You are on page 1of 8

Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No.

1, Maret 2021 47

Digital Object Identifier 10.36722/sh.v%vi%i.472

Aspek Budaya Prancis dalam Metropop Autumn In Paris


Karya Ilana Tan
Tania Intan1
1
Departemen Susastra dan Kajian Budaya, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung-Sumedang Km. 21,7 Jatinangor, Sumedang 45363

Penulis untuk Korespondensi/ E-mail: tania.intan@unpad.ac.id

Abstract - This study aims to reveal the aspects of French culture in Ilana Tan's metropolitan novel
Autumn in Paris and to analyze its significance for the narrative developed by the author. The research
method used is descriptive analysis, with the sociology of literature approach and structural studies. Data
in the form of words, phrases, and sentences relating to aspects of French culture in the object of research
were collected using the observation and note technique. The data are then classified and interpreted
with relevant theories. The results of this study indicate that the aspects of French culture presented
include the naming of characters, physical depictions and characters of French people, the use of place
settings in France, descriptions of French culinary delights, and French people's daily activities. The
depiction of this aspect of French culture is not specific and the elements mentioned are still superficial
knowledge for the reader. The use of French terms and words is very minimalistic. There is an
introduction of multicultural phenomena but they are not developed further. Overall, it can be stated
that the aspects of French culture that Ilana Tan presents in Autumn in Paris are stereotypical and purely
decorative.

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap aspek-aspek budaya Prancis dalam novel metropop
Autumn in Paris karya Ilana Tan serta mengkaji signifikansinya terhadap narasi yang dibangun oleh
pengarang. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis, dengan pendekatan sosiologi
sastra dan kajian struktural. Data berupa kata, frasa, dan kalimat yang berkaitan dengan aspek budaya
Prancis dalam objek penelitian dikumpulkan dengan teknik simak dan catat. Data kemudian
diklasifikasi dan diinterpretasi dengan teori-teori yang relevan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
aspek-aspek budaya Prancis yang ditampilkan meliputi penamaan tokoh, penggambaran fisik dan
karakter orang Prancis, penggunaan latar tempat di Prancis, deskripsi kuliner Prancis, dan aktivitas
keseharian orang Prancis. Penggambaran aspek budaya Prancis tersebut tidak bersifat spesifik dan
elemen-elemen yang disebutkan masih merupakan pengetahuan superfisial bagi pembaca. Penggunaan
istilah dan kata-kata berbahasa Prancis pun sangat minimalis. Ada introduksi fenomena multikultural
namun tidak dikembangkan lebih jauh. Secara keseluruhan, dapat dinyatakan bahwa aspek budaya
Prancis yang ditampilkan Ilana Tan pada novel Autumn in Paris bersifat stereotipikal dan dekoratif.

Keywords - French culture, Ilana Tan, Metropop, Stereotype

PENDAHULUAN eksemplar masing-masingnya [1]. Karyanya paling


terkenal, Tetralogi Empat Musim, merupakan empat

I lana Tan adalah seorang novelis Indonesia yang


dikenal melalui novel-novelnya yang bergenre
metropop. Sosoknya sendiri misterius. Ia tidak
novel metropop yang menggunakan latar luar negeri
yang berbeda-beda, yaitu: Jepang (Winter in Tokyo),
Prancis (Autumn in Paris), Korea Selatan (Summer
pernah melampirkan foto pada bukunya atau In Seoul), dan Inggris (Spring in London).
mengadakan meet and greet bagi para
penggemarnya. Namun, karya-karyanya selalu Dari penelitian Intan dkk. [2], diketahui bahwa
sukses di pasaran hingga dicetak ulang berkali-kali Sandy merupakan protagonis novel Summer in
dan mencapai angka penjualan rata-rata 110.000 Seoul, Tara pada Autumn in Paris, Keiko pada
48 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021

Winter in Tokyo, dan Naomi pada Spring in London. Selain dalam Autumn in Paris, Paris juga digunakan
Meskipun masing-masing bukan merupakan sebagai latar sejumlah karya fiksi lainnya. Novel-
kelanjutan dari novel yang lain, ada relasi di antara novel yang juga menggunakan latar kota Paris di
tokoh-tokoh tersebut. Sandy merupakan saudara antaranya adalah Paris (Prisca Primasari),
sepupu Tara, sedangkan Keiko adalah saudara Cinderella in Paris (Sari Musdar), Paris 7
kembar Naomi. Di antara para tokoh laki-laki pun Novembre (Frasio Damario), Love in Paris
ada hubungan pertemanan, seperti Danny Jo (pacar (Silvarani), Galette (Fenny Wong), dan From Paris
Naomi) dengan Jung Tae-Wo (pacar Sandy). Unsur to Eternity (Clio Freya). Realita ini menunjukkan
yang juga mempersatukan keempat novel adalah bahwa Paris dianggap memiliki pesona dan potensi
keterkaitan para tokoh perempuan dengan tersendiri yang digunakan penulis fiksi untuk
Indonesia, yang menunjukkan bahwa mereka mendukung keutuhan cerita.
berdarah Asia. Ibu Sandy berasal dari Indonesia dan
menikah dengan laki-laki Korea, sedangkan ibu Tara Pemilihan latar pada penciptaan karya sastra
yang merupakan warga negara Indonesia pernah merupakan hal yang penting karena latar adalah
menikah dengan ayah Tara, seorang laki-laki salah satu unsur struktural yang membangun teks,
Prancis. Demikian pula dengan Keiko dan Naomi yang bila digarap dengan baik dapat berpengaruh
yang memiliki ibu yang berasal dan masih tinggal di terhadap imajinasi pembaca [5]. Sebaliknya, bila
Indonesia, sementara mereka tinggal di Jepang dan latar digambarkan dengan lemah, akan timbul
London. ketimpangan yang berdampak pada ketidakyakinan
SHPEDFD WHUKDGDS µNHEHQDUDQ¶ \DQJ GLNRQVWUXNVL GL
Sesuai dengan judul novel, masing-masing dalam teks. Hal ini terjadi, karena latar akan menjadi
dikisahkan dengan latar tempat dan budaya berbeda- dekor dari semua peristiwa yang terjadi di dalam
beda, yaitu Seoul, Paris, Tokyo, dan London. Selain karya. Latar tidak hanya menyangkut tempat dan
itu, sebagaimana namanya, musim menjadi penanda waktu, melainkan juga nilai kehidupan manusia
waktu untuk latar dari tetralogi ini, yaitu musim seperti adat istiadat, norma, dan tingkah laku. Latar
dingin, musim semi, musim panas, dan musim tidak hanya terbatas pada pengertian geografis
gugur. Fenomena penggunaan latar luar negeri melainkan juga antropologis [6].
dalam karya fiksi ini, sebagaimana disebutkan oleh
Nurhadi [3], menggambarkan ruang gerak penulis Pada hakikatnya, sebuah karya sastra, menurut
Indonesia sebagai bagian dari warga dunia dan Nurgiyantoro [7], tidak pernah lepas dari situasi
bentuk multikulturalisme budaya luar terhadap kekosongan budaya, karena sastra mencerminkan
budaya Indonesia. pola kehidupan budaya yang menjadi latarnya.
Dengan demikian, membaca dan mempelajari karya
Penelitian ini selanjutnya difokuskan pada kajian sastra berarti, secara langsung atau tidak langsung,
novel Autumn in Paris yang terbit pertama kali pada berarti mengenal dan memahami kehidupan sosial
tahun 2007. Teks yang digunakan untuk telaah ini budaya masyarakat yang bersangkutan. Definisi
adalah cetakan ke tiga puluh dua yang terbit pada budaya di sini mencakup semua aspek kehidupan,
tahun 2018 [4]. Latar belakang pemilihan novel seperti semua karya yang diciptakan, cara
tersebut didasari oleh ketertarikan peneliti pada bertingkah laku, bergaul, berpikir, merasa, bersikap,
novel - novel kontemporer Indonesia yang cara memandang suatu permasalahan, maupun hal-
menggunakan latar luar negeri terutama Prancis, hal lain yang melekat dalam kebiasaan hidup suatu
serta kesesuaian bidang ilmu yang ditekuni peneliti, bangsa [7].
yaitu bahasa, sastra, dan budaya Prancis.
Dengan mengutip Zaimar dan Esten, Suhardi [8]
Novel Autumn in Paris berkisah tentang Tara menyampaikan bahwa hubungan karya sastra
Dupont, gadis blasteran Indonesia-Prancis berumur dengan realitas sosial masyarakat tidak dapat
24 tahun yang bekerja di sebuah stasiun radio di dipungkiri keberadaannya, karena sebuah karya
Paris. Sebelum tinggal bersama ayahnya, Tara bersumber dari kenyataan yang hidup dalam
tinggal bersama ibunya di Indonesia. Fisiknya pun masyarakat. Namun, yang terdapat dalam karya
lebih menyerupai orang Asia daripada Prancis. sastra bukan hanya realitas objektif saja, melainkan
Konflik dalam novel tersebut terjadi sejak Tara MXJD ³WHUSDQFDU SHPLNLUDQ NHKLGXSDQ GDQ WUDGLVL
mengenal dan jatuh cinta pada sosok Tatsuya, yang hidup dalam suatu masyarakat. Oleh
seorang laki-laki Jepang. karenanya, berbicara tentang kesusastraan berarti
MXJD PHPELFDUDNDQ NHEXGD\DDQ ´
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021 49

Dalam penelusuran peneliti, novel Autumn in Paris sastra, yang menelaah manusia/ tokoh dalam
telah dikaji oleh Sitompul dkk. [9], yang menelaah kaitannya dengan masyarakat. Analisis sosiologis
jenis-jenis cinta yang diungkapkan oleh tokoh utama tidak bertujuan untuk mereduksi hakikat rekaan ke
Tara Dupont. Penelitian tersebut menggunakan teori dalam fakta. Tujuan sosiologi sastra adalah
Segitiga Cinta dari Robert Sternberg yang mendapatkan pemahaman terhadap karya sastra
menyatakan bahwa cinta memiliki tiga komponen dalam kaitannya dengan masyarakat, bahwa rekaan
yaitu keintiman, hasrat, dan komitmen. Selain relasi tidak berlawanan dengan kenyataan [13].
romantis, dalam novel tersebut terungkap adanya
relasi pertemanan. Data berupa kata, frasa, dan kalimat yang relevan
dengan permasalahan penelitian dikumpulkan dari
Sebagai satu kesatuan, Tetralogi Empat Musim telah novel Autumn in Paris dengan teknik simak dan
dikaji oleh Baitaningrum [10] dengan analisis catat. Data tersebut kemudian diklasifikasi dan
wacana kritis Sara Mills, sedangkan Alverina dkk. diinterpretasi, selanjutnya dianalisis untuk
[11] menelaahnya secara struktural dan menemukan kemudian dirumuskan sebuah simpulan.
bahwa dalam keempat novel, para tokoh perempuan
digambarkan berkarakter The Waif. Sejalan dengan
penelitian tersebut, Intan dkk. [2] menyatakan HASIL DAN PEMBAHASAN
bahwa perempuan dalam tetralogi tersebut
ditampilkan sebagai subjek berkarakter TWITS Bagian hasil dan pembahasan dibagi menjadi tiga
(Teenage Women in their thirties µremaja bagian, yaitu synopsis novel Autumn in Paris, aspek-
perempuan di usia 30-an¶, yaitu lajang, mandiri, aspek budaya Prancis, dan multikulturalisme.
bekerja pada ruang publik, berusia antara 24-30
tahun, cantik dan menarik, tinggal di daerah kota, Synopsis Novel Autumn In Paris
bergaya hidup metropolis, heteroseksual, dan Pada suatu kesempatan, Tara diperkenalkan oleh
memiliki kelemahan. Hasil penelitian menunjukkan sahabatnya, Sebastian, pada Tatsuya Fujisawa. Tara
bahwa dengan postur dan kemandirian tersebut, dan Tatsuya kemudian bertemu lagi pada
perempuan secara sosial masih dicitrakan sebagai kesempatan lain dan mereka pun menjadi dekat.
objek sistem patriarki yang digambarkan melalui Alasan kedatangan Tatsuya ke Paris bukan hanya
ketergantungan pada protagonis laki-laki dalam untuk pekerjaannya, melainkan juga untuk mencari
hubungan percintaan. seorang laki-laki Prancis yang merupakan cinta
pertama ibunya.
Dari paparan terhadap penelitian terdahulu, baik
terhadap novel Autumn in Paris maupun Tetralogi Pada suatu hari, di klub saat ulang tahun Elise, Tara
Empat Musim, dapat dilihat bahwa kajian-kajian memperkenalkan ayahnya pada semua temannya
tersebut menelaah citra perempuan di dalam yang hadir. Ayah Tara tampak gelisah ketika
tetralogi karya Ilana Tan dan belum menyentuh mendengar pengakuan putrinya, bahwa Tatsuya
bidang lainnya. Oleh karena itu, terbuka celah untuk adalah teman dekatnya. Namun, kebenaran tidak
kelanjutan penelitian ini, yang akan berfokus langsung terungkap saat itu. Beberapa hari
terhadap aspek budaya Prancis. Dengan demikian, setelahnya, Tatsuya terlihat selalu murung. Ternyata
tujuan yang dirumuskan untuk penelitian ini adalah setelah melakukan tes DNA, ia mengetahui bahwa
mengungkap aspek-aspek budaya Prancis dalam ayah Tara adalah ayah kandungnya, yang berarti ia
novel metropop Autumn in Paris serta mengkaji dan gadis yang ia sukai itu bersaudara. Karena kalut
signifikansinya terhadap narasi yang dibangun oleh dengan pikirannya, Tatsuya mengalami kecelakaan.
pengarang. Tara pun pergi ke rumah sakit untuk mengetahui
keadaan laki-laki itu. Di sana, ia melihat ayahnya.
Tanpa sengaja, dari pembicaraan ayahnya dengan
METODE dokter, Tara mengetahui bahwa Tatsuya adalah
kakaknya. Setelah laki-laki itu sembuh, Tara
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menemuinya dan menyatakan dapat menerima
analisis, yang dilakukan melalui deskripsi fakta- kenyataan itu.
fakta yang kemudian dilanjutkan dengan analisis.
Menurut Ratna [12], metode ini secara keseluruhan Tatsuya pun kembali ke Jepang dan berusaha
memanfaatkan cara penafsiran dalam bentuk melupakan perasaan cintanya pada Tara. Namun
deskripsi. Selain analisis struktural pada novel yang sebulan setelah perpisahan mereka, Tara
dikaji, pendekatan yang digunakan adalah sosiologi mendapatkan kabar bahwa laki-laki itu mengalami
50 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021

kecelakaan dan mengalami koma. Tara dan ayahnya sahabat Tara, yang bertubuh langsing, modis, dan
pun pergi ke Jepang. Saat itulah Tatsuya meninggal awet muda.
dunia.
Elise manis yang berambut pirang emas sebahu,
Aspek-aspek Budaya Prancis pada Novel bermata hijau, dan berhidung berbintik-bintik
Autumn in Paris itu berusia 29 tahun, beberapa tahun lebih tua
Pembahasan ini meliputi beberapa bagian yaitu: daripada Tara, tapi secara fisik wanita itu tidak
penamaan tipikal Prancis pada para tokoh, terlihat seperti wanita Eropa seusianya.
penggambaran stereotip fisik dan karakter orang Perawakannya kurus, kecil dan dengan wajah
Prancis, penggunaan latar fisik riil Prancis, deskripsi seperti gadis remaja. (hal. 10)
kuliner khas Prancis, dan penggambaran aktivitas
orang Prancis. Realitasnya, perempuan Prancis dikenal sangat
memperhatikan penampilannya dan selalu menjaga
Penamaan Tipikal Prancis pada Para Tokoh berat badannya. Tara sendiri, sebagai tokoh utama,
Orang Prancis memiliki prénom µQDPD GHSDQ¶ GDQ tidak mencerminkan ciri fisik sebagai perempuan
nom de famille µQDPD NHOXDUJD¶ 'DODP QRYHO \DQJ Prancis, karena berdarah campuran Asia-Eropa.
dikaji, para tokoh yang dianggap penting oleh Laki-laki Prancis direpresentasikan dalam novel ini
pengarang diberi nama belakang, seperti: Tara melalui ayah Tara, Tuan Dupont/ Lemercier.
Dupont (hal. 9), Elise Lavoie (hal. 10), Sebastien Meskipun tidak lagi muda, laki-laki ini merawat diri
Giraudeau (hal. 14), Charles Gilou (hal. 74), Jean- dengan baik dan berkesan awet muda.
Daniel Lemercier (hal. 90), dan Dr. Laurent Delcour Ayah Tara, Monsieur Dupont, adalah tipikal
(hal. 175). Sebaliknya, para tokoh pendukung yang orang Eropa, jangkung, tampan, dengan
tidak terlalu penting tidak disebutkan nama rambut cokelat terang, hidung mancung, mata
belakangnya, seperti: Hugo, Claude, Edouard (hal. NHODEX GDQ NXOLW SXWLK SXFDW >«@ hal. 16)
116), Olivier (hal. 113) dan juga Juliette (hal. 113).
Sebastien merupakan gambaran dari laki-laki muda
Dalam relasi formal, ada penyebutan Madame Prancis yang metroseksual, yang sangat
µQ\RQ\D LEX¶ Monsieur µWXDQ EDSDN¶ GDQ memperhatikan penampilannya. Atensi khusus ini
Mademoiselle µQRQD¶ 'DODP QRYHO SHQ\HEXWDQ selain berkaitan dengan pekerjaan juga berkorelasi
tersebut muncul yang ditujukan pada: Tara sebagai langsung dengan karakter stereotipik laki-laki
Mademoiselle Dupont (hal.12) dan pada ayahnya Prancis yang µSOD\ER\¶ sehingga ingin memberi
sebagai Monsieur Dupont (hal. 16). Dalam relasi kesan baik dan terpelajar pada perempuan.
informal seperti dalam keluarga atau di antara
kekasih/ pasangan suami-istri, ada penyebutan yang Laki-laki itu terkekeh pelan dan menunduk.
menunjukkan keintiman seperti ma chérie Rambutnya yang dipotong rapi jatuh
µVD\DQJNX¶ (hal. 46) yang digunakan oleh ayah Tara PHQXWXSL GDKLQ\D ³$NX sedang bertanya-
pada putrinya. tanya apakah kau mau menemaniku makan
PDODP ´
Sapaan yang lazim digunakan dalam percakapan Dasar laki-laki Prancis! Tara menggerutu
sehari-hari adalah bonsoir µVHODPDW PDODP¶ (90), dalam hati. (hal. 13)
bonjour µVHODPDW VLDQJ¶ (hal. 92), atau dalam situasi
yang lebih santai salut µKDL¶ Sapaan bonjour, Tara memutuskan hubungan dan
Monsieur lebih netral dan aman untuk digunakan mendecakkan lidah. Kenapa ia dikelilingi pria
daripada dengan menyebut nama seperti bonjour, mata keranjang? Papa sama saja dengan
Monsieur Dupont. Dalam novel Autumn in Paris, Sebastien. (hal. 36)
ditemukan kesalahan mendasar pada penulisan yaitu
bon soir (antara bon dan soir dipisah, seharusnya Orang Prancis dikenal memiliki karakter
digabung). Hal ini menyiratkan bahwa pengarang chauvinistik dan sangat bangga dengan sejarah dan
tidak benar-benar menguasai tata bahasa Prancis. budaya bangsanya. Itulah sebabnya, dalam
masyarakat Prancis, terdapat banyak orang yang
Penggambaran Stereotip Fisik dan Karakter hanya bersedia berkomunikasi dalam bahasanya dan
Orang Prancis menghindari untuk berbicara bahasa Inggris. Oleh
Dalam novel Autumn in Paris, sosok fisik karena itu, orang asing yang memiliki kapasitas
perempuan Prancis direpresentasikan oleh Elise, berbahasa Prancis [dengan cukup fasih] akan
mendapat apresiasi tersendiri dari orang Prancis.
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021 51

³.DX \DQJ VHODOX PHUDVD VHPXD RUDQJ GL


dunia harus bisa berbahasa Prancis. Tapi ³+DOR" 2K 3DSD ´ 7DUD PHPLQGDKNDQ
PDVDODKQ\D EXNDQ LWX ´ hal. 20) ponselnya dari telinga kiri ke telinga kanan.
³0DODP LQL" 7LGDN ELVD « 0P DNX VXGDK
Orang Prancis PHODIDONDQ KXUXI µU¶ GHQJDQ SXQ\D MDQML « hal. 107)
cara yang berbeda dengan orang Indonesia,
karena itu nama Tara selalu terdengar aneh Selain SHQJJXQDDQ VDSDDQ µ+DOR¶ -alih-alih allô-
kalau diucapkan dalam lafal Prancis. Selama sebagaimana diperlihatkan pada kutipan tersebut,
ini hanya keluarganya yang di Indonesia yang ditemukan pula penggunaan sapaan Allô ketika
bisa mengucapkan namanya dengan tepat. tokoh Tatsuya dan Sebastien bertemu. Sebenarnya,
(hal. 22) lebih tepat jika digunakan sapaan Salut µKDL¶ dalam
konteks tersebut.
Kebanggaan orang Prancis pada bahasa dan
budayanya ini ternyata berpengaruh pada ³Allô, Teman. Dari mana saja kau seharian
kemampuan berbahasa Inggris pada sebagian besar LQL"´
dari mereka. Level insuffisant dan médiocre µVDQJDW Tatsuya menoleh dan mendapati Sebastien
NXUDQJ¶ dalam menggunakan bahasa Inggris melekat sudah berdiri di depan meja kerjanya.
erat pada orang Prancis. Hal ini dijelaskan Pruvost ³2K KDOR 6HEDVWLHQ ´ EDODVQ\D SHODQ hal.
[14] berkaitan dengan pandangan bahwa penguasaan 154)
bahasa internasional pertama tersebut tidak
dianggap sebagai sesuatu yang krusial. Mereka yang Selain kata Allô, kata dan frasa lain dalam bahasa
dapat berkomunikasi dengan baik dalam bahasa Prancis yang ditemukan hanya Voilà µLQL GLD¶ (hal.
Inggris terbatas pada generasi muda profesional. 26) dan -¶DL SHXU ¶DNX WDNXW¶ hal. 248). Realita ini
menunjukkan bahwa kemungkinan besar pengarang
Pada awalnya Sebastien tidak terlalu peduli
tidak [terlalu] menguasai bahasa Prancis dan tidak
pada Tara karena menganggap gadis itu hanya
terlalu berusaha untuk memasukkan unsur-unsur
orang asing yang belum bisa berbahasa
bahasa Prancis dalam cerita, karena kemungkinan
Prancis, tapi ia salah. Bahasa Prancis Tara
ingin lebih berfokus pada jalannya narasi yang
tanpa cela dan Sebastien langsung kagum,
lancar sehingga tidak menyulitkan proses
apalagi setelah tahu selain bahasa Prancis dan
pembacaan.
Indonesia, gadis itu juga menguasai bahasa
Inggris. Bahasa Inggris Sebastien yang orang
Dari pembahasan mengenai penampilan fisik dan
Prancis buruk sekali, sampai-sampai dia malu
karakter orang Prancis yang ditampilkan di dalam
pada gadis Asia ini. (hal. 16)
novel yang dikaji, terungkap bahwa informasi yang
Gaya pergaulan di antara orang Prancis menyerupai ditampilkan secara stereotipikal. Hal ini
gaya pergaulan masyarakat Eropa, yaitu saling menunjukkan bahwa pengarang mendeskripsikan
menempelkan pipi ketika bertemu atau berpisah. para tokoh sesuai dengan gambaran sederhana yang
Jumlah cium pipi (2, 3, atau 4 kali) bergantung pada umum dimiliki oleh masyarakat dan tidak dijamin
adat dan kebiasaan setempat [15]. kebenarannya.

³6DPSDL MXPSD ´ 7DUD PHUDQJNXO 6HEDVWLHQ Penggunaan Latar Fisik Prancis


dan menempelkan pipinya di pipi Sebastien Dalam novel Autumn in Paris, selain Paris (hal. 12)
dengan cepat, setelah itu ia melambai kepada juga disebutkan kota lain yaitu Nice (hal. 33) yang
Tatsuya dan keluar dari restoran. (hal. 25) terletak di sebelah tenggara negara Prancis. Paris
yang ditampilkan memiliki atmosfer romantis dan
Dari pembacaan terhadap novel Autumn in Paris, memiliki kuasa untuk mengubah suasana hati. Hal
ternyata tidak banyak ditemukan penggunaan kata, ini dinyatakan oleh Tatsuya yang awalnya memiliki
frasa, atau kalimat dalam bahasa Prancis. Kata yang kesan buruk tentang kota itu karena
cukup banyak muncul adalah Allô µKDOR¶. Allô mengingatkannya pada ayah kandungnya yang
adalah bentuk sapaan yang umumnya digunakan tinggal di kota itu.
saat seseorang menelpon atau menerima telpon.
Namun, ditemukan adanya inkonsistensi, ³.Dlau boleh jujur, dulunya aku sama sekali
sebagaimana ditunjukkan oleh sapaan Tara pada tidak suka Paris. Aku juga benci musim
ayahnya di telepon berikut ini. JXJXU ´ >«@
52 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021

³7HWDSL DNKLU-akhir ini aku merasakan sesuatu Deskripsi Kuliner Khas Prancis
\DQJ DQHK VHGDQJ WHUMDGL « 3DULV EHUXEDK Gastronomi atau dunia kuliner Prancis sebenarnya
menjadi kota yang indah tepat di depanku dan merupakan kekayaan budaya yang sangat
musim gugur juga mulai terasa dibanggakan oleh masyarakat negara itu. Menurut
menyenangkan. Gadis itu yang membuat Menegaux, yang dikutip Cholsy [17], budaya
segalanya berubah. Dia sangat suka kota ini gastronomi dalam masyarakat Prancis merupakan
dan sangat suka musim gugur. (hal. 83) praktik sosial yang mengakar dan menjadikan
jamuan makan sebagai perayaan atas momen-
Beberapa tempat penting dan ikonik di kota Paris momen penting dalam kehidupan individu atau
yang ditampilkan dan menjadi latar cerita adalah suatu komunitas. Makan bukan hanya berarti
Musée Rodin (hal. 52), Eiffel dan Arc de Triomphe mengisi perut tapi ada nilai tertentu di dalamnya.
(hal. 54), serta Ile de la Cité dan gereja Notre Dame
[de Paris] (hal. 195). Tempat-tempat lain di Paris Namun, di dalam novel Autumn in Paris, sangat
yang disebutkan dalam novel Autumn in Paris sedikit jenis makanan dan minuman khas Prancis
adalah Quartier Latin (hal. 15), bandara Charles de yang disebutkan, yaitu: café crème µHVSUHVVR GHQJDQ
Gaulle (hal. 27), museum Louvre dan Musée NULP¶ hal. 28), tisane µWHK KHUEDO¶ hal. 209),
G¶2UVD\ hal. 52), Jardin du Luxemburg, Boulevard croissant µURWL berbentuk EXODQ VDELW¶(hal. 210).
Saint-Germain, dan rue de Grenelle (hal. 54), Sungai Makanan yang jelas disebutkan justru adalah sate
Seine (hal. 81), Disneyland (hal. 85), klab La Vue kambing (hal. 23) yang disukai oleh Tara. Hal ini
(hal. 112), dan Rive Droite - Rive Gauche (hal. 194). dapat diinterpretasikan bahwa tokoh tersebut
memiliki kecenderungan selera lebih sebagai orang
Lalu mereka ke Ile de la Cité dan Notre Dame. Indonesia daripada orang Prancis. Implikasi lain dari
Tentu saja katedral itu juga sudah ditutup terbatasnya nama makanan/minuman khas Prancis
untuk umum. yang disebutkan dalam novel ini berkaitan dengan
³.LWD PHPLOLK ZDNWX \DQJ SD\DK XQWXN pengetahuan pengarang tentang menu dalam budaya
EHUNXQMXQJ ´ GHVDK 7DWVX\D VDPELO Prancis umumnya.
mengagumi arsitektur Gotik yang
menakjubkan dari katedral yang selesai Selain nama makanan dan minuman, dalam novel
dibangun sekitar abad 12 itu (hal. 195). juga ditampilkan beberapa tempat makan khas
Prancis, yaitu: bistro (hal. 14), brasserie (hal. 36),
Salah satu tempat di Prancis yang mendapat café, dan restaurant, merupakan tempat-tempat
perhatian khusus dalam penceritaan adalah puncak makan dan minum warga Prancis yang memiliki
Arc de Triomphe. Monumen pembebasan rakyat karakteristik, penampilan, dan menu berbeda.
Prancis yang dibangun tahun 1806 ini berada dalam Menurut Chevalier-Karvis [18], bistro adalah
satu garis lurus dengan La Défense, Champs Elysées restoran kecil yang menyajikan jenis makanan
(jalan utama yang menjadi pusat perbelanjaan dan spesifik, berbeda dengan restoran yang menawarkan
kantor-kantor pemerintahan yang penting di Prancis, banyak ragam hidangan. Brasserie merupakan
dan berakhir di Royal du Palais (istana raja) [16]. tempat makan yang buka hingga malam hari dan
biasanya menyajikan makanan cepat saji, tempatnya
³6HEDVWLen dan aku suka sekali melihat cukup luas dan terbuka.
pemandangan kota Paris dari puncak Arc de
7ULRPSKH ´ NDWDQ\D GHQJDQ PDWD EHUELQDU- Penggambaran Aktivitas Orang Prancis
binar. Dalam novel Autumn in Paris, digambarkan bahwa
³%HQDU-benar menakjubkan! Banyak orang orang Prancis selain menggunakan taksi, lebih
lebih suka melihat kota Paris dari puncak memilih menggunakan alat transportasi métro
Eiffel, tapi menurutku pemandangan dari µNHUHWD EDZDK WDQDK¶ hal. 12) karena lebih cepat,
puncak Arc de Triomphe adalah yang terbaik. mudah, praktis, dan menjangkau banyak tempat.
Bisa membuatmu sulit bernapas. (hal. 54) Ada beberapa kegiatan sehari-hari yang biasa
dilakukan oleh orang Prancis selepas bekerja yang
Bangunan monumental ini didatangi oleh Tara dan disebutkan dalam novel tersebut, seperti
Tatsuya, pertama saat mereka berkencan, dan kedua mendengarkan siaran radio Je me souviens µDNX
saat Tara ingin menyepi untuk melupakan luka PHQJHQDQJ¶ hal. 10). Orang Prancis juga gemar
hatinya karena mengetahui kenyataan bahwa laki- menonton film. Dalam novel disebutkan bahwa
laki yang disayanginya adalah saudara seayah. selain film Prancis, mereka juga menyukai film
Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021 53

Hollywood yang dialihsuarakan ke dalam bahasa diketahui bahwa laki-laki Prancis yang dimaksud
Prancis (hal. 194). adalah Monsieur Lemercier/ Dupont, yaitu ayah
Tara.
Perempuan Prancis yang direpresentasikan oleh
Tara dan Elise disebutkan senang berbelanja. Untuk ³6HEHOXP EHUWHPX GHQJDQ D\DKNX LEXNX
mengetahui tren terbaru fashion, make up, dan gaya pernah jatuh cinta dengan seorang pria
hidup, perempuan membaca majalah yang salah 3UDQFLV « &LQWD SHUWDPDQ\D .DUHQD LWX
satunya adalah Elle (hal. 219). Prancis, terutama LEXNX PHPLQWDNX PHQFDULQ\D ´ hal. 79)
Paris, memang dikenal sebagai salah satu kiblat
mode dunia. Di jalan Champs Elysées, berderet Selain Tara dan Tatsuya, ada tokoh lain yang
butik-butik Chanel, Louis-Vuitton, Pierre Cardin, diceritakan merupakan anak dari hubungan
serta Yves Saint-Laurent dan disainer ternama perkawinan campuran, yaitu Keiko, teman Tatsuya
lainnya. di Tokyo, yang memiliki ibu orang Indonesia dan
ayah orang Jepang (hal. 60). Tara juga memiliki
Orang Prancis juga biasa membuat perayaan- sepupu yang di Korea (hal. 19).
perayaan untuk hari penting seperti ulang tahun [15].
Biasanya disediakan kue dan kado pada acara Selain berkaitan dengan kebangsaan dan latar
tersebut sebagaimana terlihat pada perayaan ulang budaya para tokohnya yang beragam, dalam novel
tahun Tatsuya yang dipersiapkan oleh Tara di Autumn in Paris juga ditunjukkan restoran yang
sebuah restoran. menyediakan kuliner dari negara-negara berbeda,
seperti bistro yang menyediakan makanan Indonesia
Tatsuya terpana melihat kue yang diletakkan seperti sate kambing (hal. 23) dan restoran Italia
di depannya itu, terlebih lagi ketika tiga (hal. 70) yang biasa dikunjungi oleh Tara dan
pelayan mulai menyanyikan lagu ulang tahu Sebastien.
untuknya. Ia sampai kehilangan kata-kata.
³$NX PHPEHOLQ\D WDGL VRUH ´ NDWD 7DUD Berbeda dengan kajian Herlina [20], agama dan
setelah lagu berakhir. (hal. 164) kepercayaan tidak menjadi hal yang lazim dibahas di
dalam pranata sosial dan budaya Prancis, karena
Secara umum, novel Autumn in Paris lebih banyak negara ini menerapkan laïcité atau sekularisme.
menarasikan relasi di antara para tokoh dan tidak Oleh karenanya, di dalam novel Autumn in Paris pun
memberi deskripsi yang memadai tentang perilaku tidak ditemukan indikasi apapun yang berkaitan
dan kehidupan masyarakat Prancis. Dalam konteks dengan agama dan kepercayaan para tokoh.
ini, latar bersifat dekoratif dan tidak terlalu
berpengaruh pada tokoh. Dari seluruh pembahasan ini, diketahui bahwa
paparan pengarang mengenai aspek budaya Prancis
Multikulturalisme dalam Novel Autumn in Paris dalam novel karya Ilana Tan ini tidak spesifik atau
Multikulturalisme merupakan cara memandang dan dapat dikatakan artifisial saja karena berada di
menyikapi perbedaan [19]. Fenomena ini hadir di tataran permukaan. Tidak terungkap adanya
dalam novel Autumn in Paris, yang mengakomodasi informasi yang lengkap tentang aspek budaya
kontribusi berbagai budaya, di antaranya Prancis, Prancis. Terlebih lagi ada kesalahan-kesalahan kecil
Indonesia, Jepang, dan Korea. Seperti telah di dalam penulisan atau dalam penggunaan tuturan
dijelaskan pada bagian awal pembahasan, tokoh yang dapat diinterpretasikan sebagai kelemahan
Tara adalah anak dari perempuan Indonesia yang pengarang. Hal-hal yang berkaitan dengan Prancis
menikah dengan laki-laki Prancis. Postur tubuh dan dalam novel ini juga tidak [selalu] menggambarkan
kondisi fisiknya pun tidak menyerupai perempuan realita yang sebenarnya, namun dianggap cukup
Eropa. mewakili gambaran tentang masyarakat dan negara
tersebut.
Tara Dupont, memiliki ciri-ciri dominan
orang Asia, dengan rambut hitam yang
dipotong pendek dan kulit yang putih, tapi KESIMPULAN
tidak pucat. (hal. 16)
Dari seluruh pembahasan ini, terungkap bahwa
Tokoh Tatsuya pun memiliki identitas budaya aspek-aspek budaya Prancis yang ditampilkan dalam
tersendiri, karena ia adalah anak seorang perempuan novel Autumn in Paris meliputi penamaan tokoh,
Jepang dan laki-laki Prancis. Di kemudian hari penggambaran fisik dan karakter orang Prancis,
54 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI HUMANIORA, Vol. 6, No. 1, Maret 2021

penggunaan latar tempat di Prancis, deskripsi [7] B. Nurgiyantoro, "Sastra sebagai Pemahaman
kuliner Prancis, dan aktivitas orang Prancis. Antarbudaya," Cakrawala Pendidikan, vol. 14,
no. 3, pp. 1-16, 1995.
Dari kajian, diketahui bahwa seluruh penggambaran [8] Suhardi, "Nilai Budaya Minangkabau dalam
budaya Prancis dalam novel Autumn in Paris Cerpen Cimuntu Lansie karya Wisran Hadi,"
bersifat umum, tidak spesifik, dan elemen-elemen Jurnal Bahasa Lingua Scientia, vol. 10, no. 1,
yang disebutkan telah menjadi pengetahuan standar pp. 17-31, 2018.
bagi pembaca. Penggunaan istilah dan kata-kata [9] R. N. M. Sitompul, M.; Purwarno, "Love in
berbahasa Prancis juga sangat sederhana dan ,ODQD 7DQ¶V 1RYHO $XWXPQ LQ 3DULV Journal of
minimalis. Secara keseluruhan dapat dinyatakan Language, vol. 1, no. 2, pp. 128-136, 2019.
bahwa pada novel yang dikaji, budaya Prancis yang [10] U. Baitaningrum, "Wacana Citra Tokoh Utama
ditampilkan bersifat stereotipikal dan cenderung Perempuan pada Sastra Populer (Analisis
artifisial. Latar budaya Prancis tidak benar-benar Wacana Kritis Model Sara Mills pada Novel
dieksplorasi pengarang, melainkan ditampilkan tetralogi 4 Musim Karya Ilana Tan)," Skripsi,
secukupnya sebagai pendukung suasana romantis Program Studi Ilmu Komunikasi, Universitas
yang disyaratkan oleh sebuah novel bertema Kristen Satya Wacana, Salatiga, 2017.
percintaan. Meskipun demikian, penggambaran [11] S. Alverina, Veni, Tjong, Cendrawaty, "Ciri
atmosfer kota Paris pada musim gugur sebagai latar Khas Novel Khas Ilana Tan," Skripsi, Faculty
cerita yang dieksplorasi oleh Ilana Tan dapat dinilai of Language and Culture, School of Chinese
cukup berhasil. Kesan melankolis dan sendu Literature, BINUS University, 2013.
direpresentasikan dengan baik oleh perilaku para [12] I. N. K. Ratna, Teori, Metode, dan Teknik
tokoh dan mendukung deskripsi dari musim gugur Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
yang ingin ditampilkan pengarang tersebut. Pelajar., 2015.
[13] N. K. Ratna, Paradigma Sosiologi Sastra
Pada konteks lain, penelitian terhadap novel yang (Cetakan ke-4). Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
menggunakan latar luar negeri masih dapat 2013.
dikembangkan. Pendekatan yang potensial untuk [14] J.-$ 3UXYRVW 1LYHDX GH PDvWULVH GH O¶DQJODLV
digunakan dalam kajian lanjutan ini di antaranya en France en 2018," Available:
adalah poskolonialisme, feminisme, antropologi https://www.languagebooster.fr/niveau-
sastra, serta pariwisata sastra. maitrise-anglais-france-2018/
[15] O. Grand-Clement, Savoir-vivre avec les
Français. Paris: Hachette Livre FLE, 1996.
REFERENSI [16] I. Santoso, "Di antara Masa Lalu-an dan
Kekinian Kota Bersejarah," Mintakat Jurnal
[1] I. Mujiarso, "Ilana Tan, Penulis Mega Best- Arsitektur, vol. 2, no. 1, pp. 39-44, 2003.
sellers yang Misterius," DetikHOT, 25 Juni [17] H. Cholsy, "Kata Serapan Bahasa Perancis
2015. Accessed on: 26 Januari 2019Available: sebagai Sebuah Distingsi dalam Ranah Kuliner
https://hot.detik.com/art/2952148/ilana-tan- dan Mode di Indonesia," in International
penulis-mega-bestseller-yang-misterius Seminar Prasasti III: Current Research in
[2] T. Intan, Handayani, V. T., Sundasari, W., Linguistics, 2012.
"Citra Perempuan dalam Novel Metropop [18] C. Chevalier-Karfis, "Un Bistro, une Brasserie,
Tetralogi Empat Musim karya Ilana Tan," XQ 5HVWDXUDQW" :KDW¶V WKH 'LIIHUHQFH"
Nusa, vol. 14, no. 4, pp. 583-598, 2019. Available:
[3] Nurhadi, "Latar Luar Negeri Karya-karya Fiksi https://www.frenchtoday.com/blog/french-
Indonesia," pp. 1-10, t.t. food-wine/difference-bistro-brasserie/
[4] I. Tan, Autumn in Paris. Jakarta: Gramedia [19] J. Tjahjani, "Multikulturalisme di Prancis:
Pustaka Utama, 2018. Masalah Asimilasi dan Integrasi. ," Available:
[5] Sakila, "Kajian Latar Fisik dan Latar Sosial https://staff.ui.ac.id/system/files/users/joesana.
yang Tercermin dalam Novel Pertemuan Dua tjahjani/publication/pptbujoesana.pdf.
Hati Karya N.H. Dini," Totobuang, vol. 6, no. [20] S. Herlina, "Suatu Telaah Budaya: Agama
1, pp. 69-80, 2018. dalam Kehidupan Orang Jepang," Jurnal Al-
[6] J. Sumardjo, Saini K.M Apresiasi kesusastraan. Azhar Indonesia Seri Humaniora, vol. 1, no. 2,
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991. pp. 113-118, 2011.

You might also like