You are on page 1of 8

Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..

Universitas Teuku Umar


Jurnal Laot Ilmu Kelautan
www.jurnal.utu.ac.id/JLIK
ISSN : 2684-7051

Pengaruh Persentasi Substrat Terhadap Pertumbuhan Anakan Mangrove Rhizophora sp.


Di Kawasan Pantai Kuala Samboja Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur

The Effect of Substrate Percentage on Mangrove Growth in the Kuala Samboja Beach Area,
Samboja District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan

Nurfadilah1, Ristiana Eryati1, Rifki Maulana1

1 Jurusan Pengelolaan Sumberdaya Perairan, Universitas Mulawarman

Correspondence : Abstract
* nurfadilah@fpik.unmul.ac.id Mangrove are one of the important ecosystems in coastal areas that
provide great benefits to other ecosystems. Excessive use of mengroves
poses a threat to the growth of mengroves, one of which is the conversion
Keywords :
of land, therefore it is necessary to make efforts to improve the mengrove
Mangrove
Substrat e ecosystem by planting mangroves. However, in the planting process, it is
Growth necessary to match the planting location, including the condition of the
Kuala Samboja substrate. The aim of the research was to determine the percentage of
substrate on the growth of Rhizophora sp. mangrove saplings. This
research was conducted in June _October 2022 on Kuala Samboja beach,
Article Information : East Kalimantan. The research method is a survey method with a
Submited: quantitative approach, measuring the success rate of mangrove life and
Accepted:
analyzing substrate types. Based on the life success rate, the most
Published:
mangrove saplings live at SR stations at 28 ind, ST stations at 20 ind and
DOI: the least success at SD stations at 6 ind. Based on the research location, at
SR and SK stations the silt type is dominated by 51-54%, at SL and ST
stations the substrate type is dominated by silt (46-49%) and fine sand
(39-49%) and at the SD station the substrate type is dominated by sand.
(56%).

PENDAHULUAN pesisir menyebabkan mangrove memiliki banyak


Mangrove merupakan ekosistem yang peranan penting bagi ekosistem lain diantanya
berada area pasang surut air laut sehingga sebagai tempat mencari makan, pemijahan,
memiliki peranan yang sangat penting bagi perlindungan bagi ikan, penahan abrasi, dan
wilayah pesisir. Menurut Rahim & Baderan, penghasil karbon didaerah pesisir. Banyaknya
(2004) mangrove merupakan vegetasi hutan yang peranan mangrove tentunya membuat mangrove
tumbuh di daerah pasang surut, namun dapat juga rentan akan kerusakan dan pemafaatan yang
tumbuh pada terumbu karang, serta dataran karang berlebihan. Salah satu hutan mangrove di wilayah
mati yang ditutupi lapisan pasir, lumpur, atau Kalimantan Timur yang terletak di wilayah Kutai
pantai berlumpur. Pertumbuhan mangrove sangat Kartanegara dengan luas ± 100.000 ha, telah
dipengaruhi oleh kondisi padang surut dan banyak mengalami kerusakan akibat dari
substratnya. penebangan pohon mangrove sebagai alih fungsi
Kondisi mangrove yang berada didaerah lahan tambak.

1
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

Hilangnya ekosistem mengrove di daerah agar pertumbuhan mangrove dapat tumbuh dengan
Kutai Kartanegara tentunya memberikan dampak baik. Beberapa paremater yang menjadi
besar bagi eksositem lain sehingga upaya pertimbagan dalam penanaman mangrove antara
pemulihan eksosistem mangrove telah bayak lain kondisi arus, pasang surut, gelombag, dan
dilakukan. Menurut Yulaikah et al., (2020), hutan iklim (Alwidakdo et al., 2014), Matatula, (2019)
bakau di pantai Ambalat Samboja 74.925 m 2 kondisi salinitas sangat mempengaruhi sebaran
(67,13%) dan di pantai Teritip 36.675 m 2 mangrove. Selain itu menurut (Masruroh &
(32,87%), status hutan mangrove saat ini pada Insafitri, 2020) kondisi substrat sangat
periode 2010 – 2013 telah mengalami perbaikan mempengaruhi keberhasilan pertumbuhan
kembali dari tahun ke tahun (dieback). Perbaikan mangrove. Oleh karena itu penelitian ini dilakukan
mangrove diantaranya yaitu penanaman kembali untuk melihat pengaruh hubungan persentasi
mengrove yang telah rusak, salah satu penanaman sunstrat terahadap pertubuhan mengrove.
mangrove yang telah dilakukan Ritonga et al., METODE PENELITIAN
(2022) di derah Kuala samboja. Hal serupa juga Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni –
dilakukan Dewi et al., (2022) di Kebun Raya Oktober 2022, di pantai Kuala Samboja
Mengrove Gunung Anyar Surabaya dalam upaya Kecamatan Samboja Kabupaten Kutai Kartanegara
rehabilitasi mengrove yang telah rusak dengan Kalimantan Timur (Gambar 1). Analsisi substrat
melakukan penanaman kembali. dilakukan di Laboratorium Geomorfologi Pantai
Namun dalam penanaman kembali Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas
mengrove tentunya memiliki banyak pertimbangan Mulawarman.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian

Metode pengambilan data penelitian pohon mangrove yang hidup ataupun mati pada
menggunakan metode survei dengan pendekatan lokasi penelitian, pengambilan data tingkat
kuantitatif (Winata & Yuliana, 2016). Pengambila keberhasilan sesuai dengan Gambar 2 (Ketut et al.,
data yang dilakukan degan perhitungan tingakt 2019).
keberhasilan penanaman mangrove dan kudisi b. Pengambilan Sampel Sedimen
substrat. Metode penelitian yang dilakukan sebagai Pengambilan sedimen dilakukan untuk
berikut : mengetahui tipe substrat yang ada di lokasi
a. Tingkat Keberhasilan (Survical Rate) penelitian dengan menggunakan metode core
Pada pengambilan data Survival Rate, metode yang sampling dengan alat sederhana yakni pipa paralon
digunakan yakni metode survei dengan cara yang ditancapkan sedalam 30 cm pada lokasi
mangrove yang ditanam 50 anakan pada setiap penelitian. Sampel sedimen dibagi menjadi 3
stasiun, kemudian melakukan perhitungan jumlah lapisan berukuran 10cm dan disimpan pada plastik
anakan mangrove yang ada pada lokasi penelitian kemudian dikeringkkan dan dibawa ke
selama sebulan setalah penanaman. Hal ini Laboratorium untuk dianalisis menggunakan
dilakukan untuk melihat perkembangan jumlah Shieve Mesh (Alkautsar et al., 2022).
2
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

Gambar 2. Titik sampling sedimen

Pengambilan sampel sedimen dilakukan Tabel 1. Kriteria Penilaian Tingkat Keberhasilan


untuk mengetahui jenis substrat dengan ananliss Kriteria Persentase (% )
butiran sedimen yang telah diambil. Dalam
Berhasil >75%
penelitian yang dilakukan, pengambilan sedimen
dilakukan pada lima titik pada lokasi penelitian Kurang berhasil 50-75%
pada saat air laut surut. Hal ini dilakukan untuk Tidak berhasil <50%
menghindari kekeliriuan atau tertukarnya sampel
Sumber : Mulalinda et al., (2018).
penelitian dan setiap titik diberi nama yang
berbeda-beda. Pada sampel bagian dekat bibir
Rumus untuk mengetahui nilai persentase Survial
pantai diberi nama SB (sampel sedimen bawah),
Rate, rumus yang digunakan sebagai berikut :
ST (sampel sedimen tengah), SA (sampel sedimen
atas atau dekat laut ), SL (sampel sedimen bagian
JTH
kiri menghadap ke laut), SR (sampel sedimen Survival Rate (SR) ¿ X 100 %
JTT
bagian kanan menghadap ke laut). Pemberian
Dimana :
nama juga dilakukan pada setiap lapisan yang akan
JTH : Jumlah Tanaman yang Hidup
dianalisis, karena pada metode yang digunakan,
JTT : Jumlah Tanaman Total (Mulalinda et al.,
sampel sedimen yang didapatkan dibagi menjadi 3
2018) (Farhaby & Anwar, 2021).
lapisan yakni lapisan 1 (atas), 2 (tengah) dan 3
(bawah) dengan ukuran sampel 10cm (Alkautsar et
al., 2022).
Analisis data dilakukan untuk mendapatkan hasil 2. Butir Sedimen
yang telah dilakukan pada penelitian. Menurut Septiana (2012), analisis butir
sedimen dilakukan untuk mengetahui tipe butiran
sedimen pada lokasi penelitian yang dilakukan
1. Tingkat Keberhasilan (Survival Rate) untuk mengetahui tipe substrat pada lokasi
Penelitian yang dilakukan menggunakan penanaman mangrove. Metode yang digunakan
metode pengukuran Survival Rate dengan kriteria adalah metode pengayakan yang merupakan
penilaian sebagai berikut : metode pengklasifikasi butiran yang telah
dibagikan menjadi satu atau beberapa kelompok
(grain) yang dipisahkan (Tabel 2). Ukuran butir
tertentu yang dapat melewati saringan disebut
batas butir, sehingga saringan memiliki ukuran
butir atau lubang (Zulfikar, 2010).

3
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

Tabel 2. Skala Udden dan Wenworth


No Ukuran (mm) Keterangan
>256 Boulder (batu besar)
256-64 Cobble (bongkahan batu)
64-4 Pebble (kerakal)
4-2 Granule (kerikil)
2-1 Very coarse sand (pasir sangat kasar)
1-0,5 Coarse sand (pasir kasar)
0,5-0,25 Medium sand (pasir agak kasar)
0,25-0,125 Fine sand (pasir halus)
0,125-0,625 Very fine sand (pasir sangat halus)
0,625-0,0039 Silt (lanau)
<0,0039 Clay (lempung)
Sumber: Hutabarat dan Evans, (1984).

Wentworth dalam Rifardi (2008), Berdasarkan hasil wawacara lokasi penelitian


mengemukakan bahwa ukuran butir sedimen yakni telah mengalami abrasi sejak 7 tahun lalu sehingga
boulder (batuan) dengan ukuran butir lebih besar untuk mengatasi permasalahan tersebut maka program
dari 256 mm, granula (kerikil) dengan diameter 2 ilmu kelautan antara lain melakukan penanaman
mm sampai 256 mm, pasir sangat kasar (very mangrove atau restorasi mangrove pada daerah yang
rough sand) berdiameter mm, kasar pasir 0,5-1 mengalami erosi pantai untuk mengurangi atau
mm, pasir halus diameter 0,125-0,5 mm, pasir meminimalisir terjadinya erosi di kemudian hari.
sangat halus diameter 0,0625-0,125 mm, lanau Kawasan restorasi mangrove yang terletak di wilayah
(silt) diameter 0,002-0,0625 mm, dan Solute pesisir Kuala Samboja pada koordinat 1°01'40.5"S
kurang dari 0,0005 mm. 117°06'50.3"BT merupakan lokasi penelitian. Di area
pencarian juga banyak terdapat aktivitas penangkapan
HASIL DAN PEMBAHASAN ikan seperti penangkapan udang dan penangkapan
A. Karakter Perairan Lokasi kepiting.Di sekitar area pencarian juga terdapat
Kecamatan Samboja memiliki banyak potensi sejumlah gubuk nelayan yang digunakan untuk
diantaranya daerah penangkapan dan wisata pantai . beristirahat setelah melakukan aktivitas melaut.
Pantai Kuala Samboja merupakan pantai yang sering
dikunjungi wisatawan maupun penduduk lokal karena B. Tingkat Keberhasilan Hidup (Survival Rate)
kebersihan dan keindahannya. Keadaan pantai Kuala Pengambilan data untuk tingkat keberhasilan
Samboja tidak lepas dari kata mengkhawatirkan. (Survival Rate) anakan mangrove dilakukan pada 5
Memang, garis pantai yang bebas kerikil lebih tahan stasiun yang mewakili posisi arah mata angin meliputi
terhadap gelombang laut yang menyebabkan abrasi di daerah kiri, kanan, laut, darat dan tengah lokasi
beberapa wilayah pantai. (BPS, 2022). penanaman mangrove mangrove. Adapun hasil
tingkat keberhasilan hidup mangrove dapat dilihat
pada gambar dibawah ini.

4
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

ST 20

SL 10
Lokasi

SD 6

SK 17

SR 28

0 5 10 15 20 25 30
Tingkat Keberhasilan hidup anakan mangrove (ind)
Keterangan: SR : Stasiun Kiri ; SK : Staisun Kanan; SD : Stasiun arah Darat
SL : Stasiun arah Laut; dan ST : Stasiun Tengah

Gambar 1. Tingkat Keberhasilan Hidup Mangorve

Jumlah anakan mangrove yang berhasil hidup dilokasi sebanyak 6 individu hal ini disebabkan karena
penelitian berdasakan gambar 1, paling banyak aktivitas manyakarat yang dekat dengan darat dan
ditemukan pada stasiun SR sebayak 28 ind, ST kondisi substrat yang tidak mendukung pertumbuhan
sebanyak 20 ind dan stasiun SK sebanyak 17 ind mangrove.
sedangkan paling sedikit ditemukan pada stasiun SD
sebanyak 6 ind dan stasiun SL sebanyak 10 ind. Sedangkan pada stasiun dekat dengan laut jumlah
Jumlah anakan mangrove yang tumbuh di stasiun SR anakan yang dapat bertahan hidup sebanyak 10 ind,
lebih banyak hidup karena kondisi stasiun tersebut hal ini disebabkan karena pengaruh pasang surut dan
berada disebelah kiri dimana daerah tersebut berada arus yang menerjang anakan sehingga tidak dapat
dekat dengan ekosistem mangrove sehingga bertahan meskipun jenis substrat pada stasiun tersebut
kemungkinan terdapat pengaruh nutrient dari memenuhi pertumbuhan mangrove (Gambar 2).
ekosistem mengrove dan jenis susbtrat. Menurut
Ridwan et al., (2018), pertumbuhan mangrove salah C. Kondisi Substrat
satunya dipengaruhi oleh kondisi nutrient.
Hasil analisis sedimen yang telah dilakukan, tipe
Jumlah anakan mangrove di stasiun SK yang berada
substrat pada lokasi penelitian yakni bertipe pasir
di daerah dekat dengan aktifitas masyarakat tidak
kasar dan dapat di golongkan berpasir, karena dari
begitu banyak yang bertahan dari 50 anakan yang
hasil analisis pada sedimen ditemukan persentase
ditanam hanya 17 anakan saja yang dapat bertahan.
terbesar di setiap titik sampling sedimen di dominasi
Hal ini disebabkan karena lokasi penanaman yang
oleh pasir kasar dan kurang cocok dengan jenis
dekat dengan aktfitas nelayan berupa aktifitas
mangrove yang di tanam pada lokasi rehabilitasi
penangkapan dan pendaratan perahu nelayan. Akibat
yakni jenis Rhizophora sp. Hasil analisi sedimen pada
aktifitas manusia dapat mempengaruhi keberhasilan
ke lima lokasi penelitian didapatkan enam jenis butir
pertumbuhan mangrove (Lamane et al., 2020). Hal
sedimen pada setiap lokasi dapat dilihat pada gambar
yang sama pada jumlah anakan yang dapat bertahan
dibawah ini.
hidup di stasiun dekat dengan darat jauh lebih sedikit

5
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

Keterangan: SR : Stasiun Kiri ; SK : Staisun Kanan; SD : Stasiun arah Darat


SL : Stasiun arah Laut; dan ST : Stasiun Tengah

Gambar 2. Persentasi Butir Sedimen di Lokasi Penelitian

Berdasakan diatas menunjukkan persentasi butir pada stasiun SL kemungkinan menyebebkan


sedimen pada setiap stasiun tidak jauh berbeda pertumbuuhan anakan mangrove tidak dapat
pada umumnya setiap stasiun didominasi sunstrat tumbuh dengan stabil. Jenis anakan yang ditanam
ukuran 0,075 mm termasuk jenis substrat lanau. dilokasi yaitu jenis Rhizophora sp. yang dapat
Pada stasiun SR dengan jumlah terbanyak tumbuh pada substrak berlumpur berpasir
individu anakan yang berhasil hidup (20 ind) (Lewerissa et al., 2018).
didiminasi 54% jenis substrat lanau, 27% pasir Kondisi substrat pada stasiun SD yang dekat
sangat halus, 17% pasir halus, dan 2% pasir kasar. dengan darat banyak didominasi jenis substrat
Hal yang sama juga ditemukan pada stasiun SK berpasir sebesar 56%, pasir sebesar 35%, pasir
jenis susbtrat tidak berbeda jauh dengan statiun SR kasar 5% dan 4% jenis kerikil. Dominansi jenis
dimana 51% jenis subsrtat lanau, 29% jenis pasir substrat berpasir dilokasi SD kemungkinan
halus, dan 17 % pasir kasar. Menurut Sari et al., meyebabkan rendahnya keberhasilan hidup anakan
(2017) menemukan jenis susbstrak yang banyak mangrove dilokasi tersebut. Menurut Rakhmadi et
ditemukan di ekosistem mangrove yaitu jensi al., (2019) jika kondisi substrat lanau dan liat
lanau sebesar 69,89% dan pasir sebesar 29,88%. maka akan mempengaruhi tegakan menjadi lebih
Hal berbeda dengan daerah stasiun SD yang rapat.
merupakan stasiun dekat dengan darat dan SL
stasiun yang dekat dengan laut. Jenis sedimen KESIMPULAN
yang ditemukan pada stasiun dekat laut hampir Pertumbuhan anakan mangrove sangat
didominasi jenis pasir halus dimana didapatkan dipengaruhi jenis substrat dan lokasi penanaman
49% jenis lanau, 46 % jenis substrat pasir halus, mangrove. Jenis substrat yang baik untuk
4% pasir kasar, dan 1% kerikil. Jenis substrat pasir pertumbuhan anakan mangrove Rhizophora sp.
lebih besar ditemukan di daerah surut terendah yaitu jensi lumpur dan lanau, sedangkan lokasi
atau daerah dekat dengan laut hal ini sesuai dengan penanaman mangrove sangat mempengaruhi
penelitian Riniatsih & Kushartono, (2009) jenis tingkat keberhasilan pertumbuhan. Berdasakan
susbstrat didaerah pesisir mendekati laut persentasi tingkat keberhasilan hidup anakan mangrove
pasir semakin besar. Besarnya persentasi pasir paling banyak hidup pada stasiun SR sebesar 28

6
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

ind, stasiun ST sebesar 20 ind dan paling sedikit Bioma : Berkala Ilmiah Biologi, 23(2), 143–
keberhasilan hidup di stasiun SD sebesar 6 ind. 148.
Berdasarkan lokasi penelitian pada stasiun SR dan https://doi.org/10.14710/bioma.23.2.143-
SK didominasi jenis lanau sebesar 51-54%, pada 148
stasiun sl dan ST didominasi jenis substrat lanau Ketut, I., Primantara, E., Darmadi Dan I, A. A.
(46-49%) dan pasir halus (39-49%) serta pada K., & Ginantra, K. (2019). Pertumbuhan
stasiun SD jenis substrat didominasi jenis pasir Beberapa Jenis Bibit Tanaman Mangrove
(56%). Sebagai Bibit Siap Tanam Di Balai Karhutla
Wilayah Jawa Bali Nusa Tenggara Growth
SARAN of Several Species of Mangrove Seedlings
As Seeds Ready for Planting in, Karhutla
Saran penelitian selanjutnya untuk mengetauhi Centre of Java,. Simbiosis, 6–10.
struktur sedimen pada beberapa stasiun http://ojs.unud.ac.id/index.php/simbiosis
pembanding lokasi lain yang ada di Kalimantan Lamane, S. A., Fatchiya, A., & Satria, A. (2020).
Timur dan pengambilan sampel sedimen Perilaku nelayan suku Bajo dalam
bedasarkan kedalaman sedimen. pemanfaatan hutan mangrove secara lestari
di Bungku Selatan Kabupaten Morowali.
DAFTAR PUSTAKA Jurnal Penyuluhan, 16(02), 224–239.
Lewerissa, Y. A., Sangaji, M., & Latumahina, M.
Alkautsar, M. D., Suryono, C. A., & Pratikto, I. B. (2018). Pengelolaan Mangrove
(2022). Korelasi antara Ukuran Butir Berdasarkan Tipe Substrat Di Perairan
Sedimen Non Pasir dengan Kandungan Negeri Ihamahu Pulau Saparua (Mangrove
Bahan Organik di Perairan Morodemak, Management Based on Type of The
Kabupaten Demak. Journal of Marine Substrate at Ihamahu Waters Saparua
Research, 11(3), 391–398. Island). Jurnal TRITON, 14(1), 1–9.
https://doi.org/10.14710/jmr.v11i3.35020 Masruroh, L., & Insafitri, I. (2020). PENGARUH
Alwidakdo, A., Azham, Z., & Kamarubayana, D. JENIS SUBSTRAT TERHADAP
L. (2014). Studi Pertumbuhan Mangrove KERAPATAN VEGETASI Avicennia
Pada Kegiatan Rehabilitasi Hutan Mangrove marina DI KABUPATEN GRESIK.
Di Desa Tanjung Limau Kecamatan Muara Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan Dan
Badak Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal Perikanan, 1(2), 151–159.
AGRIFOR, 13(1), 11–18. https://doi.org/10.21107/juvenil.v1i2.7569
BPS, K. (2022). Kutai Kartanegara Dalam Angkat Matatula, J.-. (2019). Keragaman Kondisi
2022. Kutai Kartanegara Dalam Angkat Salinitas Pada Lingkungan Tempat Tumbuh
2022, 16(1). Mangrove di Teluk Kupang,NTT. Jurnal
https://doi.org/10.25104/mtm.v16i1.840 Ilmu Lingkungan, 17(3), 425.
Dewi, S. A. K., Roesli, M., Hidayat, M., https://doi.org/10.14710/jil.17.3.425-434
Sumarso, Wibowo, S. S., Nugroho, B., Mulalinda, P., Zainul Arifin, M., Akhmad
Asep, H., Adi, W. P., & Iswahyudi, G. Tauladani, S., Kalesaran, J., Politeknik
(2022). Penanaman Kembali Hutan Kelautan dan Perikanan Bitung Jl Tandurusa
Mangrove Sebagai Upaya Pelestarian Po Box, D., & Sulawesi Utara, B. (2018).
Lingkungan Pada Kebun Raya Mangrove Pojok Riset. 15(1).
Gunung Anyar Surabaya. Jurnal Rahim, S., & Baderan, D. W. K. (2004). Hutan
Pengabdian Kepada Masyarakat, 3(2), 40– Mangrove dan Pemafaatannya (Issue 1).
50. Rakhmadi, A., Astuty, S., Gumilar, I., &
Farhaby, A. M., & Anwar, M. S. (2021). Tingkat Pamungkas, D. W. (2019). Kesesuaian
Keberhasilan Penanaman Mangrove Pada Kondisi Bioekologi Ekosisten Mangrove
Lahan Bekas Tambang Timah Di Desa Rebo Sebagai Kawasan Rehabilitasi Mangrove di
Kabupaten Bangka Sebagai Bentuk Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon
Pemanfaatan Lahan Dalam Wilayah Hutan Jawa Barat. Jurnal Perikanan Dan
Mangrove Di Pesisir Timur Pulau Bangka. Kelautan, 10(1), 1–7.

7
Jurnal Laot Ilmu Kelautan, Vol. ... (..)

Ridwan, M., Suryono, & Azizah, R. (2018).


Nutritional content study of the mangrove
ecosystem of the Semarang Coastal
Watershed of Semarang City. Journal of
Marine Research, 7(4), 283–292.
Riniatsih, I., & Kushartono, E. W. (2009).
Substrat dasar dan parameter oseanografi
sebagai substrat Dasar dan parameter
oseanografi sebagai penentu keberadaan
gastropoda dan bivalvia di Pantai Sluke
Kabupaten Rembang. Ilmu Kelautan, 14(1),
50–59. www.ik-ijms.com
Ritonga, I. R., Suyatna, I., Eryati, R., Bulan, D.
E., Paputungan, M. S., Suryana, I.,
Kusumaningrum, W., Nurfadilah, N., Novia,
R., & Ahmad, A. (2022). Penanaman
Rizophora mucronata Sebagai Kepedulian
Lingkungan Pesisir Di Desa Kuala Samboja,
Kalimantan Timur. Jurnal Abdi Insani, 9(3),
934–944.
https://doi.org/10.29303/abdiinsani.v9i3.678
Sari, A. N., Harso Kardhinata, E., & Mutia, H.
(2017). Analisis Substrat Di Ekosistem
Kampung Nipah Desa Sei Nagalawan
Serdang Bedagai Sumatera Utara. 3(2),
2017. http://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink
Septiana, A. (2012). Pemisahan Partikel Dengan
Metode Pengayakan. Tsffaunsoed2010.
Winata, A., & Yuliana, E. (2016). Tingkat
keberhasilan penanaman pohon mangrove
(kasus: Pesisir Pulau Untung Jawa
Kepulauan Seribu). Jurnal Matematika,
Saint, Dan Teknologi, 17(1), 29–39.
Yulaikah, D., Akhmad, & Sonja V.T. Lumowa.
(2020). Pemantauan Dieback Mangrove Di
Pantai Ambalat Samboja Dan Pantai Teritip,
Kalimatan Timur. Seminar Nasional
Pendidikan Matematika, Sains, Geografi,
Dan Komputer, 291–298.

You might also like