Professional Documents
Culture Documents
PNEUMONIA
Pneumonia
Adalah suatu peradangan
yang terjadi pada
parenkim paru dan bisa
bersifat primer atau
sekunder
Penyebab
Invasi Mikroorganisme: Virus, bakteri dan
mikoplasma
Sebab lain: bahan kimia, /benda asing yg
teraspirasi
Hipostatik :Tirah baring lama, posisi statis
Berdasarkan Struktur
Pneumonia lobaris
Tujuan :
Pertukaran gas ke jaringan adekuat
Kriteria hasil :
Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan dengan
AGD dalam rentang normal dan tak ada gejala distres pernapasan
partisipasi pada tindakan untuk memaksimalkan oksigenasi.
Gangguan pertukaran gas
Intervensi:
Kaji status respirasi minimum tiap 2– 4 jam
Pantau setiap perubahan yang terjadi pada cardiorespirasi
monitor dan pulse oximetri.
Berikan oksigen sesuai kebutuhan
Pantau AGD setiap 24 jam
Pantau adanya cyanosis dan perubahan status mental anak.
Virus
menginvasi
saluran nafas
Mikroorganis
kecil dan
me alveoli dan
mengenai Respons
Akumulasi
banyak lobus inflamasi
debris, mucus
awal : terjadi
dan sel-sel
infiltrasi sel-sel
inflamasi pada
mononuclear
saluran nafas
Respons ke dalam
kecil dan
Terjadi inflamasi submukosa dan
alveoli
obstruksi baik diperberat perivaskuler
parsial dengan adanya
maupun total edema
pada sal nafas submukosa yg
dan alveoli bisa meluas ke Terjadi
dinding alveoli denudasi
(pengelupasan
) epitel dan
akan terbentuk
eksudat
hemoragik
Inefektif
Obstruksi jalan
bersihan jalan
nafas
nafas
Inefektif bersihan jalan nafas
Data subyektif/obyektif : Batuk produktif, Pernafasan cuping hidung,
Nafas cepat dan dangkal, Auskultasi : ronchi basah, wheezing, Stridor
Tujuan :
Bersihan jalan nafas efektif
Kriteria hasil :
Frekuensi nafas normal
Tidak mengalami aspirasi
Menunjukkan batuk yang efektif dan peningkatan pertukaran udara dalam
paru-paru.
Suara nafas bersih
Inefektif bersihan jalan nafas
Kaji frekuensi/kedalaman pernapasan dan gerakan
dada.
Auskultasi area paru, catat area penurunan/tak ada
aliran udara dan bunyi napas adventisius, mis.,
krekels, megi.
atur posisi semi fowler dengan bahu relaks dan kaki
ditekuk
Bantu pasien untuk batuk efektif (sesuai kemampuan
anak)
Penghisapan sesuai indikasi.
`komponen
gangguan pada
volume
Rasio optimal
antara ventilasi
ventilasi karena
perfusi tidak
kerusakan
tercapai
parenkim paru
Tubuh
mengkompensasi
dengan cara
menaikan volume
tidal dan frekuensi
nafas
Usaha nafas
menjadi ekstra dan
pasien terlihat Inefektif pola nafas
sesak
Inefektif pola nafas
Intervensi :
Pantau adanya pucat atau sianosis
Pantau kecepatan, irama, kedalaman dan usaha respirasi
Perhatikan pergerakan dada, kesimetrisannya, penggunaan otot bantu serta
retraksi otot supraklavikular dan inter kostal
Pantau pola pernapasan: bradipnea, takipnea, hiperventilasi, pernapasan
Kussmaul, pernapasan Cheyne-Stokes
Auskultasi bunyi napas, perhatikan area penurunan sampai tidak adanya
bunyi napas atau bunyi napas tambahan
Pantau kegelisahan, ansietas, dan tersengal-sengal
Catat perubahan pada saturasi oksigen dan nilai gas darah arteri
Berikan oksigen sesuai program atau protokol
Intervensi:
•Evaluasi kebutuhan Pelepasan Respon
cairan intravena zat pirogen inflamasi
•Pantau secara ketat
intake dan output Meningktkan set
cairan setiap 8 jam poin
•Lakukan hipothalamys
pengukuran BB
setiap hari dengan IWL meningkat
timbangan yang
Peningkatan risiko defisit
sama. Suhu tubuh volume cairan
•Evaluasi turgor
kulit
•Kaji mukosa
membran.
•Libatkan keluarga
dalam pemberian
minum.
` Usaha nafas
menjadi ekstra dan
Perangsangan
pasien terlihat sesak saraf simpatis
Mual,
muntah
Ketidakseimban
gan supply and
demand