Professional Documents
Culture Documents
DOI: https://doi.org/10.36729/jam.v8i1
ABSTRAK
Latar belakang Diabetes Melitus adalah penyakit metabolik yang disebabkan karena masalah pada
tubuh dalam memproduksi insulin. Pada pasien diabetes melitus yang memiliki kadar gula darah
tinggi bisa menyebabkan timbulnya ulkus.Ulkus diabetes merupakan kejadian luka yang timbul pada
penderita diabetes melitus akibat dari gangguan pembuluh darah kecil dan gangguan pembuluh darah
besar. Tujuan: melakukan perawatan luka dengan metode moist wound healing pada pasien diabetes
melitus tipe II dengan masalah gangguan integritas jaringan. Metode: Desain penelitian ini
menggunakan metode kualitatif dalam bentuk studi kasus dengan pendekatan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi serta
dokumentasi. Studi kasus ini memfokuskan perawatan luka dengan mengajarkan perawatan luka dan
pemberian pendidikan kesehatan tentang diabetes melitus. Subjek studi kasus berjumlah 2 pasien
diabetes melitus tipe II dengan masalah gangguan integritas jaringan Hasil: Hasil penelitian
menunjukan pemberian tindakan keperawatan luka dengan metode moist wound healing berpengaruh
secara efektif untuk penyembuhan luka. Saran: Perawatan luka metode moist wound healing efektif
digunakan dalam mempercepat penyembuhan luka pada diabetes melitus tipe II.
Setelah dilakukan perawatan luka moist lalu, klien mengatakan sejak ± 2 bulan
wund healing selama kurang ebih 30 yang lalu sebelum masuk rumah sakit,
menit, kemudian penulis menanyakan pasien mengatakan ada luka di kakinya
respon klien. yang tak kunjung sembuh dan semakin
besar. TD : 120/80 mmhg, RR : 20x/m, N :
HASIL PENELITIAN 114x/m, S : 36,7oc, BB : 55 kg, TB : 155
Pasien I cm, kesadaran composmentis.
Klien Ny. S, berusia 60 tahun, berjenis Diagnosa keperawatan yang muncul
kelamin perempuan, sudah berkeluarga, adalah gangguan integritas kulit, intervensi
pendidikan terakhir SD, beragama islam, pada gangguan integritas kulit yaitu
sudah tidak bekerja. Tidak ada riwayat perawatan luka.
anggota keluarga lain yang mengalami Perawatan luka adalah suatu
diabetes. Klien mengatakan sudah tindakan untuk mempercepat proses
menderita diabetes sejak 12 tahun yang penyembuhan luka dan mencegah supaya
lalu, klien mengatakan sejak 7 hari tidak terjadi infeksi pada luka. Teknik
sebelum masuk rumah sakit, pasien perawatan luka terdiri dari perawatan luka
mengeluh luka pada kakinya tak kunjung secara konvensional dan modern. Metode
sembuh. Sebelumnya pasien sudah pernah perawatan luka yang berkembang saat ini
dilakukan operasi pada luka dikakinya. TD ialah perawatan luka dengan menggunakan
:110/70 mmhg, RR : 22x/m, N : 97x/m, S prinsip moisture balance dengan metode
:36,7oc, BB : 48 kg, TB : 150 cm, moist wound healing/modern dressing.
kesadaran composmentis. Diagnosa Perawatan luka moisture balance/modern
keperawatan yang muncul adalah dressing/moist wound healing bertujuan
gangguan integritas kulit, intervensi pada menjaga suhu agar tetap lembab dan
gangguan integritas kulit yaitu perawatan menjaga luka agar tidak terkontaminasi.
luka. (Subandi & Sanjaya, 2020). Implementasi
Pasien II keperawatan yang pertama dilakukan
Klien Ny. M, berusia 57 tahun, berjenis adalah memonitor karakteristik luka pada
kelamin perempuan, sudah berkeluarga, pasien I dan pasien II. Monitor
pendidikan terakhir SMA, beragama islam, karakteristik luka dilakukan dengan cara
sudah tidak bekerja. Tidak ada riwayat mengukur panjang luka, lebar luka dan
anggota keluarga lain yang mengalami kedalaman luka dengan menggunakan
diabetes. Klien mengatakan sudah mistar dan cutton bud steril, selanjutnya
menderita diabetes sejak 12 tahun yang
menilai warna serta ada tidaknya bau pada luka bagian luas sampai bersih dari
luka. kotoran, setelah itu buang kassa tersbut
Peneliti melakukan implementasi kedalam plastik sampah, kemudia ambil
keperawatan memonitor karakteristik luka kassa steril basahi dengan NaCl 0,9%
selama 3 hari pada pasien I dan pasien II. dengan menggunakan pinset, bersihkan
Implementasi hari pertaman dilakukan area luka bagian dalam, keringkan daerah
pada tanggal 12 Maret 2021. Pada pasien I luka dan pastikan area daerah luka bersih
didapatkan hasil panjang luka berukuran 9 dari kotoran, pasang kassa steril pada area
cm, lebar 5 cm, dan kedalaman 1 cm, luka sampai tepi luka, fiksasi balutan
warna luka merah sekitar 20 % sedangkan menggunakan plaster atau balutan sesuai
hitam 80 %, terdapat pus produktif (-), kebutuhan.
luka terlihat basah, terdapat jaringan Hasil yang didapat setelah
nekrotik. Pada pasien II didapatkan hasil menerapkan tindakan perawatan luka pada
panjang luka 13 cm, lebar 7 cm dan pasien I selama tiga hari berturut-turut,
kedalaman 1 cm, warna luka merah 40% luka sedikit mengering, pus berkurang.
sedangkan hitam 10%, terdapat pus Sedangkan pada pasien II setelah
produktif (+), luka terlihat basah, serta dilakukan tindakan perawatan luka selama
terdapat jaringan nekrotik. Respon kedua tiga hari berturut-turut didapatkan hasil,
klien saat dilakukan pengkajian sangat luka tampak lembab serta pus berkurang.
baik dan kooperatif. Menurut Maria et al, dalam jurnal
Setelah dilakukan immplementasi tahun 2018 tentang “Efetivitas Perawatan
pada pasien I dan pasien II penulis dapat Luka Teknik Balutan Wet-Dry dan Moist
membandingkan bahwa antara pasien I dan Wound Healing pada Penyembuhan Ulkus
pasien II terdapat perbedaan berupa ukuran Diabetik” yang menggunakan metode
luka, jumlah pus, serta warna luka. balutan kasa “wet-Dry (basah kering).
Implementasi keperawatan kedua yaitu Dengan (p-value 0,0004) dengan total 33
perawatan luka, tindakan ini bertujuan responden dibagi 18 responden
untuk mencegah terjadinya infeksi, menggunakan wet-dry dan 15 responden
membersihkan luka dan mencegah menggunakan perawatan luka moist wound
perluasan luka. Implementasi perawatan healing. Berdasarkan hasil penelitian yang
luka dimulai dengan membuka perban telah dilakukan dengan menggunakan
lama, selanjutnya membilas luka dengan metode hydrocoloid dressing Ternyata
cairan NaCl 0,9%, kemudian dengan didapatkan bahwa dengan teknik moist
menggunakan pinset bersihkan area sekitar wound healing lebih cepat proses
selama 3 hari berturut-turut selama kurang integritas kulit dengan cara perawatan luka
lebih 30 menit, luka tampak lembab dan metode modern dressing karena metode ini
pus berkurang. aman dan baik untuk proses penyembuhan
luka karena mengurangi rasa nyeri, balutan
SARAN lembab, dan nyaman
Dapat meningkatkan kualitas
asuhan keperawatan penderita Diabetes
Mellitus Tipe II dengan masalah gangguan
DAFTAR PUSTAKA
Dengan, T., & Integritas, G. (2020). Nursing Care In Mellitus Type 2 Diabetes With Network
Integrity Disturbance Problems ( Study In The Melati Space General Hospital Bangil
Pasuruhan Area ) Introduction Diabetes Mellitus Is A Metabolic Disease
Characterized By High Blood Sugar Levels ( Hype. 1(1), 20–27.
Devi, R., Parmin, & Aswira, Z. (2019). Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus
Yang Mengalami Masalah Kerusakan Integritas Kulit Dengan Penerapan
Keperawatan Luka Modern Dressing Di Ruangan Kenari Rsu Anutapura Palu 2018.
Jurnal Ilmiah Kedokteran, 6(2), 58–70.
Dinkes Prov Sumsel. (2018). Profil Kesehatan Tahun 2018. Dinas Kesehatan Palembang, 72,
10–13.
Fitria, E., Nur, A., Marissa, N., & Ramadhan, N. (2017). Karakteristik Ulkus Diabetikum
Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Rsud Dr. Zainal Abidin Dan Rsud Meuraxa
Banda Aceh. Buletin Penelitian Kesehatan, 45(3), 153–160.
Https://Doi.Org/10.22435/Bpk.V45i3.6818.153-160
Karuniawan, A. M. (2016). Uji Efek Penyembuhan Luka Sayat Ekstrak Ikan Toman. Jurnal
Mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran Untan, 1–13.
Kustianingsih, P. A. (2016). Upaya Perawatan Kerusakan Integritas Kulit Pada Pasien
Diabetes Melitus. Jurnal Ikesma, 8(2), 1–17.
Kirana, S., Rosa, D., Udiyono, A., Kusariana, N., & Dian, L. (2019). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Timbulnya Gangren Pada Pasien Diabetes
Malita Sari, M. M. (2018). Gambaran Pengelolaan Gangguan Integritas Kulit/Jaringan
Pada Pasien Post Op Debridement Atas Indikasi Ulkus Dm Pedis Dextra Di Desa
Lungge Kabupaten Temanggung. 1(2).
Mamesah, F. P. ., Runtuwene, M., & Katuuk, M. (2019). Hubungan Motivasi Intrinsik
Dengan Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii Di Puskesmas Ranotana
Weru. Jurnal Keperawatan, 7(1), 1–7. Https://Doi.Org/10.35790/Jkp.V7i1.24330
Nari, J. (2019). Asuhan Keperawatan Anak Engan Kasus Gastroenteritis Aakut Dalam Upaya
Pemenuhan Kebutuhan Cairan Dan Elektrolit Di Ruangan Anak Rsud Dr. M.
Haulussy. Global Health Science, 4(1), 159–164.
Ose, M. I., Utami, P. A., & Damayanti, A. (2018). Efektivitas Perawatan Luka Teknik
Balutan Wet-Dry Dan Moist Wound Healing Pada Penyembuhan Ulkus Diabetik.