You are on page 1of 6

85

MANAJEMEN PEMERINTAHAN DAERAH


DALAM PENANGGULANGAN KEBAKARAN LAHAN

Andi Habibi
FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293

Abstract: This research aims for analyzing how far the effort of local Government menagement
in Indragiri Hilir District regarding land fire prevention in the region of Indragiri Hilir District
is. This is deleghtful because forest fire or land fire in Inhil come from human activity, whether
it was burned intentionally or caused By jump fire due to negligence when the area was in
preparation. Fuel and fire are crucial faktor for preparing agriculture and plantation area (sharjo,
1999). This survey is local government management survey in local Government management
study field. The management axplains that management is a typical process which Consists of
Actions of planning, organizing, moving, and supervising. Because of the implementation of
land fire treatment so it needs excellent management in order to run smothly. This study is held
in Indragiri Hilir District. The data collection ia di e with observation, interview and docu-
mentation. The data analysis uses qualitative descriptive metode. The result of the research
indicates that Indragiri Hilir District in resolving land fire prevention problem is less efficient
and less active because of some factors, that are lack of assistance from local Government,
Indragiri Hilir District is difficult to reach for transportation, lack of concern from own society
to local environment and Indragiri Hilir District is a lowland as known as peat area.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana upaya pengelolaan Pemerintah
Daerah di Kabupaten Indragiri Hilir mengenai pencegahan kebakaran lahan di wilayah Kabupaten
Indragiri Hilir. Ini sangat penting karena kebakaran hutan atau kebakaran lahan di Inhil berasal dari
aktivitas manusia, baik itu disengaja atau disebabkan oleh lompatan api karena kelalaian ketika
daerah itu dalam persiapan. Bahan bakar dan api adalah faktor penting untuk mempersiapkan
pertanian dan perkebunan (Sharjo, 1999). Kajian ini terkait manajemen pemerintah daerah di bidang
studi manajemen pemerintah daerah. Manajemen adalah proses khas yang terdiri dari tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan. Karena terkait penerapan pena-
nganan kebakaran lahan maka diperlukan manajemen yang sangat baik agar bisa berjalan lancar.
Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kabupaten Indragiri
Hilir dalam menyelesaikan masalah pencegahan kebakaran lahan kurang efisien dan kurang aktif
karena beberapa faktor, yaitu kurangnya bantuan dari pemerintah daerah, lokasi kebakaran yang
sulit dijangkau untuk transportasi, kurangnya perhatian dari masyarakatnya sendiri terhadap
lingkungan setempat dan luas dataran rendah yang dikenal sebagai daerah gambut.
Kata Kunci: manajemen, kebakaran lahan, pemerintah daerah

PENDAHULUAN instansi swasta maupun di pemerintahan.


Bencana kebakaran hutan dan lahan akan Seiring dengan dengan adanya pelaksa-
memberikan banyak pengaruh buruk pada mas- naan penanggulangan kebakaran lahan, maka
yarakat setempat. Selain memperburuk ke- diperlukan manajemen yang baik supaya dapat
sehatan, keberadaan kabut asap juga akan berjalan dengan lancar. Kebakaran dan pem-
menganggu perekonomian daerah. Penelitian bakaran merupakan sebuah kata dengan kata
ini merupakan penelitian manajemen pemerin- dasar yang sama tetapi mempunyai makna yang
tahan daerah yang berada pada ranah bidang berbeda. Kebakaran indentik dengan kejadian
kajian manajemen pemerintahan daerah. yang tidak disengaja sedangkan pembakaran
Dalam sebuah manajemen menjelaskan bahwa identik dengan kejadian yang sengaja diingin-
manajemen merupakan suatu proses yang khas kan. Tindakan pembakaran dapat menimbul-
yang terdiri dari tindakan-tindakan perenca- kan terjadinya suatu kebakaran. Penggunaan
naan, pengorganisasian, penggerakan, dan istilah kebakaran hutan dengan pembakaran
pengawasan. Dalam kata lain, manajemen ha- terkendali merupakan suatu istilah yang ber-
rus ada di setiap instansi-instansi, baik itu di beda. Penggunaan istilah ini seringkali meng-

85
86 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 17, Nomor 2, Mei 2019, hlm. 85-166

akibatkan timbulnya persepsi yang salah ter- Data menyebutkan di Desa Panjur ter-
hadap dampak yang ditimbulkannya. dapat 20 titik api seluas 22 hektare dan yang
Kebakaran hutan atau lahan berasal dari tidak bisa ditanggulangi 21 hektare. Untuk me-
ulah manusia. Apakah itu sengaja dibakar atau lakukan penanggulangan kebakaran lahan pe-
karena api lompat yang terjadi akibat kelalaian merintah daerah melakukan rapat koordinasi
pada saat penyiapan lahan. Bahan bakar dan dan ditindaklanjuti dengan mengirim petugas
api merupakan faktor penting untuk mem- untuk melakukan pemadaman api tersebut
persiapkan lahan pertanian dan perkebunan untuk daerah lahan yang terbakar luas seperti
(Saharjo, 1999). Pembakaran selain dianggap di Desa Panjur yang seluas 22 hektare di perlu-
mudah dan murah juga menghasilkan bahan kan dua kompi yang terdiri dari 12 personil
mineral yang siap diserap oleh tumbuhan. dan dibutuhkan 10 hari untuk mematikan api
Banyaknya jumlah bahan bakar yang dibakar tersebut. Munculnya titik api tersebut dika-
di atas lahan akhirnya akan menyebabkan asap renakan kebakaran hutan dan lahan yang ka-
tebal dan kerusakan lingkungan yang luas. Ini rena saat ini tengah berlangsung musim panca-
dikarenakan pengelolaan dan pemanfaatan roba, sehingga banyak lahan hutan dan kebun
hutan selama ini tidak memperhatikan manfaat yang mengering dan mudah tersulut kebakaran.
yang akan diperoleh dari keberadaan hutan Dari permasalahan diatas, penulis ter-
tersebut, sehingga kelestarian lingkungan hidup tarik mengambil penelitian tentang menang-
menjadi terganggu. gulangi kebakaran lahan, karena di dalam undang-
Meskipun ada ancaman tegas dari peme- undang No 41 tahun 1991 tentang Kehutanan
rintah, tetapi kebakaran lahan setiap tahun serta undang-undang no 23 Tahun 1997 tentang
terus saja terjadi di Indragiri Hilir. Hal ini BLH. Siapa saja yang melanggar undang-
dapat dilihat dari data titik api. Data me- undang tersebut itu akan dipidana bahkan di-
nyebutkan bahwa pada Desa Sungai Rabit ter- denda. Selain itu bagaiman pemerintah daerah
dapat 10 titik api dan seluas 100 hektare ter- mengantisipasi akan terjadinya pembakaran
bakar dan yang tidak bisa ditanggulangi 97 lahan, sedangkan undang-undang sudah ada
hektare. Untuk melakukan penanggulangan ke- yang mengaturnya. Tetapi upaya dari peme-
bakaran lahan, pemerintah daerah melakukan rintah daerah masih belum juga optimal dalam
rapat koordinasi dan ditindaklanjuti dengan menangangi kasus tersebut, sepertinya peme-
mengirim petugas untuk melakukan pemada- rintah daerah masih kurang cepat tangkap da-
man. Untuk daerah lahan yang terbakar luas lam menangani kasus pembakaran lahan ini.
seperti di Desa Dungai Rabit yang seluas 100 Apakah peran pemerintah hanya diam saja dan
hektare diperlukan 4 kompi yang terdiri dari tidak ada upaya menangani penanggulangan
28 personil dan dibutuhkan 28 hari untuk me- kebakaran lahan tersebut.
matikan api tersebut. Sementra daerah yang
tidak bisa ditanggulangi berada di daerah ber- METODE
bukitan dan jauh dari sumber air. Penelitian ini dilakukan di tempat terjadi-
Di Desa Panjur terdapat 3 titik api seluas nya pembakaran lahan yang ada di Indragiri
25 hektare dan yang tidak bisa ditanggulangi Hilir. Jenis data dan sumber datanya, yaitu
24 hektare. Untuk melakukan penanggulangan data primer, yakni data yang diperoleh dari
kebakaran lahan pemerintah daerah melakukan responden berdasarkan kerangka penelitian
rapat koordinasi dan ditindaklanjuti dengan dan pihak-pihak berkepentingan terhadap per-
mengirim petugas untuk melakukan pemada- masalahan, berupa info tentang pembakaran
man untuk daerah lahan yang terbakar luas lahan. Sedangkan data sekunder, yakni data
seperti di Desa Panjur yang seluas 25 hektare yang biasanya diperoleh dan biasanya sudah
diperlukan dua kompi yang terdiri dari 12 per- tertulis dalam dokementasi dan terkadang juga
sonel dan dibutuhkan waktu 10 hari untuk me- diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya. Data
matikan api tersebut. yang dipergunakan sepanjang memiliki kaitan
Manajemen Pemerintahan Daerah dalam Penanggulangan Kebakaran Lahan (Habibi) 87

dengan penelitian ini diantaranya adalah data baga sosial, menegakkan hukum dan menye-
tentang keadaan geografis dan luas dan batas laraskan legislasi dengan perizinan, mengem-
wilayah Indragiri Hilir. bangkan infrastruktur, dan memperkuat ke-
giatan tanggap kebakaran dini. Sekitar setengah
HASIL DAN PEMBAHASAN dari anggaran tersebut akan digunakan untuk
Perencanaan pengembangan infrastruktur. Dari jumlah
Kegiatan yang direncanakan tersebut, sebagian besar akan digunakan untuk
BPBD Kabupaten Indragiri Hilir dalam memperbaiki manajemen air dan restorasi
menanggulangi bencana kebakaran hutan dan ekosistem lahan gambut.
lahan pada tahap pra bencana sudah mem- Program-program yang termasuk dalam
persiapkan dan membentuk kelompok tim pe- dua dari lima strategi pencegahan kebakaran
ngendali kebakaran hutan dan lahan. Tujuannya patut mendapat perhatian khusus. Program
adalah untuk mencegah dan menanggulangi pemberian insentif dan disinsentif ekonomi
bencana kebakaran hutan dan lahan. Dengan untuk pencegahan kebakaran menerima 8 tri-
adanya tim pengendali ini mereka dapat me- liun rupiah (20,5 persen dari total anggaran).
mantau dan mengawasi hutan dan lahan ter- Sementara program yang ditujukan untuk mem-
sebut dari orang-orang tidak bertanggung ja- perkuat kegiatan tanggap kebakaran dini di-
wab yang ingin membakar hutan dan lahan. sokong 9,1 triliun rupiah.
Tim pengendali itu nantinya dalam mencegah
ataupun mengantisipasi kemungkinan terjadi- Infrastruktur yang dibutuhkan
nya suatu bencana akan diberikan sebuah pe- Kabupaten Indragiri Hilir merupakan sa-
latihan dasar dan pengetahuan tentang bagai- lah satu kabupaten yang memiliki infrastruktur
mana cara dalam menghadapi bencana keba- yang sangat sulit dijangkau dalam penanggu-
karan hutan dan lahan tersebut. Tim pengendali langan kebakaran lahan dan hutan. Apalgai
ini terdiri dari kelompok masyarakat, karena daerah ini merupakan lokasi lahan gambut, se-
keterlibatan dari masyarakat dalam penang- hingga banyak tantangan yang dihadapi dalam
gulangan bencana sangat penting, masyara- penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.
katlah yang dijadikan sebagai ujung tombak Termasuk minimnya infrastruktur seperti jalan
pemerintah dalam menghadapi bencana ke- yang rusak dan sulit dijangkau menuju ke lokasi
bakaran hutan dan lahan. titik api kebakaran. Selain itu dibutuhkannya
Kegiatan BPBD Kabupaten Indragiri pembuatan sekat-sekat kanal dalam mencegah
Hilir dalam melakukan penanggulangan ben- kebakaran. Sekat ini penting sebagai pengatut
cana kebakaran hutan dan lahan juga memiliki hidrologi air di kawasan gambut. Dengan air
beberapa kegiatan-kegiatan lainnya seperti: dan kadar kelembapan gambut terkontrol, maka
a) Membuat tempat penampungan air tanah menjadi basah, dan tak lagi mudah ter-
b) Melakukan pemetaan daerah rawan ke- bakar. Saat diperlukan, sekat dapat dibuka dan
bakaran ditutup.
c) Menyediakan sistem informasi kebakaran
hutan yang cepat, terpadu dan akurat. Pengorganisasian
d) Melakukan pemantauan cuaca dan kondisi Instansi penanggung jawab
udara Terkait dengan permasalahn penanggu-
langan kebakaran hutan dan lahan, pemerintah
Anggaran yang disediakan daerah memiliki peranan yang sangat penting
Pemerintah Indonesia berencana meng- yaitu sebgai penanggung jawab atas pelaksa-
alokasikan Rp 39 triliun untuk lima strategi naan pencegahan dan penanggulangan bencana
utama pencegahan kebakaran, yaitu mem- kebakaran yang terjadi. Bupati sebagai kepala
berikan insentif dan disinsentif ekonomi, mem- daerah telah memberikan respon yang baik,
perkuat peran masyarakat pedesaan dan lem- cepat dan tanggap dalam menghadapi bencana
88 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 17, Nomor 2, Mei 2019, hlm. 85-166

kebakaran lahan dan hutan. Selain itu bupati Pelatihan penanggulangan kebakaran
juga telah mengintruksikan kepada instansi- Menghadapi cuaca yang mulai ekstrim,
instansi penegak hukum yang terkait agar me- Kepolisian Resort Indragiri Hilir, bersama in-
lakukan penagkapan terhadap para pelaku stansi terkait, mulai mempersiapkan diri untuk
pembakaran hutan dan lahan tersebut. Tidak menanggulangi kebakaran lahan dan hutan.
hanya itu Bupati juga menginstruksikan kepada Sesuai dengan instruksi Kapolres Indragiri
pihak-pihak yang berkaitan agar dapat me- Hilir AKBP Christian Rony, S.I.K., M.H, yang
ngkomunikasikan dan saling mengkoordinasi memerintahkan jajarannya untuk kembali me-
yang dipimpin oleh BPBD Kabupaten Indra- ngaktifkan Posko Karhutla dan mengecek ke-
giri Hilir. siapan peralatan yang dimiliki.
Seperti yang pernah dikukan oleh Polsek
Instansi pelaksana Keritang, beliau mengadakan Latihan Penang-
a) Badan penanggulangan Bencana Daerah gulangan Kebakaran Lahan dan Hutan di Ma-
(BPBD) polsek Keritang. Dipimpin langsung oleh Ka-
b) Badan Lingkungan Hidup (BLH), dan polsek Keritang AKP. Lassarus Sinaga, S.H,
c) Dinas Kehutanan latihan ini juga melibatkan Bhabinkamtibmas,
Babinsa, Staf Desa dan MPA se Kecamatan
Kerangka hubungan antar instansi Keritang. Tampak hadir Batibung SERMA Po-
Undang-undang No 23 tahun 2014 pada niman, Lurah Kotabaru Reteh Hayunas, Kades
pasal 1 poin 6 menyatakan oonomi daerah Pasar Kembang H. Zarizam Abzaid, Kades
adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah Kotabaru Siberida Tarmizi Yusuf, dan Kades
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Nusantara Jaya Syamsul Muarif.
urusan pemerintahan dan kepentingan mas-
yarakat setempat dalam sistem Negara Ke- Penegakan hukum
satuan Republik Indonesia. Pemerintah daerah Soekanto (2005) mengemukakan bahwa
dalam hal penanggulangan kebakaran hutan penegakan hukum adalah kegiatan yang menye-
dan lahan ini sudah menangani masalah ini leraskan hubungan nilai-nilai yang terjabar da-
dengan sangat serius dengan adanya beberapa lam kaidah-kaidah yang mantap dan menge-
lembaga instansi pemerintah yang bertugas jawantah dan sikap tindak sebagai yang kalau
untuk memecahkan masalah yang terjadi setiap penjabaran nilai tahap akhir untuk mencipta-
tahunnya. kan, memelihara dan mempertahankan keda-
maian pergaulan hidup.
Pelaksanaan
Sosialisasi kepada masyarakat Pemadaman lahan yang terbakar
Sosialisai dalam upaya pencegahan ke- Berbagai upaya yang dilakukan oleh Pe-
bakaran hutan dan lahan berperan dalam me- merintah Kabupaten Indragiri Hilir menunjuk-
nghimbau masyarakat terkait bahaya kebakaran kan hasil yang menggembirakan dan dapat me-
dan pentingnya menjaga lingkungan. Melalui madamkan api pada tahun berjalan. Namun
Bidang Perlindungan Hutan mengadakan ke- tahun berikutnya kebakaran kembali terjadi de-
giatan sosialisasi pencegahaan kebakaran hu- ngan penyebab yang sama, dampak yang makin
tan yang diadakan di Kecamatan Kemuning luas, dan upaya yang sama akan kembali di-
Kabupaten Indragiri Hilir. Pada kegiatan di- lakukan. Sudah waktunya penanggulangan ben-
maksud, diisi oleh tiga orang nara sumber, cana asap memasuki babak baru sebelum ke-
yakni Dinas Kehutanan Provinsi Riau (Ir. rugian bagi manusia, ekonomi, dan lingkungan
Rahidi), Kepolisian Sektor Kemuning (Kom- makin menghebat.
pol Taufiq Suardi) dan Dinas Kehutanan Ka-
bupaten Inderagiri Hilir (Drs. Husaini).
Manajemen Pemerintahan Daerah dalam Penanggulangan Kebakaran Lahan (Habibi) 89

Pengawasan awasi proses eksplorasi perusahaan hutan


Patroli/pemadaman kebakaran serta tumpang tindih lahan ditenggarai menjadi
Pencegahan dan penanggulangan keba- penyebab terus berulangnya kasus kebakaran
karan hutan dan lahan, yakni dalam usaha pe- lahan. Perlu penegakan hukum yang tidak dis-
ngawasan dan pengendalian terhadap penc- kriminatif bagi pengusaha yang terlibat keba-
egahan dan penanggulangan kebakaran hutan karan hutan karena dampaknya sangat me-
dan lahan dilaksanakan oleh Kantor Lingku- rugikan negara termasuk pengawasan khusus
ngan Hidup dan Dinas Kehutanan, bersama terhadap pelaku penebangan liar, pendudukan
dengan Satuan Polisi Pamong Praja. Peran pe- lahan, dan deforestasi hutan.
merintah daerah, kementrian kehutanan, dan Kebijakan pemrintah yang masih meng-
kementrian lingkungan hidup harus didepan izinkan pembakaran hutan sebanarnya tidak
dalam antisipasi kebakaran hutan tersebut, juga masalah asalkan ada pengawasan yang penuh.
penegakan hukum yang dilakukan oleh instansi Pemerintah juga harus secara tegas member-
atau lembaga yang terkait harus tegas jika tidak, lakukan undang-undang Nomor 23 Tahun 2009
maka pembakaran hutan atau lahan terus tentang Perlindungan dan Pengelolaan Ling-
terjadi. kungan Hidup yang melarang membakar. Pe-
negasan itu sebagaimana tertuang dalam pasal
Keterlibatan masyarakat 69 ayat 1 huruf h.
Masyarakat sebagai pihak yang berada
paling dekat dan terdampak langsung dari ke- SIMPULAN
bakaran bisa menjadi jalan keluar. Pemerintah Untuk penyelesaian masalah kebakaran
pusat dan pemerintah daerah akan berada di lahan di Kabupaten Indragiri Hilir, semestinya
lokasi ketika bencana terjadi, namun setelah pihak pemerintah wajib melaksanakan sosia-
bisa mengatasi, mereka pun akan segera pergi. lisasi secara berkala, baik secara langsung dan
Dengan demikian, masyarakat yang senantiasa tidak langsung, melaksanakan penyuluhan ke-
berada di lokasi hendaknya bisa mencegah pada masyarakat, penegakan hukum secara
pembakaran lahan dan hutan agar tidak men- adil dan tegas bagi pelaku pembakaran, melak-
jadi bencana. sanakan kerjasama semua pihak antara mas-
Peran serta masyarakat untuk mencegah yarakat, pemerintah dan perusahaan me-
terjadinya bencana kebakaran lahan dan hutan laksanakan pelatihan pembukaan lahan tanpa
bisa dimulai dari tingkat desa. Seperti Mas- bakar kepada masyarakat dan pembentukan
yarakat Desa Harapan Jaya, Kecamatan Tem- kelompok masyarakat peduli api. Adapun cara
puling, Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi menyelesaikan masalah penanggulangan ke-
Riau telah memiliki Peraturan Desa (PerDes) bakaran lahan dilakukan tetapi memiliki
Nomor 01 Tahun 2012 tentang Pencegahan beberapa hambatan yang ditemui di lapangan.
Kebakaran Hutan dan Lahan. Peraturan desa Misalnya sulitnya mendapatkan sumber air
ini lahir karena keprihatinan warga akan dam- dalam jumlah besar disekitar kawasan yang
pak kebakaran hutan dan lahan serta melihat terbakar dan minimnya sarana prasarana yang
penegakan peraturan daerah di tingkat pro- dimiliki dalam menunjang penanggulangan ke-
vinsi yang lemah. Di dalam peraturan desa bakaran lahan.
tersebut diatur dengan jelas dan tegas, bahwa
setiap warga masyarakat yang membakar lahan DAFTAR RUJUKAN
tanpa terkendali dan mengakibatkan kebun/ Cahyono, Edi dan Indra Bahri. 2015. Pengendalian
ladang tetangga ikut terbakar akan dikenakan Kebakaran Hutan dan Lahan. Jakarta:
sanksi. Sinar Grafika.
Hariyanto, Muhammad. 2008. Pengendalian
Pengawasan perluasan kebakaran Kebakaran Hutan di Indonesia. Jakarta:
Pengawasan pemerintah dalam meng- Sinar Grafika.
90 Jurnal Demokrasi & Otonomi Daerah, Volume 17, Nomor 2, Mei 2019, hlm. 85-166

Manulang, M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. Manajemen. Jakarta: Gramedia Pustaka


Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Utama.
Press Supriyanto, Budi. 2009. Manajemen Pemerintahan
Muslim. 2013. Kejahatan Kehutanan di Bumi Plus: Dua Belas Langkah Strategis.
Lancang Kuning. Pekanbaru: Jikalahari Jakarta: Media Berlian.
kerjasama dengan Bahana Press. Suriansyah, Murhani. 2012. Hukum Kehutanan
Nugraha, Indra. 2013. Kebakaran Lahan dan (Penegakan Hukum Terhadap Kejahatan
Hutan yang Terus Menerus. Jakarta. di Bidang Kehutanan) Yogyakarta:
Nuryatini,Ade. 2015. Bencana Alam (Kebakaran). Laksbag Grafika
Jakarta: Karya Putradrwali Syaufina, Laila. 2014. Kebakaran Lahan dan
Rahman, Najib. 2014. Kebakaran Hutan. Hutan di Indonesia. Jakarta: Bayu Media.
Jakarta. Thomas, Miftah. 2010. Kepemimpinan dalam
Salim, H. S. 2013. Dasar-dasar Hukum Kehutanan. Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo
Jakarta: Sinar Grafika Persada.
Sukarno, Edy. 2000. Sistem Pengendalian

You might also like