You are on page 1of 5

PRAKTIKUM 2 (NON INVERTING AMPLIFIER)

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA III

Dosen :
Dr. Wisnu Djatmiko,M.T.

Disusun Oleh Kelompok 3 Kosek (084):


Adi Darmawan (1513621006)
Alif Nurrohman (1513621057)
Andi Abiyyu Rakha (1513621043)
Davin Fauzan Ibnu Alaudin (1513621034)
Sakti Lazuardi (1513621035)

Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektronika


Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta
2023
A. Teori
1. Pengertian IC OpAmp
Integrated Circuit Operational Amplifier (IC Op-Amp) adalah komponen
elektronik yang memegang peran krusial dalam berbagai aplikasi. Dirancang untuk
memberikan penguatan sinyal yang tinggi, IC Op-Amp umumnya memiliki dua
input (inverting dan non-inverting) serta satu output. Di model ideal, IC Op-Amp
memiliki karakteristik penguatan tak terbatas, impedansi input tak terbatas, dan
impedansi output nol. Dalam berbagai konfigurasi, Op-Amp dapat digunakan
sebagai penguat sinyal, filter, pembanding tegangan, integrator, diferensiator, dan
masih banyak lagi. Notasi simbolik umum untuk Op-Amp adalah segitiga,
mencerminkan struktur internalnya dengan input inverting dan non-inverting serta
output. Poin kunci IC Op-Amp mencakup aplikasi yang luas, fleksibilitas dalam
desain rangkaian elektronika, dan peran utamanya dalam melakukan operasi
penguatan sinyal dan operasi matematika dasar..

2. Non-Inverting Amplifier OpAmp


Rangkaian Non-Inverting Amplifier Op-Amp adalah sebuah konfigurasi umum yang
memanfaatkan Operational Amplifier (Op-Amp) untuk memberikan penguatan sinyal
tanpa membalikkan fase sinyal input. Dalam konfigurasi ini, Op-Amp dihubungkan
dengan dua resistor, yaitu resistor umpan balik (Rf) dan resistor input (Rin). Sinyal
input diterapkan pada terminal non-inverting (+) Op-Amp, sementara terminal
inverting (-) terhubung ke ground (GND). Rumus penguatan (voltage gain) untuk
rangkaian non-inverting amplifier dinyatakan sebagai \(A_v = 1 +
\frac{R_f}{R_{in}}\), di mana \(A_v\) adalah penguatan, \(R_f\) adalah resistor
umpan balik, dan \(R_{in}\) adalah resistor input. Keunggulan utama dari konfigurasi
ini adalah tidak adanya perubahan fase pada sinyal output dibandingkan dengan sinyal
input, sehingga output tetap positif terhadap input. Rangkaian ini juga memiliki
impedansi input yang tinggi, meminimalkan arus input ke sumber sinyal, serta
impedansi output yang rendah, memungkinkan efisiensi daya yang baik. Rangkaian
Non-Inverting Amplifier banyak diterapkan dalam penguatan sinyal audio, pemrosesan
sinyal, dan berbagai aplikasi penguat lainnya. Sebagai contoh, struktur rangkaian
termasuk Op-Amp, resistor umpan balik (Rf), dan resistor input (Rin), dengan
penguatan diatur sesuai dengan nilai resistor yang digunakan..

B. Alat dan Bahan


Tidak membutuhkan alat dan bahan karena kita akan menggunakan simulasi
C. Langkah Kerja
Buka aplikasi proteus dan buatlah rangkaian Non-Inverting OpAmp.

1. Membuktikan Vout Non-Inverting OpAmp


a. Tentukan jenis IC OpAmp yang akan digunakan lalu gunakan datasheet nya
untuk melihat GainOL dari IC tersebut (disini kami menggunakan IC LM
741 dengan GainOL= 200.000 V/V)
𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓 1
= ( + 1)
𝑉𝑖𝑛 𝑅2 𝑅𝑓
( + 1)
𝑅2
( )
𝐺𝑎𝑖𝑛𝑂𝐿 + 1

b. Untuk membuktikan Vout=2Vin, menggunakan rumus:


𝑉𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑓 1
= ( + 1)
𝑉𝑖𝑛 𝑅2 𝑅𝑓
( + 1)
𝑅2
( )
𝐺𝑎𝑖𝑛𝑂𝐿 + 1

c. Masukkan nilai GainOL dan Vout untuk mencari nilai Rf dan R2


𝑅𝑓 1
2 = ( + 1)
𝑅2 𝑅𝑓
( + 1)
𝑅2
( )
200.000 + 1

10001 𝑅𝑓
=( )
9999 𝑅2
Atau Rf =R2

d. Masukkan nilai yang sudah didaptkan ke dalam rangkaian lalu pasang DC


voltmeter pada Vin dan Vout
e. Jangan lupa untuk menggunakan tegangan referensi yang harus lebih besar
dari Vout yang akan dihasilkan, maka terbukti pada proteus bahwa
Vout=2Vin.
2. Membuktikan Non-Inverting OpAmp sebagai penguat sinyal
a. Masih menggunakan rangkaian yang sama akan tetapi Vin rangkaian
diganti dengan pulsa generator (amplitudo = 1000mV dan Frekuensi =
1KHz)
b. Lalu masukkan channel A dari osiloscope ke Vin dan channel B ke Vout
agar dapat membandingkan pulsa yang dihasilkan

c. Trelihat bahwa pulsa yang dihasilkan 2 kali lipat dari Vin juga dan
membuktikan bahwa perhitungan rumus teori sudah benar.

D. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang sudah dilakukan bahwa benar rumus teori untuk mrenentukan
nilai RF dan R2 agar dapat menghasilkan Vout yang diinginkan, itu juga berlaku pada
sinyal sehingga rangkaian non-inverting OpAmp bisa digunakan sebagai penguat sinyal.

You might also like