You are on page 1of 7

ISSN 2685-0605

Analisis Risiko Keterlambatan Proyek Di Kabupaten Aceh Tengah


Wina Khairunnisa Fitra1 Anita Rauzana2* Mahmuddin3
1
Mahasiswa, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111, Indonesia
Jalan Syech Abdurrauf No.7 Koperlma Darussalam Banda Aceh 23111, Indonesia
2,3
Jurusan Teknik Sipil, Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 23111, Indonesia
Jalan Syech Abdurrauf No.7 Koperlma Darussalam Banda Aceh 23111, Indonesia
1
wina.nisa@mhs.unsyiah.ac..id *, 2anrauzana@unsyiah.ac.id, 3mahmuddin@unsyiah.ac.id
*Corresponding author

Abstract

There are several constructions in Aceh Tengah Regency that have experienced deviations between the initial planning
and the result in terms of time, cost and quality. There was many obstacles which influence the performance of a
project which therefore, inevitably, become the cause of the delays in the process of completing a project. This study
was aimed at determining the risk factors that affect the time performance of project development in Aceh Tengah. This
study was conducted by analysing perception data obtained from questionnaires from contractor respondents. The data
of this study derived from primary and secondary data collection. The primary data were collected from questionnaires
which were distributed to 57 respondents who were qualified as K1, K2, K3 and M1 contractors in Aceh Tengah. While
the secondary data were in the form of supporting theories taken from books, journals and other literature. The method
used in analysing the data were the Severity Index which was used to determined the level of probability and risk
impact followed by a risk matrix which used to measure the level of the risks. The results of this study showed that
there were 4 dominant risk factors and 20 description of the risk factors which belonged to the medium and high
categories, namely 2 factors with medium categories are in the field of the design factor and construction factor. As
well as 2 factors with high categories found in the financial factors section. Where these four factors have an impact on
project time, namely the occurrence of delays or even the project can be stopped. This will increase costs so as to create
a loss for the contractor.

Keywords: Risk, Construction Project, Delay, Severity Index

Abstrak
Terdapat beberapa proyek pembangunan di Kabupaten Aceh Tengah mengalami penyimpangan antara perencanaan
awal baik dari segi waktu, biaya maupun kualitas hasil yang dicapai. Banyak kendala yang mengganggu keterlambatan
suatu proyek yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya keterlambatan dalam proses penyelesaian suatu proyek.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor risiko yang mempengaruhi keterlambatan waktu pembangunan proyek
di Aceh Tengah dengan menganalisis data persepsi yang diperoleh dari kuesioner dengan responden kontraktor. Sumber
data dalam penelitian ini berasal dari data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan dari kuesioner yang
disebarkan kepada 57 responden yang terkualifikasi sebagai kontraktor K1, K2, K3 serta M1 di Aceh Tengah.
Sedangkan data sekunder berupa teori pendukung dari buku, jurnal dan literatur lainnya. Metode pengolahan data yang
digunakan adalah metode Severity Index untuk mengetahui tingkat probabilitas dan dampak risikonya dan dilanjutkan
dengan menggunakan matriks risiko untuk mengetahui tingkat risikonya. Hasil dari penelitian ini berupa 4 bagian
faktor risiko dengan 20 uraian faktor risikonya, ada 4 faktor risiko dominan yang tergolong dalam kategori menengah
dan tinggi yaitu 2 faktor kategori menengah terdapat pada bagian faktor desain dan faktor konstruksi serta 2 faktor
dengan kategori tinggi terdapat pada bagian faktor finansial. Dimana keempat faktor ini berdampak terhadap waktu
proyek yaitu terjadinya keterlambatan atau bahkan proyek dapat terhenti. Hal ini akan adanya penambahan biaya
sehingga membuat suatu kerugian bagi kontraktor sendiri.

Kata kunci: Risiko, Proyek Konstruksi, Keterlambatan, Severity Index

1. Pendahuluan Aceh Tengah ialah salah satu kabupaten


di provinsi Aceh dimana memiliki potensi tinggi
dalam perkembangan sektor pariwisatanya,
Journal of The Civil Engineering Student 99
Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105
ISSN 2685-0605

yang mana dibutuhkan adanya peningkatan Lokasi penelitian dilakukan pada


infrastuktur sarana dan prasarana untuk pembangunan konstruksi gedung di Kabupaten
kepentingan serta kenyamanan masyarakat Aceh Tengah. Objek yang diamati merupakan
setempat maupun wisatawan. Hal ini justru kontraktor-kontraktor kualifikasi kecil (K1, K2,
menarik perhatian banyak orang untuk dapat dan K3) serta kualifikasi menengah satu (M1)
terjun dalam dunia bisnis jasa konstruksi. Tak yang pernah terlibat pada pelaksanaan proyek
heran pula banyak sekali bermunculan konstruksi gedung di Aceh Tengah.
kontraktor muda dimana ada diantaranya tidak
2.1.1 Jenis dan sumber data penelitian
memiliki latar pendidikan yang sangat paham
betul akan risiko proyek konstruksi. Risiko Data yang didapatkan dalam penelitian ini
merupakan kondisi yang timbul dari berupa data primer dan data sekunder. Data
ketidakpastian dengan kemungkinan terjadinya primer, ialah data yang diolah dan digunakan
akan menimbulkan akibat yang merugikan. langsung untuk mencaoai tujuan penelitian,
Selain itu, risiko proyek adalah keadaan proyek sedangkan data sekunder berfungsi sebagai data
yang timbul dari ketidakpastian tentang waktu pendukung dalam proses pengolahan data
peristiwa tertentu, yang apabila terjadi maka primer.
akan menyebabkan dampak fisik dan keuangan 2.1.2 Data Primer
yang merugikan untuk mencapai tujuan proyek,
yaitu: biaya, waktu dan kualitas proyek [1]. Pada penelitian ini, data data yang ada
didapatkan melalui survey dengan menyebarkan
Identifikasi risiko adalah langkah untuk kuesioner/angket
mengidentifikasi risiko yang mempengaruhi
pengelolaan terhadap kontrak konstruksi serta 2.1.3 Data Sekunder
karakteristiknya. Identifikasi risiko merupakan Pada penelitian ini, data-data sekunder yang
langkah berulang, karena risiko baru dapat dijadikan data atau informasi berasal dari data
muncul selama kegiatan konstruksi [2]. Dampak proyek, kemudian studi literatur seperti
yang dimaksud ialah sebagai pengaruh atau penelitian terdahulu, jurnal- junal hingga
akibat. Keputusan-keputusan yang di ambil oleh beberapa referensi lainnya.
para atasan biasanya memiliki konsekuensi
tertentu baik itu positif dan negatif. Dampak 2.2 Populasi dan Sampel
juga merupakan rangakaian tindak lanjut dari Dalam penelitian ini populasinya merupakan
penerapan pengendalian internal. Seorang kontraktor kualifikasi kecil yaitu K1, K2 dan K3
pemimpin yang handal harus mampu serta kualifikasi menengah satu (M1) yang
memprediksi bagaimana keputusan akan berada di Aceh Tengah. Pada data yang
mempengaruhi [3]. diperoleh berdasarkan laman Indokontraktor
Maka dari itu banyak pembangunan yang didapatkan 122 Kontraktor kualifikasi kecil
mengalami hambatan sehingga menyebabkan (K1,K2,K3) dan 11 Kontraktor kualifikasi
keterlambatan proyek sampai menyebabkan menengah satu (M1). Maka dari itu jumlah
suatu kerugian. Keterlambatan proyek keseluruhan untuk populasi penelitian ini yaitu
konstruksi dipahami sebagai peningkatan sebanyak 133 kontraktor.
periode pelaksanaan hingga penyelesaian Jumlah responden yang dijadikan sampel
konstruksi sebagaimana ditentukan dalam berdasarkan rumus slovin adalah sebanyak 57
dokumen kontrak yang telah direncanakan dan kontraktor kualifikasi kecil (K1,K2,K3) dan M1
disepakati sebelumnya. Keterlambatan adalah (menggunakan nilai error 10%) dari 133
kurangnya tingkat produktivitas, dan tentu saja populasi yang terdapat dalam data
semua ini berujung pada pemborosan dana [4]. Indokontraktor. Berdasarkan hasil hitungan
Adapun tujuan diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
untuk mengetahui faktor resiko yang dominan 𝑁 133
𝑛 = (𝑁×𝑒 2 )+1 = (133×0.102 )+1 = 57.08 ≈ 57
terjadi terhadap keterlambatan waktu serta
dampak-dampaknya pada proyek kontrusi di Diketahui : n merupakan Sampel; N ialah
Kabupaten Aceh Tengah. banyak responden; serta e = Nilai error 10%.
2. Metode Penelitian 2.2.1 Teknik Pengambilan Sampel
2.1 Lokasi dan Objek Penelitian

Journal of The Civil Engineering Student 100


Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105
ISSN 2685-0605

Untuk pengambian sampel pada penelitian 1. Pertama, mencari nilai korelasi antara
ini menggunakan metode non probability bagian-bagian “butir” alat ukur penelitian
sampling dengan teknik purposvie sampling dengan skor total yaitu penjumlahan skor
dengan pemilihan responden tertentu. Dimana
setiap otem dengan menggunakakan
responden ini sendiri dipilih berdasarkan kriteria
yang sudah ditentukan bahwa responden persamaan (1).
tersebut memegang peran penting pada proyek (1)
konstruksi gedung di Kabupaten Aceh Tengah.
2.3 Teknik Pengambilan Data
Dimana, rhitung ialah koefisien korelasi, X
Dalam penelitian ini data dikumpulkan adalah jumlah skor item nomor soal ganjil, Y
dengan menggunakan cara penyebaran merupakan jumlah skor item nomor soal genap ,
kuesioner secara langsung kepada responden n adalah jumlah responden.
dan mereka yang terpilih menjadi responden
merupakan sampel penelitian dengan memenuhi 2. rTabel diambil nilai 0.2201 dengan jumlah
kriteria yang ada. sampel (n) = 57 perusahaan dengan
menggunakan tingkat signifikasi untuk uji
2.3.1 Kuesioner dua arah karena penelitian ini belum
Kuesioner disebarkan secara langsung memiliki hipotesis pasti.
kepada perusahaan penyedia jasa/kontraktor Uji validitas kuesioner ini dilakukan dengan
yang telah ditentukan sebelumnya. Jenis cara melihat perbandingan antara nilai rhitung
kuesioner yang digunakan yaitu: dengan rTabel yaitu jika, rhitung> rTabel berarti
1. Kuesioner A dikatan valid dan rhitung< rTabel berarti tidak valid.
Kuesioner A ini mengandung data pribadi 2.4.2 Uji Reliabilitas
responden, dimana disediakan pertanyaan
atau pernyataan yang tujuannya untuk Cronbach’s Alpha digunakan sebagai
mengetahui karakteristik responden. motede dalam analisis reabilitas pada penekitian
Responden dari penelitian ini adalah ini. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara
kontraktor dari instansi yang telah bersamaan terhadap keseluruhan butir
ditentukan. Adapun pertanyaan atau pertanyaan untuk lebih dari satu variabel.
pernyataan yang diberikan yaitu nama Pengujian dengan Cronbrach’s Alpha dikatakan
responden, jabatan, jenis kelamin, umur, baik jika memiliki nilai r11 > 0,60.
pengalaman kerja dan pendidikan terakhir. Rumus yang digunakan mencari nilai
2. Kuesioner B reliabilitas dengan metode Cronbach Alpha
Kuesioner B ini berisi pertanyaan atau adalah sebagai berikut:
pernyataan untuk mendapatkan pendapat
• Varians skor tiap-tiap item dengan rumus:
atau opini para responden terkait (∑ 𝑋𝑖 )
2
pemahaman terhadap risiko-risiko yang ∑ 𝑋𝑖2 −
𝑁
𝑆𝑖 = (2)
mungkin terjadi dan dapat mempengaruhi 𝑁
keterlambatan waktu pada proyek • Penjumlahan varians semua item dengan
pembangunan di Kabupaten Aceh Tengah. rumus:
∑ 𝑆𝑖 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 +… + 𝑆𝑛 (3)
2.4 Teknik Pengambilan Data
• Varians total dengan rumus:
Pengujian kualitas data dilakukan pada data (∑ 𝑋𝑡 )2
∑ 𝑋𝑡2 −
𝑁
primer yaitu rancangan kuesioner yang telah 𝑆𝑡 = (4)
𝑁
dibuat sebelumnya. Pengujian ini dilakukan • Menghitung nilai alpha dengan rumus :
untuk mengetahui tingkat kelayakan pertanyaan 𝑘 ∑𝑆
dalam setiap kuesioner yang akan disebar. 𝑟11 = (𝑘−1) (1 − 𝑆 𝑖) (5)
𝑡
Apabila data memenuhi kedua jenis uji tersebut, • Derajat kebebasan menggunakan rumus:
selanjutnya akan dilakukan analisis data. 𝑑𝑘 = 𝑛 − 1 (6)
2.4.1 Uji Validitas
Dimana: 𝑆𝑖 adalah varians skor tiap-tiap item,
Berikut ini merupakan tahapan Uji validitas 𝑋𝑖2 ialah jumlah kuadrat item Xi, kemudian
dalam penelitian ini: (∑ 𝑋𝑖 )2 adalah jumlah item Xi dikuadratkan,

Journal of The Civil Engineering Student 101


Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105
ISSN 2685-0605

∑ 𝑆𝑖 ialah jumlah varians skor tiap-tiap item, Setelah itu, analisis data dilakukan dengan
lalu 𝑆𝑡 adalah varians total, ∑ 𝑋𝑡2 yaitu jumlah menggunakan matriks risiko, dimana matriks ini
kuadrat X total , (∑ 𝑋𝑡 )2 adalah jumlah X total akan menunjukkan tingkatan faktor risiko yang
dikuadratkan, r11 merupakan nilai reliabilitas, k dominan sebagai diabaikan (negligible), rendah
yaitu jumlah item, dk ialah derajat kebebasan (low),menengah(medium), tinggi (high),
serta N merupakan jumlah responden. ekstrim (extreme). Hasil kuesioner dilakukan
pengolahan data dengan metode nilai untuk
mempermudah dalam penentuan peringkat
2.5 Analisis Data risikonya baik itu terhadap dampak maupun
Berdasarkan analisis data, didapatkan probabilitas.
dampak risiko yang memiliki kategori pada
masing-masing bagian pelaksanaan dan
waktunya. Risiko yang berkategori tinggi
disebut sebagai risiko yang signifikan atau
dominan terhadap pelaksanaan dan waktunya.
Nilai risiko ini sendiri didapatkan dari hasil
perkalian antara pelaksanaan (probability)
dengan waktu (Impact). Nilai risiko pelaksanaan
dengan waktu bisa dilihat pada tabel 1 dan tabel
2 dibawah ini:
Tabel 1.Penilaian Probabilitas Risiko Gambar 1 Matriks Risiko
Nilai Probabilitas Kemungkinan 3. Hasil dan Pembahasan
Variabel Risiko (%)
3.1 Data Responden dan Perusahaan
5 Sangat Sering 80 ≤ - < 100
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan
4 Sering 60 ≤- < 80 jangka waktu dua bulan, yakni pada bulan Juli
3 Kadang-kadang 40 ≤ - < 60 hingga Agustus 2022. Dari hasil penyebaran
kuesioner diperoleh jumlah dan persentase
2 Jarang 20 ≤ - < 40 risiko sesuai dengan tingkatannya. Data diolah
1 Sangat Jarang 0 ≤ - < 20 untuk menjawab pertanyaan yang menjadi
tujuan dalam penelitian ini. Kuesioner
disebarkan secara langsung oleh penulis kepada
Tabel 2. Penilaian Dampak Risiko Waktu pihak perusahaan kontraktor. Pada penelitian ini
responden yang terlibat adalah perusahaan
Nilai Dampak Kemungkinan penyedia jasa konstruksi kualifikasi kecil (K1,
Variabel Risiko (Hari) K2 dan K3) serta kualifikasi menengah satu
(M1) di Kabupaten Aceh Tengah. Kuesioner A
5 Sangat Besar ≥ 30 berisi informasi mengenai gambaran umum
4 Besar 20 ≤ - < 30 objek penelitian berupa karakteristik responden
dan data perusahaan. Adapun rincian
3 Sedang 10 ≤ - < 20 karaktersitik responden yang berada pada
2 Kecil 5 ≤ - < 10 penelitian ini ialah: pendidikan terakhir,
pengalaman kerja, jabatan dan data data
1 Sangat Kecil <5 perusahaan seperti kualifikasi. Hasil dari
Data yang digunakan yaitu hasil dari kuisioner A dapat dilihat pada diagram beriku:
kuesioner responden. Langkah pertama adalah
melakukan analisa menggunakan rumus severity
index lalu mengelompokkannya berdasarkan
besar probabilitas dan dampaknya. Perhitungan
probabilitas dan dampak menggunakan rumus
Severity Index sebagai berikut :
∑4𝑖=0 𝑎𝑖 𝑥𝑖
𝑆𝐼 = (100%) (7)
4 ∑4𝑖=0 𝑥𝑖

Journal of The Civil Engineering Student 102


Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105
ISSN 2685-0605

Data yang didapatkan dari hasil penyebaran


kuesioner diolah dengan aplikasi Microsoft
Excell kedalam bentuk tabel kemudian diolah
sedemikian rupa guna mendapatkan rekapitulasi
nilai Severity Index dan tingkatan faktor risiko
yang dapat dilihat berdasarkan gambar 4.
3.3.2 Matriks Risiko
Matriks risiko dibuat berdasarkan tingkatan
setiap risiko yang telah diolah datanya dan
menghasilkan nilai faktor setiap risiko.
Rekapitulasi tingkatan risiko terdapat pada
gambar 4. Berdasarkan gambar 4 tersebut,
Gambar 2. Rekapitulasi Karakteristik selanjutnya matriks risiko dapat digambarkan
Responden
berdasarkan hasil data yang telah dianalisis.
Sebagaimana yang terlihat pada gambar 5.

3.2 Hasil Pengujian Kualitas Data

Gambar 3. Rekapitulasi Data Perusahaan

3.2.1 Uji Validitas


Pengujian menggunakan uji validitas,
dimana nilai rtabel diambil dengan nilai α = 0,1
dan n = 57, diperoleh rtabel = 0,2201. Pada
penelitian ini, tiap butir pertanyaan dalam
kuesioner untuk penilaian tingkat risiko
keterlambatan waktu proyek pembangunan Gambar 4. Rekapitulasi Faktor Risiko
memenuhi kriteria atau valid serta dapat
digunakan sebagai alat ukur.
3.2.2 Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas untuk keseluruhan
kriteria diperoleh nilai koefisien korelasi r11 >
0,60. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa kuesioner pada penelitian ini adalah
reliabel dan dapat digunakan sebagai alat ukur
pada penelitian ini.
3.3 Hasil Pengujian Kualitas Data Gambar 5. Matriks Nilai Faktor Risiko

3.3.1 Hasil Pengujian Kualitas Data 3.4 Pembahasan

Journal of The Civil Engineering Student 103


Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105
ISSN 2685-0605

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 4 faktor Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
risiko yang dominan dengan kategori menengah Anwar (2014) dan Farhan (2017).
dan tinggi, yaitu :
3. Estimasi biaya yang tidak sesuai/rendah
1. Terjadi perbedaan gambar perencanaan
Faktor risiko ini teranalisis merupakan kategori
sipil
faktor risiko tinggi (high). Estimasi biaya
Faktor risiko ini teranalisis merupakan kategori merupakan kumpulan hitungan biaya yang
faktor risiko menengah (medium). Gambar diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan
adalah sarana komunikasi yang penting antara atau pekerjaan dengan syarat atau kontrak yang
perencanaan dan implementasi. Gambar ini telah disepakati. Jika perhitungan ini tidak tepat,
harus cukup rinci agar nantinya pelaksana dampaknya adalah meningkatnya resiko
proyek dapat dengan mudah memahami apa sehingga dapat menyebabkan keterlambatan
yang perlu dilakukan. Pembesaran dan dalam pengerjaan proyek, seperti kesulitan
penyesuaian gambar pesanan dalam ukuran dan membayar pekerja yang ada, pembelian material
ruang lingkup bagian-bagian yang akan dan persewaan peralatan akan sulit sehingga
dikerjakan seringkali menyebabkan mengakibatkan kerugian bagi kontraktor.
penyimpangan antara gambar rencana teknis Kesalahan dapat terjadi dalam perhitungan
dan kondisi di lapangan. Jika ada perbedaan estimasi biaya karena kontraktor sulit
gambar, desainnya sendiri harus diperbaiki atau mendapatkan data yang memadai dari dokumen
diubah. Oleh karena itu, hal ini dapat proyek, terdapat ketidaksesuaian dan tidak
menyebabkan keterlambatan dan meningkatkan adanya kejelasan antara gambar, rencana kerja
biaya proyek. Hal-hal yang dapat dilakukan dan ketentuan kontrak. Merencanakan waktu
untuk menghindari faktor risiko tersebut adalah pelaksanaan untuk perkiraan biaya yang singkat
redesign akibat perubahan engineering, juga dapat membuat kontraktor melakukan
pengajuan permohonan perpanjangan waktu kesalahan saat menghitung biaya proyek. Untuk
akibat perubahan engineering, dan koordinasi itu, kontraktor harus memilih evaluator yang
pengukuran dengan gambar desain antara berpengalaman dan mampu mengantisipasi
kontraktor, konsultan, dan owner. Hasil ini risiko yang akan timbul selama pelaksanaan
selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh proyek guna mendapatkan estimasi biaya yang
Darmawia, dkk (2020) dan Safrizal, dkk (2019). akurat serta melakukan review RAB dan rapat
koordinasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan
2. Kerusakan/keterlambatan/kehilangan
penelitian Anita Rauzana, dkk (2022) dan
material
Safrizal, dkk (2019).
Faktor risiko ini teranalisis merupakan kategori
4. Kesulitan/keterlambatan pembayaran
faktor risiko menengah (medium). Material
merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan Faktor risiko ini teranalisis merupakan kategori
suatu proyek konstruksi. Tidak jarang terjadi faktor risiko tinggi (high). Umumnya, setiap
banyak kerusakan/ kerugian/ keterlambatan proyek membutuhkan dana awal untuk memulai
material. Dengan kata lain, keterlambatan kegiatan. Kontraktor mungkin tidak dapat
pengiriman material dari luar. Hal ini bisa menyelesaikan proyek jika arus kas perusahaan
terjadi dikarenakan kondisi lalu lintas yang tidak stabil. Manajemen keuangan proyek
padat dan rusaknya akses jalan menuju lokasi bertujuan untuk memaksimalkan modal proyek
proyek. Kerugian akibat pencurian material dan mengelola modal yang terakumulasi dengan
seperti besi, semen dan material lainnya juga baik. Masalah keuangan ini dapat menyebabkan
sering terjadi di lokasi konstruksi. Risiko ini keterlambatan dan kerugian proyek seperti
dapat menyebabkan keterlambatan kemajuan kesulitan atau keterlambatan pembayaran.
yang telah dibuat, atau bahkan penghentian Konsekuensinya ialah proyek dapat tertunda
proyek dan menyebabkan biaya proyek penyelesaiannya dan merugikan banyak pihak
tambahan. Untuk menghindari kekurangan seperti sub-kontraktor dan pemasok material.
material dan material, perlu dilakukan Ketika sub-kontraktor dan pemasok mengalami
pengecekan secara berkala, percepatan personel keterlambatan pembayaran, mereka yang
keamanan proyek, menyiapkan material dan memiliki sumber daya manusia terbatas harus
pemesanan dengan baik terlebih dahulu, serta mengurangi tenaga kerjanya atau berhenti
mengevaluasi mekanisme pemesanan material. bekerja sampai pembayaran diterima dari
kontraktor. Oleh karena itu, dana merupakan
Journal of The Civil Engineering Student 104
Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105
ISSN 2685-0605

faktor penting yang harus distabilkan baik 5. Daftar Pustaka


melalui pinjaman bank maupun dengan mencari
sumber dana lain. Dan juga bisa dikaitkan [1] Dexamulya. 2021.“Manajemen Risiko
dengan pemiliknya. Hasil penelitian ini sejalan Pada Proyek Pembangunan Industri
dengan penelitian Anita Rauzana, dkk (2022). Furniture (Meuble) Pt. Kasura Indonesia di
Gondang Kabupaten Nganjuk”. Laporan
4. Kesimpulan dan Saran Magang, 15.
4.1 Kesimpulan
[2] Abraham, Hendrita. 2016. “Analisa Faktor-
Berdasarkan dari hasil analisis yang telah Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Waktu
dilakukan oleh penelitian ini maka dapat Pelaksanaan Proyek Konstruksi di Wilayah
disimpulkan bahwa, peristiwa risiko yang Surabaya”. Jurnal Rekayasa Teknik Sipil,
berpengaruh terhadap keterlambatan waktu Vol. 03 No 3. P. 55-63.
proyek pembangunan di Kabupaten Aceh
Tengah yaitu diperoleh empat variabel faktor [3] Irwan. 2018.“Dinamika dan Perubahan
risiko yaitu dari faktor alam, faktor desain, Sosial Pada Komunitas Lokal”,Yogyakarta,
faktor finansial, dan faktor konstruksi. Dari 27.
keempat faktor tersebut diuraikan menjadi 20
(dua puluh) uraian faktor risiko. Ada 4 faktor [4] Asmarantaka, N.S. 2014.”Analisis Resiko
dominan yang teranalisis masuk dalam kategori yang Berpengaruh Terhadap Kinerja
risiko menengah dan tinggi, adapun yang Proyek pada Pembangunan Hotel Batiqa
termasuk dalam faktor risiko menengah yaitu Palembang”. Jurnal Teknik Sipil dan
faktor akibat dari terjadi perbedaan gambar Lingkungan, Vol. 2 No 3. P. 483-491.
perencanaan sipil dan
kerusakan/keterlambatan/kehilangan material.
Kemudian untuk faktor risiko kategori tinggi
yaitu estimasi biaya yang tidak sesuai atau
rendah dan kesulitan/keterlambatan
pembayaran. Dari keempat faktor risiko
dominan tersebut memiliki dampak terhadap
kinerja waktu proyek pembangunan di
Kabupaten Aceh Tengah, yaitu proyek akan
mengalami suatu keterlambatan atau bahkan
dapat terhenti. Hal ini akan membuat proyek
tersebut mengalami penambahan biaya yang
akan merugikan kontraktor itu sendiri. Tak
hanya itu, pihak lain pun juga akan merasakan
dampaknya, seperti pekerja dan supplier.
4.2 Saran
Dari hasil analisis yang telah dilakukan di
atas maka dapat diberikan saran untuk untuk di
masaya yang akan datang terutama untuk
mengembangkan penelitian ini, disarankan
untuk menambah jumlah sampel atau responden
dan juga faktor peristiwa risiko dalam penelitian
selanjutnya agar memperoleh informasi yang
lebih variatif. Selain itu, diharapkan kontraktor
mampu melaksanakan proyek konstruksi sesuai
dengan timeline yang telah direncanakan dan
disepakati sebelumnya, dengan mengkaji secara
cermat faktor-faktor penyebab keterlambatan
pelaksanaan proyek, sehingga dapat mengatasi
kendala seperti resiko keterlambatan di masa
depan.

Journal of The Civil Engineering Student 105


Volume 5, Nomor 1, April 2023, Halaman 99-105

You might also like