You are on page 1of 13

MAKALAH

-OBJEK KAJIAN DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASANNYA-

DOSEN PEMBIMBING:
Ahmad Perdana Indra, M.Ag

DISUSUN OLEH:
DINDA DEWI ANGGRIANI SILITONGA (0501232137)
AIDA FADILLAH (0501232125)
MEUTIA RAMADHANI (0501231015)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

(2023)
KATA PENGANTAR

Memanjatkan puji Syukur kita kepada Allah SWT karna berkat karunia sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna menyelesaikan tugas kelompok untuk mata kuliah Tauhid
yang berjudul “OBJEK KAJIAN DAN RUANG LINGKUP PEMBAHASANNYA”

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, sarana dan kritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karna terbatasnya
pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karna itu, kami mengharapkan segla
bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia Pendidikan.

Medan, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..i

KATA PENGANTAR………………………………………………………….ii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………………………………….1
B. Tujuan……………………………………………………………………2
C. Rumusan Masalah……………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Tauhid………………………………………………………3
B. Objek kajian Tauhid……………………………………………………4
C. Manfaat mempelajari Tauhid……………………………………………5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………6
B. Saran…………………………………………………………………...6
C. Daftar Pustaka………………………………………………………….7
BAB 1

- PENDAHULUAN-

1.1 Latar Belakang Masalah

َ ‫عادَ َم مِ ن ظهورهم ذُريَّاهُم َوأَش َهدَهُم‬


‫علَى أنفسهم الستُ بِ َري ُكم قَالُوا على جهدنا أن تَقُولُوا يَو َم‬ َ ‫َوإِذ أ َ َخذَ َربُّكَ مِ ن بَنِي‬
(١٧٢) َ‫غ ِفلِين‬ َ ‫عن َهذَا‬
َ ‫ال ِقيَ َم ِة إِ َّنا كنَا‬

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi
mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami
menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap
ini (keesaan Tuhan)",

Dari ayat diatas dapat diketahui bahwa pada saat manusia akan dilahirkan kedunia, telah
terjadi persaksian atas tauhid. Dengan persaksian inilah, manusia akan diminta
pertangung jawaban pada hari akhir nanti, sehingga setelah manusia terlahir di dunia,
hendaklah memegang teguh janji mereka dengan senantiasa mengerjakan perintah serta
menjauhi larangan yang telah digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Peraturan peraturan-
Nya berupa perintah dan larangan dalam agama bertujuan membentuk pribadi yang cakap
dalam masyarakat pada kehidupan dunia sebagai jembatan emas untuk mencapai
kehidupan akhirat.

Lantas apa yang dimaksud dengan tauhid? Masih banyak umat islam Indonesia yang
tidak tahu apa itu dan seperti apa itu tauhid. Di era sekarang, sedikit demi sedikit tauhid
mulai dilupakan tergerus oleh zaman. Tauhid bukan hanya tentang siapa pencipta alam
semesta ini. Bukan pula tentang fakta fakta rasional bahwa Tuhan itu memang ada
keberadaan-Nya. Serta bukan hanya tentang siapa nama-Nya dan seperti apa sifat-Nya.
Pembahasan tentang Tauhid ini tentu penting dalam islam. Karena tauhid merupakan
pilar pokok dari sebuah akidah umat islam. Serta dapat bermanfaat untuk meningkatkan
iman dan ketauhidan kita. Karena pentingnya tauhid, maka dari itu kita sebagai umat
islam wajib untuk mempelajarinya.

1.2 Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam pembuatan makalah yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan tauhid?

2. Apa saja objek kajian dalam tauhid?

3. Apa manfaat dari mempelajari ilmu tauhid?

1.3 Tujuan Makalah

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah yaitu:

1. untuk mengetahui pengertian tauhid.

2. untuk mengetahui apa manfaat dari mempelajari Tauhid.

3. untuk menambah wawasan dalam ilmu tauhid.


BAB 2

-PEMBAHASAN-

2.1 PENGERTIAN TAUHID

Tauhid berasal dari kata "wahhada" "yuwahhidu" "tauhidan" yang berarti mengesakan
Allah. Menurut zainuddin, Tauhid berasal dari kata "wahid" yang artinya "satu". Definisi
tauhid adalah Pengetahuan bahwa sesuatu itu satu. Secara syara' adalah Pengetahuan
untuk bisa menguasai penetapan aqidah-aqidah agama, yang didapat dari dalil-dalilnya
yang bersifat keyakinan.

Tauhid merupakan permunian ibadah kepada Allah. Yang bermaksud bahwa


menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan mentaati segala perintah-Nya
serta menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut
kepada-Nya. Manusia diiptakan dengan maksud dan tujuan tersebut. Yaitu beribadah
dengan taat kepada Allah.

ِ ‫س إِ َّّل ِليَعبُد‬
(٥٦ : ‫ُون )الذاريات‬ ِ ‫َو َما َخلَقتُ ال ِج َّن َو‬
َ ‫اْلن‬

Artinya:

"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-
Ku."

(Q.S Adz Dzariyat: 56)

Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa tauhid merupakan tujuan penciptaan jin dan
manusia. Pada persoalan persoalan yang berhubungan dengan Allah, Rasul, atau Nabi dan
hal hal yang berkenaan dengan kehidupan manusia yang sudah mati. Para ulama
sependapat, mempelajari tauhid hukumnya wajib bagi seorang muslim, kewajiban itu
bukan saja didasarkan pada alasan rasio bahwa aqidah merupakan dasar pertama dan
utama dalam islam, tetapi juga didasarkan pada Dalil Naqli, Al-Qur'an, dan Hadist.

2.2 OBJEK KAJIAN TAUHID

Obyek kajiannya adalah Dzat Allah dan Dzat rasul rasul-Nya (tentang hal-hal yang wajib,
mustahil dan jaiz), hal-hal yang mungkin sebagai perantara untuk menuju keyakinan
adanya pencipta.

1) SIFAT WAJIB BAGI ALLAH

Orang mukallaf secara syara" wajib mengetahui hal-hal yang wajib, mustahil dan jaiz
bagi Allah dan rasul rasul-Nya. Termasuk hal yang wajib (pasti) bagi Allah adalah 20
sifat yang terbagi sebagai berikut:

A. Sifat Nafsiyyah:
a. Wujud (ada)
B. Sifat Salbiyyah:
b. Qidam (dahulu tanpa permulaan)
c. Baqa (kekal)
d. Mukhalafatu lil khawadits (berbeda dengan makhluq)
e. Qiyamuhu binafsihi (berdiri sendiri)
f. Wahdaniyyah (satu dzat, sifat dan tindakannya
C. Sifat Ma`aniy:
a. Qudrah (kuasa)
b. Irodah (berkehendak)
c. Ilmu (mengetahui)
d. Hayat (hidup)
e. Sama` (mendengar)
f. Bashar (melihat)
g. Klam (berfirman) Kalam berta'aluq dengan segala yang wajib (pasti), jaiz
dan mustahil.
Ta'aluq adalah tuntutan sifat terhadap suatu tambahan pada dzat (yang mempunyai
sifat itu), sesuai dengan sifat itu. Misal melihat, menuntut adanya barang yang
dilihat, nah tuntutan/hubungan antara melihat (sebagai sifat) dengan barang yang
dilihat (sebagai tambahan bagi dzat yang melihat), itulah ta'aluq.

D. Sifat Ma`nawiyyah:
Merupakan sifat-sifat yang sangat erat hubungannya (mulazimah) dengan tujuh
sifat Ma'aniy sebelumnya. Allah bersifat kuasa (Qudroh),
maka keadaan Allah itu pasti Dzat yang maha berkuasa (Qoodir) dan seterusnya.
a. Qadir (adanya Allah itu dzat yang berkuasa)
b. Muriid (adanya Allah itu dzat yang berkehendak)
c. Aliim (adanya Allah itu dzat yang mengetahui)
d. Hayyun (adanya Allah itu dzat yang hidup)
e. Samii`(adanya Allah itu dzat yang mendengar)
f. Bashiir (adanya Allah itu dzat yang melihat)
g. Mutakallim (adanya Allah itu dzat yang berfirman)

2) SIFAT MUSTAHIL BAGI ALLAH

Termasuk hal yang mustahil bagi Allah adalah 20 sifat kebalikan dari 20 sifat wajib sebelumnya,
yakni:

a. Adam (tiada)
b. Khuduts (baru)
c. Fana (rusak,menjadi tiada)
d. Mumatsalatu lil khawadits (serupa dengan makhluq) misal:
Berupa jirm (materi benda) yang butuh tempat kosong Berupa "irdh
(sifat/tabiat/kelakuan) yang menempel pada jirm
- Berada di arah suatu jirm
Mempunyai arah (di atas, di kiri, di selatan dsb.)
-Dibatasi oleh ruang dan waktu
- Dzat-Nya disifati dengan hal-hal yang baru
- Disifati dengan kecil atau besar
Mempunyai tujuan-tujuan dengan tindakan dan hukum-hukum-Nya.
Jadi dalam penciptaan manusia dan adanya perintah kewajiban sholat,
Allah tidak mempunyai tujuan-tujuan tertentu misal supaya mereka
menyembah dan ingat kepada Allah. Namun semua itu mempunyai
hikmah sehingga tidak sia-sia penciptaannya.
e. Ihtiyajuhu lighairihi (tidak berdiri sendiri atau butuh dengan yang lain)
f. Taa`dud (berbilang,berjumlah) missal:
- Dzatnya mempunyai kembaran yang lain
- Benda-benda yang ada itu mempunyai peran dalam menyebabkan
sesuatu disamping Allah sendiri. Jadi api itu tidak menyebabkan
terbakar, pisau itu tidak menyebabkan terpotong, dan makanan itu tak
menyebabkan kenyang, yang menyebabkan (muatstsir) itu semua adalah
Allah sendiri.
g. A`jz (lemah dari segala yang mungkin)
h. Karohah (terpaksa)
Mustahil Allah menjadikan satu bagian alam disertai rasa terpaksa atas
terjadinya hal itu, dengan kata lain tanpa menghendakinya, atau
menjadikannya karena lupa, karena sebab tertentu atau karena watak
tabiatnya.
i. Jahl (bodoh)
j. Maut (mati)
k. Shomam (tuli)
l. `Amma (buta)
m. Bukm (bisu)
n. Aajiz (dzat yang lemah)
o. Kaarihah (dzat yang terpaksa)
p. Jaahil (dzat yang bodoh)
q. Mayyit (dzat yang mati)
r. Ashoom (dzat yang tuli)
s. A`mma (dzat yang buta)
t. Abkam (dzat yang bisu)

3) SIFAT JAIZ BAGI ALLAH


Sifat Jaiz (wenang) Allah adalah fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu, melakukan
segala sesuatu yang mungkin atau meninggalkannya. Allah bebas menciptakan
seseorang itu besar, gemuk, tinggi, hitam, kaya dan pandai, atau tidak seperti itu.

2.3 MANFAAT MEMPELAJARI TAUHID

Tujuan mempelajari ilmu tauhid adalah upaya mengenal Allah dan Rasul-Nya melalui dalil-dali
yang pasti. Dalam hal ini, mempelajari ilmu tauhid adalah meyakini segala sifat kesempurnaan
yang dimiliki Allah serta membenarkan setiap risalah atau ajaran Rasul-Nya.

1. Buah hasil ilmu tauhid adalah Ma'rifatulloh (mengetahui Allah) dengan bukti-bukti
pasti, dan beruntung dengan kebahagiaan abadi. Keutamaannya adalah merupakan ilmu
Syara" yang paling mulia, karena berhubungan dengan Dzat Alloh dan rosul-rosul-Nya,
serta yang bersangkut paut dengan itu semua.
2. Dengan tauhid yang sempurna seseorang akan meraih kebahagiaan hidup di dunia
dengan selamat dari berbagai macam kesesatan, dan akan meraih kebahagiaan di akhirat
dengan rasa aman dari berbagai ketakutan dan azab neraka.
َ‫ظلم أَ َولَيكَ لَ ُه ُم اْل َ َم ُن َوهُم مهتَدُون‬ ُ ‫الَّذِينَ َءا َمنُوا َولَم يَل ِب‬
ُ ‫سوا ِإي َمنَ ُهم ِب‬

(Artinya"orang orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan
kedzaliman (syirik) mereka. Itulah orang orang yang mendapat keamanan dan mereka itulah
orang orang yang mendapat petunjuk." (Q.S Al-An'am : 82)
3. Dengan tauhid suatu kaum akan diberi kekuasaan, dikokohkan agamanya, dan dikaruniai
kehidupan yang aman dimuka bumi ini. Allah berfirman:

‫ف الَّذِينَ مِ ن قَب ِل ِهم َولَيُ َم ِكن ََّن لَ ُهم دِينَ ُه ُم اللَّذِي‬ ِ ‫ت لَ َيستَخ ِلفَنَّ ُهم فِي اْلَر‬
َ َ‫ض َك َما استَخل‬ ِ ‫صا ِل َحا‬ َ ‫ّللاُ ا َّلذِينَ آ َمنُوا مِ ن ُكم َو‬
َّ ‫عمِ لُوا ال‬ َّ َ‫عد‬
َ ‫و‬
‫ضى هُم َولَيُبَ ِدلَنَّ ُهم ِمن بَع ِد خَوفِ ِهم أَمنَا يَعبُدُونَنِي َّل يُش ِر ُكونَ بي شَيئ َو َمن َكف ََر بَعدَ ذَلِكَ فَأُولَيكَ هُم‬ َ َ ‫ارت‬

َ‫) الفَا ِسقُون‬

Artinya:"Dan Allah telah berjanji kepada orang orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal amal yang saleh bahwa Dia sungguh sungguh akan menjadikan
mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang orang sebelum
mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan menegyhkan bagi mereka agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar benar akan menukar (keadaan) mereka,
sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman senantausa. Mereka tetap menyembah-
Ku dengan tiada mempersekutukan.
4. Terpeliharanya iman. Orang yang mentauhidkan Allah, maka Allah akan menjadikan
dalam hatinya rasa inta kepada iman dan Allah akan menghiasi hatinya dengannya serta
Dia menjadikan di dalam hatinya rasa benci kepada kekafiran, kefasikan, dan
kedurhakaan. Surat Al hujurat

َ‫اْلي َمنَ َوزَ يَّنَهُ فِي قُلُوبِ ُكم َو ُك َّرة‬


ِ ‫َّب إِلَي ُك ُم‬ َّ ‫ّللا لَو يُطِ يعُ ُكم فِي َكثِير ِمنَ اْلَم ِر لَعَنِتُم َولَك‬
َ َّ ‫ِن‬
َ ‫ّللا َحب‬ ُ ‫َواعلَ ُموا أ َ َّن فِي ُكم َر‬
ِ َّ ‫سو َل‬
‫إِلَي ُكم‬

َّ ‫ال ُكف َر َوالفُسُوقَ َوالعِصيَانَ أَولَنَبِكَ هُم‬


َ‫الرا ِشدُون‬

Artinya:"Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalanganmu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti


kemauanmu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu mendapat kesusahan, tetapi Allah
menjadikan kamu "cinta" kepada keimanan dan menjadikan keimanan itu indah di dalam
hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka
itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus." (Q.S Al-Hujurat : 7)
BAB 3

-PENUTUP-

3.1 KESIMPULAN

1. Pengertian tauhid secara bahasa berarti mengesakan sedangkan secara istilah Tauhid
merupakan permunian ibadah kepada Allah. Yang bermaksud bahwa menghambakan diri
hanya kepada Allah secara murni dan mentaati segala perintah-Nya serta menjauhi segala
larangan-Nya.
2. Objek kajian tauhid yaitu sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz bagi Allah
3. Manfaat dari mempelajari ilmu tauhid yaitu: Dapat mengenal sifat sifat Allah, dapat
meraih kebahagiaan dunia akhirat ,dapat memperkokoh iman agama.

3.2 SARAN
Dari penjelasan diatas sudah dapat disimpulkan bahwa Allah itu Tuhan yang Esa. Dan
kita sebagai umat Islam pasti sudah tau Sifat-sifat Allah. Dan penulis berharap agar kita
lebih mendalami ilmu agama kita terutama tentang Ilmu Tauhid ini karna Ilmu Tauhid
adalah kunci kita dalam beragama.
DAFTAR PUSTAKA

• Safitri Hana. 2019,Objek Kajian dan Manfaat Tauhid,


• https://id.scribd.com/document/426054316/Pengertian-objek-kajian-dan-
manfaat-tauhid

You might also like