Professional Documents
Culture Documents
6789
Abstract. Manual material handling (MMH) is an activity that is still widely carried out in Indonesia.
MMH activities of moving and lifting objects can cause skeletal muscle injuries to work accidents if
carried out exceeding ergonomic standards. Kiosk Berkah Jaya is a fertilizer kiosk whose job is to
distribute fertilizer to 4 villages. MMH's work is still being carried out at the Berkah Jaya Kiosk. Every
1 week time limit workers are absent due to complaining of illness and needing treatment, and every
3-12 months there is frequent going in and out of workers. This condition was caused by the burden
transferred to the process of distribution and procurement of Return Fertilizer which exceeded the
standard limit. In the distribution process, the average weight of fertilizer that is transferred manually
is 40 kg per sack with an average frequency of 30 times in 1 day. According to HSE, the weight of
loads that can be moved manually by humans ranges from 1-15 kg and between 16-50 kg must be
moved using tools [4]. The purpose of this study is to identify the risks carried out by workers at Kios
Berkah Jaya and identify any complaints felt by workers. The method used to identify work complaints
and risks uses SNI 9011: 2021. SNI 9011; 2021 which is divided into 3 stages, namely calling for a
suitable method, distributing the GOTRAK questionnaire, level of work risk assessment with a list
protecting potential hazards of ergonomic factors. The checklist of potential ergonomic hazard factors
is divided into 2 parts, namely the checklist of potential hazard factors for ergonomic body posture and
the checklist for potential hazard factors for manual lifting ergonomics. The results of the initial
assistance showed that both workers (100%) complained of discomfort with a score of 12. The results
of the GOTRAK questionnaire recapitulation of workers complained of discomfort in 11 body parts,
namely the neck, shoulders, upper back, lower back, arms, hips, thighs, knees, calves and feet. The list
of assessment results of checks for potential hazard factors for the ergonomics of fertilizer transfer
work for distribution resulted in a score of 7 for body posture and 11 for manual lifting. Scores of body
posture and removal of work fertilizers have a value of ≥7 which means the work is dangerous.
Keyword : MMH (Manual Material Handling), GOTRAK, Ergonomic.
Abstrak. Manual material handling (MMH) merupakan kegiatan yang masih anyak dilakukan Usaha
Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Kegiatan MMH memindahkan, dan mengangkat barang
dapat menyebabkan cidera otot rangka hingga kecelakan kerja jika dilakukan melebihi batas standar
ergonomi. Kios berkah jaya merupakan kios pupuk yang bertugas mendistribusikan pupuk ke 4 desa.
Pekerjaan MMH sampai saat ini masih terjadi di Kios Berkah Jaya. Setiap kurun waktu 1 minggu
pekerja absen dikarenakan mengeluhkan sakit dan harus berobat, dan setiap 3-12 bulan sering terjadi
keluar masuk pekerja. Kondisi tersebut disebabkan oleh beban yang dipindahkan pada proses
distribusi yang melebihi batas standar. Pada proses distribusi rata-rata berat pupuk yang dipindahkan
secara manual adalah 40 kg per karung dengan rata-rata frekuensi 30 kali dalam 1 hari. Menurut HSE
berat beban yang dapat dipindahkan secara manual oleh manusia berkisar antara 1 – 15 kg dan berat
antara 16 – 50 kg harus dipindahkan menggunakan alat bantu [4]. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi risiko yang dilakukan oleh pekerja di Kios Berkah Jaya dan mengidentifikasi keluhan
apa saja yang rasakan oleh pekerja. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan dan risiko
kerja menggunakan SNI 9011 : 2021. SNI 9011: 2021 yang terbagi kedalam 3 tahap yaitu identifikasi
untuk kecocokan metode, penyebaran kuesioner GOTRAK, penilaian level risiko kerja dengan daftar
periksa potensi bahaya faktor ergonomi. Hasil identifikasi menunjukan kedua pekerja (100%)
mengeluhkan ketidaknyamanan dengan skor 12. Hasil rekapitulasi kuesioner GOTRAK pekerja
mengeluhkan ketidak nyamanan pada 11 bagian tubuh yaitu leher, bahu, punggung atas, punggung
bawah, lengan, pinggul, paha, lutut, betis dan kaki. Hasil penilaian daftar periksa potensi bahaya faktor
ergonomi pekerjaan pemindahan pupuk untuk distribusi didapat hasil skor 7 untuk postur tubuh dan
11 untuk pengangkatan beban manual. Skor postur tubuh dan pengangkatan pupuk pekerjaan
mempunyai nilai ≥7 yang berarti pekerjaan tesebut berbahaya.
Kata kunci: MMH (Manual Material Handling), GOTRAK, Ergonomi.
Corresponding Author
Email: nur_asad@yahoo.co.id 348
Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka Pekerja Kios Berkah Jaya | 349
A. Pendahuluan
Kegiatan Manual Material Handling (MMH) masih sering dijumpai di Indonesia.
Walaupun beberapa industri yang relatif modern telah banyak menggunakan mesin
sebagai alat bantu dalam pemindahan material, namun aktivitas MMH masih sering
dijumpai karena dapat dilakukan pada ruang terbatas dan lebih fleksibel [1].
Kios Berkah Jaya merupakan salah satu kios pupuk resmi yang berada di
Kecamatan Tanjungkerta. Kios pupuk ini bertugas untuk menjual pupuk bersubsidi ke
4 desa. Kios Berkah Jaya memiliki 8 jam kerja dimulai pada jam 7.00 sampai dengan
jam 15.00. Dalam menjalankan aktivitas jual belinya kios ini mengandalkan
pemindahan material secara manual untuk memindahkan pupuk. Untuk memindahkan
pupuk Kios Berkah jaya mempunyai 1 orang pekerja tetap dan 1 pekerja lepas untuk
membantu pekerja tetap pada saat proses bongkar pupuk yang dilakukan 1 sampai 2 kali
dalam satu minggu. Pekerja lepas yang membantu pekerja tetap setiap pemindahan
merupakan orang yang berbeda-beda. Permasalahan yang ditemui di Kios Berkah jaya
adalah dalam kurun waktu 1 minggu pekerja tetap akan absen dikarenakan mengeluhkan
kelelahan dan sakit. Kondisi tersebut disebabkan oleh berat pupuk yang dipindahkan
oleh pekerja.
Pupuk yang dipindahkan dalam proses jual beli harian rata-rata memiliki berat
40 kg dengan frekuensi pemindahan 30 kali, tugas pemindahan pupuk ini dilakukan oleh
pekerja tetap. Pemindahan pupuk harian dilakukan dengan cara dipegang didepan dada
proses pemindahan diawali dengan pekerja akan berada dalam posisi badan
membungkuk kemudian mengambil pupuk, dilanjutkan dengan menegakan badan dan
berjalan untuk mengangkut pupuk untuk dipindahkan dari gudang kios ke bahu jalan
atau ke kendaraan konsumen. Pada saat pekerja memindahkan pupuk dari gudang ke
kendaraan konsumen pekerja harus menaiki 6 anak tangga. Gambar pekerja mengangkut
pupuk dapat dilihat pada Gambar 1
MSD adalah salah satu penyakit yang mempengaruhi otot rangka. MSD dapat
disebabkan oleh interaksi otot dalam jumlah berlebihan adalah gangguan [2].
SNI 9011;2021 merupakan standar nasional yang berisi batas anjuran
pengangkatan beban manual dan risiko kerja. Pada standar ini juga terdapat metode
untuk mengidentifikasi dan menghitung risiko kerja yang terbagi kedalam 3 tahap yaitu
identifikasi untuk kecocokan metode, penyebaran kuesioner GOTRAK, penilaian level
risiko kerja dengan daftar periksa potensi bahaya faktor ergonomi. Daftar periksa
Industrial Engineering Science
350 | Egi Asshidiq, et al.
potensi bahaya faktor ergonomi terbagi 2 bagian yaitu daftar periksa potensi bahaya
faktor ergonomi postur tubuh dan daftar periksa potensi bahaya faktor ergonomi
pengangkatan beban manual [3]. Tabel identifikasi untuk kecocokan penggunaan SNI
9011 : 2021 dapat dilihat pada Tabel 1, Gambar untuk Kuesioner GOTRAK dapat dilihat
pada Gambar 2.
Tabel 1. Identifikasi Kecocokan Penggunaan SNI 9011 : 2021
Mulai
Studi Lapangan:
Observasi Kondisi Perusahaan
Studi Pustaka:
Jurnal, Buku
Identifikasi dan
Perumusan Masalah
Menetapkan Tujuan
Penelitian
Menetapkan Batasan
Penelitian
Melakukan Identifikasi
Awal untuk kecocokan
aplikasi Metode SNI
9011:2021
Merekap Kuesioner Survei Keluhan Pengolahan Data Melakukan penilaian Potensi Bahaya
Gangguan Otot Rangka GOTRAK Ergonomi Menurut SNI 9011:2021
Selesai
Identifikasi Awal
Idenitfikasi awal dilakukan kecocokan penggunaan kuesioner GOTRAK dilakukan
untuk mengetahui kecocokan metodeyang digunakan dengan objek penelitian. Syarat
penggunaan kuesioner GOTRAK adalah 30% dari total pekerja mengeluhkan ketidak
nyamanan ( nilai keluhan lebih dari 6 yang berada pada zona kuning ). Berdasarkan
wawancara kepada pekerja didapatkan bahwa pekerja mengeluhkan ketidaknyamanan
dengan tingkat keparahan: sakit parah dengan frekuensi sering untuk kedua jenis
pekerjaan. Hal tersebut menunjukkan kuesioner GOTRAK bisa diaplikasikan pada
objek penelitian ini. Hasil identifikasi awal dapat dilihat pada Tabel 2.
Nomor
Potensi Potensi Bahaya Skor
Bahaya
Leher : memuntir atau menekuk Leher yang memuntir > 20°,
1 0
dan/atau Leher yang menekuk ke depan > 20° atau ke belakang < 5°
Bahu: Lengan atau siku yang tidak ditopang, dengan posisi di atas
2 1
tinggi perut
Vol. 3 No. 1 (2023), Hal: 348-355 ISSN: 2828-2132
Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka Pekerja Kios Berkah Jaya | 353
Nomor
Potensi Potensi Bahaya Skor
Bahaya
Aktivitas pergelangan kaki (contoh; menginjak pedal), ATAU perlu
24 bekerja berdiri dengan pijakan yang tidak memadai, ATAU kaki
berusaha menyeimbangkan tubuh/posisi
Duduk dalam waktu yang lama tanpa sandaran atau penopang
25
punggung yang memadai
Bekerja dengan berdiri diam dalam jangka waktu lama atau duduk
26
tanpa pijakan kaki yang memadai
27 Tubuh tertekan oleh benda yang keras/runcing 0
31 Aktivitas medorong/ menarik beban (Beban berat) 0
32 Ditemukan faktor kontrol 2
Skor total 7
Tabel 5. Rekapitulasi skor Potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan pupuk untuk distribusi
Pemindahan material manual
Nomor
Potensi Potensi Bahaya Skor
Bahaya
33 Estimasi berat benda yang diangkat 6
34 Batang tubuh memuntir saat Mengangkat
35 Mengangkat dengan satu Tangan
36 Mengangkat dengan beban yang tidak terduga/tidak diprediksi
37 Mengangkat 1-5 permenit 1
38 Mengangkat lebih dari 5 kali per menit
39 Posisi benda yang diangkat berada di atas bahu
40 Posisi benda yang diangkat berada di bawah posisi siku
41 Mengangkut benda dengan jarak 5-9 meter 2
42 Mengangkut (membawa) benda dengan jarak lebih dari 9 Meter
43 Mengangkut benda pada saat bertumpu pada lutut 2
Skor Total 11
mengurangi kegiatan MMH dan mengurangi waktu paparan beban berat kepada
pekerja
Acknowledge
Selama penelitian ini, banyak sekali bantuan dan bimbingan yang diperoleh. Oleh
karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada: Bapak Nur Rahman As'ad, S.T.,
M.T dan Ibu Eri Achiraeniwati, S.T., M.M., IPM. selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membantu membimbing menyelesaikan penelitian ini.
Daftar Pustaka
[1] Alfandianto, Putri. (2017). Analisis Biomekanika Pada Postur dan Gerak Tubuh
Operator Book Lift Guna Mengidentifikasi Risk of Musculoskeletal Disorders.
Universitas Teknologi Yogyakarta.
[2] Mayasari, Saftarina. 2016. Ergonomi sebagai Upaya Pencegahan Musculoskeletal
Disorders pada Pekerja. Universitas Lampung
[3] Badan Standardisasi Nasional. (2021). Penetapan SNI 9011:2021 Pengukuran
Dan Evaluasi Potensi Bahaya Ergonomi Di Tempat Kerja
[4] Health and Safety Executive.2022. Manual handling at work
[5] Kementrian Ketenaga Kerjaan. (2018). Aturan Pemeriksaan dan Pengujian K3
[6] Assylla Shafa, Nugraha (2022). Perancangan Strategi Pemasaran dengan
Pendekatan Analisis SWOT dan Metode TOPSIS. Jurnal Riset Teknik Industri
2(2). 129 – 140. https://doi.org/10.29313/jrti.v2i2.1283