You are on page 1of 6

IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 10 No.

1 – Januari 2023

Formulasi Sediaan Gel Totol Jerawat Ekstrak Bunga Melati


(Jasminum sambac L )
Formulation of Anti Acne Gel of Jasmin Flower Extract
(Jasminum sambac L)
Vina Agustin1, Nur Ismiyati2, Rini Sulistyawati3
1,2,3 Politeknik
Kesehatan Bhakti Setya Indonesia
aurorasanrais@gmail.com1, nur_ismiyati@poltekkes-bsi.ac.id2, vina5128@gmail.com3

DOI: https://doi.org/10.55181/ijms.v10i1.413

Abstract: Jasmine flowers contain eugenol, linalool, metil salisilat, benzil alkohol and indol. These
compounds can inhibit the growth of Propionibacterium acne which cause acne at a concentration of
30% with an inhibition zone of 5.58 mm. This study aims to determine the formulation of jasmine flower
extract (Jasminum sambac L) acne gel and evaluate its physical properties. Ethanol extract from jasmine
flower was obtained by maceration method using 96% ethanol solvent. The gel formulation was made
with 30% and 35% concentrations of jasmine flower ethanol extract, carbomer 940 base, triethanolamine
(TEA), methylparaben, propylene glycol and distilled water. Evaluation of physical characteristics
include organoleptic test, homogenity, pH test, spreadability and shelf time. The results showed that the
formulation of jasmine flower extract acne gel with 35% extract concentration produced good physical
properties compared to the gel with 30% concentration. The jasmine flower extract gel made with
carbomer 940 base has a distinctive aroma of jasmine flower extract, homogeneous physical properties,
an average pH value of 5, and a fairly high viscosity. Jasmine flower extract gel with 30% and 35%
concentrations had a spreadability of 3.37 cm and 3.39 cm.
Keyword : gel, anti-acne, jasmine flower, Jasminum sambac.

Abstrak : Bunga melati memiliki kandungan eugenol, linalool, metil salisilat, benzil alkohol dan indol.
Ekstrak bunga melati konsentrasi 30% mampu mencegah pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne
penyebab jerawat dengan diameter zona hambat 5,58 mm. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
formulasi gel totol jerawat ekstrak bunga melati (Jaminum sambac L) dan evaluasi sifat fisik. Ekstrak
etanol bunga melati diperoleh dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Formulasi
gel dibuat dengan ekstrak etanol bunga melati konsentrasi 30% dan 35%, basis carbomer 940,
trietanolamin (TEA), metilparaben, propilenglikol dan aquadest. Evaluasi sifat fisik meliputi uji
organoleptis, homogenitas, uji pH, daya sebar dan waktu simpan. Hasil penelitian menunjukkan
formulasi sediaan gel totol jerawat ekstrak bunga melati dengan konsentrasi ekstrak 35%
menghasilkan sifat fisik yang baik dibandingkan gel dengan konsentrasi 30%. Gel ekstrak bunga melati
yang dibuat dengan basis carbomer 940 memiliki aroma khas ekstrak bunga melati, sifat fisik homogen,
nilai rata-rata pH 5, kekentalan yang cukup tinggi. Gel ekstrak bunga melati dengan konsentrasi 30%
dan 35% memiliki daya sebar berturut-turut 3,37 cm dan 3,39 cm.
Kata kunci: gel, anti jerawat, bunga melati, Jasminum sambac.

PENDAHULUAN dengan cara memberikan antibiotik. Antibiotik


Jerawat sebagai peradangan kronik yang seperti klindamisin, eritromisin, tetrasiklin,
terjadi di unit pilosebaseus akan menyebabkan doksisiklin sering digunakan pada penggobatan
komedo, lesi kulit, benjolan kemerahan dan jerawat karena mampu menghambat inflamasi
jaringan parut. Kulit wajah, leher, dada dan dan membunuh bakteri (Anggraini et al., 2013).
punggung merupakan bagian tubuh yang sering Selain itu juga sering digunakan benzoil
terkena jerawat (Saragih et al., 2016). Jerawat peroksida, retinoid dan asam azelat.
yang tidak ditangani akan menyebabkan infeksi Penggunaan antibiotik sebagai antijerawat
dan bekas luka permanen yang dapat dalam jangka panjang dapat menyebabkan
menyebabkan perasaan rendah yang dapat resistensi. Efek samping tetrasiklin antara lain
memicu stress (Sutanto, 2013). Bakteri menimbulkan gangguan gastrointestinal, sakit
penyebab jerawat antara lain Propionibacterium kepala, peningkatan enzim liver dan penurunan
acnes, Staphylococcus aureus dan leukosit (Umah et al., 2017).
Staphylococcus epidermidis (Pelen et al., 2016). Melihat peningkatan resistensi antibiotik
Propionibacterium acnes sering ditemukan pada dan efek sampingnya sehingga perlu digunakan
kulit yang banyak mengandung kelenjar anti bakteri dari bahan alami untuk pengobatan
sebasea seperti kulit kepala dan kulit wajah jerawat (Fitriansyah et al., 2016). Bunga melati
(Kindangen et al., 2018). (Jasminum sambac L) secara empiris telah
Pengobatan jerawat dapat dilakukan digunakan untuk perawatan kulit dalam bentuk

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 31


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 10 No. 1 – Januari 2023

bedak dingin(Wahyu et al., 2016). Kandungan Jenis dan Rancangan Penelitian


eugenol, linalool, metil salisilat, benzil alkohol Penelian ini merupakan penelitian
dan indol di dalamnya berkhasiat antibakteri eksperimen dengan menggunakan rancangan
(Mariyana et al., 2022). Ekstrak bunga melati Post Test Only Design.
pada konsentrasi 30% mampu mencegah Preparasi Sampel Ekstraksi
pertumbuhan bakteri Propionibacterium acne Sampel bunga melati dipanen dengan
dengan diameter zona hambat 5,58 mm cara memetik bunga yang telah mekar.
(Oktaviani, 2020). Tanaman melati bersumber dari Gunturan
Sediaan antijerawat tersedia di pasaran Triharjo, Pandak, Bantul. Determinasi bunga
dalam bentuk gel, krim dan lotio. Sediaan dalam melati dilakukan di Laboratorium Biologi
bentuk gel banyak digunakan dalam sediaan Universitas Ahmad Dahlan.
perawatan wajah, kaki tangan dan rambut. Bunga melati disortasi basah, ditimbang
Sediaan anti jerawat dalam bentuk gel tidak dan dibersihkan dengan air mengalir, diangin-
memiliki kandungan minyak sehingga anginkan lalu dijemur dibawah sinar matahari
mencegah keparahan jerawat, mudah menguap tak langsung dan ditutup kain hitam. Setelah
dan kandungan zat aktif terabsorbsi dengan baik mengering, diserbuk dan diekstraksi dengan
an sehingga mempercepat pengeringan jerawat metode maserasi.
(Pelen et al., 2016). Gel juga mempunyai Proses Ekstraksi
kelebihan antara lain lebih praktis Serbuk bunga melati sebanyak 280 gram
penggunaannya, aplikasi di kulit mudah dimasukkan ke dalam maserator dan ditambah
dibersihkan, cepat mengering dan kulit lebih etanol 96% dengan perbandingan 1:10
terasa dingin (Kumesan et al.,2013.) dimaserasi selama 3 hari sambil diaduk. Ampas
diremaserasi selama 2 hari. Maserat
METODE PENELITIAN dikumpulkan dan pelarut diuapkan sampai
Alat diperoleh ekstrak kental
Maserator, neraca analitik (Ohaus), Pembuatan Gel Ekstrak Bunga Melati
blender (Philips), pengaduk kayu, ayakan, (Jasminum sambac L)
lemari pengering, lemari pendingin (Glacio), Pembuatan gel ekstrak bunga melati
perangkat alat gelas (Pyrex), pipet tetes, cawan menggunakan basis carbomer 940 dengan
porselin, kertas perkamen, kertas saring, mortar, variasi konsentrasi ekstrak 30% dan 35%.
stampher, pot salep 100 gram, penangas air, Carbomer 940 dimasukkan kedalam mortir
oven, kertas milimeter, pH universal, cawan ditambahkan aquadest yang sudah dipanaskan,
petri, gelas arloji, tampah, kain hitam, diaduk hingga membentuk basis gel. TEA
thermometer, aluminium foil, botol coklat, ditambahkan ke dalam basis dan diaduk hingga
corong. homogen. Metilparaben dilarutkan dengan
Bahan propilenglikol di cawan porselin. Sisa aquades
Bunga melati (Jasminum sambac L), dimasukkan kedalam basis gel dan diaduk
aquadest, etanol 96%, propilen glikol, hingga homogen, lalu ditambahkan esktrak
metilparaben, carbomer 940 dan TEA (Brataco). bunga melati sesuai formula pada tabel 1.

Tabel 1. Formula gel anti jerawat ekstrak bunga melati


Konsentrasi (% b/v)
Bahan
F1 F2 Fo
Ekstrak bunga melati 30 35 0
Carbomer 940 2 2 2
TEA 2,5 2,5 2,5
Metilparaben 0,2 0,2 0,2
Propilenglikol 15 15 15
Aquadest Ad 100 Ad 100 Ad 100

Evaluasi gel bunga melati Uji homogenitas


Evaluasi sediaan gel dilakukan terhadap Uji homogenitas dilakukan dengan cara
karakteristik fisik meliputi uji organoleptis, uji gel dioleskan pada dua keping kaca atau bahan
homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji waktu transparan lain yang cocok. Gel harus homogen
simpan. dan tidak ada butiran kasar.
Uji organoleptis Uji pH
Pengujian organoleptis dilakukan secara Uji pH dilakukan dengan menggunakan
visual dengan mengamati perubahan- pH universal yang dimasukkan ke dalam
perubahan yang terjadi meliputi warna, bau dan sampel. serta dilihat perubahan warnanya pH
konsistensi. universal. pH sediaan harus sesuai dengan pH

32 ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 10 No. 1 – Januari 2023

kulit yaitu 4,5-6,5. homogenitas, uji pH dan daya sebar.

Uji daya sebar HASIL PENELITIAN


Kertas millimeter dilekatkan pada cawan Sampel yang digunakan dalam penelitian
petri, kemudian sebanyak 0,5 gr gel diletakkan adalah bunga melati yang telah mekar.
di atas cawan petri tersebut. Pengukuran awal Pembuatan ekstrak bunga melati dengan
diameter persebaran gel dengan cawan petri metode maserasi dengan cairan penyari etanol
tanpa beban, lalu ditambahkan beban 50 gr 96%. Metode maserasi sesuai untuk zat aktif
setiap 1 menit hinga berat beban total mencapai yang tidak tahan pemanasan. Bunga melati
200 gram. Kemudian catat diameter penyebaran memiliki kandungan antara lain eugenol, linalool,
gel. Daya sebar sediaan yang baik adalah 5-7 metil salisilat dan indol yang berkhasiat anti
cm. bakteri. Senyawa tersebut umumnya tidak tahan
Uji waktu simpan pemanasan. Pembuatan sediaan gel ekstrak
Uji waktu simpan untuk mengetahui bunga melati menggunakan ekstrak konsentrasi
kondisi fisik sediaan setelah penyimpanan 4 30% dan 35%. Hasil terlihat pada gambar 1.
minggu yang meliputi organoleptis, uji

a b c
Gambar 1. gel ekstrak bunga melati
Keterangan:
a. F1: Formula gel basis
b. FII : Formula gel konsentrasi ekstrak 30%
c. FIII: Formula gel konsentrasi ekstrak 35%

Evaluasi fisik gel homogenitas, uji pH, uji daya sebar dan uji waktu
Evaluasi sediaan gel dilakukan terhadap simpan yang terlihat pada tabel 2 dan tabel 3.
karakteristik fisik meliputi uji organoleptis, uji

Tabel 2. Hasil uji organoleptis


Pengamatan Replikasi Fo F1 F2
Warna 1 Jernih Kuning Kuning kecoklatan
2 Jernih Kuning Kuning kecoklatan
3 Jernih Kuning Kuning kecoklatan
4 Jernih Kuning Kuning kecoklatan
5 Jernih Kuning Kuning kecoklatan
Hari ke- 30 Jernih Kuning Kuning kecoklatan
Bau 1 Khas basis Khas ekstrak Khas ekstrak
2 Khas basis Khas ekstrak Khas ekstrak
3 Khas basis Khas ekstrak Khas ekstrak
4 Khas basis Khas ekstrak Khas ekstrak
5 Khas basis Khas ekstrak Khas ekstrak
Hari ke-30 Khas basis Khas ekstrak Khas ekstrak
Konsistensi 1 Kental Kental Kental
2 Kental Kental Kental
3 Kental Kental Kental
4 Kental Kental Kental
5 Kental Kental Kental
Hari ke-30 Kental Kental Kental

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 33


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 10 No. 1 – Januari 2023

Tabel 3. Hasil uji daya sebar


Replikasi Fo (cm) FI (cm) F II (cm)
1 3 3,5 3,87
2 3,12 3,5 3,5
3 3,25 3,37 3,12
4 3 3,5 3,37
5 3,12 3,37 3,25
Penyimpanan 1 bulan 3,5 3 3,25
Rata-rata 3,10 3,37 3,39

Keterangan:
Fo: Formulasi gel antijerawat basis
FI: Formula gel konsentrasi ekstrak 30%
FII: Formula gel konsentrasi ekstrak 35%

PEMBAHASAN
Pembuatan gel ekstrak bunga melati tidaknya butiran kasar pada sediaan gel. Hasil
menggunakan basis carbomer 940. Carbomer evaluasi homogenitas terhadap tiga formula
940 memiliki tekstur yang baik dibanding Na didapat sediaan gel yang homogen setelah
CMC dan Na alginat (Anggraini et al., 2013) pembuatan dan satu bulan penyimpanan.
serta akan menghasilkan sediaan gel Uji pH
transparan. Carbomer memilik pH 2-3 yang Kulit memiliki pH Kulit mempunyai pH
bersifat asam yang dapat mengiritasi kulit antara 4,5-7 (Wasitaatmaja, 1997). Menurut
sehingga perlu ditambahkan basa (Andini et al., (Anief, 2006) sediaan topikal disyaratkan
2017). memiliki pH 4,5-6,5. Apabila gel memiliki pH
Trietanolamin (TEA) berfungsi sebagai yang terlalu asam maka gel akan mengiritasi
alkalizing agen atau penyeimbang asam-basa kulit, sedangkan pH yang terlalu basa
dan penetral pH (Rowe et al., 2009). menyebabkan kulit menjadi kering (Naibaho et
Propilenglikol dalam sediaan berfungsi sebagai al., 2013). PH sediaan gel diukur pada suhu
pelembab. Fungsi lain dari propilenglikol ruang. Hasil uji menunjukkan bahwa sediaan F,o
sebagai pengawet, agen penstabil, desinfektan, FI dan FII pada hari ke-1 pembuatan sediaan
platisizer dan kosolven yang dapat larut dalam hingga hari ke-30 gel mempunyai pH yang
air. Propilenglikol bersifat higroskopis dan memenuhi persyaratan yaitu 6 untuk basis gel
disimpan dalam wadah terlindung dari udara dan (Fo) dan 5 untuk FI dan FII. Penurunan pH pada
sinar matahari (Rowe et al., 2009). Metil paraben FI dan FII disebabkan karena penambahan
digunakan sebagai pengawet karena sediaan ekstrak pada basis sehingga dapat menurunkan
berasal dari bahan alam. Sediaan bahan alam pH gel. Walaupun ada penurunan pH pada
atau beberapa suspensi merupakan medium formula I dan formula II tetapi gel masih dalam
atau bahan makanan yang baik untuk batas aman untuk kulit.
pertumbuhan mikroorganisme Uji daya sebar
Gel ekstrak bunga melati merupakan gel Uji daya sebar bertujuan untuk menguji
yang memiliki bentuk semi solid, tingkat kemampuan persebaran gel di kulit. Basis gel
kejernihan tinggi, serta mudah diaplikasikan hendaknya memiliki daya sebar yang baik untuk
pada kulit. Gel dengan kandungan ekstrak 35% menjamin distribusi zat aktif optimal. Daya sebar
berwarna kuning kecoklatan, sedangkan gel berkorelasi dengan luas permukaan kulit yang
dengan kandungan ekstrak 30% berwarna kontak (Swastika NSP et al., 2013). Formula I
kuning. Semakin besar konsentrasi ekstrak dan II tidak memenuhi syarat daya sebar yang
menunjukkan semakin pekat warna gel. Gel baik karena konsistensi gel yang kental. Hal
memiliki konsistensi kental dan bau khas ekstrak tersebut disebabkan konsentrasi carbomer yang
bunga melati. Penyimpanan sediaan selama 1 tinggi. Menurut (Garg, 2002)semakin tinggi
bulan menunjukkan tidak ada perubahan bau, konsentrasi carbomer semakin menurun daya
warna dan konsistensi. Hal ini menunjukkan gel sebar gel yang dihasilkan.
ekstrak bunga melati stabil secara organoleptis.
Uji homogenitas SIMPULAN
Homogenitas gel bersangkutan dengan Formulasi sediaan gel totot jerawat dari
takaran bahan aktif yang setara untuk setiap ekstrak bunga melati dengan konsentrasi
pemakaian sehingga berpengaruh terhadap ekstrak 35% menghasilkan sifat fisik dan kimia
efektifitas terapi (Swastika NSP et al., 2013). Uji yang baik dibandingkan gel dengan konsentrasi
homogenitas dilihat berdasarkan ada atau ekstrak 30%. Gel ekstrak bunga melati yang

34 ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 10 No. 1 – Januari 2023

dibuat dengan basisi carbomer 940 memiliki sifat PHRASE Pharmaceutical Science
fisik homogen, memiliki kekentalan yang cukup Journal (Vol. 2, Issue 2).
tinggi dan memiliki aroma khas ekstrak. Sifat http://openjournal.wdh.ac.id/index.php/Ph
kimia gel berupa nilai rata-rata pH 5. Gel ekstrak rase/index
bunga melati dengan konsentrasi 30% dan 35% Naibaho, O., Yamlean, P. V., & Wiyono, W.
memiliki daya sebar berturut-turut 3,37 cm dan (2013). Pengaruh basis salep terhadap
3,39 cm. formulasi sediaan salep ekstrak daun
kemangi (Ocimum sanctum L.) pada kulit
DAFTAR PUSTAKA punggung kelinci yang dibuat infeksi.
Andini, T., Yusriadi, Y., & Yuliet. (2017). Pharmacon, 2(2), 2302–2493.
Optimasi pembentuk film polivinil alkohol https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ph
dan humektan propilen glikol pada armacon/article/download/1553/1246
formula masker gel peel off sari buah labu Oktaviani, T. (2020). Uji Aktivitas Bunga Melati
kuning (Cucurbita moschata duchesne). Sebagai Antimikroba Terhadap
Jurnal Farmasi Galenika, 3(2), 165–173. Pertumbuhan Bakteri Propionibacterium
https://doi.org/10.22487/j24428744.2017. acne Penyebab Jerawat [Skripsi]. STIK
v3.i2.8773 Siti Khadijah.
Anggraini, D., Rahmawati, N., & Hafsah, S. Pelen, S., Wullur, A., & Citraningtyas, G. (2016).
(2013). Formulasi gel antijerawat dari Formulasi Sediaan Gel Antijerawat
ekstrak etil asetat gambir. Jurnal Minyak Atsiri Kulit Batang Kayu Manis
Penelitian Farmasi Indonesia, 1(2), 62– (Cinnamomum Burmanii) Dan Uji Aktivitas
66. Terhadap Bakteri Staphylococcus
https://pfi.ejournal.unri.ac.id/index.php/FP Aureus. Ejournal.Unsrat.Ac.Id, 5(4).
FI/article/view/1248 https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ph
Anief, M. (2006). Farmasetika. Gadjah Mada armacon/article/view/13984
University Press. Rowe, R., Sheskey, P., & Quinn, M. (2009).
Fitriansyah, S., Wirya, S., & Hermayanti C. Handbook of Pharmaceutical Excipients.
(2016). Formulasi dan evaluasi spray gel Saragih, D., Opod, H., e-Biomedik, C. P.-, &
fraksi etil asetat pucuk daun teh hijau 2016, undefined. (2016). Hubungan
(Camelia sinensis Kuntze) sebagai tingkat kepercayaan diri dan jerawat
antijerawat. Pharmacy, 13(2), 202–216. (Acne vulgaris) pada siswa-siswi kelas XII
http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/ di SMA Negeri 1 Manado.
PHARMACY/article/view/1257 Ejournal.Unsrat.Ac.Id, 4(1).
Garg, G. A. D. dan S. A. (2002). Spreading of https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ebi
Semisolid Formulation : An Update. omedik/article/view/12137
Pharmaceutical Technology. Sutanto, R. (2013). Derajat Penyakit Acne
Kindangen, O. C., Yamlean, P. V. Y., & Vulgaris Berhubungan Positif Dengan
Wewengkang, D. S. (2018). Formulasi gel Kadar MDA. Ilmu Biomedik Udayana.
antijerawat ekstrak etanol daun kemangi Swastika NSP, A., Mufrod, & Purwanto. (2013).
(Ocimum basilicum L.) dan uji aktivitasnya Antioxidant Activity Of Cream Dosage
terhadap bakteri Staphylococcus aureus Form of Tomato Extract (Solanum
secara in vitro. Ejournal.Unsrat.Ac.Id, lycopersicum L.). Traditional Medicine
7(3). Journal, 18(3), 2013.
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ph Ulaen, S. P. J., Banne, Y., Suatan, R. A.,
armacon/article/view/20505 Farmasi, J., Kesehatan, P., & Manado, K.
Kumesan, Y., Yamlean, P., Pharmacon, H. S.-, (2012). Pembuatan salep anti jerawat dari
& 2013, Formulasi dan Uji Aktivitas Gel ekstrak rimpang temulawak (Curcuma
Antijerawat Ekstrak Umbi Bakung (Crinum xanthorrhiza Roxb.).
asiaticum L.) terhadap Bakteri https://ejurnal.poltekkes-
Staphylococcus aureus secara in Vitro. manado.ac.id/index.php/jif/article/downlo
Ejournal.Unsrat.Ac.Id. Retrieved ad/275/244
December 8, 2022, from Umah, K., Community, O. H.-J. of N., & 2017,
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ph undefined. (2017). Masker Madu
armacon/article/download/1552/1245 Berpengaruh pada Penyembuhan Acne
Mariyana, T., Rosdiana, R., Kartini, P. B., Raya, vulgaris (Honey Mask Influence on
J. C., & Kartini, B. (2022). Uji Aktivitas Healing Acne Vulgaris).
Antibakteri Dari Ekstrak Metanol Bunga Journal.Unigres.Ac.Id, 08, 179–187.
Melati (Jasminum Sambac L.) Terhadap http://journal.unigres.ac.id/index.php/JNC
Staphylococcus Aureus Dan Formulasi /article/view/432
Dalam Sediaan Gel Anti Jerawat. In

ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id 35


IJMS – Indonesian Journal On Medical Science – Volume 10 No. 1 – Januari 2023

Wahyu, U., Cahyo Prabowo, W., Amir Masruhim Prosiding Seminar Nasional Tumbuhan
Laboratorium Penelitian dan Obat Indonesia Ke-50, Samarinda.
Pengembangan FARMAKA TROPIS Wasitaatmaja, S. M. (1997). Penuntun Ilmu
Fakultas Farmasi Universitas Kosmetik Medik. UI Press.
Mulawarman, M., & Timur, K. (2016).

36 ISSN 2623-0038 - ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id

You might also like