You are on page 1of 23

Tugas Final Mata Kuliah Epidemiologi

LAPORAN SURVEILANS PENYAKIT GASTRITIS DI

PUSKESMAS BENUA KABUPATEN KONAWE SELATAN

TAHUN 2023

SAMPUL

Disusun Oleh :

1. Mariani Eto (Nim. PBD22083)

2. Ni Made Sutraningsih (Nim. PBD22089)

3. Ni Putu Ayu Aprilia Citra Dewi (Nim. PBD22090)

4. Nur Syamsiah Hasim (Nim. PBD22094)

5. Yuyun Retno Wati (Nim. PBD22109)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PELITA IBU

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan Hidahyah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas

Final Epidemiologi survelans yang berjudul “Laporan Surveilans

Penyakit Gastritis Di Puskesmas Benua Konawe Selatan”.ini tepat

pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas final pada mata kuliah Epidemiologi. Selain itu, tugas ini

juga bertujuan untuk menambah wawasan mengenai “Hubungan Jenis

Kelamin dengan kejadian Gastritis” bagi pembaca maupun juga bagi

penulis.

kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen

selaku dosen pada mata kuliah Epidemiologi. yang telah memberikan

tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan serta wawasan sesuai

dengan bidang yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membagikan sebagian pengetahuannya

sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.

kami menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata

sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang kami terima akan

membantu nantinya demi kesempurnaan makalah ini.

Kendari, Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR..................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................iv
DAFTAR TABEL........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................4
C. Tujuan............................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................5
A. Hasil Survelans..............................................................................5
B. Pembahasan................................................................................10
BAB III PENUTUP....................................................................................14
A. Kesimpulan..................................................................................14
B. Rekomendasi...............................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................16

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Peta Wilayah Benua.................................................................5

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Rekam Medik Kasus Gastritis terkait Jenis Kelamin Bulan
September Di Puskesmas Benua Konsel Tahun 2023................7
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Jenis Kelamin Di Puskesmas
Benua Konsel Tahun 2023...........................................................9

v
DAFTAR LAMPIRAN

1. Mater Tabel Pasien Gastritis

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gastritis adalah masalah saluran pencernaan yang paling umum.

Gastritis dapat menyerang semua kelas sosial, segala usia dan jenis

kelamin. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena

penderita sering merasakan nyeri di area perut. Jika diobati, rasa sakitnya

akan hilang dengan sendirinya. Yang saat ini disebut nyeri adalah nyeri

yang datang dan pergi, atau bisa juga disebut (nyeri akut). Nyeri akut

adalah pengalaman sensorik atau emosional yang berhubungan dengan

kerusakan jaringan aktual atau fungsional, yang timbul secara tiba-tiba

atau tertunda, dan dengan intensitas ringan hingga berat yang

berlangsung dalam jangka waktu lebih singkat. lebih dari tiga minggu per

bulan (TIM POKJA/SDKI/DPP/PPNI, 2018).

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2020

untuk beberapa negara di dunia dan diperoleh hasil persentase prevalensi

penyakit gastritis di dunia, diketahui bahwa jumlah penderita gastritis

adalah 22% di Inggris, 31% di Cina., Jepang 14,5%, Kanada 35% dan

Prancis 29,5%. Menurut WHO, angka kejadian gastritis di Indonesia

sebesar 40,8%. Angka kejadian gastritis cukup tinggi di beberapa wilayah

Indonesia, dengan prevalensi 274.396 kasus pada jumlah penduduk

238.452.952 jiwa.duduk 238.452.952 jiwa.

1
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 untuk 10

penyakit,mayoritas pasien rawat inap karena penyakit gastritis di rumah

sakit Indonesia menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah 330.580 kasus,

dimana 60,86% diantaranya adalah perempuan. Pasien rawat jalan

dengan penyakit gastritis menduduki peringkat ketujuh dengan jumlah

201.083 kasus dimana 77,74% terjadi pada wanita (Depkes RI, 2018).

Berdasarkan data provinsi Sulawesi Tenggara menunjukkan, pada

tahun 2019 terdapat 32.243 kasus gastritis (21,4%), tahun 2020 terdapat

37.140 kasus gastritis (22,8%), dan pada tahun 2021 terdapat 41.250

kasus gastritis

Hasil Penyampaian Laporan Tahunan RSUD Konawe Selatan

Tahun 2018 yang menderita gastritis dalam 3 tahun terakhir, tepatnya

tahun 2015 sebanyak 120 orang, tahun 2016 sebanyak 100 orang dan

tahun 2017 sebanyak 130 orang. Karena prevalensi yang semakin

meningkat maka perlu adanya pengobatan dan pencegahan penyakit

gastritis berulang pada pasien (Dinkes Sultra, 2021).

Berdasarkan data 10 penyakit teratas dari Poasia Medical Center

menunjukkan bahwa penyakit gastritis masih menduduki peringkat

pertama dalam 10 besar penyakit. Data pada tahun 2017 antara bulan

Februari kasus gastritis berjumlah 105 orang. kasus gastritis yang dialami

pria berjumlah 95 orang (45.23%) dan penderita gastritis berjenis kelamin

wanita berjumlah 115 orang (54.76%). menunjukkan pada tahun 2019

terdapat 2.273 kasus gastritis, pada tahun 2020 terdapat kasus gastritis

2
sebanyak 1.209 kasus, dan pada tahun 2021 jumlah penderita gastritis

sebanyak 1.937 kasus (Puskesmas Poasia, 2022)

Berdasarkan data 10 penyakit teratas dari Profil Puskesmas Benoa

tahun 2022 menunjukkan bahwa penyakit gastritis masih menduduki

peringkat pertama dengan jumlah 528 kasus dengan prevalensi 52%, dan

berdasarkan data Bulanan 10 penyakit teratas Puskesmas Benua pada

bulan September 2023 kasus gastritis menjadi peringkat kedua dengan

jumlah 46 kasus dengan prevalensi 56,52% diantaranya 26 kasus gastriti

yang dialami perempuan dan 20 kasus yang dialami laki-laki.

Jenis Kelamin juga menentukan seberapa banyak seseorang

makan. Pria membutuhkan lebih banyak energi dan protein dibandingkan

wanita. Begitu pula dengan kebutuhan energi laki-laki yang lebih besar

dibandingkan perempuan. Wanita seringkali lebih kesulitan mendapatkan

cukup vitamin dan mineral dari makanan berdasarkan jumlah kalori yang

mereka butuhkan. Stres psikologis berisiko mengiritasi lapisan lambung

karena produksi asam lambung meningkat pada saat stres, dan jika

kondisi ini terus berlanjut dapat menyebabkan terjadinya penyakit gastritis

maka dari itu perempuan cenderung lebih banyak mengalami kasus

gastritis (Rantung, Kaunang and Malonda, 2019).

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik meneliti

tentang “Hubungan Jenis Kelamin dengan Kejadian Gastritis di

Puskesmas Benua Konawe Selatan Tahun 2023”.

3
B. Rumusan Masalah

Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah

dikemukakan maka dirumuskan masalah ‘’Apa Ada Hubungan Kasus

Gastritis dengan Jenis Kelamin di Puskesmas Benua Konawe Selatan

Tahun 2023?’’

C. Tujuan

Untuk mengetahui keterkaitan antara jenis kelamin dengan kejadian

gastritis di Puskesmas Benua Kota Konawe Selatan Tahun 2023.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hasil Survelans

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Puskesmas Benua merupakan salah satu puskesmas yang terletak

di kecamatan Benua Kab.Konawe Selatan memiliki luas 13.831 hektare

yang meliputi 12 desa final dan 3 desa cadangan. Jarak dari ibu kota

kabupaten dan RSUD Kabupaten Konawe Selatan berjarak 25 km, dan

jarak Puskesmas Benua ke RSUD Provinsi Sulawesi Tenggara berjarak

90 km. Kondisi geografisnya merupakan dataran rendah kontinental

sehingga mudah diakses dengan mobil atau sepeda motor.

Gambar 1. Peta Wilayah Benua

Wilayah Kerja Puskesmas Benua Dibatasi Oleh :


 Sebelah Utara : Motaha
 Sebelah timur : Andoolo & Motaha

5
 Sebelah selatan : Andoolo

 Sebelah barat : Basala

2. Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Luas permukaan bangunan Puskesmas Benua m2 diatas tanah

seluas 3350 m2 dalam kondisi konstruksi baik. Tata letak Benua Medical

Center meliputi:

a. Bangunan utama:

Ruang registrasi, ruang rekam medis, ruang MTBS, ruang poli

sintetik, ruang poli terpadu, ruang poli gigi, ruang vaksinasi, ruang

gawat darurat, ruang pengujian, ruang gudang obat, ruang farmasi,

ruang penyimpanan, bagian TU, kantor direktur puskesmas, program

departemen.

b. Rumah bersalin:

Ruang KIA, ruang nifas, ruang bersalin, ruang perawatan kebidanan.

Secara geografis, Puskesmas Benua terletak di lokasi yang kurang

strategis, tepatnya di belakang kantor kecamatan tanpa akses yang

memadai.

3. Gambaran Analisis Deskriptif

Gastritis
Gastritis (+) Jumlah
(-)
Perempuan 26 78 104
Laki-laki 20 265 285

6
Jumlah 46 343 389
Tabel 1. Rekam Medik Kasus Gastritis terkait Jenis Kelamin Bulan
September Di Puskesmas Benua Konsel Tahun 2023
4. Analisis Epidemiologi

a. Rasio Relatif (RR)

b. Odda Rasio (OR)

c. Rasio Laju Insidensi (IDK)

d. Beda Rasio (RD)

e. Beda Laju Insidensi (IDD)

CI Terpapar
a. RR =
CI Tidak Terpapar

perempuan yang terpapar Gastritis


CI Terpapar =
semua orang terpapar

26
CI Terpapar =
46

= 0,56521

= 56,52%

Interprestasi : 1 dari 2 perempuan beresiko mengalami Gastritis

Perempuan yang tidak terpapar Gastritis


CI Tidak terpapar =
semua orang tidak terpapar

78
CI Tidak Terpapar =
343

= 0,2274

= 22,74%

Interprestasi : 1 dari 4 orang kasus gastritis dialami oleh perempuan

RR

RR
7
0,56521
RR = = 2,485 => 2
0,2274

Interpretasi = perempuan mengalami gastritis 2x lipat lebih beresiko

daripada laki-laki

AxD 6890
b. OR = = = 4,4168
BxC 1560

Interpretasi : kasus gastritis memiliki kemungkinan lebih besar resiko

sebanyak 4 kali dari kasus gastritis perempuan

dibandingkan dengan kasus gastritis laki-laki

A B
c. IDR = :
C D

A 26
ID terpapar = = = 1,3
C 20

B 78
ID tidak terpapar = = =0,2943
D 265

0,2943 226
IDR = =0,2264= =4 , 54=5
1 ,3 100

IDR = (jika dilakukan pecegahan) dengan kasus gastritis yang

dilakukan pencegahan akan 5 kali lipat lebih cepat sembuh, di

bandingkan dengan kasus gastritis yang tidak di lakukan

pencegahan

1 ,3
IDR = =9,417=4 ( Interpretasi=laju kecepatan)
0,2943

Jadi dengan gastritis jika tidak dilakukan pencegahan akan lebih

beresiko 4x lebih meningkat dibandingkan dengan kasus gastritis

yang mendapatkan pencegahan.

d. Beda Rasio (RD)

8
Rumus = CI terpapar – CI tidak terpapar

0,5652

0,2274
-
0,3378

Interpretasi = Terdapat 337/10.000 kasus gastriris dapat tertolong jika

dilakukan pencegahan.

e. IDD = ID terpapar – ID tidak terpapar

1,3

0,294
−¿
1,005

Interpretasi = terdapat 1,005/10.000 pertahun kasus gastritis tertolong

jika dilakukan pencegahan

Uji Chi square

P 26 A 78 B 104

L 20 C 265 D 285

Jumlah 46 346 389

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Jenis Kelamin Di


Puskesmas Benua Konsel Tahun 2023

(a +c).(a+b)
Fha =
n

(26+ 20) .(26 +78) 46 . 104


= = =12,298
389 389

(b+ d).(a+b)
Fhb =
n

(78+265).(26+78) 343 .104


= = = 91,701
389 389

9
(c +d ).(a+ c)
Fhc =
n

(20+265).(26+ 20) 285 x 46


= = =33 , 70
389 389

(d + c).(b+ d)
Fhd =
n

(265+20).(78+265) 285 x 343


= = =251 , 29
389 389

( 26−12 , 29 ) ❑2 187,965
X1 2 = = =15,294
12 , 29 12 ,29

( 78−91,701 )❑2 187,717


X2 2 = = =2,047
91,701 91,701

( 20−33 , 70 ) ❑2 187,964
X3 2 = = =5,569
33 , 70 33 , 70

( 265−251 , 29 ) ❑2 187,964
X4 2
= = =0,747
251 , 29 251 , 29

X2 =
X21 + X2 2 + X3 2 + X4 2

= 15,294 + 2,047 + 5,569 + 0,747

= 23,65

Uji Korelasi

C =
√ X ❑2
n+ X 2

=
√23 , 65
389+23 , 65

=
√ 23 , 65
412,652

= √ 0,05731

= 0,2393 => Rendah (0,20 - 0,399)

10
B. Pembahasan

Menurut hasil penelitian Rantung, Kaunang & Malonda (2019),

Gastritis terjadi pada orang yang memiliki kebiasaan makan tidak teratur

dan mengonsumsi makanan yang merangsang produksi asam

lambung.Jenis kelamin juga menentukan pentingnya pola makan

seseorang.Pria membutuhkan lebih banyak energi dan protein

dibandingkan wanita.Begitu pula dengan kebutuhan energi laki-laki yang

lebih besar dibandingkan perempuan.Wanita seringkali lebih kesulitan

mendapatkan cukup vitamin dan mineral dari makanan berdasarkan

jumlah kalori yang mereka butuhkan.Stres psikologis berisiko mengiritasi

lapisan lambung karena jumlah asam lambung yang dihasilkan akan

meningkat saat stres, dan jika berkepanjangan akan

meningkat.menyebabkan penyakit maag . Terdapat hubungan yang

bermakna antara usia, jenis kelamin dan jenis makanan dengan kejadian

maag, namun tidak terdapat hubungan antara frekuensi makan dan

ukuran porsi dengan kejadian maag

Hasil penelitian Kasi, Kalesaran & Ratag (2019) sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahma dkk (2012) yang

menjelaskan bahwa wanita yang disurvei lebih banyak menderita penyakit

maag. Hal ini dikarenakan wanita lebih memperhatikan body image-nya

sehingga banyak dari mereka yang salah paham tentang pola makan

yang berbahaya bagi lambung. Mirip dengan penelitian Pasaribu (2014),

11
perempuan rutin mengonsumsi makanan dan minuman berbahaya,

terlambat makan, dan terlambat makan. ditekankan. Hal ini disebabkan

oleh banyak faktor, seperti aktivitas berat dan kurangnya kesadaran serta

pengetahuan tentang pola makan sehat. Angka kejadian maag sering

terjadi pada wanita ibu rumah tangga dan berada pada usia antara 41

hingga 45 tahun.

Jenis kelamin perempuan pada penelitian ini Wulandari, Kalsum

& Izhar (2022) menunjukkan angka kejadian maag yang lebih tinggi

dibandingkan laki-laki. Hal ini diyakini karena wanita lebih memperhatikan

bentuk tubuh dibandingkan pola makan sehingga selalu menjalani pola

makan yang tidak sehat. Selain itu, wanita seringkali mengalami stres

karena banyak faktor, terutama saat menstruasi.

Berdasarkan analisis Epidemilogi dari data rekam medik

Puskesmas Benua pada bulan September 2023 tentang hubungan antara

jenis kelamin dengan kejadian Gastritis adalah sebagai berikut RR=2 hal

ini menunjukkan rasio relative (RR) lebih dari 1 atau RR>1 artinya

perempuan dua kali lipat lebih berisiko mengalami Gastritis dibandingkan

laki-laki, Jika di Lihat dari Odds Ratio, OR=4 artinya kasus gastritis

memiliki kemungkinan lebih besar resiko sebanyak 4 kali dari kasus

gastritis perempuan dibandingkan dengan kasus gastritis laki-laki.Rasio

Laju Insidensi/IDR berfungsi untuk melihat ukuran lebih cepat ato lebih

lambat laju insiden pada populasi terpapar relative dibandingkan yang

tidak terpapar,pada analisis ini IDR=5 jika dilakukan pencegahan artinya

12
kasus gastritis yang dilakukan pencegahan akan 5 kali lipat lebih cepat

sembuh, di bandingkan dengan kasus gastritis yang tidak di lakukan

pencegahan dan IDR=4 jika tidak dilakukan pencegahan artinya gastritis

jika tidak dilakukan pencegahan akan lebih beresiko 4x lebih meningkat

dibandingkan dengan kasus gastritis yang dilakukan pencegahan.Beda

rasio pada analisis ini yaitu Terdapat 337/10.000 kasus gastriris dapat

tertolong jika dilakukan pencegahan.Beda rasio berfungsi sebagai ukuran

yang menunjukkan beda absolute antara probabilitas untuk terkena

penyakit diantara sub populasi yang terpapar dan tidak terpapar tanpa

membedakan kasus dan control.Beda Laju Insidensi (IDD) menunjukkan

beda laju insidensi antara populasi terpapar dan tidak terpapar,pada

analisis epidemiologi ini IDD nya yaitu terdapat 1,005/10.000 pertahun

kasus gastritis tertolong jika dilakukan pencegahan,Pada uji chi square

yaitu 23,65 dan pada uji keeratan hubungan diperoleh C=0,2395 artinya

hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian Gastritis rendah (0,20-

0,399) di Puskesmas Benua Kabupaten Konawe Selatan.Hal ini

disebabkan ada factor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian gastritis

antara lain usia,pola makan,pekerjaan,pendidikan, dan tingkat stress

seseorang.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Gastritis adalah masalah saluran pencernaan yang paling umum.

Gastritis dapat menyerang semua kelas sosial, segala usia dan

jenis kelamin. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari

karena penderita sering merasakan nyeri di area perut.

2. Hasil Analisis Epidemilogi di puskesmas Benua pada bulan

September 2023 yang di peroleh C=0,2393 (rendah) artinya

hubungan antara jenis kelamin dan kejadian gastritis rendah ,hal

ini disebabkan ada factor-faktor lain yang mempengaruhi kejadian

gastritis antara lain usia,pola makan,pekerjaan,pendidikan, dan

tingkat stress seseorang

14
B. Rekomendasi

1. Karena prevalensi yang semakin meningkat maka perlu adanya

pengobatan dan pencegahan penyakit gastritis berulang pada

pasien ,pemerintah provinsi sulawesi tenggara dan pemerintah

kabupaten lebih menggalakan lagi terkait KIE (komunikasi,

Informasi, Edukasi) serta penyuluhan-penyuluhan pada unit

kesehatan masyarakat (UKM) tentang cara pencegahan penyakit

Gastritis

2. Kepala Puskesmas Benua bekerjasama dengan penanggung

Jawab UKM Puskesmas akan memberi KIE dan penyuluhan

tentang pencegahan penyakit gastritis serta pola makan sehat dan

teratur pada unit-unit kesehatan masyarakat yang ada di wilayah

kerja puskesmas benua yang melibatkan kader kesehatan,tokoh

agama dan tokoh masyarakat

15
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI (2018) Profil Data Kesehatan Indonesia. Jakarta: Departemen


Kesehatan Republik Indonesia.

Dinkes Sultra (2021) Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara tahun 2021.


Kendari: Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara.

Kasi, O.A., Kalesaran, A.F.C. and Ratag, B.T. (2019) ‘Hubungan Antara
Kebiasaan Makan dengan Kejadian gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Tateli kabupaten Minahasa’, Kesmas, 8(7), pp. 152–160.

Rantung, E.P., Kaunang, W.P.J. and Malonda, N.S.H. (2019) ‘Faktor-


Faktor yang Memengaruhi Kejadian Gastritis di Puskesmas
Ranotana Weru Kota Manado’, Jurnal e-Biomedik, 7(2), pp. 130–
136.

TIM POKJA/SDKI/DPP/PPNI (2018) Standar Intervensi Keperawatan


Indonesia: Definisi dan Tindakan Keperawatan. Banyuwangi:
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banyuwangi.

Wulandari, R.H., Kalsum, U. and Izhar, D. (2022) ‘Determinan yang


Berhubungan dengan Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Pinang Kota Jambi’, Jurnal Kesehatan Masyarakat
Indonesia, 1(1), pp. 1–9.

16
Master Tabel

17

You might also like