You are on page 1of 11

1

PENINGKATAN PERANAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN


DAERAH (BAPPEDA) DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN DIBIDANG
PEMBANGUNAN KOTA BANDAR LAMPUNG
Oleh:
Agus wahyudi, Kurnia Rachmawati

ABSTRACT

This research design uses a type of qualitative research with a qualitative


descriptive analysis method. The research design aims to describe and analyze
qualitatively the Role of the Regional Development Planning Agency in
Formulating Policies in the Development Sector of Bandar Lampung City.
The results of the study show that (1) the role of the Regional Development
Planning Agency in formulating policies in the field of development in the city of
Bandar Lampung through (a) formal authority, has been carried out according to
its role (b) as an information center, has become a development information
center, (c ) Strategic decisions, development planning with the bottom-up
principle, namely the process of preparing development plans from the
Village/Kelurahan and Regional Work Units by taking into account the
aspirations and needs that are prioritized, top-down planning with the principle
that the process of preparing development plans in the Village/Kelurahan and
Regional Working Units, need to synergize with the strategic plans above and the
commitment of the superior government. (2) the inhibiting aspects (1) The human
resources in the Regional Development Planning Agency of the City of Bandar
Lampung, are relatively lacking in number, so that in the implementation of
Policy Formulation in the Development Sector, they are often not optimal. (2)
Lack of various supporting facilities in the implementation of Policy Formulation
in the Development Sector, as well as frequent blackouts for long periods of time.
(3) There are limited resources at the Regional Development Planning Agency in
the implementation of Development Sector Policy Formulation in the City of
Bandar Lampung, so that the implementation of coordination is often less than
optimal.

Keywords: Role, Planning Agency, Policy Formulation.

1. Latar BelakangPenelitian
Salah satu Badan yang mempunyai peran sangat penting dalam
perencanaan pembangunan adalalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah,
dimana badan inilah yang akan membantu Kepala Daerah dalam menentukan
kebijakan dibidang perencanaan pembangunan daerah serta penilaian atas
pelaksanaannya. Hal ini merupakan peranan yang sangat penting dalam setiap
perencanaan pembangunan setiap daerah. Disamping itu, adapun yang menjadi
tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
setelah revisi UU Nomor 22 Tahun 1999 menjadi UU Nomor 23 Tahun 2014 dan
terbitnya UU Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
2

Nasional diantaranya adalah melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi


perencanaan pembangunan kabupaten/kota terutama pada lintas batas untuk
mencapai keserasian pembangunan daerah sesuai dengan tujuan rencana
pembangunan jangka panjang, menengah dan tahunan.
Mekanisme Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kota Bandar Lampung dikoordinasikan oleh Bappeda sebagai koordinator tunggal
yang mempunyai peranan penting dalam menyelenggarakan perencanaan
pembangunan sesuai dengan tugasnya membantu Kepala Daerah dalam
menentukan kebijaksanaan dalam perencanaan pembangunan. Dan hal ini adalah
hal yang paling penting dalam pembangunan suatu daerah untuk mencapai apa
yang menjadi tujuan daerah tersebut.
Sehubungan dengan rencana pembangunan daerah maka memiliki peranan
penting dalam membuat program perencanaan pembangunan daerah.
Perencanaan pembangunan daerah merupakan pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) untuk mempercepat
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang di Kota Bandar Lampung.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung sebagai
organisasi dalam birokrasi pemerintahan yang harus mampu menyerap aspirasi
dari berbagai elemen masyarakat dari tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan
serta melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
mengenai rencana pembangunan yang akan dilaksanakan tersebut.
Berdasarkan pengamatan penulis, peranan Badan Perencanaan
pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung, belum terlaksana secara optimal,
terutama dalam penyusunan kebijakan dibidang pembangunan Kota Bandar
Lampung. Selain itu, Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Bandar Lampung dalam melaksanakan perencanaan pembangunan belum mampu
mewujudkan koordinasi dengan baik dengan instusi terkait.
Realisasi rencana program kerja yang diusulkan oleh Satuan Kerja
Pemerintah Daerah (SKPD) Kota Bandar Lampung berupa pengadaan dan
peningkatan sarana dan prasarana, serta pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan di
lingkungan Kota Bandar Lampung belum menjadi prioritas utama pada tingkat
penetapan Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung,
sehingga berdampak pada lambatnya proses peningkatan sumber daya manusia
melalui pendidikan dan pelatihan. Kelemahan lain dari peranan Badan
Perencanaan pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung yakni
sistem Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan belum mampu
dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga sering terjadi keterlambatan
dalam penyusunan rencana pembangunan di Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis menduga bahwa Peranan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan
Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung belum terlaksana
secara optimal sehingga sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam
melaksanakan proses pembangunan masih minim. Dengan demikian Penyusunan
Kebijakan Dibidang Pembangunan yang dilakukan oleh Bappeda Kota Bandar
Lampung yakni penyusunan kebijakan perencanaan anggaran, penyusunan
kebijakan perencanaan program dan penyusunan kebijakan perencanan kegiatan
3

serta mengumpulkan informasi tentang rencana pembangunan di Kota Bandar


Lampung dianggap belum aspiratif. Selain itu, penyusunan kebijakan
pembangunan yang dilaksanakan oleh Bappeda Kota Bandar Lampung tidak
menganut prinsip (bottom up). Dengan demikian penyusunan kebijakan usulan
program kerja yang telah direalisasikan dan dianggarkan serta dievaluasi program
kerja yang belum terealisasi dan masing kurang efektif.
Dalam upaya membahas tentang Peningkatan Peranan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan Dibidang
Pembangunan Kota Bandar Lampung, dengan merujuk pendapat Siswanto
(2012), mengemukakan bahwa peranan yaitu:
a. Secara otoritas formal adalah satu-satunya yang diperbolehkan terlibat untuk
memikirkan tindakan-tindakan yang penting atau yang baru dalam
organisasinya.
b. Sebagai pusat informasi, atasan dapat memberikan jaminan atas keputusan yang
terbaik, yang mencerminkan pengetahuan yang terbaru dan nilai-nilai
organisasi.
c. Keputusan-keputusan yang strategis akan lebih mudah diambil secara terpadu
dengan adanya satu orang yang dapat melakukan kontrol atas semuanya,
Asumsi penulis bahwa penyusunan kebijakan tersebut belum terlaksana
secara efektif sehingga program kerja yang menjadi usulan perencanan
pembangunan yang berupa sarana dan prasarana Kota Bandar Lampung belum
terlaksana secara maksimal. penyusunan kebijakan Bappeda dalam perencanaan
anggaran. perencanaan atau penyusunan program dan perencanaan kegiatan
dianggap kurang maksimal dalam tahap rapat koordinasi dan sosialisasi dengan
Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kota Bandar Lampung. Dengan
demikian penggunaan anggaran untuk sektor sarana prasarana juga tidak
maksimal jika dilihat dari realisasi usulan program kerja Satuan Kerja Pemerintah
Daerah (SKPD) Kota Bandar Lampung. Fenomena tersebut perlu dikaji untuk
menemukan jawaban atas fakta-fakta empiris yang terjadi pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung, melalui penelitian
dengan judul, Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Dalam Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka permasalahan penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimana Peningkatan Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota
Bandar Lampung.
2. Aspek-aspek apa saja yang menghambat Peningkatan Peranan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung.
2. Metode Penelitian
Desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode
analisis deskriptif kualitatif. Desain penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan
dan menganalisis secara kualitatif tentang Peningkatan Peranan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung. Penelitian kualitatif adalah jenis
4

penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai


dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau dengan cara kuantifikasi
lainnya. Penelitian kualitatif dapat digunakan untuk meneliti kehidupan
masyarakat, sejarah, tingkah laku, fungsionalisasi organisasi, pergerakan-
pergerakan sosial, atau hubungan.
3. Hasil Penelitian
Untuk Meningingkatkan efektivitas Peningkatan Peranan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung, Perlu beberapa alternatif yang
signifikan, mulai dari proses hingga implementasinya. Idealisasi penusunan
kebijakan kebijakan, tiada lain adalah merupakan langkah yang strategis dalam
setiap pelaksanaan pembangunan, yang dapat diterapkan kepada seluruh instansi
yang ada diwilayahnya, untuk itu sesuai dengan hasil penelitian dengan
menggunakan teori yang dikemukakan oleh Siswanto (2012) bahwa peran Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan, melalui (1) Secara otoritas formal, (2) Sebagai pusat
informasi, (3) Keputusan-keputusan yang strategis, dapat diuraikan sebagai
berikut:
a. Peran Secara Otoritas Formal
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan
Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung, berperan sebagai salah
satu isntansi yang menyusun kebijakan atas pelaksanaan program pembangunan
yang ada di Kota Bandar Lampung, hal ini Karen merupakan suatu kewajiban
sesuai dengan Peraturan Bupati Mesuji Nomor 48 Tahun 2016 Tentang Tata
Kerja, Tugas Pokok Dan Fungsi Perangkat Daerah Kota Bandar Lampung.
Sebagai tugas utama, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Dalam Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung,
maka perencanaan pembangunan selalu menjadi prioritas utama dalam
merenacakan pengembangan wilayah di Kota Bandar Lampung.
Sesuai hasil wawancara dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, mengemukakan bahwa:
Peran Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam
Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan, sangat penting, karena
semua program pembangunan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun
anggaran di Kota Bandar Lampung, selalu dikoordinasikan dengan Pihak
Bappeda, yang menyusun sesuai tingkat kepentingan masing-masing
instansi. (Wawancara Desember 2022).
Dengan demikian bahwa setiap pegawai Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, mempunyai peran masing-masing
dalam mensukseskan kebijakan pembangunan dalam menyusun program
pembangunan berdasarkan kepentingan tersebut, dan hal ini merupakan salah satu
bagian dari pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, melalui sub bagian
keuangan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya yakni membuat
5

konsep perencanaan anggaran dari berbagai rencana kegiatan pembangunan yang


akan dilaksanakan di Kota Bandar Lampung. Perencanaan anggaran khusus pada
sektor pembangunan untuk mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pembangunan dan kuantitas sarana serta prasarana yang ada misalnya kualitas
sarana pendidikan atau sekolah, maka pihak Dinas Pendidikan memerlukan
koordinasi dengan pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kota Bandar Lampung karena itu pihak Bappeda melakukan koordinasi secara
langsung dan terbuka melalui musyawarah atau rapat dengan tujuan
menyampaikan rencana pembangunan diberbagai sector untuk setiap tahun
berikutnya.
Sesuai hasil wawancara dengan Sekretaris Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung mengemukakan sebagai
berikut:
Yah betul. Jadi tupoksi kami disini adalah melakukan perencanaan
anggaran terhadap berbagai program pembangunan yang diajukan dari
berbagai Kelurahan dan SKPD yang diusulkan oleh masing Dinas dan
Desa/Kelurahan. Dalam penyusunan rencana anggaran kemudian kami
melakukan koordinasi teknis dengan pihak Kelurahan dan SKPD terkait
sehingga dapat sinkronisasikan antara Bappeda dengan rencana program
dari Dea/Kelurahan dan SKPD. (Hasil wawancara, Desember 2022).
Dalam penelitian ini penulis memperoleh data bahwa Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) berperan sebagai perencana anggaran di Kota
Bandar Lampung, yang disediakan untuk setiap tahunnya yang sumber dana
Angaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandar Lampung.
Berdasarkan ketersediaan anggaran maka pihak Bappeda Kota Bandar Lampung
melakukan koordinasi perencanaan pembangunan khusunya Desa/Kelurahan dan
SKPD di Kota Bandar Lampung.
Sesuai hasil wawancara dengan Staf pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut:
Kami sebagai staf pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kota Bandar Lampung selalu melaksanakan tugas yang diberikan
kepada kami, karena secara otoritas formal, tugas kami yaitu menyusu
program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Desa/Kelurahan dan
SKPD, yang ada di Wilayah Kota Bandar Lampung, (Hasil wawancara,
Desember 2022).
Karena organisasi itu harus berjalan sebagai suatu sistem, maka bagian-
bagian atau unit-unit yang ada di dalam suatu organisasi harus berjalan sebagai
suatu sistem pula, walaupun setiap unit mempunyai tugas dan sasaran tersendiri,
namun tiap-tiap unit atau bagian-bagian tidak dapat melepaskan diri dari unit atau
bagian yang lainnya. Oleh sebab itu, suatu unit tidak dapat berfungsi dengan baik
tanpa dibantu dengan unit lainnya, atau antara unit terjadi interdependensi. Untuk
itulah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) sangat diperlukan
dalam penyusunan program pembangunan di Kota Bandar Lampung.
6

b. Peran Sebagai Pusat Informasi.


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar
Lampung, merupakan pusat informasi, dalam pelaksanaan perencanaan dan
pembangunan di Kota Bandar Lampung, bukan hanya sebagai symbol yang sering
dikatakan oleh orang yang belum mengetahui kegiatan tersebut, namun dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya merupakan kegiatan yang harus
dilaksanakan mengingat Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kota Bandar Lampung, melaksanakn tugas pokok dan fungsinya sebagai pusat
pegiatan perencaaan dan penyusunan pembangunan yang ada di Kota Bandar
Lampung.
Sesuai hasil wawancara dengan Kepala Sub Bagian Penyusunan Program
Bappeda Kota Bandar Lampung sebagai berikut:
Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar
Lampung merupakan Istansi yang menjadi pusat informasi pembangunan
yang ada di Kota Bandar Lampung Selalu melaksanakan tugas dengan baik
dalam berkoordinasi dengan barbagai Desa/Kalurahan dan Dinas-dinas yang
ada di wilayah Kota Bandar Lampung, untuk memberikan informasi terkait
dengan perencanaan pembangunan yang ada di Kota Bandar Lampung,
(Hasil wawancara, Desember 2022).
Menurut penulis bahwa pentingnya Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) sangat diperlukan dalam penyusunan program pembangunan
di Kota Bandar Lampung, dalam menciptakan efisiensi serta efektivitas
pelaksanan tugas atau pekerjaan dalam mencapai sasaran atau tujuan organisasi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
Sesuai hasil wawancara dengan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut:
Pihak Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar
Lampung merupakan Istansi yang menjadi pusat informasi pembangunan
yang ada di Kota Bandar Lampung Selalu berkoordinasi dengan barbagai
Kalurahan dan Dinas-dinas yang ada di wilayah Kota Bandar Lampung,
untuk memberikan informasi terkait dengan perencanaan pembangunan
yang ada di Kota Bandar Lampung, (Hasil wawancara, Desember 2022).
Menurut penulis bahwa prasyarat penting untuk pelaksanaan penyusunan
program oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), adalah
keterlibatan semua orang dalam bekerja dengan sasaran yang tepat, dan dalam
kesadaran mereka akan nilai sumbangan yang mereka berikan, kemudian syarat
pokok selanjutnya adalah komunikasi yang baik, oleh setiap pelaksana kegiatan
yang diharapkan dapat menghasilkan rencana pembangunan yang sesuai sasaran.
Sesuai hasil wawancara dengan Staf pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, yaitu sebagai berikut:
Setiap Perencanaan pembangunan yang diusulkan dari Desa/Kelurahan dan
SKPD, untuk dilaksanakan musyawarah perencanaan pembangunan
(Musrembang) terlebih dahulu dikoordinasikan dengan pihak Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), sebagai pusat informasi,
agar yang diusulkan dapat diterima sesuai dengan kebutuhan yang
mendesak, (Hasil wawancara, Desember 2022).
7

Dengan demikian bahwa program yang diusulkan dari Desa/Keluragan dan


Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), sudah melalui pemeriksaan oleh pihak
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung,
yang telah dikoordinasikan sehingga dengan koordinasi berfungsi sangat penting
bagi organisasi, apalagi organisasi itu harus berjalan sebagai suatu sistem, sebagai
suatu kesatuan yang bulat dari bagian-bagian (sub-sistem), yang saling
berhubungan, saling menunjang, dan saling bergantung agar tujuan organisasi
tercapai. Berdasarkan hasil wawancara dengan Staf pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, mengemukakan
bahwa:
Kami pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kota Bandar Lampung, umumnya sudah melaksanakan tugas dengan baik,
utamanya melakukan pelayanan kepada instansi yang memerlukan
informasi pembangunan, karena kami selalu diberikan pengarahan dari
pimpinan untuk memberikan informasi ketrkait dengan perencanaan
pembangunan di Kota Bandar Lampung, (Wawancara Desember 2022).
Dari hasil wawancara tersebut, pegawai pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung dalam melaksanakan
tugas, pegawai sudah berupaya melaksanakan tugas setiap hari, secara maksimal
sesuai dengan fasilitas yang tersedia atau yang disediakan oleh pemerintah. Dalam
melaksakan kebijakan pemerintah daerah yang terkait dengan pembangunan, perlu
persiapan secara komprehensif yang dimulai dari kebijakannya itu sendiri,
kemudian sikap dan perilaku sumber daya manusianya dalam hal ini adalah
pegawai pada pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Bandar Lampung, yang harus benar-benar siap, fasilitas pendukung juga yang
harus memadai sesuai rencana.
Sesuai hasil wawancara dengan Staf pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, mengemukakan sebagai berikut:
Dalam pelaksanaan tugas pokok kami, adalah melakukan perencanaan
program kerja tahunan yang kemudian diintegrasikan dengan usulan
program kerja dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Yah
termasuk dengan Desa/Kelurahan yang ada, yang selalu berkoordinasi
dengan Bappeda Kota Bandar Lampung. (Hasil wawancara, Desember
2022).
Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka dapat diketahui bahwa Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung melalui
bagian penyusunan program kerja telah melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
untuk menyusun rencana program kerja tahunan, melakukan koordinasi dengan
Desa/Kelurahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Kota Bandar
Lampung, sehubungan dengan program kerja yang telah diajukan untuk diproses
dan sinkronisasikan program perencanaan pembangunan dari Bappeda Kota
Bandar Lampung.
c. Peran Keputusan-Keputusan Yang Strategi
Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam
Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung, sangat
8

strategis untuk mewujudkan tujuan pembangunan, khususnya di dalam


peningkatan penyusunan rencana kegiatan operasional program kerja dan
penyelenggaraan kegiatan pengelolaan rencana kegiatan tahunan. Sehubungan hal
tersebut maka program kerja yang di usulkan oleh Desa/Kelurahan dan Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD), oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kota Bandar Lampung melakukan verifikasi dalam hal penyusunan
rencana kegiatan operasional program kerja tahunan khususnya pada
Desa/Kelurahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bandar
Lampung, sebelum diputuskan untuk program yang bias dibiayai atau tertunda.
Sesuai hasil wawancara dengan Sekretaris pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, mengemukakan
sebagai berikut:
Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar
Lampung, dalam penyusunan kebijakan dibidang pembangunan, merupakan
keputusan yang sangat strategis untuk mendukung kemajuan pembangunan
di Kota Bandar Lampung, sebagai tugas pokok adalah melakukan
penyusunan perencanaan pelaksanaan program kerja tahunan dan membuat
perencanaan kegiatan pelaksanaan program kerja dan melakukan koordinasi
dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait sehubungan
pelaksanaan program kerja. (Hasil wawancara, Desember 2022)
Betapa pentingnya Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kota Bandar Lampung, dalam penyusunan kebijakan dibidang
pembangunan yang dapat mengintegrasikan Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) di Kota Bandar Lampung, Selain itu pentingnya kebaradaan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) akan nampak sampai sejuah mana
pelaksanaan fungsi dalam mengefektifkan organisasi untuk mencapai tujuan
secara menyeluruh dan bukan pencapaian tujuan bagian-bagian atau unit-unit
organisasi. Hal ini penting karena umumnya aktivitas-aktivitas itu perlu
diintegrasikan dengan aktivitas-aktivitas unit lainnya untuk mencapai tujuan
umum.
Salah satu peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) itu
menjadi penting dalam pembangunan ialah karena adanya perbedaan-perbedaan
kepentingan dalam setiap instansi seperti satuan pekerjaan. Perbedaan-perbedaan
itu memang ada karena keharusan untuk mengadakan pembagian kosekuensi
berorganisasi, mempunyai masing-masing bidang tugas. Itulah sebabnya, tanpa
koordinasi ada kecenderungan atau kemungkinan masing-masing spesialis itu
akan berjalan sendiri-sendiri yang bisa saja menuju keberbagai arah atau tidak
pernah bertemu pada tujuan yang sama.
Sesuai hasil wawancara dengan Kepala Bagian Perencanaan pada Bappeda
Kota Bandar Lampung, mengemukakan sebagai berikut:
Semua usulan perencanaan yang bersumber dari bawah (Desa/Kelurahan
dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)) kami melakukan penyusunan
perencanaan pelaksanaan program kerja tahunan dan membuat perencanaan
kegiatan pelaksanaan program kerja dan melakukan koordinasi dengan
pihak Kelurahan dan pihak SKPD terkait sehubungan pelaksanaan program
kerja. (Hasil wawancara, Desember 2022)
9

Sesuai hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa, salah satu upaya


Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung,
dalam meningkatkan penyusunan kebijakan dibidang pembangunan, yaitu dengan
menyediakan fasilitas on line, hal tersebut menunjukan bukti nyata bahwa Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, telah
berbenah diri dalam meningkatkan kualitas pelayanan melalui penyusunan
kebijakan dibidang pembangunan, dengan menyiapkan fasilitas on line, dengan
demikian bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Bandar Lampung dapat menyesuaikan dengan perkembangan kemajuan saat ini
sebagai wajud tanggung jawab mereka dalam memberikan pelayanan kepada
Satuan Kerja Prangkat Daerah (SKPD).
Sesuai Sesuai hasil wawancara peneliti dengan Staf pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung,
mengemukakan bahwa:
Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar
Lampung, sangat sesuai dengan perkembangan saat ini, karena dengan tugas
Pokok dan Fungsi yang dilaksanakan, dapat menjadi suatu keputusan yang
strategi dalam meningkatkan pembangunan di Kota Bandar Lampung,
(Wawancara Desember 2022).
Kemajuan pembangunan di Kota Bandar Lampung tidak terlepas dari peran
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung,
sebagai salah satu coordinator dalam penyusunan kebijakan dibidang
pembangunan dalam melihat kinerja Daerah, diharapkan dapat meningkatkan
tugas dalam melaksanakan kebijakan pemerintah tentang penyusunan kebijakan
dalam bidang pembangunan. Selain itu juga sebagai penyelenggaraan pelayanan,
secara arif serta bijaksana, meningkatkan motivasi, pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kearah profesionalitas kerja pegawai, guna mendukung kelancaran
pelaksanaan tugas, meningkatkan kediplinan dalam memberikan pelayanan
kepada instansi terkait dengan tugas tersebut.
d. Aspek-Aspek yang menghambat.
Untuk membahas tentang aspek-aspek penghambat Peranan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung, dapat dikemukakan sebagai
berikut:
1. Sumber daya manusia (pegawai) yang ada pada Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bandar Lampung, relative kurang
jumlahnya, sehingga dalam pelaksanaan Penyusunan Kebijakan Dibidang
Pembangunan, sering tidak optimal.
2. Kurangnya berbagai fasilitas pendukung dalam pelaksanaan Penyusunan
Kebijakan Dibidang Pembangunan, seperti keterbatasan computer yang ada
sehingga dapat mengganggu kalancaran pelaksanaan Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan.
3. Katerbatasan sumber daya yang ada pada Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah dalam pelaksanaan Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan di
Kota Bandar Lampung, sehingga pelaksanaan koordinasi sering kurang
optimal, karena terkadang program yang dianggap sangat penting tetapi tidak
10

diakomodir karena pegawai yang ditugaskan untuk berkoordinasi dengan


pihak-pihak terkait mempunyai latar belakang kemampuan yang relative
rendah.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang Peranan Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dalam Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung maka penulis dapat menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1 Peningkatan Peranan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Dalam Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan Kota Bandar Lampung
melalui (a) Secara otoritas formal, telah terlaksana sesuai peranannya (b)
Sebagai pusat informasi, telah menjadi pusat informasi pembangunan, (c)
Keputusan-keputusan yang strategis, perencanaan pembangunan dengan
prinsip buttom up yakni proses penyusunan rencana pembangunan dari
Desa/Kelurahan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) demgan
memperhatikan aspirasi dan kebutuhan yang menjadi skala prioritas,
perencanaan top down dengan prinsip bahwa proses penyusunan rencana
pembangunan di Desa/Kelurahan dan SKPD, perlu bersinergi dengan rencana
strategis di atasnya dan komitmen pemerintahan atasan.
2. Sedangkan aspek-aspek yang menghambat (1) Sumber daya manusia (pegawai)
yang ada pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota
Bandar Lampung, relative kurang jumlahnya, sehingga dalam pelaksanaan
Penyusunan Kebijakan Dibidang Pembangunan, sering tidak optimal. (2)
Kurangnya berbagai fasilitas pendukung dalam pelaksanaan Penyusunan
Kebijakan Dibidang Pembangunan, serta seringnya padam lampu listrik dalam
waktu yang lama. (3) Katerbatasan sumber daya yang ada pada Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dalam pelaksanaan Penyusunan Kebijakan
Dibidang Pembangunan di Kota Bandar Lampung, sehingga pelaksanaan
koordinasi sering kurang optimal.
11

DAFTAR PUSTAKA

Budiman, Arif. 2015, Teori Pembangunan Dunia Ketiga. Jakarta: PT Gramedia


Pustaka Utama.

Djojonegoro. 20166, Teori Sosial Dan Pembangunan Indonesia : Suatu Kajian


Melalui Diskusi. Bandung: Primaco Academika.

Emilia, Emi, 2018, Menulis Tesis dan Disertasi, Alfabeta, Bandung

Garna, Yudistira K. ed. 2019. Tradisi Transformasi Modernisasi dan Tantangan


Masa Depan di Nusantara. Bandung: Program Pascaasarjana Universitas
Padjadjaran.

Gibson, James L, et.al , 2019. Organisasi: Perilaku, Struktur, dan Proses, Jilid I,
Binarupa, Jakarta.

Hadi, 2017, Administrasi Pembangunan, Dalam Pembangunan Nasional,


Gunung Agung, Jakarta.

Handayaningrat, S, 2016, Administrasi Pemerintahan dalam Pembangunan


Nasional. Haji Masagung, Jakarta:

Hasibuan, H. Malayu, SP, 2019, Manajemen Dasar, Pengertian, dan Masalah,


Bumi Aksara, Jakarta

Henry, Nicolas, 2018, Administrasi Negara dan Masalah-Masalah Kenegaraan,


Rajawali Press, Jakarta.

Silalahi, Ulber, 2009, Metode Penelitian Sosial, Refika Aditama, Bandung

Simon, Herbert, A, 2018, Administrasi Behavior, Terjemahan: ST Dianjung, Bina


Aksara, Jakarta.

Siswanto (2017 : 21), Administrasi Pembangunan, Haji Masagung, Jakarta

Siagian, SP. 2017, Proses Pengelolaan Pembangunan Nasional. Jakarta: Haji


Masagung.

Permen Nomor 54 Tahun 2010 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Permendagri 57/2007 tentang Juknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tentang Sistem Perencanaan


Pembanguan Nasional

You might also like