You are on page 1of 13

PERAN DISIPLIN KERJA DALAM MEMEDIASI TEAMWORK DAN LINGKUNGAN

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(STUDI PADA KANTOR PROPERTY, PT. GRAHA KREASI MEDAN)
Mukhlis Effendi
2115300150

Abstract:

This study aims to investigate the role of work discipline in mediating the relationship between
teamwork and the work environment on employee performance at the property office of PT. Graha
Kreasi Medan. In the context of an increasingly competitive work environment, good employee
performance is a key factor in achieving organizational goals. Therefore, it is important to
understand the factors that affect employee performance, such as teamwork, work environment,
and work discipline. This research will be conducted using a quantitative approach and survey
methods. The research sample will consist of employees who work at PT. Graha Kreasi Medan
which was chosen randomly. Data will be collected using a questionnaire which includes research
variables, namely teamwork, work environment, work discipline, and employee performance. Data
analysis will be performed using statistical techniques such as regression and mediation analysis.
The results of this study are expected to provide a better understanding of the relationship between
teamwork, work environment, work discipline, and employee performance in property offices. In
addition, this research can also provide practical recommendations for property office
management in improving employee performance through the application of effective work
discipline.

Abstrak:

Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi peran disiplin kerja dalam memediasi hubungan
antara teamwork dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di kantor property PT. Graha
Kreasi Medan. Dalam konteks lingkungan kerja yang semakin kompetitif, kinerja karyawan yang
baik menjadi faktor kunci dalam mencapai tujuan organisasi. Oleh karena itu, penting untuk
memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, seperti teamwork, lingkungan
kerja, dan disiplin kerja. Penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dan metode survei. Sampel penelitian akan terdiri dari karyawan yang bekerja di PT.
Graha Kreasi Medan yang dipilih secara acak. Data akan dikumpulkan menggunakan kuesioner
yang mencakup variabel-variabel penelitian, yaitu teamwork, lingkungan kerja, disiplin kerja, dan
kinerja karyawan. Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan teknik statistik seperti
regresi dan analisis mediasi. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang hubungan antara teamwork, lingkungan kerja, disiplin kerja, dan kinerja
karyawan di kantor properti. Selain itu, penelitian ini juga dapat memberikan rekomendasi praktis
bagi manajemen kantor properti dalam meningkatkan kinerja karyawan melalui penerapan disiplin
kerja yang efektif.

Kata kunci: disiplin kerja, teamwork, lingkungan kerja, kinerja karyawan.


BAB I. PENDAHULUAN
Pendahuluan

Kinerja karyawan merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan sebuah perusahaan.
Kinerja yang tinggi dapat memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan keberlangsungan
bisnis perusahaan. Namun, kinerja karyawan juga dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
disiplin kerja, teamwork, dan lingkungan kerja. Kinerja pegawai menjadi suatu hal yang penting
karena dapat mempengaruhi kelangsungan organisasi. Menurut (Mangkunegara, 2017) bahwa
kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan
menurut (Kasmir, 2016) menyatakan bahwa kinerja merupakan perilaku kerja yang telah dicapai
dalam menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode
tertentu. Menurut Kasmir (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja baik hasil maupun
perilaku kerja antara lain kemampuan dan keahlian, pengetahuan, rancangan kerja, kepribadian,
motivasi kerja, kepemimpinan, gaya kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja,
lingkungan kerja, loyalitas, komitmen, disiplin kerja. Penelitian ini dilaksanakan pada Kantor
Property PT. Graha Kreasi Medan, dimana dalam kegiatan selalu mengedepankan agar karyawan
memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi (perusahaan), mengharapkan adanya perilaku
disiplin kerja dari karyawan. Namun dalam observasi awal yang dilaksanakan dalam
implementasikan terdapat kendala-kendala komitmen organisasi, disiplin kerja dan kinerja yang
segera harus diperbaiki. Fenomena berkaitan dengan komitmen organisasi di PT. Graha Kreasi
Medan berdasarkan observasi awal dengan beberapa karyawan menyatakan bahwa tidak semua
karyawan memiliki komitmen kerja yang kuat, hal ini terlihat dari perilakunya dimana ada
beberapa karyawan sering menunggu instruksi dari pimpinan padahal seluruh pegawai sudah
mendapat pembagian tugas yang jelas sesuai dengan job masing-masing. Tidak semua karyawan
mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan, yang berati
karyawan bersangkutan tidak konsisten dari segi waktu pengerjaan. Berdasarkan observasi awal
diperoleh permasalahan lainnya terkait dengan komitmen organisasi adalah tidak semua karyawan
mau menghabiskan karir diperusahaan. Tidak semua karyawan punya keinginan kuat bekerja.
Beberapa karyawan tidak punya rasa memiliki terhadap perusahaan, sehingga dalam bekerja tidak
mengeluarkan kemampuannya secara maksimal. Karyawan tidak selalu bangga bekerja di
perusahaan. Karyawan merasa tidak puas dengan pendapatan yang dihasilkan dari bekerja di
perusahaan. Karyawan tidak merasa harus berterimakasih karena organisasi sudah banyak berjasa
untuk kehidupannya. Beberapa karyawan tidak loyal terhadap perusahaan, hal ini terlihat dari
adanya beberapa karyawan yang sering meminta ijin pulang duluan sebelum waktu kerja selesai,
dengan alasan untuk kepentingan keluarga dan hal lainnya. Tanda-tanda ini membuktikan bahwa
komitmen karyawan terhadap perusahaan mengalami permasalahan yang cukup serius untuk
sesegara mungkin untuk ditanggunglangi. Permasalahan mengenai kedisiplinan berdasarkan
observasi awal di PT. Graha Kreasi Medan adalah tidak semua karyawan memiliki perilaku
disiplin, hal ini terlihat dari adanya beberapa karyawan yang tidak mau membantu atau mendorong
rekan kerja dengan sukarela jika mendapatkan permasalahan berkaitan dengan pekerjaan.
Disamping itu juga terdapat beberapa karyawan tidak memiliki dedikasi yang tinggi terhadap
pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya sehingga karyawan bersangkutan tidak
pernah mencapai target. Hal ini berarti perilaku kedisiplinan dari karyawan tidak sesuai dengan
harapan yang diinginkan oleh perusahaan. Penomena yang berkaitan dengan kinerja observasi
awal salah satunya bisa dilihat dari ketaatan karyawan terhadap peraturan yang berlaku di PT.
Graha Kreasi Medan, dimana beberapa karyawan sering melanggar peraturan pada tahun 2022
misalnya, karyawan kadang-kadang datang terlambat masuk kerja. Selain masalah ketaatan,
indikator lain yang mengalami masalah berkaitan dengan kinerja adalah karyawan belum mampu
memenuhi target kuantitas (jumlah) konsumen yang telah ditetapkan sebelumnya. Khusus untuk
tahun 2022, menurunnya penjualan unit rumah menurut hasil wawancara dengan bagian marketing
dan penjualan di PT. Graha Kreasi Medan disebabkan karena masyarakat masih terpengaruh
dampak pandemic Covid 19 sehingga perekonomian mereka tidak memungkinkan untuk membeli
rumah. Menurut (Darmawan, 2019) disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer
untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran seseorang untuk mentaati peraturan perusahaan dan
norma-norma sosial yang berlaku.. Sedangkan Menurut (Sutrisno, 2011) disiplin adalah sikap atau
tingkah laku dan perbuatan seseorang yang sesuai dengan peraturan dari perusahaan baik tertulis
ataupun yang tidak tertulis.. Dari beberapa teori diatas yang dikemukakan para ahli dapat
disimpulkan bahwa disiplin kerja merupakan sikap, tingkah laku, dan perbuatan seseorang dalam
melakukan pekerjaan untuk mentaati peraturan dan norma-norma yang berlaku tanpa ada rasa
beban atau paksaan, tetapi dirasakan secara penuh kesadaran dan kesediaan.. Menurut (Hasibuan,
2014) mengatakan bahwa disiplin kerja karyawan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ;
tujuan dan kemampuan, mempengaruhi tingkat disiplin karyawan. Tujuan yang akan dicapai dari
perusahaan harus jelas dan ditetapkan secara ideal dan cukup menantang bagi kemampuan
karyawaan. Yang berarti bahwa tujuan yang diberikan kepada karyawan harus sesuai dengan
kemampuan karyawan yang berkaitan, agar karyawan dapat bekerja dengan sungguh-sungguh dan
disiplin untuk bekerja. Selanjutnya teladan pimpinan, sangat berperan dalam menentukan disiplin
karyawan karena pimpinan dijadikan sebagai teladan dan panutan oleh para karyawan atau
bawahannya. Pimpinan sendiri kurang disiplin jangan berharap kedisiplinan bawahannya akan
baik. Pimpinan yang baik akan menyadari bahwa perilakunya akan dicontoh oleh karyawan dan
bawahannya, Kemudian pengaruh balas jasa, ikut mempengaruhi kedisiplinan dari karyawan
karena balas jasa akan memberikan kepuasan karyawan terhadap perusahaan atau pekerjaannya.
Untuk mewujudkan kedisiplinan yang baik perusahaan harus memberikan balas jasa yang relatif
dan sesuai dengan apa yang telah disepakati, kemudian keadilan ikut mendorong terciptanya
perilaku kedisiplinan karyawan karena sikap manusia yang selalu merasa dirinya penting dan
minta diperlakukan sama dengan lainnya dan pengawasan melekat, adalah tindakan nyata dan
paling efektif dalam mewujudkan kedisiplinan dalam perusahaan. Dengan waskat berarti atasan
harus lebih efektif dan mengawai langsung perilaku, moral, dan sikap kerja bawahannya. Hal ini
berarti atasan harus selalu ada dan hadir. Penelitian terkait peran disiplin kerja dalam memediasi
teamwork dan lingkungan kerja menunjukkan bahwa kedisiplinan kekrja berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja (Ningsih, 2017; Budi, dkk, 2020). Serta penelitian (Salwa et al., 2018)
menunjukkan bahwa kedisiplinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.
Oleh karena itu, penelitian ini akan membahas peran disiplin kerja dalam memediasi teamwork
dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor property PT. Graha Kreasi Medan.
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting bahkan tidak dapat
dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci
yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang
dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir dan perencana untuk mencapai tujuan
organisasi itu. Karyawan bukan sebagai sumber daya belaka, melainkan lebih berupa modal atau aset
bagi institusi atau organisasi.
Sehubungan dengan hal itu bahwa kinerja karyawan dalam perusahaan itu penting, maka
dari itu kinerja karyawan perlu ditingkatkan dan dilakukan penilaian secara berkala. Kinerja adalah
hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan
tugas sesuai tanggung jawab yang diberikan (Mangkunagara, 2002:22). Kinerja dapat dikatakan
sebagai output yang dihasilkan oleh karyawan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab
yang diberikan, baik bernilai positif maupun negatif dimana kinerja karyawan dapat meningkat
apabila adanya suatu faktor yang mendorongnya. Selain itu peningkatan kinerja suatu
organisasi membutuhkan suatu aspek didalamnya salah satunya motivasi. Motivasi merupakan
suatu aspek penting bagi SDM dimana motivasi ini digunakan dalam penumbuhan komitmen serta
sebagai peningkatan kinerja karyawan. Menurut Purwanto (2006:72) motivasi mengacu kepada
suatu proses
yang mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang
dikehendaki. Faktor-faktor yang meningkatkan motivasi antara lain kebutuhan dan kepuasan
individu.
Disinilah terlihat bagaimana faktor Sumber Daya Manusia memainkan peran penting dalam
sebuah perusahaan. Diantara semua aset yang dimiliki perusahaan, dapat dikatakan bahwa Sumber
Daya Manusia adalah aset utama sebagai tonggak penentu kelangsungan hidup sebuah perusahaan.
Motivasi Kerja adalah sesuatu yang menimbulkan semangat atau dorongan dalam diri seorang untuk
mau bekerja dengan giat dan baik dalam organisasinya. Robbin (2002: 55) mendefinisikan motivasi
sebagai keinginan untuk melakukan sebagai kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi
untuk tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu
kebutuhan individual. Pada dasarnya motivasi terdiri dari 2 unsur, yaitu Motivasi Intrinsik dan
Ekstrinsik. Motivasi diperlukan untuk memacu individu karyawan agar lebih produktif dalam
melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan dan hasil yang optimal. Dengan adanya Motivasi
Kerja, seorang karyawan akan memberikan perhatiannya secara penuh untuk meningkatkan
produktivitasnya yang selanjutnya berdampak pada pencapaian target dan tujuan perusahaan.
Selain itu, karyawan dengan Komitmen Organisasi yang tinggi memastikan ia tidak akan
menyalah gunakan wewenangnya dalam perusahaan karena ia senantiasa berpikir mengenai
ketercapaian tujuan perusahaan dibanding tujuan pribadinya. Luthans (2006: 249) mengartikan
Komitmen organisasional sebagai sikap yang menunjukkan loyalitas karyawan dan merupakan proses
berkelanjutan bagaimana seorang anggota organisasi mengekspresikan perhatian mereka kepada
kesuksesan dan kebaikan organisasinya. Satu hal yang dapat menjelaskan bagaimana pengaruh
mekanisme Komitmen Organisasi terhadap peningkatan kinerja adalah sebagai berikut; ketika
karyawan memiliki Komitmen Organisasi yang tinggi, ia dipastikan akan berusaha memberikan
keterlibatan yang tinggi dalam pekerjaannya karena ia dengan segala loyalitasnya tidak mempunyai
keinginan keluar dari perusahaan.
Dengan demikian, dikatakan bahwa karyawan dengan Komitmen Organisasi yang tinggi adalah
kunci bagi perusahaan untuk mendorong produktivitasnya. Selain Motivasi Kerja dan Komitmen
Organisasi, seorang karyawan juga harus mempunyai karakter dan kebiasaan yang baik dalam
bekerja. Hal ini dapat dilihat dari etos Kerja Karyawan. Etos Kerja adalah keyakinan dalam
melakukan tingkah laku bagi seseorang, kelompok atau institusi dalam situasi tertentu. Etos Kerja
yang tinggi seharusnya dimiliki oleh setiap individu karena dapat memperkuat pengaruh Motivasi
Kerja dan Komitmen Organisasi terhadap Kinerja Karyawan. Oleh karena itu, Organisasi atau
perusahaan membutuhkan karyawan yang memiliki Etos Kerja yang baik untuk meningkatkan
kualitas kerjanya.
Disiplin adalah kesadaran dan kesediaan seorang karyawan dalam menaati semua peraturan
perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku diperusahaan. Dengan disiplin kerja karyawan
dapat lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya sehingga bisa mendapatkan kinerja yang lebih baik
yang dapat membangun produktivitas karyawan tersebut dan disiplin kerja harus dibangun pada
setiap karyawan mulai dari dini. Perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang disiplin, aktif,
dan kreatif untuk membantu perusahaan berkembang maju dan menghasilkan kinerja karyawan yang
unggul. Permasalah yang terjadi PT.Graha Kreasi Medan motivasi terhadap karyawan yang kurang
di terapkan sehingga etos kerja tidak tercipta secara merata sehingga kinerja karyawan tidak terlalu
baik dan sering terjadi acuh tak acuh antara sesama karyawan kadang kala juga ada yang malas-
malasan, sehingga komitmen organisasi tidak tercipta dengan baik di masing-masing diri karyawan.
B. Rumusan Masalah:
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hubungan antara teamwork, lingkungan kerja, dan kinerja karyawan pada
kantor property PT. Graha Kreasi Medan?

2. Sejauh mana disiplin kerja memediasi hubungan antara teamwork, lingkungan kerja,
dan kinerja karyawan pada kantor property PT. Graha Kreasi Medan?

3. Apa dampak dari disiplin kerja, teamwork, dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada kantor property PT. Graha Kreasi Medan?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi terhadap Komitmen Organisasi
di PT. PT.Graha Kreasi Medan..
2. Untuk Mengetahui pengaruh Etos Kerja terhadap Komitmen Organisasi di PT. PT.Graha
Kreasi Medan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
di PT. PT.Graha Kreasi Medan.Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Etos Kerja
terhadap Kinerja Karyawn di PT. PT.Graha Kreasi Medan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Komitmen Organisasi terhadap terhadap
Kinerja Karyawn di PT. PT.Graha Kreasi Medan.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan
melalui Komitmen Organisasi di PT. PT.Graha Kreasi Medan.
6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Etos Kerja terhadap Kinerja Karyawan
melaluai Komitmen Organisassi di PT.Graha Kreasi Medan.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber perpustakaan bagi seluruh skolastik, menambah
informasi yang dapat dijalankan, dan menambah tulisan tentang Motivasi dan Etos Kerja
terhadap kinerja Karyawan dan Komitmen Organisasi.
2. Manfaat Bagi Praktisi
Efek samping dari tinjauan ini diandalkan untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi para ahli,
sehingga mereka dapat mencapai tujuan yang ideal. Hal ini juga dapat digunakan sebagai tolak
ukur dan bahan penilaian dalam arah independen dan perubahan strategi.

3. Manfaat Bagi Masyarakat Luas


Pemeriksaan ini diandalkan untuk menawarkan beberapa informasi tambahan insentif sebagai
data sekolah dan referensi yang dapat digunakan di kemudian hari.
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Motivasi
a) Pengertian MotivasiMenurut Suwatno (2011) motivasi kerja adalah sebagai kesediaan untuk melaksanakan

upaya

tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian yang dikondisikan oleh kemampuan upaya
untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu. Motivasi adalah suatu faktor yang mendorong
seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu, oleh karena itu motivasi sering kali diartikan
pula sebagai faktor pendorong perilaku seseorang. (Sutrisno,2010:109) Motivasi adalah aktivitas
perilaku yang bekerja dalam usaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan
(Fahmi,2012).

b) Indikator MotivasiMenurut Suwatno (2011) motivasi kerja karyawan dipengaruhi oleh kebutuhan
fisik,
kebutuhan akan keamanan, keselamatan, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan diri dan
kebutuhan perwujudan diri. Kemudian dari faktor tersebut diturunkan menjadi indikator-indikator
untuk mengetahui tingkat motivasi kerja karyawan, yaitu:
1)Kebutuhan fisik Kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik. Kebutuhan ini.
2)merupakan kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula kebutuhan tingkat dasar.
3)Kebutuhan rasa aman Kebutuhan akan perlindungan ancaman bahaya, pertentangan, dan
lingkungan hidup, tidak dari arti fisik semata, akan tetapi juga mental, psikologi, dan
intelektual.
4)Kebutuhan sosial Kebutuhan untuk merasa saling memiliki yaitu kebutuhan untuk diterima
didalam kelompok, beralifiasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai.
5)Kebutuhan akan harga diri, Kebutuhan untuk dihormati, dan dihargai oleh orang lain.

2. Etos Kerja
a) Pengertian Etos Kerja
Menurut (Sutrisno, 2016) Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas seorang
atau kelompok orang yang bekerja, yang berlandaskan etika dan prespektif kerja yang diyakini,
dan diwujudkan melalui tekat dan perilaku konkret di dunia kerja. Etos kerja adalah seperangkat
perilaku kerja posiitif yang berakar pada kerjasama yang kental, keyakinan yang fundamental,
disertai komitmen yang total pada paradigma kerja yang integral (Sinamo, 2011). Paradigma di
sini berarti konsep utama tentang kerja itu sendiri yang mencakup idealism yang mendasari,
prinsipprinsip yang mengatur, nilai-nilai yang menggerakkan, sikap-sikap yang dilahirkan,
standar-standar yang hendak dicapai, termasuk karakter utama, pikiran dasar, kode etik, kode
moral, dan kode perilaku bagi para pemeluknya.
b) Indikator Etos Kerja Menurut Sinamo (2011), indikator etos kerja yang
profesional antara lain:
1)Kerja adalah amanah : aku bekerja benar penuh tanggung jawab
2)Kerja adalah panggilan : aku bekerja tuntas penuh integritas
3)Kerja adalah aktualisasi : aku bekerja keras penuh semangat.
4)Kerja adalah ibadah : aku bekerja serius penuh kecintaan.
5)Kerja adalah seni : aku bekerja cerdas penuh kreativitas.
6)Kerja adalah kehormatan : aku bekerja tekun penuh keunggulan.
7)Kerja adalah rahmat: aku bekerja tulus penuh syukur.
8) Kerja adalah pelayanan : aku bekerja sempurna penuh kerendahan hati. Etos kerja adalah
totalitas kepribadian dirinya serta cara mengekspresikan, memandang, meyakini, dan
memberikan makna pada sesuatu, yang mendorong dirinya untuk bertindak dan meraih amal
yang optimal.

3.KomitmenOrganisasia)PengertianKomitmen OrganisasiMenurutKharis(2010)komitmenorganisasiadalahsuatukeadaandimanaseorang

karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan-tujuan dan keinginan untuk mempertahankan
keanggotaan dalam organisasi tersebut.Jadi keterlibatan pekerjaan yang tinggi berarti memihak
pada pekerjaan tertentu seorang individu.
Menurut Moorhead dan Griffin (2015) komitmen organisasi adalah sikap yang
mencerminkan sejauh mana seseorang individu mengenali dan terikat pada organisasinya.
Seseorang individu yang memiliki komitmen tinggi kemungkinan akan melihat dirinya sebagai
anggota sejati organisasi.

b)IndikatorKomitmen OrganisasiIndikatorKomitmenOrganisasiMenurutKharis(2010)indikatorkomitmenorganisasi
yaitu:

1)Kemauan karyawan adalah rasa peduli atau bersedianya seorang karyawan dalam memegang
komitmen dalam sebuah organisasi.
2)Kesetiaan karyawan terhadap tempat mereka bekeja merupakan suatu hal yang sangat
diinginkan oleh pihak perusahaan, dikarenakan dengan memiliki rasa setia pada setiap diri para
karyawannya akan menimbulkan sikap loyalitas dan pastinya akan terus memegang komitmen
dalam organisasi tersebut sekalipun mereka telah ditawarkan di perusahaan lain.
3)Kebanggan karyawan pada organisasi merupakan rasa bangga pada suatu organisasi
merupakan tujuan dalam berorganisasi karena rasa bangga yang timbul berawal dari rasa cinta
dan setia kepada organisasi serta didukung dengan sikap tanggung jawab terhadap apa yang
dikerjakan dan perlahan-lahan proses itu mencapai suatu keberhasilan dan rasa bangga akan
timbul dalam organisasi tersebut.

4. Kinerja Karyawan
a)Pengertian Kinerja Karyawan
Menurut Afandi (2018) Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-
masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi secara illegal, tidak melanggar hukum dan
tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Menurut Mangkunegara (2009) pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.

b)Indikator Kinerja Karyawan


Menurut Afandi (2018) indikator-indikator kinerja pegawai adalah sebagai berikut:
1) Kuantitas hasil kerja Segala macam bentuk satuan ukuran yang berhubungan dengan jumlah
hasil kerja yang bisa dinyatakan dalam ukuran angka atau padanan angka lainnya.
2) Kualitas hasil kerja Segala macam bentuk satuan ukuran yang berhubungan dengan
kualitas atau mutu hasil kerja yang dapat dinyatakan dalam ukuran angka atau padanan
angka lainnya.
3) Efesiensi dalam melaksanakan tugas Berbagai sumber daya secara bijaksana dan
dengan cara yang hemat biaya.
4) Disiplin kerja Taat kepada hokum dan peraturan yang berlaku .
5) Inisiatif Kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang benar
tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya dikerjakan terhadap
sesuatu yang ada di sekitar, berusaha untuk terus bergerak untuk melakukan beberapa
hal walau keadaan terasa semakin sulit.
6) Ketelitian Tingkat kesesuaian hasil pengukuran kerja apakah kerja itu udah
mencapai tujuan apa belum.
7) Kepemimpinan Proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin
kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
8) Kejujuran Salah satu sifat manusia yang cukup sulit untuk diterapkan.
9) Kreativitas Proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau yang
melibatkan pemunculan gagasan.
B. Kerangka Konseptual:
Kerangka konseptual penelitian ini didasarkan pada teori-teori yang relevan dalam manajemen
sumber daya manusia, seperti teori disiplin kerja, teori teamwork, dan teori lingkungan kerja. Teori
disiplin kerja akan digunakan untuk menjelaskan peran disiplin kerja dalam mempengaruhi kinerja
karyawan. Teori teamwork akan digunakan untuk menggambarkan hubungan antara teamwork dan
kinerja karyawan, sedangkan teori lingkungan kerja akan digunakan untuk menggambarkan
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

C.Hipotesis Penelitian

H1: Motivasi berpengaruh positif terhadap Komitmen Organisasi di PT. Graha Kreasi
Medan.

H2: Etos Kerja berpengaruh positif terhadap Komitmen Organisasi di di PT. Graha Kreasi
Medan.

H3: Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan di di PT. Graha Kreasi
Medan.

H4: Etos Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan di di PT. Graha Kreasi
Medan.
H5: Komitmen Organisasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan di PT. Graha
Kreasi
Medan.

H6: Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan melalui Komitmen Organisasi
di di PT. Graha Kreasi Medan.
H7: Etos Kerja berpengaruh positif terhadap Kinerja Karyawan melalui Komitmen
Organisasi di di PT. Graha Kreasi Medan.

You might also like