You are on page 1of 13

JURNAL HUKUM

Peran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dalam Upaya Pengendalian


Kerusakan Lingkungan sebagai Akibat Mobilitas Kendaraan Pengangkut
Batuan di Kabupaten Klaten

Diajukan oleh :
Danang Wahyu Suwito

NPM : 150511929

Program Studi : Ilmu Hukum

Program Kekhususan : Hukum Pertanahan dan

Lingkungan Hidup

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

2019
Peran Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Dalam Upaya Pengendalian Kerusakan
Lingkungan sebagai Akibat Mobilitas Kendaraan Pengangkut Batuan di Kabupaten
Klaten
Danang Wahyu Suwito
Fakultas Hukum, Universitas Atma Jaya Yogyakarta
e-mail: Markus.wito@gmail.com

Abstract
This study aims to understand the role of the Department of the Environment and Forestry (DLHK) in
efforts to control damage to the environment as a result of the mobility of vehicles transporting rocks in
the district of Klaten. This research is using the methods of empirical. Methods of empirical is a method
of research that focuses on the social facts. Methods of collecting data used is through interviews and
research by studying Law, books and articles that relate to the Law and the Environment , and using
inductive analysis. The results of the research is the role of the Department of the Environment and
Forestry in efforts to control damage to the environment as a result of the mobility of vehicles
transporting rocks in the District of Klaten has been proceeding as planned, but the performance is not
optimal for monitoring the whole case, it also can not be done continuously or periodic. Due to the not
optimal efforts to control damage to the environment that are caused by the presence of obstacles such as
lack of resources the power of man, DLHK District Klaten faces difficulty of coordination with agencies
related to address the causes of damage to the environment. The author suggests that the Government
needs to add functional environmental supervisors who are appointed by the Regent or ask for additional
human resources at DLHK. Furthermore, DLHK needs to create a special forum that allows complaints
from the community and business owners.

Keywords : Environmental Damage, Department of Environment and Forestry, Transportation of mining


materials.

1. PENDAHULUAN juga menimbulkan dampak negatif, yaitu antara


lain persoalan lingkungan yang berupa
Indonesia memliki potensi tambang, pencemaran ataupun kerusakan lingkungan,
baik mineral batubara atau minyak dan gas bumi seperti kerusakan lahan bekas tambang,
yang tersebar di berbagai daerah, sehingga pencemaran meliputi udara berupa debu yang
sektor tambang merupakan sektor andalan ditimbulkan, pencemaran suara meliputi
Pemerintah Indonesia sebagai sumber devisa kebisingan alat alat yang dioperasikan,
negara. Selain sebagai sumber devisa Negara kerusakan pada sarana dan prasarana seperti
ataupun PAD daerah, sektor tambang juga jalan dan jembatan. Persoalan tersebut sering
berperan sebagai penggerak roda ekonomi diperparah oleh timbulnya korban jiwa dari
masyarakat. Keberadaan kegiatan pertambangan kalangan penambang maupun masyarakat
tersebut memberi peluang bagi masyarakat umum.
untuk meningkatkan kesejahteraan dalam bentuk
terbukanya lapangan kerja, antara lain sebagai Salah satu kabupaten yang mempunyai
buruh pengangkut bahan tambang. Di samping potensi pertambangan namun juga manghadapi
itu, masyarakat juga berkesempatan untuk dampak lingkungan ini adalah Kabupaten
melakukan kegiatan ekonomi melalui sejumlah Klaten. Di Kabupaten Klaten masih banyak
usaha seperti warung makan, toko kelontong ditemukan pelaku usaha tambang yang belum
ataupun jasa cuci kendaraan. Selain memiliki izin. Menurut Pasal 45 ayat (4)
berkontribusi terhadap devisa negara ataupun Peratuan Daerah (Perda) Kabupaten Klaten
PAD daerah, sektor tambang juga memberikan No.11 Tahun 2011 Tentang RTRW 2011-2031
banyak lapangan kerja bagi masyarakat. seluruh wilayah yang telah ditentukan sebagai
Disamping sisi positif tersebut, pertambangan kawasan pertambangan batuan di Kabupaten

1
Klaten merupakan wilayah usaha pertambangan. pertambangan perlu dikendalikan. Dalam hal ini,
Kegiatan pertambangan tersebut wajib memiliki pelaku usaha, termasuk pelaku kegiatan
Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang pertambangan mempunyai kewajiban mencegah
dikeluarkan oleh Bupati/Walikota setelah pelaku pencemaran ataupun kerusakan lingkungan. Di
usaha tambang mengajukan permohonan dan samping itu, pemerintah, dalam hal ini Dinas
memenuhi seluruh persyaratan.Hanya saja, Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK),
dalam praktik banyak pelaku kegiatan yang mempunyai tugas dan wewenang untuk
tidak memiliki izin, baik IUP ataupun IPR. Di mengendalikan dampak kegiatan pertambangan
samping itu, masih banyak juga dijumpai terhadap lingkungan, meskipun demikian,
penambang yang melakukan penambangan persoalan lingkungan sebagai akibat kegiatan
dengan menggunakan alat-alat berat, dan hal ini pertambangan masih saja terjadi.
yang dikeluhkan oleh masyarakat sekitar.1
Akibat kurang diperhatikannya masalah tersebut, Rumusan masalah yang penulis kemukakan
usaha pertambangan di Kabupaten Klaten adalah sebagai berikut:
menimbulkan kerusakan lingkungan berupa
kerusakan jalan dan jembatan akibat kendaraan 1. Bagaimana peran Dinas Lingkungan
pengangkut bahan tambang.Kondisi ini Hidup Dan Kehutanan dalam upaya
menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat pengendalian kerusakan lingkungan
yang tinggal di sepanjang jalur lalu lintas sebagai akibat mobilitas kendaraan
kendaraan pengangkut bahan tambang pengangkut batuan di Kabupaten Klaten?
tersebut.Salah satu bentuk kerugian yang Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
dialami oleh masyarakat akibat persoalan
lingkungan tersebut adalah kecelakaan yang 1. Tujuan penelitian hukum ini adalah
kerap memakan korban.Salah satunya adalah untuk mengetahui, menganalisis dan
kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa mengkaji peran Dinas Lingkungan
seorang pelajar karena roda sepeda motor yang
Hidup Dan Kehutanan dalam upaya
dikendarainya masuk ke jalan yang berlubang
akibat kegiatan pertambangan.2 pengendalian kerusakan lingkungan
sebagai akibat mobilitas kendaraan
Permasalahan lingkungan akibat pengangkut batuan (studi kasus di
aktivitas pertambangan melanggar hak Kabupaten Klaten).
masyarakat atas lingkungan yang baik dan sehat
sebagaimana ditergaskan dalam Pasal 65 ayat 1
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tinjauan Pustaka
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup (UUPPLH) yang 1) Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
menyebutkan bahwa setiap orang berhak atas
lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai Menurut Pasal 1 butir 9 Peraturan
bagian dari hak asasi manusia. Oleh karena itu, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
persoalan lingkungan sebagai akibat kegiatan Republik Indonesia Nomor
P.74/Menlhk/Kum.1/8/2016 Tentang
1
Pedoman Nomenklatur Perangkat Daerah
Ari Susanto, Masyarakat Merapi protes Provinsi Dan Kabupaten / Kota Yang
penambangan pasir dengan alat berat, hlm.1,
Melaksanakan Urusan Pemerintah Bidang
https://www.rappler.com/indonesia/136428-
masyarakat-merapi-protes-penambangan-pasir- Lingkungan Hidup Dan Urusan Pemerintah
dengan-alat-berat, diakses 14 Februari 2019. Bidang Kehutanan, Dinas Lingkungan
2
Adib Muttaqin Asfar, Terperosok Lubang Hidup adalah Perangkat Daerah yang
Jalan Kemalang-Kebonarum Klaten, Siswa SMK melaksanakan urusan pemerintahan daerah
Tewas, hlm.1, Provinsi dan Kabupaten/Kota di bidang
https://soloraya.solopos.com/read/20161026/493/763 lingkungan hidup. Dinas Lingkungan Hidup
908/terperosok-lubang-jalan-kemalang-kebonarum- berdasarkan Pasal 7 Peraturan Mentri
klaten-siswa-smk-tewas, diakses 16 Februari 2019.

2
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kerusakan Lingkungan Hidup,
Republik Indonesia Nomor Penataan dan Pemanfaatan Hutan,
P.74/Menlhk/Kum.1/8/2016 dibagi atas 3 Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
tipe berdasarkan beban kerja, yaitu : Konservasi Sumber Daya Alam,
a. Tipe A mewadahi kerja dengan beban Penyuluhan, Penegakan Hukum
besar Lingkungan Hidup dan Perlindungan
b. Tipe B mewadahi kerja dengan beban Hutan;
sedang c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di
c. Tipe C mewadahi kerja dengan beban Bidang Penataan, Pengkajian Dampak
kecil. dan Pengembangan Kapasitas
Berdasarkan Perda Kabupaten Klaten Lingkungan Hidup, Pengelolaan
No.8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Sampah, Limbah Bahan Berbahaya
Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Beracun, Pengendalian Pencemaran
Klaten, Dinas Lingkungan dan Kehutanan dan Kerusakan Lingkungan Hidup,
Kabupaten Klaten merupakan wilayah Penataan dan Pemanfaatan Hutan,
dengan beban kerja dengan Tipe B yang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan
mewadahi kerja dengan beban sedang. Konservasi Sumber Daya Alam,
Berdasarkan Peraturan Gubernur Jawa Penyuluhan, Penegakan Hukum
Nomor 67 Tahun 2016 tentang Organisasi Lingkungan Hidup dan Perlindungan
dan Tata Kerja Dinas Lingkungan Hidup Hutan;
dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Bab d. Pelaksanaan dan pembinaan
II, Pasal 4 dan 5, Tugas Pokok dan Fungsi administrasi kepada seluruh unit kerja
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan di lingkungan dinas; dan
Provinsi Jawa Tengah adalah sebagai e. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan
berikut3 : oleh Gubernur, sesuai tugas.
a. Perumusan kebijakan di Bidang Dengan demikian Dinas Lingkungan
Penataan, Pengkajian Dampak dan dan Kehutanan Kabupaten Klaten memiliki
Pengembangan Kapasitas Lingkungan kewenangan untuk melaksanakan
Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Bahan Berbahaya Beracun, Lingkungan Hidup.
Pengendalian Pencemaran dan
Kerusakan Lingkungan Hidup, 2) Batuan
Penataan dan Pemanfaatan Hutan, Berdasarkan Pasal 1 butir 1 Undang-
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Undang No.4 Tahun 2009 Tentang Mineral
Konservasi Sumber Daya Alam, dan Batu Bara (MINERBA), pertambangan
Penyuluhan, Penegakan Hukum adalah sebagian atau seluruh tahapan
Lingkungan Hidup dan Perlindungan kegiatan dalam rangka penelitian,
Hutan; pengolahan dan pengusahaan mineral atau
b. Pelaksanaan kebijakan di Bidang batubara yang meliputi penyelidikan umum,
Penataan, Pengkajian Dampak dan ekplorasi, studi kelayakan, konstruksi,
Pengembangan Kapasitas Lingkungan penambang, pengolahan dan pemurnian,
Hidup, Pengelolaan Sampah, Limbah pengangkutan dan penjualan serta kegiatan
Bahan Berbahaya Beracun, pasca tambang. Di dalam Undang-Undang
Pengendalian Pencemaran dan MINERBA penggolongan bahan galian
diatur bedasarkan pada kelompok usaha
3
pertambangan yang meliputi :
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa a. Pertambangan mineral
Tengah, TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS b. Pertambangan Batu bara
LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
PROV. JATENG 2017,
Pertambangan mineral sebagaimana yang
https://dlhkjateng.com/tupoksi/, diakses 22 Februari dimaksud adalah :
2019. a. Pertambangan mineral radio aktif

3
b. Pertambangan mineral logam menyebabkan rusak atau hilangnya sumber
c. Pertambangan mineral bukan logam, daya alam yang ada.5
dan
d. Pertambangan batuan. 3) Pengendalian Kerusakan Lingkungan
. Menurut Pasal 13 UUPPLH,
Kegiatan pertambangan berpotensi pengendalian kerusakan lingkungan
menimbulkan dampak terhadap lingkungan dilaksanakan dalam rangka pelestarian
hidup tempat manusia tinggal. Menurut fungsi lingkungan hidup dan pengendalian
Pasal 1 butir 1 UUPPLH, lingkungan hidup kerusakan lingkungan tersebut meliputi
adalah kesatuan ruang dengan semua pencegahan, penanggulangan dan
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, pemulihan. Pengendalian lingkungan hidup
termasuk manusia dan perilakunya, yang dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah
mempengaruhi alam itu sendiri, Daerah dan penanggung jawab usaha atau
kelangsungan perikehidupan, dan kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup dan tanggung jawab masing-masing.
lain. Salah satu persoalan lingkungan Pencegahan kerusakan lingkungan hidup
adalah kerusakan lingkungan, yaitu dilakukan melalui instrumen :
tindakan yang menimbulkan perubahan a. KLHS
langsung atau tidak langsung terhadap sifat- b. Tata ruang
sifat fisik atau hayati yang mengakibatkan c. Baku mutu lingkungan hidup
lingkungan menjadi kurang atau tidak d. Kriteria baku kerusakan lingkungan
berfungsi lagi dalam menunjang hidup
pembangunan yang berkesinambungan. e. Amdal
Kerusakan lingkungan hidup akan f. UKL-UPL
mengakibatkan suatu perubahan sifat-sifat g. Perizinan
dan unsur-unsur lingkungan yang berakibat h. Instrumen ekonomi lingkungan hidup
peran dan arti penting lingkungan hidup i. Peraturan Perundang-Undangan
bagi kehidupan menjadi terganggu, bahkan berbasis lingkungan hidup
tidak berfungsi lagi. j. Anggaran berbasis lingkungan hidup
kerusakan lingkungan hidup dapat k. Analisis risiko lingkungan hidup
terjadi akibat faktor alam maupun perilaku l. Audit lingkungan hidup
manusia itu sendiri. Menurut Hyronimus m. Instrumen lain sesuai dengan
Rhiti dalam bukunya yang berjudul kebutuhan dan/ atau perkembangan
Kompleksitas Permasalahan Likungan ilmu pengetahuan.
Hidup, gunung meletus, gempa bumi, Penanggulangan kerusakan lingkungan
jatuhnya meteor atau terbakarnya hutan hidup sebagaimana ditegaskan dalam Pasal
karena El Nino adalah sedikit contoh dari 53 UUPPLH dilakukan dengan :
rusak, hancur, atau tercemarnya lingkungan a. Pemberitahuan informasi peringatan
hidup karena proses alam (acts of God).4 pencemaran dan/ atau kerusakan
Sedang yang dimaksud perilaku manusia di lingkungan hidup kepada masyarakat
sini adalah sifat ego dari manusia yang b. Pengisolasian pencemaran dan/ atau
berlebihan, sehingga memandang kerusakan lingkungan hidup
lingkungan sebagai sumber daya alam yang c. Penghentian sumber pencemaran dan/
harus dieksploitasi sebanyak mungkin atau kerusakan lingkungan hidup, dan/
untuk kepentingan dirinya sendiri. Kegiatan atau
eksploitasi yang terus meneurs tanpa
memperhatikan kelestarian lingkungan akan
5
Ahmad Fathoni, Kerusakan Lingkungan Hidup:
4
Hyronimus Rhiti, 2005, Kompleksitas Pengertian, Faktor, & Jenis-jenis,
Permasalahan Likungan Hidup, Yogyakarta, https://www.zonasiswa.com/2014/10/kerusakan-
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, hlm.3-4. lingkungan-hidup.html, diakses 19 Februari 2019.

4
d. Cara lain yang sesuai dengan antara pengumpul data dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan sumber data.6 Wawancara tersebut
teknologi. guna memperoleh informasi
Pemulihan fungsi lingkungan hidup mengenai peran dinas Lingkungan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54 Hidup Dan Kehutanan dalam upaya
UUPPLH dilakukan dengan tahapan : pengendalian kerusakan lingkungan
a. Penghentian sumber pencemaran dan sebagai akibat pertambangan
pembersihan unsur pencemar batuan di Kabupaten Klaten.
b. Remediasi Sebagai pedoman wawancara,
c. Rehabilitasi peneliti menggunakan daftar
d. Restorasi, dan/ atau pertanyaan yang telah disusun
e. Cara lain yang sesuai dengan sebelumnya serta mengunakan alat
perkembangan ilmu pengetahuan dan rekam berupa Handphone yang
teknologi. dilakukan terhadap narasumber
yang di dilakukan terhadap
2. METODE narasumber:
1. Jenis Penelitian 1) Kasi Perencanaan Teknik dan
Jenis penelitian yang akan Evaluasi Bidang Binamarga
dilakukan adalah penelitian hukum empiris. Dinas Pekerjaan Umum dan
Penelitian hukum empiris merupakan Penataan Ruang Kabupaten
penelitian hukum yang berfokus pada fakta Klaten, Satya Wijaya, S.T Intan
sosial.Penelitian ini menggunakan data Nur Rahmawanti sselaku
primer sebagai data utamanya dan didukung Koordinator Pelayanan dan
oleh data sekunder. Pengaduan Lembaga Konsumen
2. Sumber Data Yogyakarta.
Sumber data yang digunakan penulis dalam
penelitian hukum empiris ini adalah: Sedangkan untuk memperoleh data
sekunder dilakukan dengan studi
a. Data Primer kepustakaan yaitu dengan mempelajari
Data primer adalah data yang bahan hukum primer yang berupa
diperoleh secara langsung melalui Peraturan Perundang-undangan.
wawancara. Pengumpulan data ini
dilakukan melalui komunikasi antara 4. Lokasi Penelitian
pengumpul data (pewawancara) Penelitian tentang peran Dinas
dengan sumber data (responden) Lingkungan Hidup dan Kehutanan
dengan mengajukan pertanyaan yang dalam pengendalian kerusakan
sudah dipersiapkan sebelumnya lingkungan sebagai akibat kegiatan
berdasarkan masalah hukum yang pertambangan ini dilakukan di
diteliti sebagai data utama. Kabupaten Klaten.
b. Data Sekunder
Data sekunder terdiri atas : 5. Responden
1) Pendapat hukum yang diperoleh Responden adalah subjek yang sudah
dari buku dan internet ditentukan berdasarkan sampel yang
2) Asas-asas hukum dan fakta reprentatif. Responden memberikan
hukum. jawaban langsung atas pertanyaan
3. Cara pengumpulan data peneliti berdasarkan kuesioner dan
a. Wawancara wawancara yang berkaitan langsung
Wawancara adalahsalah satu dengan rumusan masalah hukum dan
metode pengumpulan sata dengan
jalan komunikasi, yakni melalui 6
Rianto Adi, 2010, Metodologi Penelitian
kontak atau hubungan pribadi Sosial dan Hukum, Jakarta, Granit, hlm.72.

5
tujuan penelitian. Dengan responden yang telah ditentukan oleh Dinas
sebagai berikut: Perhubungan Klaten ini.7 Berdasarkan
a. Kasi AMDAL dan Penegakan wawancara penulis dengan Bapak Satya
Hukum Dinas Lingkungan Wijaya, S.T. selaku Kepala Seksi
Hidup dan Kehutanan Perencanaan Teknik dan Evaluasi Bidang
Kabupaten Klaten, Bondan Bina Marga DPU Kabupaten Klaten, berat
maksimal tonase adalah 8ton. Semua hal
Sidharta PS, S.Hut., M.M.
tersesebut dilakukan karena pelaku usaha
b. Pelaku usaha transportasi
tidak ingin merugi.8Selain masalah tonase
pengangkut batuan yang meliputi:
yang berlebihan, hal ini juga diperparah
Giyanto, Bambang Saputra, Totok,
dengan tidak sesuainya kelas jalan yang
Heribertus, Parto Kepruk,
dilewati oleh truk pengangkut material
Samsudin, Eko, Marhen Dwi
batuan tersebut.
Lestari, Alip, Paiman.
Jalan yang yang tepat dilewati oleh
6. Analisis Data truk pengangkut batuan adalah jalan yang
Analisis data dilakukan melalui dibangun menggunakan kontruksi rigid
analisis kualitatif untuk menemukan pavement atau beton karena beban berat
hubungan variabel-variabel antara data yang diangkutnya.9 Jalan rigid pavement
yang telah didapatkan sebagai upaya lebih mampu menahan beban berat daripada
menemukan jawaban dari rumusan aspal, kemudian umur jalan yang
masalah, sehingga dapat ditarik menggunakan rigid pavement lebih lama
kesimpulan.Proses penarikan keimpulan walaupun secara cost lebih mahal dengan
dalam penelitian ini menggunakan menggunakan bahan rigid pavement.
metode penalaran/ berpikir induktif, Dampak lebih lanjut dari kerusakan jalan
yaitu cara berpikir yang bertolak dari akibattransportasi muatan batuan tersebut
suatu pengetahuan yang tunggal/ khusus membuat transportasi truk tersebut maupun
untuk menarik suatu kesimpulan dengan kendaraan lain menjadi lebih sulit,
pengetahuan yang bersifat umum. kendaraan harus bergantian untuk melewati
jalan tersebut. Guncangan yang terjadi
3.HASIL DAN PEMBAHASAN akibat kerusakan jalan tersebut itulah yang
menyebabkan pasir yang diangkut secara
Kerusakan jalan terjadi di Kabupaten berlebihan jatuh dan menimbulkan polusi
Klaten, terutama di jalur menuju desa berupa debu yang berterbangan ataupun
wisata Deles Indah yang juga menjadi jalur berserakan di pinggir jalan.
transportasi kendaraan pengangkut material
batuan.Hal ini disebakan karena adanya Selain sebagai jalur transportasi ke
kegiatan pertambangan material batuan di sebuah desa wisata, jalur yang sering
lereng Merapi. Dengan adanya dilewati oleh truk pengangkut batuan
pertambangan batuan tersebut lalu lintas di
lereng Merapi banyak dilalui oleh truk
7
bermuatan berat yang dimiliki oleh pelaku L. Sukamta, Tindak Tegas Truk Pasir Salahi
usaha tambang, pelaku usaha penjual pasir Jalur Dan Melebihi Tonase, hlm.1,
http://kabarklaten.com/hukum/tindak-tegas-truk-
dengan banyak armada hingga penjual pasir
pasir-salahi-jalur-dan-melebihi-tonase, diakses 20
perorangan. Pemerintah Kabupaten Klaten September 2019.
sebenarnya telah mengatur dan 8
Diperoleh dari wawancara dengan pelaku
mengendalikan lalu lintas bagi angkutan usaha transportasi bermuatan material batuan di
barang bahan tambang mineral bukan Kabupaten Klaten.
logam dan batuan (galian golongan C). 9
Diperoleh dari wawancara dengan Bapak
Namun realitanya, masih banyak truk pasir Satya Wijaya, S.T. selaku Kasi Perencanaan Teknik
yang menyalahi jalur dan melebihi tonase dan Evaluasi Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten.

6
adalah jalur evakuasi Gunung kendaraan yang melewati jalan
Merapi.Kepala Desa Sidorejo, Jumakir tersebut sudah sesuai dengan kelas
mengatakan, kerusakan jalan semakin jalan. Hal tersebut sebagai langkah
diperparah dengan banyaknya truk pasir pencegahan yang dilakukan oleh
dan batu yang setiap hari melintas, padahal DLHK, namun pada realitanya
jalan tersebut merupakan jalur utama warga masih banyak pelaku usaha tambang
dua dukuh teratas di Desa Sidorejo ke maupun pelaku usaha lain yang
lokasi evakuasi jika Merapi meletus.10 menggunakan truk sebagai
Kerusakan jalan tersebut jika tidak segera pengangkut material batuan
diperbaiki dikhawatirkan dapat melebihi batas tonase yang
menghambat proses evakuasi warga. Hal ini ditentukan. Hal ini karena pihak
akan berdampak buruk bagi keselamatan pengusaha akan merugi apabila
masyarakat yang tinggal di sekitar lereng mengangkut material dengan jumlah
Merapi, mengingat bencana alam tidak yang sedikit.
dapat diprediksi.
b. DLHK melakukan sosialisasi
Dinas Lingkungan Hidup dan terhadap pelaku usaha tambang
Kehutanan Kabupaten Klaten merupakan maupun transportasi pengangkut
kepanjangan tangan dari Bupati selaku material batuan.12 Sosialisasi
penanggung jawab terhadap seluruh tersebut telah dilaksanakan, hanya
kegiatan pemantauan dan pengelolaan saja tidak terarsipkan dengan baik.
lingkungan di Kabupaten Klaten. Upaya DLHK rutin melakukan monitoring,
DLHK dalam menjaga mobilitas angkutan namun dalam menjalankan tugas
muatan batuan agar tidak merusak monitoring tersebut DLHK
lingkungan dapat dikemukakan sebagai mengalami hambatan kurangnya
berikut: jumlah personil, sehingga
monitoring tersebut tidak dapat
a. DLHK mewajibkanbagi pelaku dilaksanakan secara efektif.
usaha untuk memiliki ijin Monitoring yang sering dilakukan
lingkungan. Untuk memperoleh izin DLHK adalah dalam bentuk sidak,
lingkungan tersebut pelaku usaha sehingga dapat mengetahui kondisi
wajib menyusun dokumen riil yang berada di lapangan. Hal
lingkungan, baik itu UKL-UPL tersebut menimbulkan tidak
maupun AMDAL.11 Di dalam izin berjalannya kewajiban Dinas
lingkungan tersebut kemudian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
pelaku usaha mencantumkan bahwa secara optimal dikarena kewajiban
kendaraan yang mengangkut yang dijalankan tersebut tidak
material tidak boleh melebihi batas dilakukan dengan konsisten.
tonase, sehingga jalan yang sudah
ditentukan oleh Dinas Perhubungan c. DLHK melakukan sidak dengan
untuk dilewati tidak akan berkoordinasi dengan Dinas
mengalami kerusakan karena Perhubungan.13 Langkah tersebut
dilakukan oleh DLHK ketika telah
10
Saeful Efendi, Khawatir Merapi Meletus,
terjadi kerusakan lingkungan,
Warga Klaten Minta Jalur Evakuasi Diperbaiki, apabila ditemukan suatu
hlm.1, https://www.inews.id/daerah/jateng/khawatir- pelanggaran maka DLHK akan
merapi-meletus-warga-klaten-minta-jalur-evakuasi- memberikan sanksi berupa surat
diperbaiki, diakses 20 September 2019. peringatan dan memanggil pelaku
11
Diperoleh dari wawancara dengan Bapak
Bondan Sidharta PS, S.Hut., M.M. selaku Kasi
12
AMDAL dan Penegakan Hukum Dinas Lingkungan Ibid.
13
Hidup dan Kehutanan Kabupaten Klaten. Ibid.

7
usaha untuk diberikan pemahaman membuktikan kebenaran
agar melakukan pekerjaan sesuai 16
aduan tersebut.
dengan dokumen lingkungan. Hal 2) Setelah melakukan verifikasi
tersebut bertujuan untuk DLHK akan melakukan
menertibkan pelaku usaha untuk kajian terhadap kejadian yang
meminimalisir terjadinya kerusakan
ada dilapangan tersebut dapat
lingkungan akibat aktifitas usaha
transpotasi muatan material batuan dikategorikan sebagai
tersebut. pencemaran atau kerusakan
lingkungan. Apabila hal
d. DLHK menindaklanjuti aduan dari tersebut adalah dampak dari
masyarakat, namun menurut DLHK kegiatan usaha masyarakat
keluhan masyarakat yang masuk yangdilakukan maka DLHK
tersebut bukan dari masyarakat akan memeriksa kelengkapan
secara langsung namun melalui
surat-suratizin usaha
LSM.14 Keluhan tersebut masuk 17
melalui sosial media seperti twitter,
tersebut.
whatsapp, facebook, Instagram dan 3) Untuk memastikan apakah
dapat melalui surat langsung ke ada indikasi telah terjadi
DLHK, namun yang menjadi pencemaran ataupun
permasalahan adalah tidak adanya kerusakan lingkungan DLHK
wadah khusus untuk menerima akan mengambil sampel
aduan dari masyarakat kepada untuk dilakukan pengujian
DLHK, yaitu tidak ada staff atau lebih lanjut.18
seksi yang khusus menerima 4) Apabila terjadi pencemaran
pengaduan dari masyarakat.Menurut ataupun kerusakan
DLHK tidak banyak aduan yang
lingkungan maka DLHK
menyangkut pencemaran ataupun
kerusakan lingkungan dari
memberikan surat
masyarakat yang masuk, hanya pemberitahuan peringatan
berkisar 10 aduan setiap tahunnya. pertama, kedua dan ketiga
Aduan yang seringdiajukan sesuai dengan UUPPLH dan
masyarakat ke DLHK adalah aduan PP No.27 tahun 2012 Tentang
masyarakat yang mengatasnamakan Izin Lingkungan.19Untuk
lingkungan namun sebenarnya lebih ranah usaha yang illegal atau
kepada tendensi pribadi.15 Bentuk tidak memiliki izin bukan
penangan terhadap aduan menjadi wewenang DLHK,
masyarakat yaitu : melainkan akan menjadi
1) DLHKakan menerjunkan tim wewenang dari pihak
untuk melakukan verifikasi Kepolisan dan Satpol PP
yangdatang langsung ke sebagai penegak perdanya.
tempat yang menjadi indikasi Namun apabila usaha tersebut
kerusakan lingkungan atas sudah memiliki izin
aduan dari masyarakat untuk lingkungan akan menjadi
wewenang dari Dinas

16
Ibid.
17
Ibid.
14 18
Ibid. Ibid.
15 19
Ibid. Ibid.

8
Lingkungan Hidup untuk akan menjadi pertimbangan DPUPR
melakukan pembinaan, Kabupaten Klaten.21 Ketika DPUPR
pengawasan, menerbitkan Kabupaten Klaten mendapatkan
surat peringatan hingga 3 informasi kerusakan jalan kemudian
(tiga) kali, hingga pencabutan akan dilakukan survey, yang
surat izin lingkungan dari selanjutnya akan diusulkan terkait
usaha tersebut, namun selama penganggarannya. Sedangkan
ini di Klaten belum ada menurut pelaku usaha pelanggaran
pencabutan atas surat izin batas tonase tersebut dilakukan
lingkungan tetapi hanya karena masalah penjualan yangakan
sampai kepada surat merugi apabila tetap membawa
peringatan, mengingat muatan material batuan sesuai
pengawasan lingkungan harus dengan batas tonase yang
dilakukan oleh pejabat ditentukan.22
pengawas lingkungan hidup
fungsional yang dilantik 4. KESIMPULAN
Bupati. Berdasarkan penlitian yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan
e. DLHK melakukan langkah sebagai berikut:
pemulihan, namun menurut
DLHK langkah pemulihan 1. Peran Dinas Lingkungan Hidup Dan
tersebut menjadi tanggung jawab Kehutanan dalam upaya pengendalian
pelaku usaha yang akandilakukan kerusakan lingkungan sebagai akibat
ketika terjadi kerusakan20. mobilitas kendaraan pengangkut batuan
tersebut bertujuan untuk di Kabupaten Klaten sudah berjalan
menertibkan pelaku usaha agar sesuai dengan apa yang diamanatkan
meminimalisir terjadinya oleh undang ungdang, akan tetapi
kerusakan lingkungan akibat kinerja Dinas Lingkungan Hidup belum
aktifitas usaha transpotasi optimal karena masih ada hambatan
muatan material batuan tersebut. yang dihadapi, seperti kurangnya
sumber daya manusia di DLHK
Selain DLHK Kabupaten Kabupaten Klaten. Hal tersebut diikuti
Klaten, DPUPR Kabupaten Klaten dengan kurang tegasnya Dinas
juga terkait dengan masalah Lingkungan Hidup dalam menindak
kerusakan jalan akibat mobilitas pelaku usaha yang melakukan
muatan batuan tersebut. DPUPR pelanggaran. Selain itu sulitnya
bertugas untuk memperbaiki jalan koordinasi dengan dinas terkait dalam
yang rusak akibat mobilitas truk menangani penyebab kerusakan
pengangkut muatan batuan tersebut. lingkungan juga menjadi sebab kurang
Perbaikan jalan dilakukan ketika optimalnya kinerja DLHK karena perlu
kondisi jalan tersebut sudah dalam
21
kriteria jalan rusak sedang, rusak Diperoleh dari wawancara dengan Bapak
ringan dan rusak berat, kemudian Satya Wijaya, S.T. selaku Kasi Perencanaan Teknik
dan Evaluasi Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan
parameter yang kedua adalah melalui
Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Klaten.
laporan masyarakat hal tersebut juga 22
Diperoleh dari wawancara dengan pelaku
usaha transportasi bermuatan material batuan di
20
Ibid. Kabupaten Klaten.

9
adanya juga keterlibatan dinas lain yang Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan
terkait. Kehutanan Republik Indonesia Nomor
P.74/Menlhk/Kum.1/8/2016 Tentang
5. REFERENSI Pedoman Nomenklatur Perangkat
Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota
Buku-buku: Yang Melaksanakan Urusan Pemerintah
Abdulkadir Muhammad, 1991, Hukum Bidang Lingkungan Hidup Dan Urusan
Pengangkutan Darat, Laut, dan Pemerintah Bidang Kehutanan.
Udara, Bandung, PT.Citra Aditya
Bakti. Peraturan Gubernur Jawa Nomor 67 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Hyronimus Rhiti, 2005, Kompleksitas Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Permasalahan Likungan Hidup, Provinsi Jawa Tengah.
Yogyakarta, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta. Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Klaten
No.8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Rianto Adi, 2010, Metodologi Penelitian Sosial Dan Susunan Perangkat Daerah
dan Hukum, Jakarta, Granit. Kabupaten Klaten.

Salim HS, 2012, Hukum Pertambangan Peratuan Daerah (Perda) Kabupaten Klaten
Mineral dan Batubara, Jakarta, Sinar No.11 Tahun 2011 Tentang RTRW
garafika. 2011-2031.

Salim HS, 2012, Pertambangan Di Indonesia, Peraturan Bupati Klaten Nomor 56 Tahun 2016
Jakarta, PT Raja Grafindo. Tentang Kedudukan, Susunan
Organisasi, Fungsi dan Tugas serta Tata
Syahrul Machmud, 2012, Penegakan Hukum Kerja pada Dinas Lingkungan Hidup
Lingkungan Indonesia, Yogyakarta, dan Kehutanan Kabupaten Klaten
Graha Ilmu.Abdul Halim Barkatullah,
2010, Hak-Hak Konsumen, Nusa Website:
Media, Bandung.
Adib Muttaqin Asfar, Terperosok Lubang Jalan
Peraturan Perundang-undangan dan Putusan Kemalang-Kebonarum Klaten Siswa
Pengadilan: SMK Tewas,
https://soloraya.solopos.com/read/2016
Undang-Undang No.23 Tahun 2004 Tentang 1026/493/763908/terperosok-lubang-
Pemerintah Daerah. jalan-kemalang-kebonarum-klaten-
siswa-smk-tewas, diakses 14 Februari
Undang-Undang No.4 Tahun 2009 Tentang 2019.
Mineral Dan Batu Bara.
Ahmad Fathoni, Kerusakan Lingkungan Hidup:
Undang-Undang No.32 Tahun 2009 Tentang Pengertian, Faktor, & Jenis-jenis,
Perlindungan Dan Pengelolaan https://www.zonasiswa.com/2014/10/k
Lingkungan Hidup. erusakan-lingkungan-hidup.html,
diakses 19 Februari 2019.
Peraturan Menteri ESDM Republik Indonesia
No.05 Tahun 2007 Tentang Peningkatan Ari Susanto, Masyarakat Merapi Protes
Nilai Tambah Mineral Melalui Kegiatan Penambangan Pasir Dengan Alat
Pengolahan Dan Pemurnian Mineral Berat,
Dalam Negri. https://www.rappler.com/indonesia/13
6428-masyarakat-merapi-protes-

10
penambangan-pasir-dengan-alat-berat,
diakses 14 Februari 2019.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jawa


Tengah, TUGAS POKOK DAN
FUNGSI DINAS LINGKUNGAN
HIDUP DAN KEHUTANAN PROV.
JATENG 2017,
https://dlhkjateng.com/tupoksi/,
diakses 22 Februari 2019.

Jenis Dan Tahapan Izin, hlm.1,


http://luwukab.go.id/wp-
content/uploads/2013/08/PERIZINAN.
pdf?1429015191, diakses 7 Maret
2019.

Kamus Besar Bahasa Indonesia,


https://kbbi.web.id/peran, diakses 19
Februari 2019.

Portal Data Jawa Tengah,


http://data.jatengprov.go.id/organizatio
n/about/dinas-lingkungan-hidup-dan-
kehutanan-provinsi-jawa-tengah,
diakses 19 Februari 2019.

Saeful Efendi, Khawatir Merapi Meletus, Warga


Klaten Minta Jalur Evakuasi
Diperbaiki, hlm.1,
https://www.inews.id/daerah/jateng/kh
awatir-merapi-meletus-warga-klaten-
minta-jalur-evakuasi-diperbaiki,
diakses 20 September 2019.

Wendiyanto Saputro,Penerimaan Negara dari


Migas dan Tambang Semester I 2018
Lewati Target, hlm.1,
https://kumparan.com/@kumparanbisn
is/penerimaan-negara-dari-migas-dan-
tambang-semester-i-2018-lewati-
target-27431110790554337, diakses
18 Maret 2019.

11

You might also like