You are on page 1of 15

MAKALAH SOSIOLOGI

TENTANG
SOSIALISASI SOSIAL

KELOMPOK 4
KELAS X.5
ANGGOTA :
1. Rakha Aditya Wasya
2. Rangga Fedrison Gustian
3. Revanda Eryanita Ramadhani
4. Rizka Aulia Zahra
5. Salsabila Zahra Putri
6. Sultan Mutawaqil Alsidiq
7. Ummy Fauziah
8. Zahratus Syitta
9. Zhafran Naufal

TAHUN AJARAN 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Sosiologi tentang “Sosialisasi
Sosial”.

Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. Saya ucapkan terima
kasih kepada guru mata Pelajaran sosiologi yang tak lelah menerima ajakan diskusi. Tidak
lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Selain itu saya sangat berterima kasih kepada orang tua, sahabat, dan teman-teman.
Mereka telah memberikan dukungan serta doa sehingga saya memiliki kekuatan lebih untuk
mengumpulkan data dan melakukan analisis.

Saya menyadari bahwa proposal ini masih banyak kekurangan. Sebagai penulis, saya
berharap pembaca bisa memberikan kritik agar tulisan selanjutnya jauh lebih baik. Di sisi
lain, saya berharap pembaca menemukan pengetahuan baru dari laporan penelitian ini.
Walaupun tulisan ini tidak sepenuhnya bagus, saya berharap ada manfaat yang bisa diperoleh
oleh pembaca. Demikian sepatah dua patah kata dari saya. Terima kasih

Solok, September 2023

Kelompok 4

2
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. 1

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… 2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. 3

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 4

A. Latar Belakang………………………………………………………………. 4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………….. 4

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………… 5

A. Hakikat Sosialisasi…………………………………………………………… 5
B. Proses Sosialisasi…….………………………………………………………. 7
C. Pembentukan Sosialisasi………..…………………………………………… 9

BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 14

A. Kesimpulan…………………………………………………………………… 14
B. Saran………………………………………………………………………….. 14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosialisasi merupakan bentuk dari sebuah komunikasi yang bertujuan
untuk membangun sebuah hubungan antar sesama manusia dalam sebuah
kelompok. Manusia merupakan mahluk sosial yang hidup berkelompok dan
tidak dapat hidup sendiri, manusia membutuhkan sesamanya untuk tumbuh
dan berkembang dalam proses tersebut terjadi interaksi antar sesama manusia
dalam satu kelompok.
Sosialisasi memungkinkan manusia untuk mendapatkan sebuah respon
atau memberikan respon sebagai bentuk apresiasi saat proses komunikasi
tersebut berlangsung dan interaksi dengan teman sebaya adalah bagian
terpenting dari stimulasi sosial yang dapat menantang individu untuk mengubah
orientasi moralnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan
yang akan dibahas sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan hakekat sosialisasi?
2. Bagaimana proses sosialisasi?
3. Apa saja pembentukan dan pola sosialisasi?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari makalah ini adalah :
Mengetahui ap aitu yang dimaksud hakekat sosialisasi, mengetahui cara/proses
sosialisasi, apa saja pembentukan sosialisasi, serta pola yang ada pada sosialisasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakekat Sosialisasi
Pada hakikatnya proses sosialisasi merupakan hasil dari interaksi antar manusia.
Selama manusia masih berinteraksi, proses sosialisasi pun masih berlangsung.
Secara luas, pengertian sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan pembelajaran
yang dilakukan seorang manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya di dalam suatu
budaya masyarakat. Sedangkan, pengertian sosialisasi secara sempit berarti sebuah
proses pembelajaran dari manusia agar dapat mengenali lingkungan yang kelak akan
ia hidupi, baik lingkungan fisik ataupun sosial.
Secara umum, pengertian sosialisasi adalah suatu proses belajar-mengajar dalam
berperilaku di masyarakat. Beberapa orang juga mengatakan bahwa sosialisasi adalah
proses penanaman nilai, kebiasaan, dan aturan dalam bertingkah laku di masyarakat
dari satu generasi ke generasi lainnya. Dalam proses sosialisasi sendiri, manusia
disesuaikan dengan peran dan status sosial masing-masing di dalam kelompok
masyarakat.
Dengan adanya proses sosialisasi, maka seseorang bisa mengetahui, memahami
sekaligus menjalankan hak dan kewajibannya berdasarkan peran status masing-
masing sesuai budaya masyarakat. Selanjutnya, dalam proses pengenalan hak dan
kewajiban seorang manusia dewasa, setiap individu atau manusia perlu melakukan
sosialisasi untuk mempelajari dan mengembangkan pola-pola perilaku sosial bersama
anggota masyarakat lainnya.
Proses sosialisasi dilakukan setiap orang sejak lahir di muka bumi sampai
meninggal. Bahkan, seorang bayi yang baru lahir melakukan sosialisasi. Contohnya
belajar membuka mata untuk melihat dunia, belajar memegang sesuatu, dan belajar
merasakan sesuatu. Bersamaan dengan berjalannya waktu, pembelajaran bayi
mengenai dunia semakin kompleks. Misalnya belajar berjalan, berbicara, makan, dan
mengenal lingkungan sekitar. Berdasarkan tahapannya.
Proses sosialisasi yang berlangsung di masyarakat umumnya melalui media
tertentu. Beberapa media sosialisasi sebagai berikut.
a. Keluarga
Keluarga adalah agen sosialisasi karena mengajarkan berbagai nilai dan norma
sosial kepada anak.

5
b. Teman Sepermainan
Melalui teman sepermainan, anak belajar hidup dan bersosialisasi. Anak belajar
berbagai hal yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
c. Sekolah
Nilai dan norma sosial dapat pula dipelajari melalui sekolah tempat seseorang
belajar. Melalui sekolah seorang anak mendapatkan ilmu pengetahuan yang dapat
menentukan profesinya pada masa depan.
d. Media Massa
Sosialisasi dapat berlangsung melalui media massa, seperti televisi, surat kabar,
majalah, dan tabloid. Media massa mampu menyajikan model perilaku yang dapat
ditiru oleh individu untuk membangun jati dirinya.

Pengertian Sosialisasi Menurut Para Ahli


1. Soejono Dirdjosisworo
Soejono Dirdjosisworo mengungkapkan bahwa pengertian sosialisasi memuat tiga
arti, yaitu:
Proses belajar; yaitu suatu proses akomodasi dimana manusia menahan, mengubah
impuls- impuls dalam dirinya dan mengambil cara hidup atau kebudayaan
masyarakatnya.
Kebiasaan; dalam bersosialisasi setiap manusia mempelajari sikap, ide-ide,
kebiasaan, pola-pola nilai dan tingkah laku, serta ukuran kepatuhan tingkah laku di
dalam masyarakat di lingkungan ia hidup.
Sifat dan kecakapan; proses sosialisasi mengajarkan manusia untuk merangkai dan
mengembangkan dari semua sifat dan kecakapan sebagai suatu kesatuan dalam diri
seseorang.
2. Charlotte Buhler
Menurut Charlotte Buhler, pengertian sosialisasi merupakan suatu proses belajar
dan menyesuaikan diri untuk membantu anggota masyarakat dalam memahami
bagaimana bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya. Ia
juga berpendapat bahwa sosialisasi bertujuan agar anggota masyarakat dapat
berperan dan berfungsi dalam kelompok tersebut.
3. Peter L. Berger
Menurut Peter L. Berger, pengertian sosialisasi merupakan suatu proses belajar
seorang anak untuk menjadi anggota yang berpartisipasi dalam masyarakat.
4. Edward S. Greenberg
Menurut Greenberg, pengertian sosialisasi merupakan suatu proses perubahan dari
individu untuk diterima atau sesuai dengan keinginan dari pihak luar dunia luar.
Hal itu bertujuan agar ia dapat ikut serta berpartisipasi secara aktif sebagai anggota
suatu organisasi.
5. Martin Gibson
Menurut Gibson, pengertian sosialisasi adalah sebuah aktivitas mewujudkan dan
mengintegrasikan dari organisasi demi tujuan organisasi maupun individu. Dua
pengertian yang dilontar Gibson sangat tampak jelas bahwa individu yang
bersosialisasi memiliki dua kepentingan yang berbeda, yakni kepentingan individu
dan kepentingan organisasi.

6
6. Robert M. Z. Lawang
Menurut Robert M. Z. Lawang, pengertian sosialisasi merupakan proses
mempelajari dan memahami norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya
yang diperlukan guna kemungkinan partisipasi yang efektif dalam kehidupan
sosial.
7. Karel J. Veeger
Menurut Karel J. Veeger, pengertian sosialisasi merupakan suatu proses belajar
dan mengajar. Pendapat tersebut cukup sederhana, hal itu bisa dilihat ketika orang
tua mendidik anaknya agar menaati tata krama dan berperilaku sopan santun.
8. Bruce J. Cohen
Menurut Bruce J. Cohen, pengertian sosialisasi merupakan proses seorang manusia
dalam mempelajari sebuah nilai-nilai dan norma-norma yang ada dalam
masyarakat. Pelajaran tersebut bertujuan agar seseorang menjadi bagian dari
masyarakat.

B. Proses Sosialisasi
Ada dua proses sosialisasi yang terkemuka, yaitu proses sosialisasi yang dikemukakan
oleh Jean Piaget dan George Hebert Mead. Proses sosialisasi Jean Piaget Proses
sosialisasi berdasarkan teori perkembangan kognitif Jean Piaget, menekankan pada
kemampuan anak untuk memahami dunia. Adapun menurut Jean Piaget, proses
sosialisasi terjadi dalam empat tahap yaitu sensorimotor, praoperasional, operasional
konkret, dan operasional formal. Berikut penjelasannya:
1. Sensorimotor (0-2 tahun)
Sensorimotor merupakan tahap pertama proses sosialisasi manusia yang
terjadi saat bayi atau usia sekitar nol hingga dua tahun. Di mana bayi belajar
terutama dengan menyentuh benda, memanipulasinya, dan secara fisik
menjelajahi lingkungannya. Pencapaian utama pada tahap ini adalah
pemahaman anak bahwa lingkungannya memiliki sifat yang berbeda dan
stabil.
2. Praoperasional (2-7 tahun)
Praoperasional yang terjadi saat manusia berusia sekitar dua hingga tujuh
tahun. Pada tahap ini anak sudah menguasai bahasa dan menggunakan kata-
kata untuk merepresentasikan objek dan gambar secara simbolis. Anak-anak
juga dapat berbicara bersama tetapi tidak dengan satu sama lain dalam arti
yang sama seperti orang dewasa.
3. Operasional konkret (7-11 tahun) o
Operasional konkret yang terjadi pada manusia berusia tujuh hingga 11 tahun.
Pada fase ini, anak-anak telah memahami pengertian logis seperti hubungan
sebab dan akibat. Seorang anak pada tahap perkembangan ini akan mengenali
alasan yang salah dan mampu melaksanakan operasi hitungan matematika
sederhana (mengalikan, membagi, dan mengurangi).
4. Operasional formal (11-15 tahun)
Operasional formal yang terjadi pada usia remaja yaitu 11 hingga 15 tahun.
Selama masa remaja, anak yang beranjak dewasa lebih mampu memahami
ide-ide yang sangat rumit. Ketika dihadapkan pada suatu masalah, anak-anak
pada tahap ini mampu meninjau semua cara yang mungkin untuk dilakukan
dan melaluinya secara teoretis untuk mencapai solusi.

7
Proses sosialisasi George Hebert Mead Adapun menurut George Hebert Mead, proses
sosialisasi yang berlangsung pada individu dalam masyarakat melalui empat tahap
yaitu persiapan, meniru, siap bertindak, dan penerimaan norma kolektif.
1. Tahap persiapan (preparatory stage)
Proses sosialisasi menurut George Hebert Mead dimulai tahap persiapan
(preparatory stage) saat manusia dilahirkan. Pada tahap ini, manusia dalam
persiapan untuk memperoleh pemahaman tentang dirinya sendiri. Preparatory
stage adalah proses meniru pada usia awal yang dimulai sejak lahir dengan
cara belajar menirukan semua yang diajarkan orang tuanya, mulai belajar
berbicara, belajar makan, belajar berjalan, bertindak, dan berperilaku.
2. Tumbuhan Tahap meniru (play stage)
Meniru atau play stage. Play stage adalah tahap seorang anak yang sudah
pandai menirukan peran-peran tertentu, walaupun masih terbatas dan belum
sempurna. Dalam tahapan ini, anak sudah mulai besar dan mulai mengenal
lingkungan yang lebih luas, yaitu lingkungan tetangganya. Bersama teman
sepermainannya, anak sudah mengenal teknik bermain peran. Misalnya, main
perang-perangan, dokter-dokteran, ataupun polisi-polisian.
3. Tahap siap bertindak (game stage)
Tahap siap bertindak atau game stage merupakan kelanjutan teknik bermain
peran pada masa anak-anak. Di mana anak pada masa ini berperan secara
langsung dalam permainan sendiri dengan penuh kesadaran. Pada tahap ini
anak akan memiliki partner interaksinya yang makin lama makin banyak.
Anak sudah berkembang menjadi remaja yang tidak hanya bisa meniru peran
seseorang yang diidolakannya, seolah-olah sudah mengidentikkan
(menyamakan) dirinya dengan tokoh yang diidolakannya.
4. Tahap penerimaan norma kolektif (generalized others)
Tahap proses sosialisasi terakhir adalah tahap penerimaan norma kolektif atau
generalized others. Pada tahap ini manusia mendapatkan dirinya dengan
sebutan manusia dewasa. Proses sosialisasi pada masa dewasa sudah mencapai
titik yang paling optimal bagi seorang individu. Proses belajar tidak hanya
melalui pola meniru, namun lebih menekankan arted kepada pola
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang lebih luas. Pada tahap ini, individu
sudah memperoleh status dan peranan dalam menyesuaikan dirinya dengan
pola sosial budaya masyarakat tempatnya tinggal.

Proses Sosialisasi lainnya :


1. Internalisasi nilai-nilai
Proses penanaman dan pembiasaan nilai dan norma sosial ke dalam diri individu
yang berlangsung sejak lahir hingga meninggal.
2. Enkulturasi
Proses pengembangan yang berasal dari nilai-nilai budaya yang sudah tertanam
dalam diri seseorang dan menjadi kebiasaan dalam perilaku sehari-hari.
3. Pendewasaan diri
Proses ini merupakan penggabungan dari belangsungnya proses internalisasi dan
enkulturasi secara terus menerus. Pendawasaan diri merupakan pembentukan
kepribadian paling puncak, hal ini ditandai dengan kepribadian manusia yang
sudah terwujud secara utuh. Proses ini bisa dikatakan seseorang sudah memasuki
fase dewasa dan telah siap memegang tanggung jawab dan peran dalam
masyarakat.

8
C. Pembentukan Sosialisasi
Pembentukan kepribadian, agen, bentuk, tipe,dan pola sosialisasi:
1. Pembentukan Kepribadian
Sosialisasi adalah suatu peristiwa yang pasti dilalui oleh setiap individu
manusia. Sosialisasi yang dilalui seseorang akan memberikan pengaruh cukup
besar pada pembentukan kepribadiannya. Keluarga, teman-teman, sekolah, dan
media massa adalah media sosialisasi yang mempunyai peranan sangat besar pada
pembentukan kepribadian seseorang.
2. Pembentukan Agen Sosialisasi

Sosialisasi dan kepribadian individu sangat berkaitan erat. Sebab sosialisasi


mampu memengaruhi kepribadian tiap individu. Jika proses sosialisasinya baik,
kepribadian yang terbentuk akan baik pula. Begitu pula sebaliknya, kepribadian
seseorang yang kurang baik bisa terbentuk melalui sosialisasi. Agar bisa
membentuk kepribadian yang baik dan sesuai, hendaknya sosialisasi dapat
berjalan efektif juga efisien. Untuk mewujudkannya, dibutuhkan media sosialisasi
atau agen sosialisasi. Media atau agen sosialisasi adalah tempat di mana proses
sosialisasi berlangsung. Agen sosialisasi adalah pihak yang melaksanakan
sosialisasi. Secara umum, ada empat jenis agen sosialisasi, yakni:

a.) Keluarga
Keluarga Merupakan kelompok sosial terkecil dalam masyarakat. Keluarga
adalah agen sosialisasi terpenting untuk membentuk kepribadian individu.
Keluarga inti (nuclear family) mencakup ayah, ibu, dan anak, serta orang lain
yang ada dalam keluarga tersebut. Ada juga istilah keluarga luas (extended
family) adalah agen sosialisasi yang jumlahnya lebih banyak, yakni paman,
bibi, kakek, nenek, dan sebagainya. Keluarga inti (nuclear family) mencakup
ayah, ibu, dan anak, serta orang lain yang ada dalam keluarga tersebut. Ada
juga istilah keluarga luas (extended family) adalah agen sosialisasi yang
jumlahnya lebih banyak, yakni paman, bibi, kakek, nenek, dan sebagainya.
Tidak hanya berperan penting untuk membentuk kepribadian individu,
keluarga juga menjadi agen pertama dalam sosialisasi. Mengapa bisa? Karena
keluarga merupakan kelompok primer, di mana anggotanya sering bertatap
muka dan memiliki hubungan sosial yang tetap. Proses sosialisasi dalam
keluarga bisa dilakukan dengan memberikan dorongan atau motivasi kepada

9
anak-anaknya mengenai perilaku dan tindakan yang baik dalam norma
masyarakat. Ada dua jenis proses sosialisasi dalam keluarga, yakni formal dan
informal. Baca juga: Sosialisasi Represif: Pengertian dan Contohnya
Sosialisasi formal berarti prosesnya dilakukan lewat pendidikan atau
pengajaran sehari-hari. Sedangkan sosialisasi informal terjadi ketika ada
interaksi yang tidak disengaja. Contohnya, anak seorang tentara tentunya
dilatih hidup disiplin sejak kecil. Nilai kedisiplinan itu bisa kita sebut sebagai
hasil dari proses sosialisasi dalam keluarga.
b.) Kelompok Permainan
Merupakan agen sosialiasasi sekunder setelah keluarga. Kelompok ini terdiri
dari berbagai macam individu dengan karakter dan sifat yang berbeda. Secara
tidak langsung, hal tersebut memengaruhi interaksi dan kepribadian individu.
Agen sosialisasi ini juga bisa memengaruhi kebiasaan belajar, selera musik,
sudut pandang, bahkan gaya berpakaian.
c.) Sekolah
Sekolah Dalam masyarakat tradisional, keluarga menjadi lembaga paling
dominan dalam sosialisasi. Berbeda halnya dalam masyarakat modern, di
mana fungsi sosialisasinya tergantikan oleh sekolah atau lembaga formal.
Sekolah adalah agen sosialisasi sekunder, sama seperti kelompok permainan.
Fungsi sekolah sebagai agen sosialisasi, ialah:
➢ Memberi pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan daya
intelektual agar anak dapat hidup layak
➢ Membentuk kepribadian anak agar sesuai dengan nilai dan norma
dalam masyarakat
➢ Melestarikan kebudayaan dengan mewariskannya dari satu generasi ke
generasi selanjutnya
➢ Merangsang partisipasi demokrasi lewat pengajaran keterampilan
berbicara, serta mengembangkan kemampuan berpikir secara rasional
dan bebas.
d.) Media Massa
Media massa Jenis agen sosialisasi yang terakhir adalah media massa.
Merupakan agen sosialisasi sekunder, berupa sarana komunikasi satu arah ke
masyarakat luas. Informasi yang disampaikan melalui media, dapat menyebar
secara cepat dan luas ke seluruh lapisan juga golongan masyarakat.
10
Media massa dapat memengarui pembentukan keyakinan baru atau
mempertahankan keyakinan yang telah ada. Proses sosialisasi melalui media
massa memiliki ruang lingkup yang lebih luas, seperti iklan televisi yang
merupakan salah satu agen sosialisasi di media massa. Contohnya iklan gaya
hidup, fashion, pola konsumsi, dan perilaku lainnya yang didapat dari iklan
tersebut dapat memengaruhi kepribadian seseorang. Dalam sosialisasi, media
massa memiliki peranan yang sangat penting. Oleh sebab itu, kehadiannya
sangat memengaruhi tindakan dan sikap anggota masyarakat, terutama anak-
anak. Nilai dan norma yang disampaikan akan tertanam dalam diri anak lewat
penglihatan maupun pendengarannya. Apabila informasi yang diterima positif
atau sesuai dengan norma yang berlaku, akan terbentuk kepribadian yang
positif. Sebaliknya jika informasi yang disampaikan negatif, akan membentuk
kepribadian anak yang kurang baik pula.
3. Pembentukan Bentuk Sosialisasi
Sosialisai dapat kita bagi dalam dua bentuk, yakni sosialisasi primer dan
sosialisasi skunder. Light, Keller, dan Callhoun mengemukakan bahwa setelah
seseorang mendapatkan sosialisasi dini yang dinamakan sosialisasi primer
(primary socialization), maka selanjutnya ia akan mendapatkan sosialisasi skunder
(skundary socialization)
a.) Sosialisasi Primer adalah sosialisasi pada tahap-tahap awal kehidupan
seseorang sebagai manusia. Berger dan Luckman menjelaskan sosialisasi
primer sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil, dimana
ia belajar menjadi anggota masyarakat. Hal itu dipelajarinya dalam keluarga.
Sosialisasi primer akan mempengaruhi seorang anak untuk dapat membedakan
dirinya dengan orang lain yang berada disekitarnya, seperti aya, ibu, kaka, dan
adik.
b.) Sosialisasi Sekunder adalah proses berikutnya yang memperkenalkan individu
kedalam lingkunan diluar keluarganya, seperti sekolah, lingkunan bermain,
dan lingkungan kerja.
Dalam proses sosialisasi sekundersering dijumpai dalam masyarakat sebuah
proses resosialisasi atau proses penyosialisasian ulang. Proses ini terjadi apabila
sesuatu yang telah disosialisasikan dalam tahap sosialisasi primer berbeda dengan
yang dilakukan dalam sosialisasi sekunder. Proses resosialisasi didahului dengan
proses desosialisasi sekunder atau proses pencabutan dari apa yang telah dimiliki
11
oleh individu seperti nilai dan norma. Goffman melihat bahwa proses resosialisasi
dan desosialisasi terjadi dalam sebuah bentuk total institusi. Proses resosialisasi
dapat dilihat ketikaseorang murid dari SMP ke SMA, mereka mengalami proses
resosialisasi yang didahului oleh desosialisasi hal itu dilakukan dengan symbol
menggati pakaian putih biru menjadi putih abu-abu, serta melalui proses awal
masuk dimana teman-teman senior maupun guru menjelaskan tentang pengaturan
disekolah yang berbeda peraturan disekolah sebelumnya.
4. Pembentukan Tipe Sosialisasi
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standard an nilai yang berbeda.
Contoh, standar seseorang itu disebut baik di sekolah dan kelompok sepermainan
tentu berbeda. Disekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai
ulangannya diatas tuju atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di
kelompok sepermainan, seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau
saling membantu.
Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada
dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut sebagai berikut.
a.) Formal. Sosialisasi tipe ini terjadi melalui lembaga-lembaga yang berwenang
menurut ketentuan yang berlaku dalam Negara, seperti pendidikan di sekolah
dan pendidikan militer.
b.) Informal. Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan
yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat, sesame anggota
klub, dan kelompok-kelompok social yang ada dimasyarakat.
Baik sosialisasi formal maupun sosialisasi informal tetap mengarah kepada
pertumbuhan pribadi anak agar sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku
dilingkungannya. Dalam lingkungan formal seperti sekolah, seorang siswa bergaul
dengan teman sekolahnya dan berinteraksi dengan guru dan karyawan sekolahnya.
Dalam interaksi tersebut, ia mengalami sosialisasi. Dengan adanya proses
sosialisasi tersebut, siswa akan disadarkan tentang peranan apa yang harus ia
lakukan. Siswa juga diharapkan mempunyai kesadaran dalam dirinya untuk
menilai dirinya sendiri. Misalnya, apakah saya termasuk anak yang baik dan
disukai teman atau tidak? Apakah perilaku saya sudah pantas atau tidak?
Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal dan informal, namun
hasilnya sangat sulit untuk dipisah-pisahkan karena individu biasanya mendapat
sosialisasi formal dan informal sekaligus.
12
5. Pembentukan Pola Sosialisasi
Jaeger membagi sosialisasi kedalam dua pola. Kedua pola tersebut adalah pola
sosialisasi represif dan pola sosialisasi patrisipatoris.
a.) Sosialisasi represif (represif socialization) menekankan pada penggunaan
hukuman terhadap kesalahan. Ciri lain dari sosialisasi represif adalah
penekanan pada penggunaan materi dalam hukuman dan imbalan, penekanan
pada kepatuhan anak pada orang tua, penekanan pada komunikasi yang
bersifat satu arah, non-verbal dan berisih perintah, penekanan sosialisasi
terletak pada orang tua dan pada keinginan orang tua, dan peran keluarga
sebagai significant others.
b.) Sosialisasi partisipatoris (participatory socialization) merupakan pola dimana
anak diberi imbalan ketikaberperilaku baik. Selain itu, hukuman dan imbalan
bersifat simbolik. Dalam proses sosialisasi ini anak diberia kebebasan.
Penekanan diletakkan pada interaksi dan komunikasi yang bersifat lisan. Yang
menjadi pusat sosialisasi adalah anak dan keperluan anak. Keluarga menjadi
generalized others.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi ini adalah kita dapat mengetahui dan mempelajari tentang
masalah sosialisasi social, mulai dari pengertian, hakekat, proses, dan juga
pembentukannya. Sehingga untuk itu sosialisasi adalah suatu proses interaksi dan
pembelajaran yang dilakukan seorang manusia sejak lahir hingga akhir hayatnya di
dalam suatu budaya masyarakat.

B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun dan semoga ini bermanfaat untuk
teman-teman semuanya. Kami menyadari pada makalah ini masih banyak
kekurangan, maka untuk itu kami meminta saran dan kritik dari teman-teman semua
yang dapat membangun dan menyempurnakan makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompasiana.com/amp/farjun/54f9662ea33311ed068b4ff1/hakikat-sosialisasi

https://www.scribd.com/doc/78698484/Hakikat-Sosialisasi

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sosialisasi/

http://suarawawasan.blogspot.com/2012/10/hakikat-sosialisasi.html?m=1

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/30/103000269/proses-sosialisasi-manusia-
beserta-tahapannya

https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/28/220000869/tahapan-dalam-proses-
sosialisasi-manusia-

https://www.belajarsosial.com/2015/08/sosialisasi-sebagai-proses-pembentukan.html?m=1

https://www.kompas.com/skola/read/2022/08/30/100000969/4-jenis-agen-sosialisasi

http://ismayanasusanto.blogspot.com/2012/06/agen-bentuk-tipe-dan-pola-
sosialisasi.html?m=1

15

You might also like