You are on page 1of 4

Jurnal Farmasimed (JFM)

Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018


http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018::Accepted: 10 Oktober 2018

SEDIAAN SALEP EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA


LAM) SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA BAKAR TOPIKAL
PADA KELINCI (ORYCTOLAGUS CUNICULUS)

Wahyudi 1), Hanna Agustina 2)

Institut Kesehatan Deli Husada Delitua


Jalan Besar Delitua no. 77, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara
e-mail : wahyudiapt2016@gmail.com

Abstract
Burns is a form of tissue damage caused by contact with a heat source such as fire, hot water,
chemicals, electricity and radiation. Burns occur on the skin, mucous membranes, respiratory
tract and gastrointestinal tract. Actions that can be performed on burns is to provide local
treatment with the aim to get relief as quickly as possible. One of the traditional medicines used
empirically society as burn treatment is by softening Moringa leaves Moringa leaves and placed
on the affected part of the wound. This tudy aim to determine the effect of healing of burns using
Moringa leaf extract ointment and to determine the concentration of Moringa leaf extract in the
ointment preparation is most effective in the healing of burns. Experimental method. Result of
this study show phytochemical screening results indicate the presence of alkaloids, flavonoids,
saponins, tannins. observations of Moringa leaf extract ointment preparation during storage of 7
days showed that the formula has a good appearance, homogeneous, smell and color. Diameter
burns decline, a group of rabbits treated with the ointment extract of the leaves of Moringa 6%
that is 0.9 cm, a group of rabbits given ointment extract of the leaves of Moringa 8% ie 0.91 cm,
a group of rabbits given ointment extract of Moringa leaves 10% that is 0.95 cm, Bioplacenton®
namely the group given 0.89 cm, while the group of rabbits given distilled water of 0.77 cm.
Conclusion of this study show that extracts leaves of Moringa had an effect in the healing of burns.
Ointments Moringa leaf extract 10% of the most effective in the healing of burns and has a greater
potential than the Bioplacenton®. Burn healing effect on the concentration of 8% and 6% more
effective than the negative comparison.

Keywords: ekstrak daun kelor, luka bakar, salep

1. PENDAHULUAN
mendapatkan kesembuhan secepat
Cedera luka bakar adalah cedera
mungkin (Izzati,2015).
yang sering terjadi dalam kehidupan
Zat berkhasiat obat (Zat aktif) dalam
sehari-hari khususnya di rumah tangga,
salep akan masuk kedalam basis atau
dan kasus yang sering terjadi adalah luka
pembawa yang akan membawa obat untuk
bakar derajat II. Definisi dari luka bakar
kontak dengan permukaan kulit. Bahan
adalah keadaan kerusakan jaringan yang
pembawa yang digunakan untuk sediaan
disebabkan kontak dengan sumber
topikal akan memiliki efek yang
panas seperti api, air panas, bahan
menguntungkan jika dipilih secara tepat.
kimia, listrik dan radiasi. Luka bakar
Senyawa metabolit sekunder daun kelor
terjadi pada kulit, selaput lendir, saluran
yang berperan dalam penyembuhan luka
pernapasan dan saluran cerna. Gejala
bakar diantaranya flavonoid, saponin,
berupa sakit, bengkak, merah, melepuh.
tannin dan senyawa polifenol (Maria,
Tindakan yang dapat dilakukan pada
2016). Berdasarkan penjelasan diatas,
luka bakar adalah dengan memberikan
maka peneliti tertarik terhadap daun kelor
terapi lokal dengan tujuan untuk
karena daun kelor banyak ditemukan

21
Jurnal Farmasimed (JFM)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018::Accepted: 10 Oktober 2018

dilingkungan sekitar. etanol 80% selama 24 jam dan diulang 3


kali. Maserat dikumpulkan, kemudian
2. METODE pelarut diuapkan menggunakan rotary
evaporator sehingga diperoleh ekstrak
Metodologi penelitian ini adalah
methanol kental. Ekstrak kental
metode eksperimental berdasarkan
dikeringkan dalam oven, sehingga
rancangan acak lengkap. Penelitian ini
didapatkan ekstrak etanol kering (Hapsari,
meliputi penyiapan sampel, pemeriksaan
2017).
karakteristik simplisia, skrining fitokimia,
pembuatan ekstrak, penyiapan hewan Maserasi sebanyak 500 gr serbuk
percobaan dan pengujian efek luka bakar simplisia daun kelor dengan menggunakan
pada hewan percobaan. etanol 80%, hasil yang diperoleh 3 L
Alat kemudian telah di rotary evaporator dan
Aluminum foil, beaker glass diuapkan di water bath sehingga diperoleh
(pyrex), batang pengaduk, cawan ekstrak kental 28 g
penguap, corong, gunting, jangka
sorong, kain planel, kertas saring, labu Pembuatan Salep
erlenmeyer (pyrex), lempeng logam, Tabel 1. Formulasi Konsentrasi
mortir, neraca, penangas air, penjepit Salep Ekstrak Daun Kelor (Moringa oleifera
kayu, pot salep, pipet tetes, pisau cukur, Lam.)
ruler, spuit, sudip, stamper, termometer,
tissu, vacum rotary evaporator. Bahan Variasi Konsentrasi
Ekstrak Daun Kelor
Bahan
Daun kelor (Moringa oleifera F1 F2 F3
Lam.) yang diambil dari pekanbaru Ekstrak 4 5 6
Provinsi Riau, Adeps Lanae, Akuades, (g)
Etanol 80%, Bioplacenton®, Lidocain Cetil 2,0 2,0 2,0
injeksi, Paraffin Liq, Cetil Alkohol, Vaselin Alkohol
Album, Besi (III) klorida 10%, asam (g)
klorida 2 N, Timbal (II) asetat 0,4 m dan Adeps 2,3 2,3 2,3
larutan kloralhidrat. Lanae (g)
Vaselin 32,5 32,5 32,5
Pengumpulan sampel
Album (g)
Sampel daun kelor (Moringa
Parafin qs qs qs
oleifera Lam.) yang masih segar
Cair (g)
dikumpulkan dan dibersihkan dari
kotoran, dicuci dengan air mengalir,
ditiriskan, kemudian dipotong menjadi Keterangan:
bagian-bagian kecil dan ditimbang F 1 : ekstrak 6%
sebagai berat basah. Daun kelor tersebut F 2 : ekstrak 8%
dikeringkan di lemari pengering pada F 3 : ekstrak 10%
suhu ±40°C sampai kering (ditandai bila
diremas rapuh), lalu ditimbang sebagai Cara Pembuatan :
berat kering. Sampel yang telah kering Ditimbang semua bahan yang
dihaluskan dan disimpan dalam wadah diperlukan. Cetil alkohol dan parafin cair
plastik untuk mencegah pengaruh dilebur, dengan menggunakan cawan
lembab dan pengotor lainnya. porselin diatas penangas air pada suhu
sekitar 700C–750C. sambil diaduk terus
Serbuk daun kelor yang telah
menerus dengan menggunakan batang
kering dimaserasi dengan menggunakan

22
Jurnal Farmasimed (JFM)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018::Accepted: 10 Oktober 2018

pengaduk sampai diperoleh massa salep dikelompokkan dalam 5 kelompok, masing-


(Samha, 2014). Ekstrak kental daun masing kelompok terdiri dari 3 ekor kelinci.
kelor yang telah diencerkan dengan 1-2 a. Kelompok I : Sebagai kontrol diberikan
tetes etanol dimasukkan kedalam Aquadest
lumpang, lalu ditambahkan dasar salep b. Kelompok II : Sebagai pembanding
sedikit demi sedikit sambil digerus positif diberikan Bioplacenton®
sampai homogen. Salep dimasukkan c. Kelompok III : diberikan salep ekstrak
dalam wadah dan ditutup rapat, sampel 6%
disimpan ditempat yang terlindung dari d. Kelompok IV : diberikan salep ekstrak
cahaya. sampel 8%
e. Kelompok V : diberikan salep ekstrak
Evaluasi Sediaan Salep sampel 10%.
1. Pemeriksaan organoleptis :
Pemeriksaan sediaan ini meliputi Masing-masing kelinci dicukur pada
pemeriksaan bau, bentuk dan warna dari bagian punggungnya, kemudian dianestesi
salep. dengan lidocain injeksi yang disuntikkan
secara subkutan dengan dosis 1 ml. Setelah
2. Uji homogenitas : 2-3 menit lalu ditempelkan logam yang
Sediaan diuji homogenitasnya berdiameter 2 cm yang telah dipanaskan
dengan mengoleskan pada sekeping dengan cara memanaskan 7 logam diatas
kaca atau bahan homogenitasnya api selama 5 menit dan ditempelkan pada
dengan mengoleskan pada sekeping punggung kelinci selama 5 detik. Dan untuk
kaca atau bahan transparan yang cocok. kelompok kelinci bentuknya diperlakukan
Diamati sediaan salep menunjukkan sama.
susunan yang homogen dan tidak
terlihat adanya butir-butir kasar. Cara 3. HASIL
diatas diulangi masing-masing 3 kali Hasil Pengujian Penyembuhan Luka
(Nindya, 2011). Bakar Tabel 2 Perbandingan diameter
penyembuhan luka bakar
3. Pengamatan Stabilitas Sediaan
Masing-masing formula Perlakuan Hari-ke
dimasukkan kedalam pot plastik. 1 3 5 7 9
Selanjutnya pengamatan dilakukan pada Kontrol 0 0.00 0.16 0.64 0.77
saat sediaan selesai dibuat, diamati Bioplace 0 0.45 0.7 0.82 0.89
setiap hari meliputi perubahan warna, nton
bentuk dan bau dari sediaan. Ekstrak 0 0.43 0.68 0.8 0.9
6%
Pengujian Efek Salep Terhadap Luka Ekstrak 0 0.45 0.7 0.83 0.91
Bakar 8%
Ekstrak 0 0.51 0.71 0.85 0.95
Hewan uji yang digunakan dalam
10%
penelitian ini adalah kelinci sebanyak 9
ekor. Hewan uji dikarantina selama 5
Hasil analisa perubahan diameter
hari sebelum penelitian, bertujuan agar
luka bakar yang diolah dengan ANOVA
hewan uji terbiasa dengan lingkungan
menggunakan SPSS. Analisa dilakukan
dan perlakuan yang baru yang
terhadap hasil perubahan diameter luka
ditempatkan dalam kandang dan diberi
dari hari ke-1 sampai hari ke-9 setelah
makan yang cukup setiap harinya.
terbentuknya luka bakar.
Sebelum perlakuan, kelinci

23
Jurnal Farmasimed (JFM)
Vol. 1 No.1 Edisi Mei-Oktober 2018
http://ejournal.medistra.ac.id/index.php/JFM
============================================================================================
Received: 09 Agustus 2018 :: Revised: 08 September 2018::Accepted: 10 Oktober 2018

4. PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA


Diameter luka bakar dari hari Aminah, S., 2015. Kandungan Nutrisi dan
pertama sampai ke-9 hari pengamatan Sifat Fungsional Tanaman Kelor
mengalami penurunan, kelompok kelinci (Moringa oleifera Lam.), Balai
yang diberi perlakuan dengan salep Pengkajian Teknologi Pertanian
ekstrak daun kelor 6% diameter luka Jakarta.
bakar 0.9 cm. Pada kelompok kelinci Ananto, J.F., Herwanto, S.E.,
yang diberi salep ekstrak daun kelor 8% Nugrahandhini, B.N., Najwa, C.Y.,
0.91 cm. Pada kelompok kelinci yang Abidin, Z.M., Suswati, I., 2015. Gel
diberi salep ekstrak daun kelor 10% 0.95 Daun Kelor sebagai Antibiotik Alami
cm. Sementara kelompok yang diberi Pada Pseudomonas aeruginosa
Bioplacenton® dinyatakan diameter 0.89 secara In Vivo, Hal 3, Tesis Fakultas
cm. sedangkan kelompok kelinci yang Kedokteran, Universitas
diberi aquadest yaitu 0.77 cm. Muhammadiyah Malang.
Hasil analisa data dari ketiga Anief, M., 2006. Ilmu Meracik Obat Teori
kelompok tersebut menunjukkan salep dan Praktek, Hal 52-55, Gadjah
ekstrak daun kelor 6%, 8%, 10%, MadaUniversity Press, Yogyakarta.
Bioplacenton® berpengaruh terhadap Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi
penyembuhan luka karena sig < 0,05, ketiga. Jakarta: Departemen
sedangkan aquadest tidak menunjukkan Kesehatan.
adanya pengaruh terhadap Depkes RI. (1995). Materia Medika
penyembuhan luka karena sig > 0,05. Indonesia. Jilid VI. Jakarta:
Menurut jurnal “Formulasi Departemen Kesehatan RI. Halaman
297-307, 321, 325, 333-337.
Sediaan Salep dari Ekstrak Daun Nanas
Farnsworth, N.R. (1966). Biological and
(Ananas comosus Merr.) Sebagai Obat Phytochemical Screening of Plant.
Luka Bakar Terhadap Kelinci Journal of Pharmaceutical Science.
(Oryctolagus cuniculus)”, julinda (2014), 55(3) : 262-265.
penyembuhan luka bakar tipe derajat II Hanani, E. Analisis Fitokimia, Hal 10, Dalam
dangkal membutuhkan waktu : Buku Kedokteran. Jakarta : EGC,
2015.
penyembuhan yang terjadi dalam waktu
Hardiyanthi, F., 2015. Pemanfaatan
10-14 hari.
Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun
Kelor (Moringa oleifera) dalam
5. KESIMPULAN Sediaan Hand and Body Cream, Hal
7-8, Tesis Fakultas Sains dan
Ekstrak daun kelor memiliki efek
Teknologi, Universitas Islam Negeri
dalam penyembuhan luka bakar, Salep Syarif Hidayatullah Jakarta.
ekstrak daun kelor 10% paling efektif Izziati, Z., 2015. Efektivitas penyembuhan
dalam penyembuhan luka bakar serta luka bakar salep ekstrak etanol daun
memiliki potensi lebih besar senggani (Melastoma
dibandingkan dengan Bioplacenton malabathricum L.) pada tikus
(Rattus novergicus) jantan galur
dengan rata-rata penyembuhan 0.95 cm
wistar, Fakultas Kedokteran,
sedangkan Bioplacenton® rata-rata
Universitas Tanjungpura Pontianak.
waktu penyembuhan 0.89 cm. Efek
penyembuhan luka bakar pada
konsentrasi 8% dan 6% lebih efektif
dibandingkan dengan pembanding
negatif (kontrol aquadest).

24

You might also like