada karyawan.
Perangkapan tugas di beberapa Namun saat ditanya perihal adanya
bagian perusahaan dapat menjadi program sebagai peluang bagian
peluang karyawan dalam penjualan maupun bagian admin
melakukan penyimpangan. mengembangkan kompetensinya,
f. Metode penetapan otoritas dan direktur mengatakan:
tanggungjawab
“Ya seperti tahun lalu saya berikan
Berdasarkan hasil wawancara
fasilitas sales ikut seminar bisnis.
dengan direktur menunjukkan
Program sih tidak ada, namun
bahwa perusahaan kurang
kalau saya dapat info kursus
menetapkan tanggung jawab setiap
seperti kursus excel yang kapan
karyawan. Hal ini tergambar dari
lalu ya saya anjurkan dan fasilitasi
penuturannya yang mengatakan:
ke karyawan tertentu, itupun kalau
“…Saya berharap karyawan bawah
orangnya mau.”
bisa menggantikan satu sama lain
jika ada yang tidak masuk dan Hal ini membuktikan bahwa PT.
karyawan atas juga seperti itu. Tri Tehnik Perkasa memperhatikan
Saya berharap semua karyawan perkembangan sumber daya
atas bisa melakukan semua manusia atau karyawannya seperti
pekerjaan pembukuan.” fasilitas seminar bisnis yang
membantu karyawan penjualan
Tanggapan di atas membuktikan
mengerti cara berjualan di jaman
bahwa satu pekerjaan seperti
ini, menentukan target pasar, dan
pembukuan dapat digantikan oleh
pemanfaatan teknologi guna
karyawan lain serta banyak
memperluas pangsa pasar maupun
karyawan dikatakan karyawan
kursus excel yang membantu
serabutan dikarenakan belum ada
admin membuat pengolahan data
job description dan tanggung
penjualan kredit menjadi lebih
jawab yang jelas. Namun
efisien. Direktur juga melakukan
pemberian persetujuan penjualan
rapat kepada karyawan walaupun
kredit diotorisasi oleh bagian
tidak secara berkala. Direktur
penjualan dan bukti otorisasi telah
menilai atau mengevaluasi kinerja
dilakukan pada setiap dokumen
karyawan dengan melihat besarnya
terkait penjualan kredit yakni
piutang yang ada pada daftar
berupa tanda tangan maupun
piutang, kedisiplinan karyawan,
stempel pihak terkait.
sikap inisiatif, ketepatan waktu
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 42

dalam menyelesaikan tugas setiap (belum dikunci pada program


individu serta presensi kehadiran akuntansi perusahaan) serta masih
dalam menilai ketertiban. ada pelanggan yang tidak
membayar sesuai kesepakatan. Hal
2. Penilaian Risiko
ini dapat menyebabkan cashflow
Penilaian risiko adalah tindakan
perusahaan menjadi terhambat. PT.
perusahaan dalam melakukan
Tri Tehnik Perkasa juga belum
analisa berbagai faktor timbulnya
menetapkan syarat pemberian
risiko bagi perusahaan dan
kredit yang jelas kepada
menentukan cara pengelolaan
pelanggannya seperti menetapkan
risiko tersebut. Berdasarkan hasil
minimal nominal transaksi pada
analisis data (coding), komponen
jumlah tertentu dan lain-lain.
penilaian risiko yang diterapkan
Namun saat ditanya perihal
PT. Tri Tehnik Perkasa dibagi
penagihan yang berkala, Ibu Tirza
menjadi beberapa kategori yakni
mengatakan:
sebagai berikut:
“Ya rutin, setiap tanggal 10 saya
a. Terkait Target Penjualan. Direktur
buat daftar tagihan supaya
telah menetapkan target penjualan
membantu mereka mengetahui
setiap bulan untuk masing-masing
siapa saja yang punya piutang
sales namun tidak menetapkan
jatuh tempo dan belum bayar.”
target penjualan untuk penjualan
toko. Semakin besar volume c. Terkait Pertimbangan atas Risiko
penjualan kredit setiap tahunnya, Kecurangan. Perusahaan kurang
maka semakin besar piutang dalam melakukan pertimbangan
perusahaan sehingga semakin atas kemungkinan terjadinya
besar pula risiko yang akan kecurangan karena adanya
dihadapi. perangkapan fungsi atau tugas
b. Terkait Syarat dalam Pemberian, dalam alur penjualan kredit. Awal
Pembayaran dan Batas Kredit. tahun 2021 terjadi penyimpangan
Perusahaan telah menetapkan yang dilakukan oleh karyawan
syarat pemberian maupun bagian penjualan yang membawa
pembayaran serta batas kredit lari uang perusahaan dikarenakan
namun hal tersebut tidak baku diberikannya otoritas bagian
(dapat berubah sesuai otoritas penjualan dalam mengirim barang
pemilik perusahaan). PT. Tri serta melakukan penagihan sendiri.
Tehnik Perkasa telah menetapkan Kasus lainnya, adanya keluhan
syarat pembayaran yakni 30 hari, dari pelanggan terkait kelengkapan
60 hari dan 90 hari, namun rata- barang maupun dokumen yang
rata bagian penjualan memberikan dikarenakan proses pengambilan,
jangka n/30 yang artinya pengecekan serta pengepakan
pembayaran secara penuh harus barang yang dilakukan 1 orang
dilakukan dalam 30 hari (tanpa saja (tanpa pengecekan ulang).
adanya potongan) dan batasan Jika hal ini dibiarkan atau tidak
kredit setiap pelanggan. Namun ditindak lanjuti maka berisiko
dalam penerapannya, batasan dan tinggi adanya kesalahan dan
syarat tersebut dapat diubah-ubah penyimpangan lagi yang akan
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 43

membuat citra perusahaan menjadi kredit diuraikan sebagai berikut:


buruk di mata pelanggan serta 1) Penerimaan pesanan (order) dari
budaya organisasi yang tidak pelanggan diotorisasi oleh
sehat. bagian penjualan.
d. Terkait Risiko terhadap Aset. 2) Persetujuan pemberian kredit
Berdasarkan observasi di lokasi diotorisasi oleh bagian
menunjukkan bahwa penyimpanan penjualan dengan langsung
dokumen dan catatan di tempat membuat faktur penjualan.
yang aman yaitu lemari 3) Penyiapan dan pengecekan
penyimpanan (brangkas) yang barang diotorisasi oleh bagian
terkunci. Namun untuk persediaan pengiriman.
barang kurang diperhatikan 4) Pengiriman barang diotorisasi
keamanannya yakni disimpan di oleh bagian penjualan dengan
lantai 1 dan 2 dimana tempat membuat surat jalan yang
tersebut dapat dilalui oleh semua nantinya diberikan ke bagian
karyawan serta terlihat tidak ada pengiriman.
pemasangan CCTV yang 5) Penetapan harga jual, syarat
mengawasi ruangan tersebut. pengiriman dan pembayaran
e. Terkait Risiko terkait Kebenaran atas penjualan kredit ditangani
Dokumen. Setiap dokumen telah oleh bagian penjualan.
terotorisasi yang membuktikan 6) Pencatatan retur diotorisasi oleh
adanya penanggungjawab dan bagian penjualan.
pengecekan terkait dokumen 7) Pencatatan piutang dicatat oleh
tersebut. bagian admin dengan merekap
penjualan dan membuat tanda
3. Aktivitas Pengendalian
terima serta daftar tagihan.
Aktivitas pengendalian adalah
8) Pemberian penjualan kredit
berbagai tindakan yang ditetapkan
langsung diotorisasi oleh bagian
melalui kebijakan perusahaan guna
penjualan yang status kreditnya
memastikan bahwa arahan dari
hanya berdasarkan daya ingat
manajemen dapat meminimalkan
karyawan tersebut dan
risiko-risiko tersebut. Prosedur-
terkadang direktur memberikan
prosedur yang dilakukan antara
toleransi kepada pelanggan
lain:
tertentu terkait pemberian
a. Pemberian otorisasi atas transaksi
penjualan kredit. Hal ini
Setiap transaksi perusahaan hanya
tergambar dari penuturan
akan terjadi apabila mendapat
karyawan bagian penjualan yang
otorisasi dari karyawan yang
menanggapi pertanyaan terkait
memiliki wewenang menyetujui
pengecekan status kredit yang
transaksi tersebut. Hasil observasi
mengatakan:
menunjukkan bahwa perusahaan
“… kalau saya ingat pelanggan
telah melakukan pembatasan akses
itu ada tagihan yang belum
terhadap penggunaan komputer
dibayar ya saya tagih. Cuma ya
yakni menggunakan user ID dan
gitu kalau bos bilang iya
password bagi setiap karyawannya.
pastinya saya tetap buatkan nota
Otorisasi kegiatan atas penjualan
untuk pelanggan tersebut
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 44

walaupun sudah melebihi batas terjadi seperti perangkapan bagian


kreditnya atau ada tagihan yang gudang dan pengiriman.
belum dibayar.”
d. Catatan dokumen yang memadai
b. Mengamankan aset dan catatannya
Dokumen yang memadai yakni
Berdasarkan hasil observasi terlihat
bernomor urut cetak dan dapat
uang tunai setiap sore disetorkan ke
memberikan kemudahan dalam
direktur guna membatasi risiko
penggunaannya. Perusahaan juga
pemanfaatan uang hasil tagihan dan
menyimpan catatan dan dokumen
adanya internet banking yang
dalam bentuk hardcopy dan
hanya bisa diakses oleh karyawan
softcopy dalam bentuk file serta
yang berwenang guna membatasi
melakukan back up data program
risiko penyalahgunaan uang yang
perusahaan. Dokumen penjualan
ada di rekening (bank). Perusahaan
seperti faktur penjualan juga telah
juga menggunakan dokumen
berisi informasi yang jelas
berangkap dan disimpan dalam
sehingga dapat membantu
lemari penyimpanan (brangkas)
perhitungan laporan lainnya seperti
yang terkunci. Setiap bulan bagian
perhitungan komisi sales. Namun
admin melakukan pemeriksaan
masih adanya keluhan dari
dokumen yang dicetak terkait
pelanggan terkait kelengkapan nota
jaminan dokumen yang diterima
dan barang.
telah lengkap dan dicetak urut.
Namun untuk keamanan persediaan 4. Informasi dan Komunikasi
tidak sesuai dengan prinsip Sistem pengendalian internal harus
pengendalian yakni disimpan di dapat menyampaikan semua
toko tanpa adanya pemasangan informasi ke seluruh pihak baik
CCTV dan ruangan penyimpanan pihak internal maupun eksternal.
dapat dilalui semua karyawan. Berdasarkan hasil wawancara
dengan bagian administrasi PT. Tri
c. Pemisahaan tugas dan tanggung
Tehnik Perkasa menunjukkan
jawab
informasi penjualan telah
Pengurangan risiko kesalahan dan
disampaikan dengan baik seperti
penggelapan dapat dilakukan
bagian admin dapat mengetahui
dengan membagi tugas atas operasi
data penjualan kredit dari bagian
yang berkaitan kepada beberapa
penjualan melalui program
karyawan. Pemisahan tugas PT. Tri
perusahaan.
Tehnik Perkasa belum terlaksana
dengan baik dikarenakan Perusahaan menggunakan jalur
kurangnya jumlah karyawan serta komunikasi melalui media telepon,
perusahaan belum memiliki SOP whatsapp, dan email sebagai sarana
yang jelas. Masih adanya karyawan informasi yang tepat waktu, akurat
yang melakukan perangkapan tugas dan dapat diakses oleh pihak
seperti penagihan yang dapat tertentu yang berkepentingan.
dilakukan oleh bagian penagihan, Perusahaan juga sudah
bagian penjualan dan bagian menggunakan pencatatan secara
administrasi. Contoh lainnya yang terkomputerisasi melalui Excel dan
program khusus yang digunakan
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 45

perusahaan. Setiap karyawan dapat Usulan Struktur Organisasi


melaporkan kecurangan yang Karakteristik yang paling
terjadi kepada direktur melalui utama dari pengendalian internal
pertemuan langsung maupun adalah penetapan tanggung jawab ke
whatsapp direktur. setiap karyawan secara spesifik.
Struktur organisasi yang ditunjukkan
5. Pemantauan
pada Gambar 1 (saat ini diterapkan)
Adanya kegiatan pemantauan maka
belum dapat menggambarkan dengan
dapat ditemukan risiko-risiko
jelas wewenang serta pembagian
pengendalian internal dan
tugas setiap karyawannya. Peneliti
kelemahannya yang menghambat
tercapainya tujuan perusahaan. Saat mengusulkan untuk memberikan
wewenang kepada karyawan tertentu
ditanya perihal pertimbangan
laporan tahunan, direktur untuk menjadi bagian gudang serta
mengatakan: membagi bagian administrasi menjadi
2 (dua) diantaranya admin stok yang
“Ya, saya pantau berdasarkan menangani persediaan barang dan
jumlah global penjualan baik admin toko menangani pembukuan.
secara tunai maupun kredit yang Hal ini dikarenakan peneliti melihat
diberikan admin setiap akhir adanya pembukuan yang kurang
periode”. teratur/sistematis antara gudang dan
Perusahaan juga mengevaluasi toko yang bertujuan menghindari
kinerja karyawan namun tidak terjadinya penyimpangan. Peneliti
secara berkala dan tidak tertulis. melihat tidak adanya karyawan yang
Direktur juga telah bertanggung jawab atas persediaan.
mengidentifikasi kelemahan atas Berikut merupakan gambaran struktur
pengendaliannya namun belum organisasi yang diusulkan:
melakukan tindakan perbaikan
seperti pemasangan CCTV yang
dapat membantu mengawasi
persediaan sehingga mengurangi
risiko pencurian.

Rekomendasi
Berdasarkan hasil evaluasi yang Gambar 2. Struktur Organisasi yang Diusulkan
dilakukan, sistem pengendalian Dokumen Terkait yang Diusulkan
internal atas penjualan kredit PT. Tri
Tehnik Perkasa terlihat kurang Dokumen merupakan bukti
memadai. Terdapat beberapa faktor bahwa transaksi bisnis atau peristiwa
yang tidak sesuai dengan teori COSO ekonomi telah terjadi. Berdasarkan
sehingga harus diperbaiki agar proses hasil wawancara menunjukkan bahwa
bisnis yang dilakukan menjadi lebih pernah terjadi penyimpangan yang
efektif yakni terkait struktur berhubungan dengan dokumen
organisasi, dokumen serta penetapan penjualan berupa sales invoice serta
kebijakan perusahaan. adanya piutang yang melebihi batas
kredit maupun jatuh tempo namun
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 46

tetap mendapat fasilitas kredit. Sales penjualan dengan membuat sales


invoice yang dapat dibuat dan order.
diotorisasi langsung oleh bagian b. Persetujuan pemberian kredit
penjualan menjadi salah satu faktor diotorisasi secara komputerisasi
penyimpangan. Oleh karena itu, oleh program perusahaan melalui
peneliti menambahkan 2 (dua) admin stok yang menginput sales
dokumen diantaranya sales order order yang nantinya akan menjadi
guna bagian penjualan mencatat faktur penjualan.
pesanan yang nantinya akan diberikan c. Pengiriman barang diotorisasi oleh
pada admin stok serta statement admin stok dengan membuat surat
piutang guna membantu karyawan jalan yang akan diberikan ke
penagihan dalam menagih pelanggan bagian gudang.
luar kota dan luar pulau. Dokumen d. Penyiapan (pengeluaran) barang
yang terkait dengan penjualan kredit diotorisasi oleh bagian gudang
pada PT Tri Tehnik Perkasa yang sedangkan atas pengecekan
diusulkan peneliti adalah sebagai kesesuaian barang diotorisasi oleh
berikut: bagian pengiriman. Barang yang
a. Purchase Order (PO) dicetak akan dikeluarkan harus mendapat
sebanyak 1 lembar. otorisasi dari bagian gudang,
b. Sales Order sebanyak 2 rangkap. pengiriman dan admin stok melalui
c. Surat Jalan (Delivery Order) yang tanda tangan pada surat jalan.
komputerisasi sebanyak 3 rangkap. e. Penetapan harga jual, syarat
d. Faktur Penjualan (Sales Invoice) pengiriman dan syarat pembayaran
dicetak sebanyak 4 rangkap. penjualan kredit ditangani oleh
e. Faktur Pajak sebanyak 2 rangkap. bagian penjualan.
f. Nota Retur sebanyak 3 rangkap. f. Pencatatan barang retur diotorisasi
g. Tanda Terima dan Kuitansi oleh admin stok sedangkan
sebanyak 2 rangkap. pengecekan barang retur
h. Daftar Tagihan sebanyak 3 diotorisasi oleh bagian gudang.
rangkap. g. Pencatatan piutang dicatat oleh
i. Statement Piutang sebanyak 1 bagian admin toko dengan
rangkap. merekap penjualan dan membuat
Penetapan Kebijakan Terkait tanda terima serta daftar tagihan
Aktivitas Penjualan Kredit yang berdasarkan faktur penjualan.
Diusulkan 3) Adanya syarat pemberian kredit
yang baku antara lain menetapkan
1) Adanya penetapan volume
minimal transaksi dan melihat data
penjualan kredit setiap bagian
history pembayaran pelanggan.
penjualan termasuk penjualan
4) Adanya syarat pembayaran yang
toko. Hal ini dapat membantu
baku seperti memberikan syarat
perusahaan mengontrol jumlah
pembayaran 2/10 n/30 yang
piutangnya.
bertujuan mendorong pelanggan
2) Adanya penetapan otoritas atas
dapat lebih cepat melunasinya
aktivitas penjualan kredit
hutangnya serta menetapkan
a. Penerimaan pesanan dari
kategori pelanggan terkait jangka
pelanggan diotorisasi oleh bagian
waktu yang disepakati.
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 47

5) Adanya kebijakan pihak yang menerapkannya yakni salah satunya


melakukan penagihan yakni hanya adanya perangkapan tugas.
bagian penagihan. Komponen informasi dan komunikasi
6) Adanya kebijakan terkait tindak yang telah diterapkan oleh PT. Tri
lanjut penyimpangan. Tehnik Perkasa cukup efektif atau
dapat disebut sudah dilaksanakan
4. SIMPULAN, SARAN, DAN dengan baik. Perusahaan telah
REKOMENDASI menyediakan jalur komunikasi yang
sistematis. Komponen pemantauan
4.1. Simpulan yang telah diterapkan PT. Tri Tehnik
Perkasa kurang efektif dikarenakan
Sistem pengendalian internal tidak adanya evaluasi berkelanjutan
atas penjualan kredit yang diterapkan dan terpisah pada aktivitas penjualan
PT. Tri Tehnik Perkasa belum kredit.
memadai. Hal ini didasari atas
banyaknya faktor yang tidak sesuai 4.2. Saran dan Rekomendasi
dengan lima komponen COSO yakni
lingkungan pengendalian, penilaian Sistem pengendalian internal
risiko, aktivitas pengendalian, yang belum memadai menimbulkan
informasi dan komunikasi serta operasional perusahaan menjadi tidak
pemantauan atas aktivitas penjualan efektif dan efisien. Oleh karena itu,
kredit perusahaan. Komponen saran yang perlu dipertimbangkan
lingkungan pengendalian yang telah antara lain:
diterapkan oleh PT. Tri Tehnik a) Sebaiknya PT. Tri Tehnik Perkasa
Perkasa belum memadai dikarenakan menerapkan rekomendasi (usulan)
perusahaan masih menerapkan 2 perbaikan terkait struktur
prinsip dari 7 prinsip komponen organisasi guna menjelaskan tugas
lingkungan pengendalian yakni dan tanggung jawab serta
filosophi manajemen dan gaya hubungan kerja setiap anggota
operasi dan kebijakan praktik SDM organisasi, dokumen terkait dan
dan itupun tidak sepenuhnya penetapan kebijakan perusahaan.
dijalankan. Komponen penilaian b) Sebaiknya PT. Tri Tehnik Perkasa
risiko yang telah diterapkan oleh PT. membuat SOP yang jelas agar
Tri Tehnik Perkasa belum efektif operasional dapat lebih efektif dan
yang dikarenakan kebijakan terarah.
perusahaan terkait syarat pemberian c) Sebaiknya PT. Tri Tehnik Perkasa
maupun pembayaran serta batas menindaklanjuti risiko yang ada
kredit yang belum baku dan tidak ada seperti memasang CCTV agar
tindak lanjut terkait risiko mengurangi risiko kehilangan
perangkapan tugas dan kecurangan barang.
yang pernah terjadi. Komponen
aktivitas pengendalian yang telah
diterapkan oleh PT. Tri Tehnik
Perkasa kurang efektif karena dari 4
prosedur yang harus dilakukan,
perusahaan belum sepenuhnya
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 48

5. DAFTAR PUSTAKA
Adhariani, M. (2017). ANALISIS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG
PADA CV. VARIA RASA BANJARMASIN. KINDAI, 13(3), 290–300. Diambil
dari https://ejournal.stiepancasetia.ac.id/kindai/article/view/119
Budiman, N. V., Karamoy, H., & Tirayoh, V. Z. (2020). Analisis Sistem Pengendalian
Internal Atas Penjualan Kredit Pada Pt. Rajawali Nusindo Cabang Manado. Going
Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 15(3), 366–375.
https://doi.org/10.32400/gc.15.3.29674.2020
Hastuti, Burhany, D. I., Rufaedah, Y., Mai, M. U., & Rochendi, H. (2021). Evaluasi
Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Piutang Pada Perguruan Tinggi Negeri (Suatu
Studi Kasus). Jurnal Riset Akuntansi, 13(1), 75–87.
https://doi.org/10.34010/jra.v13i1.4454
Kalumata, N., Nangoi, G. B., & Lambey, R. (2017). Evaluasi Pengendalian Internal
Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Dan Penerimaan Kas Pada Pt. Hasjrat Abadi
Cabang Malalayang Manado. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 12(2), 1205–
1215. https://doi.org/10.32400/gc.12.2.18650.2017
Kilis, S. K., Elim, I., & Latjandu, L. D. (2021). Evaluasi Pengendalian Intern Terhadap
Penjualan Kredit pada PT. Amarta Multidinamika Manado. Jurnal EMBA, 9(3), 16–
22.
Lathifah, N. (2021). Konsep dan Praktik Sistem Pengendalian Internal (T. A. Marlin &
Y. Alhidayah, ed.). Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri.
Mulyadi. (2016). Sistem Akuntansi, Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Oktavia, F., & Pamungkas, B. (2019). Internal Controls in the Sales Cycle to Minimize
Risks (Case Study at PT XYZ). Atlantis Press, 89, 78–86.
https://doi.org/10.2991/apbec-18.2019.12
Rafinska, K. (2018, November). 2/10 n/30 Sebagai Syarat Pembayaran dalam Faktur.
Retrieved 24 Desember, 2021, from https://www.online-pajak.com/tentang-ppn-
efaktur/syarat-pembayaran-faktur-2-10-n-30
Setiawan, W. J., Sumadi, N. K., & Putra, C. G. B. (2021). Efektivitas Sistem
Pengendalian Internal Penjualan Di Pt. Astra Daihatsu Cabang Denpasar Sanur I.
Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Jurnal Manajemen Keuangan Publik
Internal Atas Penjualan Kredit Pada PT. Tri Vol. 6, No.1 (2022)
Tehnik Perkasa Hal 32 - 49
Maria Grace Lusiana1, Revi Arfamaini2 Halaman 49

Hita Akuntansi dan Keuangan, 2(1), 1–19.


Soemarso. (2018). Akuntansi Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Bandung: CV
Alfabeta.
Taroreh, J. R., & Runtu, T. (2016). Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Internal
Piutang Pada Pt Mandiri Tunas Finance Cabang Manado. Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 4(3), 125–134.
Wijayanti, N. D., Subroto, H., & Suhendro, S. (2017). Evaluasi Sistem Pengendalian
Intern Penjualan Kredit Pada Al-Ikhlas Stattionery Surakarta. Accounthink : Journal
of Accounting and Finance, 2(02). https://doi.org/10.35706/acc.v2i02.912

You might also like