You are on page 1of 23

Indonesian Journal of Educational Management and Leadership

Volume 01, Issue 02, 2023, 146-167


E-ISSN: 2985-7945 | Doi: https://doi.org/10.51214/ijemal.v1i2.548
journal homepage: https://journal.kurasinstitute.com/index.php/jemal

Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah


kajian pustaka
Trisno Widodo1*, Ilham Muhammad2, Rani Darmayanti3, Nursaid4, Diella Aprilani
Luthfia Amany5
1
SMP Negeri 1 Pagelaran, JL. Keramat No. 234, Kab. Malang, Jawa Timur, Indonesia
2
Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Isola, Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia
3
Universitas Muhammadiyah Malang, Jl. Bendungan Sutami No.188, Kota Malang, Jawa Timur, Indonesia
4
Universitas Muhammadiyah Jember, JL. Karimata, No. 49, Jember, Jawa Timur, Indonesia
5
SMA Negeri 1 Kalianda, JL. Zainal Abidin Pagar Alam No.149 Lampung Selatan, Indonesia
*Correspondence: Wiedmeyr@yahoo.co.id

Article history: ABSTRACT


Received Purpose − This research is motivated by the importance of Digital-based educational
April 07, 2023
financial management. This study aims to analyze the concept of digital-based financial
management. The method used in this research is descriptive qualitative. The purpose of
Reviwed
April 09, 2023 this research is to analyze the concept of digital-based education financial management.
Method − This research is library research. Researchers collect data from various
Accepted references such as books, journals, articles, and others. Researchers use data sources. The
May 28, 2023 primary data source is in the form of books on digital-based education financial
management. In addition, researchers use secondary data such as journals and scientific
articles published in national and international journals. Collecting data with reading and
note technique. Data analysis, researchers used Miles and Huberman's interactive analysis
techniques, namely: (1) data reduction in the form of summarizing data and selecting data
that is relevant to the topic of discussion; (2) data presentation in the form of presenting
reduced data; and (3) drawing conclusions.
Findings − The results of this study include 1) education financial management, 2)
principles of digital-based education financial management, 3) implementation of digital-
based education financial management. Overall, this research results in a better
understanding of education finance management, the principles of digital-based
education finance management, and their implementation
Keywords: financial management, education, digital based

Histori Artikel: ABSTRAK


Diterima Tujuan – Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya manajemen keuangan
7 April 2023 pendidikan berbasis Digital. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa konsep
manajemen keuangan berbasis digital. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis
Ditinjau
konsep manajemen keuangan pendidikan berbasis digital.
9 April 2023
Metode –Penelitian ini merupakan penelitian pustaka. Peneliti menghimpun data dari
Disetujui berbagai referensi seperti buku, jurnal, artikel, dan lain-lain. Peneliti menggunakan sumber
28 Mei 2023 data. Sumber data primer berupa buku-buku tentang manajemen keuangan pendidikan
berbasis digital. Selain itu, peneliti menggunakan data sekunder seperti jurnal, dan artikel
ilmiah yang terbit dijurnal nasional maupun internasional. Pengumpulan data dengan
teknik baca catat. Analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis interaktif Miles dan
Huberman, yaitu: (1) reduksi data berupa meringkas data dan memilih data yang relevan

146
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

dengan topik pembahasan; (2) penyajian data berupa menyajikan data yang telah
direduksi; dan (3) penarikan kesimpulan.
Hasil – Hasil dari penelitian ini meliputi 1) manajemen keuangan pendidikan, 2) prinsip-
prinsip manajemen keuangan pendidikan berbasis digital, 3) implementasi manajemen
keuangan pendidikan berbasis digital. Secara keseluruhan, penelitian ini menghasilkan
pemahaman konseptual tentang manajemen keuangan pendidikan, prinsip-prinsip
manajemen keuangan pendidikan berbasis digital, serta implementasinya.
Kata kunci: manajemen keuangan, pendidikan, berbasis digital

Copyright ©2023 by Author (s) Published by KURAS institute

This is an open access article under the CC BY-SA license.

PENDAHULUAN
Manajemen keuangan sekolah dipahami sebagai rangkaian kegiatan yang mengatur
keuangan sekolah melalui perencanaan, pembukuan, pembelajaran, pengawasan sekolah
dan pertanggungjawaban keuangan (Iskandar, 2019; Syaifullah, M. S. 2021). Menurut UU
No. 20 Tahun 2003, Pasal 4 mengatur tentang pengelolaan keuangan pendidikan dengan
prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas kepada publik. Transparansi
bersifat publik, yaitu adanya keterbukaan dalam pengelolaan keuangan, dan kuantitas,
rincian penggunaan, serta tanggung jawab harus jelas agar pemangku kepentingan dapat
dengan mudah mempelajarinya (Andiawati, 2015; Pardede, 2019).
Dalam proses pelaksanaannya, manajemen keuangan pendidikan menganut prinsip
pembagian tugas antara kepala sekolah dan bendahara. Pejabat yang berwenang adalah
pejabat publik yang berwenang untuk mengambil tindakan yang mengarah pada
penerimaan dan pencairan dana sekolah. Bendahara adalah pejabat yang berwenang
menerima, menyimpan, dan mengeluarkan uang serta wajib menghitung dan membuang
rekening (Arifudin et al., 2021; Iskandar, 2019; Cahyaningdyah, D., & Ressany, Y. D. 2012).
Dalam setiap kegiatan, umumnya keuangan merupakan potensi yang sangat menentukan
dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keberhasilan pelaksanaan kegiatan
(Bzhalava et al., 2022). Dalam setiap kegiatan, umumnya keuangan merupakan potensi yang
sangat menentukan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keberhasilan
pelaksanaan kegiatan. Yang dimaksud mengelola uang ialah aktivitas untuk memperoleh
sumber capital (modal) (Ahmed & Kumalasari, 2023; Lestari et al., 2023; Pradana & Uthman,
2023) dengan biaya yang semurah-murahnya (Nasiha et al., 2023), dan menggunakannya
seefektif dan seefisien mungkin (Arif et al., 2023). Penggunaan capital itu harus
menghasilkan hasil (return, benefit), yang lebih besar dari biayanya. Menurut Amany &
Puteri, (2023) bahwa perolehan capital dengan biaya 10% per tahun, maka harus mampu
menginvestasikannya dengan hasil diatas 10%, bisa 11 %, 12%, atau lebih tinggi dari itu.
Perkembangan teknologi informasi berdampak kuat pada penerapan sistem
manajemen keuangan pendidikan yang menyediakan informasi yang cepat dan akurat
untuk perencanaan dan pengambilan keputusan di bidang manajemen keuangan dan
manajemen umum (Darmayanti et al., 2023; Muhammad, Agus Triansyah, et al., 2023;

147
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

Muhammad, Darmayanti, et al., 2023; Mustakim & Ngaliyah, 2023; Rachmawati et al., 2023;
Segara et al., 2023; Sugianto, 2023; Triansyah et al., 2023). Menurut Jones, manajemen
keuangan meliputi: 1) Perencanaan keuangan, yaitu. sumber daya untuk
mengkoordinasikan semua sumber daya yang tersedia untuk secara sistematis mencapai
tujuan yang diinginkan tanpa efek samping yang berbahaya, 2) implementasi, yaitu tindakan
berdasarkan rencana yang telah disusun, 3) Evaluasi, yaitu proses menilai pencapaian tujuan
(Hakim, 2016; Zahara & Nasution, 2017).
Mempelajari ilmu komputer menjadi salah satu hal yang dibutuhkan oleh para
penggiat komunikasi, karena komunikasi tidak lepas dari perkembangan teknologi
informasi. Teknologi informasi di Indonesia sangatlah penting, terutama agar dapat melihat
sejauh mana perkembangan dan potensi Indonesia ke depan (Astuti et al., 2019; Sucipto,
2022). Dalam era perkembangan teknologi informasi yang pesat, komunikasi tidak dapat
terlepas dari penggunaan teknologi tersebut. Dalam manajemen keuangan, pemahaman
akan ilmu komputer memungkinkan para praktisi untuk menggunakan perangkat lunak dan
sistem informasi yang canggih dalam mengelola keuangan perusahaan atau institusi
pendidikan. Hal ini membantu dalam pengumpulan, analisis, dan interpretasi data keuangan
yang akurat, serta memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih efisien. Selain itu, dalam
manajemen keuangan pendidikan, pemahaman teknologi informasi memainkan peran
penting dalam merancang dan mengimplementasikan sistem pembayaran, pelaporan
keuangan, dan pengelolaan dana pendidikan. Dengan memanfaatkan teknologi informasi,
kita dapat melihat sejauh mana perkembangan dan potensi Indonesia dalam hal
manajemen keuangan, serta memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan
efisiensi dan transparansi dalam pengelolaan keuangan di berbagai sektor, termasuk
pendidikan.
Perkembangan teknologi informasi juga memiliki dampak negatif dan positif. Dampak
positif dari perkembangan teknologi informasi saat ini dapat membuat informasi lebih
mudah ditemukan dan diolah, tergantung bagaimana kita menggunakannya
(Muthmainnah et al., 2021; Zahara & Nasution, 2017). Pengelolaan keuangan tidak lepas
dari teknologi informasi. Tentu saja, dengan ribuan atau bahkan jutaan kejadian yang terjadi
hampir setiap hari, hal ini tidak mungkin terjadi tanpa teknologi informasi yang kuat.
Berbagai penyedia jasa keuangan bahkan menggunakan teknologi informasi sebagai basis
model layanan yang cepat dan tanggap .
Penelitian-penelitian terdahulu yang telah dilakukan terkait dengan manajemen
keuangan berbasis digital memberikan kontribusi penting dalam memahami
perkembangan dan potensi teknologi digital dalam konteks keuangan (Chhillar & Arora,
2022; Dewi & Wulandari, 2023; Fiqih et al., 2022; Junita et al., 2021; Rohmatin et al., 2021;
Sari et al., 2022). Salah satu penelitian yang relevan adalah studi yang dilakukan oleh Chhillar
& Arora, (2022) yang menganalisis penggunaan aplikasi keuangan berbasis mobile dalam
pengelolaan anggaran pribadi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi
tersebut dapat meningkatkan kesadaran pengeluaran dan membantu pengguna dalam
mencapai tujuan keuangan mereka. Studi lain oleh Rohmatin et al., (2021) mengeksplorasi
penggunaan teknologi blockchain dalam manajemen risiko keuangan. Hasil penelitian ini

148
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

menunjukkan bahwa teknologi blockchain dapat meningkatkan keamanan dan keandalan


dalam transaksi keuangan.
Namun, penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumnya dalam
beberapa aspek. Pertama, penelitian ini berfokus pada implikasi manajemen keuangan
berbasis digital terhadap sektor usaha mikro dan kecil. Sedangkan penelitian sebelumnya
cenderung melibatkan individu atau perusahaan besar. Melalui pendekatan ini, penelitian
ini diharapkan dapat memberikan wawasan baru tentang penerapan teknologi digital dalam
skala yang lebih kecil namun memiliki dampak yang signifikan pada pertumbuhan ekonomi
lokal.
Kedua, penelitian ini juga menganalisis tantangan dan hambatan yang dihadapi oleh
usaha mikro dan kecil dalam mengadopsi teknologi keuangan digital. Penelitian-penelitian
sebelumnya cenderung lebih fokus pada manfaat teknologi digital tanpa
mempertimbangkan kendala-kendala yang mungkin terjadi. Dengan memahami kendala-
kendala ini, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi dan solusi yang dapat
membantu usaha mikro dan kecil mengatasi hambatan dalam mengadopsi teknologi
keuangan digital.
Penelitian ini memiliki urgensi yang tinggi karena perkembangan teknologi digital
telah membawa perubahan yang signifikan dalam cara-cara kita melakukan transaksi
keuangan. Namun, sektor usaha mikro dan kecil seringkali tertinggal dalam mengadopsi
teknologi ini, baik karena keterbatasan sumber daya maupun tantangan dalam menghadapi
perubahan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang
lebih baik tentang manfaat dan tantangan yang terkait dengan manajemen keuangan
berbasis digital dalam konteks usaha mikro dan kecil. Dengan pemahaman ini, diharapkan
dapat dikembangkan strategi yang efektif untuk memperluas penggunaan teknologi
keuangan digital di sektor ini, yang pada gilirannya akan meningkatkan efisiensi operasional
dan pertumbuhan ekonomi usaha mikro dan kecil secara keseluruhan

METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Pustaka. Peneliti
menggunakan sumber data sumber data primer berupa buku manajemen keuangan
pendidikan berbasis digital, dengan membahas: Sistem Informasi Keuangan Sekolah,
Aplikasi Manajemen Keuangan Pribadi, dan Akses ke Data Perbankan. Selain itu, peneliti
menggunakan data sekunder seperti mencari sumber-sumber referensi dari penelitian yang
relevan 10 tahun terkahir yang berasal dari hasil penelitian yang diambil dari jurnal
terakreditasi (nasional maupun international yang terindeks GS, Doaj, scopus, wos), buku,
skripsi/tesis/disertasi. Pengumpulan data dengan teknik baca catat adalah teknik yang
digunakan peneliti. Dalam analisis data, peneliti menggunakan teknik analisis isi. Teknik ini
melibatkan proses membaca, mengkategorikan, dan menganalisis informasi yang terdapat
dalam sumber-sumber pustaka yang relevan. Peneliti akan mengidentifikasi tema atau pola
yang muncul dalam literatur, membandingkan dan mengontraskan penemuan dari

149
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

berbagai sumber, serta menggambarkan dan menginterpretasikan temuan secara holistik


(Assarroudi, Nabavi, Armat, Ebadi, & Vaismoradi, 2018).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Tahapan Manajemen
Manajemen memiliki tiga tahapan penting seperti yang terlihat pada gambar 1 (Alfina
& Anwar, 2020).

Tahap Tahap Tahap


Perenc Pelaks Penila
anaan anaan ian

Gambar 1. Tahap-tahap Manajemen (Alfina & Anwar, 2020)


Tahapan penting pada gambar 1 yakni tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, dan
tahap penilaian merupakan tahap-tahap dalam kegiatan manajemen. Ketiga tahapan
tersebut apabila akan diterapkan dalam manajemen keuangan maka akan nampak seperti
pada gambar 2.

Manajeme
n
Keuangan

Tahap
Penilaian
Keuangan
(Auditing)

Tahap
Pelaksanaan
Keuangan
(Akunting)

Tahap
Perencanaan
Keuangan
(Budgeting)

Gambar 2. Tahap-Tahap Manajemen Keuangan


Berdasarkan gambar 2, sebelumnya merupakan tahapan manajemen ketika
diterapkan dalam manajemen keuangan menjadi tahap perencanaan keuangan
(budgeting) (Dwinata & Ismail, 2019), tahap pelaksanaan (akunting) (Rosmala et al., 2019),
dan tahap penilaian (auditing). Manajemen keuangan sendiri merupakan adalah
manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi keuangan merupakan
kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka yang bertanggungjawab dalam bidang
tertentu. Fungsi manajemen keuangan adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana.
Lebih lanjut, manajemen keuangan sendiri merupakan bagian dari pembiayaan pendidikan,

150
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

yang secara keseluruhan menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,


melaksanakan (mengelola keuangan), mengevaluasi serta mempertanggung jawabkan
secara efektif dan transparan dalam penyelenggaraan pendidikan disekolah (Nurhamzah,
N., et al., 2020). Hal ini dikarenakan manajemen keuangan mempunyai potensi yang sangat
menentukan dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kajian manajemen
pendidikan.
Manajemen Keuangan Pendidikan
Manajemen keuangan pendidikan merupakan salah satu substansi manajemen
sekolah yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya, kegiatan
manajemen keuangan dilakukan melalui menetapkan dan memperoleh sumber-sumber
pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan, pemeriksaan dan pertanggung jawaban.
Manajemen keuangan sekolah merupakan bagian dari kegiatan pembiayaan pendidikan,
yang secara keseluruhan menuntut kemampuan sekolah untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan secara efektif dan
transparan (Iskandar, 2019).
Secara umum, manajemen keuangan pendidikan meliputi:
Perencanaan Financial
Penyusunan perencanaan pembiayaan pendidikan disebut juga dengan
penganggaran. Penganggaran merupakan sebuah kesepakatan/ perundingan/ negosiasi
antara pimpinan dengan jabatan dibawahnya untuk penentuan bersama dalam
pengalokasian biaya suatu penggunaan dana. Adapun fungsi dari penganggaran yaitu
sebagai alat untuk perencanaan dan pengendalian dan juga sebagai alat bantu manajemen
dalam mengarahkan suatu lembaga. Penyusunan anggaran adalah gambaran atau
visualisasi terhadap kegiatan yang dilaksanakan di lembaga pendidikan agar dapat
diketahui penentuan setiap satuan biayanya dalam penyusunan anggaran.
Menurut Nanang Fattah, prosedur penyusunan anggaran diantaranya pertama,
Melakukan identifikasi terhadap kegiatan apa saja yang hendak dilakukan selama waktu
penganggaran, diantaranya: 1) melakukan identifikasi terhadap segala sumber yang
dinyatakan dalam jasa, uang maupun barang, 2) segala sumber tersebut dituliskan dalam
bentuk uang karena penganggaran merupakan kegiatan finansial, 3) merumuskan
anggaran dalam bentuk draft atau format yang sudah disetujui dan digunakan oleh
lembaga tertentu, 4) melakukan penyusunan anggaran yang telah diusulkan tersebut agar
memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang, 5) melakukan revisi usulan anggaran,
6) persetujuan revisi usulan anggaran, 7) pengesahan anggaran. Kedua, Pengembangan
Rencana Anggaran Belanja Sekolah (RAPBS) Dalam pengembangan RAPBS pada umumnya
menempuh langkah- langkah dengan prosedur sebagai berikut: 1) pada tingkat kelompok
kerja, 2) pada tingkat kerjasama dengan komite madrasah, dan 3) sosialisasi dan legalitas
Jadi, perencanaan pembiayaan pendidikan itu dilakukan dengan menyusun rencana
kegiatan anggaran sekolah dengan melibatkan seluruh pihak sekolah dan menentukan
kebutuhan apa saja yang akan dipenuhi untuk keperluan pembelajaran maupun

151
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

pengelolaan sekolah. (Litterscheidt & Streich, 2020) mengemukakan financial planning is


called budgeting merupakan kegiatan mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia
untuk mencapai sasaran yang diinginkan secara sistematis tanpa terjadi efek samping yang
merugikan. Lebih lanjut, penganggaran (budgeting) merupakan kegiatan atau proses
penyusunan anggaran. Budget merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara
kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan-kegiatan lembaga dalam kurun waktu tertentu (Fatah, N., 2000).
Dalam menentukan biaya satuan pendidikan terdapat dua pendekatan yaitu pendekatan
makro dan pendekatan mikro. Pendekatan makro mendasarkan perhitungan pada
keseluruhan jumlah pengeluaran pendidikan yang diterima dari berbagai sumber dana
kemudian dibagi jumlah murid (Fatah, N., 2000). Pendekatan mikro berdasarkan
perhitungan biaya dimana menggunakan alokasi pengeluaran per komponen pendidikan
yang digunakan oleh murid.
Pelaksanaan (Akunting)
Kata akuntansi (Akunting) berasal dari bahasa inggris to account yang berarti
memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Implementation involves accounting
atau pelaksanaan anggaran ialah kegiatan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan
kemungkinan terjadi penyesuaian bila diperlukan.
Pada tahap pelaksanaan anggaran yaitu meliputi penerimaan dan penggunaan
keuangan sekolah. Pada kegiatan transaksi baik pada transaksi penerimaan maupun
pengeluaran atau penggunaan harus dicatat, dikategorikan atau dikelompokkan melalui
sistem akuntansi yang baik dan benar. Akuntansi merupakan perhitungan dan memiliki
kaitan erat dengan informasi keuangan. Akuntansi adalah ilmu yang mempelajari tentang
pencatatan terhadap informasi keuangan yang berguna dalam pelaksanaan suatu kegiatan
yang dapat mengefisiensikan kegiatan tersebut dan sebagai penilaian akhir kegiatan pada
organisasi tersebut. Dalam lembaga pendidikan kegiatan akuntansi digunakan untuk
membuat perencanaan agar berjalan lebih efektif, mengelola dana seefisien mungkin,
sebagai pengawasan, dan sebagai pengambilan keputusan.
Ditinjau dari segi kegiatannya, akuntansi didefinisikan sebagai proses pencatatan,
penggolongan, peringkasan, pelaporan, dan penganalisisan data keuangan suatu
organisasi. Penyelenggaraan akuntansi memiliki tujuan dalam Badan Hukum Pendidikan
Dasar dan Menengah (BHPDM) yang berguna untuk menyediakan gambaran tentang
keadaan keuangan pada lembaga pendidikan yang dijabarkan pada tabel 1.
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam BHPDM tahap pada kegiatan akuntansi dapat
dibagi menjadi beberapa kegiatan, pertama, Menerima bukti transaksi (seperti halnya
berupa nota, kwitansi atau bukti sebagai pencatatan yang lainnya). Kedua, Mencatat
transaksi tersebut ke buku jurnal. Ketiga, Memposting atau memindahkan data transaksi
tersebut dari jurnal ke buku besar. Keempat, Menyusun laporan keuangan
Penilaian atau Evaluasi (Auditing)
Evaluasi adalah tahap terakhir dalam setiap kegiatan yaitu setelah tahap perencanaan dan
pelaksanaan. Berdasarkan pendapat Nanang Fattah penilaian akhir atau disebut juga

152
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

dengan evaluasi yaitu kegiatan pembuatan pertimbangan berdasarkan kriteria yang telah
disepakati dan bisa dipertanggungjawabkan. Tujuan evaluasi yaitu untuk menemukan apa
yang benar dana apa yang salah dan juga evaluasi sebagai peningkatan kerja di masa yang
selanjutnya. Suatu upaya hal dalam pencegahan dari kesalahan agar tidak terulang kembali.
Evaluasi dan pertanggungjawaban keuangan pada sekolah diidentifikasikan dalam 3 hal,
yaitu pendekatan pengendalian penggunaan alokasi dana, bentuk pertanggungjawaban
keuangan, dan keterlibatan pengawas sekolah. Monitoring dan evaluasi harus sesuai
dengan standar nasional pendidikan yang salah satu standarnya tentang pembiayaan,
antara lain di sajikan pada tabel 2.
Tabel 1. Tahap Akuntansi Berdasarkan BHPDM
No Tahapan Kegiatan
1 Pencatatan 1. Mengidentifikasi bukti-bukti transaksi pada pencatatan
2. Pencatatan bukti traansaksi ke buku harian atau jurnal umum
3. Memposting atau memindahbukukan dari jurnal umum
berdasarkan jenis dan pengelompokkannya ke dalam akun-akun pada
buku besar
2 Pengiktisaran 1. Menyusun trial balance atau neraca saldo berdasarkan akun-akun
yang terdapat pada buku besar
2. Membuat adjusting entries atau ayat jurnal penyesuaian
3. Menyusun work sheet atau kertas kerja atau neraca lajur
4. Membuat closing entries atau ayat jurnal penutup
5. Membuat post closing trial balance atau neraca saldo setelah
penutupan
6. Membuat reversing entries atau ayat jurnal pembalik
3 Pelaporan 1. Laporan arus kas
2. Laporan surplus deficit
3. Neraca
4. Laporan keuangan
Evaluasi menurut pendapat lainnya merupakan proses penilaian terhadap pencapaian
tujuan. Dari uraian dari beberapa ahli tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa
manajemen keuangan adalah serangkaian proses dalam mencari dana dengan koordinasi
sumber daya yang tersedia, menggunakan dana sesuai dengan perencanaan yang telah
disepakati untuk kepentingan organisasi yang bertujuan mencapai tujuan organisasi secara
efisien. Pendapat lain juga mengatakan auditing adalah proses pengumpulan dan
pengevaluasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas
ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat melaporkan
kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Dalam
evaluasi keuangan sekolah, pengawasan merupakan salah satu proses yang harus dilakukan
dalam manajemen pembiayaan berbasis sekolah.
Pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan
memanfaatkan dari berbagai sumber yang memang harus sesuai dengan prosedur baik
yang berasal dari pemerintah, masyarakat ataupun bantuan operasional sekolaha/Sekolah.
Setiap pelaksanaan suatu program, baik yang bersifat manajemen administrative ataupun

153
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

operasional pasti membutuhkan dana. Sehingga dalam pengelolaannya memerlukan


perencanaan, pengorganisasian, pengawasan dan pertanggungjawaban. Dalam
pengelolaan keuangan segala pencatatan arus keuangan, baik pendapatan maupun
pengeluaran selalu ditulisdalam pembukuannnya. Hal ini sangat berpengaruh dalam
pengambilan kebijakan penggunaan keuangan untuk mengimplementasikan berbagai
program yang telah ditetapkan.
Sedangkan manajemen keuangan sekolah adalah seluruh proses kegiatan yang
dilaksanakan peserta didik sesuai dengan prosedur terhadap biaya operasional sekolah
sehingga tujuan pendidikan bisa tercapai. Di setiap sekolah pasti terdapat bagian keuangan
yang mempunyai tugas mengelola sumber dana dan mengelola penggunaan dana. Dengan
di kelolanya keuangan secara transparan, akuntabel dan bisa dipertanggungjawabkan maka
tujuan dari pada organisasi pendidikan akan tercapai. Manajemen keuangan pendidikan
menjadi salah satu instrumen kunci dan penentu keberhasilan penyelenggaraan pendidikan
nasional dalam kerangkanationand statebuilding. Sekaligus menjadi instrumen pendorong
peningkatan kinerja mutu pendidikan di daerah maupun di masing-masing lembaga
pendidikan Untuk itu keberadaan manajemen keuangan pendidikan yang baik dengan
prinsip profesionalitas yang tinggi akan menjamin tercapainya tujuan layanan pendidikan,
baik di tingkat nasional maupun institusional. Oleh karenanya itu, langkah-langkah strategis
dalam konteks penciptaan, pengembangan, dan penegakkan sistem manajemen keuangan
pendidikan yang baik merupakan tuntutan sekaligus kebutuhan yang semakin tak
terelakkan dalam dinamika pembangunan pendidikan nasional yang berkeadaban.
Mata kuliah manajemen keuangan pendidikan memberikan perhatian (atensi) yang
besar akan pentingnya tata kelola keuangan pendidikan yang memerhatikan tuntutan,
kebutuhan atau aspirasi yang harus diakomodasi di satu sisi, dan terbatasnya sumberdaya
keuangan pendidikan yang disiapkan pemerintah di sisi lain. Dengan demikian, pencapaian
efektivitas dan efisiensi keuangan pendidikan semakin mengemuka untuk diperjuangkan
perwujudannya. Dalam upaya perwujudan manajemen keuangan pendidikan yang baik dan
profesional, maka tuntutannya semakin aksentuatif untuk mengakomodasi,
menginkorporasi, bahkan mengedepankan nilai-nilai good governance. Beberapa nilai yang
relevan dan urgen untuk diperjuangkan adalah transparansi, akuntabilitas, serta partisipasi
masyarakat serta orang tua siswa dalam proses pengelolaan keuangan pendidikan. Dalam
konteks yang lebih visioner, manajemen keuangan pendidikan tidak saja harus didasarkan
pada prinsip-prinsip goodgovernance, sekaligus menuntut cleangovernance.
Kajian manajemen keuangan pendidikan mengantarkan nilai-nilai (values) untuk
melakukan good governance, dan clean governance. Hal ini sudah menjadi perhatian
pemerintah Indonesia yang sungguh-sungguh untuk mengakomodasi dan mewujudkan
harapan dan tuntutan di atas. Upaya mewujudkan manajemen keuangan pendidikan yang
baik, mesti ditransformasi ke pelaku, pengelola keuangan pendidikan guna memahami dan
menghayati prinsip dan nilai-nilai good governance dan clean governance. Untuk itu calon
manajer pendidikan, pengelola pendidikan diharapkan mau belajar dan memahami
konsepsi manajemen keuangan pendidikan dalam perspektif yang luas, dan holistik.

154
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

Tabel 2 Tahap Monitoring dan Evaluasi Standar Keuangan


No Komponen Aspek Contoh Dokumen SNP
1 Biaya Investasi Penyusunan RAPBS Dokumen keterlibatan stakeholders dalam
menyusun RKS dan RKAS untuk
pengembangan investasi sekolah
Tenaga Dokumen pembelanjaan untuk biaya
pendidikan dan tenaga kependidikan dan
Pengembangan pengembangan pendidik
pendidik berdasarkan RKAS sebagai
pemenuhan SNP
Modal kerja Dokumen modal kerja (operasional)
sebagai pembiayaan seluruh kebutuhan
pendidikan selama satu tahun terakhir
untuk pemenuhan SNP
Sarana dan Dokumen yang berkaitan dengan aset
prasarana sarana dan prasarana pertahun
2 Biaya Gaji Pendidik Dokumen pembayaran gaji, transport,
Operasional insentif, dan tunjangan lain tenaga
pendidik pada tahun berjalan sebagai
pemenuhan SNP
Gaji Tenaga Dokumen pembayaran gaji, transport,
Kependidikan insentif, dan tunjangan lain tenaga
kependidikan pada tahun berjalan
sebagai pemenuhan SNP
Kegiatan Kesiswaan Dokumen pengalokasian dana untuk
kegiatan kesiswaan sebagai pemenuhan
SNP
Kegiatan Dokumen pengalokasian dana sebagai
Pembelajaran penunjang kegiatan pembelajaran
sebagai pemenuhan SNP
Bahan Habis Pakai Dokumen pengeluaran dana bahan habis
pakai untuk kegiatan pembelajaran

Alat habis pakai Dokumen pengeluaran dana alat habis


pakai untuk kegiatan pembelajaran
ATK Dokumen pengeluaran dana pengadaan
alat tulis kantor untuk kegiatan
pembelajaran
Dalam mengelola keuangan sekolah, ada 4 hal yang menjadi perhatian utama bagian
keuangan seperti pada gambar 3:

155
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

Kerjasama

Fokus

Menciptakan

Mengelola

Gambar 3. Bagian utama dalam mengelola keuangan


Sekolah
Pada gambar 3 menjelaskan bahwa hal pertama yang menjadi bagian dalam
mengelola keuangan sekolah adalah dengan kerja sama. Bisa bekerjasama dengan bagian
lainnya yang bertanggungjawab terhadap perencanaan umum lembaga. Kedua adalah
fokus, fokus yang dimaksud adalah dengan memfokuskan pada berbagai keputusan
investasi dan pembiayaan. Selanjutnya adalah Menciptakan. Setiap pengelola harus mampu
untuk menciptakan setiap programkerja dengan efisien dan efektif. Bagian terakhir adalah
mampu untuk mengelola berbagai bantuan operasional sekolah dengan transparan dan
akuntabel.
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital
Tuntutan kehidupan yang serba instan, gaya hidup yang milenial dan majunya
peradaban dunia dapat dengan mudah di akses melalui teknolgi keberbagai belahan dunia.
Era digital bisa dimaknai sebagai suatu keadaan di mana penggunaan perangkat
komunikasi dan informasi berbasis digital (internet). Sebagaimana yang di kemukakan oleh
Alan Suud Maadi, dalam jurnalnya bahwa perkembangan teknologi menyebabkan
percepatan pertukaran budaya antar bangsa. Selain itu, kemampuan memproduksi alat-alat
teknologi menjadi variable untuk mengukur kemajuan peradaban di zaman milenial, bahkan
merupakan salah satu penyebab berubahnya paradigma berpikir manusia dan pergeseran
budaya serta semakin berdimenasinya sistem manajerial tatanan pengelolaan sebuah
Negara. Tuntutan kehidupan yang serba instan, gaya hidup yang milenial dan majunya
peradaban dunia dapat dengan mudah di akses melalui teknolgi keberbagai belahan dunia.
Era digital bisa dimaknai sebagai suatu keadaan di mana penggunaan perangkat
komunikasi dan informasi berbasis digital. Dengan hadirnya era digital saat ini, telah
memaksa siswa, guru, dan sekolah “mencicipi” atau mendorong cita rasa dari pendidikan
yang berbasis tekhnologi digital. Hasilnya sudah bisa diprediksi, hampir semua pihak yang
terlibat dalam dunia pendidikan mengeluh kesulitan dengan sistem baru yang sifatnya
darurat ini.
Dalam keseluruhan, manajemen keuangan pendidikan berbasis digital memiliki
potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan perencanaan keuangan di
sektor pendidikan. Dengan mengadopsi teknologi digital yang tepat dan menjalankan
proses pengelolaan keuangan yang terstruktur, institusi pendidikan dapat memaksimalkan
penggunaan sumber daya keuangan yang terbatas, meningkatkan kualitas pendidikan, dan
mendukung pertumbuhan institusi secara berkelanjutan. Dalam proses pembelajarannya,

156
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

media pembelajaran berbasis digital yang bisa dimanfaatkan oleh tenaga pendidik di
sekolah dasar diantaranya, laptop atau komputer, CD pembelajaran, LCD, internet, email,
dan aplikasi untuk presentasi yaitu power point. Media-media ini sebagai alat untuk
membantu proses belajar mengajar di dalam kelas ataupun di luar kelas. Robert Heinich
mengemukakan bahwa “computer system can delievery instruction by allowing them to
interact with the lesson programmed into the system; this is reffered to computer-based
instruction”. Dalam artian pembelajaran menggunakan sistem teknologi yaitu pembelajaran
dengan menyampaikan secara langsung dan individu kepada peserta didik dengan cara
mata pelajaran tersebut di programkan kedalam sistem komputer.
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital adalah penggunaan teknologi
digital dalam mengelola dan mengoptimalkan aspek keuangan dalam konteks pendidikan.
Dalam era digital, teknologi informasi dan komunikasi (ICT) memainkan peran penting
dalam transformasi manajemen keuangan di sektor pendidikan.Penerapan manajemen
keuangan pendidikan berbasis digital memiliki beberapa keuntungan. Pertama,
penggunaan teknologi digital memungkinkan proses pengelolaan keuangan yang lebih
efisien dan terorganisir. Dengan menggunakan perangkat lunak atau aplikasi khusus,
institusi pendidikan dapat mengotomatisasi tugas-tugas keuangan seperti pengolahan data
transaksi, pembuatan laporan keuangan, pengelolaan anggaran, dan pemantauan cash
flow.
Kedua, manajemen keuangan pendidikan berbasis digital memungkinkan adanya
akses informasi keuangan secara real-time. Dengan adanya sistem yang terhubung secara
online, pihak terkait seperti pengelola keuangan, pimpinan institusi, atau pemangku
kepentingan lainnya dapat dengan mudah melihat dan memantau informasi keuangan
terkini. Hal ini membantu pengambilan keputusan yang lebih tepat waktu dan akurat dalam
hal alokasi sumber daya keuangan. Selain itu, manajemen keuangan pendidikan berbasis
digital juga dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Dengan adanya sistem
digital, proses pencatatan dan pelacakan keuangan menjadi lebih terstruktur dan
terdokumentasi dengan baik. Data keuangan dapat dengan mudah diaudit dan diverifikasi,
sehingga mengurangi risiko kecurangan atau penyalahgunaan dana. Selanjutnya,
manajemen keuangan pendidikan berbasis digital dapat memfasilitasi perencanaan
keuangan yang lebih efektif. Dengan menggunakan alat bantu seperti perangkat lunak
perencanaan anggaran atau simulasi keuangan, institusi pendidikan dapat melakukan
proyeksi keuangan jangka panjang, melakukan analisis sensitivitas, dan mengidentifikasi
strategi penghematan atau peningkatan pendapatan yang dapat diterapkan.
Di era digital, manajemen keuangan pendidikan berbasis digital juga berhubungan
dengan aspek lain seperti pembayaran digital, pengelolaan dana hibah atau sumbangan
online, serta pemantauan atau pelaporan kinerja keuangan secara digital. Semua ini
bertujuan untuk menciptakan efisiensi, transparansi, dan keterlibatan yang lebih baik dalam
pengelolaan keuangan pendidikan. Dalam keseluruhan, manajemen keuangan pendidikan
berbasis digital memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi, akuntabilitas, dan
perencanaan keuangan di sektor pendidikan. Dengan mengadopsi teknologi digital yang
tepat dan menjalankan proses pengelolaan keuangan yang terstruktur, institusi pendidikan

157
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

dapat memaksimalkan penggunaan sumber daya keuangan yang terbatas, meningkatkan


kualitas pendidikan, dan mendukung pertumbuhan institusi secara berkelanjutan.
Prinsip-prinsip manajemen keuangan pendidikan berbasis digital
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan (Arwildayanto et
al., 2017). Transparansi, berarti adanya keterbukaan. Di lembaga pendidikan, manajemen
keuangan yang transparan yaitu keterbukaan sumber keuangan dan jumlahnya, rincian
penggunaan, dan pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-
pihak yang berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat
diperlukan dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah
dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu transparansi
dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah, masyarakat, orang tua
siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan menjamin kemudahan di dalam
memperoleh informasi yang akurat dan memadai. Akuntabilitas, dalam manajemen
keuangan berarti penggunaan uang sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan dan
peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara bertanggung
jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua, masyarakat dan
pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat terbangunnya akuntabilitas, yaitu:
pertama, adanya transparansi para penyelenggara sekolah dengan menerima masukan dan
m\engikutsertakan berbagai komponen dalam mengelola sekolah. Kedua, adanya standar
kinerja di setiap institusi yang dapat diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan
wewenangnya. Ketiga, adanya partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam
menciptakan pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan
pelayanan yang cepat.
Efektivitas, lebih menekankan pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan
dikatakan memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur
keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Efisiensi, perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, dan biaya.
Keadilan (Equilibrium/keseimbangan), menuntut terwujudnya keseimbangan individu dan
masyarakat. Dalam penyusunan anggaran harus dialokasikan secara adil untuk kepentingan
seluruh kelompok masyarakat.
Tujuan manajemen keuangan pendidikan berbasis digital
Dalam pelaksanaan manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan, ada
beberapa tahapan yang perlu dilaksanakan, di antaranya tahap perencanaan keuangan
(financial plan), penganggaran (budgeting), pelaksanaan pembukuan (accounting) dan
tahap penilaian atau auditing (Arwildayanto et al., 2017). Adapun tujuan dari manajemen
keuangan dan pembiayaan adalah untuk memperoleh, dan mencari peluang sumber-

158
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

sumber pendanaan bagi kegiatan sekolah, agar bisa menggunakan dana secara efektif dan
tidak melanggar aturan, dan membuat laporan keuangan yang transparan dan akuntabel.
Di sinilah peran kepala sekolah untuk mengelola keuangan dengan sebaik mungkin dengan
memperdayakan sumber daya manusia yang ada. Melalui kegiatan manajemen keuangan
maka kebutuhan pendanaan kegiatan sekolah dapat direncanakan, diupayakan
pengadaannya, dibukukan secara transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan
program sekolah secara efektif dan efisien. Untuk itu tujuan manajemen keuangan adalah
untuk; pertama, Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah.
Kedua, Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah. Ketiga,
Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah.
Selanjutnya fungsi manajemen keuangan dalam pendidikan adalah untuk
melaksanakan kegiatan agar suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas
tidak ada rumusan yang sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen.
Dalam era digital saat ini, pemanfaatan teknologi informasi (IT) atau teknologi digital
menjadi sangat relevan dalam pelaksanaan manajemen keuangan dan pembiayaan
pendidikan. Dengan menggunakan aplikasi atau perangkat lunak keuangan yang tepat,
kepala sekolah dapat mempermudah perencanaan keuangan, penganggaran, dan
pelaksanaan pembukuan. Penggunaan teknologi ini memungkinkan pengolahan data
secara otomatis, meminimalkan kesalahan manusia, dan menghasilkan laporan keuangan
yang lebih akurat dan transparan. Selain itu, dengan adanya sistem digital, pelaporan
keuangan dapat diakses dan diverifikasi dengan mudah oleh pihak-pihak terkait, seperti
dewan sekolah, pengawas, atau pihak audit. Dengan demikian, pemanfaatan digital atau
digital dalam manajemen keuangan sekolah dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi
penggunaan keuangan, serta meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan
sekolah, sejalan dengan tujuan manajemen keuangan dan pembiayaan yang telah
disebutkan sebelumnya
Implementasi manajemen keuangan pendidikan berbasis digital
Kepala sekolah sebagai manajer sekolah menempati posisi yang telah ditentukan di
dalam organisasi sekolah. Salah satu perioritas kepala sekolah dalam manajemen sekolah
ialah manajemen pembelajaran. Dalam hal ini untuk mendukung pembelajaran dan
transformasi pendidikan di Indonesia, maka dari itu Pintek dan Gredu kerja sama dalam
membangun sistem manajemen pendidikan berbasis tekhnologi digital. Pintek merupakan
tekhnologi finansial peer-to-peer lending. Sedangkan, Gredu adalah perusahaan teknologi
sistem manajemen pendidikan Sehingga disini akan menjadi pusat kerja keras sekolah
untuk memanajerial sebaik mungkin mutu sekolahnya sebagaimana fungsi manajemen itu
sendiri. Secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat
pula fungsi staffing (pembentukan staf).
Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang
pimpinan, menurut Yamin dan Maisah, yaitu “perencanaan (planning), pengorganisasian

159
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

(organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling). Jika fungsi


manajemen ini telah dijalankan secara maksimal maka mutu pendidikan itu akan terlaksana
dengan sendirinya. Sebab Mutu berkaitan dengan baik buruknya suatu benda, kadar atau
derajat. Mutu pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu saja, tetapi mutu perlu
direncanakan. Perencanaan yang matang merupakan salah satu bagian dalam upaya
meningkatkan mutu. Depdiknas yang diungkapkan oleh Mulyasa, Secara umum “mutu
diartikan sebagai gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang
menunjukkan kemampuannya dalam membuaskan kebutuhan yang diharapkan atau
tersirat. Dalam konteks pendidikan, pengertian mutu mencakup input, proses dan output
pendidikan”. Dari sisi lain arah manajemen pendidikan memiliki tatangan baru untuk
direspon secara baik yaitu berada pada pusaran atau pengembangan pendidikan yang
bersifat digitalisasi sekolah.
Sebagaimana Pintek dan Gredu mendukung tatanan new normal tahun akademik
2020/2021 dengan mengedukasi institusi pendidikan mengenai implementasi tekhnologi
di lingkungan sekolah sebagai bentuk investasi jangka panjang. Vice President of
Commercial Pintek, Patricia Sanjoto, mengatakan, "Kami berinovasi untuk membantu
memecahkan permasalahan pembiayaan yang dihadapi institusi pendidikan agar dapat
melakukan digitalisasi dalam proses belajar mengajar juga sebagai sarana komunikasi
antara sekolah, guru, murid dan orang tua." Bersama Gredu, Pintek memberi akses
pendanaan kepada institusi pendidikan melalui platform tekhnologi. Kerja sama ini
diharapkan dapat memudahkan sekolah untuk koordinasi bidang-bidang lingkungan
sekolah. Development Manager Gredu, Amiga Fersya, ingin mengedukasi lembaga
pendidikan untuk implementasi teknologi
Berikut merupakan contoh kerangka dalam melakukan implementasi manajemen
keuangan pendidikan berbasis digital dapat dilihat pada tabel 3 dan 4 Tabel 3 menjelaskan
bagaimana langkah mengidentifikasi apa saja yang diperlukan sebelum kegiatan dilakukan.
Sedangkan tabel 4 merupakan proses ketika akan melakukan kegiatan.
Tabel 3 Identifikasi Bahan Kajian sebelum implementasi
No Fokus Teknik Pengumpulan Data Tema Wawancara/Peristiwa/Isi Dokumen
dan Sumber Data
1 Perencanaan Wawancara: a. Hal-hal yang direncanakan pada
Pembiayaan 1. Bendahara Sekolah pembiayaan pendidikan
Pendidikan 2. Kepala Sekolah b. Peran informan dalam proses
3. Guru perencanaan pembiayaan pendidikan
c. Proses perencanaan pembiayaan
pendidikan
d. Pihak yang terlibat dalam
perencanaan pembiayaan
pendidikan
e. Alasan dilakukan perencanaan
pembiayaan pendidikan
f. Waktu perencanaan pembiayaan
pendidikan dilaksanakan

160
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

g. Darimana saja sumber- sumber dana


yang diperoleh
Dokumentasi: a. Dokumen formulir permintaan
1. Proses perencanaan kebutuhan
pembiayaan pendidikan b. Dokumen hasil permintaan
kebutuhan yang telah disepakati
2. Pedoman penyusunan c. Foto sesi rapat saat perencanaan
anggaran pembiayaan
d. Dokumen RKAS
2 Proses Observasi : a. Pengeluaran dana terkait
Pelaksanaan 1. Kegiatan pelaksanaan pengadaan sarpras berbasis ICT
Pembiayaan pembiayaan terkait b. Mengamati macam- macam
Pendidikan pengadaan sarpras ICT sarpras berbasis ICT yang tersedia
2. Kegiatan pembukuan
pada manajemen
pembiayaan pendidikan
Wawancara : a. Peran informan dalam pelaksanaan
1. Bendahara Sekolah pembiayaan pendidikan
2. Kepala Tata Usaha b. Proses pelaksanaan pembiayaan
pendidikan terhadap sarpras berbasis
ICT
c. Pihak-pihak yang terlibat dalam
proses pelaksanaan pembiayaan
pendidikan
d. Waktu pelaksanaan pembiayaan
pendidikan terhadap sarpras berbasis
ICT
1. pendidikan sarpras Dokumen-dokumen terkait pembukuan
berbasis ICT atau buku besar
2. Dokumen pembukuan
3 Proses Wawancara: a. Peran informan dalam tahap
Pengawasan 1. Kepala Sekolah pengawasan dan evaluasi
dan Evaluasi 2. Bendahara Sekolah pembiayaan pendidikan
Pembiayaan 3. Guru b. Proses pengawasan dan evaluasi
Pendidikan pembiayaan pendidikan
c. Pihak-pihak yang terlibat dalam
pengawasan dan evaluasi
pembiayaan pendidikan
d. Alasan dilakukan pengawasan dan
evaluasi terkait pembiayaan
pendidikan
e. Waktu pengawasan dan evaluasi
pembiayaan pendidikan
Dokumentasi : a. Waktu rapat evaluasi pembiayaan
1. Risalah rapat evaluasi pendidikan
pembiayaan pendidikan b. Foto sesi rapat evaluasi pembiayaan
2. Hal yang dibahas pendidikan
selama rapat evaluasi c. Evaluasi pembiayaan sesuai dengan
tabel monitoring dan evaluasi
pembiayaan pendidikan berdasarkan
SNP

161
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

Secara runtut prosedur penelitian yang dilakukan oleh peneliti dijelaskan dalam tabel
sebagai berikut
Tabel 4 Prosedur Implementasi Manajemen
No Tahapan Sasaran Luaran Metodologi
1 Penelitian Pra Peneliti telah Ditemukan data-data Penelitian Pra Lapagan
Lapangan melakukan penelitian lapangan yang Dilakukan Melalui
Pra Lapangan Tentang berkaitan dengan Dokumentasi terkait
Implementasi Implementasi Implementasi
Manajemen Manajemen Manajemen
Pembiayaan Dalam Pembiayaan Dalam Pembiayaan Dalam
Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan
Sarana dan Prasarana Sarana dan Sarana dan Prasarana
Berbasis ICT di.... Prasarana Berbasis Berbasis ICT di...
Pengambengan ICT di.. Pengambengan
Pengambengan
2 Kajian Kajian Pustaka Informasi dan Kajian Literatur yang
Pustaka Tentang Seperangkat Membahas kajian
Implementasi Pengetahuan Pustaka tentang
Manajemen Tentang Implementasi
Pembiayaan Dalam Implementasi Manajemen
Mengembangkan Manajemen Pembiayaan Dalam
Sarana dan Pembiayaan Dalam Mengembangkan
Prasarana Berbasis Mengembangkan Sarana dan
Sarana dan Prasarana Berbasis ICT
Prasarana Berbasis
ICT
3 Kajian Kajian Penelitian Beberapa Penelitian Melakukan Kajian
Penelitian Terdahulu Terdahulu yang Terhadap Jurnal,
Terdahulu Impelementasi relevan dengan Skripsi, Tesis,
Manajemen Implementasi Disertasi ataupun
Pembiayaan Dalam Manajemen hasil penelitian yang
Mengembangkan Pembiayaan Dalam lainnya
Sarana dan Mengembangkan
Prasarana Berbasis Sarana dan Prasana
ICT di... Berbasis ICT di..
Pengambengan
4 Penyusunan Berdasarkan Hasil Proposal dengan Menyusun Konsep
Proposal penelitian Pra dilampiri Instrumen Berdasarkan Latar
dan Lapangan, Kajian Pengumpul Data Belakang, Tujuan
Instrumen Pustaka, Serta serta Metode
Pengumpul Penelitian Penelitian yang akan
Data (IPD) Terdahulu, Peneliti dilakukan disertai
Menyusun Proposal dengan Instrumen
yang didamnya juga Pengumpul Data
memuat metode (IPD)
penelitian yang akan
dilakukan disertai
dengan Instrumen
Pengumpul Data
(IPD)

162
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

5 Seminar Apabila Proposal ini Dalam proses Peneliti melakukan


Proposal diterima oleh Jurusan seminar proposal seminar proposal sesuai
Manajemen penelitian ini juga waktu yang ditentukan
Pendidikan Islam, memperhatikan oleh
maka penelti siap kritik dan saran dari Fakultas Ilmu
untuk melaksanakan berbagai pihak Tarbiyah dan Keguruan,
Seminar Proposal terutama penguji Universitas
berdasarkan waktu seminar proposal Muhammadiyah
yang telah ditentukan Malang
oleh Universitas
Muhammadiyah
Malang
6 Penelitian Apabila Proposal ini Terkumpulnya data Peneliti melakukan
Lapangan diterima oleh Jurusan tentang kajian penelitian dengan
Manajemen pustaka terkait menggunakan metode
Pembiayaan Implementasi observasi, wawancara
Pendidikan Islam, Manajemen dan dokumentasi
Fakultas Ilmu Tarbiyah Pembiayaan Dalam
dan Keguruan, Mengembangkan
Universitas Islam Sarana dan
Maulana Malik Prasarana Berbasis
Ibrahim Malang, ICT di...
maka peneliti siap Pengambengan
untuk melakukan
penelitian
7 Analisis Data Melaksanakan Penyajian data dan Peneliti melakukan
kegiatan analisis data temuan hasil analisis data dengan
baik selama proses penelitian metode Milles dan
pengumpulan data berdasarkan dari Hubberman yaitu
maupun setelah rumusan masalah reduksi data, penyajian
pengumpulan data yang telah dibuat data, dan penarikan
selesai kesimpulan serta
melakukan verifikasi.
8 Penulisan Penulisan draf Laporan hasil Menulis secara
Laporan laporan bab per bab penelitian yang langsung bab demi
Penelitian kemudian sudah jadi akan bab yang sudah
menyempurnakan disetorkan ke diselesaikan sambil
hingga selesai berwujud Universitas melakukan koreksi untuk
laporan Muhammadiyah menyempurnakan
Malang laporan hasil penelitian
9 Seminar Hasil Sebagai tahap akhir Hasil penelitian Menyajikan hasil
Penelitian dari kegiatan terpublikasi pada penelitian dalam
dan penelitian ini yaitu civitas akademika forum group
Perbaikan mempertanggung- serta menerima discussiom (FGD)
Laporan jawabkan hasil masukan dari peserta kemudian
penelitian pada seminar untuk menindaklanjuti
seminar hasil perbaikan laporan dalam bentuk
penelitian serta perbaikan laporan
melakukan perbaikan akhir

163
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

KESIMPULAN
Manajemen keuangan adalah serangkaian kegiatan yang berupa kerja sama yang
dilakukan sekelompok manusia dalam mengelola segala sesuatu yang berkaitan dengan
organisasi pendidikan supaya dapat mencapai tujuan pendidikan yang efisien dan fektif.
Pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat penekanan.
Adapun dalam pelaksanaan manajemen keuangan dan pembiayaan pendidikan, ada
beberapa tahapan yang perlu dilaksanakan, di antaranya tahap perencanaan keuangan
(financial plan), penganggaran (budgeting), pelaksanaan pembukuan (accounting) dan
tahap penilaian atau auditing. Dalam proses manajemen keuangan, ada empat fungsi
manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi pengendalian
(controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi staffing (pembentukan
staf). Manajemen keuangan dalam konteks pendidikan melibatkan serangkaian kegiatan
yang meliputi perencanaan, penganggaran, pembukuan, dan penilaian. Prinsip keadilan,
efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik menjadi landasan dalam pengelolaan dana
pendidikan. Selain itu, efektivitas juga merupakan faktor penting yang perlu ditekankan.
Pemanfaatan digital dalam manajemen keuangan pendidikan dapat memainkan
peran krusial dalam mencapai efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas yang lebih baik.
Penggunaan teknologi digital dalam perencanaan keuangan dapat membantu dalam
pengumpulan, analisis, dan pemrosesan data secara lebih efisien. Selain itu, penggunaan
perangkat lunak atau sistem informasi keuangan dapat mempermudah penganggaran dan
pembukuan secara otomatis, sehingga mengurangi potensi kesalahan manusia dan
mempercepat proses. Selain itu, digitalisasi juga dapat mendukung fungsi pengorganisasian
dengan memfasilitasi manajemen sumber daya manusia (SDM). Pemanfaatan platform
digital untuk merekrut, melatih, dan mengelola staf dapat membantu meningkatkan
efektivitas organisasi pendidikan. Dengan demikian, pemanfaatan teknologi digital dalam
manajemen keuangan pendidikan dapat memperkuat prinsip-prinsip manajemen yang
telah disebutkan sebelumnya, serta meningkatkan efisiensi, transparansi, akuntabilitas, dan
efektivitas dalam pengelolaan dana pendidikan.
Penelitian ini baru sebatas penelitian kepustakaan. Maka penelitian selanjutnya perlu
dilakukan penelitian lapangan yang secara langsung mengeksplor lebih dalam bagaimana
praktik langsung manajemen keuangan pendidikan berbasis digital di lembaga pendidikan,
mulai dari pendidikan dasar hingga menengah. Penelitian tentang efektivtias dan efesiensi
model manajemen keuangan pendidikan berbasis digital di lembaga pendidikan perlu
digali lebih dalam agar memberikan informasi yang komprehensif bagi lembaga
pendidikan.

164
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, M. A., & Kumalasari, N. (2023). ANDIN-MU : Development of Android-Based
Descriptive Text Interactive Multimedia Materials in High School English Subjects.
ALJ: Assyfa Learning Journal, 1(1), 49–59.
Alfina, A., & Anwar, R. N. (2020). Manajemen sekolah ramah anak PAUD inklusi. Al-
Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 04(01), 36–47.
https://doi.org/10.33650/al-tanzim.v4i1.975
Amany, D. A. L., & Puteri, A. A. I. (2023). Analysis of the relationship between student
interest and written communication in solving realistic mathematics problems.
Delta-Phi: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 31–42.
Andiawati, E. (2017). Pengelolaan keuangan lembaga pendidikan/sekolah. Prosiding
Seminar Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis, 3(1), 1–6. Google scholar
Arif, V. R., Afnan, M., & Usmiyatun. (2023). Development of social studies animation
video (S2AV) teaching materials on the material "Plurality of Indonesian Society"
for Junior High School Students. ALJ: Assyfa Learning Journal, 1(1), 1–11.
Arifudin, O., Sonia, N. R., Darmawan, I. P. A., Abbas, D. S., & ... (2021). Manajemen
Pembiayaan pendidikan. repository.penerbitwidina.com.
Arwildayanto, A., Nina, L., & Warni, T. S. (2017). Manajemen keuangan dan pembiayaan
pendidikan. Widya Padjadjaran.
Assarroudi, A., Heshmati Nabavi, F., Armat, M. R., Ebadi, A., & Vaismoradi, M. (2018).
Directed qualitative content analysis: the description and elaboration of its
underpinning methods and data analysis process. Journal of research in nursing,
23(1), 42-55. https://doi.org/10.1177/1744987117741667
Astuti, Waluya, S. B., & Asikin, M. (2019). Strategi pembelajan dalam menghadapi
tantangan era revolusi 4.0. Seminar Nasional Pascasarjana 2019, 2(1), 469–473.
Bzhalava, L., Hassan, S. S., Kaivo-oja, J., & Imran, J. (2022). Mapping the wave of industry
digitalization by co-word analysis: an exploration of four disruptive industries.
International Journal of Innovation and Technology Management, 19(2), 1–22.
https://doi.org/10.1142/S0219877022500018
Chhillar, N., & Arora, S. (2022). Personal financial management behavior using digital
platforms and its domains. Journal of Financial Management, Markets and
Institutions, 10(2). https://doi.org/10.1142/S2282717X22500098
Darmayanti, R., Nguyen, T., & Serpe, A. (2023). Gema Cow-Pu: Development of
mathematical crossword puzzle learning media on geometry material on middle
school students’ critical thinking ability. Assyfa Learning Journal, 1(1), 37–48.
Dewi, G. A., & Wulandari, A. A. A. I. (2023). Digital-based financial management training
for the younger. Jurnal GEMBIRA (Pengabdian Kepada Masyarakat), 1(2), 345–351.

165
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

Dwinata, R., & Ismail, T. (2019). Sistem informasi keuangan berbasis web untuk
pembayaran uang pendidikan studi kasus BMT Bening Suci Prambanan
Yogyakarta. Jurnal Sarjana Teknik Informatika, 7(1).
https://doi.org/10.12928/jstie.v7i1.15807
Nurhamzah, N., Nurwadjah, A. E., Muhibbin, S., & Suryadi, S. (2020). Model konseptual
manajemen pembiayaan pendidikan berbasis mutu di pesantren modern. Jurnal
Pendidikan Dan Kebudayaan, 5(2), 131-152.
https://doi.org/10.24832/jpnk.v5i2.1629
Fatah, Nanang. (2000). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Fiqih, T., Hasibuan, H., Meifari, V., Muda, I., Area, U. M., Pinang, T., Polytechnic, H.,
Pinang, T., & Utara, U. S. (2022). Management control system of politechnic of
health ministry of health Tanjungpinang with the use of digitalization accounting
as a financial. Journal of Pharmaceutical Negative Results, 13(7), 4208–4214.
https://doi.org/10.47750/pnr.2022.13.S07.527
Hakim, M. N. (2016). Implementasi manajemen berbasis sekolah dalam mewujudkan
sekolah Islam Unggulan. Nidhomul Haq : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam,
1(2), 104–114. https://doi.org/10.31538/NDH.V1I2.7
Huberman, M., & Miles, M. B. (2002). The qualitative researcher’s companion. sage.
https://doi.org/10.4135/9781412986274
Iskandar, J. (2019). Implementasi Sistem Manajemen Keuangan. Idaarah, 3(1), 114–123.
https://core.ac.uk/download/pdf/234752746.pdf
Junita, A., Meutia, T., & Chandra, R. (2021). Peta jalan smart bumdes: tata kelola
manajemen dan keuangan go digital. Global Science Society : Jurnal Ilmiah
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(1), 1–9.
Cahyaningdyah, D., & Ressany, Y. D. (2012). Pengaruh kebijakan manajemen keuangan
terhadap nilai perusahaan. JDM (Jurnal Dinamika Manajemen),3(1).
Lestari, A. S. B., Wahyono, A., Purwanto, Anas, K., Nurmalasari, Y., Bibi, R., & Yunus, M.
(2023). Plan–Do–See: Lesson study-based differentiated learning. Delta-Phi :
Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 85–92.
Litterscheidt, R., & Streich, D. J. (2020). Financial education and digital asset
management: What’s in the black box? Journal of Behavioral and Experimental
Economics, 87, 101573. https://doi.org/10.1016/J.SOCEC.2020.101573
Muhammad, I., Agus Triansyah, F., Fahri, A., & Lizein, B. (2023). Analisis bibliometrik:
penelitian self-efficacy pada sekolah menengah atas (1987-2023). Edukatif : Jurnal
Ilmu Pendidikan, 5(1), 519–532. Google Scholar

166
Manajemen keuangan pendidikan berbasis digital: Sebuah kajian pustaka

Muhammad, I., Darmayanti, R., & Arif, V. R. (2023). Discovery learning research in
mathematics learning: A. Delta-Phi : Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 72–84.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v12i1.6256
Mustakim, A., & Ngaliyah, J. (2023). Quantum Teaching Model: untuk meningkatkan
hasil belajar matematika siswa MTs. JPTK: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas, 1(1),
21–29.
Muthmainnah, M., Safwandi, S., Jannah, M., & Ilhadi, V. (2021). Evaluasi tata kelola
teknologi informasi menggunakan framework cobit 5 Proses Dss03 Dan Mea01
di Universitas X. Sisfo: Jurnal Ilmiah Sistem Informasi, 5(1), 1–12.
https://doi.org/10.29103/sisfo.v5i1.4848
Nasiha, W., Afifah, N., & Amir, A. N. (2023). Design of a website-based arabic typing
application for students of arabic language education program at university. ALJ:
Assyfa Learning Journal, 1(1), 12–24.
Pardede, L. (2019). Meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun perencanaan
pembelajaran melalui bimbingan berkelanjutan di SMA Negeri17 Medan. Jurnal
Darma Agung, 27(1), 854-862. https://doi.org/10.46930/ojsuda.v27i1.141
Pradana, M. D., & Uthman, Y. O. O. (2023). Development of Aqidah Akhlak Learning
Media “ Board Game Based on Education Fun on the Theme of Commendable
Morals ( E-Fun A2M )” for High School Students. ALJ: Assyfa Learning Journal, 1(1),
25–35.
Rachmawati, L. N., Sah, R. W. A., & Hasanah, S. N. (2023). Newman and Scaffolding
Stages in Analyzing Student Errors in Solving Algebraic Problems. Delta-Phi :
Jurnal Pendidikan Matematika, 1(1), 1–11.
Rohmatin, L., Fiolita, U., Lutfi, M., Khoiriah, T., & Rahmawati, L. (2021). Financial
management analysis of micro, small, and medium enterprise ( MSME ) in the
Covid 19 Pandemic Era. Journal of Islamic Finance and Accounting, 4(1).
https://doi.org/10.22515/jifa.v4i1.3363
Sari, A. E., Abdallah, Z., Siswadhi, F., & Haryono, G. (2022). Improving financial and
marketing management based digital application on SMES batik tulis incung.
International Journal of Engagement and Empowerment, 2(3), 233–245.
Segara, B., Setiawan, A., & Anwar, M. S. (2023). Metode Inquiry : meningkatkan hasil
belajar matematika siswa SMP pada materi luas bangun datar. JPTK: Jurnal
Penelitian Tindakan Kelas, 1(1), 30–38.
Sucipto, T. A. (2022). Efektivitas penggunaan teknologi informasi untuk pembelajaran
daring di masa pandemi. Jurnal SNATI, 1(2), 32–39.
Sugianto, R. (2023). Penerapan Video YouTube “ Pak Rahmad ” sebagai sumber belajar
matematika untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMA. JPTK: Jurnal Penelitian
Tindakan Kelas, 1(1), 1–9. https://doi.org/10.21831/jitp.v9i3.52089

167
Trisno Widodo, Ilham Muhammad, Rani Darmayanti, Nursaid, & Diella Aprilani Luthfia Amany

Syaifullah, M. S. (2021). Manajemen Keuangan Pendidikan. Scolae: Journal of


Pedagogy,4(1). https://doi.org/10.56488/scolae.v4i1.86
Triansyah, F. A., Muhammad, I., Rabuandika, A., Pratiwi, K. D., Teapon, N., & Assabana,
M. S. (2023). Bibliometric Analysis : Artificial Intelligence ( AI ) in High School
Education. Jurnal Imiah Pendidikan Dan Pembelajaran, 7(1), 112–123.
https://doi.org/10.23887/jipp.v7i1.59718
Zahara, T., & Nasution, U. F. (2017). Implementasi manajemen keuangan sekolah
berbasis teknologi informasi. Manhaji, 1(2), 41–47.

168

You might also like