You are on page 1of 5

Drowning/ Tenggelam

Submersi (Submersion) → seluruh tubuh


Immersi (Immersion) → hanya kepala

1. Primer → meninggal di AIR, ditemukan di air

a. WET

i. Paru : basah → terisi air

dibagi berdasarkan lokasinya :

air asin → udem pulmo

air tawar → ventrikel fibrilasi

b. DRY

i. Paru : kering → air tidak sempat masuk → mekanisme spasme laring →


udah dibunuh sebelum masuk ke air

klasifikasi:

Immersion drowning → ada riwayat mabuk/alkohol → mekanisme vagal


reflex

2. Sekunder → Riw. tenggelam

PENUNJANG

1. Diatom

adalah makhluk air

Tujuan : WET/DRY?

positif → WET

Cara pemeriksaan :

a. Getah paru/longsap proof → gaboleh kalau udah busuk, hanya berlaku pada
jenazah yang BARU TENGGELEM/fresh

b. Destruksi asam → pada jenazah sudah busuk → periksa SST → wet


drowning → plankton (+)

2. Elektrolit darah

Drowning/ Tenggelam 1
Tujuan → ASIN/TAWAR?
Cara pemeriksaan :

a. Gettler test → periksa CHLORIN (Cl)

AsIn → kanan < kiri

TawAr → kanan > kiri

Drowning can be defined as death caused by submersion in a liquid.

mechanism of death in acute drowning is irreversible cerebral anoxia


the most important physiological consequence of drowning is asphyxia.
Physiology of Drowning
When people sink beneath the surface of water, their initial reaction is to hold their
breath. This continues until a breaking point is reached, at which time the individuals
have to take a breath.
The breaking point is determined by a combination of high carbon dioxide levels
and low oxygen concentrations. According to Pearn, the breaking point occurs at
PC02 levels below 55 mm Hg when there is associated hypoxia, and at PA02 levels
below 100 mm Hg when the PC02 is high.

The point at which cerebral anoxia becomes irreversible is dependent on both the
age of the individual and the temperature of the water.

No matter what the time interval involved, consciousness is usually lost within 3
min of submersion.
The sequence of events is:

Breath holding

Involuntary inspiration and gasping for air at the breaking point

Loss of consciousness

Death

Thus, while in warm water, a submersion time of 3–10 min is thought to represent
the maximum time prior to irreversible neurological injury, in ice water, submersion
times as long as 66 min have been reported with neurological recovery.
TESTS

→ The most famous is the Gettler chloride test

Drowning/ Tenggelam 2
in which blood was analyzed from the right and left sides of the heart.

If the chloride level was less on the right than on the left, the person was
assumed to have drowned in saltwater.

If it was elevated on the right side of the heart over the left, then one was thought
to be dealing with a freshwater drowning.

→ Diatoms

A more exotic, though controversial, test involves the identification of diatoms in the
tissue of drowning victims. Diatoms are microscopic unicellular algae varying in size
from 5 to more than 500 μm. These organisms have a silica skeleton in the shape of
two valves. They are found everywhere in all types of water (fresh, brackish, and
saltwater), on moist soil, and in the atmosphere.

Today, people who use diatom analysis tend to deal with closed organ systems,
such as femoral bone marrow or an encapsulated kidney from a non-
decomposed body.

Beberapa terminologi drowning:

1. Wet Drowning

air masuk kedalam saluran napas korban setelah korban tenggelam → air
masuk keparu paru (basah)

2. Dry Syndrome

air tidak sempat masuk kedalam saluran napas (paruparu) karena adanya
spasme laring dan kematian terjadi sebelum air masuk keparu - paru

3. Secondary drowning

tenggelan → diangkat → belum mati → beberapa hari baru gejala komplikasi


→ mati

4. Immersion syndrome

korban tiba tiba meninggal setelah masuk kedalam air dingin akibat reflex
vagal

alkohol dan makan terlalu banyak juga bisa sebagai pencetus

TENGGELAM
Air masuk ke paru → merusak surfaktan paru → edema paru → alveolitis → asidosis
metabolik → hipoksemia

Drowning/ Tenggelam 3
Tenggelam di Air Tawar

→ absorbsi cairan yang masif → Konsentrasi air tawar lebih rendah dibandingkan
darah → air yang ada di alveolus pindah ke capillary bed → hemodilusi → hemolisis
→ hemodilusi tubuh mencoba mengatasi keadaan ini → ion kalium release dari
serabut otot jantung → hiperkalemia → mendorong terjadinya fibrilasi ventrikel
dan penurunan tekanan darah → kematian akibat anoksia otak yang bisa terjadi
dalam waktu 5 menit.

Air Asin

→ Konsentrasi air laut lebih tinggi dibandingkan darah → air akan ditarik keluar dari
sirkulasi pulmonal kedalam jaringan interstitial paru sehingga terjadi edema pulmo
dan hemokonsentrasi, hipovolemi, kenaikan kadar Mg dalam darah → sirkulasi
jadi lambat → payah jantung → kematian memakan waktu 8 - 9 menit

Mekanisme kematian pada kasus tenggelam


asfiksia akibat spasme laring

asfiksia akibat gagging atau choking

refleks vagal

fibrilasi ventrikel

edema pulmoner

Tujuan Pemeriksaan

1. Menentukan Identitas Korban

2. Menentukan apakah korban masih hidup pada saat masuk kedalam air?

3. Penyebab kematian dan jenis drowning

4. Faktor yang berperan pada proses kematian

5. Tempat korban pertama kali tenggelam

6. Penyulit alamaniah yang mempngaruhi kematian

Pemeriksaan Korban Tenggelam LUAR

1. keadaan mayat : basah, berlumu pasir, lumpur, dan benda asing

2. busa halus pada hidung dan mulut

3. kutis anserina → terutama ekstermitas rambutnya berdiri

Drowning/ Tenggelam 4
4. washer woman's hand

5. bengkak seluruh tubuh

6. cadaveric spasme

7. luka lecet (ante/post mortem, akibat kekerasan atau gesekan)

Pemeriksaan Korban Tenggelam DALAM

1. saluran napas terdapat buih

Pemeriksaan Penunjang

Untuk memastikan terjadinya kematian akibat tenggelam → pemeriksaan diatom


Bila seseorang mati karena tenggelam → diatom akan ikut bersama air → aliran
darah → jaringan

→ bisa diambil dari ginjal, otot, sumsum tulang


→ atau dengan pada paru lalu dihancurkan dengan asam sedimen nanti
diperiksa

Diatom positif →

jaringan paru 4-5/LPB, atau 1 - 20/satu sediaan

sumsum tulan, cukup hanya 1 → sudah cukup

getah paru

Drowning/ Tenggelam 5

You might also like