You are on page 1of 15

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA BADAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA)


KOTA PEKANBARU

Oleh :
Yeni Anrina Harahap
(e-mail : yenianrinaharahap@gmail.com)
Pembimbing : Dr. Tuti Khairani Harahap, S.Sos, M.Si
Jurusan Ilmu Administrasi ± Prodi Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus bina widya jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 288293
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTRACT
Regional Development Planning Agency (Bappeda) of Pekanbaru city is
one of the local government institutions accordance with their tasks to help heads
of regions in organizing of government in development planning. Regional
development planning must reflect the reality of the needs of an area, which be
functioning as a plan to improve the use of available public resources in the
region. One of the problems that occur is Bappeda can not be separated from the
various constraints such as the lack of documents availability of study results or
study to formulate the development planning program. There are still a lack of
quantity and quality of human resources in the Bappeda environment, so it is
difficult to make a quality and on time planing. Meanwhile, high and rapid of
development and growth of the Pekanbaru city which must be balanced by
Bappeda to produce planning products that can answer development and
changes of region in the future. By applying the knowledge management is
believed to have an important role in helping to improve the effectiveness of
Bappeda because it can encourage the use of prior knowledge to improve the
quality of decision making process. In addition, knowledge management can also
serve as a tool in the process of organizational change, because the knowledge
management can help to build a culture of learning within an organization. Learn
to perform activities which they are responsible should be getting better over
time. Based on this, researchers interested in conducting a qualitative research on
the application of knowledge management in Bappeda Pekanbaru City.
Theoretical concept used by the author is the theory of knowledge
management Ismail Nawawi are: human, process, technology, content and the
factors that affect the implementation of knowledge management in the
organization. This study used a qualitative research with descriptive study. In
collecting the data, the researcher used interview, observation and
documentation.
The results of this study indicate that Bappeda has implemented
knowledge management, although there are still deficiencies in the
implementation process, for example such as lack of awareness to share
information among employees outside the meeting activities. But the advantages
are Bappeda continue to make changes for the better as the enactment of the

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 1


implementation of an online system to provide information of evelopment
activities to the society which is currently only up to the district level.

Key words: Application, Knowledge Management, Development Planning

PENDAHULUAN Untuk mencapai kota


metropolitan yang madani, Badan
Pada zaman era globalisasi Perencanaan Pembangunan Daerah
yang ditandai dengan (BAPPEDA) Kota Pekanbaru
berkembangnya ilmu pengetahuan sebagai salah satu instansi
dan teknologi yang sangat pesat, pemerintah daerah sesuai dengan
pemerintah Kota Pekanbaru akan bidang tugasnya membantu kepala
menghadapi tantangan yang semakin daerah dalam penyelenggaraan
berat dan kompleks. Seperti tuntutan pemerintah dibidang perencanaan
peningkatan kondisi sosial ekonomi pembangunan, berkewajiban untuk
masyarakat, ketersediaan menyusun rencana strategis. Dengan
infrastruktur, pengurangan angka demikian diharapkan dapat
kemiskinan, pemerataan hasil-hasil menentukan arah perkembangan
pembangunan, serta tuntutan dalam meningkatkan kualitas
peningkatan kemampuan aparatur dokumen perencanaan, yang mampu
pemerintah Kota Pekanbaru. menjawab tuntutan perkembangan
lingkungan strategis, baik lokal
Berdasarkan Undang-undang regional, nasional, maupun global.
Nomor 5 Tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara dijelaskan Perencanaan dan
bahwa pegawai ASN diserahi tugas pembangunan merupakan satu
untuk melaksanakan tugas pelayanan kesatuan yang tidak dapat
publik, tugas pemerintahan, dan dipisahkan, karena pembangunan
tugas pembangunan tertentu. membutuhkan perencanaan dan
perencanaan harus terwujud dalam
Untuk dapat menjalankan pembangunan. Perencanaan
tugas pelayanan publik yang pembangunan daerah harus
berdasarkan pada kompetensi dan mencerminkan kebutuhan realitas
kinerja. Berdasarkan Peraturan suatu daerah, yang berfungsi sebagai
Menteri Pendayagunaan Aparatur perencanaan untuk memperbaiki
Negara dan Reformasi Birokrasi penggunaan sumber daya publik
Nomor 14 Tahun 2011 tentang yang tersedia di daerah tersebut.
Pedoman Pelaksanaan Program Sehingga penting dalam proses
Manajemen Pengetahuan penyusunannya harus bersifat
(Knowledge Management). Terdapat aspiratif dan menggunakan
dua elemen pokok didalam pendekatan perencanaan yang tepat.
penerapan manajemen pengetahuan,
yaitu kejelasan posisi data dalam Sesuai dengan Peraturan
organisasi dan kejelasan tata kelola Daerah Kota Pekanbaru Nomor 9
data dan pengetahuan dalam Tahun 2008 tentang Pembentukan
organisasi. Susunan Organisasi, Kedudukan dan
Tugas Pokok Lembaga Teknis

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 2


Daerah di Lingkungan Pemerintah 2. Pengkoordinasian penyusunan
Kota Pekanbaru, tugas pokok Badan perencanaan pembangunan
Perencanaan Pembangunan Daerah daerah.
(BAPPEDA) adalah melaksanakan 3. Pembinaan dan pelaksanaan
sebagian urusan pemerintah daerah tugas dibidang perencanaan
kota dalam bidang perencanaan pembangunan daerah.
pembangunan daerah, penelitian dan 4. Pelaksanaan tugas lainnya.
pengembangan serta statistik.
Dokumen perencanaan
Dilihat dari tugas pokok pembangunan yang dihasilkan oleh
tersebut, Badan Perencanaan Bappeda akan menjadi pedoman dan
Pembangunan Daerah Kota acuan bagi daerah dalam
Pekanbaru memiliki peran yang melaksanakan pembangunan dan
sangat strategis yaitu membantu pengembangan daerah. Membuat
Walikota Pekanbaru dalam posisi dan peranan Bappeda sangat
menentukan kebijaksanaan strategis dalam menentukan arah
perencanaan pembangunan daerah pembangunan daerah. Namun
serta penilaian pelaksanaannya. kenyataan yang terjadi, Bappeda
tidak terlepas dari berbagai hambatan
Sesuai dengan Peraturan dan permasalahan seperti masih
Walikota Pekanbaru Nomor 18 kurangnya ketersediaan dokumen
Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, hasil studi atau kajian untuk
Fungsi dan Tata Kerja Lembaga merumuskan program perencanaan
Teknis Daerah di Lingkungan pembangunan.
Pemerintah Kota Pekanbaru,
Bappeda Kota Pekanbaru Adanya kesenjangan
mempunyai tugas sebagai berikut : pertumbuhan pembangunan antara
perkotaan dengan daerah pinggiran
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan menjadi masalah yang harus
penyusunan dan pelaksanaan dikoordinir oleh Bappeda. Kondisi
kebijakan daerah di bidang ini mempunyai dampak negatif
perencanaan pembangunan seperti kemacetan lalu lintas, tidak
daerah. tertatanya bangunan pemukiman,
2. Merumuskan kebijakan teknis fasilitas umum, fasilitas sosial dan
perencanaan. lain-lain, tidak adanya akses jalan
3. Mengkoordinasikan pembinaan yang terencana dengan baik, tidak
dan pelaksanaan tugas di bidang tersedianya jaringan air bersih. Hal
perencanaan pembangunan ini terjadi karena belum tersedianya
daerah. dokumen hasil studi atau kajian
4. Melaksanakan tugas-tugas lain untuk merumuskan program
yang diberikan oleh pimpinan perencanaan pembangunan pada
sesuai dengan tugas dan wilayah-wilayah tersebut.
fungsinya.
Masih kurangnya kuantitas
Untuk melaksanakan tugas dan kualitas sumber daya manusia
tersebut Bappeda Kota Pekanbaru dilingkungan Bappeda sehingga
mempunyai fungsi : sulitnya membuat perencanaan yang
berkualitas dan tepat waktu.
1. Perumusan kebijakan teknis
Sementara itu, tinggi dan cepatnya
perencanaan.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 3


perkembangan dan pertumbuhan mempedomani kalender
Kota Pekanbaru yang harus perencanaan, koordinasi maupun
diimbangi oleh Bappeda dengan kurang konsistennya kebijakan
menghasilkan produk-produk perencanaan serta masih kuatnya
perencanaan yang dapat menjawab intervensi politik.
perkembangan dan perubahan-
perubahan daerah di masa Hal-hal seperti ini yang perlu
mendatang. diperhatikan oleh Bappeda dalam
mengatasi masalah, bahkan
Dalam penanganan masalah menghadapi perkembangan zaman
pada suatu wilayah tertentu yang yang makin hari akan berubah.
terkait dengan beberapa program Dengan menerapkan manajemen
atau kegiatan yang menjadi urusan pengetahuan diyakini memiliki peran
beberapa SKPD, dibutuhkan penting dalam membantu
koordinasi terpadu antar SKPD yang meningkatkan kinerja Bappeda.
dikoordinir oleh Bappeda. Hal ini Manajemen pengetahuan akan
seringkali sulit dilaksanakan, meningkatkan efektivitas Bappeda
sehingga program atau kegiatan karena dapat mendorong penggunaan
terpadu yang akan disepakati untuk pengetahuan yang sudah dimiliki
penanganan suatu masalah tidak (knowledge reuse) untuk
optimal. meningkatkan kualitas proses
pengambilan keputusan. Selain itu,
Belum terintegrasinya manajemen pengetahuan juga dapat
perencanaan dan penganggaran berperan sebagai alat bantu dalam
secara optimal. Pada saat tertentu, proses perubahan ataupun
kegiatan-kegiatan pada dokumen transformasi organisasi, karena
rencana kerja yang telah disusun oleh manajemen pengetahuan dapat
SKPD tidak secara konsisten membantu pembentukan budaya
dianggarkan pada APBD, seringkali pembelajaran dalam suatu organisasi.
kegiatan yang dianggarkan
merupakan kegiatan baru yang tidak Dengan adanya manajemen
tercantum dalam dokumen Renja pengetahuan, Bappeda dapat belajar
dimaksud. Serta belum optimalnya untuk melakukan aktivitas-aktivitas
ketersediaan data base untuk yang menjadi tanggung jawabnya
pendukung penyusunan dokumen harus semakin baik dari waktu ke
perencanaan. waktu. Kemampuan individu-
individu dalam organisasi akan
Berdasarkan kriteria memanfaatkan pengetahuan kolektif
permasalahan strategis seperti sedang yang mereka miliki sekaligus
hangat dibicarakan, memiliki nilai menghindari terjadinya pengulangan
kekhalayakan, memiliki nilai proses, termasuk didalamnya
problematik dan layak untuk dibahas kemampuan untuk belajar dan
lebih lanjut, maka Bappeda Kota mengevaluasi tindakan yang telah
Pekanbaru dalam melaksanakan dilakukan, yang pada gilirannya akan
tugas pokok dan fungsinya, tidak mempengaruhi kinerja organisasi itu
terlepas dari berbagai hambatan dan sendiri.
masalah, baik dari segi sumber daya
manusia, data pendukung Bappeda harus secara tegas
perencanaan, disiplin dalam menyatakan bahwa kedepan akan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 4


menjadi organisasi pembelajaran instansi pemerintah yang baik dan
yang mendasarkan segenap aktivitas dapat dibanggakan oleh masyarakat.
dan proses pengambilan keputusan
pada data dan informasi yang valid, Apabila budaya pemerintahan
termasuk dalam penyusunan atau budaya suatu negara menghargai
mekanisme, prosedur, tata laksana kreativitas, perintisan, dan
maupun pengelolaan mobilitas kemandirian, mungkin hal itu
personil didalamnya. merupakan keunggulan kompetitif
yang harus dikembangkan. Tidak
Selanjutnya organisasi perlu diragukan lagi, inovasi terjadi pada
melaksanakan kegiatan pendidikan diri manusia. Hal ini membuat orang
dan pelatihan untuk yang berbakat mengelola secara
menyempurnakan kinerja efektif menciptakan ide-ide baru
pegawainya. Pendidikan dan dengan baik.
pelatihan harus berbanding lurus
dengan kinerja pegawai pada Berdasarkan fakta dan
instansinya. Bahwa diklat berguna fenomena diatas maka peneliti
untuk menunjang dan tertarik mengambil judul penelitian
mengembangkan potensi pegawai ³3HQHUDSDQ Knowledge
yang nantinya dapat diaplikasikan, Management pada Badan
dapat dimanfaatkan dalam Perencanaan Pembangunan
meningkatkan kinerjanya. Disamping Daerah (Bappeda) Kota
dibutuhkannya sumber daya manusia 3HNDQEDUX´
yang berkualitas, ketersediaan sarana
Konsep Teori
dan prasarana juga merupakan unsur
penting dalam mendukung Adapun konsep teori yang
kelancaran pelaksanaan tugas pokok relevan dengan permasalahan yang di
dan fungsi. angkat di dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut :
Oleh karena itu, alat
pendukung yang berupa sarana dan 1. Knowledge Management
prasarana yang seharusnya bisa (Manajemen Pengetahuan)
dimanfaatkan dengan baik akan
mempengaruhi kelancaran Untuk menciptakan
pelaksanaan serta pengalaman pengetahuan dan mengembangkan
maupun pengetahuan yang dimiliki kemampuan pegawai perlu adanya
oleh pegawai akan lebih berperan manajemen pengetahuan (knowledge
optimal jika saling berbagi management) dan mengumpulkan
pengetahuan atau knowledge sharing knowledge yang dimiliki para
dikalangan pegawai untuk pegawai pada organisasi tersebut.
menghasilkan suatu inovasi yang
berguna bagi organisasi serta dapat Menurut Rowley dan
menghasilkan suatu kinerja pegawai Jackson (2012:226) aplikasi dari
yang baik. Nilai suatu organisasi atau manajemen pengetahuan
instansi pemerintahan dapat memfasilitasi organisasi dalam
meningkat dengan adanya inovasi- menjaga keuntungan kompetitif
inovasi yang dihasilkan melalui mereka dengan cara memengaruhi
proses knowledge management yang modal intelektual atau pengetahuan
pada akhirnya dapat mengantarkan yang terletak didalam pikiran para

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 5


tenaga kerja yang dimiliki oleh pengetahuan sering kali digambarkan
organisasi. sebagai pengembangan alat, proses,
sistem, struktur, dan kultur yang
1.1 Definisi Pengetahuan secara eksplisit meningkatkan kreasi,
penyebaran dan pemanfaatan
Woolf didalam :HEVWHU¶V
pengetahuan yang penting bagi
Dictionary seperti dikutip Rowley
pengambilan keputusan.
dan Jackson (2012:227)
mendefinisikan pengetahuan sebagai 1.3 Perkembangan Ilmu
informasi yang terorganisasikan yang Pengetahuan dan Teknologi
dapat diaplikasikan terhadap
pemecahan masalah. Sondang (2004:117) ada
pandangan yang mengatakan bahwa
Van Der Spek dan jika sepanjang sejarah umat manusia
Spijkervet dalam Rowley dan terdapat seratus orang yang dapat
Jackson (2012:227) meyakini bahwa dikategorikan sebagai pakar,
pengetahuan adalah merupakan sembilan puluh diantaranya masih
seluruh rangkaian dari wawasan- hidup sekarang ini. Tidak
wawasan, pengalaman-pengalaman, mengherankan apabila umat manusia
dan prosedur-prosedur yang mengalami perkembangan ilmu
dianggap sebagai sesuatu yang benar pengetahuan dan teknologi yang
dan nyata. belum pernah terjadi sepesat
sekarang ini.
Dengan cara yang sama,
Nonaka dan para koleganya dalam 1. Usia teori ilmu yang makin
Rowley dan Jackson (2012:227) pendek
mendeskripsikan pengetahuan
sebagai sebuah rangkaian informasi Salah satu konsekuensi
yang berguna yang merupakan pesatnya ilmu pengetahuan adalah
sebuah keyakinan yang dibenarkan makin gencarnya ilmuwan
dan juga merupakan perwujudan dari melakukan penelitian ilmiah yang
keahlian teknis. melahirkan teori-teori ilmiah baru.
Implikasi positifnya pada tingkat
1.2 Definisi Manajemen nasional adalah peningkatan
Pengetahuan kemampuan untuk memanfaatkan
teori baru dalam memecahkan
Menurut Rowley dan
permasalahan yang dihadapi karena
Jackson (2012:226) pada umumnya,
tidak dapat dipecahkan dengan
manajemen pengetahuan akan terkait
menggunakan teori-teori lama yang
dengan mengidentifikasikan,
kadaluwarsa.
mengakuisisi dan memelihara
pengetahuan yang dimiliki oleh 2. Lahirnya berbagai disiplin ilmu
organisasi. Definisi dari pengetahuan yang spesialistik
memiliki rentang dari praktik sampai
dengan konsep dari pandangan Perkembangan ilmu
filosofis, dan dari ruang lingkup yang pengetahuan berakibat pada makin
sempit sampai dengan yang luas. kuatnya penguasaan disiplin ilmiah
yang sifatnya spesialistik. Salah satu
De Long dan Seemann alasan kuat pengembangan
dalam Muluk (2008:19) manajemen spesialisasi adalah berbagai

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 6


permasalahan yang dihadapi sehingga berbagai kejutan mungkin
masyarakat sudah sedemikian saja timbul. Oleh karena itu,
beraneka ragamnya sehingga masyarakat harus senantiasa siap
pendekatan penyelesaiannya dengan menghadapi segala kemungkinan
penerapan teori yang bersifat umum yang timbul di masa depan.
sering tidak memadai atau tidak
efektif lagi. Oleh karena itu, 1.4 Tipe Knowledge
diperlukan pendekatan dengan
Tipe pengetahuan menurut
penggunaan instrumen ilmiah yang
Nonaka dalam Ruzikna (2009:93)
spesialistik. terdiri dari: pertama, Tacit
3. Penguasaan teknologi knowledge yaitu pengetahuan yang
bersifat personal dan berlaku pada
6DODK VDWX ³SURGXN´ situasi dan keadaan khusus, oleh
teknologikal yang dewasa ini makin karenanya susah diformulasikan dan
banyak dimanfaatkan manusia adalah dikomunikasikan kepada pihak lain.
Internet dengan World Wide Web- Kedua, Explicit knowledge yaitu
nya. Setiap pemilik dan pengguna pengetahuan yang dapat
Personal Computer dengan mudah ditransmisikan secara formal, juga
PDVXN NH ³MDOXU LQIRUPDVL´ XQWXN dapat dikomunikasikan.
memperoleh berbagai jenis informasi
yang dibutuhkannya dalam waktu proses mengubah atau
yang sangat singkat. memodifikasikan tacit knowledge
dan explicit knowledge menjadi
4. Pemahaman dampak empat tipe ilmu pengetahuan yang
perkembangan ilmu pengetahuan baru.
dan teknologi
a. Socialization symphatized
Perkembangan ilmu knowledge
pengetahuan dan teknologi yang
amat pesat pasti mempunyai dampak Pengetahuan ini terjadi
pada berbagai segi kehidupan karena proses modifikasi tacit
masyarakat baik positif maupun knowledge to tacit knowledge yakni
negatif. Tantangannya terletak pada pengetahuan yang di dapat dari
kemampuan memilih ilmu pengalaman empiris disosialisasikan
pengetahuan dan teknologi yang kepada pihak lain.
tepat digunakan dan yang harus
b. Internalization operational
dihindari.
knowledge
5. Kemungkinan timbulnya kejutan
Pengetahuan ini terjadi
lain
karena proses modifikasi tacit
Benarnya ungkapan yang knowledge to explicit knowledge
mengatakan bahwa satu-satunya yakni pengetahuan yang di dapat dari
kepastian tentang masa depan adalah pengalaman empiris kemudian
ketidakpastian. Betapapun cermatnya dituliskan di majalah, di koran atau
berbagai pihak melakukan analisis di buku guna dipublikasikan kepada
tentang berbagai kemungkinan yang orang lain.
akan terjadi, tetap tidak ada jaminan
tentang akurasi hasil analisis tersebut

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 7


c. Externalization conceptual 2. Proses. Proses knowledge
knowledge management yang jelas akan
mempermudah inovasi atau
Pengetahuan ini terjadi penciptaan pengetahuan dan
karena proses modifikasi explicit mempermudah transfer
knowledge to tacit knowledge yakni pengetahuan. Oleh karena itu
pengetahuan yang di dapat dengan perlu dibuat proses transfer dan
cara belajar atau dari membaca buku aliran pengetahuan yang baik
atau majalah kemudian pengetahuan melalui identifikasi dan
tersebut dipergunakan atau pemetaan pengetahuan serta
dilaksanakan pada pekerjaan yang analisa jejaring sosial.
bersifat praktis. 3. Teknologi. Teknologi akan
membantu kolaborasi dan
d. Combination sistem knowledge
komunikasi yang terjadi dalam
Pengetahuan ini terjadi proses knowledge management
karena proses modifikasi explicit diantaranya dengan menangkap,
knowledge to explicit knowledge menyimpan, dan mempermudah
yakni pengetahuan ini diperoleh menggunakan informasi. Oleh
dengan melakukan kegiatan seminar sebab itu perlu dibangun sarana
atau diskusi tentang pengetahuan pendukung kolaborasi dan
yang di dapat dari belajar atau dari komunikasi berbasis teknologi
membaca buku, atau dengan seperti misalnya basis data
menerbitkan sebuah buku dari penyimpanan (database), server,
pengetahuan yang telah di dapat. portal, atau perangkat teknologi
informasi lainnya.
1.5 Komponen Knowledge
Management. Jika komponen tersebut
mampu diterapkan dengan baik maka
Menurut Budi priswanto akan meningkatkan kinerja
dalam www.budipriswanto.com organisasi. Menurut Wibowo
Pelaksanaan knowledge management (2011:7) kinerja berasal dari
dalam organisasi melibatkan tiga pengertian performance. Ada pula
komponen yaitu: yang memberikan pengertian
1. Manusia. Penerapan knowledge performance sebagai hasil kerja atau
management yang berhasil harus prestasi kerja. Namun, sebenarnya
didukung dengan ketersediaan kinerja mempunyai makna yang
manusia yang kompeten. Oleh lebih luas, bukan hanya hasil kerja,
sebab itu hal pertama yang perlu tetapi termasuk bagaimana proses
dikembangkan adalah pekerjaan berlangsung.
kompetensi manusia yang ada
dalam organisasi dan kemudian Lawler dan Porter dalam
memastikan individu dalam Sutrisno (2011:170) yang
organisasi mengetahui dengan menyatakan bahwa kinerja adalah
jelas peran dan tanggung jawab kesuksesan seseorang dalam
masing-masing dalam mengelola melaksanakan tugas.
pengetahuan dan menjalankan Prawirosentono dalam Sutrisno
proses knowledge management (2011:170) mengemukakan kinerja
(mempelajari, meningkatkan, adalah hasil kerja yang dapat dicapai
atau mengalirkan pengetahuan). oleh seseorang atau sekelompok

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 8


orang dalam suatu organisasi, sesuai Agar tercapai tujuan yang diinginkan
dengan wewenang dan tanggung organisasi, salah satu yang perlu
jawab masing-masing, dalam rangka mendapat perhatian adalah hal yang
upaya mencapai tujuan organisasi berkaitan dengan wewenang dan
bersangkutan secara legal, tidak tanggung jawab para peserta yang
melanggar hukum dan sesuai dengan mendukung organisasi tersebut.
moral maupun etika. 2. Otoritas dan Tanggung Jawab
Kejelasan wewenang dan
Dalam rangka peningkatan tanggung jawab setiap orang dalam
kualitas kinerja pegawai diperlukan suatu organisasi akan mendukung
pendidikan dan pelatihan untuk kinerja karyawan tersebut. Kinerja
menambah pengetahuan pegawai karyawan akan dapat terwujud bila
agar mampu melaksanakan tugas dan karyawan mempunyai komitmen
bertanggung jawab atas pekerjaan dengan organisasinya dan di tunjang
tersebut. Menurut Samsudin dengan disiplin kerja yang tinggi.
(2010:113) ada lima faktor penyebab 3. Disiplin
diperlukannya pelatihan, yaitu Secara umum, disiplin
sebagai berikut : menunjukkan suatu kondisi atau
sikap hormat yang ada pada diri
a. Kualitas angkatan kerja
karyawan terhadap peraturan dan
b. Persaingan global
ketetapan. Dengan demikian, bila
c. Perubahan yang cepat dan terus
peraturan atau ketetapan yang ada itu
menerus
diabaikan atau sering dilanggar,
d. Masalah alih teknologi
maka karyawan mempunyai disiplin
e. Perubahan demografi
yang buruk. Sebaliknya, bila
Pelatihan berkaitan secara karyawan tunduk pada peraturan,
langsung dengan pekerjaan, dengan menggambarkan adanya kondisi
adanya pelatihan secara otomatis disiplin yang baik.
bertambah pula pengetahuan 4. Inisiatif
pegawai yang mengikuti pelatihan Inisiatif seseorang berkaitan
tersebut. Baik secara langsung dengan daya pikir, kreativitas dalam
maupun tidak langsung akan bentuk ide untuk merencanakan
berdampak terhadap kinerja sesuatu yang berkaitan dengan tujuan
organisasi. organisasi. Setiap inisiatif sebaiknya
mendapat perhatian atau tanggapan
Menurut Prawirosentono positif dari atasan, kalau memang dia
dalam Sutrisno (2011:176), faktor- atasan yang baik.
faktor yang mempengaruhi kinerja
karyawan adalah sebagai berikut : Hal-hal yang telah dijelaskan
tersebut merupakan satu kesatuan
1. Efektivitas dan efisiensi yang apabila dijalankan dengan baik
Artinya, efektivitas dari dan penuh tanggung jawab akan
kelompok (organisasi) bila tujuan menghasilkan kinerja yang baik pula.
kelompok tersebut dapat dicapai Semuanya saling berkaitan dalam
sesuai dengan kebutuhan yang rangkaian kegiatan organisasi yang
direncanakan. Sedangkan efisien diharapkan dapat berjalan sesuai
berkaitan dengan jumlah dengan target yang ingin dicapai
pengorbanan yang dikeluarkan dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 9


sekalipun berbagai perubahan terjadi kualitatif lebih menekankan makna
dalam lingkungan yang dihadapi. dari pada generalisasi.
1.7 Faktor Pendukung Penerapan Lokasi Penelitian
Manajemen Pengetahuan
Penelitian dilakukan di Kota
Dalam aspek penerapan Pekanbaru yaitu pada Bappeda Kota
manajemen pengetahuan dalam suatu Pekanbaru. Karena Bappeda
organisasi bukan hal yang tiba-tiba, merupakan Badan Perencanaan
sekali jadi dan dapat diliat hasilnya, Pembangunan Daerah dalam
tetapi merupakan usaha yang menjalankan suatu program yang
panjang, mengingat manajemen menjadi urusan SKPD seharusnya
pengetahuan itu sebuah program sinkron antara satu dengan yang lain
yang unik dan sangat terkait dengan dan dikoordinasikan antar SKPD,
karakteristik organisasi dan untuk itu jika knowledge
manajemen pengetahuan yang ingin management diterapkan maka akan
ditetapkan. terjadi sharing atau koordinasi antara
Bappeda dan SKPD. Jika ini berjalan
Faktor pendukung penerapan maka akan diketahui program apa
manajemen pengetahuan menurut yang harus dilaksanakan oleh SKPD
Sangkala dalam Nawawi sesuai dengan tugas dan tanggung
(2012:110) yaitu sebagai berikut : jawabnya sehingga tercapainya
kebutuhan masyarakat.
1. Kondisi sosial dalam
organisasi Informan Penelitian
2. Kondisi organisasi
pembelajar (learning Dalam penelitian ini penulis
organization) menggunakan metode Snow Ball
3. Kondisi teknologi yang ada Sampling (sampel bola salju) yaitu
dalam organisasi suatu teknik penarikan sampel yang
4. Penyelarasan strategi menyerupai bola salju, yaitu semakin
manajemen pengetahuan lama menggelinding semakin besar.
dengan strategi organisasi. Dimulai dengan jumlah yang sedikit
dan akhirnya menjadi banyak.
Jenis Penelitian
Jenis Data Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini a. Data Primer
adalah metode penelitian deskriptif Sebagai data primer dalam
kualitatif. Sugiyono dalam Harbani penelitian ini yaitu data yang
(2012:161) kualitatif merupakan diperoleh dari sumber informasi
metode penelitian yang digunakan atau informan penelitian melalui
untuk meneliti pada kondisi objek wawancara mengenai penerapan
alamiah, sebagai lawannya adalah knowledge management pada
eksperimen, dimana peneliti adalah Badan Perencanaan Pembangunan
sebagai instrumen kunci, teknik Daerah Kota Pekanbaru.
pengumpulan data dilakukan secara b. Data Sekunder
triangulasi (gabungan), analisis data
bersifat induktif, dan hasil penelitian Yaitu data yang diperoleh dari
sumber kedua atau sumber

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 10


sekunder dari data yang kita Pewawancara disebut interviewer,
butuhkan. Sumber data ini dapat sedangkan orang yang diwawancarai
diperoleh dari jurnal atau laporan- disebut interviewee. Metode
laporan penelitian terdahulu, wawancara bisa dilakukan secara
buku-buku, internet, koran dan langsung (personal interview)
sumber lainnya yang relevan maupun tidak langsung (telephone
dengan penelitian. atau mail interview). Dalam
penelitian ini wawancara yang
Teknik Pengumpulan Data dilakukan yaitu tentang Penerapan
Knowledge Management pada Badan
Untuk menghimpun semua
Perencanaan Pembangunan Daerah
data yang diperlukan dalam
Kota Pekanbaru.
penelitian ini, maka digunakan
teknik pengumpulan data sebagai Wawancara dilakukan untuk
berikut : mendapatkan informasi yang lebih
akurat. Untuk memenuhi penelitian
a. Observasi (Pengamatan)
yang dilakukan.
Menurut Young dan
c. Dokumentasi
Schmidt dalam Pasolong
(2012:131) adalah sebagai Menurut Arikunto dalam
pengamatan sistematis berkenaan Pasolong (2012:251) dokumentasi
dengan perhatian terhadap adalah pengumpulan data melalui
fenomena-fenomena yang nampak. dokumentasi tidak kalah pentingnya
Perhatian yang dimaksud adalah dengan metoda pengumpulan data
harus diberikan kepada unit kegiatan yang lain, yaitu mencari data
yang lebih besar atau lebih luas pada mengenai hal-hal atau variabel yang
fenomena-fenomena khusus yang berupa catatan-catatan, transkrip,
diamati. buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda, dan
Dalam melakukan observasi
sebagainya.
dalam kegiatan penelitian ada dua
indera yang sangat vital dalam PEMBAHASAN DAN HASIL
melakukan pengamatan yaitu telinga PENELITIAN
dan mata. Kedua indera tersebut
harus benar-benar dalam kondisi A. Penerapan Manajemen
sehat. Adapun yang diobservasi Pengetahuan pada Badan
dalam penelitian ini yaitu dokumen Perencanaan Pembangunan
perencanaan yang dihasilkan, jalan Daerah Kota Pekanbaru
atau tidaknya sharing antar SKPD,
serta tindakan yang dilakukan Didalam bab ini akan
Bappeda untuk meningkatkan menyajikan data-data yang diperoleh
pengetahuan pegawainya. dari hasil penelitian melalui
observasi dan wawancara di Badan
b. Wawancara (Interview) Perencanaan Pembangunan Daerah
Kota Pekanbaru.
Menurut Pasolong
(2012:137) wawancara adalah Undang-Undang Aparatur
kegiatan tanya jawab antara dua Sipil Negara Nomor 5 Tahun 2014
orang atau lebih secara langsung. merupakan dasar dalam manajemen

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 11


aparatur sipil negara yang bertujuan kompetensi pegawainya. Apabila
untuk membangun aparat sipil negara kompetensi pegawai dalam suatu
yang memiliki integritas, profesional, Badan terus berkembang dan
dan netral serta bebas dari intervensi mengalami peningkatan, maka akan
politik, juga bebas dari praktek terjadi suatu inovasi dalam badan
korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta tersebut. Yang akhirnya muncul
mampu menyelenggarakan kreativitas pada pegawai, hal ini
pelayanan publik yang berkualitas sangat mendukung kinerja Bappeda
bagi masyarakat. untuk kedepannya. Apabila pegawai
Bappeda bekerja dengan kreatif,
Untuk menyelenggarakan maka akan tercipta program-program
perencanaan pembangunan perencanaan pembangunan yang
dibutuhkan fasilitasi berupa bersinergi kepada kebutuhan
pengetahuan bagi pegawai, masyarakat.
membangun interaksi yang kondusif Kompetensi didasarkan pada
bagi semua pihak, serta memiliki fakta bahwa seorang pegawai
keahlian yang terspesialisasi dalam membutuhkan serangkaian
mengatasi setiap masalah pengetahuan, keahlian dan
organisasional secara tepat dan cepat. kemampuan yang berkembang
supaya bekerja dengan baik dalam
Maka Badan Perencanaan
melaksanakan tugas dan fungsinya.
Pembangunan Daerah Kota
Manajemen pengetahuan atau
Pekanbaru memiliki peran penting
knowledge management merupakan
dalam menentukan kebijaksanaan
upaya terstruktur dan sistematis
perencanaan pembangunan daerah.
dalam mengembangkan dan
Salah satunya adalah melalui
menggunakan pengetahuan yang
kegiatan musrenbang.
dimiliki untuk membantu proses
Menurut M. Abduh dan Tuti pengambilan keputusan bagi
Khairani Harahap (2014) dalam peningkatan kinerja organisasi.
jurnal Perencanaan Pembangunan Aktivitas dalam manajemen
dengan Pendekatan Partisipasi Publik pengetahuan meliputi upaya
yaitu Menurut Undang-undang No. perolehan, penyimpanan, pengolahan
25 Tahun 2004, musyawarah dan pengambilan kembali,
perencanaan pembangunan yang penggunaan dan penyebaran, serta
disingkat musrenbang adalah forum evaluasi dan penyempurnaan
antar pelaku dalam rangka menyusun terhadap pengetahuan sebagai aset
rencana pembangunan nasional dan intelektual organisasi.
rencana pembangunan daerah, dalam
Setiap instansi pemerintah
forum ini pemerintah dan masyarakat
harus siap untuk memanfaatkan
bersama-sama merumuskan dan
kekayaan pengetahuan yang
memutuskan prioritas program yang
dimilikinya, termasuk belajar dari
akan dibiayai.
pengalaman-pengalaman di masa
Untuk dapat menjalankan lampau. Secara umum hal itu
tugas pelayanan publik, tugas diwujudkan dalam bentuk peraturan
pemerintahan dan tugas dan prosedur kerja dalam organisasi
pembangunan tertentu, maka tersebut, serta rangkaian kegiatan
Bappeda harus terus meningkatkan untuk perubahan dan

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 12


penyempurnaannya. Kendala yang manusianya berusaha keras
sering dihadapi adalah kenyataan membangun suatu budaya dan sistem
bahwa pengetahuan dan pengalaman untuk mengembangkan pengetahuan
dalam organisasi tersebut sering kali baru, menangkap dan
tersebar, tidak terdokumentasi dan menempatkannya pada tempat yang
bahkan mungkin masih ada didalam tepat dan pada waktu yang tepat
kepala masing-masing individu pula. Setiap organisasi harus bisa
dalam organisasi. memastikan bahwa seluruh
pegawainya punya kesempatan untuk
Bagi sebuah organisasi, terus mengumpulkan pengetahuan
knowledge management adalah dan memiliki sistem informasi yang
upaya pembelajaran organisasi terus diperbarui.
dengan cara menyiapkan para tenaga
kerjanya agar memiliki intellectual Bagi mereka yang bekerja di
capital yang mumpuni (menjadi sektor publik, terutama di era good
knowledge worker) sehingga governance ini adalah sebuah
organisasi bisa berkembang maju dan keharusan untuk menjadi knowledge
lebih berhasil mencapai tujuan- workers karena upaya untuk
tujuannya. Oleh karena itu, kebijakan memberikan pelayanan yang
atau program knowledge memuaskan bagi masyarakat hanya
management disetiap organisasi pasti bisa diwujudkan oleh pegawai yang
ditujukan untuk mencapai kinerja unggul pengetahuannya yaitu mereka
pegawai yang tinggi, mampu yang mampu mengumpulkan,
berinovasi meningkatkan keunggulan mengembangkan dan
komparatif dan kompetitifnya, menyebarluaskan pengetahuan yang
mampu mentransfer pengetahuan dimilikinya secara terus-menerus
yang telah dipelajarinya pada bagi kemajuan dan pengembangan
berbagai kegiatan, meningkatkan kinerja organisasinya. Untuk menjadi
kerjasama, mencapai best practices knowledge workers tidak terbatas
sebagaimana dikehendaki organisasi, hanya lewat pendidikan dan
dan sebagainya. pelatihan formal seperti yang banyak
dilakukan selama ini, tetapi juga bisa
Mengapa berbagai organisasi dilakukan secara pribadi lewat
baik privat maupun publik banyak berbagai multimedia seperti
membutuhkan knowledge workers? mengkaji data statistik diberbagai
Jawabannya, karena sekarang adalah sektor, menganalisis data laporan
era knowledge society dimana piranti kegiatan atau proyek organisasi,
produksi yang paling penting mencermati hasil perumusan,
bukanlah modal, bahan baku atau implementasi dan evaluasi kebijakan
pekerja biasa melainkan pekerja yang pemerintah, mempelajari dengan
berpengetahuan (knowledge seksama press release, postings,
workers), karena knowledge downloads internet dari berbagai
management telah menjadi hal yang sumber, dan sebagainya. Bisa pula
sangat penting untuk memenangkan lewat pemanfaatan pengalaman
persaingan antar organisasi. ketika pekerja melaksanakan tugas di
Knowledge management mempunyai tempat kerjanya.
makna yang strategis bagi organisasi
agar menjadi learning organization PENUTUP
dimana seluruh sumber daya

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 13


A. Kesimpulan dan menganggap apa yang
mereka ketahui dan mampu
Berdasarkan uraian bab-bab lakukan sudah terbaik.
terdahulu maka dapat diambil c. Pemanfaatan teknologi
kesimpulan bahwa Bappeda telah informasi dan komunikasi
menerapkan manajemen perlu lebih didorong agar
pengetahuan, meskipun masih ada dapat memungkinkan
kekurangan dalam proses komunikasi yang lebih efektif
penerapannya misalnya seperti masih dan dapat menjangkau
kurangnya kesadaran untuk saling seluruh pegawai tanpa
berbagi informasi antar pegawai terkendala oleh faktor ruang
diluar kegiatan rapat. Namun dan waktu.
kelebihannya adalah Bappeda terus
melakukan perubahan kearah yang DAFTAR PUSTAKA
baik seperti akan diberlakukannya
penerapan sistem online untuk Bangun, Wilson. 2012. Manajemen
memberikan informasi kegiatan Sumber Daya Manusia.
pembangunan kepada masyarakat Bandung: Erlangga.
yang saat ini baru sampai ditingkat
Feriyanto, Andri & Endang Shyta
kecamatan.
Triana. 2015. Pengantar
B. Saran Manajemen (3 In 1).
Yogyakarta: Media Tera.
Dari kesimpulan diatas, maka
penulis mencoba untuk memberi Heene, Aime dkk. 2010. Manajemen
saran yang dianggap relevan dan bisa Strategik Keorganisasian
membantu untuk menerapkan Publik. Bandung: PT Refika
manajemen pengetahuan secara Aditama.
maksimal dalam menjalankan tugas
Jhon, M dkk. 2006. Perilaku dan
dan tanggung jawabnya.
Manajemen Organisasi
a. Pegawai harus digerakkan (Organization Behavior).
dan dimotivasi untuk Jakarta: Selemba Empat.
mengembangkan diri demi
Muluk, Khairul. 2008. Knowledge
terciptanya inovasi-inovasi
Management: Kunci Sukses
baru. Salah satu proses dalam
Inovasi Pemerintahan
penciptaan pengetahuan yang
Daerah. Malang: Bayumedia.
penting adalah proses berbagi
pengetahuan dan proses Nawawi, Ismail. 2012. Manajemen
penjaringan pengetahuan. Pengetahuan (Knowledge
Dalam proses berbagi management): Teori dan
pengetahuan dapat dilakukan Aplikasi dalam Mewujudkan
melalui proses tatap muka, Daya Saing Organisasi Bisnis
telepon ataupun e-mail. dan Publik. Jakarta: Ghalia
b. Akses pengetahuan perlu Indonesia.
diperluas ke sumber-sumber
baru dari luar organisasi. Hal Pasolong, Harbani. 2012. Metode
ini bermanfaat bagi pegawai Penelitian Administrasi.
agar tidak cepat berpuas diri Bandung: Alfabeta.

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 14


Rowley, Chris & Keith Jackson. Manajemen. Jakarta: Kencana
2012. Manajemen Sumber Prenada Media Group.
Daya Manusia The Key
Concepts. Jakarta: PT Raja Sutrisno, Edy. 2011. Budaya
Grafindo Persada. Organisasi. Jakarta: kencana.

Ruzikna. 2009. Manajemen Syafiie, Inu Kencana. 2007.


Perubahan. Pekanbaru: CV. Manajemen Pemerintahan.
Witra Irzani. Jakarta: PT Perca.

Sabarguna, Boy S. 2007. Knowledge Terry, G. R. 2003. Manajemen


Management untuk Rumah Dasar, Pengertian dan
Sakit. Jakarta: Sagung Seto. Masalah. Jakarta: Bumi
Aksara.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Wasistiono, Sadu. 2002. Manajemen
Bandung: Pustaka Setia. Sumber Daya Aparatur
Pemerintah Daerah.
Schuler, Randall S & Susan E. Bandung: Fokusmedia.
Jackson. 1997. Manajemen
Sumber Daya Manusia Wibowo. 2011. Manajemen Kinerja.
Menghadapi Abad ke-21. Jakarta: Rajawali Pers.
Jakarta: Erlangga.
Zainun, Buchari. 2004. Administrasi
Siagian, Sondang P. 2004. dan Manajemen Sumber
Manajemen Abad 21. Jakarta: Daya Manusia. Jakarta:
Bumi Aksara. Ghalia Indonesia.

Siagian, Sondang P. 2012. Abduh, M & Tuti Khairani Harahap.


Manajemen Sumber Daya Perencanaan Pembangunan
Manusia. Jakarta: Bumi dengan Pendekatan
Aksara. Partisipasi Publik 232
(2014). Jurnal Administrasi
Sule, Erni Tisnawati & Kurniawan Pembangunan.
Saefullah. 2008. Pengantar

JOM FISIP Vol. 3 No. 2 Oktober 2016 Page 15

You might also like