You are on page 1of 9

PENERAPAN METODE STATISTIKA DALAM KEGIATAN

GEREJA

disusun oleh
KUNTO AJI WIJAYA

Mata Kuliah : STATISTIKA


Dosen : Dr. Cahyana Endra Purnama, M.A.

SEKOLAH TINGGI THEOLOGIA BIWARA WACANA


YOGYAKARTA
2023

1
PENERAPAN METODE STATISTIKA DALAM KEGIATAN GEREJA

1. PENDAHULUAN

Untuk mengetahui perkembangan gereja, statistika sangat diperlukan karena dengan


statistika kita dapat mengetahui perkembangan kemajuan atau kemunduran suatu gereja.
Gereja di sini maksudnya pertumbuhan jiwa dalam suatu gereja dan kegiatan-kegiatan
kerohanian yang diadakan gereja seperti Kebaktian Minggu, Pendalaman Alkitab (PA) maupun
kebaktian-kebaktian massa tertentu seperti Kebaktian Anak/Sekolah Minggu, Kebaktian Remaja,
Kebaktian Kaum Bapak maupun Kebaktian Kaum Ibu dan kegiatan gerejawi lainnya. Statistika
adalah alat yang digunakan untuk menyaring informasi menjadi suatu kesimpulan yang logis dan
dapat diterima. Statistika merupakan angka-angka (bilangan), perangkaan, data yang berupa
angka yang dikumpulkan, ditabulasikan, digolong-golongkan, sehingga dapat memberi informasi
yang berarti mengenai suatu masalah atau gejala (KBBI)

Menurut Sugiyono (2010) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk
mendiskripkan atau memberi gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau
populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku
untuk umum. Sementara menurut Wimmer dan Dominick (2011) statitik dapat didefinisikan
sebagai berbagai metode matematis untuk mengumpulkan , mengelola, meringkaskan, dan
menganalisis data.

Pada awal abad pertengahan, l (Suharyadi, 2003)embaga Gereja menggunakan statistika


untuk mencatat jumlah kelahiran, kematian, dan perkawinan (Purwanto, 2003). Hingga kini pun
gereja masih menggunakan statistik untuk pencatatan mutasi warga gereja. Namun yang jarang
dilakukan gereja adalah menganalisa suatu kegiatan gereja yang pesertanya mengalami
kemajuan atau kemunduran. Ilmu Statistika membantu mencari tahu penyebab hal itu. Dalam
makalah ini Penulis mengamati kegiatan Kebaktian Remaja dan Pemahaman Alkitab (PA)
Wilayah 5 di GKJ Sarimulyo, Yogyakarta.

2
2. METODE PENELITIAN STATISTIKA

Ada dua jenis Statistik yaitu Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensi. Menurut Sugiyono
(2010) statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendiskripkan atau memberi
gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya,
tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum. Sedangkan
statistik Inferensi adalah metode yang menggunakan rumus statistik dan hasil perhitungannya
dijadikan sebagai pedoman dalam membuat kesimpulan secara umum atau
mengenerasisikannya.

Dalam makalah ini Penulis akan menguraikan statistik deskriptif. Pada ststistik deskriptif
ini, akan dikemukakan cara-cara penyajian data, dengan tabel biasa maupun distribusi frekuensi,
grafik garis maupun batang, diagram lingkaran, pictogram, penjelasan kelompok melalui modus,
median, mean, dan variasi kelompok melalui rentang dan simpangan baku.

2.1. Penyajian Data


Setiap peneliti harus dapat menyajikan data yang telah diperoleh baik yang diperoleh
melalui observasi, wawancara, kuesioner (angket) maupun dokumentasi. Prinsip dasar
penyajian data adalah komunikatif dan lengkap, dalam arti data yang disajikan dapat
menarik perhatian pihak lain untuk membaca dan memahaminya.
Penyajian data dapat berupa tabel, grafik, diagram lingkaran, dan pictogram.

2.2. Ukuran Kecenderungan Data


Ukuran kecenderungan data biasanya diwakili oleh modus, median, dan mean.
Modus merupakan teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sedang
popular (yang sedang menjadi mode) atau nilai yang sering muncul dalam kelompok
tersebut. Modus juga merupakan bagian dari perhitingabn statistic seperti mean dan
median.
Median adalah Teknik penjelasan suatu nilai yang terletak di tengah kelompok data yang
telah diurutkan dari nilai terkecil sampai terbesar atau sebaliknya.

3
Mean adalah Teknik penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai rata-rata dari
kelompok tersebut.

2.3. Ukuran Penyebaran Data


Ukuran penyebaran data merupakan ukuran yang menyatakan seberapa besar nilai-nilai
data berbeda atau bervariasi dengan nilai ukuran pusatnya atau seberapa besar
penyimpangan nilai-niali data dengan nilai pusatnya. Ada beberapa jenis dalam ukuran
penyebaran data yaitu rentang data (range), standar deviasi, dan varians.
Rentang data (range) merupakan jarak penyebaran data antara data terbesar dengan
data terkecil yang ada pada kelompok itu.
Standar deviasi yaitu selisih atau simpangan dari masing-masing skor atau interval dari
nilai rata-rata hitungnya (mean).Deviasi merupakan salah satu ukuran variabilitas data
yang biasa dilambangkan dengan huruf kecil dari huruf yang dilambangkan sebagai
lambing skornya. Deviasi ada positif dan negatif.
Varians merupakan sebaran antar angka suatu kumpulan data memiliki peran sentral
dalam dalam statistik, dimana beberapa ide yang menggunakannya antara lain statistik
deskriptif, inferensi statistik, pengujian hipotesis, goodness of fit, dan pengambilan
sampel.

3. MODEL PENGHITUNGAN DATA

3.1. Kurva Normal

Kurva normal memiliki hal yang penting dalam Ilmu Statistika. Dalam kurva normal dapat
dimodelkan banyak fenomena alami dan manusia yang memiliki pola distribusi dengan
kurva normal. Kurva normal adalah distribusi probabilitas kontinu yang memiliki bentuk
kurva lonceng atau Gaussian. Kurva normal memiliki dua parameter, yaitu mean (rata-
rata) dan standar deviasi. Kurva normal sering digunakan dalam statistik karena banyak
fenomena alamiah, seperti tinggi manusia, berat badan, atau hasil test, cenderung
mengikuti distribusi normal.

4
Dalam kurva normal, titik puncak kurva menunjukkan nilai rata-rata (mean), sedangkan
lebar kurva ditentukan oleh standar deviasi, Nilai rata-rata dari kurva normal adalah titik
tengahnya, dan kurva simetris terhadap nilai rata-rata. Dalam distribusi normal standar,
yang memiliki mean 0 dan deviasi standar 1, kurva normal mencapai nilai 1 pada titik +1
dan -1 deviasi standar dari nilai rata-rata.

Gambar Kurva Normal

3.2. Uji Chi-square

Uji Chi-square adalah metode statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis tentang
distribusi frekuensi data yang diamati dalam bentuk table kontigensi. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara dua variable kategorikal dan
untuk menentukan apakah perbedaan antara frekuensi yang diamati dan yang
diharapkan dalam table kontigensi tersebut signifikan secara statistik.
Langkah-langkah dalam melakukan uji chi-square adalah sebagai berikut :
a. Membuat table kontigensi yang memuat frekuensi dari setiap kombinasi nilai dari
dua variable yang sedang diuji.
b. Menghitung frekuensi yang diharapkan untuk setiap sel dalam table kontigensi
berdasarkan hipotesis nol yang diuji. Hipotesis nol tersebut adalah tidak adanya
hubungan antara dua variable yang diuji.
c. Menghitung nilai chi-square dengan menggunakan rumus chi-square yang sesuai
dengan jumlah baris dan kolom dalam table kontigensi.

5
d. Menghitung derajat kebebasan untuk chi-square, yang diperoleh dengan mengalikan
jumlah baris minus satu dengan jumlah kolom minus satu.
e. Menginterpretasikan nilai chi-square dengan cara membandingkannya dengan nilai
kritis chi-square pada tingkat signifikansi yang ditentukan sebelumnya. Jika nilai chi-
square lebih besar dari nilai kritis chi-square, maka hipotesis nol ditolak dan terdapat
hubungan antara dua variable yang diuji.

Uji chi-square dapat digunakan pada berbagai macam penelitian termasuk teologi
(gereja). Namun, uji chi-square memiliki beberapa asumsi yang perlu dipenuhi seperti
ukuran sampel yang cukup besar dan tidak adanya kolom atau baris dalam table
kontigensi yang memiliki frekuensi yang sangat kecil.

X2 adalah nilai chi-kuadrat. Sedangkan untuk E adalah frekuensi yang diharapkan.


Kemudian, untuk 0 adalah frekuensi yang diperoleh ataupun yang diamati. (Gambar
rumus uji chi-square)

3.3. Anova (Analysis of Variance)


Anova adalah metode statistik yang digunakan untuk membandingkan rata-rata antara
tiga atau lebih kelompok data yang berbeda. Metode ini memeriksa apakah perbedaan
antara kelompok-kelompok tersebut signifikan atau hanya hasil dari kesalahan sampling.
Anova dapat digunakan untuk menganalisis data dengan lebih dari satu variable
independent (faktor).
Anova menghasilkan dua jenis varians, yaitu varians antara kelompok dan varians dalam
kelompok. Varians antara kelompok mengukur perbedaan antgara rata-rata kelompok,
sedangkan varians dalam kelompok mengukur variasi data dalam kelompok itu sendiri.
Uji Anova menggunakan niklai F-ratio, yaitu rasio varians antara kelompok dan varians
dalam kelompok, untuk menguji apakah perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut
signifikan atau tidak.

6
Ada tiga jenis uji Anova, yaitu
a. One-way Anova :
digunakan untuk membandingkan rata-rata antara tifga atau lebih kelompok data
yang independent dan hanya memiliki satu variable independent.
b. Two-way Anova
Digunakan untuk membandingkan rata-rata antara tiga atau lebih kelompok data
yang independent dan memiliki dua atau lebih variable independent
c. Manova (Multivariate Analysis of Variance)
Digunakan untuk membandingkan dua atau lebih kelompok data dengan dua atau
lebih variable independent.

4. MANA YANG LEBIH TEPAT DIGUNAKAN?

Untuk penelitian perkembangan kehadiran pada Kebaktian Pemuda dan PA Wilayah Lima
baik Uji chi-suare maupun Anova bisa digunakan. Dua-duanya mempunyai karakteristik
tersendiri. Tergantung berapa banyak faktor yang akan kita teliti untuk menentukan
menggunakan Uji Chi-square atau Anova?

4.1. Kebaktian Remaja


Kebaktian Remaja di GKJ Sarimulyo setelah pandemi ini (2023) berlangsung seminggu
sekali pada hari Minggu pukul 08.30. Kebaktian berselang-seling antara tatap muka
(luring) dan online (daring). Faktor-faktor yang bisa diambil untuk dijadikan ukuran
adalah
a. Jenis Kebaktian (luring atau daring).
b. Pembicara (Pendeta, Penatua/Diaken, Tokoh Pemuda)
c. Usia/Kelas peserta
d. Waktu/Jam Kebaktian

4.2. Pemahaman Alkitab (PA) Wilayah Lima


PA di Wilayah Lima GKJ Sarimulyo berlangsung dua minggu sekali. PA diadakan di rumah
warga, namun bisa juga diadakan di gereja. Peserta PA kebanyakan pasangan bapak/ibu

7
usia 50 tahun keatas, namun ada beberapa pasangan usia dewasa muda mengikutinya.
Dalam hal ini faktor-faktor yang bisa dijadikan untuk ukuran adalah
a. Peserta (usia peserta)
b. Pemberi Materi PA (Pendeta, Penatua/Diaken, Warga)
c. Tempat (rumah warga atau gereja)
d. Hari Pemahaman Alkitab (Rabu, Jumat atau hari lain)
e. Waktu /Jam PA

5. KESIMPULAN

Baik Uji Chi Square maupun Anova dapat digunakan dalam menerapkan data statistika untuk
Kebaktian Remaja maupun PA. Tergantung Peneliti akan meneliti apa? Bila Peneliti ingin
mengetahui apakah remaja lebih senang menghadiri Kebaktian Remaja secara tatap muka atau
online kitab isa gunakan Uji Chi-square. Namun bila kita menginginkan hasil yang lebih dari pada
itu bisa menggunakan Anova.

Untuk PA Wilayah Lima bila hanya ingin mengetahui hari apa saja yang tepat untuk PA atau
untuk mengetahui pemberi materi PA yang tepat bisa digunakan Uji Chi-square. Sementara bila
ingin mengetahui data yang lebih kompleks digunakan Anova.

Daftar Pustaka

Martono, N. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Rajjjagrafindo Persada.

Sugiyono. (2010). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, CV.

Suharyadi, P. (2003). Statistikauntuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat.

GKJ Sarimulyo (2022) Buku Panduan dan Agenda Majelis Gereja GKJ Sarimulyo tahun 2021/2022

Eurekapendidikan.com, Mengenal kurva normal

8
9

You might also like