You are on page 1of 8

Bandung Conference Series: Industrial Engineering Science https://doi.org/10.29313/bcsies.v3i1.

6789

Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka


Pekerja Kios Berkah Jaya
Egi Asshidiq*, Nur Rahman As'ad, Eri Achiraeniwati
Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam
Bandung, Indonesia.
*Egishidiq@gmail.com, nur_asad@yahoo.co.id, eri_ach@yahoo.co.id

Abstract. Manual material handling (MMH) is an activity that is still widely carried out in Indonesia.
MMH activities of moving and lifting objects can cause skeletal muscle injuries to work accidents if
carried out exceeding ergonomic standards. Kiosk Berkah Jaya is a fertilizer kiosk whose job is to
distribute fertilizer to 4 villages. MMH's work is still being carried out at the Berkah Jaya Kiosk. Every
1 week time limit workers are absent due to complaining of illness and needing treatment, and every
3-12 months there is frequent going in and out of workers. This condition was caused by the burden
transferred to the process of distribution and procurement of Return Fertilizer which exceeded the
standard limit. In the distribution process, the average weight of fertilizer that is transferred manually
is 40 kg per sack with an average frequency of 30 times in 1 day. According to HSE, the weight of
loads that can be moved manually by humans ranges from 1-15 kg and between 16-50 kg must be
moved using tools [4]. The purpose of this study is to identify the risks carried out by workers at Kios
Berkah Jaya and identify any complaints felt by workers. The method used to identify work complaints
and risks uses SNI 9011: 2021. SNI 9011; 2021 which is divided into 3 stages, namely calling for a
suitable method, distributing the GOTRAK questionnaire, level of work risk assessment with a list
protecting potential hazards of ergonomic factors. The checklist of potential ergonomic hazard factors
is divided into 2 parts, namely the checklist of potential hazard factors for ergonomic body posture and
the checklist for potential hazard factors for manual lifting ergonomics. The results of the initial
assistance showed that both workers (100%) complained of discomfort with a score of 12. The results
of the GOTRAK questionnaire recapitulation of workers complained of discomfort in 11 body parts,
namely the neck, shoulders, upper back, lower back, arms, hips, thighs, knees, calves and feet. The list
of assessment results of checks for potential hazard factors for the ergonomics of fertilizer transfer
work for distribution resulted in a score of 7 for body posture and 11 for manual lifting. Scores of body
posture and removal of work fertilizers have a value of ≥7 which means the work is dangerous.
Keyword : MMH (Manual Material Handling), GOTRAK, Ergonomic.

Abstrak. Manual material handling (MMH) merupakan kegiatan yang masih anyak dilakukan Usaha
Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia. Kegiatan MMH memindahkan, dan mengangkat barang
dapat menyebabkan cidera otot rangka hingga kecelakan kerja jika dilakukan melebihi batas standar
ergonomi. Kios berkah jaya merupakan kios pupuk yang bertugas mendistribusikan pupuk ke 4 desa.
Pekerjaan MMH sampai saat ini masih terjadi di Kios Berkah Jaya. Setiap kurun waktu 1 minggu
pekerja absen dikarenakan mengeluhkan sakit dan harus berobat, dan setiap 3-12 bulan sering terjadi
keluar masuk pekerja. Kondisi tersebut disebabkan oleh beban yang dipindahkan pada proses
distribusi yang melebihi batas standar. Pada proses distribusi rata-rata berat pupuk yang dipindahkan
secara manual adalah 40 kg per karung dengan rata-rata frekuensi 30 kali dalam 1 hari. Menurut HSE
berat beban yang dapat dipindahkan secara manual oleh manusia berkisar antara 1 – 15 kg dan berat
antara 16 – 50 kg harus dipindahkan menggunakan alat bantu [4]. Tujuan penelitian ini adalah
mengidentifikasi risiko yang dilakukan oleh pekerja di Kios Berkah Jaya dan mengidentifikasi keluhan
apa saja yang rasakan oleh pekerja. Metode yang digunakan untuk mengidentifikasi keluhan dan risiko
kerja menggunakan SNI 9011 : 2021. SNI 9011: 2021 yang terbagi kedalam 3 tahap yaitu identifikasi
untuk kecocokan metode, penyebaran kuesioner GOTRAK, penilaian level risiko kerja dengan daftar
periksa potensi bahaya faktor ergonomi. Hasil identifikasi menunjukan kedua pekerja (100%)
mengeluhkan ketidaknyamanan dengan skor 12. Hasil rekapitulasi kuesioner GOTRAK pekerja
mengeluhkan ketidak nyamanan pada 11 bagian tubuh yaitu leher, bahu, punggung atas, punggung
bawah, lengan, pinggul, paha, lutut, betis dan kaki. Hasil penilaian daftar periksa potensi bahaya faktor
ergonomi pekerjaan pemindahan pupuk untuk distribusi didapat hasil skor 7 untuk postur tubuh dan
11 untuk pengangkatan beban manual. Skor postur tubuh dan pengangkatan pupuk pekerjaan
mempunyai nilai ≥7 yang berarti pekerjaan tesebut berbahaya.
Kata kunci: MMH (Manual Material Handling), GOTRAK, Ergonomi.

Corresponding Author
Email: nur_asad@yahoo.co.id 348
Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka Pekerja Kios Berkah Jaya | 349

A. Pendahuluan
Kegiatan Manual Material Handling (MMH) masih sering dijumpai di Indonesia.
Walaupun beberapa industri yang relatif modern telah banyak menggunakan mesin
sebagai alat bantu dalam pemindahan material, namun aktivitas MMH masih sering
dijumpai karena dapat dilakukan pada ruang terbatas dan lebih fleksibel [1].
Kios Berkah Jaya merupakan salah satu kios pupuk resmi yang berada di
Kecamatan Tanjungkerta. Kios pupuk ini bertugas untuk menjual pupuk bersubsidi ke
4 desa. Kios Berkah Jaya memiliki 8 jam kerja dimulai pada jam 7.00 sampai dengan
jam 15.00. Dalam menjalankan aktivitas jual belinya kios ini mengandalkan
pemindahan material secara manual untuk memindahkan pupuk. Untuk memindahkan
pupuk Kios Berkah jaya mempunyai 1 orang pekerja tetap dan 1 pekerja lepas untuk
membantu pekerja tetap pada saat proses bongkar pupuk yang dilakukan 1 sampai 2 kali
dalam satu minggu. Pekerja lepas yang membantu pekerja tetap setiap pemindahan
merupakan orang yang berbeda-beda. Permasalahan yang ditemui di Kios Berkah jaya
adalah dalam kurun waktu 1 minggu pekerja tetap akan absen dikarenakan mengeluhkan
kelelahan dan sakit. Kondisi tersebut disebabkan oleh berat pupuk yang dipindahkan
oleh pekerja.
Pupuk yang dipindahkan dalam proses jual beli harian rata-rata memiliki berat
40 kg dengan frekuensi pemindahan 30 kali, tugas pemindahan pupuk ini dilakukan oleh
pekerja tetap. Pemindahan pupuk harian dilakukan dengan cara dipegang didepan dada
proses pemindahan diawali dengan pekerja akan berada dalam posisi badan
membungkuk kemudian mengambil pupuk, dilanjutkan dengan menegakan badan dan
berjalan untuk mengangkut pupuk untuk dipindahkan dari gudang kios ke bahu jalan
atau ke kendaraan konsumen. Pada saat pekerja memindahkan pupuk dari gudang ke
kendaraan konsumen pekerja harus menaiki 6 anak tangga. Gambar pekerja mengangkut
pupuk dapat dilihat pada Gambar 1

Gambar 1. Gambaran Pekerja Mengangkut Pupuk

MSD adalah salah satu penyakit yang mempengaruhi otot rangka. MSD dapat
disebabkan oleh interaksi otot dalam jumlah berlebihan adalah gangguan [2].
SNI 9011;2021 merupakan standar nasional yang berisi batas anjuran
pengangkatan beban manual dan risiko kerja. Pada standar ini juga terdapat metode
untuk mengidentifikasi dan menghitung risiko kerja yang terbagi kedalam 3 tahap yaitu
identifikasi untuk kecocokan metode, penyebaran kuesioner GOTRAK, penilaian level
risiko kerja dengan daftar periksa potensi bahaya faktor ergonomi. Daftar periksa
Industrial Engineering Science
350 | Egi Asshidiq, et al.

potensi bahaya faktor ergonomi terbagi 2 bagian yaitu daftar periksa potensi bahaya
faktor ergonomi postur tubuh dan daftar periksa potensi bahaya faktor ergonomi
pengangkatan beban manual [3]. Tabel identifikasi untuk kecocokan penggunaan SNI
9011 : 2021 dapat dilihat pada Tabel 1, Gambar untuk Kuesioner GOTRAK dapat dilihat
pada Gambar 2.
Tabel 1. Identifikasi Kecocokan Penggunaan SNI 9011 : 2021

Gambar 2. Kuesioner GOTRAK

Berdasarkan uraian masalah maka tujuan penelitian adalah :


1. Mengidentifikasi keluhan apa saja yang alami oleh pekerja yang disebabkan oleh
pekerjaan pemindahan pupuk secara manual.
2. Mengidentifikasi risiko kerja yang dilakukan pekerja.
B. Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan metode subjektif
dan objektif. Metode identifikasi yang digunakan adalah menurut SNI 9011 : 2021. Alur
penelitian pengolahan data dapat dilihat pada Gambar 2.
Vol. 3 No. 1 (2023), Hal: 348-355 ISSN: 2828-2132
Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka Pekerja Kios Berkah Jaya | 351

Mulai

Studi Lapangan:
Observasi Kondisi Perusahaan

Studi Pustaka:
Jurnal, Buku

Identifikasi dan
Perumusan Masalah

Menetapkan Tujuan
Penelitian

Menetapkan Batasan
Penelitian

Melakukan Identifikasi
Awal untuk kecocokan
aplikasi Metode SNI
9011:2021

Mengumpulkan data Berat Pupuk,


Penyebaran Kuesioner Survei Keluhan Aktivitas Kerja dan Posisi Kerja,
Pengumpulan Data Waktu paparan aktivitas dengan
Gangguan Otot Rangka GOTRAK
Potensi Bahaya dan Frekuensi
Aktivitas

Merekap Kuesioner Survei Keluhan Pengolahan Data Melakukan penilaian Potensi Bahaya
Gangguan Otot Rangka GOTRAK Ergonomi Menurut SNI 9011:2021

Melakukan Analisis Keluhan


Gangguan otot rangka
(GOTRAK) dan Potensi
Bahaya Ergonomi

Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3. Alur penelitian

C. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tahapan identifikasi risiko kerja dan keluhan gangguan otot rangka menggunakan SNI
9011:2021 terdiri dari 3 tahapan, tahap pertama yaitu identifikasi tingkat keluhan awal.
Tahap kedua melakukan penyebaran kuesioner survei keluhan gangguan otot rangka.
Tahap ketiga melakukan penilaian potensi bahaya faktor ergonomi.

Identifikasi Awal
Idenitfikasi awal dilakukan kecocokan penggunaan kuesioner GOTRAK dilakukan
untuk mengetahui kecocokan metodeyang digunakan dengan objek penelitian. Syarat
penggunaan kuesioner GOTRAK adalah 30% dari total pekerja mengeluhkan ketidak
nyamanan ( nilai keluhan lebih dari 6 yang berada pada zona kuning ). Berdasarkan
wawancara kepada pekerja didapatkan bahwa pekerja mengeluhkan ketidaknyamanan
dengan tingkat keparahan: sakit parah dengan frekuensi sering untuk kedua jenis
pekerjaan. Hal tersebut menunjukkan kuesioner GOTRAK bisa diaplikasikan pada
objek penelitian ini. Hasil identifikasi awal dapat dilihat pada Tabel 2.

Industrial Engineering Science


352 | Egi Asshidiq, et al.

Tabel 2. Hasil Identifikasi Awal

Kusioner Gangguan Otot Rangka Akibat Kerja (GOTRAK)


Hasil kuesioner GOTRAK didapat pekerja tetap mengeluhkan 11 anggota bagian tubuh.
Keluhan dengan level paling tinggi yaitu sakit dengan frekuensi rata- rata sering yang
dirasakan pada 5 bagian tubuh. Rekapitulasi kuesioner GOTRAK dapat dilihat pada
Tabel 3.
Tabel 3. Rekapitulasi Kuesioner GOTRAK

Pekerja Tetap Pekerja Lepas


Bagian tubuh Kemungkinan Kemungkinan
yang dikeluhkan Tingkat FrekuensiPekerjaan yang Tingkat Frekuensi Pekerjaan yang
keluhan keluhan menyebabkan keluhan keluhan menyebabkan
masalah masalah
Leher Sakit Selalu Memangkul Pupuk Sakit Selalu Memangkul Pupuk
Punggu Atas Tidak nyaman Terkadang Memangkul Pupuk Sakit Selalu Memangkul Pupuk
Sakit
Bahu Sakit Sering Memangkul Pupuk Selalu Memangkul Pupuk
Parah
Punggung Bawah Sakit Sering Memangkul Pupuk Sakit Sering Memangkul Pupuk
Tangan Sakit Selalu Memangkul pupuk Tidak Terdapat Keluhan
Tidak
Lengan Tidak nyaman Sering Memangkul pupuk Terkadang Memangkul Pupuk
Nyaman
Pinggul Tidak nyaman sering Mengangkat pupuk Sakit Sering Mengangkat pupuk
Menaiki dan Menaiki dan
Paha Tidak nyaman Sering Sakit Selalu
menuruni tangga menuruni tangga
Menaiki dan Menaiki dan
Lutut Sakit Sering Sakit Sering
menuruni tangga menuruni tangga
Menaiki dan Menaiki dan
Betis Tidak nyaman Sering Sakit Selalu
menuruni tangga menuruni tangga
Menaiki dan Tidak Menaiki dan
Kaki Tidak nyaman Terkadang Sering
menuruni tangga Nyaman menuruni tangga

Daftar Periksa Potensi Bahaya Faktor Ergonomi


Tahap pertama penentuan level risiko kerja yaitu menentukan potensi bahaya pada
pekerjaan pemindahan pupuk untuk distribusi. Penentuan potensi bahaya faktor
ergonomi postur tubuh didasarkan pada postur tubuh yang dilakukan pekerja pada satu
siklus pemindahan tubuh. Hasil perhitungan daftar periksa potensi bahaya faktor
ergonomi dapat dilihat pada tabel 4 dan tabel 5.
Tabel 4. Rekapitulasi skor Potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan pupuk untuk distribusi
Postur tubuh

Nomor
Potensi Potensi Bahaya Skor
Bahaya
Leher : memuntir atau menekuk Leher yang memuntir > 20°,
1 0
dan/atau Leher yang menekuk ke depan > 20° atau ke belakang < 5°
Bahu: Lengan atau siku yang tidak ditopang, dengan posisi di atas
2 1
tinggi perut
Vol. 3 No. 1 (2023), Hal: 348-355 ISSN: 2828-2132
Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka Pekerja Kios Berkah Jaya | 353

3 Rotasi lengan bawah secara cepat


4 Pergelangan tangan: menekuk ke depan atau ke samping 1
5 Gerakan lengan sedang: Gerakan stabil dengan jeda teratur
Gerakan lengan intensif: Gerakan cepat yang stabil tanpa jeda yang
6
teratur
7 Mengetik secara berselang (diselingi aktivitas lain atau istirahat)
8 Mengetik secara Intensif
Menggenggam dengan kuat dalam posisi "power grip" dengan gaya
9 0
> 5 kg
Memencet/ menjepit benda dengan jari-jari tangan dengan gaya > 1
10
kg
11 Kulit tertekan oleh benda yang keras atau runcing 0
Menggunakan telapak tangan atau pergelangan tangan untuk
12
memukul (berfungsi seperti palu)
13 Getaran lokal (tanpa peredam)
erdapat faktor yang membuat ritme kerja tubuh bagian atas dan/atau
14
lengan tidak dapat dikontrol oleh pekerja
15 Pencahayaan (pencahayaan yang kurang atau silau) 0
16 Temperatur terlalu tinggi atau rendah
Tubuh membungkuk ke depan atau menekuk ke samping: dengan
17
sudut antara 20°- 45°
18 Tubuh membungkuk ke depan > 45° 0
19 Tubuh menekuk ke belakang hingga 300
20 Pemuntiran torso (batang tubuh) 1
Gerakan paha menjauhi tubuh ke samping (abduction) secara
21
berulang-ulang atau berkepanjangan.
22 Posisi berlutut atau jongkok
Pergelangan kaki menekuk ke atas atau ke bawah secara berulang-
23 1
ulang.
Tabel 4. Rekapitulasi skor Potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan pupuk untuk distribusi
Postur tubuh (Lanjutan)

Nomor
Potensi Potensi Bahaya Skor
Bahaya
Aktivitas pergelangan kaki (contoh; menginjak pedal), ATAU perlu
24 bekerja berdiri dengan pijakan yang tidak memadai, ATAU kaki
berusaha menyeimbangkan tubuh/posisi
Duduk dalam waktu yang lama tanpa sandaran atau penopang
25
punggung yang memadai
Bekerja dengan berdiri diam dalam jangka waktu lama atau duduk
26
tanpa pijakan kaki yang memadai
27 Tubuh tertekan oleh benda yang keras/runcing 0
31 Aktivitas medorong/ menarik beban (Beban berat) 0
32 Ditemukan faktor kontrol 2
Skor total 7

Industrial Engineering Science


354 | Egi Asshidiq, et al.

Tabel 5. Rekapitulasi skor Potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan pupuk untuk distribusi
Pemindahan material manual

Nomor
Potensi Potensi Bahaya Skor
Bahaya
33 Estimasi berat benda yang diangkat 6
34 Batang tubuh memuntir saat Mengangkat
35 Mengangkat dengan satu Tangan
36 Mengangkat dengan beban yang tidak terduga/tidak diprediksi
37 Mengangkat 1-5 permenit 1
38 Mengangkat lebih dari 5 kali per menit
39 Posisi benda yang diangkat berada di atas bahu
40 Posisi benda yang diangkat berada di bawah posisi siku
41 Mengangkut benda dengan jarak 5-9 meter 2
42 Mengangkut (membawa) benda dengan jarak lebih dari 9 Meter
43 Mengangkut benda pada saat bertumpu pada lutut 2
Skor Total 11

Keterangan = Potensi Bahaya Tidak Terdapat pekerjaan


Hasil akhir penilaian potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan pupuk untuk
distribusi pada Tabel 4 dan 5 didapat skor akhir yaitu potensi bahaya faktor ergonomi
postur tubuh dengan skor akhir 7 dan potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan beban
manual 11. Skor potensi bahaya postur tubuh dan skor potensi bahaya pemindahan
beban manual skor ≥ 7. Menurut SNI 9011:2021 skor ≥ 7 berarti pekerja tersebut
berbahaya. Berdasarkan kondisi tersebut maka perlu dilakukan perbaikan. Diketahui
tingginya level risiko tersebut disebabkan oleh berat beban yang diangkat oleh pekerja
yaitu 40 kg. Menurut HSE berat beban yang dapat dipindahkan secara manual oleh
manusia berkisar antara 1 – 15 kg dan berat antara 16 – 50 kg harus dipindahkan
menggunakan alat bantu [4]. Perbaikan yang diusulkan adalah perancangan fasilitas
berupa alat bantu untuk memindahkan pupuk dari gudang ke kendaraan konsumen.
Tujuan perancangan fasilitas adalah untuk mengurangi kegiatan pemindahan material
secara manual, mengurangi paparan berat beban berlebih pada pekerja, dan mengurangi
paparan potensi bahaya postur tubuh pada saat pekerja mengangkat pupuk.
D. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan didapat kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil Kuesioner GOTRAK menunjukan pekerja tetap dan pekerja lepas
mengeluhkan rasa tidak nyaman pada 11 anggota bagian tubuh. Bagian tubuh
yang dikeluhkan tidak nyaman oleh pekerje meliputi leher, bahu, punggung atas,
punggung bawah, lengan, pinggul, paha, lutut, betis dan kaki. Tingkat keluhan
yang dirasa oleh pekerja rata-rata pada tingkat sakit dengan frekuensi sering.
2. Hasil perhitungan potensi bahaya faktor ergonomi pemindahan pupuk untuk
distribusi mempunyai skor 7 untuk postur tubuh dan 11 untuk pengangkatan
beban secara manual. Skor postur tubuh dan pengangkatan pupuk pekerjaan
mempunyai nilai ≥7 yang berarti pekerjaan tesebut berbahaya. Maka berdasarkan
hasil perhitungan tersebut pekerjaan yang beban fisik yang diterima pekerja
berbahaya.
3. Perbaikan yang diusulkan adalah berupa perancangan fasilitas yang bertujuan

Vol. 3 No. 1 (2023), Hal: 348-355 ISSN: 2828-2132


Identifikasi Risiko Kerja dan Keluhan Gangguan Otot Rangka Pekerja Kios Berkah Jaya | 355

mengurangi kegiatan MMH dan mengurangi waktu paparan beban berat kepada
pekerja

Acknowledge
Selama penelitian ini, banyak sekali bantuan dan bimbingan yang diperoleh. Oleh
karena itu, ucapan terima kasih disampaikan kepada: Bapak Nur Rahman As'ad, S.T.,
M.T dan Ibu Eri Achiraeniwati, S.T., M.M., IPM. selaku Dosen Pembimbing yang
senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk
membantu membimbing menyelesaikan penelitian ini.
Daftar Pustaka
[1] Alfandianto, Putri. (2017). Analisis Biomekanika Pada Postur dan Gerak Tubuh
Operator Book Lift Guna Mengidentifikasi Risk of Musculoskeletal Disorders.
Universitas Teknologi Yogyakarta.
[2] Mayasari, Saftarina. 2016. Ergonomi sebagai Upaya Pencegahan Musculoskeletal
Disorders pada Pekerja. Universitas Lampung
[3] Badan Standardisasi Nasional. (2021). Penetapan SNI 9011:2021 Pengukuran
Dan Evaluasi Potensi Bahaya Ergonomi Di Tempat Kerja
[4] Health and Safety Executive.2022. Manual handling at work
[5] Kementrian Ketenaga Kerjaan. (2018). Aturan Pemeriksaan dan Pengujian K3
[6] Assylla Shafa, Nugraha (2022). Perancangan Strategi Pemasaran dengan
Pendekatan Analisis SWOT dan Metode TOPSIS. Jurnal Riset Teknik Industri
2(2). 129 – 140. https://doi.org/10.29313/jrti.v2i2.1283

Industrial Engineering Science

You might also like