You are on page 1of 4

Bahasa Indonesia

Jenjang: Kelas: Penugasan:


SD VI Individu
1. Menentukan makna kata/istilah pada teks (L-1)
Istilah bidang tertentu:
Kesehatan : diagnosis (penentuan kondisi medis), terapi, resep, tensimeter (alat ukur tekanan darah)
Pertanian : pestisida (pembasmi hama-tikus), fungisida (pembasmi jamur), insektisida (pembasmi serangga) ,
intensifikasi (meningkatkan hasil pertanian dengan pengolahan lahan), ekstensifikasi (meningkatkan hasil pertanian
dengan meluaskan lahan)
Olahraga : remis (keadaan imbang/ seri pada permainan catur), seri, penalti, gol
Kependudukan : imigrasi, emigrasi, transmigrasi, urbanisasi, reurbanisasi
Perdagangan : ekspor, impor, rabat, kurs, laba, rugi, relokasi
Lingkungan : abrasi (pengikisan oleh ombak pantai), erosi (pengikisan oleh aliran sungai), reboisasi (penanaman
kembali hutan gundul), penghijauan

2. Menentukan antonim/sinonim (L-1)


Baca dan cermati kalimatnya ! Karena konteks kalimat menentukan arti kata.
Antonim= lawan kata; Sinonim= persamaan kata
Jalan di kampung itu sangat sempit. Antonim sempit dalam kalimat tersebut adalah …. (lebar)
Sebagian sungai sarat dengan sampah. Sinonim sarat dalam kalimat tersebut adalah …. (penuh)
Tingkat Pendidikan yang rendah menjadi kendala pertumbuhan ekonomi. Antonim kendala… (pendukung)

3. Menentukan unsur teks (kalimat utama/ penjelas) (L-1)


Kalimat utama, disebut utama karena merupakan kalimat yang paling penting dalam suatu paragraf. Kalimat ini
langsung ada di bacaan, tidak boleh diubah-ubah, artinya harus sama persis dengan yang ada di bacaan. Letaknya ada di
awal paragraph ada juga yang di akhir paragraf.

4. Menentukan ide pokok teks (L-2)


Gagasan utama/ ide pokok, cara mudahnya untuk mencari gagasan utama adalah inti dari kalimat utama.

5. Menentukan pernyataan sesuai isi teks (L-2)


Informasi tersurat : tertulis, jadi ada langsung di bacaan.
Tersirat : berarti tersembunyi/ makna di balik kata-kata

6. Mengidentifikasi jenis teks (L-2)


Jenis paragraf:
1. Narasi : pemaparan kronologis/cerita
2. Deskripsi : gambaran pengamatan
3. Persuasi : ajakan
4. Argumentasi: pendapat
5. Eksposisi : pemaparan dengan penjelasan biasanya diakhiri kesimpulan
Narasi
Merupakan paragraf yang berisi pengisahan suatu cerita atau kejadian berdasarkan urutan waktu.
Deskripsi
Paragraf yang berisi penggambaran dengan kata-kata secara jelas dan terperinci. Paragraf yang mengembangkan suatu
objek, karakteristik, keadaan sifat, atau pesan
Persuasi
Paragraf yang berisi ajakan yang disertai alasan yang meyakinkan sehingga pembaca akan melakukan hal yang
dimaksud.
Argumentasi
Paragraf yang berisi alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat atau gagasan menggunakan data sebagai
pembuktian
Eksposisi
Paragraf yang berisi pemaparan dengan penjelasan atau pengetahuan untuk memberi informasi yang sejelas-jelasnya.

7. Melengkapi kalimat/teks dengan istilah/ kata/ ungkapan/ peribahasa (L-1)


membawa : mengangkat atau memindahkan sesuatu sambil berjalan atau bergerak
menjinjing : membawa sesuatu dengan posisi tangan ke bawah dan tidak terlalu erat memegangnya
menenteng : membawa dengan tangan sebelah

Rangkuman oleh Heri Setiyono


memanggul : membawa di atas bahu
memikul : membawa barang dengan memikul dengan pikulan di bahu
menggendong : mendukung di belakang atau di pinggang
menyunggi : membawa barang di atas kepala
mengempit : membawa dengan menjepit di antara lengan dan bahu
menggenggam : memegang dengan tangan terkepal
menggandeng : memegang (membimbing) tangan
melihat : menggunakan mata untuk memandang
memandang : melihat dan memperhatikan
melirik : mengerling, melihat dengan tajam ke kanan atau ke kiri
menatap : melihat dengan saksama dan agak lama
mengintip : melihat melalui lubang kecil, celah, semak
memperhatikan : mengamati, mencermati, mengawasi
menonton : melihat pertunjukkan, gambar hidup,
dsb (menengok, menjenguk, mengunjungi)

Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang mempunyai makna kias.
Rendah hati : tidak menyombong
Lurus hati : jujur
Besar hati : bangga
Kecil hati : tersinggung
Tinggi hati : sombong
Berat hati : tidak tega
Makan hati : bersusah hati,kecewa
Ambil hati : menyenangkan agar disukai
Panas hati : marah dalam hati, iri

Buah tangan : oleh-oleh


Kaki tangan : orang yang dipercaya melakukan segala sesuatu
Ringan tangan : suka membantu, suka memukul (tergantung konteks kalimat)
Panjang tangan : suka mencuri
Lepas tangan : tidak ikut campur
Angkat tangan : menyerah
Campur tangan : sibuk mengurusi urusan orang
Turun tangan : membereskan urusan
Tangan kanan : orang kepercayaan
Tangan dingin : ahli dalam bidangnya
Tangan besi : dictator, Tindakan keras
Tangan hampa : tidak mendapat apa-apa

Peribahasa adalah kelompok kata atau kalimat yang tetap susunannya yang biasanya mengiaskan maksud tertentu
(perumpamaan, ungkapan, perbandingan, nasihat, prinsip hidup/ aturan tingkah laku)
1. Berdiang di abu dingin = tidak mendapat apa-apa
2. Menang jadi arang, kalah jadi abu = pertengkaran tidak menguntungkan pihak manapun.
3. Mengabui mata orang = orang yang suka menipu orang lain.
4. Abu di atas tanggul = tidak tetap kedudukannya
5. Ditempuh gajah lalu = tidak dapat ditutup-tutupi
6. Gajah masuk kampung = berkuasa sehingga bertindak sesuka hati
7. Gajah mati tulang setimbun = orang meninggal, meninggalkan banyak harta
8. Gajah mati karena gadingnya = orang kesusahan karena kelebihannya
9. Tiada rotan akarpun jadi = sesuatu yang dapat diganti dengan yang lain
10. Tak ada gading yang tak retak = tidak ada manusia yang sempurna
11. Tak ada biduk karam sebelah = bila seseorang mendapat kehinaan, anggota keluarganya juga
turun menanggung kehinaan tersebut
12. Tiada raja menolak sembah = tidak ada orang yang tidak suka dihormati

8. Melengkapi berbagai jenis teks (laporan, iklan, pidato) (L-2)


Pidato adalah wacana yang disiapkan untuk diucapkan di hadapan khalayak.
Bagian-bagian pidato : Pembukan, isi, dan penutup.
Pidato persuasif : pidato yang berisi ajakan. Kalimat ajakan adalah kalimat perintah yang mengajak seseorang untuk
melakukan sesuatu atau tindakan. Kalimat ajakan biasanya lebih halus daripada perintah, menggunakan kata
marilah/ayolah.

9. Memperbaiki tata kalimat dalam paragraf (L-3)


Rangkuman oleh Heri Setiyono
Struktur kalimat:
 SPOK : Doni menyanyikan lagu dengan merdu.
 SPO : Dona mengejar kucing.
 KSP : Kemarin, Dodi jatuh.
 SPK : Dodi jatuh, kemarin.
 SP : Dodi jatuh.
 SPPel : Rumahku bercat hijau.
 KSPO : Dengan merdu, Doni menyanyikan lagu.
 SPOPel : Dedi sudah mencuci piring kotor.
 SPPelK : Deni berdecak kagum ketika lukisan itu jadi.

10. Menunjukkan kesalahan penggunaan tanda baca. (L-1), Menggunakan tanda baca (L-2)
Penggunaan tanda titik dua (:)
Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau penjelasan.
Contoh: Mereka membeli alat tulis: buku, pensil, dan penggaris.
Tidak dipakai jika perincian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh: Mereka membeli buku, pensil,
dan penggaris
Perbedaan tanda hubung (-) dan tanda pisah (—)
Contoh penggunaan tanda hubung antara lain: tahun 1950-an, kemerah-merahan, 11-11-2013, se-Indonesia, ber-KTP, D-
3, S-1, S-2, ciptaan-Nya, SIM-nya, me-recall
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
Misalnya: Tanggal 5—10 April 2013 Jakarta—Bandung
Menulis gelar
 Apabila gelar di depan nama : Singkatan gelar tanda titik nama orang
Prof. Dr. Heri Suryadi (baca: professor doctor Heri Suryadi)
 Apabila gelar di belakang nama : Nama orang tanda koma singkatan gelar
Apriyani, S.Pd (bacanya: Apriyani Sarjana Pendidikan)
Penulisan mata uang (rupiah) : Rp50.000,00 (tanpa dipisah dan tanpa titik setelah singkatan)
Kalimat langsung yang benar !
Ibu bertanya, “Mengapa kamu belum tidur, San?”

11. Menggunakan ejaan (L-2), Memperbaiki kesalahan penggunaan ejaan (L-3)


Penulisan gabungan kata
Bentuk awal (dipisah)
Contoh : budi daya
Bentuk selanjutnya harus digabungkan karena mendapat imbuhan
Contoh : pembudidayaan, membudidayakan
tanggung jawab (dipisah)
mempertanggungjawabkan (harus digabung)
pertanggungjawaban (harus digabung)
dipertanggungjawabkan (harus digabung)
titik berat (menitikberatkan)
tanda tangan (menandatangani)
salah guna (penyalahgunaan)
tindak lanjut (menindaklanjuti)
luluh lantak (meluluh lantakan)
hancur lebur (menghancurleburkan)

Penulisan kata baku


Kata Tidak Baku Kata Baku
Jaman Zaman
Photocopy Fotokopi
Praktek Praktik
Antri Antre
Apotik Apotek
Diagnosa Diagnosis
Trampil Terampil
Nomer Nomor
Ijin Izin
Therapi Terapi
Efektifitas Efektivitas
Ekstrim Ekstrem
Drumband Drumben

Rangkuman oleh Heri Setiyono


jenset Genset
do’a Doa
jenre Genre
adzan, adhan Azan
mushola Musala

Penulisan hari bulan


Hari, bulan yang diikuti nama hari, bulan ditulis dengan rangkaian
Diawali dengan huruf kecil untuk hari, bulan
Dan kemudian untuk nama hari, bulan huruf kapital/ huruf besar
Contoh : Aku lahir di hari Rabu, bulan November.

Penulisan suku, bangsa dan bahasa


Suku, bangsa, dan bahasa yang diikuti nama suku, bangsa, dan Bahasa ditulis dengan rangkaian
Diawali dengan huruf kecil untuk suku, bangsa, bahasa
Dan kemudian untuk nama suku, nama bangsa dan Bahasa dengan huruf kapital.
Contoh: Aku termasuk orang suku Jawa, bangsa Indonesia, dan aku mempunyai bahasa Indonesia.

Penulisan lingkup geografi/ tempat


Harus ditulis dengan rangkaian huruf kapital-huruf kapital.
Selat Sunda Kecamatan Piyungan
Danau Toba Pegunungan Seribu
Pantai Gua Cemara Gunung Merapi
Laut Selatan Sungai Opak
Dataran Tinggi Dieng Kabupaten Bantul

Penulisan nama jenis


Harus ditulis dengan rangkaian huruf kecil-huruf kecil.
jeruk bali jambu bangkok
asam jawa ayam arab
talas bogor
petai cina

Penulisan nama ciri khas daerah


Harus ditulis dengan rangkaian huruf kecil-huruf besar
gudeg Yogya tari Bali
songket Kalimantan tari Lilin
batik Pekalongan ukiran Jepara

Rangkuman oleh Heri Setiyono

You might also like