Professional Documents
Culture Documents
441
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 441-450
Schwartz, Milton & Burge (Badri, 2006) terhadap kejenuhan kerjapada guru, dengan
menjelaskan bahwa lingkungan yang tidak 159 responden guru dari 12 sekolah yang ada
sehat dan nyaman akan menurunkan tingkat di Jakarta, penelitian ini mengukur besarnya
produktivitas maupun moral pegawai dukungan sosial yang diterima guru akan
sehingga akan mempengaruhi tujuan berpengaruh mengurangi kejenuhan kerja
organisasi. yang dialaminya. Dengan membandingkan
Salah satu faktor yang tidak kalah guru yang berstatus belum menikah,
penting dalam mempengaruhi kejenuhan cenderung lebih tinggi mengalami
kerja di tempat kerja adalah dukungan kejenuhan kerja dibandingkan dengan yang
sosial, istilah dukungan sosial secara umum berstatus menikah. Hal ini dapat dikaitkan
digunakan untuk mengacu pada penerimaan dengan dukungan sosial yang diperoleh
rasa aman, peduli, penghargaan atau guru pada mereka yang menikah, adanya
bantuan yang diterima seseorang dari orang dukungan dari pasangan akan membantu
lain atau kelompok. Berikut kutipannya : mengurangi kejenuhan kerja yang dialami.
“Social support isgenerally used to refer to Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
the perceivedcomfort, caring, esteem or help dukungan sosial berpengaruh negatif dan
a personreceives from other people or signifikan terhadap kejenuhan kerja pada
groups” (Sarafino, 2006). guru, artinya semakin besar dukungan sosial
Pegawai tidak hanya membutuhkan yang diperoleh akan mengurangi level
dukungan dari atasan saja, tetapi juga kejenuhan kerja yang dialami guru.
membutuhkan dukungan dari sekelilingnya Menurut Smith & Sarafino (2011),
keluarga dan teman kerja, dengan dukungan sosial terbagi menjadi empat
banyaknya tugas yang harus mereka lakukan aspek, dukungan emosional, dukungan
dan juga terkadang harus rela berkerja instrumental, dukungan informasi dan
lembur, maka dari itu dukungan sosial yang dukungan penghargaan.
baik akan membantu untuk meningkatkan Berdasarkan pembahasan diatas,
kinerja pegawai, tetapi apabila kurangnya maka peneliti tertarik untuk mengetahui
dukungan sosial maka akan mempengaruhi bagaimana pengaruh antara lingkungan
kinerja individu tentunya. Kurangnya kerja dan dukungan sosial terhadap
dukungan sosial didalam lembaga maupun kejenuhan kerja, adapun hipotesis dari
dari luar lembaga bisa menjadi penyebab penelitian ini sebagai berikut:
dari kejenuhan kerja (Poerwandari, 2010). 1. H1 : Ada pengaruh antara Lingkungan
Dukungan sosial merujuk pada Kerja terhadap Kejenuhan kerja.
kenyamanan, kepedulian, harga diri, atau H0 : Tidak ada pengaruh antara
segala bentuk bantuan lainnya yang diterima Lingkungan Kerja terhadap Kejenuhan
dari orang lain atau kelompok. Oleh karena kerja
itu, adanya dukungan sosial membuat 2. H1 : Ada pengaruh antara Dukungan
individu merasa yakin bahwa dirinya dicintai, Sosial terhadap Kejenuhan kerja
dihargai sehingga dapat mengurangi gejala H0 : Tidak ada pengaruh antara
kejenuhan kerja yang dialaminya. Sebaliknya Dukungan Sosial terhadap Kejenuhan
tidak adanya dukungan sosial dapat kerja.
menimbulkan ketegangan dan 3. H1 : Ada pengaruh antara Lingkungan
meningkatkan terjadinya kejenuhan kerja Kerja dan Dukungan Sosial terhadap
pada individu (Purba, 2007). Melalui survei Kejenuhan kerja.
dalam penelitian yang pernah dilakukan oleh H0 : Tidak ada pengaruh antara
Purba,Yulianto& Widyanti(2007), yang Lingkungan Kerja dan Dukungan Sosial
meneliti tentang pengaruh dukungan sosial terhadap Kejenuhan kerja.
Lingkungan Kerja dan Dukungan Sosial Terhadap Kejenuhan Kerja 443
(Silvia Angreani)
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 441-450
HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Hipotesis
Tabel 1. Hasil Uji Analisis Regresi Model Penuh
Variabel F Hitung F Tabel R2 P
Lingkungan Kerja (X1)
Dukungan Sosial (X2) 13.286 3.13 0.284 0.000
Kejenuhan Kerja (Y)
Hasil uji regresi model penuh pada pengaruh signifikan yaitu dengan nilai F =
tabel 1 menunjukkan, F hitung > F table yang 13.286, R2 = 0.284 dan P = 0.000. Hal tersebut
artinya yaitu lingkungan kerja dan dukungan bermakna bawah hipotesis mayor dalam
sosial terhadap kejenuhan kerja memiliki penelitian ini diterima.
Pada tabel 4, dapat diketahui bahwa lingkungan kerja non fisik (X1B) dengan
faktor lingkungan kerja fisik (X1A) dengan koefesien beta (β)=-0.351 serta nilai t
koefesien beta (β) = 0.553 serta nilai t hitung= -2.471> t tabel = 1.666 dan nilai p=
hitung= 4.479> t tabel = 1.666 dan nilai 0.016, memiliki hubungan negatif yang
p=0.000 memiliki hubungan signifikan signifikan dengan kelelahan emosional
dengan kelelahan emosional (Y1A) dan (Y1A).
Tabel 5. Hasil Uji Analisis Regresi Parsial Terhadap Aspek Depersonalisasi (Y1B)
Aspek Beta (β) t Hitung t Tabel P
Lingkungan kerja fisik (X1A) 0.574 4.713 1.666 0.000
Lingkungan kerja non fisik (X1B) -0.131 -0.935 1.666 0.353
Dukungan Emosional (X2A) 0.127 0.989 1.666 0.327
Dukungan Instrumental (X2B) 0.369 1.050 1.666 0.298
Dukungan Informasi (X2C) -0.531 -1.620 1.666 0.110
Dukungan Penghargaan (X2D) -0.243 -1.603 1.666 0.114
Pada tabel 5, dapat diketahui bahwa = 4.713 > t tabel = 1.666 dan nilai p =0.000
faktor lingkungan kerja fisik (X1A) dengan memiliki hubungan signifikan dengan
koefesien beta (β) =0.574 serta nilai t hitung depersonalisasi (Y1B).
Tabel 6. Hasil Uji Analisis Regresi Parsial Terhadap Aspek Penurunan Prestasi Pribadi (Y1C)
Aspek Beta (β) t Hitung t Tabel P
Lingkungan kerja fisik (X1A) -0.017 -0.334 1.666 0.740
Lingkungan kerja non fisik (X1B) -0.052 -0.884 1.666 0.380
Dukungan Emosional (X2A) -0.098 1.806 1.666 0.076
Dukungan Instrumental (X2B) 0.171 1.149 1.666 0.255
Dukungan Informasi (X2C) 0.796 5.750 1.666 0.000
Dukungan Penghargaan (X2D) -0.007 -0.113 1.666 0.911
adalah ketika harus duduk lama di meja yang mempengaruhi pekerja, lingkungan kerja
dipenuhi dengan tumpukan pekerjaan yang sehat dan baik dapat membantu
sepanjang hari terkadang membuat jenuh, produktivitas kerja dan membantu pegawai
bosan dan juga merasa pusing jika menatap dalam menikmati perkerjaan mereka, tetapi
layar komputer dalam waktu lama, selain itu apabila situasi lingkungan kerja tidak baik
juga duduk terlalu lama dengan posisi yang dan tidak mendukung, maka akan
sama dalam waktu lama dapat membuat mempengaruhi pegawai dalam bekerja dan
otot-otot terasa sakit. Dalam penelitian yang juga motivasi untuk bekerja akan menurun.
dilakukan Strek (Badri, 2006), menerangkan Berdasarkan aspek penurunan prestasi
bahwa pegawai mengharapkan adanya pribadi, dapat dilihat bahwa faktor
lingkungan kerja yang nyaman yang bisa dukungan informasi (X2C) memiliki
memanjakan karyawan dalam bekerja. hubungan yang signifikan dengan kualitas
Dalam penelitian yang dilakukan (Y1C). Dalam penelitian yang dilakukan oleh
Sutrisno (2010), lingkungan kerja juga dapat Poerwandri (2010), kurangnya dukungan
diartikan keseluruhan sarana dan prasarana sosial didalam lembaga maupun dari luar
kerja yang ada di sekitar karyawan yang lembaga bisa menjadi penyebab dari
sedang melakukan pekerjaan yang dapat kejenuhan kerja.
mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
lingkungan kerja meliputi tempat bekerja, dilakukan maka penelitian ini dapat
fasilitas, pencahayaan, ketenangan, disimpulkan bahwa ada pengaruh antara
termasuk juga hubungan kerja antara orang- lingkungan kerja dan dukungan sosial
orang yang ada di tempat tersebut. terhadap kejenuhan kerja pada pegawai
Berdasarkan aspek depersonalisasi, PDAM Tirta Kencana di Samarinda.
dapat dilihat bahwa faktor lingkungan kerja Peneliti menyadari bahwa peneliti
fisik (X1A) memiliki hubungan negatif yang masih banyak kekurangan dan kelemahan
signifikan dengan kualitas (Y1B). Artinya sehingga masih jauh dari sempurna.
lingkungan kerja fisik mempunyai pengaruh Kelemahan dari penelitian ini adalah kurang
yang tidak searah dengan depersonalisasi. mendapat data subjek secara mendalam
Artinya penurunan lingkungan kerja fisik dikarenakan penelitian ini menggunakan
akan berpengaruh pada peningkatan metode kuantitatif berupa skala. Serta
depersonalisasi, demikian pula sebaliknya penyebaran skala yang tidak bisa secara
apabila lingkungan kerja fisik semakin langsung dilakukan, sehingga peneliti tidak
memadai akan berpengaruh pada mengetahui apakah peneyebaran dilakukan
penurunan depersonalisasi. Penelitian yang benar-benar sesuai target, sehingga di nilai
diakukan Baron dan Greenberg (Katarini, kurang efektif dikarenakan kurang adanya
2011) ada dua faktor yang dipandang pegawasan mengisi skala yang membuat
mempengaruhi munculnya kejenuhan kerja, kurang optimal. Dalam skala ini aitem-aitem
yaitu eksternal dan internal. Adapun salah yang ada dalam skala masih ada beberapa
satu faktor eksternal yang dapat aitem yang dinyatakan gugur, penggunaan
mempengaruhi kejenuhan kerja seseorang skala terpakai yang terdapat kekurangan
berasal dari lingkungan kerja, lingkungan sehingga perlu ditinjau dengan try out
kerja merupakan salah satu penyebab dari terlebih dahulu dan pernyataan aitem yang
keberhasilan dalam melaksanakan suatu masih bersifat umum belum
pekerjaan, tetapi juga dapat menyebabkan menggambarkan spesifik dalam variabel.
suatu kegagalan dalam pelaksanaan suatu Serta penyebaran skala yang tidak diawasi
pekerjaan, karena lingkungan kerja dapat juga kurang mampu menjangkau
Lingkungan Kerja dan Dukungan Sosial Terhadap Kejenuhan Kerja 448
(Silvia Angreani)
PSIKOBORNEO | Volume 8 No 3 | June 2020: 441-450
Purba, J., Yulianto, A., & Widyanti, E. (2007). Sedarmayanti. (2011). Tata kerja dan
Pengaruh dukungan sosial terhadap produktivitas kerja. Bandung: Mandar
kejenuhan kerja pada guru. Dosen Maju.
Fakultas Psikologi Universitas Sugiyono. (2016). Metode penelitian
Indonusa Esa Unggul, Jakarta. kuantitatif, kualitatif, dan D&D
Santoso, S. (2018). Menguasai statistik (cetakan ke-23). Bandung: Alfabeta.
dengan SPSS 25. Jakarta: PT. Elex Sutrisno, E. (2010). Manajemen sumber daya
Media Komputindo. manusia. (edisi 1, cetakan ke-2).
Sarafino, E. P., & Smith, T. W. (2012). Health Jakarta: Prenada Media Group.
Psychology: Biopsychosocial Widarjono, A. (2015). Analisis multivariat
Interactions. University of Colorado, terapan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
New Jersey. Winarsunu, T. (2010). Statistika dalam
penelitian psikologi dan pendidikan.
Malang: UMM Press.