You are on page 1of 9

Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No.

2, April 2018, Halaman 89-99 p-ISSN : 2086-2695, e-ISSN : 2527-4716

URGENSI HOLDING BUMN DALAM PENINGKATAN SEKTOR


PELAYANAN ANGKUTAN DARAT DAN UDARA
Boby Wilda Estanto
Magister Ilmu Hukum, Universitas Mataram
Jalan Majapahit No.62, Gomong, Selaparang, Dasan Agung Baru, Selaparang,
Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat
Bobywilda18@yahoo.com

Abstract

Service is the main factor preferred and planned in realizing consumer expectation and
desires where seen in the fact that service in the field of land transportation sector and also air
transportation tends to be minimal and not maximal yet. However, the availability of infrastructure
is one of the vital aspects in accelerating the process of national development in various fields. Based
on this matter, that in the future needed effort of Holding state-owned enterprises in the framework of
improving infrastructure, especially in the field of air transport and land transportation. Realization
to build of Holding as the parent company of SOE's based on core business need to be addressed and
implemented carefully. Cause there are a number of law potentials may appear to surface when the
process of Holding Company realized. That is how the legal system and the legal relationship
between parent company and subsidiary company in holding system.The purpose of this writing is to
describe the Holding of SOEs from the perspective of law and SOE Holding solutions in order to
improve the services.The research method used in this study is a normative approach or a conseptual
approach, focused on assessing the application of norms or norms in positive law regarding the
Holding of SOEs.

Keywords: BUMN, BUMN Holding, infrastructure, land and air transport

Abstrak

Pelayanan adalah factor yang diutamakan dan direncanakan dalam mewujudkan harapan
dan keinginan konsumen namun ketersediaan infrastruktur merupakan salah satu aspek vital dalam
mempercepat proses pembangunan nasional di berbagai bidang.Berdasarkan hal inilah, bahwa ke
depan diperlukan upaya Holding BUMN dalam rangka peningkatan infrastruktur terutama dalam
bidang angkutan udara dan angkutan darat.Realisasi pembentukan induk perusahaan (Holding)
pada BUMN berdasarkan core business perlu disikapi dan dilaksanakan secara hati-hati. Sebab
ada sejumlah potensi hukum yang mungkin muncul ketika itu direalisasikan.Yaitu bagaimana
hubungan hukum antara induk perusahaan dan anak perusahaan dalam sistem holding. Tujuan
Penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan Holding BUMN ditinjau dari perspektif hukum dan
solusi Holding BUMN.Metode penelitian yang digunakan pendekatan normatif atau conseptual
approach yang difokuskan untuk mengkaji penerapan kaidah atau norma dalam hukum positif
mengenai Holdingisasi BUMN.

Kata Kunci: BUMN, Holding BUMN, infrastruktur, angkutan darat dan udara

A. Pendahuluan perlunya Badan Usaha Milik Negara


Semenjak Indonesia merdeka hingga (BUMN) adalah Pasal 33 butir (2) UUD 1945
sekarang, badan usaha milik negara telah yang berbunyi, “Negara menguasai cabang
memainkan peran yang cukup penting dalam produksi yang penting dan vital bagi
pembangunan infrastruktur dan juga kepentingan hajat hidup orang banyak.Pasal
perekonomian negara. Negara melakukan ini mengandung maksud untuk mencegah
kegiatan ekonomi dalam rangka pelaksanaan terjadinya monopoli cabang produksi di
Pasal 33 UUD 1945. Dasar pemikiran tangan perseorangan atau kelompok, dimana
89
Boby Wilda Estanto, Urgensi Holding BUMN

dalam Pasal 33 butir (3) UUD NRI 1945, udara cenderung minim dan belum maksimal
menyatakan bahwa, “Bumi, air, dan kekayaan Namun ketersediaan infrastruktur merupakan
alam yang terkandung di dalamnya dikuasai salah satu aspek vital dalam mempercepat
oleh negara dan dipergunakan sebesar- proses pembangunan nasional di berbagai
besarnya untuk kemakmuran rakyat.” BUMN bidang. Laju pertumbuhan ekonomi suatu
bertujuan memperoleh keuntungan dan negara tidak dapat dipisahkan dari
mengemban beberapa tugas yang lebih ketersediaan infrastruktur secara menyeluruh
bersifat makro, seperti menjaga stabilitas yang menjadi fondasi dari pembangunan
ekonomi/harga, dan untuk memenuhi sifat ekonomi berkelanjutan.
penugasan layanan publik atau agent of Perseroan sebagai bentuk subjek
development serta pioneering. Pada saat ini, hukum yang unik memiliki beberapa teori
BUMN dalam pelaksanaan tugasnya yang muncul akibat adanya pengertian
memerlukan beberapa perbaikan-perbaikan perseroan sebagai badan hukum. Badan
sistem manajemennya untuk mengangkat hukum sendiri dapat diartikan sebagai segala
kinerjanya.Perangkat perbaikan tersebut sesuatu yang berdasarkan tuntutan kebutuhan
termasuk untuk menciptakan kontrol sistem. masyarakat oleh hukum diakui sebagai
Paradigma BUMN secara simultan dapat pendukung hak dan kewajiban. Teori-teori
diubah, termasuk mindset manajemen, dalam perseroan terbatas muncul akibat
karyawan dan sistem teknologinya harus adanya unsur personalitas dari perseroan,
dilakukan perbaikan (Nugraha, 2007). adapun teori teori yang digunakan dalam
Jika dihubungkan dengan sektor penelitian ini adalah :
pelayanan angkutan darat dan juga angkatan 1. Teori Realistik (Realistic Theory)
udara, maka dapat dilihat dari faktanya di Teori ini mengemukakan bahwa hukum
lapangan bahwa kebutuhan sarana membedakan secara nyata antara
transportasi umum merupakan kebutuhan personalitas perseroan dengan
masyarakat yang terus berkembang sesuai personalitas orang-orang yang
dengan meningkatnya taraf kehidupan terkumpul di dalamnya.
masyarakat. Transportasi merupakan 2. Teori Organ (Organ Theory)
pelayanan di bidang jasa yang sangat Teori ini dikemukaakn oleh Van Gierkie
berperan dalam aktivitas manusia untuk yang berpendapat, perseroan sebagai
memenuhi kebutuhan hidupnya. Salah satu badan hukum adalah ”realita
pelayanan transportasi adalah jasa angkutan sesungguhnya”, yang sama halnya
darat dan angkutan udara. Angkutan Darat dengan sifat kepribadian manusia
transportasi darat yang paling banyak 3. Teori Kontrak (Contract Theory)
dijumpai seperti kereta api, bus, angkutan Teori ini menyatakan bahwa perseroan
kota, ojek, taksi, dan lain-lain. Hal ini sebagai badan hukum merupakan
disebabkan karena transportasi darat sangat perwujudan sebuah kontrak antara
mudah diakses dan sering dijumpai anggota-anggota perseroan baik antara
sedangkan Transportasi angkutan udara sesamanya maupun dengan pihak lain
merupakan alat transportasi yang mempunyai yang terkait.
kelebihan dalam hal ketepatan waktu dan Pada penelitian ini dikhususkan untuk
waktu perjalanan menjadi relatif singkat membahas pentingnya peningkatan kinerja
untuk sampai ketujuan yang di inginkan. Dan perusahaan di BUMN terutama sektor
untuk kalangan masyarakat tertentu angkutan transportasi darat dan udara yang merupakan
udara merupakan alternatif utama sebagai sektor strategis penyumbang pendapatan
sarana penunjang dalam kehidupan sehari- ekonomi negara. Penelitian ini juga menitik
hari. Dalam hal ini, faktor pelayanan tetap beratkan terhadap kedudukan holding
menjadi hal yang yang diutamakan dan company di Indonesia yang belum secara jelas
direncanakan dalam mewujudkan harapan pengaturannya saat ini.
dan keinginan konsumen dimana dilihat Berdasarkan permasalahan di atas,
dalam kenyataan bahwa pelayanan di bidang maka tujuan dari penulisan ini adalah sebagai
sektor angkutan darat dan juga angkutan berikut:

90
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 2, April 2018, Halaman 89-99

1. Untuk mendeskripsikan Holding Bidang-bidang usaha yang menyangkut hajat


BUMN ditinjau dari perspektif hukum. hidup orang banyak, seperti perusahaan
2. Untuk menjelaskan solusi Holding listrik, minyak dan gas bumi,sebagaimana
BUMN dalam rangka meningkatkan diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945,
sektor pelayanan angkutan darat dan seyogyanya dikuasai oleh BUMN (Qurbani,
udara. 2014). Dengan adanya BUMN diharapkan
dapat terjadi peningkatan kesejahteraan
B. Metode Penelitian masyarakat, terutama masyarakat yang
Metode penelitian yang digunakan berada di sekitar lokasi BUMN. Tujuan
dalam penelitian ini merupakan pendekatan BUMN yang bersifat sosial antara lain dapat
n o r m a t i f a t a u c o n s e p t u a l a p p ro a c h dicapai melalui penciptaan lapangan kerja
(Nugroho, 2016). Jenis penelitian yang serta upaya untuk membangkitkan
digunakan dalam penelitian ini adalah perekonomian lokal. Penciptaan lapangan
penelitian hukum normative yakni penelitian kerja dicapai melalui perekrutan tenaga kerja
yang difokuskan untuk mengkaji penerapan- oleh BUMN. Upaya untuk membangkitkan
penerapan kaidah-kaidah atau norma-norma perekonomian lokal dapat dicapai dengan
dalam hukum positif mengenai Holdingisasi jalan mengikut-sertakan masyarakat sebagai
BUMN. Pendekatan ini yakni dengan mitra kerja dalam mendukung kelancaran
melakukan pendekatan integrasi keilmuan proses kegiatan usaha. Hal ini sejalan dengan
antara perspektif ilmu hukum dengan kebijakan pemerintah untuk memberdayakan
berbagai teori hukum. Dimana dari sudut usaha kecil, menengah dan koperasi yang
pandang teori hukum, ilmu hukum dibagi atas berada disekitar lokasi BUMN (Nanang &
tiga lapisan utama, yaitu dogmatik hukum, Dumadi, 2007).
teori hukum dan filsafat hukum (Hadjon & Secara garis besar, penjelasan
Djatmiati, 2005). Dimana pendekatan mengenai Badan Usaha Milik Negara
conseptual approach dengan melakukan (BUMN) itu sendiri, sebenarnya secara tidak
pendekatan integrasi keilmuan antara langsung dipengaruhi oleh Pasal 33 ayat (2)
perspektif ilmu hukum dengan teori hukum UUD 1945 dimana negara mempunyai tugas
digunakan dalam mengkaji permasalahan konstitusional untuk menguasai segala
terkait. sumber kekuatan ekonomi seperti cabang
Pendekatan konseptual beranjak dari produksi penting yang bersinggungan dengan
pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin hajat hidup rakyat Indonesia (Sipayung,
yang berkembang di dalam ilmu hukum. Nasution, & Siregar, 2013, p. 2). Secara legal
Dengan mempelajari pandangan-pandangan formal merujuk pada Pasal 1 angka 1 Undang-
dan doktrin-doktrin yang berkembang di Undang Nomor 19 tahun 2013 tentang Badan
dalam ilmu hukum peneliti akan menemukan Usaha Milik Negara, BUMN adalah badan
ide-ide yang melahirkan pengertian- usaha yang seluruh atau sebagian besar
pengertian hukum, konsep-konsep hukum, modalnya dimiliki oleh negara melalui
dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu penyertaan secara langsung yang berasal dari
yang dihadapi (Marzuki, 2005). kekayaan negara yang dipisahkan.
Keberadaan Badan Usaha Milik
C. Hasil dan Pembahasan Negara (BUMN) yang merupakan salah satu
1. Holding BUMN ditinjau dari wujud nyata berkaitan dengan Pasal 33 UUD
Perspektif Hukum 1945 khususnya ayat (2), dan (3) yaitu :
Pemerintah Indonesia mendirikan Ayat (2) : Cabang-cabang produksi yang
Badan Usaha Milik Negara (selanjutnya penting bagi Negara dan yang
disingkat BUMN) dengan dua tujuan utama, menguasai hajat hidup orang banyak
yaitu tujuan yang bersifat ekonomi dan tujuan dikuasai Negara.
yang bersifat sosial. Dalam tujuan yang Ayat (3) : Bumi dan air dan kekayaan alam
bersifat ekonomi, BUMN dimaksudkan yang terkandung didalamnya dikuasai
untuk mengelola sektor-sektor bisnis strategis oleh Negara dan dipergunakan untuk
agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu. sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

91
Boby Wilda Estanto, Urgensi Holding BUMN

Penguasaan Negara itu penting agar d. Menjadi perintis kegiatan-kegiatan


kesejahteraan rakyat dan rakyat banyak dapat usaha yang belum dapat dilaksanakan
menikmati sumber-sumber kemakmuran oleh sektor swasta dan koperasi.
rakyat dari bumi, air, dan kekayaan alam. Hal Kegiatan perintisan merupakan suatu
ini merupakan posisi strategis bagi kegiatan usaha untuk menyediakan
peningkatan kesejahteraan rakyat. barang dan jasa yang dibutuhkan oleh
penguasaan Negara tercermin dalam Pasal 1 masyarakat, namun kegiatan tersebut
angka 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun belumdapat dila kukan oleh swasta dan
2003 menyatakan bahwa Badan Usaha Milik koperasi karena sacara komersial tidak
Negara yang selanjutnya disebut BUMN, menguntungkan. Dalam hal adanya
adalah badan usaha yang seluruh atau kebutuhan masyarakat luas yang
sebagian besar modalnya dimiliki oleh mendesak, pemerintah dapat pula
Negara melalui penyertaan secara langsung menugasi suatu BUMN yang
yang berasal dari kekayaan Negara yang mempunyai fungsi pelayanan
dipisahkan (Sipayung et al., 2013, p. 3) kemanfaatan umum untuk
Ada 5 (lima) tujuan pendirian BUMN melaksanakan program kemitraan
yang diatur dalam Pasal 2 Undang- Undang dengan pengusaha golongan ekonomi
Nomor 19 Tahun 2003, yaitu sebagai berikut : lemah.
a. M e m b e r i k a n s u m b a n g a n b a g i e. Turut aktif memberikan bimbingan
perkembangan perekonomian Nasional danbantuan kepada pengusaha
pada umumnya dan penerimaan Negara golongan ekonomi lemah, koperasi, dan
pada khususnya. BUMN diharapkan masyarakat.
dapat meningkatkan mutu pelayanan
pada masyarakat sekaligus memberikan Sedangkan manfaat dari BUMN adalah:
kontribusi dalam meningkatkan (Sipayung et al., 2013, p. 4)
pertumbuhan ekonomi Nasional dan a. M e m b e r i k e m u d a h a n k a p a d a
membantu penerimaan keuangan masyarakat luas dalam memperoleh
Negara. berbagai alat pemenuhan kebutuhan
b. Mengejar keuntungan. Meskipun hidup yang berupa barang atau jasa.
maksud dantujuan persero adalah untuk b. Membuka dan memperluas kesempatan
mengejar keuntungan, namun dalam kerjabagi penduduk angkatan kerja.
hal-hal tertentu untuk melakukan c. Mencegah monopoli pasar atau barang
pelayanan umum, Persero dapat danjasa yang merupakan kebutuhan
diberikan tugas khusus dengan masyarakat banyak oleh sekelompok
memperhatikan prinsip-prinsip pengusaha swasta yang bermodal kuat.
pengelolaan yang sehat. Dengan d. Meningkatkan kualitas dan kuantitas
demikian, penugasan pemerintah harus produksi komoditi ekspor sebagai
disertai dengan pembiayaannya sumber devisa, baik migas maupun non
(kompensasi) berdasarkan perhitungan migas.
bisnis atau komersial, sedangkan untuk e. Menghimpun dana untuk mengisi kas
Perum yang tujuannya menyediakan negara, yang selanjutnya dipergunakan
barang dan jasa untuk kepentingan untuk memajukan dan mengembangkan
umum, dalam pelaksanaanya harus perekonomian Negara.
memperhatikan prinsip-prinsip
pengelolaan perusahaaan yang sehat. Di dalam Undang-undang Nomor 19
c. Menyelenggarakan kemanfaatan umum Tahun 2003 macam-macam bentuk BUMN
berupa penyediaan barang dan jasa yang itu adalah sebagai berikut :
bermutu tinggi serta memadai bagi a. Perusahaan Perseroan (Persero). Pasal 1
pemenuhan hajat hidup orang banyak. angka 2 Undang-Undang Nomor 19
Dengan maksud dan tujuan seperti ini, Tahun 2003, berbunyi : perseroan
setiaphasil usaha dari BUMN, baik terbatas yang selanjutnya disebut
barang dan jasa,dapat memenuhi persero, adalah BUMN yang berbentuk
kebutuhan masyarakat. perseroan terbatas yang modalnya
92
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 2, April 2018, Halaman 89-99

terbagi dalam saham yang seluruh atau masyarakat mempunyai hak untuk
paling sedikit 51% (lima puluh satu menpertanyakannya. Tak hanya itu, rakyat
persen) sahamnya dimiliki oleh Negara juga mempunyai wewenang mencabut
Republik Indonesia yang tujuan kontrak sosial yang diberikan antara
utamanya mengejar keuntungan. masayarakat dan pemerintah. Penguasaan
Organ-organ dari Persero adalah RUPS, mutlak atas sumber daya alam oleh negara,
Direksi dan Komisaris. secara operasional dan spesifik dikuatkan
b. Perusahaan umum (Perum). Perusahaan pada ayat sebelumnya. Pasal 33 ayat 2
Umum, yang selanjutnya disebut Perum menegaskan peran negara secara lebih
adalah BUMN yang seluruh modalnya spesifik pada kegiatan usaha. Cabang-cabang
dimiliki Negara dan tidak terbagi atas produksi yang memiliki nilai strategis
saham, tujuan untuk kemanfaatan dikuasai oleh Negara dan digunakan untuk
umum berupa penyediaan barang/atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
jasa yang bermutu tinggi dan sekaligus Dari, ayat ini secara eksplisist dikatakan
untuk mengejar keuntungan bahwa Negara akan mengambil peran dalam
berdasarkan prinsip pengelolaan kegiatan ekonomi. Tetapi yang membedakan
perusahaan. Pada dasarnya proses misi Negara dengan swasta, perusahaan
pendirian Perum sama dengan Persero. dibawah naungan Negara tidak hanya
Organ dari suatu Perum adalah Menteri, mengejar keuntungan, tetapi juga untuk
Direksi, dan Dewan Pengawas. memenuhi kebutuhan masyarakat (Sipayung
Dalam kurun waktu 50 tahun semenjak et al., 2013, p. 75).
BUMN dibentuk, BUMN secara umum Dalam konteks ini, BUMN selalu
belum menunjukkan kinerja yang dikritik sebagai lembaga ekonomi yang tidak
menggembirakan. Perolehan laba yang efisien. Perlu disadari bahwa pendirian
dihasilkan masih sangat rendah. Sebagai BUMN tidak hanya mengejar keuntungan
contoh, pada tahun 2000 BUMN memiliki semata. Akibatnya, margin pendapatan
total asset sebesar Rp. 861,52 trilyun hanya BUMN memang setiap periode tidak sebesar
mampu menghasilkan keuntungan sebesar yang diperoleh pihak swasta. Oleh karena itu
Rp. 13,34 Trilyun, atau dengan tingkat Return tidak dirancang untuk mengejar profit. Fokus
on Assets (ROA) sebesar 1,55%. (Sipayung et yang dikerjakan BUMN lebih pada
al., 2013). peningkatan kesejahteraan rakyat, khususnya
Masalah BUMN menyangkut strategi terpenuhinya kebutuhan pokok.Sebagai
ekonomi nasional dan kepentingan rakyat ilustrasi, pengadaan perumahan murah bagi
kebanyakan. Para founding fathers sejak awal masyarakat menengah ke bawah, di mana
telah menyadari bahwa Indonesia sebagai Perumnas menjadi pelopornya dalam hal ini
sebuah kolektivitas politik tidak memiliki dikelola oleh lembaga BUMN Perbankan
modal yang cukup untuk melaksanakan yaitu Bank Tabungan Negara (BTN).
pembangunan ekonomi. Makna yang Ataupun intervensi pemerintah dalam
terkandung dari ayat-ayat pada Pasal 33 UUD mengendalikan harga BBM sejak tahun 1980
1945, menggambarkan tentang peran negara sampai sekarang oleh Pertamina, subsidi
dalam kegiatan ekonomi. Penguasaan Negara listrik pada listrik pada rumah tangga
atas sumber daya alam adalah mutlak. sederhana dan rumah sosial oleh PLN, dan
Kebijakan ini bukan kesewenang-wenangan kereta rakyat kelas ekonomi oleh PT. Kereta
Negara, melainkan suatu strategi awal untuk Api Indonesia (Sipayung et al., 2013).
pembangunan ekonomi. Namun, penguasaan Dalam upaya peningkatan efisiensi dan
sumber daya alam seperti yang diamanatkan efektivitas BUMN, upaya pembentukan
konstitusi tidak berhenti sampai disitu. Holding BUMN menjadi alternatif pilihan
Penguasaan sumber daya alam harus yang banyak mendapat perhatian publik.
dipergunakan sepenuhnya untuk Upaya pembentukan Holding BUMN oleh
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Jika pemerintah Indonesia kian menjadi nyata
kewajiban ini tidak dijalankan oleh setelah pemberian persetujuan Presiden Joko
pemerintah yang sedang memimpin, maka Widodo atas usulan Menteri BUMN terkait

93
Boby Wilda Estanto, Urgensi Holding BUMN

pembentukan enam Holding berbasis pertumbuhan melalui integrasi dan


sektoral, yaitu pertambangan, minyak dan gas diversifikasi (Sulistiyowati, 2010). Dengan
bumi (migas), perumahan, jalan tol, jasa demikian, dapat dipahami bahwa motif
keuangan dan pangan (Anand, 2012). pembentukan Holding company lebih
Namun yang perlu lebih dahulu menekankan pada alasan ekonomi. Hal ini
dipahami dalam pembahasan mengenai juga yang tergambarkan dalam kebijakan
urgensi pembentukan Holding BUMN pemerintah dalam mendorong pembentukan
termasuk sejauh mana makna dan ruang perusahaan group dimana pertimbangan
lingkup dari Holding company secara garis dasar dari dibentuknya perusahaan group
besar. Mengenai Holding atau sering khususnya pada kalangan BUMN adalah
diistilahkan sebagai perusahaan kelompok, sinergi dalam rangka integrasi ekonomi dan
banyak pendapat ahli yang membatasi makna meningkatkan efisiensi serta mampu berdaya
perusahaan kelompok. Menurut Christianto saing.
Wibisono, perusahaan kelompok adalah suatu Sampai saat tulisan ini dibuat tidak ada
bentuk usaha yang diciptakan dari proses pengaturan Holding yang secara spesifik
penggabungan atau pembentukan group dari membahas tentang Holding company di
dua atau lebih perusahaan dengan keragaman Perusahaan Indonesia. Di dalam Undang-
fokus kegiatan usaha (Sulistiawaty, 2008). Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Sedangkan menurut S.M. Bartman, Perseroan Terbatas hanya mengatur dan
perusahaan kelompok digambarkan sebagai menjelaskan tentang penggabungan.
sebuah susunan dari berbagai macam Pengertian penggabungan didalam Undang-
perusahaan yang secara yuridis berdiri sendiri Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
di bawah suatu pimpinan sentral dan secara Perseroan Terbatas adalah perbuatan hukum
ekonomi tersusun dalam satu kesatuan yang dilakukan oleh satu perseroan atau lebih
(Simanjuntak, 2009, p. 2). Sementara itu, untuk menggabungkan diri dengan perseroan
Emmy Pangaribuan, berpendapat bahwa lain yang telah ada yang mengakibatkan
perusahaan kelompok adalah suatu gabungan aktiva dan pasiva dari perseroan yang
atau susunan dari perusahaan-perusahaan menggabungkan diri beralih karena hukum
yang secara yuridis mandiri, yang keterikatan kepada yang menerima penggabungan dan
dan keterkaitan yang erat antara satu dengan selanjutnya status badan hukum perseroan
yang lain sehingga membentuk suatu yang menggabungkan diri berakhir karena
kesatuan ekonomi yang tunduk pada suatu hukum (Sipayung et al., 2013, p. 5).
pimpinan yaitu suatu perusahaan induk Didalam Undang-Undang Nomor 40
sebagai pimpinan sentral (Simanjuntak, Tahun 2007 tentang perseroan terbatas tidak
2009, p. 1). di sebutkan secara rinci tentang pengertian
Dari beberapa definisi perusahaan dan pengaturan tentang Holdingisasi itu
kelompok diatas, dapat dijumpai pemahaman sendiri. Sehingga pemerintah sangat kesulitan
bahwa istilah Holding company atau dalam dalam hal untuk mengholdingisasi sebagian
bahasa Indonesia disebut perusahaan induk perusahaan BUMN. Penggabungan dapat
muncul dalam konteks perusahaan kelompok. berupa Merger, Akuisisi dan Konsolidasi
Dengan demikian, perusahaan induk (Anand, 2012). Akibat dari ketidakadanya
(Holding company atau parent company) pengaturan yang secara spesifik membahas
dapat dipahami sebagai suatu perusahaan pengaturan Holding akan berdampak pada
yang bertujuan untuk memiliki saham dalam hak dan kewajiban antara anak perusahaan
satu atau lebih perusahaan lain dan atau dengan induk perusahaan. Sehingga hak dan
mengatur satu atau lebih perusahaan lain. kewajiban dari anak dan induk perusahaan
Secara umum pembentukan Holding jika dilihat dari kebiasaan-kebiasaan yang
company memiliki motif yang sama dengan berkembang dalam praktek sehari-hari hanya
pembentukan perusahaan kelompok. melihat dari segi Manajemen (keuangan) dan
Menurut Sulistyowati munculnya perusahaan Financial tidak diketahui secara jelas apa saja
kelompok dilandasi dengan motif strategis yang merupakan hak dan kewajiban Holding
dalam menyikapi kebutuhan eksternal skala Company terhadap anak perusahaan.
bisnis yang besar guna menunjang
94
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 2, April 2018, Halaman 89-99

2. Holding BUMN sebagai Solusi dalam semua sektor usaha dan dunia usaha tidak
Peningkatan Sektor Pelayanan dapat lagi bergantung pada pertumbuhan
Angkutan Darat dan Udara organik, diperlukan pertumbuhan unorganik
Perusahaan Holding company biasanya melalui merger, akuisisi, konsolidasi dan
terbentuk karena adanya proses konglomerasi sebagainya. Tindakan rightsizing BUMN
yang dalam istilah ekonomi berarti proses melalui pembentukan Holding tidak diatur
pemusatan (conglomerare : Latin, berarti secara spesifik dan eksplisit dalam peraturan
penggumpalan) beberapa perusahaan anak perundangan di Indonesia, melainkan lebih
untuk kemudian bergabung dalam kepada pendekatan bestpractice di dunia
perusahaan induk (Shadily, 1987). Dengan bisnis. Holdingmenurut Munir Fuady
adanya perkembangan grup-grup usaha diartikan sebagai suatu perusahaan yang
konglomerat di Indonesia sejak dasawarsa bertujuan untuk memiliki saham dalam satu
tujuh puluhan, maka pengendalian usaha atau lebih perusahaan lain dan/atau mengatur
lewat Holding company sudah merupakan satu atau lebih perusahaan lain tersebut
suatu trend dan kebutuhan bisnis yang tidak (Fuady, 1999, p. 84). Menurut Winardi,
dapat/tidak perlu dihindari. Sedangkan kata Holding company ialah perusahaan yang
“Holding company” ini berasal dari menguasai perusahaan lain. Seringkali orang
terminology, hukum Amerika. Ada banyak mengatakan bahwa sebuah "Holding
batasan yang diberikan oleh para sarjana company is acompany which holds other
tentang istilah ini. M.Manullang, misalnya companies" (Holding company adalah sebuah
mengartikan Holding company adalah suatu perusahaan yang memegang perusahaan
badan usaha yang berbentuk corporation lain). Selanjutnya menurut Komaruddin yang
yang memiliki sebagian dari saham-saham dimaksud dengan Holdingcompany ialah
beberapa badan usaha (Manullang, 1984). suatu badan usaha yang didirikan dengan
Dalam rangka meningkatkan kinerja dan tujuan untuk menguasai sebagian besar
nilai perusahaan serta menciptakan BUMN saham dari badan usaha yang akan
yang efisien, efektif/produktif, berdaya saing dipengaruhinya (Komaruddin, 1984, p. 161).
tinggi, dan mampu menjadi pelaku utama Holding company, begitulah ide yang
(champion) dalam industrinya baik nasional, tercetus yang disampaikan Presiden Jokowi
regional dan bahkan global, perlu dilakukan pada pertengahan Mei 2015 lalu saat bertemu
rightsizing BUMN. Program rightsizing ratusan CEO BUMN. Presiden menyatakan
BUMN tentunya tidak bisa dilepaskan dari perlunya percepatan dalam pembentukan
sebuah visi penataan jumlah dan skala BUMN Holding company BUMN sebagai suatu cara
serta perbaikan struktur bisnis BUMN secara untuk meningkatkan daya saing. Gagasan ini
menyeluruh, meliputi restrukturisasi, tentu bukan suatu hal baru karena sudah
revitalisasi dan profitisasi BUMN secara didengungkan sejak akhir era tahun 1990-an,
bertahap dan berkesinambungan. Bentuk dari namun tidak terlalu mudah dalam
rightsizing tersebut dapat berupa implementasinya. Beberapa pemerintahan
pembentukan Holding, merger/konsolidasi, berganti, namun belum ada yang secara
divestasi, likuidasi, atau bahkan tetap revolusioner merealisasikan gagasan tersebut
dipertahankan (stand alone) (Sari, 2017). (Bumninc, 2017).
Terdapat beberapa hal yang menjadi Malaysia, terlihat selangkah lebih maju
latar belakang perlunya rightsizing BUMN, karena berangkat dari titik yang sama dengan
antara lain, saat ini belum ada satupun BUMN Indonesia dalam mereformasi BUMN dan
yang dapat disebut sebagai pemain saat ini telah berhasil merealisasikan
Internasional yang handal, tingkat persaingan Khazanah Group sebagai super Holding
usaha yang semakin tinggi baik di pasar company (SHC) yang berdaya saing.
domestik, regional, maupun internasional. Singapura lebih maju lagi karena Temasek
Selain itu, diperlukan pembenahan skala Group sudah didirikan sejak 1974 dan saat ini
usaha BUMN sehingga menciptakan daya memiliki sekitar 100 anak perusahaan yang
kompetisi yang lebih kuat. Pada sisi lain, beroperasi di Asia, Amerika, dan Eropa.
perlu sinergi yang lebih kuat dan luas antar Temasek telah bertransformasi menjadi
BUMN karena BUMN bergerak pada hampir Sovereign Wealth Funds (SWF) yaitu
95
Boby Wilda Estanto, Urgensi Holding BUMN

kendaraan investasi milik pemerintah yang pinjaman lunak untuk pembiayaan


dioperasikan secara global. Sebagai SWF, pembangunan infrastruktur (Bumninc, 2017).
maka Temasek bertanggung jawab mencari Namun di lain sisi, rencana pemerintah
peluang investasi paling menguntungkan di yang terus menggodok pentingnya
seluruh dunia. Karenanya Temasek memiliki pembentukan Holding perusahaan-
portfolio bisnis di luar negaranya dalam perusahaan badan usaha milik Negara
jumlah yang signifikan (Bumninc, 2017). (BUMN) juga menuai kritik dari berbagai
Berdasarkan laporan pada akhir tahun pihak, termasuk dari Dewan Perwakilan
2013, total penjualan dari 140 BUMN Rakyat (DPR). Anggota Komisi IV DPR RI
mencapai Rp 1.775 trilyun ternyata hampir Martri Agung mengungkapkan pihaknya
90% disumbangkan oleh 25 BUMN. Artinya melihat terdapat cacat hukum dalam
terjadi Pareto condition. Total aset pada tahun pelaksanaan Holding BUMN. Kritik dari
2013 diperkirakan mencapai sekitar Rp 4.000 penolakan terhadap konsep Holding BUMN
trilyun namun kemampuan menciptakan laba ini didasarkan pada adanya Peraturan
relative rendah, yaitu sekitar Rp 151 trilyun. Pemerintah Nomor 72 tahun 2016 tentang
Angka-angka ini menunjukkan bahwa Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan
kemampuan keseluruhan BUMN dalam Modal Negara pada BUMN dan Perseroan
pengelolaan aset relatif rendah, demikian pula Terbatas. Aturan ini menjadi payung hukum
kemampuan untuk menciptakan laba juga di dalam pelaksanaan konsep Holding
rendah (Bumninc, 2017). BUMN (Setiawan, 2017).
Urgensi Holding BUMN ini oleh Oleh sebab itu, sebelum merealisasikan
Presiden Joko Widodo dalam rangka pelaksanaan Holding BUMN, perlu
menjadikan pembangunan infrastruktur dilakukan koordinasi yang jelas antara
dalam program prioritasnya guna lembaga eksekutif yakni pemerintah dengan
meningkatkan daya saing perekonomian lembaga legislatif yakni DPR sehingga dapat
nasional. Lebih lanjut, Menteri BUMN Rini disepakati landasan hukum dan aturan main di
Soemarno mengatakan pengelolaan BUMN dalam pengawasan kinerja Holding BUMN
sudah memasuki paradigma baru yang fokus berikut anak usahanya.
utamanya saat ini adalah pembangunan
infrastruktur. BUMN dikonsentrasikan untuk D. Simpulan
meningkatkan investasi di bidang Berdasarkan kajian di atas, dapat
infrastruktur, utamanya pembangunan disimpulkan sebagai berikut:
konektivitas darat, laut, dan udara. Selama 1. Secara umum pembentukan Holding
tahun 2016, pembangunan dan pertumbuhan company memiliki motif yang sama
ekonomi dapat didorong oleh investasi dengan pembentukan perusahaan
infrastruktur di Indonesia (Bumninc, 2017). kelompok. Menurut Sulistyowati
Ratusan proyek sedang dibangun untuk munculnya perusahaan kelompok
mengurangi ketimpangan ekonomi antara dilandasi dengan motif strategis dalam
Jawa dan luar Jawa, khususnya infrastruktur menyikapi kebutuhan eksternal skala
tranportasi di darat, laut, dan udara sebanyak bisnis yang besar guna menunjang
52 proyek jalan tol, 13 proyek pelabuhan, 19 pertumbuhan melalui integrasi dan
proyek kereta api, dan 17 proyek bandara. diversifikasi. Dengan demikian, dapat
Pembangunan infrastruktur meliputi dipahami bahwa motif pembentukan
konektivitas darat pengembangan sistem Holding company lebih menekankan
transportasi terintegrasi, peningkatan pada alasan ekonomi. Hal ini juga yang
kapasitas jalan, pelebaran dan tol, serta t e rg a m b a r k a n d a l a m k e b i j a k a n
pengembangan monorail dan rel kereta api pemerintah dalam mendorong
baru. Di sisi infrastruktur udara, pembentukan perusahaan group dimana
pembangunan bandara utama khusus barang pertimbangan dasar dari dibentuknya
dan bandara utama untuk ekonomi. Dengan perusahaan group khususnya pada
struktur permodalan yang lebih kuat, BUMN kalangan BUMN adalah sinergi dalam
lebih mudah memperoleh kepercayaan dari rangka integrasi ekonomi dan
lembaga keuangan dunia terkait pemberian meningkatkan efisiensi serta mampu
96
Masalah - Masalah Hukum, Jilid 47 No. 2, April 2018, Halaman 89-99

berdaya saing. Marzuki, P. M. (2005). Penelitian Hukum.


2. Holding company, begitulah ide yang Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
tercetus yang disampaikan Presiden Nanang, & Dumadi. (2007). Privatisasi BUMN,
Jokowi pada pertengahan Mei 2015 lalu Eksistensi, dan Kinerja Ekonomi Nasional
saat bertemu ratusan CEO BUMN. dalam Sistem Ekonomi Pasar. Jurnal
Akses: Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 2(3),
Presiden menyatakan perlunya 73.Nugraha, S. (2007). Privatisasi BUMN,
percepatan dalam pembentukan antara Harapan dan Kenyataan. Jurnal
Holding company BUMN sebagai suatu Hukum Bisnis, 26(1), 16.
cara untuk meningkatkan daya saing. Nugroho, S. S. (2016). Pengembangan
Urgensi Holding BUMN ini oleh Epistemologi Ilmu Hukum Berbasis
Presiden Joko Widodo dalam rangka Transendental. Jurnal Perspektif, XXI(2),
menjadikan pembangunan infrastruktur 98.
dalam program prioritasnya guna Qurbani, I. D. (2014). Prinsip Hukum
meningkatkan daya saing Perimbangan dana bagi hasil minyak dan
perekonomian nasional. Lebih lanjut, gas bumi. Jurnal Yuridika, 29(1), 6.
Menteri BUMN Rini Soemarno Sari, M. (2017). Perlindungan Hukum bagi
pemegang saham minoritas yang
mengatakan pengelolaan BUMN sudah tidakdilibatkan dalam proses akuisisi.
memasuki paradigma baru yang fokus Jurnal Yuridika, 32(3), 12.
utamanya saat ini adalah pembangunan Setiawan, S. R. D. (2017). Pembentukan Holding
infrastruktur. BUMN dikonsentrasikan B U M N Te r u s D i s o r o t . R e t r i e v e d
untuk meningkatkan investasi di bidang December 31, 2017, from https://
infrastruktur, utamanya pembangunan ekonomi.kompas.com/read/2017/11/21/
konektivitas darat, laut, dan udara. Oleh 161511226/pembentukan-holding-bumn-
sebab itu, sebelum merealisasikan terus-disorot
pelaksanaan Holding BUMN, perlu Shadily, H. (1987). Ensiklopedia Indonesia.
dilakukan koordinasi yang jelas antara Jakarta: Ichtiar Baru.
lembaga eksekutif yakni pemerintah Simanjuntak, E. P. (2009). Perusahaan
Kelompok. Yogyakarta: Fakultas Hukum
dengan lembaga legislatif yakni DPR Universitas Gajah Mada.
sehingga dapat disepakati landasan Sipayung, J. F., Nasution, B., & Siregar, M.
hukum dan aturan main di dalam (2013). Tujuan Yuridis Holdingisasi
pengawasan kinerja Holding BUMN BUMN dalam Rangka Peningkatan
berikut anak usahanya. Kinerja Menurut Perspektif Hukum
Perusahaan. Transparency Jurnal Hukum
DAFTAR PUSTAKA Ekonomi, 1(1), 2.
S u l i s t i a w a t y. ( 2 0 0 8 ) . Ta n g g u n g J a w a b
Anand, G. (2012). Akibat Hukum Saham yang Perusahaan Induk Terhadap Kreditur
dikeluarkan perseroan tanpa terlebih Perusahaan Anak. UGM.
dahulu kepada pemegang saham. Jurnal Sulistiyowati. (2010). Aspek Hukum dan Realita
Yuridika, 27(3), 6. Bisnis Perusahaan Grup di Indonesia.
Bumninc. (2017). Gagasan BUMN INC, Suatu Jakarta: Erlangga.
Keniscayaan. Retrieved December 27,
2017, from http://bumninc.com/
editorial/2/read/170417/gagasan-bumn-
inc-suatu-keniscayaan
Fuady, M. (1999). Hukum Perusahaan dalam
Paradigma Hukum Bisnis. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Hadjon, P. M., & Djatmiati, T. S. (2005).
Argumentasi Hukum. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Komaruddin. (1984). Ekonomi Perusahaan dan
Manajemen. Jakarta: Alumni.
Manullang, M. (1984). Pengantar Ekonomi
Perusahaan. Yogyakarta: BLKM.

97

You might also like