You are on page 1of 11

SANG PENCERAH

Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

NILAI-NILAI SOSIAL DALAM NOVEL DI BAWAH BAYANG-


BAYANG PERANG KARYA NAGUIB MAHFOUDZ

Muammar
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Buton, Jl. Betoambari No. 36 Baubau.
E-mail: muammar.buton@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini betujuan untuk mengetahui Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel Di Bawah Bayang-Bayang Perang
Karya Naguib Mahfoudz. Metode yang di gunakan adalah metode yang mempertimbangkan karakteristik
karya sastra. Hasil penelitian menujukan bahwa masyarakat yang menganggap hidup itu buruk, diperoleh
data-data karena adanya penderitaan hidup manusia yang di akibatkan karena faktor alam, faktor strata
sosial yang mengakibatkan kesenjangan sosial, dan faktor anggapan diri yaitu suatu kondisi sosial yang
ada di induvidu masyarakat. Masyarakat yang menganggap hidup itu baik ditemukan data-data karena
adanya kemakmuran dalam hidupnya, adanya perkawinan yang baik, memiliki pekerjaan baik yang di
sadari oleh pendidikan yang memadai, memperoleh reward atau hadiah dari tempat kerja. Masyarakat
yang menganggap hidup itu buruk tetapi wajib berikhtiar supaya hidup lebih baik di temukan data-data
yang menunjukkan adanya hasrat hidup yang tinggi, adanya persaingan di antara induvidu,masih adanya
diskriminasi sosial dan harus di lawan, dan perubahan status sosial.

Kata kunci: nilai- nilai sosial, novel.

Abstract
This research aims to find out the Social Values in Novel Under the Shadow of War by Naguib Mahfoudz. The
method used is a method that considers the characteristics of literature. The results of the study show that people who
consider life to be bad, data is obtained because of the suffering of human life caused by natural factors, social strata
factors that lead to social inequality, and self-assumption factors, namely a social condition that exists in the
community. People who think that life is good are found data because of the prosperity in their lives, a good marriage,
having a good job that is realized by adequate education, obtaining rewards or gifts from the workplace. People who
consider life to be bad but must make an effort to live better in data found that shows a high desire for life, competition
among individuals, still social discrimination and must be opposed, and changes in social status.

Keywords: social values, novels.

28
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

1. Pendahuluan kembali Mesir yang Islami dapat terwujud


Nilai sosial merupakan rancangan dan kemerdekaan tercapai di Mesir.
hidup yang berupa harapan atau cita-cita. Pentingnya mengkaji nilai sosial dalam
Dan karya sastra berisikan nasihat, novel karena sesuai fungsi sastra adalah
kemiskinan, perkosaan, pengusiran, merangsang pembaca untuk mengenali,
pengungsian yang berkaitan dengan menghayati, menganalisis, dan merumuskan
kehidupan penuh tidak kepastian. Moral nilai-nilai kemanusiaan. Secara halus nilai-
dan Etika sudah menjadi mimpi. Seluruh nilai itu menjadi terjaga dan berkembang
pemuda terkena wajib meliter, para pemudi dalam diri pembaca. Pada akhirnya nilai-
terjerumus ke jurang pergaulan bebas dalam nilai itu menjadi motivasi dan stabilitas
rangka mencari jati diri. Sementara itu, kepribadian dan perilakunya, (Muhardi dan
orang-orang tua selalu menggerutukan Hasanuddin, 1992:15). Hal demikian
kesulitan hidup sehari-hari. Bagaimanapun tentunya juga berlaku pada nilai sosial.
juga, konflik politik perlawanan rakyat Salah satu karya Naguib Mahfouzd
Mesir serta pertarungan ideologi dalam dalam novel Di Bawah Bayang-Bayang Perang,
novel Di Bawah bayang-bayang perang yang bercerita tentang menggambarkan
memiliki fungsi yang positif, berupa persoalan yang mendera masyarakat Mesir
tumbuhnya semangat jihad, nasionalisme, pada tahun 1940-an: kemiskinan. Tetapi ia
dan patriotisme dalam diri pemuda-pemuda tidak menjual cerita kemiskinan sebatas
masa depan Mesir. Konflik perlawanan persoalan ke tidak mampuan daya beli dan
mereka lakukan demi perubahan sosial sumpah serapah mereka yang miskin atas
menuju terwujudnya masyarakat yang lebih kemalangan hidupnya, Mahfouz
baik bebas dari penindasan baik penindasan membungkusnya dengan sebuah konflik
bangsa lain maupun penindasan yang moral, material dan spiritual yang insightful.
dilakukan oleh bangsa sendiri. Novel itu bercerita tentang problem yang
Terbentuknya semangat jihad dan dialami oleh sebuah keluarga kelas
nasionalisme sering diakibatkan oleh menengah di Mesir yang tiba-tiba saja
penindasan yang kejam dan terlalu lama dan terpuruk dalam kemiskinan karena
hal ini merupakan salah satu bentuk konflik kematian ayah mereka yang menjadi tulang
politik yang utama. Bahkan Najib Mahfoudz punggung keluarga. Korupsi dan
menginginkan akan terciptanya kembali pengelolaan layananan masyarakat yang
Mesir yang Islami, Mesir yang terdengar buruk turut menjadi latar novel ini di saat
lantunan al-Qurannya. Ia mengajak seluruh kisah tragis terjadi secara beruntun pada
umat Islam di dunia ini untuk membantu keluarga Kamel Affandi Ali ini. Lewat cerita
saudara muslimnya di Mesir yang sedang bergaya realisme sosialis ini, Mahfouz
mencoba merebut kembali tanah air mereka menyodorkan betapa rentannya kehidupan
dan juga agama mereka. Dalam novel Di di Mesir pada saat itu dan kejadian tragis
Bawah bayang-bayang perang ditunjukkan yang terjadi pada keluarga Kamel Effendi
bahwa konflik perlawanan menyebabkan Ali adalah cerita milik semua keluarga di
timbulnya semangat persatuan dan Mesir.
nasionalisme rakyat Mesir. Masyarakat Tetapi karya yang paling kental jati
sudah lama jenuh dengan pemberontakan dirinya sebagai potret sosial adalah trilogi
dan penindasan yang berkepanjangan dan Kairo: Bayn al Qasrayn, Qasr al Shawq,
sejak saat itu semangat jihad dan Sukkariya (Between-the-Palaces, Palace of
nasionalisme rakyat Mesir terus berkobar Longing, Sugarhouse) yang dinamakan sesuai
hingga akhirnya proses mengembalikan nama jalan yang benar-benar ada di Mesir.
Karakter-karakter di dalam ceritanya hampir

29
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

kebanyakan adalah orang-orang pada Penelitian ini peneliti melakukan pembacaan


umumnya: PNS, tukang sayur, penjaga dan penelahan secara langsung baik yang
warung, pensiunan, maling kelas teri, menyangkut berbagai data yang ada dalam
petani, pelacur, perempuan yang sumber data sebagaimana yang telah di
terbelenggu tradisi, hingga orang yang salah tetapkan dalam fokus masalah. Selanjutnya
tangkap. dideskripsikan dan di intreprestasikan, dan
Ada beberapa alasan dipilihnya novel disimpulkan atas dasar trianggulasi yang
ini sebagai objek penelitian, pertama karena sudah di lakukan. (Bogdan dan taylor dalam
novel ini membahas tentang selalu Maleong 2002:3).
membawa masyarakat ke arah penyelesaian
konflik-konflik yang membuat resah Data dan Sumber data
masyarakat tersebut. Kedua, novel ini Sumber data penelitian ini adalah
mampu mengantarkan pembaca pada kisah teks novel Di Bawah bayang-bayang perang
seseorang yang rela berkorban demi karya Naguib Mahfoudz Novel ini
kepentingan perjuangan peperangan dan diterbitkan Fajar Pustaka Baru, Jogjakarta,
tidak mementingkan kepentingan pribadi. cetakan pertama Oktober 2000. Dengan tebal
Ketiga, sejauh pengamatan peneliti, 234 halaman dan panjang 15 cm x 10 cm.
penelitian yang mengungkap nilai-nilai Data dalam penelitian ini berupa penggalan-
sosial dalam novel Di Bawah bayang-bayang penggalan teks. Penggalan teks tersebut
perang dengan teori sosiologi sastra masih yaitu uraian kalimat serta paragraf yang
sulit ditemukan. Padahal penelitian seperti mendukung atau mengacu pada fokus
ini akan memberikan kontribusi bagi kajian penelitian. Uraian tersebut berupa
sastra pada umumnya dan kajian novel pada penggalan kalimat, baik uraian secara
khususnya. Di samping itu, novel Di bawah langsung maupun dari kalimat
bayang-bayang perang karya Naguib pendukungnya mengenai gambaran nilai-
Mahfoudz tidak tampak beredar. nilai sosial dalam novel Di Bawah Bayang-
Berdasarkan deskripsi di atas, fokus bayang perang karya Naguib Mahfoudz.
penelitian ini adalah bagaimanakah Nilai-
Nilai Sosial Dalam Novel Di Bawah Bayang- Teknik Pengumpulan Data
Bayang Perang Karya Naguib Mahfoudz? Prosedur pengumpulan data dalam
Penelitian ini betujuan untuk penelitian ini sebagai berikut; (a) membaca
mengetahui Nilai-Nilai Sosial Dalam Novel novel, (b) menyeleksi dan meneliti setiap
Di Bawah Bayang-Bayang Perang Karya kata, kalimat, yang mengandung fenomena
Naguib Mahfoudz. sosiologi sesuai tujuan penelitian ini, (c)
mengepresiasi dengan seksama dengan
kontrol indikator sosial yang ada dalam
2. Metode Penelitian instrumen yang telah di tetapkan, (d)
melakukan kodifikasi data.
Jenis Penelitian
Metode penelitian adalah cara kerja
Teknik Analisis Data
yang di gunakan dalam penelitian untuk
Teknis analisis data adalah cara-cara
memahami objek yang menjadi sasaran
yang di gunakan untuk menganalisis atau
penelitian. Sedangkan sasaran penetian ini
mengolah data yang diperoleh dari
adalah karya sastra. Metode yang di
penelitian. Mengolah data adalah usaha
gunakan adalah metode yang
konkrit untuk membuat data itu menjadi
mempertimbangkan karakteristik karya
jelas. Berdasarkan jenis data penelitian yang
sastra. Karakteristik metode yang paling
bersifat kualitatif, analisis data dalan
sesuai adalah metode deskriptif-kualitatif.

30
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

penelitian ini menggunakan teknik analisis dari medan perang,dan aku berharap
deskriptif (descripstive analysis) dan analisis peperangan akan segera berakhir. Dari
isi (content analysis). Analisis deskriptif Benteng perlindungan menjelaskan Nilai
adalah melukiskan dan menafsirkan sosial merupakan tempat perlindungan bagi
keadaan yang sekarang. Tujuan analisis penganutnya. Daya perlindungannya begitu
deskriptif adalah untuk melukiskan variable besar, sehingga para penganutnya bersedia
atau kondisi yang ada dalam suatu situasi. berjuang mati-matian untuk
Analisis deskriptif biasanya tidak diuraikan mempertahankan nilai-nilai itu. Menurut
untuk menguji hipotesis.Teknik analisis isi Robin Williams Nilai sosial adalah hal yang
merupakan teknik menganalisis isi atau menyangkut kesejahteraan bersama melalui
kandungan isi. Teknik ini digunakan untuk konsensus yang efektif di antara mereka,
menganalisis semua bentuk komunikasi sehingga nilai-nilai sosial dijunjung tinggi
seperti buku, surat kabar, roman, dan novel oleh banyak orang. Husni Hijazi berkata lagi
(Arikunto, 2006:126). dalam Hal ini dapat ditemukan dalam
kutipan di bawah ini:
”Kedua pemuda itu pahlawan,Asmawi.
3. Pembahasan Pahlawan? Tuan belum melihat mereka.
Tidak, Tuan tidak pernah.”Asmawi tak
Nilai-nilai Sosial Di Bawah Bayang-Bayang sanggup mengekang kemarahannya.Kau akan
Perang mengunjungi mereka di rumah sakit? Saya
Nilai sosial merupakan ketentuan sudah menjenguk mereka. Saya sudah
yang benar dan baik bagi masyarakat. Nilai- mendengar, melihat,dan merasakan betapa
nilai sosial tersebut berfungsi sebagai lemahnya diri saya. Semuanya terkutuk
patokan kedudukan sosial seseorang, seperti diri saya.” Husni Hijazi memalingkan
motivasi, petunjuk sekaligus sebagai wajahnya ke arah Abduh Badran.” Mereka
pengawasan perilaku atau sikap seseorang adalah pahlawan perang,di mana pun dan
dalam lingkungan masyarakat. Fungsi nilai kapan pun memang demikian.”
sosial ini terefleksi dalam novel Di Bawah (DBBP/NNS/h:43).
Bayang-bayang Perang karya Naguib
Mahfoudz. Fungsi nilai sosial sebagai ”Sudah cukup pengorbananmu itu. Kau
penentu kedudukan sosial terlihat di dalam sudah mengisap darah orang inggris pada
novel Di Bawah Bayang-bayang Perang pada masa mudamu.” Dalam revolusi pertama,”
kebisaan hidup masyarakat Kairo. Hal itu Abduh memandang Husni Hijazi, saya terlalu
nampak dalam cuplikan novel dalam muda untuk bertempur, dan sekarang terlalu
paragraph di bawah ini. tua untuk ke medan perang. Saya tidak
“Aku tidak ingin mengubah aturan dunia. memliki kenang-kenangan untuk negeri ini.
Aku hanya ingin berjumpa dengan kawan- Meski demikian, anakmu di front terdepan.
kawan ku yang pulang dari medan perang. Katakan padaku, apakah paman merasa
Aku ingin perang segera berakhir.’’ Adiknya kecewa karena Paman tak dapat berbuat apa-
memilih diam. Ia pun meneruskan kata- apa?
katanya, “Aku tidak mengharapkan Kadang-kadang beban hidup telah menyeret
penghormatan maupun yel-yel sanjungan. aku ke puncak kesulitan. Husni Hijazi
Aku hanya menginginkan perhatian dan teringat bahwa dulu ia pernah bersikap seperti
pengertian.’’(DBBP/NNS/h:14) itu. Ia mengoreksi dirinya dalam kemelut
yang menimpanya.Waktu itu ia meredam
Kutipan di atas menjelaskan tentang luapan emosinya dengan kesejukan yang
abadi. Dan hampir saja ia dapat menaklukkan
bagaimana caranya ingin sekali berjumpa
dirinya dengan membuka pintu apartemenya
dengan kawan-kawan ku yang baru pulang

31
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

untuk bersenang-senang, bebas, dan asyik. terbebani wajib militer. Mengunjungi Kairo
(DBBP/NNS/h: 44). dalam liburan pendek. Pada saat itulah terjadi
peristiwa penting, sangat penting untuknya.
Kutipan di atas menjelaskan tentang Seorang perempuan seksi yang tsk di kenal
bagaimana Husni mengisap cerutunya. mencintainya dan mengajaknya kabur.””
Berkata dalam hati,di sini telah kehilangan Apakah ia ikut kabur?”Itulah yang akan di
kedamaiannya,kesedihan berbaur dengan jawab dalam film,dan yang penting keadaan itu
tawa.Kepahitan kekalahan berpindah- tetap apa adanya sampai film di tanyakan.’’
pindah dari satu ruang ke ruang lain di Keadaan apa maksud Anda?” Keadaan di front
dalam otak,tidak pernah terhapus. Gunung pertempuran.’’ Apakah Anda berharap ada
tempat mimpi indah telah porak-poranda. perubahan posisi sebelum penayangan film
Kebaikan yang telah menghibur diri adalah itu?’’ Sutradara yakin posisi itu tidak akan
meninggalkan kepercayaan yang di berubah untuk beberapa waktu. Adapun...’’’’
embankan. Kutipan yang menjelaskan Adapun apa?”tanya Marjuk.Muhammad
tentang gambaran tersebut adalah sebagai Raswan tertawa sambil berkata, ” Adapun jika
kita kalah untuk kedua kalinya, atau sebaliknya
berikut:
kita menang, maka akibatnya akan berpengaruh
”Patriotisme itu tidak di batasi oleh batas-
terhadap film itu,” ((DBBP/NNS/h:62).
batas geografis. Patriotisme adalah ide dan
spirit.” Ayahnya yang termasuk dalam
generasi 1919 merasa tersinggung. Generasi Kutipan di atas menjelaskan tentang
patriot Mesir sejati, ia terkejut mendengar bagaimana seorang mahasiswa yang
apa yang di katakan anaknya. Ia tak dapat terbebani wajib militer, Keadaan di front
membayangkan betapa sulitnya memenuhi pertempuran. Anda berharap ada
tuntutan untuk memahami persoalam dalam perubahan posisi sebelum penayangan film
posisinya yang tak mengenakkan. Ia itu, Sutradara yakin posisi itu tidak akan
menyerah kepada keputusan anaknya. Ia berubah untuk beberapa waktu. Aliyah
bertanya bagaimana ia dapat hidup tanpa berkata kepada kakaknya Ibrahim dalam
kedua anaknya itu! Muna sebenarnya sangat Hal ini dapat ditemukan dalam kutipan di
mencintai ayahnya. Namun, ia sering berbeda bawah ini :
berpendapat dengannya. Ia kagum atas atas ”Dia memainkan peran Kakak dalam film
kekalahan 5 Juni yang telah mengubah ini.’’ Ibrahim mengamati Marjuk dengan
pandangan patriotisme ayahnya.( cermat,kemudian berkata,”Kau benar-benar
(DBBP/NNS/h:55) gagah,seperti komandan.” Karena dia
memainkan percintaan. Bukan
Kutipan di atas menjelaskan tentang pertempuran,sahut Tsaniyah sambil
bagaimana harapan-harapan yang tersenyum.” Apakah kau akan memainkan
membayangkan betapa perjuangan patriotisme peran ini di medan perang?” tanya Ibrahim
yang memahami bagaimana cara untuk Ya,jawab Marjuk.” Aku sudah membacanya
memahami persoalan-persoalan yang tak dalam skenario. Seseorang yang di gambarkan
mengenakkan. Namun, ia sering berbeda sebagai pahlawan yang tangguh.”
berpendapat dengannya. Ia kagum atas atas ((DBBP/NNS/h:64).
kekalahan 5 Juni yang telah mengubah
pandangan patriotisme ayahnya. Kutipan di atas menggambarkan
Kutipan yang menjelaskan tentang gambaran bagaimana ibrahim harus mengamati
tersebut adalah sebagai berikut: Marjuk dengan cermat,dan Ibrahim
’’Sebenarnya peranmu itu masih baru.’’Raswan kemudian berkata Kau benar-benar gagah,
berkata sambil menyelipkan sebatang rokok di seperti komandan. Karena dia memainkan
bibirnya.’’Peran sebagai mahasiswa yang percintaan.Bukan pertempuran,sahut

32
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

Tsaniyah sambil tersenyum Ibrahim berkata motivasi. Adanya perasaan takut dianggap
lagi dalam Hal ini dapat ditemukan dalam kikir dan diajuhi masyarakat lain, hal
kutipan di bawah ini : tersebut memotivasi masyarakat untuk
”Kita semua adalah prajurit,tapi dalam selalu berbagi antar sesama. Selain itu, sikap
medan yang berbeda.” Ibrahim tertawa pelan sosial yang ditunjukkan oleh tokoh Ayah
dan berkata,” Kami berperang dan kalian juga banyak memotivasi masyarakat
berakting.” (DBBP/NNS/h:65). lainnya, terutama para sahabat-sahabatnya.
Pandangan Nilai sosial dalam Novel
Kutipan di atas menggambarkan Di Bawang Bayang-bayang Perang karya
bagaimana mempertahankan peperangan Naguib Mahfouzd yang di temukan dalam
dan juga mereka semuanya prajurit tapi ada penelitian ini adalah sebuah karya sastra
juga yang di bidang berakting. Kutipan yang berisikan nasihat, kemiskinan, perkosaan,
menjelaskan tentang gambaran tersebut pengusiran, pengungsian yang berkaitan
adalah sebagai berikut: dengan kehidupan penuh tidak kepastian.
”Percayalah, aku belum pernah tertawa satu Moral dan Etika sudah menjadi mimpi.
kali pun meski dalam hati, sejak kekalahan Seluruh pemuda terkena wajib meliter, para
kita pada perang 5 Juni.” Kemudian ia pemudi terjerumus ke jurang pergaulan
melanjutkan,” Itu hanya suara,nona Muna.” bebas dalam rangka mencari jati diri.
Bagaimana orang-orang itu merasa nyaman Sementara itu, orang-orang tua selalu
dengan tidur nyenyak?” Karena mereka menggerutukan kesulitan hidup sehari-hari.
memakai kacamata magis sejarah. Yang Dia mempunyai beberapa harapan yang
tampak di hadapan mereka adalah sesuatu akan diperjuangkan demi mencapai cita-
yang berbeda.” ((DBBP/NNS/h :96). citanya tanpa memperdulikan rintangan
yang akan menghalanginya.
”Orang seusia aku ini cukup dengan
Pertama, Tentang Peperangan sesuatu
membawa kamera ke medan perang untuk
yang sangat menakutkan,bagaimana
mengabadikan berbagai peristiwa di sana.”
mungkin tersisa segerombalan orang dengan
Setelah itu Tuan pulang ke rumah Tuan yang
semangat berperang setelah perang itu usai.
megah ini?” Di sini, aku sedang berusaha
menikmati kedamaian sesaat dan Kedua, Dalam perang enam hari melawan
menyingkirkan penderitaan dan kesulitan Israel, Mesir mengalami kekalahan yang
hidup.” (DBBP/NNS/h : 97). memalukan, dan luka itu bukan hanya luka
politik, tapi juga luka masyarakat. Karena
Kehidupan masyarakat Kairo pada peperangan yang gagal dimenangkan, jiwa-
waktu itu sangat serba kekurangan. jiwa muda yang kuncup cintanya sedang
Masyarakat hidup dalam kemiskinan serta merekah, harus menerima nasib terpuruk
sangat susah mendapatkan air bersih. dalam lembah hitam demi melanjutkan
Keadaan seperti ini membuat seseorang hidup di bawah bayang-bayang peperangan.
yang mempunyai sumur lebih dihormati Ketiga, Demokrasi satu-satunya cara untuk
dan dipandang kedudukan sosial yang berinteraksi dalam masyarakat yang
tinggi di mata masyarakat. Sumur tersebut beraneka ragam. Keanekaragaman, tidak di
digunakan secara bersama, walaupun sumur ragukan lagi adalah sebuah keuntungan
tersebut dibuat dengan modal pribadi. yang sangat besar, yang menjadi landasan
Apabila seseorang yang tidak boleh kebudayaan. Namun sebenarnya tidak
mengambil air pada sumur miliknya, maka cukup hanya dengan harapan-harapannya
orang itu akan dijauhi dari pergaulan dan yang ingin melanjutkan semangat
dianggap kikir. Sikap masyarakat seperti itu perjuangan peperangan.
mencerminkan fungsi sosial sebagai

33
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

Nilai Hakikat Hidup Manusia perang maupun dalam rumah yang saat ini
Dorongan kemasyarakatan merupakan masih terasa nyaman.’’Husni hijazi bertanya
dorongan untuk membantu masyarakat pada dirinya sendiri. Apa yang akan di
guna mencapai tujuan masyarakat yang katakan oleh lelaki tua ini seandainya ia tahu
sempurna. Aspek ini merupakan aspek bahwa rumahnya terlalu megah?Sialan Apa
sosiologi dan merupakan sistem yang sebenarnya yang mereka inginkan? Baru saja
original di dalam kepribadian, oleh karena sedikit merasakan bahagianya hidup. Hidup
itu dorongan kemasyarakatan yang terdapat yang menyenangkan, wajar bila
dalam novel Di Bawah bayang-bayang perang mencintainya. (DBBP/NNS/h :102).
ini merupakan dasar atau bawaan nilai-nilai
sosial yang dibawa sejak lahir. Namun Kutipan di atas menggambarkan
sebagaimana lain-lain kemungkinan bagaimana tentang perang yang sudah
bawaan, kemungkinan mengabdi kepada mengepung kita dengan perlahan-lahan,
masyarakat itu tidak tampak secara spontan, kadang kala api sudah menyala-nyala
melainkan harus dibimbing dan dilatih. pastinya ada yang harus kita lakukan
“Perang adalah sesuatu yang menakutkan, supaya semuanya para pejuang peperangan
bagaimana mungkin tersisa segerombalan selamat di medan perang.
orang dengan semangat berperang setelah “Adil jika kesengsaraan itu di bagi rata,”Kau
perang itu usai?! benar.” Saya tidak mengerti,’’ ujar Abduh
Betapa beda cerita pengorbanan yang Badran. Husni Hijazi menatap Abduh Badra
termaktub dalam koran, dalam buku sejarah dengan pengertian.” Hari-hari yang penuh
dan puisi-puisi heroik, dengan cerita yang ada derita ini terasa begitu deras merundung kita
di kedai kopi,atau rumah, atau seperti hujan.’’Kita adalah orang-orang yang
perkampungan. Sementara itu manusia tidak cerdas. Tapi, apa yang dapat kita lakukan?”“
ingin menerima berbagai petaka sebagai Penjajahan. Kemerdekaan pada tahun 1956.
sebuah ujian dalam hidup mereka. Mereka Kemenangan pada tahun 1967.Setelah itu di
membenci berbagai bentuk penderitaan jajah kembali!” (DBBP/NNS/h :103).
sebagai mana mereka membenci peperangan.
(DBBP/NNS/h : 101). Kutipan di atas menggambarkan
bagaimana nilai perjuangan yang dilakukan
Munculnya dorongan oleh berdampak positif sehingga membuat
kemasyarakatan dalam novel Di bawah para pejuang yang ingin merdeka dengan
bayang-bayang perang karya Naguib bekerja Cara berpikir dan bertindak anggota
Mahfoudz sering dialami sosok yang selalu masyarakat umum diarahkan oleh nilai
menjadi motivator dalam menyelesaikan sosial yang berlaku sekaligus pengawasan
masalah-masalah yang sering menimpa sikap sosial seseorang. Pengawasan
masyarakat yang selalu dengan persepsinya masyarakat yang digambarkan oleh
sendiri tentang hakikat nasionalis, kerap pengarang berkaitan erat dengan
memberi motivasi dengan doktrin pengawasan terhadap sistem kerja
nasionalisnya yang membuat hati rekan- pemerintah yang pelaksanaannya
rekan kerjanya bangkit untuk tetap berjuang berdampak pada rakyat. Hidup mereka
demi hak yang dimiliki mereka. Gambaran tergantung pada jalan hidup, tergantung
motivasi tersebut dapat dilihat dalam pula pada belas kasihan orang-orang yang
kutipan berikut: kaya. Selain itu juga mengawasi sikap sosial
“Apa maksudmu? Perang telah mengepung seseorang dalam hidup bermasyarakat. Hal
kita sedikit demi sedikit.Dan kala api itu telah ini dapat ditemukan dalam kutipan di
menyala dan berkobar-kobar maka tak seorang bawah ini:
pun dari kita yang selamat, baik di medan

34
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

“Kau memang orang yang sangat peka di hormati.”“Apakah kita bahagia dan di
terhadap penderitaan hidup. Namun, kau hormati bila Israel mengalahkan kita?”
bukanlah satu-satunya orang yang menderita (DBBP/NNS/h:108).
di muka bumi ini. Apakah kau tak pernah
berfikir arti dari kesedihan ribuan orang biar Kutipan di atas menggambarkan
sekejap? Dan, kematian orang tua yang sia- bagaimana harapan untuk merebut kembali
sia karena jiwanya tergadaikan. Tercemarnya semangat perjuangan hidup yang hilan itu
nama baik Negara kita setelah revolusi oleh karena itu hidup ini menuntut kita
Arab?” Muna agak ragu untuk bertanya. untuk terus bersemangat, walaupun negara
Tetapi ia akhirnya berkata,gerangan apakah tempat orang yang berbahagia dan juga di
yang membuat kau tak paham bahwa aku tak hormati. dalam hal ini dapat ditemukan
memiliki orang lain buat berbagi kesedihan dalam kutipan di bawah ini :
ini?’’ Hasan Hamudah tersenyum “Anak-anakku yang paling tua kemarin
hangat,”Itu tak membuatku heran.Karena kau terkena wajib militer. Karena kakak
memang dari generasi revolusi. Tetapi perempuanku itu orang kaya, untuk
sayang, kau tak menganggap dirimu sendiri menghindarkan anaknya dari wajib militer,
sebagai generasi revolusi.”(DBBP/NNS/h: dia mengirim anaknya ke Kanada untuk
106). berlibur.’’ Bagaimana dia bisa melakukan hal
itu?” Husni Hijazi tergelak tapi cepat-cepat
“Yang lebih penting bagiku adalah hidup berkata,kan yang jelas anak itu meninggal
damai dan bahagia. Jika hal itu dapat tercapai dalam kecelakaan tabrakan seminggu yang
dengan kemenangan perang, aku akan lalu!” “ Aliyah mendesah mendengar cerita
mengatakan selamat pada kemenangan itu. Husni Hijazi berkata,“ Jika kamu mau,
perang itu. Tapi jika hal itu juga dapat di tertawalah sepuas hatimu.” Apakah pengaruh
capai dengan kekalahan perang, maka aku perang telah berkurang?“ Di front terdepan
pun tetap akan mengucapkan selamat pada medan perang memang sangat menakutkan.
kekalahan perang.” (DBBP/NNS/h :107). Terlebih lagi banyak keluarga yang hidupnya
begitu menyedihkan.”( DBBP/NNS/h:151).
Sebenarnya Hasan Hamudah ingin
mengatakan lebih banyak lagi. Tetapi, apa Kutipan di atas menggambarkan
yang sudah di rencanakannya dan di bagaimana semua wajib militer untuk
pikirkannya sebelum sudah hilang semua. berjuang di medang perang dan harus
Hasan Hamudah berkata dalam hatinya, berani menghadapi peperangan melawan
masih ada cara lain untuk menyiasatinya. Israel. Demokrasi adalah satu-satunya cara
Hasan Hamudah berkata lagi dalam Hal ini untuk berinteraksi dalam masyarakat yang
dapat ditemukan dalam kutipan di bawah beraneka ragam. Keanekaragaman, tidak di
ini: ragukan lagi adalah sebuah keuntungan
“Seandainya mereka menang dalam perang yang sangat besar, yang menjadi landasan
bulan juni, apa yang dapat di lakukan orang- kebudayaan. Tetapi kebanyakan rakyat tak
orang seperti kita ini? Kekalahan, mengerti demokrasi, sehingga mereka
bagaimanapun buruknya, ia tetap melanggar hak asasi manusia itu sendiri.
melimpahkan berkat untuk orang-orang dalam hal ini dapat ditemukan dalam
yang kalah itu sendiri!” Muna tak
kutipan di bawah ini :
berkomentar. Ia merasa bahwa Muna tak
“…Demokrasi Amerika jelas lebih maju.
dapat mencerna apa yang dikatakannya. Ia
Amerika adalah bangsa internasional.
ingin memperjelas ucapannya dengan nada
Amerika telah menjelajah seluruh dunia
lebih lembut. Maka ia pun berkata,” Negara
melampaui kemampuan jelajah komunisme
adalah tempat di mana seseorang bahagia dan
yang utopis.”(DBBP/NNS/h:170).

35
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

namun Samra mendahuluinya. Aliyah


Husni Hijazi berkata lagi dalam Hal ini berkata lagi dalam Hal ini dapat ditemukan
dapat ditemukan dalam kutipan di bawah ini : dalam kutipan di bawah ini:
“Kita hidup di zaman narkotika, para “Aku adalah perempuan yang keras, seperti
pemyembah harta. Dan dari situ, kau yang kau lihat sekarang.” Hamid bertanya,
sendiri meraup keuntungan yang ada apa? Samra menjawabnya,Persilakan
berlipat ganda. Tetapi kau melakukan dulu aku duduk dengan sopan. Hamid dapat
itu semata-mata bukan karena meraba bahwa perempuan yang meradangn di
harta,melainkan juga karena cinta dan hadapannya itu membahayakan mereka
hasrat yang gila akan seks. Kau adalah berdua. Ia berkata,tetapi saya belum mengenal
bintang yang cemerlang bila di anda.Samra duduk sambil berkata
bandingkan dengan yang lain. ketus,Lihatlah,aku duduk tanpa dipersilahkan
(DBBP/NNS/h:184). lagi. Ia tertawa terbahak. Tawa yang jelas-
jelas membuyarkan ketentraman suasana di
kedai itu.( DBBP/NNS/h : 205).
Kutipan di atas menggambarkan bagaimana
kalau hidup di zaman narkotika banyak hal Hamid berkata lagi dalam Hal ini
yang kita dapatkan dan ada juga yang dapat ditemukan dalam kutipan di bawah
melakukan semata-mata bukan karena ini:
harta,melainkan juga karena cinta dan “Kami tahu rahasia di balik semua ini.”
Hasan Hamudah cepat-cepat berkata,
hasrat yang gila akan seks. Abduh badran
maaf,sebaliknya jangan kau ceritakan rahasia
berkata lagi dalam Hal ini dapat ditemukan
itu, sebab aku belum menerima kasusnya.”
dalam kutipan di bawah ini:
Aliyah berkata,Tuan akan menerima kasus
“Kalau kau percaya, narkotika juga seperti
ini? Ah, Samra Wajdy.Mengapa lelaki itu
politik. Tak merusak kehormatan.” Kami bisa
membunuhnya. Karena keburukan apa. Tak
sepakat tentang itu, tapi bagaimana dengan
di ragukan lagi. Ia akan menyelamatkan lelaki
memukul dan menyerang. Tidakkah itu
yang membunuh Samra, dan berbagai
tindakkan criminal? Asmawi menjawab
keburukannya akan menjadi berita besar yang
dengan angkuh,Hebat dan perkasa!” Abduh
tersebar di mana-mana.( DBBP/NNS/h: 231).
badran terbahak sambil berteriak, kau
memang bangsat!” Asmawi berkata sambil
Hasan Hamudah berkata lagi dalam
memukulkan tangannya ke telapak tangan
satunya, Hal ini dapat ditemukan dalam kutipan di
“Apa yang terjadi pada dunia ini? bawah ini:
Perempuan-perempuannya telanjang “Kejujuranlah yang membuatku tak bisa
dijalanan, para narapi dananya menjadi menangani kasus ini.” Aliyah sudah ingin
pegawai negeri, dan orang-orang Yahudi berkata, tapi Hamid mencehanya sambil
menyerang kita!” (DBBP/NNS/h:194). berkata,kita harus percaya padanya dan
mengucapkan terimah kasih. Dia telah
membiarkan kita terporosok dalam hidup ini.
Aliyah tengah duduk bersama Hamid
Dia terlelap dalam tidurnya. Dia tak bisa
di kedai the Hindi, tatkala Samra Wajdy
menolong kita. (DBBP/NNS/h: 232).
mendadak menghambur kea rah mereka,
berdiri dengan roman yang menegang
Kesendirian Hasan Hamudah
sengit. Aliyah sangat terkejut, wajahnya
membuat emosinya meledak. Ia duduk
pucat pasi. Demikian juga dengan Hamid, ia
terkulai di ats sofa. Kedua matanya
merasa bingung,matanya berganti-ganti
memandang langit-langit kantornya yang
memandang kedua perempuan itu, ia tidak
bercat putih. Ia di hinggapi rasa cemas yang
mengerti apa-apa. Ia sudah akan bicara

36
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

gulung-gulung bagai ombak laut. Ia benar- itu, penduduk negeri bagian Rusia
benar merasa was-was oleh sesuatu yang ia dirundung kekacauan dan kecemasan,
sendiri tidak tahu. Oleh karena itu, karya terutama masalah penyebaran ideolgi
sastra termasuk novel ini, tidak semata-mata komunis kepada pemuda-pemuda Mesir.
menjadi rekaman dari peristiwa sejarah Pengkhianatan ideologi dan agama, saling
yang terjadi di masa lalu, melainkan capaian tuduh dan curiga, serta balas dendam
kreatifitas sang pengarang dalam menjadi bagian dari kehidupan sosial.
menempuh arus kehidupan dari relung Secara sepintas, novel ini memang
sebuah realitas yang ada. membicarakan seputar perjuangan di Mesir
Dalam pengkajian novel Di Bawah dan Najib Mahfoudz menampilkan tokoh-
Bayang-bayang perang ini penulis membatasi tokoh seperti Husni Hijazi, dan. Tapi
ranah pembahasan dan permasalahannya dengan tokoh-tokoh dalam novel itu Najib
dengan tujuan agar pembicaraan tidak Mahfoudz mengisahkan sebuah kehidupan
melebar ke mana-mana, mengambang di balik pegunungan-pegunungan Mesir
keluar dari tujuan utamanya. Pembatasan sewaktu Turkistan dalam masa pahit
tersebut adalah pengkajian terhadap novel penjajahan. Tak dapat disangkal, jika novel
karya Najib Mahfoudz ini dengan Di Bawah Bayang-bayang perang ini
berdasarkan teori sosiologi sastra. Penulis semacam sepenggal sejarah perjuangan
membatasi ruang lingkup pembahasan Turkistan dalam bentukkaryasastra.
hanya dari sudut pengamatan karya sastra Dalam novel Di Bawah bayang-bayang perang
sebagai cermin masyarakat atau dengan kata karya Najib Mahfoudz ini, konflik yang
lain karya sastra dilihat sebagai dokumen dominan adalah konflik politik perjuangan
sosial budayan dan sejarah. Karena Novel Di beserta penyebaran ideologi komunis di
Bawah Bayang-bayang perang ini bercerita Mesir. Namun demikian konflik sosial
seputar peristiwa perjuangan anak pribumi dalam novel tersebut juga dibicarakan
yang terjadi di Mesir pada tahun 1956an karena konflik politik dan konflik sosial
hingga 1967. dalam novel Di Bawah Bayang-bayang
Berdasarkan teori kritik sastra yang perang saling berhubungan. Konflik sosial
penulis pergunakan dalam pembahasan merupakan akibat dari terjadinya konflik
novel Di Bawah Bayang-bayang perang ini, politik dan mempunyai pengaruh terhadap
dapat disimpulkan permasalahan yang akan situasi politik yangterjadi di Mesir saat itu.
dibahas sebagai berikut: (1) Konflik politik Menariknya,novel ini tak selalu
dan perjuangan ideologi yang termuat membicarakan prahara politik,
dalam novel Di Bawah Bayang-bayang pemberontakan, perjuangan, dah
perang dengan analisis sosiologi sastra. (2) pertarungan ideologi.
Hubungan dan korelasi antara novel Di
Bawah bayang-bayang perang dengan fakta
dalam sejarah seputar perjuangan rakyat 4. Simpulan
Mesir pada tahun 1956an hingga1967an. (3) Simpulan penelitian ini bahwa
Konflik Politik dan Ideologi Dalam Novel Di masyarakat yang menganggap hidup itu
Bawah bayang-bayang perang merupakan buruk, diperoleh data-data karena adanya
karya sastra yang memuat rekaman tentang penderitaan hidup manusia yang di
situasi Mesir. Mesir seolah-olah ambruk akibatkan karena faktor alam, faktor strata
selepas pendudukan kolonialisme Israel sosial yang mengakibatkan kesenjangan
yang dibantu Rusia, ketika menyerahkan sosial, dan faktor anggapan diri yaitu suatu
kekuasan Mesir kepada Israel dan dipimpin kondisi sosial yang ada di induvidu
secara otoriter dan despotik di akhir Kala masyarakat. Masyarakat yang menganggap

37
SANG PENCERAH
Volume 4, Nomor 2, Agustus 2018, Hlm. 28-38

Muammar: Nilai-nilai Sosial dalam Novel Di bawah ...

hidup itu baik ditemukan data-data karena


adanya kemakmuran dalam hidupnya, ------------------. 2009. Tilistika, Kajian Puitika
adanya perkawinan yang baik, memiliki bahasa, sastra dan budaya, Yogyakarta:
pekerjaan baik yang di sadari oleh Pustaka Pelajar.
pendidikan yang memadai, memperoleh
reward atau hadiah dari tempat kerja. Moleong, Lexy J. 1990. Metode Penelitian
Masyarakat yang menganggap hidup itu Kualitatif, Bandung: Remaja
buruk tetapi wajib berikhtiar supaya hidup Rosdakarya.
lebih baik di temukan data-data yang
menunjukkan adanya hasrat hidup yang Mestika, Zed. 2004. Metode Penelitian
tinggi, adanya persaingan di antara Kepustakaan, Jakarta: Yayasan Obor
induvidu,masih adanya diskriminasi sosial Indonesia.
dan harus di lawan, dan perubahan status
sosial. Sugihastuti. 2007. Teori Apresiasi Sastra,
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Saryono, Djoko. 2009. Dasar Apresiasi Sastra.


Yogyakarta: Elmatera Publishing.
Daftar Pustaka
Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Elagleton, Terry. 2007. Teori Sastra: Sebuah
Pengatar Komprehensif, Yogyakarta: Strinati, Dominic. 2009. Popular Cultare,
Jalasutra. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Escarpit, Robert. 2008. Sosiologi Sastra, Jakarta: Van Luxemburg, Jan, Mioeke Bal, Willem G.
Yayasan Obor Indonesia. Westseijn. 1986. Pengantar Ilmu Sastra,
di Indonesiakan oleh Dick Hartoko,
Faruk. 2010. Pengantar Sosiologi Sastra dari Jakarta: Gramedia.
Strukturalisme Genetik sampai Post-
Modernisme, Yogyakarta: Pustak Wellek, Rene, Austin warren. 1988. Teori
Pelajar. Kesusastraan, Jakarta: Gramedia.

Fananie, Zainuddin. 2002. Telaah Sastra, Zaidan, Abdul Rozak, Anita K. Puspita,
Surakarta: Muhammadiyah University Hani’ah. 2007. Kamus Istilah Sastra,
Press. Jakarta: Balai Pustaka.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Teori Pengkajian


Fiksi, Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.

Ratna, Nyoman Khuta. 2008. Teori, Metode dan


Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

------------------. 2009. Soiologi Sastra, Yogyakarta:


Pustaka Pelajar.

38

You might also like