You are on page 1of 11

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)

Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)


http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Analisis Praktik Menggendong pada Buruh Gendong Wanita di Pasar Induk


Buah pada Sayur Giwangan Kota Yogyakarta
Hesti Meylia Pratiwi, Baju Widjasena, Suroto
Bagian Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro
Email: hestimeyliapratiwi@gmail.com

Abstract :The manual manpower using is still not inevitable despite the
development of the world's technology is already using devices automatically.
One of them is the work of lifting and carrying properties manually. The survey
has been conducted to report that 17.3 million people in the United Kingdom
have experienced back pain. This amount of 1.1 million people experience
paralysis due to back pain. The purpose of this research was to analyzed the
cradling practicefor women carrying fruit and vegetable labour at the market
Giwangan Yogyakarta City. This research was using qualitative research with
descriptive analysis method with observation and in-depth interviews. The
subjects of these studies amounted to 6 people as the main informant labours
carrying. The results showed that the length of time working was more than 8
hours but the labours had the time to rest. Practice of carrying was not entirely
correct in terms of technique of lifting weights. Load was transported in a single
transport which had a range of 25 kg to 95 kg. The average frequency of freight
per day conducted 8-25 times with a distance of approximately 1.776 metres in
length was more than 2 hours. The attitude of the work being used was the
working attitude of bending, lifting and carrying loads. In this study did not find
any repetitive motion. The conclusion from this research was the holding practice
of labours carrying still was not entirely correct and there should be improvement
work. The suggestion for market managementwas to organizeda public
awareness about the importance of safety in the workplace and providedpublic
health facilities.

Keywords : Manual handling, practice of cradling, workers carrying

147
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

PENDAHULUAN 17,3 juta orang di Inggris pernah mengalami


Latar Belakang nyeri punggung. Dari jumlah ini 1,1 juta
Penggunaan tenaga manusia secara orang mengalami kelumpuhan akibat
manual masih belum bisa dihindari secara nyeri punggung.5National Safety Council
keseluruhan meskipun perkembangan juga melaporkan bahwa sakit akibat kerja
teknologi di dunia sudah maju dan segala yang frekuensi kejadiannya paling tinggi
sesuatunya serba otomatis.1 Dalam sektor adalah sakit atau nyeri pada punggung yaitu
formal dan sektor informal juga masih 22% dari 1.700.000 kasus.6
banyak yang menggunakan tenaga Pada survei awal penelitian yang
manusia untuk melakukan pekerjaan dilakukan dengan observasi melalui
tertentu, salah satunya yaitu pekerjaan wawancara dengan 6 orang buruh gendong,
mengangkat dan membawa beban secara diketahui bahwa buruh gendong cenderung
manual atau yang biasa disebut dengan mengeluhkan terutama nyeri pada kaki
manual handling. kemudian nyeri pada punggung bawah.
Manual handling adalah melakukan Jumlah buruh gendong wanita di Pasar
perpindahan atau penyokong beban yang Induk Giwangan Buah dan Sayur Kota
termasuk aktivitas mengangkat, Yogyakarta yang bekerja tidak rutin setiap
meletakkan, mendorong, menarik, hari diperkirakan sebanyak 100-120 orang,
membawa atau memindahkan dengan beberapa dari mereka ada yang sudah
kekuatan tangan atau tubuh.Aktivitas memiliki pelanggan tetap dan pangkalan
manual handling yang tidak tepat dapat tertentu.
mengakibatkan kerugian bahkan Beban yang diangkut dalam sehari
2
kecelakaan pada pekerja. Masalah mencapai kurang lebih 2 kuintal dan jika
ergonomi yang terjadi pada pekerja bidang dalam keadaan banyaknya permintaan
angkat-angkut salah satunya adalah nyeri pasar dapat lebih dari 4 kuintal sehari.
pada otot punggung yang digunakan untuk Rentangan usia para buruh gendong adalah
bekerja.Keluhan yang biasa diderita pekerja 30-55 tahun. Beban yang diangkut setiap
dibidang angkat-angkut adalah pada sistem buruh gendong dalam sekali angkut
muskuloskeletal. berkisar antara 60-90 kg.
Keluhan muskuloskeletal adalah Para buruh gendong mengangkat
keluhan pada bagian-bagian otot skeletal beban sebanyak kurang lebih 15 kali perhari
yang dirasakan oleh seseorang mulai dari dan bahan bisa lebih, demi mengejar upah
keluhan yang sangat ringan sampai dengan dari pada memperhatikan faktor risiko nyeri
sangat berat. Keluhan hingga kerusakan punggung, seperti tidak memperhatikan
inilah yang biasanya diistilahkan dengan berat beban maksimal yang boleh diangkat,
musculoskeletal disorders (MSDs).3 Nyeri frekuensi angkat maksimal dalam sehari
punggung bawah merupakan penyebab kerja, mereka bekerja dengan teknik atau
paling sering yang menghambat aktivitas cara mengangkat yang salah, seperti
pada anak muda dan setengah baya.4 pekerja selalu membungkukkan badan
Sekitar 60-80% orang pernah ketika mengangkat barang, terkadang tidak
mengalami nyeri punggung di negara memakai alas kaki, tidak merapatkan kaki
Inggris. Nyeri punggung merupakan salah pada barang yang hendak diangkat, dan
satu alasan utama untuk tidak bekerja, tidak memperhatikan jarak tempuh
dan setiap tahunnya jutaan hari kerja pengangkutan dari tempat mengambil
hilang akibat nyeri punggung. Di Inggris barang hingga sampai ke tempat tujuan
dan Amerika Serikat kejadian nyeri sehingga ini bisa lebih menambah risiko
punggung terutama nyeri bagian bawah terjadinya nyeri punggung.
telah mencapai proporsi endemik. Survei Aktivitas buruh gendongdi Pasar
yang telah dilakukan melaporkan bahwa Induk Buah dan Sayur Giwangan tidak

148
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

memiliki batasan waktu yang jelas. Kondisi melakukan pekerjaan tersebut, dan
Pasar Induk Buah dan Sayur Giwangan bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan,
yang beroperasi selama 24 jam tidak alat yang digunakan, tempat pekerjaan
menutup kemungkinan bagi buruh tersebut dilakukan, dan aspek psikososial
gendonguntuk beraktivitas baik pada pagi dari lingkungan kerja.Istilah ergonomi
hari, siang ataupun malam hari. Hal ini yang berasal dari bahasa Yunani, taitu “ergon”
menyebabkan pola bekerja-istirahat pada yang berarti kerja dan “nomos” yang berarti
pekerjaan buruh gendong tidak terorganisir peraturan atau hukum. Prinsip dari
dan tidak menentu. Semua aktivitas manual ergonomi adalah user centered design,
handling yang dilakukan oleh buruh yaitu bila suatu objek, sistem, atau
gendong dilakukan tanpa alat bantu lingkungan dimaksudkan untuk digunakan
sehingga sepenuhnya mengandalkan oleh manusia, maka desainnya harus
kekuatan fisik masing-masing orang. berdasarkan karakteristik fisik dan mental
Beban tersebut dilakukan dengan manusia penggunannya.7
cara menggendong di punggung. Jarak
tempuh tiap frekuensi angkut sebenarnya MANUAL MATERIAL HANDLING
berbeda-beda tergantung dimana letaknya Manual handling adalah setiap
konsumen berada, namun dalam keadaan aktivitas yang melibatkan penggunaan
permintaan normal adalah 50-100 tenaga otot untuk mengangkat,
meter.Rentangan masa kerja buruh memindahkan, mendorong, manarik,
gendong yaitu antara 3-20 tahun.Dari membawa, atau menahan setiap objek,
rentang waktu lama kerja buruh gendong termasuk manusia atau hewan. Ruang
dan frekuensi angkat-angkut yang lingkupnya tidak terbatas pada aktivitas
dilakukan, penulis melihat bahwa para mengangkat beban yang berat tapi juga
buruh gendong tidak ada yang bungkuk. termasuk aktivitas yang berulang,
Oleh karena itu peneliti tertarik menjadikan peregangan otot yang terus menerus ketika
buruh gendong wanita sebagai objek saat menahan atau menopang beban, dan
penelitian untuk mengetahui sejauh mana aktivitas tubuh saat bertahan dalam suatu
pengetahuan dan sikap pada praktik postur.8
penerapan gendong terhadap manual Ketidaksesuaian yang dilakukan
handling di Pasar Induk Buah dan Sayur pekerja dalam menangani beban dengan
Giwangan Kota Yogyakarta. cara manual, yang dapat mengakibatkan
Adapun tujuan umum penelitian ini terjadinya cedera atau pun penyakit akibat
adalah menganalisis praktik menggendong kerja bisa disebabkan karena memindahkan
pada buruh gendong wanita di Pasar Induk objek yang terlalu berat, postur yang salah
Buah dan Sayur Giwangan Kota (postur janggal) dalam menangani beban,
Yogyakarta. Tujuan khusus yaitu cara angkat yang salah, menggunakan
mendeskripsikan dan menganalisis tenaga berlebihan saat bekerja dan
karakteristik pekerja, karakteristik material, pergerakan berulang yang cepat.9
lingkungan kerja, kegiatan sikap kerja
Manual Handling, repetitive work pada METODE PENELITIAN
Manual Handling pada buruh gendong Penelitian ini merupakan jenis penelitian
wanita di Pasar Induk Buah dan Sayur kualitatif yang bersifat deskriptif, yaitu suatu
Giwangan. metode penelitian yang menggunakan kata-
kata sebagai unit analisis, karena data yang
TINJAUAN PUSTAKA dihasilkan berbentuk kata-kata, ungkapan
ERGONOMI dan narasi yang dikemukakan oleh subjek
Ergonomi adalah ilmu tentang penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan
pekerjaan, mengenai orang yang tujuan utama untuk menyelidiki,

149
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

menemukan, menggambarkan dan gendong yang menjadi responden di


menjelaskan suatu keadaan secara dalam penelitian ini mempunyai potensi
objektif.15 Penelitian ini dalam terjadinya keluhan otot seperti
akanmenggambarkan dan menjelaskan Musculosceletal disorders (MSDS) dan
praktik menggendong pada buruh gendong Low Back Pain (LBP).
wanita di Pasar Induk Buah dan Sayur
Giwangan Kota Yogyakarta.Subjek 2. Jenis Kelamin
penelitian ini yaitu buruh gendong bagian Tentu sudah dapat dilihat bahwa
buah dan buruh gendong bagian sayur. seluruh responden adalah berjenis
Penelitian akan dilakukan dengan kelamin wanita.Jenis kelamin sangat
wawancara untuk kemudian dilakukan mempengaruhi tingkat risiko keluhan
analisis mengenai karakteristik pekerja, otot.Hal ini terjadi karena secara
karakteristik material, lingkungan kerja, fisiologis, kemampuan otot wanita
praktik penerapan gendong, sikap kerja dan memang lebih rendah dari pada pria.
repetitive work. . Untuk informan triangulasi Kekuatan otot wanita hanya sekitar dua
yaitu anggota paguyuban yang juga menjadi per tiga dari kekuatan otot pria.,
pengurus dalam YASANTIkarena yang sehingga daya tahan otot pria pun lebih
mengetahui perkembangan dan tinggi dibandingkan dengan wanita.
mendampingi bueuh gendong di lapangan. Wanita mempunyai kekuatan 65%
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam mengangkat dibanding rata-rata
adalah wawancara, observasi, pria.Hal tersebut disebabkan karena
dokumentasi, dan studi pustaka. Alat wanita mengalami siklus biologi seperti
pengumpul data dalam penelitian ini haid, kehamilan, nifas, menyusui dan
menggunakan panduan wawancara lain-lain. Sebagai gambaran kekuatan
mendalam, pedoman observasi, kamera, wanita yang lebih jelas, wanita muda
recorder dan buku catatan. dan laki-laki tua kemungkinan dapat
mempunyai kekuatan yang hampir
HASIL DAN PEMBAHASAN sama.11
Karakteristik Pekerja 3. Masa Kerja
1. Usia Masa kerja merupakan
Dari hasil penelitian ini akumulasi aktivitas kerja seseorang
didapatkan bahwa seluruh buruh yang dilakukan dalam jangka waktu
gendong memiliki rentang usia yaitu 40 panjang.Apabila aktivitas tersebut
tahun hingga 60 tahun.Seiring usia dilakukan terus-menerus dalam jangka
bertambah tua akan diikuti ketahanan waktu bertahun-tahun tentunya dapat
dan kekuatan otot menurun. Pada umur mengakibatkan gangguan pada tubuh.
35 tahun sebagian pekerja akan Pekerja yang bekerja mengangkat dan
mengalami peristiwa pertama dalam membawa beban berat setiap hari,
sakit punggung dan tingkat kelelahan maka tulang belakangnya akan terus
akan semakin bertambah sesuai mengalami penekanan sehingga lama
dengan bertambahnya umur. Pada usia kelamaan sikap tubuhnya akan
yang meningkat akan diikuti dengan berubah. Perubahan ini terjadi sebagai
proses degradasi dari organ sehingga akibat dari kebiasaan mereka bertumpu
dalam hal ini kemampuan organ akan saat membawa beban. Cara bekerja di
menurun. Dengan adanya penurunan dalam waktu lama dengan sikap yang
kemampuan organ, maka hal ini akan salah, dapat menyebabkan nyeri
menyebabkan tenaga kerja akan pinggang yang kronis
semakin mudah mengalami kelelahan Hasil wawancara mendalam
otot.10 Oleh karena itu para buruh yang dilakukan oleh peneliti kepada

150
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

responden bahwa seluruh responden istirahat yang lama jika tidak ada yang
memiliki masa kerja lebih dari 5 membutuhkan jasanya. Mereka
tahun.Masa kerja yang paling rendah menghabiskan waktu jam kerjanya
adalah 5 tahun dan masa kerja yang dengan duduk bersantai jika tak ada
paling tinggi adalah 32 pelanggan jasa.
tahun.Berdasarkan penelitian Meski buruh gendong memiliki
sebelumnya mengenai masa kerja waktu kerja yang berlebih namun pada
dengan keluhan MSDs, hasil penelitian yang terjadi di lapangan selama lebih
tersebut menunjukkan bahwa risiko dari 8 jam kerja tersebut mereka tidak
untuk menderita nyeri punggung sangat selalu setiap saat melakukan aktivitas
berhubungan dengan lama menggendong maupun mengangkat
kerja.Semakin lama bekerja, semakin beban. Hal ini yang disebabkan karena
tinggi tingkat risiko untuk menderita mereka adalah penyedia jasa yang
nyeri punggung. Pekerja yang memiliki dimana tidak setiap waktu jasa mereka
masa kerja > 5 tahun memiliki tingkat dibutuhkan. Jika tidak ada permintaan
risiko 7,26 kali lebih besar menderita jasa ataupun menggendong, mereka
nyeri punggung dibanding dengan yang akan duduk-duduk dengan santai
memiliki masa kerja < 5 tahun. Hasil di sembari menunggu jasa mereka untuk
atas sesuai dengan teori yang bahwa dibutuhkan. Tentunya jika mereka
keluhan MSDs akan semakin beristirahat dalam jangka yang lama
bertambah ketika masa kerja maka tubuh akan mengembalikan
seseorang bertambah juga kejenuhan energi yang hilang. Apabila aktivitas
baik secara fisik maupun secara psikis. menggendong maupun mengangkat
4. Lama Waktu Kerja beban mereka dihitung dalam satuan
Umumnya seseorang bekerja jam, rata-rata mereka memperoleh
sehari secara baik umumnya 6-8 jam. kegiatan menggendong adalah 2
Memperpanjang waktu kerja lebih dari hingga 6 jam kerja dan kemudian
kemampuan tersebut biasanya tidak sisanya adalah waktu istirahat.
disertai efisiensi yang tinggi, bahkan
biasanya terlihat penurunan Karakteristik Material
produktivitas serta kecendurungan 1. Beban
untuk timbulnya kelelahan, penyakit Berat beban merupakan ukuran
akibat kerja dan kecelakaan. Dalam suatu barang yang akan diangkat oleh
seminggu biasanya seseorang dapat para buruh gendong dan dinyatakan
bekerja dengan baik 40-50 jam. Makin dalam kg. Berat beban yang diangkat
panjang waktu kerja, makin besar harus mampu disesuaikan dengan
kemungkinan terjadinya hal-hal yang kondisi fisik dan kemampuan tubuh
tidak diinginkan. seseorang.
Berdasarkan hasil wawancara Berat ringannya beban akan
mendalam yang dilakukan didapatkan mempegaruhi kinerja pekerja. Beban
hasil bahwa seluruh informan utama yang berat akan mengakibatkan
memiliki jam kerja lebih dari 8 jam dan pekerja cepat mengalami kelelahan.
bahkan beberapa dari mereka bekerja Beban yang diangkut oleh para buruh
hingga 17 jam per hari. Jam kerja yang gendong setiap harinya akan berbeda-
diterapkan oleh buruh gendong tidak beda sesuai dengan kemampuan
sesuai dengan standar yang individu dan kondisi barang.
seharusnya. Buruh gendong yang Beban yang diangkat dalam
meskipun ia memiliki jam kerja yang sekali angkut berkisar dari 25 kg
lama tetapi ia juga bisa memiliki waktu sampai dengan 95 kg bahkan

151
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

adakalanya ada yang sanggup diameter 81 cm dengan tinggi 58 cm.


mencapai 100 kg. Beban angkat ini Material yang berbahan jaring-jaring
tidak sesuai dengan standar yang yang biasanya diisi oleh kentang
diharuskan dimana seharusnya untuk memiliki diameter 43 cm dengan tinggi
pekerja wanita diperbolehkan 70 cm. Dan yang terakhir kotak kayu
mengangkat 16 kg.dengan frekuensi memiliki tinggi 44 cm, lebarnya 60 cm
angkat sebanyak 8-25 kali memberikan dan panjangnya 45 cm.
pembebanan yang berlebih. Jika beban Masing-masing dimensi beban
yang diangkat tidak mampu ditopang yang ada di pasar ini memiliki cirinya
oleh tubuh, maka dapat menyebabkan sendiri. Beberapa buruh gendong
terjadinya cidera misalnya saja pada mengeluhkan bentuk dan ukuran dari
tulang belakang yang mengalami nyeri beban yang akan digendong seperti
baik itu punggung belakang, bahu contohnya pada beban yang berbentuk
maupun punggung bagian atas.Akibat kotak dengan bahan kayu, yang jika
dari beban yang terlalu berat atau menggendong akan terasa sakit pada
kemampuan fisik yang terlalu lemah punggung bawah dan dapat membuat
dapat mengakibatkan seorang pekerja kulit menjadi hitam lebam akibat
menderita gangguan atau penyakit kerasnya bahan. Selain itu, apabila ada
akibat kerja. konsumen jasa buruh gendong yang
Berdasarkan hasil penelitian, memiliki barang hanya per satu plastik
beban angkat yang dilakukan oleh akan menyulitkan saat menggendong
buruh gendong wanita Pasar Induk karena akan semakin banyak tumpukan
Buah dan Sayur Giwangan Kota yang ditaruh pada tubuh dan bahkan
Yogyakarta sudah sangat jauh melebihi dapat membuat leher buruh gendong
batas angkat yang direkomendasikan sakit akibat menahan beban agar tidak
untuk pekerjaan yang secara rutin jatuh. Dalam dimensi beban, umumnya
dilakukan.Hal ini pun sejalan dengan jika objek sulit dipegang seperti terlalu
adanya penelitian yang sebelumnya lebar, terlalu besar, bahannya yang
yang menyatakan, bahwa ada terlalu keras dapat menyebabkan
hubungan antara berat beban dengan beban tambahan pada saat memegang
keluhan nyeri punggung bawah pada atau pun menggendong, hal demikian
tenaga kerja bongkar muat barang di tentunya akan meningkatkan resiko
pelabuhan Nusantara Kota Pare-Pare pada saat menurunkan beban.
Tahun 2012. Ukuran dan bentuk objek ikut
2. Dimensi Beban mempengaruhi terjadinya gangguan
Berdasarkan hasil wawancara otot rangka.Ukuran objek harus cukup
mendalam dan observasi yang kecil agar dapat diletakkan sedekat
dilakukan, ditemukan bahwa bentuk mungkin dari tubuh.Sedangkan bentuk
beban tersebut bermacam-macam, objek yang baik harus memiliki
yaitu ada yang berbentuk kotak dengan pegangan, tidak ada sudut tajam dan
berbahan kayu, ada yang berbahan tidak dingin atau panas saat
plastik kecil per satuan barang, ada diangkat.Mengangkat objek tidak boleh
yang berbentuk keranjang berbahan hanya dengan mengandalkan kekuatan
rotan, ada yang berbentuk kotak jari, karena kemampuan otot jari
berbahan kertas kardus dan ada jaring terbatas sehingga dapat cidera pada
berbahan plastik seperti tempat buah jari.
kelengkeng. Peneliti melakukan
observasi dengan cara pengukuran Lingkungan Kerja (Permukaan Lantai)
yaitu keranjang rotan yang memiliki

152
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Berdasarkan hasil wawancara peletakkan bebannya akan sangat lebih


mendalam yang dilakukan didapatkan mudah, buruh gendong hanya akan
bahwa seluruh buruh gendong membalikkan tubuhnya dan berjalan
mengeluhkan adanya lantai yang licin serta mundur kemudian meletakkan barang
sampah yang kurang terorganisir. Lantai ketika barang tersebut telah menyentuh
yang licin dan tidak rata akan meningkatkan badan mobil. Jika konsumen menggunakan
kemungkinan terpeleset, tersandung dan kendaraan bermotor akan berbeda
terjatuh karena terjadinya gerakan tiba-tiba gerakannya. Beban yang digendong akan
yang tidak dapet diperkirakan. Keberadaan diletakkan di atas motor dan melakukan
tangga lain atau jalan yang naik dapat gerakan memuntirkan tubuh sedikit dengan
meningkatkan resiko cidera dengan tangan menahan agar beban tidak jatuh dan
menambah kompleksitas gerakan pada saat tetap seimbang. Praktik menggendong
menangani objek yang sedang diangkat.12 ataupun sikap kerja yang dilakukan oleh
Berdasarkan hasil observasi di buah dan sayur tidak ditemukan adanya
lapangan pun memang sampah memang perbedaan, yang membedakan hanyalah
berserakan.Apalagi jika sehabis kegiatan pada beban kerja, sistem pengupahan dan
bongkar muat selesai makin banyak intensitas mobil bongkar muat yang datang
sampah yang berceceran.Sampah tersebut ke pasar.
beraneka ragam, seperti sampah bekas Dalam teknik mengangkat beban
sayur yang berjatuhan saat menggendong yang diterapkan oleh buruh gendong belum
dan bongkar muat, sampah plastik bekas sepenuhnya dikatakan benar.Teknik
minuman, sampah kulit buah semangka, mengangkat beban yang harusnya
pisang dan jeruk. dilakukan, langkah-langkahnya adalah
posisi kaki harus ditempatkan dekat dengan
Praktik Penerapan Gendong beban, kemudian lutut dan pinggul ditekuk
Aktivitas yang dilakukan pertama kali (posisi jongkok). Beban yang akan diangkat,
adalah menawarkan jasa pada konsumen dipegang dengan erat. Beban selalu
dengan menanyakan apakah membutuhkan diusahakan dekat dengan tubuh.Beban
jasa gendongannya apa tidak dan pada diangkat dengan menggunakan otot-otot
saat konsumen membutuhkan jasanya, yang kuat dari kaki untuk mengangkat.
buruh gendong akan mengangkat barang Posisi punggung harus tetap lurus hingga
pembeli untuk ditimbang beratnya dengan proses mengangkat beban selesai (posisi
bantuan buruh gendong lain. Atau kuli berdiri). Semua gerakan halus (pelan),
angkut yang ada di kios penjual sayur atau gerakan menyentak atau gerakan memutar
buah.Pada saat dilakukannya kegiatan sebaiknya harus dihindari. Beban akan
menimbang disitu akan ditentukannya harga maksimal apabila buruh gendong
jasa menggendong. Semakin berat beban melakukan gerakan berdiri dan
yang diangkutnya dan semakin jauh jarak membungkuk.
tempuh yang ditujunya akan semakin tinggi Berdasakan hasil wawancara
harga jasa yang diperoleh oleh buruh mendalam, beberapa responden pernah
gendong tersebut. Setelah digendong mendapatkan penyuluhan tentang tata cara
barang konsumen tersebut, buruh gendong angkat-angkut yang benar, seperti
akan mengikuti dimana tempat kendaraan perhitungan berat beban yang harus
konsumen berada. Kemudian barang akan diangkut dengan perbandingan berat tubuh
diletakkan sesuai dengan tempatnya. Pada responden, cara-cara mengangkat dan
saat proses peletakkan beban yang mengangkut yang aman dan penjelasan
digendong akan menyesuaikan dengan mengenai penyakit yang akan timbul jika
kondisi lingkungan sekitar seperti jika tidak memperhatikan langkah-langkah
konsumen menggunakan mobil maka mengangkat dan mengangkut yang aman.

153
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

Tetapi dalam yang terjadi di lapangan menyebabkan stres fisik yang berakibat
adalah beberapa dari mereka masih ada pada kelelahan dan meningkatnya resiko
yang salah dan belum sepenuhnya baik cedera. Secara umum, membawa beban
dalam praktik mengangkat beban dan pada jarak lebih dari 10 meter akan
membawanya Faktor-faktor yang menyebabkan stress fisik. Frekuensi
mempengaruhinya adalah faktor ekonomi pengangkutan barang bervariasi antara 5-
keluarga dan faktor usia dan pemahaman 25 kali.Frekuensi pengangkutan barang
tentang manual handling masih belum yang berlebih juga dapat meningkatkan
begitu baik. Responden mengeluhkan beban kerja mereka. Semakin banyak
bahwa jika mengurangi berat mereka akan frekuensi pengangkutan dan semakin jauh
kesulitan untuk memenuhi kebutuhan jarak tempuh yang dilalui, akan
ekonomi keluarga, karena semua kios mengaibatkan semakin banyak tenanga
penerima bongkar muat menolak membagi yang mereka kerahkan serta nantinya akan
dua berat beban. berdampak terhadap menurunnya stamina
Buruh gendong pada bagian sayur fisik mereka.
diketahui bahwa melakukan pekerjaan Hampir seluruh responden dalam
menggendong membutuhkan durasi ≥ 2 jam penelitian ini pernah dan sering mengalami
jika banyaknya mobil bongkar muat yang kejadian atau kecelakaan saat
datang dan banyaknya yang membutuhkan bekerja.Kejadian tersebut dapat timbul
jasa menggendong. Durasi yang lebih dari 2 dikarenakan berbagai kondisi, seperti
jam tersebut termasuk dalam durasi terkena benda yang tajam pada saat
panjang. Dalam durasi ≥ 2 jam tersebut, mengangkat, lokasi kerja yang licin dan
buruh gendong bagian sayur mendapatkan becek serta tidak rata permukannya, beban
frekuensi angkut sebanyak 20 kali dengan angkut yang berlebih dan juga salah satu
mengangkut beban yang bervariasi. Jarak penyebabnya dari faktor pekerja yang tidak
angkut yang ditempuh oleh buruh gendong berhati-hati saat bekerja. Pekerja yang telah
dalam durasi 2 jam menggendong adalah lama menekuni pekerjaannya akan terbiasa
kurang lebih 1776 meter. Berdasarkan dan lebih berhati-hati dalam melakukan
observasi pada buruh gendong di Pasar pekerjaannya dikarenakan pengalaman
Induk Buah dan Sayur Giwangan Kota yang telah mereka peroleh sebelumnya
Yogyakarta, selama satu hari penuh mereka sehingga mereka cenderung sedikit
melakukan pekerjaan atau kegiatan merasakan keluhan pada otot karena sudah
mengangkat dan mengangkut tidak terlalu terbiasa.
sering dan tidak terus-menerus.Frekuensi Cedera saat mengangkat beban
tinggi terjadi hanya pada saat mobil bongkar adalah salah satu penyebab paling umum
muat sayur datang dan mendapat banyak dari sakit punggung.Salah satu responden
tawaran menggendong, Dan pada saat dalam penelitian ini pernah mengalami sakit
waktu senggang digunakan untuk istirahat punggung.Penyebab dari rasa sakitnya
seperti duduk dan bersantai. adalah pola tidur yang salah dan terlalu
Jarak tempuh pengangkutan barang banyak mengangkat berat.Seharusnya jika
yang dilakukan, rata-rata antara 40-300 dengan mengikuti beberapa aturan
meter.Jarak tempuh pengangkutan juga sederhana, cedera pada tulang belakang
dapat mempengaruhi lama tidaknya dengan kebiasaan mengangkat beban pun
responden dalam mengangkut dapat dikurangi. Sebenarnya pada
beban.Semakin jauh jarak tempuh penjelasan yang diberikan responden
pengangkutan semakin lama responden adalah mereka merasakan sakit setelah
menahan beban, begitu pula sebaliknya. menggendong beban yang berat dan dalam
Apabila beban dibawa ke suatu tempat waktu yang lama namum mereka tidak
yang jaraknya jauh akan dapat mengeluhkannya dan mereka menganggap

154
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

hal tesebut adalah hal yang biasa terjadi mempertahankan suatu gaya yang timbul
pada pekerja kasar yang hanya pada saat berkontraksi untuk suatu sikap
membutuhkan kekuatan fisik semata seperti saat membungkuk, mengangkat
beban, menahan beban dan lain
Analisis Kegiatan Sikap Kerja Pada sebagainya. Hal ini dipengaruhi oleh
Buruh Gendong Wanita penampang otot, posisi otot serta inersia
Sikap kerja yang dimaksud dalam tendo pada tulang. Secara biomekanika hal
penelitian ini adalah posisi tubuh tenaga ini bertujuan mempertahankan
kerja pada saat melakukan pekerjaan keseimbangan antara gaya yang dihasilkan
mengangkat dan memindahkan barang- oleh otot untuk mempertahankan beban
barang dari satu tempat ke tempat yang secara seimbang pada suatu titik tumpu.
lainnya.Salah satu sikap kerja yang tidak Kegiatan mengangkat beban
nyaman untuk diterapkan dalam pekerjaan menjadi penyumbang terbesar terjadinya
adalah membungkuk.Posisi ini tidak kecelakaan kerja pada bagian punggung.
menjaga kestabilan tubuh ketika Pengangkatan beban yang melebihi kadar
bekerja.Pekerja mengalami keluhan nyeri dari kekuatan manusia menyebabkan
pada bagian punggung bagian bawah (low penggunaan tenaga yang lebih besar pula
back pain) bila dilakukan secara berulang atau overexertion. Dari penelitian lain
dan periode yang cukup lama. menunjukkan bahwa overexertion menjadi
Bila seorang pekerja mengangkat penyebab cedera bagian punggung paling
barang sambil membungkuk, tekanan yang dominan. Persentasenya bekisar antara 64%
besar sekali terjadi pada daerah pinggang - 74%.13, 14Berdasarkan observasi yang
sebagai akibat gaya pengungkit. Sebaliknya dilakukan pada saat pengangkatan beban
dengan posisi mengangkat yang benar dari lantai, buruh gendong berjongkok
dimana punggung dalam keadaan tegak, kemudian membungkuk untuk mengangkat
tekanan terhadap pinggang pada saat dan meletakkan pada timbangan atau pada
mengangkut beban tidak mengalami paha kuli panggul. Meskipun pengangkatan
tekanan yang besar bahkan lebih rendah beban lebih besar penggunaan tenaga oleh
daripada dengan sikap yang kuli panggul, tetap saja dalam cara
membungkuk.Sikap kerja membungkuk mengangkut beban masih ada kesalahan.
dapat menyebabkan “slipped disks”, bila Hasil wawancara mendalam pada
dibarengi dengan pengangkatan beban buruh gendong sebagaimana mestinya
berlebih. Prosesnya sama dengan sikap dapat dilihat bahwa sistem yang dilakukan
kerja membungkuk, tetapi akibat tekanan belum baik, banyak yang perlu dilakukan
yang berlebih menyebabkan ligamen pada untuk perbaikan dalam kegiatan
sisi belakang lumbar rusak dan penekanan pengangkutan barang secara
pembuluh syaraf. Kerusakan ini disebabkan manual.Tingginya keluhan yang dirasakan
oleh keluarnya material pada invertebratal dari pekerja juga menjadi tolak ukur
discs akibat desakan tulang belakang sehingga harus diberikan pengertian dan
bagian lumbar.13, 14 penjelasan kepada para pekerja tentang
Terdapat penelitian tentang sikap teknik mengangkat yang benar.Cara
membungkuk dan memutar selama bekerja mengangkat yang baik harus memenuhi
sebagai faktor resiko nyeri punggung bawah dua prinsip kinetis.Pertama, beban
menunjukan bahwa sikap kerja diusahakan menekan pada otot tungkai
membungkuk memperbesar resiko nyeri yang kuat dan sebanyak mungkin otot
punggung bawah sebesar 2,68 kali tulang belakang yang lebih lemah
dibandingkan dengan pekerja dengan sikap dibebaskan dari pembebanan.Kedua, gerak
badan tegak.15Perubahan sikap merupakan badan dimanfaatkan untuk mengawali
suatu adaptasi tubuh untuk gerakan.Untuk mengurangi keluhan

155
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

terhadap tulang belakang lebih lanjut, maka melakukan gerakan statis lebih dari 1 menit
harus memberikan pengertian dan atau gerakan yang dilakukan berulang-
penjelasan kepada para pekerja tentang ulang sebanyak 4x atau lebih dalam satu
teknik mengangkat yang benar. menit, sedangkan di lapangan tidak
Meskipun para buruh gendong menunjukkan adanya kegiatan tersebut.
sering melakukan gerakan membungkuk
ataupun teknik mengangkat beban yang
salah namun pada masing-masing individu SIMPULAN
buruh gendong tidak ada yang memiliki 1. Buruh gendong wanita berusia 40
riwayat penyakit hernia atau penyakit pada tahun hingga 60 tahun. Semua buruh
sistem musculoskeletal pada kenyataan di gendong bekerja lebih dari 8 jam/hari,
lapangan.Buruh gendong memiliki caranya hal ini tidak sesuai dengan standar
sendiri untuk menghindari penyakit. yang seharusnya, namun kegiatan
Beberapa dari mereka sangat rutin dalam aktivitas menggendong mereka
meminum jamu-jamuan yang mereka kurang lebih membutuhkan waktu
percayai akan menangkal penyakit-penyakit kerja 2-6 jam dalam sehari. Semua
yang nantinya timbul akibat setelah buruh gendong memiliki masa kerja
menggendong. Tak hanya itu, mereka juga yang lebih dari 5 tahun.
rajin memijatkan atau pun menyuntikkan 2. Beban yang diangkut dalam sekali
tubuh mereka pada saat pegal- angkut memiliki rentang 25 kg hingga
pegal.Rutintas memijat dan menyuntik 95 kg. Beban angkat ini tidak sesuai
semua mereka lakukan ketika mereka dengan standar yang diharuskan
sedang libur menggendong. Selain itu, pada dimana seharusnya untuk pekerja
saat menggendong mereka menggunakan wanita di atas 18 tahun diperbolehkan
stagen yang panjangnya bisa mencapai 20 mengangkat 16 kg. Dimensi beban
meter guna menahan perut agar tidak sakit yang beraneka ragam bentuk dan
dan rahimnya tidak bergeser akibat ukuran yang mempengaruhi kinerja
seringnya menggendong beban yang aktivitas mengangkat dan
berlebih. Semua cara-cara pencegahan ini menggendong beban.
yang dilakukan oleh para buruh gendong 3. Lingkungan kerja yang ditekankan
adalah murni dari pengalaman mereka dalam penelitian ini adalah pada
sendiri. permukaan lantai yang pada saat
Analisis Repetitive Work Pada Buruh dilakukan penelitian dalam kondisi
Gendong Wanita licin, akibat hujan yang terkadang
Aktivitas berulang adalah pekerjaan menjadi kecelakaan kerja pada buruh
yang dilakukan secara terus-menerus gendong.
seperti mencangkul, membelah kayu besar, 4. Rata-rata frekuensi angkut per hari
angkat-angkut dan sebagainya. Keluhan yang dilakukan 8-25 kali dengan jarak
otot terjadi karena otot menerima tekanan kurang lebih 1.776 meter dalam waktu
akibat beban kerja secara terus-menerus lebih dari 2 jam. Durasi angkat pada
tanpa memperoleh kesempatan untuk buruh gendong bagian sayur
relaksasi.34 termasuk dalam kategori durasi
Berdasarkan hasil observasi yang panjang. Sosialisasi tentang angkat-
dilakukan ditemukan bahwa aktivitas buruh angkut yang pernah dilakukan namun
gendong di Pasar Induk Buah dan Sayur pada praktik pengetahuannya masih
Giwangan Kota Yogyakarta tidak termasuk belum baik dan harus dilakukan
dalam kegiatan pekerjaan berulang kembali sosialisasi tersebut. Sikap
(repetitive work).Repetitive work kerja yang digunakan dalam aktivitas
diindikasikan bahwa buruh gendong manual handling adalah sikap kerja

156
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal)
Volume 3, Nomor 2, April 2015 (ISSN: 2356-3346)
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jkm

membungkuk, sikap kerja 11. AM.Sugeng Budiono. Hiperkes dan


mengangkat beban dan sikap kerja Kesehatan Kerja.UNDIP
membawa beban. Semarang.2003
5. Dalam penelitian ini tidak ditemukan 12. Tarwaka. Dasar-dasar Pengetahuan
adanya gerakan berulang. Ergonomi Dan Aplikasi Di Tempat
Kerja.Solo : Harapan Press Solo.
KEPUSTAKAAN 2010.
1. Dwi Astuti, R.Analisa Pengaruh 13. Bridger, R.S. Introduction to
Aktivitas Kerja dan Beban Angkat Ergonomics. 2nd Ed. London: Tailor &
Terhadap Kelelahan Muskuloskeletal. Francis Group. 2003.
Gema Teknik; Nomor 2 Tahun X Juli 14. Bridger, R.S. Introduction to The
2007. Ergonomic. International Edition.. New
2. The Royal Borough of Kensington and York: McGraw-Hill. 1995.
Chelsea. Manual Handling. 2009. 15. Diana Samara, Johnny Sulistio, M.R.
Diakses dari Rachmawati, Ridwan Harrianto. Sikap
www.hsmanualhandling.asp.htm Membungkuk Dan Memutar Selama
(Online) Pada 14 September 2014. Bekerja Sebagai Faktor Resiko Nyeri
3. Grandjean, E. Fitting The Task to The Punggung
Man: A Textbook of Occupational Bawah.2005http://www.inna-
Ergonomics. 4th. Edition. London: ppni.or.id/html/index.php.name,pdf,
Taylor & Francis Ltd. 1993. diakses 20 November 2014.
4. Bull, Eleanor, Archard, Graham. Nyeri
Punggung, Terjemahan oleh
Juwalita Surapsari. Jakarta: Erlangga.
2007.
5. Malcolm Jayson. Nyeri Punggung,
Terjemahan oleh Lisa Budihardjo.
Jakarta : Dian Rayat. 2002.
6. National Safety Council. Accident
Facts.Chicago, IL. 1990.
7. Pheasent, Stephen. Bodyspace:
Anthropometry, Ergonomics and the
Design of Work. London: Taylor &
Francis. 1999
8. Code of Practice Hazardous Manual
Tasks. www.safework.sa.gov.au.
Diakses pada tanggal 20 Novemver
2014.
9. Cahyadi, Andri. Gambaran Aktivitas
Manual Handling di PT DHL Exel
Supply Chain Indonesia (Kraft
Project). Jakarta: Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah. 2010.
10. Tarwaka. Ergonomi Untuk
Keselamatan Kesehatan Kerja Dan
Produktivitas. Surakarta: UNIBA
Press. 2004

157

You might also like