Professional Documents
Culture Documents
MAKALAH
HEPATITIS
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1. NURAINI M NIM: 1612210012
2. EKA SAPUTRI NIM: 1612210005
3. MULIANA RUSDY NIM : 1612210010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul “Hepatitis”Dan juga kami berterima kasih pada Dosen yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita semua. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik,
saran yang membangun bagi penulis. Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami
bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya loporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Dan mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan.
3
DAFTAR ISI
1. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan penelitian ................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 3
4. PENUTUP .............................................................................. 28
4.1 Kesimpulan ............................................................................ 28
4.2 Saran ..................................................................................... 28
4
BAB I
PENDAHULUAN
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan
inflamasi pada sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia
serta seluler yang khas. Sampai saat ini telah terindefikasi lima tipe hepatitis virus
yang serupa ( jalur fekal- oral ) sedangkan hepatitis B, C dan D memiliki banyak
Hepatitis merupakan inflamasi dan cedar pada hepar, penyakit ini dapat
disebabkan oleh infeksi atau oleh toksin termasuk alcohol dan dijumpai pada
kanker hati. Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh
virus, identifikasikan virus penyakit dilakukan terus menerus, tetapi agen virus A,
B, C, D, E, F, dan G terhitung kira-kira 95% kasus dari hepatitis virus akut ( Ester
2002).
diseluruh dunia. Penyakit ini sangat berbahaya bagi kehidupan karena penyakit
hepatitis ataupun gejala sisanya bertanggung jawab atas 1-2 juta kematin setiap
tahunnya (sudoyo, 2007). Infeksi virus hepatitis bisa berkembang menjadi sirosis
5
atau pengerasan hati bahkan kanker hati. Masalahnya sebagian besar hipertensi
tidak menimbulkan gejala dan baru terasa 10-30 tahun kemudian saat infeksi sudah
parah.
Pada saat gejala timbul badan terasa panas, mual, munah, mudah lelah, nyeri
diperut kanan atas, setelah beberapa hari air seninya berwarna seperti teh tua,
kemudian mata tampak kuning dan akhirnya seluruh kulit tubuh menjadi kuning.
Pasien hepatitis biasanya baru sembuh dalam waktu satu bulan.( Smeltzer, 2002)
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Hasil penelitian dapat dipakai sebagai data dasar penelitian lebih lanjut
tentang penyebab hepatitis dan juga sebagai informasi dan referensi untuk
BAB II
TINJAUAN TEORI
Hepatitis adalah inflamasi/radang dan cedera pada hepar karena reaksi hepar
terhadap berbagai kondisi terutama virus, obat-obatan dan alkohol. (Ester monika,
2002 : 93) Hepatitis adalah infeksi sistemik yang dominan menyerang hati.
Hepatitis virus adalah istilah yang digunakan untuk infeksi hepar oleh virus
perubahan klinis, biokomia serta seluler yang khas. (Brunner & Suddarth, 2002 :
1169)
Hepatitis adalah suatu proses peradangan pada jaringan hati. Hepatititis dalam
bahasa awam sering disebut dengan istilah lever atau sakit kuning. Padahal definisi
lever itu sendiri sebenarnya berasal dari bahasa belanda yang berarti organ
mengartikan lever adalah penyakit radang hati. sedangkan istilah sakit kuning
disebabkan oleh radang hati, teatapi juga karena adanya peradangan pada kantung
Hepatitits adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat di
sebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat – obatan serta
suatu penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh infeksi virus
yang menyebabkan sel sel hati mengalami kerusakan sehingga tidak dapat
a. Hepatitis A
oral-fekal, HVA terdapat dalam makanan dan air yang terkontaminasi. Potensi
penularan infeksi hepatitis ini melalui sekret saluran cerna. Umumnya terjadi
b. Hepatitis B
Penularan virus ini melalui rute trnfusi darah/produk darah, jarum suntik, atau
hubungan seks. Golongan yang beresiko tinggi adalah mereka yang sering
keamanan masyrakat yang terpajan terhadap darah; klien dan staf institusi untuk
heteroseksual, anak kecil yang terinfeksi ibunya, resipien produk darah tertentu
dan pasien hemodialisa. Masa inkubasi mulai 6 minggu sampai dengan 6 bulan
c. Hepatitis C
ditularkan dengan cara yang sama seperti HBV, tetapi terutama melalui tranfusi
darah. Populasi yang paling sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi,
perawatan kesehatan dan keamanan masyarakat yang terpajan pada darah. Masa
d. Hepatitis D
Virus ini melakukan koinfeksi dengan HBV sehingga infeksi HBV bertambah
parah. Infeksi oleh HDV juga dapat timbul belakangan pada individu yang
mengedap infeksi kronik HBV jadi dapat menyebabkan infeksi hanya bila
individu telah mempunyai HBV, dan darah infeksius melalui infeksi HDV.
Populasi yang sering terinfeksi adalah pengguna obat injeksi, hemofili, resipien
tranfusi darah multipel (infeksi hanya individu yang telah mempunyai HBV).
Masa inkubasinya belum diketahui secara pasti. HDV ini meningkatkan resiko
e. Hepatitis E
Virus ini adalah suatu virus RNA yang terutama ditularkan melalui ingeti air
yan tercemar. populasi yang paling sering terinfeksi adalah orang yang hidup
pada atau perjalanan pada bagian Asia, Afrika atau Meksiko dimana sanitasi
Baru ada sedikit kasus yang dilaporkan tentang hepatitis F. Saat ini para pakar
a. Hepatitis A
umumnya dapat di tulari melalui mulut, misalnya melalaui gelas atau sendok
bekas yang di pakai penderita hepatitis A. Kadang – kadang dapat juga melalui
keringat penderita atau melalui jarum suntik bekas yang di pakai pada
b. Hepatitis B
ditularkan melalui cairan tubuh yang terinfeksi virus hepatitis B. Cairan tubuh
yang dapat menjadi sarana penularan hepatitis B adalah darah, cairan vagina,
dan air mani. Karena itu, berbagi pakai jarum suntik serta berhubungan seksual
c. Hepatitis C
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Penularan hepatitis C dan
Delta pada orang dewasa bisa terjadi melalui kontak seksual dan bisa pula
melalui makanan dan minuman, suntikan ataupun transfusi darah. Virus hepatitis
d. Hepatitis D
penyakit yang jarang terjadi, namun bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa
e. Hepatitis E
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah terjadi
pada lingkungan yang tidak memiliki sanitasi yang baik, akibat kontaminasi
Sebelum virus hepatitis menimbulkan gejala pada penderita, terlebih dahulu virus
ini akan melewati masa inkubasi. Waktu inkubasi tiap jenis virus hepatitis berbeda-
beda. HAV membutuhkan waktu inkubasi sekitar 15-45 hari, HBV sekitar 45-160
Beberapa gejala yang umumnya muncul pada penderita hepatitis, antara lain
adalah:
Mengalami gejala seperti flu, misalnya mual, muntah, demam, dan lemas.
Nyeri perut.
Bila Anda mengalami hepatitis virus yang dapat berubah menjadi kronik, seperti
hepatitis B dan C, mungkin Anda tidak mengalami gejala tersebut pada awalnya,
sampai kerusakan yang dihasilkan oleh virus berefek terhadap fungsi hati. Sehingga
2.5 Pencegahan
Agar terhindar dari hepatitis, seseorang perlu menerapkan pola hidup bersih dan
Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram,
Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
Selain melalui pola hidup bersih dan sehat, hepatitis (terutama A dan B) bisa
dicegah secara efektif melalui vaksinasi. Untuk vaksin hepatitis C, D, dan E hingga
saat ini masih dalam tahap pengembangan. Namun di beberapa negara, vaksin
2.6 Pathway
14
2.7 Komplikasi
berujung kepada gagal hati akibat peradangan hebat pada hati. Gejala penderita
hepatitis fulminan mencakup bicara kacau dan penurunan kesadaran hingga koma.
Pasien juga dapat mengalami lebam dan perdarahan akibat kurangnya protein faktor
meninggal dunia dalam beberapa minggu jika tidak dirawat dengan segera.
hepatitis kronis. Hepatitis kronis adalah hepatitis yang terjadi pada seseorang
selama lebih dari 6 bulan. Pada hepatitis kronis, virus akan berkembang biak di
dalam sel-sel hati dan tidak dapat dimusnahkan oleh sistem imun. Virus yang
berkembang biak secara kronis dalam hati penderita akan menyebabkan peradangan
kronis dan dapat menyebabkan sirosis, kanker hati, atau gagal hati.
Lebih dari 70% parenkim hati mungkin sudah mengalami kerusakan sebelum
tesfungsi hati memperlihatkan hasil yang abnormal, Fungsi hati umunya diukur
ammonia, factor pembekuan dan lipid. Beberapa tes ini dapat membantu
sel hati dan sangat membantu dalam pendeteksi penyakit hati yang akut seperti
15
hati. Kadar ALT (SGPT) meningkat pada pasien dengan hepatitis. AST
(SGOT) terdapat dalam jaringan yang memiliki aktivitas metabolic yang tinggi
jadi enzim ini dapat meningkat pada kerusakan organ, SGOT ini juga dapat
b) Pemeriksaaan radiologi
bentuk hati)
salurannya)
aliran darah)
16
2.9 Penatalaksanaan
a. Medis
1. Pencegahan
menjadi donor darah karena dapat menular melalui darah dan produk
darah.
2. Obat-obat terpilih
Roboransia
3. Istirahat pada periode akut dan keadaan lemah diberikan cukup istirahat.
4. Jika penderita tidak nafsu makan atau muntah- muntah sebaiknya diberikan
infuse glukosa. Jika nafsu makan telah kembali diberikan makan yang cukup.
5. Bila penderita daam keadaan prekoma atau koma, berikan obat- obatan yang
dosis total 4-6 mg /hr. laktosa dapat diberikan peroral, dengan pegangan
b. Keperawatan
2.10 P atofiologi
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia. Unit
fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini memiliki suplai darah
sendiri. Dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar
terganggu. Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar yang rusak
dibuang dari tubuh oleh sistem imun dan diganti oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. Sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar
normal. Inflamasi pada hepar karena infeksi virus akan menyebabkan peningkatan
suhu tubuh dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak
nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya
bilirubin yang belum mengalami konjugasi masuk kedalam hati tetap normal,
tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu intrahepatik, maka
terjadi kesukaran pengangkutan bilirubin tersebut didalam hati. Selain itu juga
hapatikus, kareana terjadi retensi (akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi
bilirubin yang sudah mengalami konjugasi (bilirubin direk). Jadi ikterus yang
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis). Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat dieksresi
garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan gatal-gatal pada ikterus.
19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hepatitis adalah peradangan atau inflamasi pada hepar yang umumnya terjadi
akibat infeksi virus, tetapi dapat pula disebabkan oleh zat-zat toksik. Hepatitis berkaitan
dengan sejumlah hepatitis virus dan paling sering adalah hepatitis virus A, hepatitis
hepatitis A, virus hepatitis B, dan virus hepatitis C. Hepatitis pula dapat disebabkan oleh
racun, yaitu suatu keadaan sebagai bentuk respons terhadap reaksi obat, infeksi
disebabkan oleh cedera dan nekrosis mengakibatkan gagal hati fulminan dan kematian.
Perubahan ini bersifat reversibel sempurna bila fase akut penyakit mereda.
3.2 Saran
Agar terhindar dari hepatitis, seseorang perlu menerapkan pola hidup bersih dan
Mencuci bahan makanan yang akan dikonsumsi, terutama kerang dan tiram,
Tidak berbagi pakai sikat gigi, pisau cukur, atau jarum suntik dengan orang lain.
20
DAFTAR PUSTAKA
Akbar H. N., 2007. Hepatitis B in: Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. 1st ed. Jakarta:
Hendrarahardja., 2003. Hepatitis Viral Akut, in: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 1st