Professional Documents
Culture Documents
Asri 221103 194113
Asri 221103 194113
2021
PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KETEPATAN
WAKTU PELAPORAN KEUANGAN
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of the corporate governance mechanism consisting of:
managerial ownership, institutional ownership, and audit committee, on the timeliness of
financial reporting. This research is a quantitative descriptive study. The population used by
the researcher is a manufacturing company in the consumer goods industry sector and the
basic and chemical industry sector. The sample used is purposive sampling, which is a
sample selected from the population with certain criteria so that the financial statements of
30 manufacturing companies are obtained. The test results show that all variables have a
significant effect both simultaneously and partially, namely the managerial ownership
variable shows significant results, meaning that managerial ownership affects the timeliness
of financial reporting. Institutional ownership variable shows significant results, meaning
that institutional ownership affects the timeliness of financial reporting. The audit committee
variable shows significant results, meaning that the audit committee has a significant effect
on the timeliness of financial reporting. Meanwhile, the simultaneous test shows significant
results, which means that Managerial Ownership, Institutional Ownership, and the Audit
Committee have a significant effect on the timeliness of financial reporting. The limitations of
this study are the lack of a broad research area in manufacturing and only focusing on a few
sectors in manufacturing companies, this research can be a reference for companies to
improve Corporate Governance Mechanisms so that companies become more developed.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Mekanisme Corporate Governance yang
terdiri dari kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
kuantitatif. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur di sektor
industri barang konsumsi dan sektor industri dasar dan kimia. Sampel yang digunakan adalah
purposive sampling, yaitu sampel yang dipilih dari populasi dengan kriteria tertentu sehingga
diperoleh laporan keuangan dari 30 perusahaan manufaktur. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa semua variabel berpengaruh signifikan baik secara simultan maupun secara parsial,
yaitu variabel kepemilikan manajerial menunjukkan hasil yang signifikan, artinya
kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel
kepemilikan institusional menunjukkan hasil yang signifikan, artinya kepemilikan
institusional berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Variabel komite
audit menunjukkan hasil yang signifikan, artinya komite audit berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. Sedangkan pengujian secara simultan
menunjukkan hasil yang signifikan yang artinya Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
Institusional, dan Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan. Keterbatasan penelitian ini adalah kurangnya wilayah penelitian yang luas di
bidang manufaktur dan hanya fokus pada beberapa sektor di perusahaan manufaktur,
penelitian ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan untuk meningkatkan Mekanisme Tata
Kelola Perusahaan agar perusahaan menjadi lebih berkembang.
PENDAHULUAN
Dalam keputusan ekonomi tradisional, teori masalah tata kelola perusahaan (CG)
telah berkembang selama dua generasi. Generasi pertama menekankan konsekuensi
pemisahan kepemilikan dari kontrol perusahaan. Hal ini memerlukan mekanisme untuk
memastikan bahwa manajemen (agen) menjalankan perusahaan untuk kepentingan individu.
Ide pertama ini mengarah pada paradigma stockholding yang diteorikan dari perspektif
pemegang saham. Generasi kedua lahir setelah diketahui bahwa penerapan CG sangat
dipengaruhi oleh dokumen hukum nasional untuk melindungi kepentingan semua pihak yang
terlibat dalam perusahaan. Dari era generasi kedua ini, muncul paradigma baru terkait CG
(paradigma pemangku kepentingan) yang mengimplementasikan teori dari perspektif
pemangku kepentingan internal dan eksternal. Pakar pendukung mengembangkan teori CG
yang lebih luas yang menghubungkan praktik CG dengan faktor-faktor spesifik konteks.
Berbeda dengan peneliti sebelumnya yang telah menguji mekanisme corporate
governance secara sangat luas (perwakilan independen, kepemilikan manajemen,
kepemilikan institusional, komite audit, dan kualitas audit oleh proksi KAP). Peneliti dalam
penelitian ini hanya fokus pada pengujian mekanisme corporate governance (kepemilikan
administratif, kepemilikan institusional, dan komite audit) yang mempengaruhi ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Kajian ini lebih menekankan pada prinsip transparansi dan
akuntabilitas. Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan informasi baik dalam
pengambilan keputusan maupun pengungkapan informasi penting yang relevan tentang
perusahaan. Akuntabilitas berarti bahwa perusahaan harus bertanggung jawab atas kinerjanya
secara keseluruhan secara transparan dan adil.
Kejelasan mengenai fungsi, struktur, sistem dan tanggung jawab organisasi
perusahaan untuk tata kelola perusahaan yang efektif dicapai melalui pelaporan keuangan
yang tepat waktu. Pengungkapan dan Transparansi Perusahaan adalah fitur Laporan
Keuangan yang didefinisikan sebagai perpanjangan dari laporan keuangan yang diungkapkan
oleh entitas dengan cara yang mudah dipahami oleh pengguna laporan keuangan. Oleh
karena itu, untuk mencapai kinerja yang berkelanjutan, kepentingan pemegang saham dan
pemangku kepentingan lainnya harus diperhatikan dan perusahaan harus beroperasi secara
benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan. Adapun Tujuan penelian ini adalah
LANDASAN TEORI
Good Corporate Governance
Menurut (Zarkasyi, 2011), “Istilah tata kelola perusahaan pertama kali diperkenalkan
oleh Komisi Cadbury dalam sebuah laporan yang dikenal sebagai Laporan Cadbury pada
tahun 1992. Laporan ini merupakan titik balik penting dalam praktik tata kelola perusahaan di
seluruh dunia. Dalam pandangan mereka, tata kelola perusahaan yang baik mengarahkan dan
mengarahkan perusahaan terutama untuk menyeimbangkan kekuatan dan wewenang
perusahaan untuk bertanggung jawab kepada para pemangku kepentingannya dan pemangku
kepentingan umum, dan pemangku kepentingan lainnya dalam kaitannya dengan
perkembangan perusahaan.
Penerapan tata kelola yang baik merupakan prasyarat terpenting bagi pemenuhan
keinginan rakyat untuk mencapai tujuan dan cita-cita rakyat dan bangsa. Dalam hal ini,
sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas dan konkrit perlu dikembangkan dan
dilaksanakan agar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan secara
efisien, bersih dan bertanggung jawab.
Kepemilikan Manajemen
Menurut (Mukhtaruddin, 2016), “Kepemilikan manajemen adalah total kepemilikan
manajemen dalam total modal ekuitas perusahaan yang dikelola. Kepemilikan manajemen
dimiliki oleh manajemen. Didefinisikan sebagai persentase saham yang akan dimiliki.
Menurut (Harissa, 2019), “Kepemilikan manajemen adalah mekanisme untuk
mengurangi masalah keagenan manajemen dengan mencocokkan kepentingan manajemen
dengan pemegang saham. Jika kepentingan manajemen dan pemegang saham dapat
dicocokkan sebagai rasio kepemilikan saham oleh manajemen dan direksi meningkat, rasio
saham yang dimiliki menunjukkan penurunan kecenderungan manajemen untuk beroperasi.
Pemegang saham yang berada dalam manajemen perusahaan sebagai kreditur atau
direktur disebut aset eksekutif. Adanya kepemilikan saham oleh manajemen menyebabkan
pengawasan terhadap pedoman yang diikuti oleh manajemen perusahaan. Kepemilikan
manajemen menyeimbangkan kepentingan manajemen dengan pemegang saham sehingga
manajemen segera mendapatkan manfaat dari keputusan yang ditentukan dan menanggung
kerugian akibat keputusan yang salah. Sesuai dengang penelitian (Wijayanti, 2011) bahwa
ISSN 2621-1092 Volume 4 Nomor 2 108-118
CREATIVE RESEARCH MANAGEMENT JOURNAL Desember
2021
kepemilikan manajemen berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan
keuangan
Institusional Investor
Dikutip dari (Antonio, 2014), Investor institusional adalah milik yang terkait dengan
pihak luar perusahaan, dalam hal ini investor institusi, karena sebagian besar dana
perusahaan berasal dari investor. Investor memiliki kekuasaan dan wewenang di perusahaan.
Kekuatan investor dapat memfasilitasi peningkatan pengawasan, yang memotivasi
manajemen untuk melakukan yang terbaik untuk menjaga perusahaan tetap hidup. Survei
yang dilakukan (Manurung, 2019), (Hertati, 2019), dan (Harisa, 2019) menunjukkan bahwa
Institusional Investor mempengaruhi ketepatan waktu penerbitan laporan keuangan.
Komite Audit
Menurut (Mukhtaruddin, 2016), “Komite Audit dipilih sebagai anggota komite yang
dibentuk untuk tujuan khusus, salah satunya menjamin independensi auditor. Perusahaan
yang baik membutuhkan komite audit, yang dibentuk untuk menjamin independensi auditor
perusahaan dan diharapkan memiliki komite audit untuk meningkatkan nilai
perusahaan.Komite Audit wajib menerapkan CG. Direksi membentuk, mengangkat dan
memberhentikan Komite Audit. Ketua Komite Audit adalah direktur independen perusahaan.
Jika Komite Audit dapat menjalankan tugasnya dengan baik, maka dapat lebih dipercaya
pada transparansi tata kelola perusahaan dalam bentuk laporan keuangan tahunan. Hal ini
untuk menarik perhatian pasar modal dan tentunya untuk meningkatkan nilai perusahaan.
Salah satu ciri pelaporan keuangan yang baik adalah pelaporan keuangan perusahaan
disajikan secara tepat waktu. Menurut (Hajaya, 2019), “Salah satu tugas Komite Audit adalah
mengawasi proses audit dan memastikan kualitas pelaporan keuangan. Namun, kehadiran
komite audit mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan, menurut sebuah penelitian
(Jin, 2019).
METODOLOGI
Jenis penilitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif
kuantitatif. Penggunaan penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujusn untuk mendeskripsikan
ISSN 2621-1092 Volume 4 Nomor 2 110-118
CREATIVE RESEARCH MANAGEMENT JOURNAL Desember
2021
atau menjelaskan pengaruh Mekanisme Corporate Governance yang terdiri dari :
Kepemilikan Manajerial (X1), Kepemilikan Institusional (X2), dan Komite Audit (X3),
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan (Y) dalam bentuk angka-angka yang
bermakna”. Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah perusahaan manufaktur sektor
industri barang konsumsi (makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan barang
keperluan rumah tangga, dan peralatan rumah tangga) sektor industri dasar dan kimia (semen,
keramik porselen, dan kaca) sebanyak 53 perusahaan. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel yang diplih dari
populasi dengan kriteria tertentu sehingga diperoleh 30 sampel perusahaan. Pemilihan sampel
menggunakan metode purposive sampling berdasarkan beberapa kriteria, yaitu : Perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2019-2020., Perusahaan manufaktur sector industri
barang konsumsi dan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di BEI tahun 2019-2020,
Perusahaan manufaktur yang laporan keuangan dinyatakan bukan dalam rupiah periode 2019-
2020, Data perusahaan yang tidak menerbitkan laporan tahunan dengan tanggal tutup buku
31 desember 2019-2020. Teknik yang dilakukan untuk mendapatkan data adalah sebagai
berikut :
1. Dokumentasi
Dilakukan dengan cara mengambil data di perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) serta membuka website dari objek yang diteliti, sehingga dapat
memperoleh laporan keuangan, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
kualitas audit yang kemudian digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan
situs www.idx.co.id.
2. Penelitian kepustakaan
Studi pustaka adalah pengumpulan data-data dengan cara mempelajari dan memahami
buku-buku yang mempunyai hubungan pengaruh good corporate governance terhadap
ketepatan waktu seperti dari literatur, jurnal-jurnal, dan hasil penelitian yang
diperolah dari berbagai sumber, baik dari perpustakaan maupun dari sumber lainnya.
Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji statistik t dan uji f yakni dengan menguji
pengaruh variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan manajerial, komite audit terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan secara parsial dan simultan.
T-test (partial)
Tabel 2
T Test (Partial)
Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) ,740 ,410 1,806 ,082
Manajerial ,281 ,206 ,260 1,362 ,18
Intitusional ,071 ,314 ,043 ,227 ,008
Komite ,113 ,227 ,097 ,499 ,006
a. Dependent Variable: Time
Berdasarkan hasil perhitungan sig t 0,18 > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Artinya kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Perhitungan sig t 0,008 < 0,05 maka Ha diterima dan
Ho ditolak . Artinya kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan. Perhitungan sig t 0,006 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.
Artinya komite audit berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan.
F test (simultaneous)
Tabel 3
F TEST (SIMULTANEOUS)
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression ,664 3 ,221 ,086 ,005b
Residual 6,702 26 ,258
Total 7,367 29
a. Dependent Variable: Time
b. Predictors: (Constant), Komite, Intitusional, Managerial
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa nilai signifikan f pada variabel
kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit sebesar 0,005 < 0,05
maka Ha diterima dan Ho ditolak. Artinya kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
dan komite audit secara bersama-sama atau simultan berpengaruh signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari penelitian ini menyajikan bahwa variabel kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dan komite audit. Dalam penelitian ini menyajikan 30
sampel perusahaan manufaktur sektor industri dan makanan serta sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di BEI tahun 2019-2020. Dengan hasil pengujian hipotesis menunjukkan
bahwa kepemilikan institusional dan komite audit berpengaruh yang signifikan terhadap
ketepatan waktu pelaporan keuangan. Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan
terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. ketiga variabel independen terhadap ketepatan
waktu pelaporan keuangan baik diuji dengan uji t dan uji f.
Saran
Keterbatasan penelitian ini adalah scope sektor yang terlalu kecil dan tahun laporan
keuangan yang relatif singkat , diharapkan selanjutnya akan melakukan penelitian lebih
lanjut di sektor keuangan dan sektor non-manufaktur seperti semua perusahaan (bukan sektor
tertentu), menambahkan analisis perusahaan non-manufaktur, dan lain-lain. Disarankan
menambah analisis pada perusahaan diluar industri manufaktur serta menambah mekanisme
corporate governance lain seperti auditor internal, komposisi dewan direksi dan kepemilikan
terkonsentrasi karena dalam beberapa litelatur variabel tersebut sangat menggambar kondisi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mal an. 2010. Corporate Governance. Ar-Ruzz Media. Yogyakarta.
Abdulazeez Y. H., Alyousfi. S., Saha A., Rohani (2017) Shareholders’ Value of Saudi
Commercial Banks: A Comparative Evaluation between Islamic and Conventional
Banks using CAMEL Parameters, International Journal of Economics and Financial
Issues 7(1) 97-105
Al-Hajaya, Krayyem. (2019). The Impact of Audit Committee Effectiveness on Audit
Quality: Evidence from the Middle East. International Review of Management and
Marketing. 9(5) 1-8.
Al Ghani, Ali N.J, (2019), Achieving Total Quality Audit Through Proper Auditing
Management Practices. Academy Of Accounting And Financial Studies Journal, 23(2)
1-15
Antonio, M. S., Laela S. F., & Darmawan, R. R. (2019) Corporate Governance, Earnings
Quality And Market Response: Comparison Of Islamic And Non-Islamic Stock In The
Indonesian Capital Market. Academy of Accounting and Financial Studies Journal,
23(1) 1-15.
Arrens, Alvin A. 2014. Auditing dan Jasa . Erlangga. Jakarta.
ISSN 2621-1092 Volume 4 Nomor 2 116-118
CREATIVE RESEARCH MANAGEMENT JOURNAL Desember
2021
Bath And Schipper. 2008. Financial Reporting Transparency. Journal Of Accounting,
Auditing, And Finance, Vol.23 No.2, pp.173-190.
Emirzon, J. 2010. Good Corporate Governance. Lengge Printika. Yogyakarta.
Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analissi Multivariate dengan Program SPSS edisi ketujuh. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Harahap, Safri. 2011. Teori Akuntansi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta
Harisa. E., Adam. M., Meutia. I., (2019) Effect of Quality of Good Corporate Governance
Disclosure, Leverage and Firm Size on Profitability of Islamic Commercial Banks,
International Journal of Economics and Financial issues 9(4), 189-196.
Hertati. L., Zarkasyih. W., Suhar. H., Umar. H., (2019) the Effect of Human Resource Ethics
on Financial Reporting Implications for Good Government Governance (Survey of
Related Sub-units in State-owned Enterprises in SUMSEL), International Journal of
Economics and Financial Issues, 9(4), 267-276.
Herawaty .V, Solihah D. (2019), The Effect Of Ceo Tenure, Managerial Skills And Earning
Power On Earnings Manipulation With Corporate Governance As A Moderating
Variable On Manufacturing Companies In Indonesia Stock Exchange. Academy Of
Accounting And Financial Studies Journal, 23(1) 1-16
Jensen, Meckling. (2009). Theory of Firm: Managerial Behavior Agency Cost and Ownership
Structure. Journal of Financial Economics 8(3) 105-115 .
Jin Ho Kim (2019), The Impact Of Asymmetric Cost Behavior On The Audit Report Lag
Academy Of Accounting And Financial Studies Journal, 23(4) 1-13
Kewo. C. L., Mamuaya. N. Ch., (2019), Improving Quality of Financial Reporting Through
Good Government Governance and Effectiveness of Internal Audit, International
Journal of Economics and Financial Issues, 9(6), 156-162.
KNKG. (2016). Pedoman umum Good Corporate Governance Indonesia. Jakarta.
Made Gede Wirakusuma. 2015.” Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Rentang Waktu
Penyajain Laporan Keuangan ke Publik (Studi Empiris Mengenai Keberadaan Divisi
Internal Audit pada Perushaan-Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta )”.
Simposium Nasional Akuntansi VII.( Desember ) : pp 1202 –1222
Mawanza, W., Santu, T. C. and, Mdlongw, S. (2018). Corporate Governance Compliance
Model: The Extent to Which Financial Institutions have Complied with the Reserve
Bank of Zimbabwe (RBZ) Corporate Governance Guideline No. 01-2004/BSD of 2004.
International Review of Management and Marketing. 8(2) 74-80.
Manurung, E., Effrida, Gondowonto A. J., (2019), Effect of Financial Performance, Good
Corporate Governance and Corporate Size on Corporate Value in Food and Beverages,
International Journal of Economics and Financial issues, 9(6) 100-105
Mukhtaruddin. (2016). Good Corporate Governance Mechanism, Corporate Social
Responsibility Study On Lusted Company In Indonesia Stock Exchange. Internal
Journal of Finance And Accounting Studies, 2(1) 112-128
Nhan, Do Thi Thans. (2016). Review of Cash Holding and Corporate Governance
Mechanisms in Transition Economies, International Review of Management and
Marketing, 6(8) 354-358.
Nurlinda R. A., Bertuah E. (2019). Financial Performance Information As Forming Corporate
Failure Model In Indonesia. Academy Of Accounting And Financial Studies Journal,
23(1) 1-9
Phan Thanh Hai, Le Duc Toan, & Nguyen Le Dinh Quy (2019), Effect Of Audit Rotation,
Audit Fee And Auditor Competence To Motivation Auditor And Audit Quality :
Empirical Evidence In Vietnam, Academy Of Accounting And Financial Studies
Journal, 23(2) 1-14