You are on page 1of 8

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

PENGOLAHAN BUAH

Federik Jovino1, Angelly Wulan Pricillia Kalengkongan2, Listya Fajrin3


1,2,3
Program Studi Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

472017412@student.uksw.edu

ABSTRACT
Fruit is one commodity that has a relatively large nutrient content. Among the many nutrients
contained in the fruit include vitamins, minerals, fiber, pigments, antioxidants, and others.
Community needs for quality fresh fruit, must be free from preservatives. Ice setup is one of the fruit
dishes cooked with steamed or boiled and spiked with sugar. Ice setup can be added with extra
cinnamon which can enrich the taste of fruit ice plus a slice of some fresh fruit. The purpose of this
practicum is that students are able to process various types of fruit precisely and according to the
recipes given. The method used in this practice uses qualitative and quantitative methods. The results
of the assessment that we got from the first panelists were 9 average values, from the second panelist
getting an average score of 8.5, from the third panelist getting an average score of 9, then the results
of the fourth panelist obtained an average score of 8.8 and the last result of the fifth panelist obtained
an average value of 7. The results of the assessment of the five panelists showed that the appearance,
aroma, taste and texture almost got a perfect score which then averaged 8.4. The conclusion of this
practice is that students are able to process various types of fruit precisely and according to the
recipes given. Fruits are one of the ingredients that have a lot of nutrients and benefits for the body.
Keywords: Fruit, Fruit Ice Setup, Fruit Benefits.
ABSTRAK
Buah merupakan salah satu komoditas yang memiliki kandungan gizi yang relatif banyak.
Diantara beberapa kandungan gizi yang banyak terdapat dalam buah antara lain adalah vitamin,
mineral, serat, pigmen, antioksidan, dan lain-lain. Kebutuhan masyarakat akan buah-buah segar yang
bermutu, harus bebas dari bahan pengawet. Es setup merupakan salah satu hidangan buah-buahan
yang dimasak dengan dikukus atau direbus dan dibubuhi gula. Es setup bisa ditambahkan dengan
kandungan extra kayu manis yang bisa memperkaya rasa es buah ditambah dengan irisan beberapa
buah yang segar. Tujuan dari praktikum ini adalah mahasiswa mampu mengolah berbagai jenis buah
dengan tepat dan sesuai dengan resep yang diberikan. Metode yang digunakan pada praktikum kali ini
menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Hasil penilaian yang kami dapatkan dari panelis
pertama nilai rata-rata 9, dari panelis kedua mendapatkan nilai rata-rata yaitu 8,5, dari panelis ketiga
mendapatkan nilai rata-rata 9, kemudian hasil dari panelis keempat memperoleh nilai rata-rata 8,8 dan
yang terakhir hasil dari panelis kelima memperoleh nilai rata-rata 7. Hasil penilaian kelima panelis
tersebut menunjukkan bahwa penampilan, aroma, rasa dan tekstur hampir mendapatkan nilai
sempurna yang kemudian dirata-ratakan mendapatkan hasil 8,4. Kesimpulan dari praktikum kali ini
yaitu mahasiswa sudah mampu mengolah berbagai jenis buah dengan tepat dan sesuai dengan resep
yang diberikan. Buah – buahan merupakan salah satu bahan makan yang memiliki banyak sekali
kandungan gizi serta manfaat bagi tubuh.
Kata kunci : Buah, Es Setup Buah, Manfaat Buah.

1
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

PENDAHULUAN
Buah merupakan salah satu komoditas yang memiliki kandungan gizi yang relatif banyak.
Diantara beberapa kandungan gizi yang banyak terdapat dalam buah antara lain adalah vitamin,
mineral, serat, pigmen, antioksidan, dan lain-lain. Kebutuhan masyarakat akan buah-buah segar yang
bermutu, harus bebas dari bahan pengawet. Penyediaan buah-buahan dapat diproses dengan
pengolahan secara minimalis. Istilah minimalis ini merujuk teknik penanganan pengawetan dan
pengolahan yang sangat minimal dengan tidak menerapkan teknik penanganan berefek kuat seperti
sterilisasi atau pengemasan yang termodifikasi, dan penanganan yang higienis. Sebagai contoh yang
sudah sangat umum didapat adalah sayur yang dipotong-potong dan dikombinasikan dengan irisan
daging, pasta atau salad dressing dan siap dikonsumsi, yang saat ini banyak ditemukan di restoran
siap saji. Jenis-jenis sayuran yang sering diolah minimal adalah lettuce untuk salad, wortel, paprika,
tomat chery, mentimun, chicore. Produk buah yang diolah minimal masih dapat digolongkan sebagai
suatu produk segar, yang kesegarannya diharapkan harus dapat dipertahankan hingga saatnya siap
dikonsumsi. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan penting dalam memproduksi buah olahan
minimalis, yakni mempertahankan mutu khususnya kesegaran serta aspek sensorik lainnya,
mempertahankan nilai gizi, mencegah pembusukan oleh mikrobia serta penjaminan keamanan bila
dikonsumsi [1].
Pada praktikum yang telah dilakukan praktikan telah membuat es setup buah. Es setup
merupakan salah satu hidangan buah-buahan yang dimasak dengan dikukus atau direbus dan dibubuhi
gula. Es setup yaitu minuman yang bisa ditambahakan kandungan extra kayu manis yang bisa
memperkaya rasa es buah ditambah dengan irisan beberapa buah yang segar. Minuman ini sangat
cocok untuk disajikan saat berbuka puasa. Buah-buahan dapat mengalami proses fisiologi yang
berlanjut termasuk respirasi, diikuti perubahan-perubahan fisiologi seperti antara lain proses
pelunakan jaringan, penurunan kadar asam-asam organik, perubahan warna, kehilangan senyawa-
senyawa mudah menguap yang berperan dalam pembentukan aroma. Jika perubahan fisiologis yang
tidak terkontrol dengan baik akan mempercepat proses penurunan mutu yang akan berakhir dengan
kebusukan. Khususnya untuk buah-buahan yang segar, dan sekaligus pada buah olahan, komponen
mutu yang menjadi perhatian utama konsumen antara lain penampilan secara visual, tekstur yang
berhubungan dengan apa yang diindera di mulut (mouth-feel), cita rasa -khususnya yang berhubungan
dengan rasa dan aroma-, kandungan gizi dan faktor keamanan bila dikonsumsi [2].
Demikian juga halnya dengan kandungan gizi serta keamanan pada buah dan sayur olahan
minimalis erat hubungannya dengan kondisi mikrobiologis bahan. Oleh sebab itu dasar praktikum ini
yatu agar praktikan dapat mengolah berbagai buah-buahan yang sudah disiapkan menjadi makanan
yang menarik serta sehat dan memilki nilai gizi bagi tubuh. Dengan kata lain hidangan buah tersebut
disajikan dengan penampilan yang prima dan rasa yang enak. Tujuan dari praktikum ini adalah
mahasiswa mampu mengolah berbagai buah-buahan dengan tepat dan sesuai dengan resep yang
diberikan.
METODE
2.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 14 Maret 2019, pukul 13.00-15.00 WIB di
Laboratorium Culinary, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya
Wacana.

2
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

2.2. Alat dan Bahan

Pada praktikum kali ini alat yang digunakan adalah gelas, mangkok, piring, sendok, garpu,
wajan, kompor gas, telenan, pisau, dan panci. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu 500 ml air,
150 g gula pasir, 4 butir cengkih, 5 cm kayu manis, 400 g buah apel Malang, kupas potong dadu
1½ cm, 200 g buah nanas (daging saja), potong segitiga kecil, 2 buah jambu biji merah,
bersihkan potong dadu 1½ cm, Es batu secukupnya.
2.3. Prosedur
Dalam membuat es setup buah, hal pertama yang dilakukan yaitu memasak air, gula,
cengkih, dan kayu manis di atas api sedang hingga mendidih dan harum. Kemudian memasukkan
apel, nanas, dan jambu. Kecilkan api, dan meneruskan memasak 2-3 menit lagi hingga buah
panas, tapi tidak layu (± 2-3 menit). Kemudian angkat, tunggu sampai tidak lagi panas.
Kemudian menyimpan di dalam lemari es (2-3 jam). Tuang setup ke dalam 6 gelas saji,
tambahkan es batu. Sajikan segera.
HASIL
Tabel Hasil Organoleptik Es Setup Buah
Hasil penilaian dari setiap panelis Rata-rata
Kelompok penilaian dari Gambar sayur asam
Penampilan Aroma Rasa Tekstur setiap panelis

Panelis 1 9 9 9 9 9

Panelis 2 9 8 9 8 8,5

Panelis 3 9 9 9 9 9

Panelis 4 9 9 8,5 9 8,8

Panelis 5 7 7 7 7 7

Keterangan: Buah apel,


Jumlah - - - - 8,46 jambu, nanas, melon,
kayu manis, dan es batu.

PEMBAHASAN
Pada praktikum yang telah dilakukan, praktikan telah mengolah beberapa jenis buah-buahan
menjadi es setup buah yang menyegarkan dan yang sehat serta bergizi. Buah merupakan minuman
jajanan yang dijual tanpa kemasan khusus oleh pedagang dan proses pembuatan ataupun pengolahan
buah tanpa pemasakan/pemanasan. Es setup buah adalah minuman yang berasal dari potongan aneka
buah seperti apel, nanas, jambu biji merah, melon, kayu manis, cengkeh, dan gula. Minuman ini pas
untuk diminum pada siang hari ketika cuaca sedang panas. Gunakan buah-buahan serta bahan
pelengkap yang berkualitas dan masih segar. Es setup merupakan salah satu hidangan buah-buahan

3
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

yang dimasak dengan dikukus atau direbus dan dibubuhi gula. Es setup yaitu minuman yang bisa
ditambahakan kandungan extra kayu manis yang bisa memperkaya rasa es buah ditambah dengan
irisan beberapa buah yang segar. Minuman ini sangat cocok untuk disajikan saat berbuka puasa.
Buah-buahan memiliki nilai ekonomi sebagai bahan pangan maupun bahan baku industri karena di
dalamnya disimpan berbagai macam produk metabolisme tumbuhan, mulai dari kerbohidrat, protein,
lemak, vitamin, mineral, alkaloid, dan terpenoid [3].
Es setup buah terdiri dari berbagai jenis buah-buahan, seperti apel, melon, nanas, dan jambu biji
merah yang terkandung berbagai macam kandungan gizi seperti kandungan gizi pada buah apel. Apel
dikenal kaya akan kandungan fitonutrien serta anti oksidan flavonoid dan folifenol. Total kandungan
kekuatan anti oksidan (nilai ORAC) dalam 100 apel mencapai 5900 TE. Flavonoid yang ada di dalam
apel di antaranya quercetin, epicatechin, dan procyanidin B2. Satu buah apel berukuran sedang
mengandung 4 gram serat makanan, yang dapat memenuhi sekitar 17% asupan serat harian yang
disarankan. Masih dengan takaran yang sama, buah apel mampu menyediakan 14% kebutuhan harian
vitamin C pada tubuh. Pada satu buah melon, terkandung 60 kalori dan 14 gram kandungan gula
alami. Selain itu, manfaat buah melon juga dapat memberikan energi, serta kadar lemak yang rendah.
Kemudian dalam 100 gram daging buah melon terdapat zat gizi penting seperti karbohidrat 14,8 gr,
Protein 1,55 gr, Lemak 0,5 gr, Potassium 546,9 mg, Vitamin A 5.706,5 IU, Vitamin C 74,7 mg.
Selanjutnya nilai kandungan gizi pada buah nanas. Nanas sangat kaya akan vitamin A dan C yang
bersifat antioksidan. Selain itu juga mengandung kalsium, fosfor, magnesium, mangan, zat besi,
thiamin, natrium, kalium, gula buah (sukrosa), serta enzim bromelain, suatu enzim protese yang
bekerja sebagai pemecah protein [4].
Nanas juga mengandung banyak serat dan kandungan gizi yang paling dominan dari nanas
yaitu vitamin C dan mangan. Kandungan vitamin C pada 165 g nanas mencapai 105,1 % kebutuhan
per hari. Sedangkan kandungan mangannya mencukupi 76,5 % kebutuhan per hari. Nanas juga kaya
akan tembaga, serta mengandung cukup banyak vitamin B1, vitamin B6, serat pangan, folat, dan asam
pantotenik. Vitamin A juga ditemukan dalam nanas meski dalam jumlah kecil. Jambu biji merupakan
sumber vitamin C yang sangat baik, dengan jumlahnya mencapai 228 mg per 100 g atau tiga kali
lebih banyak dari kebutuhan harian. Vitamin ini terutama terdapat di bagian daging buah luar di
bawah kulitnya. Jambu biji juga kaya akan serat pangan dan vitamin B kompleks asam folat, asam
pantotenik, piridoksin, dan niacin. Ada juga riboflavin, tiamin, vitamin A, E, dan K meski jumlahnya
tidak sebanyak vitamin C. Jambu biji mengandung vitamin C yang jauh lebih besar dibandingkan
jeruk, hampir 4 kali lipatnya. Vitamin C juga diperlukan untuk sintesis kolagen yang sangat
diperlukan dalam pembentukan sel-sel pembuluh darah, kulit, organ, dan tulang. Vitamin A di
dalamnya pun penting untuk menjaga kesehatan membran mukosa dan kulit sebagai salah satu sistem
pertahanan tubuh [5].
Berdasarkan dari setiap kandungan gizi tersebut, cara pengolahan buah-buahan merupakan
suatu kegiatan yang harus dilakukan sebersih mungkin. Tidak semua makanan di konsumsi dalam
bentuk segar. Sebagian besar makanan di konsumsi setelah terlebih dahulu diolah menjadi berbagai
makanan siap saji/setengah siap saji dalam berbagai jenis. Bahan mentah hasil panen kalau dibiarkan
begitu saja lama-kelamaan akan mengalami kerusakan akibat pengaruh-pengaruh fisiologik, mekanik,
fisik, kimiawi, parasitik atau mikrobiologik. Dari beberapa perubahan-perubahan tersebut ada yang
menguntungkan dan ada yang merugikan. Maka diperlukan suatu kegiatan pengolahan bahan pangan
yang bisa memastikan agar bahan pangan tersebut tidak terbuang percuma dan bisa di konsumsi

4
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

kapan saja. Pada umumnya semua produk hortikultura setelah dipanen masih memiliki jaringan hidup
dan melakukan proses respirasi. Adanya respirasi menyebabkan produk tersebut mengalami
perubahan seperti pelayuan dan pembusukkan. Respirasi sendiri merupakan perombakkan bahan
organik yang lebih komplek (pati, asam organik dan lemak) menjadi produk yang lebih sederhana
(karbohidrat dan air) dan energy dengan bantuan oksigen. Aktivitas respirasi penting untuk
mempertahankan sel hidup pada produk baik buah maupun sayuran. Dimana bila produk dengan laju
repirasi tinggi cenderung cepat mengalami kerusakan. Tujuan dari pengolahan bahan pangan yaitu
untuk meningkatkan kualitas dan memperpanjang masa simpan bahan pangan [6].
Buah-buahan setelah dipanen akan terjadi proses transformasi dan metabolisme. Proses
metabolisme pada buah dan sayuran dapat menyebabkan berkurangnya kualitas produk. Pengurangan
laju respirasi sampai batas tertentu dapat memperpanjang daya simpan produk segar tetapi kebutuhan
energi sel terpenuhi. Pengendalian respirasi tersebut dapat dilakukan dengan cara pelapisan,
penyimpanan suhu rendah dan modifikasi atmosfir ruang penyimpanan. Hasil penelitian laboratorium
secara umum menunjukkan bahwa penyimpanan pada suhu rendah (dingin) yang dipertahankan
konstan dapat memperpanjang mutu fisik (warna atau penampilan, kesegaran, tekstur dan cita rasa)
dan nilai gizi terutama kandungan vitamin C buah dan sayuran segar. Pada penyimpanan suhu dingin
sesekali diekspose pada suhu ruang menyebabkan penurunan mutu fisik atau organoleptik dan nilai
gizi yang lebih cepat dibandingkan suhu stabil. Penyimpanan pada suhu ruang (dibiarkan sesuai
dengan suhu lingkungan) menyebabkan penurunan mutu fisik dan mutu nilai gizi yang sangat cepat
diikuti dengan proses pembusukan [7].
Setiap buah yang kita konsumsi semunya pasti memiliki manfaat yang berguna bagi tubuh.
Manfaat buah untuk kesehatan tubuh sangat banyak sekali, buah dapat menjadi bagian terpenting
untuk kesehatan tubuh manusia. Dalam setiap buah terdapat banyak sekali kandungan gizi yang baik
untuk kesehatan tubuh seperti vitamin dan mineral. Vitamin perlu dan memegang peranan dalam
semua reaksi kimia yang penting di dalam tubuh. Reaksi sel di dalam tubuh biasanya dilakukan
dengan enzim sedangkan setiap enzim bertanggung jawab atas beberapa rekasi kimia. Enzim
merupakan persenyawaan vitamin dan mineral, jika sala satu vitamin hilang, enzim tidak dapat
dibentuk oleh tubuh dan beberapa fungsi tubuh yang penting akan terganggu, seperti mengatur
stabilitas panas tubuh dan mengatur cairan dalam tubuh tidak akan dapat terlaksanakan. Makanan
asinan buah terdapat banyak sekali jenis buah di dalamnya yang masing – masing buah tersebut
memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan tubuh. Asinan buah ini tidak terlalu cocok berada
pada menu makanan dirumah sakit karena asinan ini identik dengan tingkat keasaman dan pedas yang
tinggi jadi tidak terlalu cocok untuk pasien yang mengalami radang lambung atau sakit maag. Jika
hanya buahnya saja tentu dapat dan sangat boleh di sajikan kepada pasien karena buah – buahan
memiliki kandungan gizi yang sangat baik untuk tubuh. Makanan asinan lebih cocok berada pada
menu – menu di restoran bisa dijadikan sebagai hidangan dessert (penutup) atau hidangan pencuci
mulut karena memiliki rasa yang segar [8].
Berdasarkan praktikum yang telah dilkukan, praktikan telah mengolah beberapa jenis buah
menjadi es setup buah, kemudian akan disajikan dan dinilai oleh 5 orang panelis. Hal-hal yang akan
dinilai yaitu mulai dari penampilan, aroma, rasa, dan tekstur. Hasil penilaian yang kami dapatkan dari
panelis pertama mendapatkan nilai rata-rata yaitu 9, kemudian hasil dari panelis kedua mendapatkan
nilai rata-rata yaitu 8,5. Dari panelis ketiga es setup buah dari kelompok 4 mendapatkan nilai rata-
rata yaitu 9, selanjutnya hasil dari panelis keempat memperoleh nilai rata-rata yaitu 8,8 dan yang

5
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

terakhir hasil dari panelis kelima memperoleh nilai rata-rata 7. Hasil penilaian kelima panelis tersebut
menunjukkan bahwa penampilan, aroma, rasa dan tekstur hampir mendapatkan nilai sempurna yang
kemudian dirata-ratakan mendapatkan hasil 8,4. Dari hasil penilaian tersebut dapat dilihat bahwa
setiap makanan harus memiliki daya tarik tersendiri agar dapat memikat selera makan seseorang
karena dari penampilanlah seseorang dapat melihat cita rasa masakan apabila penampilan makanan
tidak menarik perhatian, makanan tersebut tidak akan banyak diminati oleh orang banyak tak lupa
juga dengan cara memotong dan membersihkan buah yang baik dengan membuang semua kotoran –
kotoran dari buah akan buah akan terlihat lebih segar dan lebih nikmat untuk dimakan. Oleh karena
itu resep yang digunakan merupakan poin terpenting yang seharusnya dipegang oleh praktikan.
Praktikan harus dapat menyajikan dan memperhankan makanan yang sesuai dengan isi resep.
Praktikan sudah dapat mengolah es setup buah yang baik dan memuaskan para pinalis [9].
Beberapa buah mengandung antioksidan. Antioksidan yang terkandung pada buah yaitu
senyawa flavonoid, senyawa ini adalah salah satu senyawa yang dapat menghentikan reaksi
pembentukan radikal bebas, sehingga dapat menghambat proses penuaan dini serta dapat mencegah
penyakit degeneratif seperti aterosklerosis, jantung koroner, diabetes mellitus dan kanker. Oleh karena
itu sayur asam ini bisa untuk menjadi menu makanan dirumah sakit, karena dapat dilihat dari
kandungan gizi dengan manfaat kesehatan yang baik yang terdapat dari bahan – bahan makanan ini
tetapi cara memasak dan pengolahannya juga dapat menentukan nilai gizi yang terkandung di
dalamnya apakah dapat bertahan atau tidak jadi harus berhati – hati agar dapat bermanfaat bagi
pasien. Dilihat dari manfaat sayur asam, rasa dan penampilan makanan sayur asam ini juga dapat
dijadikan menu direstoran dengan disajikan menggunakan nasi atau lauk pauk lainnya [10].

KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum kali ini yaitu mahasiswa sudah mampu mengolah berbagai jenis
sayuran dengan tepat dan sesuai dengan resep yang diberikan. Sayuran merupakan bahan makan yang
memiliki banyak sekali kandungan gizi serta manfaat bagi tubuh. Manfaat dan kandungan gizi yang
terdapat pada sayuran dapat hilang jika dalam proses pemasakannya yang tidak sesuai sehingga dapat
mengurangi nilai gizinya.

DAFTAR PUSTAKA
[1]. Buckle et al. (2010). Ilmu Pangan. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.
[2]. Chorium Niswah, dkk. (2016). Pengaruh Pengolahan Buah Mangga Manalagi Segar (Mangifera
indica L.) Menjadi Manisan Mangga Kering Terhadap Kadar Vitamin C. Jurnal Biota Vol 2
No. 2. Pendidikan Biologi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Fatah. Palembang.
[3]. Pujimulyani, Dwiyanti. (2009). Teknologi Pengolahan Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan. Graha
Ilmu. Yogyakarta.
[4]. Arga, Anisa Safitri. 2012. Studi Pembuatan Fruit leather Mangga-Rosella. Skripsi. Universitas
Hasanudin. Makasar.
[5]. Muchtadi, Tien R.; Sugiyono; dan Ayustaningwarno, Fotriyono. (2011). Ilmu Pengetahuan
Bahan Pangan. Alfabeta. Bogor.

6
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

[6]. Makfoeld. (2010). Fisiologi Pasca Panen Sayuran dan Buah – buahan. PAU Pangan dan Gizi.
IPB. Bogor.
[7]. Pujimulyani, D. 2009. Teknologi Pengolahan Sayur-Sayuran dan Buah-Buahan. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
[8]. Effendi, Supli. 2012. Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Alfabeta. Bandung.
[9]. Mulyati, N.D. (2010). Mempelajari Pengaruh Metode Pemasakan Terhadap Stabilitas Karoten
Pada Beberapa Sayuran Hijau. Skripsi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya
Keluarga, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
[10]. Dr. Siti Hamidah. (2015). Sayuran dan Buah Serta Manfaatnya bagi Kesehatan. Jurnal. Dosen
pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

7
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

LAMPIRAN

Pan Pan
elis 2 elis 3
Panelis 1

Pan Pan
elis 4 elis 5
Es Setup Buah kelompok 4

You might also like