Professional Documents
Culture Documents
80-Article Text-241-1-10-20200724
80-Article Text-241-1-10-20200724
Oleh
Diana Apriliya1),
Oeng Anwarudin2) & Nazaruddin3)
1,3Jurusan Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian Bogor, Jawa Barat.
2Jurusan Pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian Manokwari, Papua Barat.
1dianaapriliya.da@gmail.com, 2oenganwarudin@gmail.com & 3nazarsya@yahoo.com
Abstract
Strategic steps to increase rice production in the government continue to be increased to meet
domestic needs through the dissemination of technological innovation. One solution is the
introduction of humic acid technology to streamline and improve the soil considering that the
Palimanan District has the potential for lowland rice that can be developed. This study aims to
analyze the description of technology dissemination and behavior of farmers, analyze the factors
that influence the technology dissemination and behavior of farmers in use of humic acid in rice
cultivation, and develop strategies to improve the process of technology dissemination to improve
the behavior of farmers in the use of humic acid. This research was conducted in the village of
Cilukrak, Palimanan sub-district, Cirebon regency, from April to June 2020. The research sample
was 48 farmers determined through the Random Sampling Cluster technique. The variables of this
study consisted of internal factors, external factors, the dissemination process, and farmer's
behavior. Data collection is done through primary and secondary data. Data were processed using
descriptive statistical analysis techniques and multiple regression and Kendall's W. The results
showed that the process of dissemination of humic acid technology 72.9% included in the high
category and the behavior of farmers 70.2% included in the medium category. Factors that
significantly affect farmer's behavior are farmer education, land area, and dissemination process.
Strategies to increase dissemination of humic acid and farmer's behavior can be done through
increasing the intensity of farmer groups' meetings and functions.
Keywords: Dissemination Process, Technology Dissemination, Humic Acid & Farmer’s
Behavior.
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
340 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Faktor Eksternal Hasil penelitian ini sejalan dengan
Faktor eksternal merupakan faktor Nuryanti dan Swastika (2011) bahwa berbagai
lingkungan tempat seseorang bekerja yang teknologi pertanian efektif diterapkan jika
dapat mempengaruhi dalam mengambil dilakukan bersama-sama oleh anggota
keputusan (Waldi et al. 2019). Hasil yang kelompok tani. Sebab jika hanya dilakukan oleh
variatif dari setiap indikator faktor eksternal petani secara individu, tidak memberikan hasil
dapat dilihat pada grafik 2. yang diharapkan. Namun hasil penelitian
Gambar 2. Indikator Fakor Eksternal berbeda dengan Anwarudin (2017), Nazaruddin
INDIKATOR FAKTOR EKTERNAL
dan Anwarudin (2019) bahwa Kelompoktani
seharusnya memiliki fungsi sebagai kelas
Rendah Sedang Tinggi belajar dan wahana kerjasama. Hendaknya
38
kelompok tani memiliki kemampuan terkait
31
30
30
14
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 341
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
dengan apa yang dibutuhkan oleh petani seperti ataupun kebijakan diharapkan cepat dapat
pelatihan. diterima atau diadopsi oleh penerima atau
Diseminasi Teknologi Asam Humat Pada kelompok sasaran. Oleh karena itu perlu
Budidaya Padi Sawah Di Kecamatan diketahui faktor yang dapat mempengaruhi
Palimanan percepatan adopsi inovasi atau teknologi
Diseminasi dapat diartikan sebagai cara tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi
dan proses penyampaian hasil pengkajian percepatan adopsi inovasi oleh pengguna
teknologi kepada masyarakat atau pengguna adalah sifat dari inovasi itu sendiri. Inovasi
untuk diketahui dan dimanfaatkan (Permentan yang diintroduksikan harus mempunyai banyak
No. 20/2008). Proses diseminasi dalam kajian kesesuaian (daya adaptif) terhadap kondisi
ini merupakan proses penyebaran informasi biofisik, sosial, ekonomi, dan budaya yang ada
untuk mengintroduksi teknologi asam humat pada calon penerima inovasi atau teknologi
melalui kegiatan penyuluhan kepada petani tersebut. Proses diseminasi melalui kegiatan
padi sawah di Kecamatan Palimanan. Menurut penyuluhan terdapat beberapa faktor yang
Konyep dan Sutisna (2016), diseminasi sebagai membatasi yaitu materi, metode, media, dan
proses penyebarluasan teknologi (hasil intensitas pertemuan.
penelitian dan pengkajian) memerlukan peran Gambar 3. Indikator Proses Diseminasi
sesorang sebagai penyampai (delivery). Peran Asam Humat
tersebut dapat disandang oleh seorang INDIKATOR PROSES
penyuluh, sedangkan kegiatannya adalah DISEMINASI ASAM HUMAT
penyuluhan. Dengan demikian proses
Rendah Sedang Tinggi
diseminasi disamakan dengan proses
penyuluhan.
43
34
31
28
Tabel 2. Proses Diseminasi Asam Humat
19
14
11
5
5
3
3
Jumlah Persentase
0
Kategori
(orang) (%)
Rendah 3 6,3
Sedang 10 20,8
Tinggi 35 72,9 Berdasarkan hasil sebaran indikator
Jumlah 50 100 proses diseminasi 64,6% materi asam humat
Tabel 2 menunjukan bahwa 72,9% mendapatkan penilaian yang tinggi yang
proses diseminasi dalam penyebaran asam mencerminkan materi asam humat dapat
humat dinilai tinggi, sedangkan 27,1% diterima oleh petani melalui kegiatan
memberikan penilaian yang berbeda. penyuluhan, proses komunikasi secara masal
Penyebaran informasi asam humat dilakukan dan individu (anjangsana). Hasil penelitian ini
melalui beberapa cara meliputi kegiatan sejalan dengan penelitian Hulyatussyamsiah et
penyampaian materi asam humat, metode al. (2019) bahwa materi penyuluhan yang
massal hingga individu, serta media cetak. disampaikan berupa teknologi pertanian untuk
Pemilihan dan penyebaran teknologi asam menambah wawasan anggota serta penguatan
humat di Desa Cilukrak Kecamatan Palimanan kelompok tani untuk menjalin kekompakan
disesuaikan dengan kondisi lingkungan, sosial, antar anggota untuk bekerjasama. Sunartomo
dan ekonomi petani. Guna mempercepat (2016) menyebutkan dalam proses komunikasi
introduksi dan adopsi teknologi oleh sasaran antara penyuluh dengan sasaran, penyuluh
maka dilakukan petak percontohan, ceramah, pertanian disampaikan segala sesuatu yang
diskusi, dan demonstrasi cara penggunaan asam menyangkut ilmu (teori) dan teknologi (praktis)
humat. Hal ini sejalan dengan Yuliati et al. pertanian, semua itu disebut materi penyuluhan.
(2011) bahwa dalam proses diseminasi suatu Metode penyuluhan merupakan metode
inovasi baik berupa suatu teknologi dan diseminasi dalam bentuk kunjungan,
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
342 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
demonstrasi, dan pertemuan. Metode Perilaku Petani dalam Introduksi Teknologi
diseminasi asam humat memiliki presentase Asam Pada Budidaya Padi Sawah di
89,6% termasuk kategori sedang. Metode yang Kecamatan Palimanan
digunakan dalam diseminasi asam humat tidak Tingkat perilaku responden dalam
mendapat penilaian yang tinggi hal tersebut penelitian ini meliputi pengetahuan, sikap dan
menandakan bahwa masih belum optimalnya keterampilan. Menurut Notoatmodjo (2007),
metode yang digunakan dalam penyebaran teori bloom dibedakan tiga perilaku yaitu
teknologi asam humat. Menurut hasil kognitif (Cognitive), afektif (Affective) dan
wawancara belum optimalnya metode yang psikomotor (Psychomotor). Untuk kepentingan
digunakan karena tidak semua petani terlibat pendidikan praktis, teori ini kemudian
dalam proses penyuluhan dengan demonstrasi dikembangkan menjadi tiga ranah perilaku
cara atau demonstrasi plot. Hal ini sejalan yaitu pengetahuan (knowledge), sikap
dengan penelitian Hulyatussyamsiah et al. (attitude), dan keteampilan (skill). Secara
(2019) bahwa alangkah lebih baik jika proses Keseluruhan perilaku petani dalam penggunaan
penyuluhan dilakukan dengan metode asam humat pada budidaya padi sawah terlihat
demonstrasi, baik cara maupun demonstrasi terdapat pada Tabel 3
plot agar petani dapat meilihat dan terlibat Tabel 3. Indikator Perilaku Petani
langsung dalam praktik penerapan teknologi. Indikator Perilaku Petani
No Jumlah
Peningkatan metode penyuluhan seperti Indikator Kategori
(orang)
Persentase (%)
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
344 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Berdasarkan Tabel 8. luas lahan memiliki terkandung dalam tanah menandakan kondisi
pengaruh yang positif terhadap perilaku petani, tanah kurang baik untuk kegiatan usahatani
dapat dilihat dari nilai signifikansi 0,026<0,05. maka diperlukan adanya pemberian asam
Petani yang memiliki lahan yang luas di Desa humat sebagai pembenah tanah dan
Cilukrak cenderung lebih menginginkan cara penggunaan pupuk organik atau pupuk
berusahatani yang mudah karena keterbatasan kandang.
waktu dan tenaga. Petani yang memili luas
lahan garapan sempit dan sedang cenderung PENUTUP
lebih responsive terhadap teknologi baru. Dapat Kesimpulan
disimpulkan bahwa petani yang memiliki lahan Petani di Kecamatan Palimanan
sempit dan sedang lebih terbuka, mau mayoritas berumur tua dan berpendidikan
menerima, dan mau mencoba teknologi asam rendah. Proses diseminasi teknologi asam
humat pada budidaya padi sawah. Semakin luas humat di Kecamatan Palimanan mendapat
lahan yang dimiliki petani cenderung lebih sulit penilaian tinggi dengan persentase 72,9%.
juga penerimaan petani terhadap teknologi Sebagian besar perilaku petani dalam
baru. penggunaan asam humat terdapat pada ketegori
Faktor eksternal berpengaruh tidak nyata sedang 70,8%. Faktor yang berpengaruh nyata
terhadap perilaku petani dilihat dari nilai dengan perilaku petani dalam penggunaan asam
signifikansi 0,184 > 0,05. Faktor eksternal humat adalah pendidikan, luas lahan, dan
dalam penelitian ini meliputi sarana prasarana, proses diseminasi. Strategi untuk meningkatkan
peran penyuluh pertanian, fungsi perilaku petani adalah dengan merencanakan
kelompoktani, akses informasi dan dukungan kegiatan penyuluhan atau memperbaiki proses
pemerintah. Perilaku petani lebih berpengaruh diseminasi melalui peningkatan intensitas
positif terhadap proses diseminasi dengan nilai pertemuan, memilih materi, media dan metode
signifikansi 0,031<0,05. Peningkatan satu poin yang sesuai kebutuhan, serta meningkatkan
proses dideminasi asam humat dapat menaikan fungsi kelompoktani.
nilai perilaku petani sebesar 0,458. Semakin
baik materi, metode, media, dan intesitas DAFTAR PUSTAKA
pertemuan yang digunakan dalam penyampaian [1] Adrianti, E dan Setyorini, E. 2012.
informasi maka semakin baik pula perilaku Ketersediaan sumber informasi teknologi
petani terhadap teknologi asam humat. Menurut pertanian di beberapa Kabupaten di Jawa.
hasil wawancara dengan responden bahwa Jurnal Perpustakaan Pertanian. 21(1):30-
adanya penyampaian teknologi baru melalui 35.
metode dan media penyuluhan dapat [2] Anggini D, Hartono R, Anwarudin O.
membangkitkan semangat petani dalam 2019. Perilaku petani dalam pemanfaatan
berusahatani dan mencoba teknologi baru untuk limbah sayuran sebagai pupuk bokashi
memperbaiki kebiasaan usahatani yang positif pada tanaman sawi putih. Jurnal Triton:
sehingga dapat meningkatkan hasil panen. Hal Pertanian. 10(1): 99-115.
ini sejalan dengan hasil penelitian [3] Anwarudin O. 2017. Faktor penentu
Hulyatussyamsiah et al. (2019) dan Wati et al. partisipasi petani pada Program Upaya
(2020) penyuluhan sangat mempengaruhi Khusus Padi di Kabupaten Manokwari,
perilaku sosial ekonomi dan teknologi petani Papua Barat. Jurnal Penyuluhan Pertanian.
padi. Proses diseminasi dilakukan melalui 12(1): 67-79.
pemberitahuan keadaan tanahnya dengan [4] Anwarudin O, Sumardjo, Satria A,
memeriksa pH, memberikan informasi keadaan Fatchiya A. 2019. Factors influencing the
pH dan kandungan hara tanah bahwa jika pH entrepreneurial capacity of young farmers
kurang dari 5. Kurangnya unsur hara yang for farmer Succession. International
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.1 No.3 Agustus 2020 345
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovative Technology and [14] Helmi Z, Haryanto Y, Anwarudin O,
Exploring Engineering (IJITEE). 9(1): Trisnasari W. 2019. Paradigma
1008-1014. Penyuluhan di Era Teknologi Informasi.
[5] Anwarudin O, Sumardjo S, Satria A, CV Tohar Media. Makassar.
Fatchiya A. 2020a. Support of agriculture [15] Hulyatussyamsiah SN, Hartono R,
extension on improving entrepreneurship Anwarudin O. 2019. Adopsi pemupukan
capacity of young farmers. Journal of the berimbang padi sawah melalui penggunaan
Social Sciences. 48(2): 1855-1867. urea berlapis arang aktif di Majalengka.
[6] Anwarudin O, Sumardjo S, Satria A, Jurnal Penyuluhan Pertanian. 14(2): 1-17.
Fatchiya A. 2020b. Peranan penyuluh [16] Konyep S, Sutisna E. 2016. Strategi dan
pertanian dalam mendukung keberlanjutan Implementasi Diseminasi Teknologi
agribisnis petani muda di Kabupaten Pertanian Di Papua Barat. Buletin Agro-
Majalengka. Jurnal Agribisnis Terpadu. infotek. 2(1) 96-102.
12(1): 17-37. [17] Liani F, Sulistyowati D, Anwarudin O.
[7] Ardelia R, Anwarudin O, Nazaruddin. 2018. Perspektif gender dalam partisipasi
2020. Akses teknologi informasi melalui petani pada Kawasan Rumah Pangan
media elektronik pada petani KRPL. Jurnal Lestari (KRPL) Tanaman Sayuran di
Triton: Pertanian. 11(1): 24-36. Kecamatan Kersamanah Kabupaten Garut
[8] Badan Pusat Statistik. 2018. Kecamatan Provinsi Jawa Barat. Jurnal Penyuluhan
Palimanan Dalam Angka. Badan Pusat Pertanian. 13(1): 21-32.
Statistik Kabupaten Cirebon. [18] Mardikanto, T. 2009. Sistem Penyuluhan
[9] Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan di Indonesia. Surakarta: Sebelas Maret
Palimanan. 2020. Programa Kecamatan University Press.
Palimanan. Dinas Pertanian Kabupaten [19] Nazaruddin N, Anwarudin O. 2019.
Cirebon. Pengaruh penguatan kelompok tani
[10] Dayat D, Anwarudin O. 2020. The effect of terhadap partisipasi dan motivasi pemuda
entrepreneurship capacity on sustainability tani pada usaha pertanian di Leuwiliang,
of young farmers agribusiness. Journal of Bogor. Jurnal Agribisnis Terpadu. 12 (1):
the Social Sciences. 23(1): 123-134. 1-14.
[11] Dayat D, Anwarudin O. Makhmudi M. [20] Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan
2020. Regeneration of farmers through dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
rural youth participation in chili [21] Nuryanti S, Dewa KS Swastika. 2011.
agribusiness. International Journal of Peran Kelompok Tani dalam Penerapan
Scientific and Technology Research Teknologi Pertanian. Forum Penelitian
(IJSTR). 9(3): 1201-1206. Agro Ekonomi. 29(20): 115 – 128.
[12] Fadhilah LE, Satmoko S, Dalmiyatun T. [22] Permentan No.20. (6 maret 2008).
2019. Pengaruh Perilaku Petani Padi Pedoman Umum Penyusunan dan Evaluasi
Terhadap Penggunaan Benih Padi proposal Penelitian dan pengembangan
Bersubsidi di Desa Toloweru Kecamatan Teknologi. Kementerian Pertanian RI.
Guntur Kabupaten Demak. Jurnal Jakarta.
Ekonomi Pertanian dan [23] Pranomo LG, Yulianti. 2019. Peran
Agribisnis(JEPA).3(2)408-418. Kelompoktani Terhadap Pendapatan
[13] Hasbi H, Fajri, Indra. 2016. Perilaku Petani Petani Padi Sawah Di Kelurahan Kauman
Pasca Penerapan System Rice Kidul Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.
Intensification (SRI) di Kabupetan Aceh Agritech. 12(2): 130-139.
Barat. Jurnal Ilmu Kebencanaan(JIKA). [24] Putri CA. Anwarudin O. Sulistyowati D.
3(2): 54-65. 2019. Partisipasi petani dalam kegiatan
penyuluhan dan adopsi pemupukan padi
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
346 Vol.1 No.3 Agustus 2020
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
sawah di Kecamatan Kersamanah tani dan regenerasi petani di Kabupaten
Kabupaten Garut. Jurnal Agribisnis Bogor, Jawa Barat. Jurnal Tabaro
Terpadu. 12(1): 103-119. Agriculture Science. 2(1): 191-200.
[25] Puspitasari, Nurmalina R, Fariyanti A, [34] Wati ANR, Supriyono, Daroini A. 2020.
Kiloes AM. 2018. Pengaruh Faktor Pengaruh Penyuluhan Pertanian Terhadap
Internal dan Eksternal Terhadap Perilaku Perilaku Sosial Ekonomi dan Teknologi
Kewirausahaan da Dampaknya Terhadap Petani Padi Di Kecamatan Sutojayan
Kinerja Usaha Petani Anggrek. Jurnal Kabupaten Blitar. Jurnal Ekonomi
Hortikultura. 28(2):299-310. Pertanian dan Agribisnis. 4(2): 353-360.
[26] Ranzez MC, Anwarudin O, Makhmudi M. [35] Yuliarmi. 2006. Analisis Produksi Dan
2020. Peranan orangtua dalam mendukung Faktor-Faktor Penentu Adopsi Teknologi
regenerasi petani padi (Oryza sativa L) di Pemupukan Berimbang Pada Usahatani
Desa Srikaton Kecamatan Buay Madang Padi. [Tesis]. Bogor: Institut Pertanian
Timur. Jurnal Inovasi Penelitian. 1(2): 117- Bogor. Hal 43-50.
127. [36] Yuliati C, Arthatiani FY, Nasution Z. 2011.
[27] Saleh A. 2010. Perilaku Petani dalam Diseminasi dan Adopsi Inovasi Teknologi
Menerapkan Teknologi Produksi Kakao: Pengolahan Hasil Perikanan. Buletin Sosek
Kasus Kecamatan Sirenja Sulawesi Kelautan dan Perikanan. 6(1): 18-22.
Tengah. Pelita Perkebunan. 26(1):42-56.
[28] Saputra C. Anwarudin O. Sulistyowati D.
2018. Persepsi dan adopsi pengendalian
hama terpadu lalat buah pada tanaman
mangga di Kecamatan Greged Kabupaten
Cirebon Provinsi Jawa Barat. Jurnal
Penyuluhan Pertanian. 46-60.
[29] Sudaryanto T, Susilowati SH, Sumaryanto.
2009. Increasing Trend of Small Farms in
Indonesia: Causes and Consequences.
Paper presented at the 111th EAAE - IAAE
Seminar "Small Farms: Persistence or
Declined?". University of Kent,
Canterbury, UK, 25 - 26 June, 2009.
[30] Sunartomo AF. 2016. Kapasitas Penyuluh
Pertanian Dalam Upaya Meningkatkan
Produktivitas Pertanian Di Jawa Timur.
Jurnal Sosial Ekonomi dan Kebijakan
Pertanian Trunojoyo. 5(2): 128.
[31] Ulfa M. 2014. Pengaruh Penyuluhan
Terhadap Tingkat Adopsi Inovasi. [Tesis].
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[32] Waldi RD, Saharjo BH, Albar I. 2019.
Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal
Petani Terhadap Pencegahan Kebakaran
Lahan Gabut. Jurnal Silvikultur Tropika.
10(02): 83-93.
[33] Wardani, Anwarudin O. 2018. Peran
penyuluh terhadap penguatan kelompok
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)