You are on page 1of 13

NASKAH PUBLIKASI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


WANITA USIA SUBUR TENTANG PERILAKU
PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS
METODE INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA)
DI RT 05 DUSUN MONGGANG BANTUL

Naskah Publikasi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya Kebidanan

CINDY TIA TRISNANINGSIH


P07124117005

PRODI D III KEBIDANAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN YOGYAKARTA
TAHUN 2020
KNOWLEDGE LEVEL AND ATTITUDE OF WOMEN OF
CHILDBEARING AGE ABOUT BEHAVIOR DETECTION OF CERVICAL
CANCER EXAMINATION METHOD (IVA) IN RT 05 MONGGANG
BANTUL

Cindy Tia Trisnaningsih1, Sabar Santoso2, Yani Widyastuti3


1,2,3
Department of Midwifery Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Mangkuyudan Street, MJ III/304, Mantrijeron, Yogyakarta
Email : cindytia20@gmailcom, santososabar_56@ymail.com,
yaniwidyastuti.yk@gmail.com

ABSTRACT

Background: Cervical cancer is the second most cancer in women in the world. The strategy to
reduce death from cervical cancer is early detection. Dinkes DIY 2015 cervical cancer Supreme in
Bantul Regency 341 cases. Early detection coverage of cervical cancer in the lowest DIY profile in
Bantul Regency 9.03%.
Objectives: knowledge level and attitude of women of childbearing age about behavior detection of
cervical cancer examination method iva.
Methods: The study uses a descriptive method of cross sectional approach. The total sampling
technique of 43 women. Time of research in May. Variables include knowledge, attitude, age,
occupation and education. The instrument used is a questionnaire Google forms. Data analysis
using univariate analysis by measuring the percentage score and the T score
Results: characteristics of most have an age >35 years, not working, educated SMA/SMK. WUS
knowledge levels are nearly half in the category less And most do not support IVA. WUS
knowledge based on the age of nearly half knowledgeable less >35 years (45.8%), most of the
knowledgeable less does not work (64.3%), and educated high school/SMK knowledgeable enough
(58.3%). WUS attitude largely at the age of > 35 years does not support IVA (62.5%), does not
work not support (78.6%), and educated SMA/SMK largely does not support (66.7%)
Conclusions: The results of this study show that age, employment and education of women of
childbearing age affects the knowledge, attitude and behavior towards early detection of cervical
cancer methods IVA.

Keywords: IVA, knowledge, attitude, WUS


GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP WUS TENTANG
PERILAKU PEMERIKSAAN DETEKSI DINI KANKER SERVIKS METODE
(IVA) DI RT 05 DUSUN MONGGANG BANTUL

Cindy Tia Trisnaningsih1, Sabar Santoso2, Yani Widyastuti3


1,2,3
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Yogyakarta,
Jl. Mangkuyudan MJ III/304 Yogyakarta
Email : cindytia20@gmailcom, santososabar_56@ymail.com,
yaniwidyastuti.yk@gmail.com

INTISARI

Latar Belakang: Kanker serviks merupakan kanker terbanyak kedua pada wanita di dunia. Strategi
menurunkan kematian akibat kanker serviks adalah deteksi dini. Data Dinkes DIY 2015 kanker serviks
tertinggi pada Kabupaten Bantul 341 kasus. cakupan deteksi dini kanker serviks pada profil DIY
terendah pada Kabupaten Bantul 9,03%.
Tujuan: Mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap WUS tentang perilaku pemeriksaan deteksi dini
kanker serviks metode IVA.
Metode: Penelitian menggunakan metode deskriptif pendekatan cross sectional. Teknik sampel total
sampling sebanyak 43 wanita. Waktu penelitian bulan Mei. Variabel meliputi Pengetahuan, Sikap,
Umur, Pekerjaan dan Pendidikan. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner google Formulir.
Analisis data menggunakan analisis univariat dengan cara ukur Skor prosentase dan Skor T
Hasil: karakteristik memiliki usia >35 Tahun, tidak bekerja, berpendidikan SMA/SMK. Tingkat
Pengetahuan WUS hampir setengahnya dalam kategori kurang dan sebagian besar tidak mendukung
IVA. Pengetahuan WUS berdasarkan umur hampir setengahnya berpengetahuan kurang >35 tahun
(45,8%), berpengetahuan kurang dengan tidak bekerja (64,3%), dan berpendidikan SMA/SMK
berpengetahuan cukup (58,3%). Sikap WUS sebagian besar pada usia >35 tahun tidak mendukung
IVA (62,5%), tidak bekerja sebagian besar tidak mendukung (78,6%), dan berpendidikan SMA/SMK
sebagian besar tidak mendukung (66,7%)
Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa usia, pekerjaan dan pendidikan wanita usia subur
mempengaruhi pengetahuan, sikap serta perilaku terhadap deteksi dini kanker serviks metode IVA

Kata Kunci: IVA, Pengetahuan, Sikap, WUS


PENDAHULUAN

Salah satu penyakit yang dapat menganggu kesehatan organ reproduksi


wanita adalah kanker serviks1. Laporan World Health Organization (WHO) Kanker
serviks adalah kanker ke-4 pada wanita dengan 570.000 kasus baru pada tahun
2018 dan mewakili 6,6% dari semua kanker pada wanita di dunia2. Dari total insiden
kasus kanker yang ada di Indonesia, kanker serviks berada diurutan nomor dua
setelah kanker payudara dengan jumlah kasus 9,3% atau sejumlah 32.469 kasus
dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000 penduduk3.
Prevalensi kanker tertinggi adalah di provinsi DI Yogyakarta 4,86 per 1000
penduduk4. Untuk pencegahan dan pengendalian kanker leher rahim, pemerintah
telah melakukan upaya antara lain deteksi dini pada perempuan usia 30-50 tahun
dengan menggunakan Inspeksi Visual dengan Asam Asetat (IVA)5.
Angka kejadian kanker serviks di Yogyakarta pada kabupaten kota sebanyak
340 kasus, Kabupaten Sleman 262 kasus, Kabupaten Kulon Progo 300 kasus,
Kabupaten Gunung Kidul 259 kasus, Kabupaten Bantul 341 kasus 6. Data Grafik
cakupan deteksi dini kanker leher rahim DI Yogyakarta tahun 2017 dengan jumlah
cakupan dikota Yogyakarta sebesar (46,83%), Kulon progo (27,99%), Bantul
(9,03%), Gunung Kidul (9,42%), dan Sleman (9,47%) dengan rata-rata di DIY
sebesar 17,71%7.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Dusun Monggang diketahui bahwa 8
dari 10 wanita usia subur di Dusun Monggang ini tidak mengetahui apa yang
dimaksud dengan deteksi dini kanker serviks metode inspesksi vurtual asam asetat
(IVA) serta tidak pernah melakukannya.
Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Gambaran Pengetahuan dan Sikap Wanita Usia Subur
Tentang Perilaku Pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Serviks Metode Inspeksi Virtual
Asam Asetat (IVA) di RT 05 Dusun Monggang Bantul”
Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap wanita
usia subur tentang perilaku pemeriksaan deteksi dini kanker serviks metode IVA
dengan ruang lingkup penelitian asuhan kebidanan pada bidang kesehatan
reproduksi wanita. Manfaat dari hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui
permasalahan yang terjadi tentang pengetahuan dan sikap wanita usia subur yang
berkaitan dengan detesi dini kaner serviks.

METODE
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi
penelitian ini seluruh wanita usia subur yang berada di RT 05 Dusun Monggang
dengan teknik pengambilan sampel total sampling yang berjumlah 43 wanita usia
subur. Penelitian dilakukan pada bulan Mei di RT 05 Dusun Monggang. Variabel
penelitian meliputi Pengetahuan, Sikap, Umur, Pekerjaan dan Pendidikan. Data
pada penelitian ini menggunakan data primer, yaitu didapatkan langsung jawaban
dari responden menggunakan kuesioner dengan google formulir.
Kuesioner pengetahuan menggunakan dua pilihan jawaban yaitu benar
diberi skor 1 dan salah diberi skor 0 dengan 20 pertanyaan diadapatasi dari
kuisioner Indah Kurniawati dan menganalisis tingkat pengetahuan dengan skor
prosentase sehingga menghasilkan kategori baik (>75%), cukup (>56-75%) dan
kurang (<56 %) . Kuesioner sikap terdapat lima macam kategori jawaban yaitu
sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RR), tidak setuju (TS), dan sangat tidak
setuju (STS) dengan 13 soal kuisioner diadapatasi dari Myriam Leyva dan
menganilisis sikap dengan skala likert yang diubah menjadi skor T menghasilkan
katagori sikap mendukung/positif dan tidak mendukung/negatif.
Dengan prosedur penelitian meliputi tahap persiapan penelitian, tahap
penelitian dan tahap penyelesaian penelitian. Data yang sudah terkumpul dianalisis
secara deskriptif, serta dalam pengolahan data dilakukan editing, scoring, coding,
proessing, dan tabulasi data.
HASIL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi karakteristik Wanita Usia Subur (WUS)
berdasarkan umur, pekerjaan dan pendidikan.

Karakteristik Frekuensi (f) Presentase (%)


Umur
Resiko Rendah ≤ 35 19 44,0
Tahun
Resiko Tinggi > 35 Tahun 24 56,0

Jumlah 43 100,0
Status Pekerjaan
Tidak Bekerja 28 65,0
Bekerja 15 35,0

Jumlah 43 100,0
Pendidikan
Dasar 10 23,0
Menengah 24 56,0
Tinggi 9 21,0
Jumlah 43 100,0
Tabel 1 menunjukan jumlah responden sebagian besar (56,0%) memiliki usia
resiko tinggi > 35 Tahun, tidak bekerja (65,0%), dan berpendidikan menengah yaitu
SMA/SMK (56,0%)
Tabel 2. Distribusi Frekuensi tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) terhdap
deteksi dini kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

Pengetahuan Wanita Usia Frekuensi (f) Presentase (%)


Subur
Baik 9 21,0
Cukup 16 37,0
Kurang 18 42,0
Jumlah 43 100,0
Tabel 2 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang
deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA hampir setengahnya
berpengetahuan kurang yaitu 18 wanita (42,0%)
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap deteksi
dini kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).
Sikap Wanita Usia Subur Frekuensi (f) Presentase (%)
Mendukung 18 42,0
Tidak Mendukung 25 58,0
Jumlah 43 100,0
Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa sikap wanita usia subur terhadap
deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA sebagian besar memiliki sikap
negatif atau tidak mendukung terhadap detesi dini kanker serviks metode IVA
sejumlah 25 wanita (58,0%)
Tabel 4 Tabel Silang Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS)
Berdasarkan Umur, Pendidikan Dan Pekerjaan.
Pengetahuan
Karakteristik Kurang Cukup Baik TOTAL
(f) (%) (f) (%) (f) (%) (f) (%)
Umur
Resiko Rendah ≤ 7 36,8 9 47, 3 15,8 19 100
35 Tahun 4
Resiko Tinggi > 35
Tahun 11 45,8 7 6 25,0 24 100
29,
2
Status Pekerjaan

Tidak Bekerja 18 64,3 10 35, 0 0 28 100


Bekerja 0 0 6 7 9 60,0 15 100
40,
0
Pendidikan
Dasar 9 90,0 0 0 1 10,0 10 100
Menengah 9 37,5 14 58, 1 4,2 24 100
Tinggi 0 0 2 3 7 77,8 9 100
22,
2
Tabel 4 menunjukkan bahwa berdasarkan umur hampir setengahnya
memiliki pengetahuan cukup pada resiko tinggi dengan usia >35 tahun sebanyak 11
wanita (45,8%), berdasarkan status pekerjaan sebagian besar memiliki
pengetahuan kurang dengan status pekerjaan tidak bekerja berjumlah 18 wanita
(64,3%), selanjutnya berdasarkan katagori pendidikan sebagian besar wanita
dengan jenjang pendidikan terakhir menengah SMA/SMK memiliki pengetahuan
yang cukup dengan 14 wanita (58,3%)

Tabel 5 Tabel Silang Sikap Wanita Usia Subur (WUS) Berdasarkan Umur, Pendidikan dan Pekerjaan.

Sikap
Karakteristik Mendukung Tidak TOTAL
Mendukung
(f) (%) (f) (%) (f) (%)
Umur
Resiko Rendah ≤ 35 9 47,4 1 52,6 19 100
Tahun 0
Resiko Tinggi > 35 Tahun 9 37,5 62,5 24 100
1
5
Status Pekerjaan
Tidak Bekerja 6 21,4 2 78,6 28 100
Bekerja 12 80,0 2 20,0 15 100
3
Pendidikan
Dasar 1 10,0 9 90,0 10 100
Menengah 8 33,3 1 66,7 24 100
Tinggi 9 100,0 6 0 9 100
0
Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa berdasarkan katagori usia sebagian
besar wanita dengan usia resiko tinggi >35 tahun memiliki sikap tidak mendukung
dengan 15 wanita (62,5%), untuk status pekerjaan hampir seluruh wanita yang tidak
bekerja memiliki sikap tidak mendukung terhadap IVA dengan 22 wanita (78,6%),
dan berdasarkan katagori pendidikan sebagian besar wanita dengan jenjang
pendidikan terakhir menengah SMA/SMK memiliki sikap tidak mendukung terhadap
IVA dengan 16 wanita (66,7%)

PEMBAHASAN
Karakteristik Wanita Usia Subur (WUS) berdasarkan umur, pendidikan dan
pekerjaan
Hasil penelitian yang dilakukan di RT 05 Dusun Monggang didapatkan
karakteristik responden Berdasarkan tabel 5 dapat diketahui bahwa jumlah
responden sebagian besar memiliki usia resiko tinggi > 35 Tahun (56,0%), tidak
bekerja (65,0%), dan berpendidikan menengah yaitu SMA/SMK (56,0%).
Usia dapat menentukan tingkat kematangan dalam berpikir dan bekerja, hal ini
berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama hidup dan
dapat mempengaruhi perilaku seseorang8. Salah satu faktor yang mempengaruhi
pengetahuan dan sikap adalah sosial, budaya dan ekonomi. 9 Status ekonomi
seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk
kegiatan tertentu sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi
pengetahuan seseorang. status ekonomi seseorang dapat dipengaruhi oleh dari
status pekerjaan seseorang10. Pendidikan merupakan subjek sekaligus objek dalam
membangun kehidupan yang lebih baik. Pendidikan merupakan sebuah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan11.

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) dalam perilaku deteksi dini
kanker serviks metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini kanker serviks
dengan metode IVA di RT 05 Dusun Monggang hampir separuhnya memiliki
pengetahuan kurang (42,0%). Hal ini menunjukkan bahwa secara umum wanita di
dusun ini belum sepenuhnya memahami tentang kanker serviks, deteksi dini dengan
pemeriksaan IVA, prosedur deteksi dini dengan pemeriksaan IVA dan deteksi dini
kanker serviks lainnya. Kurangnya pengetahuan akan mempengaruhi wanita usia
subur untuk tidak melakukan pemeriksaan IVA, maka dari itu masih banyak WUS di
Dusun ini yang tidak pernah melakukan detesi dini kanker serviks metode IVA.
Hal ini Sejalan dengan penelitian Yuliawati (2012) dengan hasil
penelitian bahwa adanya hubungan antara pengetahuan dan perilaku wanita usia
subur, dapat dilihat dari banyaknya yang melakukan pemeriksaan memiliki
pengetahuan baik dan yang tidak melakukan pemeriksaan banyak ditemukan
berpengetahuan rendah12.
Sikap Wanita Usia Subur (WUS) terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks
metode Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)
Sikap wanita usia subur terhadap deteksi dinii kanker serviks dengan
metode IVA di RT 05 Dusun Monggang sebagian besar memiliki sikap negatif atau
tidak mendukung terhadap detesi dini kanker serviks metode IVA (58,0%). Hal ini
juga menunjukan bahwa pandangan wanita di RT 05 ini terhadap IVA adalah tidak
mendukung dan sikap tersebut dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
wanita tidak melakukan deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA.
Hal ini sejalan dengan penelitian Melva (2013) yang menyebutkan bahwa sikap
memiliki hubungan dengan pemeriksaan IVA, dimana proposi sikap negatif
berhubungan dengan wanita yang tidak melakukan deteksi dini kanker serviks
dengan pemeriksaan IVA. Karna bila sikap dan presepsi wanita usia subur negatif,
wanita tersebut akan cenderung menjauh untuk melakukan pemeriksaan IVA karna
banyaknya faktor yang mempengaruhi sikapnya. Maka dari itu sikap sangat penting
terhadap perilaku wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker serviks
dengan IVA13.

Tingkat Pengetahuan Wanita Usia Subur (WUS) Berdasarkan Umur,


Pendidikan Dan Pekerjaan Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA.
Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Monggang didapatkan pada
katagori umur hampir setengahnya memiliki pengetahuan kurang pada usia > 35
tahun sebanyak 11 wanita (45,8%). Penelitian ini kurang sesuai dengan pendapat
Riyanto (2014) bahwa umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.
Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola
pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik14.
Berdasarkan hasil penelitian katagori status pekerjaan sebagian besar
wanita memiliki pengetahuan kurang dengan status pekerjaan tidak bekerja
berjumlah 18 wanita (64,3%). Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Notoatmodjo
(2011) yang menyatakan bahwa seseorang yang bekerja akan memiliki
pengetahuan yang lebih luas dari pada seseorang yang tidak bekerja karena dengan
bekerja seseorang akan banyak mendapat informasi dan pengalaman15.
Selanjutnya berdasarkan katagori pendidikan hasil penelitian
menunjukan bahwa sebagian besar wanita dengan jenjang pendidikan terakhir
menengah SMA/SMK memiliki pengetahuan yang cukup dengan 14 wanita (58,3%)
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Wawan dan Dewi (2010) pendidikan dapat
mempengaruhi perilaku seseorang untuk membentuk pola hidup, terutama dalam
memotivasi sikap untuk berperan serta dalam pembangunan kesehatan. Makin
tinggi pendidikan seseorang umumnya makin mudah untuk menerima informasi dan
memiliki pengetahuan yang baik16.

Sikap Wanita Usia Subur (WUS) Berdasarkan Umur, Pendidikan Dan Pekerjaan
Terhadap Deteksi Dini Kanker Serviks Metode IVA.
Hasil penelitian berdasarkan katagori umur sebagian besar wanita
dengan usia resiko tinggi >35 tahun memiliki sikap tidak mendukung IVA dengan 15
wanita (62,5%). Hal ini kurang sesuai dengan penelitian Mirayashi, dkk (2014) yaitu,
semakin bertambahnya usia tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berpikir dan bersikap17. Pada kelompok usia dewasa yang lebih tua
menganggap diri mereka lebih rentan terhadap penyakit daripada usia dewasa
muda, sehingga pada usia dewasa yang lebih tua lebih banyak memiliki sikap untuk
melakukan tindakan pencegahan18.
Katagori status pekerjaan wanita usia subur sebagian besar wanita
yang tidak bekerja memiliki sikap tidak mendukung terhadap IVA dengan 22 wanita
(78,6%). Hal ini sejalan dengan penelitian Indhun (2018) status pekerjaan responden
dengan perilaku deteksi dini kanker serviks menunjukkan bahwa ibu yang tidak
bekerja sebagian besar memiliki sikap kurang baik19.
Selanjutnya berdasarkan katagori pendidikan sebagian besar wanita
dengan jenjang pendidikan terakhir menengah SMA/SMK memiliki sikap tidak
mendukung terhadap IVA dengan 16 wanita (66,7%). Sejalan dengan penelitian
Filasufa (2015) Semakin tinggi jenjang pendidikan ibu rumah tangga ternyata
berpengaruh terhadap sikap ibu rumah tangga dalam menanggapi upaya
pemeliharaan kesehatan20.
Serta hasil penelitian diketahui bahwa di RT 05 ini hanya terdapat 7
wanita dari 43 wanita yang sudah melakukan IVA dan sisanya tidak pernah
melakuan IVA, hal ini juga menjadi salah satu faktor bahwa sikap wanita di RT 05
memiliki sikap negatif atau tidak mendukung terhadap IVA

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran tingkat
pengetahuan dan sikap wus terhadap perilaku deteksi dini kanker serviks dapat
diketahui karakteristik responden penelitian sebagian besar memiliki usia resiko
tinggi > 35 Tahun, tidak bekerja, dan berpendidikan menengah yaitu SMA/SMK.
Tingkat pengetahuan wanita usia subur tentang deteksi dini kanker serviks dengan
metode IVA di Dusun Monggang RT 05 hampir sebagian memiliki pengetahuan
kurang. Sikap wanita usia subur di Dusun Monggang RT 05 sebagaian besar tidak
mendukung atau negatif terhadap detesi dini kanker serviks metode IVA. Tingkat
pengetahuan wanita di Dusun Monggang RT 05 berdasarkan umur hampir
setengahnya memiliki pengetahuan kurang usia >35 tahun, berdasarkan status
pekerjaan sebagian besar wanita tidak bekerja memiliki pengetahuan kurang, dan
katagori pendidikan sebagian besar wanita dengan pendidikan terakhir menengah
SMA/SMK memiliki pengetahuan cukup. Dan wanita usia subur di Dusun Monggang
RT 05 ini berdasarkan katagori umur, pekerjaan, pendidikan dan perilaku
pemeriksaan IVA sebagian besar memiliki sikap negatif atau tidak mendukung
terhadap deteksi dini kanker serviks metode IVA.

SARAN
Bagi Puskesmas Pundong dapat mengembangkan dan merealisasian rencana yang
telah dibuat untuk komunikasi, infomasi dan edukasi (KIE) serta program kerja yang
akan dilakukan kepada masyarakat di wilayah kerja berdasarkan data yang
diperoleh agar sesuai sasaran. Bagi Kader Kesehatan Dusun Monggang untuk
mempertimbangkan data yang diperoleh dan membuat perencanaan pendekatan
terhadap warga sekitar sehingga masyarakat lebih memahami dan mengerti hal-hal
tentang deteksi dini kanker serviks. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat
melakukan penelitian lebih mendalam dengan menambah variabel dan faktor-faktor
yang tidak terdapat pada penelitian ini serta diharapkan dapat meneliti deteksi dini
kanker serviks dengan metode Pap Smear juga, tidak hanya terbatas pada
pemeriksaan IVA.

DAFTAR PUSTAKA
1. American Cancer Society. 2013. Cervical Cancers. Diunduh tanggal 15
Desember 2019. dari http://cancer.org
2. WHO. (2013). Cervical Cancer, Human Papiloma Virun (HPV), and HPV
Vaccines. Geneva: WHO diunduh tanggal 24 Juni 2017 dari
http://www.who.int/healthinfo/statistics/bodprojections2030/en/index.html
3. WHO. 2018. GLOBOCAN Cancer Fact Sheets : Cervical Cancer.
http://globocan.iarc.fr/Pages/fact_sheets_population.aspx
4. Kementrian Kesehatan RI. 2015. Pusat Data dan Informasi. jakarta:
Kementrian Kesehatan RI.
5. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Nasional Pengendalian Penyakit
Kanker. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan. jakarta.
6. Dinas Kesehatan DIY. 2015. Profil Kesehatan Yogyakarta 2015. yogyakarta:
Kementrian Kesehatan Yogyakarta
7. Dinas Kesehatan DIY. 2017. Profil Kesehatan Yogyakarta 2017. yogyakarta:
Kementrian Kesehatan Yogyakarta
8. Yasril dan Heru Subaris Kasjono. 2010. Analisis Multivariate.
Yogyakarta:Mitra Cendekia Press
9. Riyanto, B.A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner: Pengetahuan dan Sikap.
Jakarta: Salemba Medika Riyanto, B.A. 2013. Kapita Selekta Kuisioner:
Pengetahuan dan Sikap. Jakarta: Salemba Medika
10. Nita Silfia, N., & Muliati, T. (2017). Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan
Sikap dengan Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) pada Ibu
Pasangan Usia Subur di Puskesmas Talise. Journal Center of Research
Publication in Midwifery and Nursing; Vol 1 No 3. 129-183
https://doi.org/10.36474/caring.v1i2.8
11. Yuliawati (2012). Faktor – Faktor yang berhubungan dengan prilaku WUS
dalam deteksi dini kanker leher rahim metode IVA di wilayah kerja
puskesmas permbun kb. Kebumen. Fakultas kesehatan masyarakat
universitas indonesia. Jakarta
12. Maharani, R dan Syah, Chikma Vitria. Perilaku Deteksi Dini Kanker Serviks
Dengan Pemeriksaan Iva Oleh Wanita Usia Subur(Wus) Di Desa Sorek Satu
Wilayah Kerja Puskesmas Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan.
AVICENNA journal Public Health Department, Faculty of Health Science,
University of Muhammadiyah Bengkulu . April 2019;Vol. 14, No. 1,: 1 - 59|
13. Melva, Yusrawati. 2013. Pengaruh Pengetahuan Dan Sikap Tentang Kanker
Serviks Terhadap Pemeriksaan IVA Pada Wanita Usia Subur Di Desa
Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu Tahun . Kebidanan Poltekkes Medan.
Skripsi
14. Riyanto, A., dkk. (2014). Kapita Selekta Kuesioner : Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika
15. Notoatmojo, soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan prilaku kesehatan.
Jakarta : Rineka Cipta.
16. Wawan, A dan Dewi. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan dan Perilaku
Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.
17. Mirayashi, dkk. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang
Kanker Serviks Dan Keikutsertaan Melakukan Pemeriksaan Inspeksi Visual
Asetat Di Puskesmas Alianyang Pontianak. Diambil tanggal 25 mei 2020,
http://jurnal.untan.ac.id
18. Leyva, M, Tarwater, P.2016. 'Attitudes Towards Cervical Cancer2; Screening
A study of Beliefs Among Women In Mexico California'. Journal Of Health
Promotion, Vol.8, no.2 : 13-24.
19. Dyah, Indhun. 2018. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan
Perilaku Pus Dalam Deteksi Dini Kanker Serviks Di Desa Pendowoharjo
Sewon Bantul Tahun 2017. Yogyakarta : Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
20. Fatih, Failasufa Dhiyaul. 2015. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dengan
Sikap dan Perilaku Ibu Rumah Tangga Dalam Pemeliharaan Kebersihan
Lingkungan Tempat Tinggal di Desa Klaling Kecamatan Jekulo Kabupaten
Kudus. FIS:UNS

You might also like