You are on page 1of 12

PASIEN DI KLINIK AKUPUNKTUR SUKAMENAK DAN UPT LAYANAN

KESEHATAN BUMI MEDIKA GANESA ITB

Risna Agustina, Andreanus A. Soemardji


Clinical Pharmacy and Community Master Program,
School of Pharmacy Institut Teknologi Bandung (ITB)
Jl. Ganesha no. 10, Bandung 40132, Indonesia
*Email : aaisyahrisna@yahoo.com

ABSTRACT

The effectiveness of "GI" acupuncture to treat patients with stress had been done on the
respondents who did acupuncture therapy at the Acupuncture Clinic Sukamenak and Clinic
Bumi Medika Ganesha where "GI" acupuncture is practiced. The purpose of this study is to
know effectiveness of "GI" Acupuncture to decrease stress levels in people with stress, as
well as to stren in health system as a
complementary therapy. Methode of this study is concurrent observational of the qualitative
and quantitative done for ± 4 months by interviews with the main parameters of Stress Scale.

through decreased stress score on the respondents that happen after the routinely perform
acupuncture therapy and also see the influence of age, and sex to the decrease score stress.
Results of the study showed that there was a significant correlation (r = -0.998) between the
decrease stress score and number of "GI" acupuncture therapy, obtained negative values
indicate a relationship in which the greater number
the score stress will decrease. Moreover, this study proves the influence of gender on the
effectiveness of "GI" acupuncture therapy role
in the suppression of the symptoms of stress, accounted for prospectively as a
complementary or alternative therapy for patients with stress.

Key Word: .

ABSTRAK

pasien stres yang melakukan terapi akupunktur di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT
Layanan Kesehatan Bumi Medika Ganesa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

untuk
terapi komplementer. Penelitian ini merupakan studi observasional konkuren secara
kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan selama 3 bulan melalui wawancara dengan
parameter utama skala stres.
dapat diamati melalui penurunan skor stres pada responden yang rutin melakukan terapi
akupunktur dan juga pengaruh usia, dan jenis kelamin terhadap penurunan skor stres. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna (r= -0,998) antara penurunan skor

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 251


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

stres dengan , adanya hubungan jumlah terapi akupunktur


yang dilakukan dengan penurunan skor stres. Selain itu, penelitian ini membuktikan
adanya pengaruh jenis kelamin terhadap
,
prospektif sebagai terapi alternatif ataupun komplementer bagi penderita stres.

Kata kunci

Menurut WHO, akupunktur


(akupresur) jauh lebih efektif
PENDAHULUAN dibandingkan psikoterapi dalam
Salah satu metode pengobatan pengobatan sindrom stres. Penelitian ini
tradisional adalah akupunktur yang dilakukan secara konkuren di Klinik
berasal dari Cina dan telah dipraktekkan Akupunktur Sukamenak dan Bumi
selama kurang lebih 2500 tahun. Terapi Medika Ganesa selama kurang lebih 3
akupuntur didasarkan pada kepercayaan bulan melalui pengamatan langsung dan
bahwa mahluk hidup memiliki energi wawancara pasien. Penelitian ini
bertujuan membuktikan dan mengukur
bersirkulasi melewati 12 energi tak efektivitas terapi akupunktur terutama
terlihat dan diketahui sebagai garis
meridian pada tubuh. Ketidakseimbangan Efektivitas metode tersebut dapat
i diketahui dengan adanya penurunan skor
penyebab penyakit1. Akupunktur stres sebelum dan sesudah dilakukan
berkembang menjadi berbagai metode terapi serta peningkatan performa pasien.
penusukan, seperti teknik rangsang listrik, Selain itu diharapkan hasil penelitian ini
dan lain-lain. Penelitian ini berfokus pada dapat memperkuat kegunaan dan posisi
akupunktur GI yang merupakan salah satu
sebagai terapi komplementer ataupun
merupakan salah satu teknik akupunktur terapi alternatif5.
yang dikembangkan berdasarkan teknik
akupunktur yang telah ada sebelumnya
dan didasarkan pada penggabungan METODOLOGI PENELITIAN
metode pengobatan tradisional Timur dan Penelitian ini merupakan suatu
ilmu kedokteran Barat. Teknik akupuntur studi observasional konkuren secara
ini akan menghasilkan metode lebih kualitatif dan kuantitatif. Penelitian
sederhana dengan karakteristik titik dilakukan dengan mengamati adanya
penusukan yang lebih sedikit namun lebih penurunan tingkat stres pada pasien stres
dalam2. sebelum dan sesudah dilakukan terapi
Stres adalah reaksi/respons tubuh akupunktur serta wawancara melalui
terhadap stresor psikososial (tekanan pengisian kuisioner yang berisi
mental / beban kehidupan). Stres pertanyaan terkait dengan perilaku atau
merupakan konteks yang menjembatani kondisi yang dialami para pasien stres.
pertemuan antara individu dengan
stimulus yang membuat stres dan semua
sebagai suatu sistem3. Kebanyakan
penyakit diketahui memiliki kaitan
dengan stres. Stres merupakan penyebab
dari 70 hingga 90% keadaan yang disebut
penyakit4.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 252


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

DESAIN PENELITIAN tersebut, variabel dikumpulkan kemudian


dibuat tabulasi seperti jenis kelamin, usia,
tingkatan stres, riwayat atau penyebab
Kriteria Pasien munculnya stres, muncul atau tidaknya
Kriteria inklusi sampel pada efek samping selama atau sesudah terapi
penelitian ini adalah pasien pria dan akupunktur.
wanita, dewasa dan lansia, dengan
diagnosis stres, rutin melakukan terapi
Pengolahan Data
menjalani terapi sebanyak delapan kali Hipotesis 0 yaitu tidak adanya
dengan frekuensi 2 kali seminggu. Kriteria perbedaan skor stres sebelum dan sesudah
eksklusi dalam penelitian ini adalah terapi akupunktur di uji dengan uji
pasien pria dan wanita yang diagnosis Friedman karena diasumsikan bahwa
utamanya bukan stres, pasien yang tidak sampel yang diuji berpasangan dan
datanya merupakan data ordinal. Untuk uji
atau menjalani terapi kurang dari delapan korelasi menggunakan Pearson yang
kali, dan pasien yang usianya termasuk merupakan uji lanjutan dari Friedman.
dalam kategori anak. Semua data yang terkumpul diolah,
dianalisis dengan SPSS 17. Pengujian
tidak bermakna apabila nilai p > 0,05,
Tempat Penelitian se
Penelitian ini dilaksanakan di dua bermakna dan pengujian sangat bermakna
tempat berbeda yaitu di Klinik pilih pada
Akupunktur Sukamenak dan Balai 7
.
Pengobatan Bumi Medika Ganesa.

HASIL PENELITIAN DAN


Data dan Sumber Data PEMBAHASAN
Pengambilan data dilakukan
melalui wawancara dari kuisioner stres
yang dapat menggambarkan keefektifan Data Karakteristik Responden
terapi akupunktur terhadap pasien stress. Akupunktur
Pengukuran tingkatan stres pada pasien Jumlah responden yang masuk
menggunakan Depression Anxiety Stress dalam kriteria inklusi dalam penelitian ini
Scale 42 (DASS 42)6. DASS adalah sejumlah 63 orang dari 89 pasien pada
seperangkat skala subyektif yang dibentuk periode November-Januari 2013. Subyek
untuk mengukur status emosional negatif penelitian ini terdiri dari 16 orang
dari depresi, kecemasan dan stres. (26,15%) yang menjalani terapi
Kuisioner yang digunakan tentunya yang
sudah disesuaikan dengan kondisi pasien Ghanesa ITB dan 47 orang (73.85%)
di Indonesia. menjalani terapi di Klinik Akupunktur
Sukamenak. Data tersebut kemudian
didistribusikan berdasarkan jenis kelamin,
Pengelompokan Data tingkatan usia, riwayat stres, tingkatan
Data dikelompokkan stres, dan besarnya penurunan stres skor.
berdasarkan sub variabel. Dari kuisioner Data demografi subjek penelitian
yang dibuat dicatat semua variabel yang dipaparkan dalam tabel 1.
akan diamati. Dari hasil kuisioner

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 253


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

Tabel 1 Karakteristik Responden Stres Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin


Kategori Usia Laki laki Wanita JUMLAH
(tahun) Jumlah % Jumlah % %
Dewasa 18 - 40 0 0 15 23,81 23,81
41 - 65 6 9,52 35 55,56 65,08
Geriatri > 65 3 4,76 4 6,35 11,11
Total 9 14,28 54 85,72 100

Melalui Tabel 1 dapat dilihat dan kekhawatiran pada kehidupan


bahwa kasus stres pada laki-laki banyak bertambah karena menopause.
terjadi pada usia 41-65 tahun yaitu
sebanyak 9,52% (6 kasus) sedangkan pada
wanita dengan kasus stres banyak terjadi Data Klinik Berupa Gejala Pada
pada usia 41-65 tahun yaitu sebesar Responden
55,56% (35 kasus). Tingkat stres antara Gejala stres sangatlah beragam
laki-laki dan perempuan berbeda secara dan memiliki variasi yang berbeda pada
signifikan dengan tingkat stres perempuan tiap individu. Gejala ini berlangsung
lebih tinggi di bandingkan dengan laki- kronis dan tidak dapat diprediksi sehingga
laki. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian mengganggu aktivitas harian yang
Licitra-Klecker dan Waas8 yang memiliki dampak terhadap kualitas hidup
menyatakan bahwa perempuan cenderung responden yang menurun. Secara umum
lebih tinggi tingkat stresnya dibandingkan gejala yang sering dikeluhkan yaitu
laki-laki karena perempuan cenderung pusing, susah tidur, maag, pola makan
lebih merasa tertekan terhadap hal-hal yang tak teratur, cepat merasa lelah, yang
yang dialaminya sehari-hari, sedangkan pada akhirnya berhujung pada
laki-laki tidak menganggap hal-hal psikosomatis. Berikut adalah data klinik
tersebut sebagai sesuatu yang menekan. hasil wawancara responden yang
Stres pada wanita usia 41-65 tahun menunjukkan gejala Stres.
disebabkan oleh adanya masa menopause,

Tabel 2 Karakteristik dan Presentase Gejala Stres Responden (n=63)


Gejala/ Keluhan Persentase Gejala / Keluhan
Gangguan Metabolik Sistemik 73,46
Gangguan Pola Tidur dan Nyeri Kepala 97,65
Gangguan Imun Sistem 38,10
Gangguan Sistem Pencernaan 88,37
Gangguan Hormonal 90,33
Gangguan Muskoskeletal 73,02

Tabel 2 menunjukkan bahwa Gangguan tidur berhubungan dengan


gangguan tidur dan nyeri kepala meningkatnya dopamin di hipokampus,
merupakan gejala yang mendominasi daerah yang berhubungan dengan emosi
seluruh pasien stres yaitu sebesar 97,65%. dan memori. Dopamin berfungsi

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 254


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

mengatur nafsu makan dan rasa mual, menggunakan sinyal-sinyal dari tubuh
dengan meningkatnya dopamin nafsu sendiri. Para terapis fisik menggunakan
makan akan berkurang disebabkan umpan balik biologis untuk membantu
meningkatnya rasa mual. Emosi dapat para responden stroke mendapatkan
mempengaruhi berbagai sistem fisiologis, kembali gerakan pada otot-otot yang
termasuk sistem kardiovaskular, saraf, lumpuh. Para psikolog menggunakannya
kekebalan, dan hormonal. Sistem-sistem untuk membantu klien yang tegang dan
itu menunjukkan efek stres dan kondisi cemas agar dapat belajar rileks.
mental serta emosi terhadap
elektrofisiologi tubuh.
Sebanyak 90,33% responden
mengalami gangguan hormonal yang Terhadap Kasus Stres
disebabkan oleh stres. Bila seorang dalam Sasaran terapi stres adalah untuk
keadaan depresi dapat menyebabkan mengurangi tingkat stres responden
kadar hormon stres menjadi tinggi dan dengan cara menurunkan gejala atau
mengakibatkan kepadatan tulang keluhan yang timbul dan meningkatkan
berkurang seperti orang yang berusia 70 fungsi tanpa adanya polifarmasi. Melalui
tahun, sehinnga lebih rentan terhadap pertimbangan efek samping jangka
patah tulang. Emosi akan memicu reaksi panjang yang disebabkan oleh obat, maka
tubuh yang akhirnya dapat menimbulkan akupunktur merupakan terapi alternatif
kerusakan jangka panjang 9. yang dapat digunakan untuk mengurangi
Gangguan pada sistem gejala yang diakibatkan dari stres.
pencernaan dialami oleh 88,37% Untuk mengamati efektivitas
responden. Penyakit pencernaan timbul
sebagai akibat dari mengkonsumsi kondisi responden dilakukan secara
makanan yang berlebihan atau pola makan kualitatif melalui skoring DASS
yang tak teratur 9. (Depression Anxiety Stress Scale) yang
Gangguan pada metabolik telah diakui secara internasional dan
sistemik yang dialami 73,46% responden dianggap efektif pada penelitian stres 6.
dapat disebabkan oleh kehidupan di DASS sering digunakan pada studi yang
masyarakat yang sarat akan tekanan, dan berkaitan dengan stres dan telah
ketika berada dalam situasi yang teramat digunakan pada lebih dari 100 artikel.
stres, maka hormon noradrenalin akan Metode skoring DASS yang digunakan
diproduksi oleh tubuh4. pada penelitian ini disesuaikan dengan
Gangguan pada sistem imun pada kondisi responden di Indonesia yang
38,10% responden yang merupakan efek mencakup 3 subvariabel, yaitu fisik,
dari pikiran yang memiliki dampak emosi/psikologis, dan perilaku. Jumlah
terhadap kekebalan tubuh dapat skor dari pernyataan tersebut, dikaitkan
disebabkan adanya sistem komunikasi dua dengan efektivitas terapi dimana 0 adalah
arah yang banyak dan rumit, yang normal, 1-29 stres positif, 30-59 ringan,
menghubungkan pikiran, sistem 60-89 sedang, > 90 berat.
kekebalan, dan semua sistem lainnya,
sebuah cara yang dapat dipakai oleh
Analisis Efektiv
emosi, harapan dan ketakutan, untuk
Terhadap Stres Secara Umum
mempengaruhi kemampuan tubuh dalam
mempertahankan diri. 10.
secara umum pada penelitian ini diukur
Kerja dan efek akupunktur yaitu
dengan menghitung besar penurunan skor
menggunakan efek umpan balik biologi,
kuisioner stres yang melibatkan 63
dimana seseorang dilatih untuk
responden. Penelitian ini dilakukan
memperbaiki kesehatan dengan
dengan skoring kuisioner stres pada saat

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 255


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

responden sebelum mendapatkan terapi penurunan skor stres dengan jumlah terapi
akupunktur. Untuk dapat melihat
mendapatkan terapi ke 2, 4, 6, 8, 10, 12, perkembangan penurunan skor stres
14, 16, 18 kali. Hipotesis nol yang terhadap jumlah terapi, berikut tabel rata-
diajukan adalah bahwa tidak terdapat rata skor stres terhadap jumlah terapi.
perbedaan yang bermakna antara

Tabel 3. Rata-
Kelompok Responden
Stres Positif Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat Rata-rata
Akupunktur
Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita Pria Wanita skor stres
ke-
(n=2) (n=10) (n=5) (n=22) (n=2) (n=13) (n=0) (n=10) keseluruhan
(n=63)
0 20 ± 20,8 ± 41,8 ± 48,5 ± 73,5 ± 76,6 ± 0 106,4 ± 58,5 ± 30,0
5,7 5,0 10,9 13,6 12,0 10,5 14,8
2 20 ± 20,8 ± 41,3± 42,4± 71± 65,3 ± 0 97,3± 52,5 ± 27,5
5,7 5,0 11,2 11,7 15,6 14,1 17,4
4 17 ± 19 ± 36,5± 38,6 ± 62 ± 57,1 ± 0 82,3±1 46,2 ± 23,7
1,4 7,1 1,7 12,7 9,9 17,1 2,4
6 14 ± 16,7 ± 32,75± 32,7 ± 52,5± 49,5 ± 0 80,5± 41,3 ± 23,1
5,7 6,1 5,7 11,6 2,1 13,8 12,9
8 12 ± 14,5 ± 29,5 ± 27,7 ± 35 ± 43,8 ± 0 67,6 ± 35,1 ± 19,9
2,8 6,0 2,1 9,5 15,6 15,8 9,2
10 12 ± 13,4 ± 25 ± 24,4 ± 31,5± 39,9 ± 0 54,1 ± 30,4 ± 16,4
2,8 5,9 5,0 8,8 10,7 15,3 7,6
12 12 ± 11,7 ± 24,7 17,7± 31,5 ± 32,9 ± 0 38, ± 23,9 ± 14,4
2,8 5,5 ±5,2 7,2 3,6 18,6 12,5
14 5,5 ± 9,6 ± 20,3 ± 15,1 ± 26,5 ± 24,3 ± 0 32,3 ± 19,2 ± 10,9
3,5 3,8 8,7 7,3 3,5 10,2 9,5
16 5,5 ± 7,3 ± 12,8 ± 10 ± 26,5 ± 17,9 ± 0 21,8 ± 13,3 ± 8,2
3,5 3,6 5,0 5,0 3,5 7,4 8,9

Tabel 3 menunjukkan rentang Untuk mengamati efektivitas


nilai skor rata-rata pada kondisi awal pada
pasien pria, pada kategori stres positif gejala stres berdasarkan jumlah terapi
adalah sebesar 16 sampai 24 dari skor dilakukan uji statistik dan dihasilkan nilai
maksimum 29. Stres ringan skor 32-48 signifikansi p = < 0,05%. yang berarti
dari skor maksimum 59, stres sedang hipotesis nol (H0) ditolak, bahwa ada
berada pada kisaran skor 65-83 dari skor perbedaan bermakna antara antara
maksimum 89. Rentang skor yang sebelum terapi dengan setelah terapi ke 2,
cenderung lebar ini mengacu pada berat 4, 6, hingga ke 18 dengan penurunan skor
dan lamanya keluhan gejala yang stres. Untuk mendukung hasil statistik
dirasakan responden. Pada wanita terlihat dilakukan uji korelasi dan regresi,
rentang yang lebih besar dibandingkan berdasarkan penelitian yang telah
dengan pria, untuk kategori stres positif dilakukan diperoleh nilai korelasi untuk
16-28, ringan 32-72, sedang 64-100, dan hubungan jumlah terapi akupunktur
berat sebesar 90-118. Hal ini dengan penurunan skor stres yaitu
menunjukkan bahwa wanita cenderung hubungan antar variabel memiliki
memiliki faktor resiko yang lebih besar hubungan kuat dimana diperoleh nilai r =
terhadap stres. - 0,998 dan nilai signifikan sebesar 0,000,

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 256


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

tanda negatif memiliki arti bahwa adanya adanya perbaikan pada kondisi tubuh
perbandingan terbalik antara skor stres setelah menjalani terapi akupunktur.
dengan jumlah akupunktur yaitu semakin
banyak dilakukannya terapi akupunktur
maka skor stres akan semakin menurun, Evaluasi Pengukuran Skor Stres
nilai r = 0,998 menunjukkan adanya Evaluasi ini bertujuan untuk
hubungan yang kuat antara jumlah menga
akupunktur dengan stres, karena nilai jika ditinjau dari parameter skor stres yang
nilai r semakin mendekati 1 maka diukur dengan hasil kuisioner wawancara
hubungannya akan semakin kuat. Pada selama mendapatkan terapi. Kuisioner
umumnya pasien akan mencapai titik terdiri dari 42 pertanyaan yang mengukur
efektif terapi akupunktur setelah itu gejala fisik, psikologis dan fungsi sosial
kondisinya akan tetap meski terus dari munculnya stres, sehingga didapatkan
gambaran penyebab munculnya stres dan
rutin. Pasien yang terus melakukan terapi sumber stres pada responden. Kemudian
akupunktur hanya untuk menjaga kondisi dilakukannya analisis hubungan antara
tubuhnya. Dari data diatas dapat pengukuran penurunan skor stres dengan
disimpulkan secara statistik terdapat jumlah akupunktur melalui beberapa
perubahan yang lebih baik dan bermakna parameter, yaitu jenis kelamin, usia dan
pada setiap pemantauan rentang 2 kali latihan fisik yakni olahraga. Berikut
terapi. Secara umum pasien merasakan merupakan gambaran umum rata-rata skor
stres dengan jumlah terapi.

90

80 D1PO D1PTO D2PO


D2PTO D2LO D2LTO
70
GPO GPTO GLO

60
Skor stres

50

40

30

20

10

0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Jumlah terapi

Gambar 1 Rata-rata Skor Stres Terhadap jumlah Terapi


Keterangan : D1:Usia Dewasa 18 40 tahun D2:Usia Dewasa 41 65 tahun
G :Geriatri > 65 tahun
P :Perempuan L :Laki-laki
O :Olahraga T :Tidak

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 257


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

Dari gambar 1 terlihat bahwa penyakit, sementara jika selalu berpikir


responden perempuan usia 18-40 tahun negatif akan mengakibatkan tubuh
dan tidak melakukan olahraga memiliki menjadi sakit. Diketahui bahwa cinta,
skor stres awal yang lebih tinggi yaitu tawa, berbagi emosi serta tindakan positif
sebesar 85 dibandingkan dengan yang akan mengerahkan pertahanan alamiah
rutin melakukan olahraga seminggu sekali tubuh melawan stres, rasa sakit dan
dengan skor stres awal 69, kemudian penyakit. Dan kehendak untuk hidup,
responden laki-laki cenderung memiliki kemampuan untuk bergembira, dan
skor stres awal yang lebih rendah yaitu kepercayaan diri merupaka komponen-
senilai 53 dibandingkan dengan komponen yang penting dalam menjaga
perempuan dengan skor stres awal 85, kesehatan. Hormon penting yang
responden berusia > 65 tahun yang terbentuk dalam tubuh berdasarkan pola
berolahraga memiliki skor stres awal yang pikir adalah adrenalin, noradrenalin, beta
rendah sebesar 20 untuk laki-laki dan 60 endorfin dan enkefalin. Noradrenalin
untuk perempuan, hal ini disebabkan diproduksi di otak ketika cemas atau stres.
semakin tua seseorang, akan memiliki Ketika merasa takut, adrenalin yang akan
emosi yang cenderung stabil dan muncul. Seseorang dapat menjadi stres
kestabilan ini berpengaruh pada daya jika memiliki perasaan yang tertekan,
tahan terhadap stres. perasaan tertekan tersebut dapat
diakibatkan akibat rasa khawatir yang
berlebihan, untuk dapat mengurangi stres
Gambaran Umum Sumber Stres yang terjadi dapat dilakukan dengan cara
Cara pandang terhadap mengenali darimana stres tersebut
kehidupan memiliki arti yang penting bagi bermula. Berikut merupakan presentase
kesehatan. Membiasakan berpikir positif stres menurut penyebabnya.
memiliki ketahanan kuat terhadap

Tabel 4 Gambaran Penyebab Stres Secara Keseluruhan (n=63)


Riwayat stress Pria (n=9) % Wanita (n=54) % Jumlah %
Psikologi 12,70 77,78 90,48
Penyakit 1,59 7,93 9,52
Jumlah 14,29 85,71 100

Tabel 4 menunjukkan sebagian yang berhubungan dengan banyak fungsi


besar (90,84%) stres yang dialami kognitif
responden disebabkan oleh adanya dikenal sebagai saraf perasaan senang,
tekanan psikologis dan sisanya sebesar bahagia, dan gairah. Saraf penting ini
9,52% penyebab stres karena penyakit. menghubungkan semua bidang dan fungsi
Penyakit berasal dari jiwa, hasil penelitian otak satu sama lain, mulai dari kebutuhan
mengenai hormon beta endorfin fisik yang sederhana seperti libido, nafsu
menyatakan bahwa pikiran dan emosi makan, dan pengaturan suhu tubuh,
berpengaruh kuat terhadap otak. Dapat sampai pada mekanisme korteks prefontal
diasumsikan pikiran dan emosi yang didalamnya bertempat fungsi
berlangsung di batang otak, sistem limbik, kognitif4.
dan korteks serebrum. Pada bagian otak Dopamin adalah
neurotransmitter yang memainkan peran

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 258


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

kunci proses pengendalian di otak, ketika depan dan hubungan dengan keluarga
sedang bahagia gelombang alfa memiliki persentase yang sangat besar hal
mendominasi di otak dan beta endorfin ini diduga dikarenakan sebagian besar
juga dikeluarkan dalam jumlah melimpah. responden adalah wanita dan berprofesi
Stres berat dapat mengakibatkan sebagai ibu rumah tangga sehingga yang
munculnya suatu penyakit karena menjadi kehawatiran mereka adalah
noradrenalin diproduksi dalam jumlah meliputi keharmonisan, keutuhan serta
berlebih. Hormon beta endorfin dapat kesejahteraan keluarga.
memerangi sel-sel kanker, dan Sumber stresor terberat yang
memeperbaiki suasana hati. Sel-sel dialami adalah masalah masa depan yakni
pembunuh alami bertugas menghancurkan sebesar 47,37%. Masalah masa depan
sel-sel kanker, melepaskan perforin, dianggap sebagai masalah paling berat,
sejenis penghancur membran yang kekhawatiran terhadap masa depan
melubangi membran sel kanker. Melalui mereka disebabkan oleh masalah
lubang ini, air dan garam memasuki sel- keuangan seperti masalah ketiadaan biaya
sel kanker, menyebabkan kematian sel untuk kebutuhan keluarga, pendidikan
tersebut dalam beberapa menit. Satu sel anak, dan sulitnya mencari lapangan
NK dapat menghancurkan banyak sel pekerjaan karena tingkat pendidikan yang
kanker, dimana aktivitas sel NK akan rendah dan persaingan lapangan pekerjaan
menguat apabila beta endorfin berperan yang ketat, karena sebagian besar
serta. Gangguan psikologis merupakan responden berasal dari keluarga dengan
pemicu timbulnya stress. Adapun tingkat sosial ekonomi menengah ke
gambaran sumber stres yang dikarenakan bawah11,12. Tubuh memiliki mekanisme
faktor psikologis, di dapatkan data sebagai pengaturan keseimbangan dalam sistem
berikut. metabolismenya yang dikenal sebagai
homeostasis. Mekanisme homeostsis yang
terdapat pada semua organisme juga
berfungsi pada hormon. Ketika
Tabel 5 Gambaran sumber stres yang noradrenalin atau adrenalin dilepaskan,
disebabkan faktor psikologi seretonin pasti ikut dibebaskan untuk
(n=63) menghambat pengaruh kedua hormon
Stressor Presentase % stres tersebut. Reaksi ini dikenal sebagai
Hubungan dengan 36,84 umpan balik negatif.
keluarga
Masa depan 47,37
Keuangan 22,81
Pekerjaan 10,53 Terhadap Kasus Stres Terhadap Jenis
Kelamin
Hubungan antara jenis kelamin
dengan penurunan skor stres didapatkan
Pada Tabel 5 dapat dilihat bahwa dengan menghubungkan jenis kelamin
sumber stres yang terbesar adalah dengan masing masing skor stres setelah
pemikiran tentang masa depan sebesar mendapat terapi ke-2, 4, hingga 18. H0
47,37%, kemudian hubungan dengan diasumsikan tidak terdapat hubungan
keluarga 36,84%, disusul dengan masalah yang signifikan antara variabel bebas
keuangan yaitu sebesar 22,81% dan yang (jenis kelamin) dan variabel terikat (skor
terakhir adalah masalah pekerjaan sebesar stres).
10,53%. Kekhawatiran terhadap masa

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 259


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

70
60 Perempuan Laki-laki
50
Skor Stres

40
30
20
10
0
0 5 10 15 20
Jumlah Terapi

Gambar 2. Rata-rata skor stres Vs Jumlah Akupunktur

Dari hasil uji statistik yang yang terjadi pada efektivitas terapi
dilakukan untuk melihat hubungan antara akupunkt
jenis kelamin dan penurunan skor stres usia. Hipotesis nol yang diajukan adalah
didapatkan nilai r = 0,673 menandakan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna
terjadi hubungan yang kuat antara jenis antara penurunan jumlah skor stres
kelamin terhadap tingkat penurunan skor terhadap usia.
stres, dimana korelasi antara prubahan Usia merupakan salah satu faktor
skor stres dan jumlah terapi dilihat dari yang berpengaruh terhadap stres individu
parameter jenis kelamin memiliki tingkat yang semakin tua akan memiliki emosi
hubungan yang kuat yang berarti jenis yang cenderung semakin stabil dan
kelamin mempengaruhi dalam penurunan kestabilan emosi ini memiliki pengaruh
skor stres, dan dari gambar 5 dapat dilihat terhadap daya tahan terhadap stres. Tapi
bahwa pria cenderung lebih cepat dapat pula dengan bertambah usia maka
mengalami penurunan skor stres kecenderungan untuk mengalami stres
dibandingkan wanita. Jenis kelamin akan semakin besar, hal ini berkaitan
merupakan salah satu faktor resiko pada dengan semakin bertambahnya usia
stres. Dengan demikian dapat seseorang akan diikuti dengan
disimpulkan, berdasarkan hasil analisis kemunduran dari faktor fisiologis dalam
statistik bahwa efektivitas akupunktur berbagai kemampuan seperti
pendengaran, ingatan, berfikir dan
dan H0 ditolak. kemampuan visual 13.

Terhadap Kasus Stres Terhadap Usia


Analisis ini dilakukan untuk
membuktikan apakah terjadi perbedaan

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 260


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

80
70 Dewasa (18-40 tahun)

60 Dewasa (41-65 tahun)

50 Geriatri (>65 tahun)


Skor Stres

40
30
20
10
0
0 5 10 15 20
Jumlah Terapi

Gambar 3. Rata-rata skor stres vs jumlah akupunktur dari parameter usia

Dari gambar 3 menunjukkan parameter usia adalah sedang, yang berarti


bahwa semakin muda usia seseorang semakin banyak responden menjalani
maka daya tahannya terhadap stres terapi akupunktur belum tentu membuat
semakin lemah, dimana untuk usia 18-40 penurunan dari skor stres dimana usia
tahun menduduki tingkat paling atas tidak berpengaruh banyak dalam
dengan skor stres awal sebesar 76 dan penurunan skor stres.
setelah di terapi sebanyak 18 kali skor
stres berada pada skor 17, untuk usia 40-
65 tahun skor stres awal dimulai pada Kesimpulan
angka 55 dan setelah 18 kali akupunktur Berdasarkan hasil penelitian
skor stres berada pada angka 9, sedangkan maka dapat diambil beberapa kesimpulan
pada usia geriatri (>65 tahun) skor stres sebagai berikut:
awal adalah sebesar 40 dan berakhir di - Adanya perbedaan skor stres antara
skor 7 setelah menjalani sebanyak 18 kali sebelum dan sesudah akupunktur, dan
terapi akupunktur. didapatkannya hubungan antara
Hasil analisis statistik jumlah akupunktur dengan penurunan
menunjukkan adanya perbedaan yang skor stres yakni semakin sering terapi
bermakna antara kelompok sebelum terapi akupunktur dilakukan maka skor stres
dan sesudah terapi pada kelompok usia akan semakin menurun, penurunan
18-40 tahun, 40-65 tahun dan >65 tahun. dari skor stres bermakna terjadinya
Dan diperoleh nilai p<0,05, berarti penurunan tingkatan stres yang
hipotesis nol ditolak. untuk melihat dialami responden.
hubungan penurunan skor stres terhadap - Terdapat hubungan antara jenis
jumlah akupunktur ditinjau dari parameter kelamin dengan penurunan skor stres
usia. Didapatkan nilai korelasi sebesar setelah diakupunktur, yakni responden
0,540 yang artinya tingkat hubungan pria cenderung sedikit lebih cepat
antara penurunan skor stres dengan mengalami penurunan skor stres
jumlah akupunktur yang dilihat dari dibandingkan responden perempuan.

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 261


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082
GI terhadap Pengobatan Stres pada Pasien di Klinik Akupunktur Sukamenak dan UPT Layanan
Kesehatan Bumi Medika Ganesa ITB

DAFTAR PUSTAKA Reliabilitas, Nuha Media, Yogyakarta.


1. Guan, Y. J. , J. J. Xiang, dan Jin L. 309-312
(2006) : Contemporary Medical 8. Schmeelk-Cone, K. H., dan
Acupuncture- A System Approach, Zimmerman M.A. (2003): A
Higher Education Press, Beijing, 277- Longitudinal Analysis Of Stress In
278 African American Youth: Predictors
2. Ismail, G. (2009) : Sehat Tanpa Obat and Outcomes Of Stress Trajeetories.
dengan Tusuk Jarum Ala Indonesia, Journaln Of Youth Adolescence., 6
Grasindo, Jakarta, 40-82 (32), 419-432
3. World Health Organization, (2002) : 9. Levine, B.R. (2006) : Sehat Berawal
Guidelines on Basic Training and dari Pikiran. Buana Ilmu Populer,
safety in Acupuncture, Geneva, 19-20 Jakarta, 34 - 97
4. Haruyama, S. (2011) : The Miracle of 10. Borysenko, J., (1988) : Minding The
Endorphin, Mizan Pustaka, Bandung. Body Mending The Mind. Bantam
36 - 100 Books, New York, 13
5. Zhang, X,R. (2002) : Acupuncture : 11. Santrock, J.W. (2003) : Aldocense
Review and Analysis of Reports on (perkembangan remaja), Terjemahan
Controlled Clinical Trials, World oleh Soejarwo. Erlangga., Jakarta
Health Organization ,Geneva, 1,5,17. 12. Hamid, P. N., Yue X. D., dan Leung,
C. M. (2003) : Aldolescent Coping In
6. Lovibond, S.H. & Lovibond, P.F. Different Chinese Family
(1995) : Manual for the Depression Environments. Journal Of
Anxiety Stress Scales, 2nd ed., Aldolescent, 38 (149), 111-123
Psychology Fundation, Sydney. 13. Hurlock., (2008) : Psikologi
7. Sunyoto D. dan Ari S. (2013) : Buku perkembangan suatu pendekatan
Ajar Statisik Kesehatan Parametrik, sepanjang rentang kehidupan, 5th ed.,
Non Parametrik, Validitas, dan Erlangga, Jakarta. 320-336

Jurnal Sains dan Kesehatan. 2016. Vol 1. No 5. 262


p-ISSN: 2303-0267, e-ISSN: 2407-6082

You might also like