You are on page 1of 16

KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT UMUM

“PEMERIKSAAN SANITASI TEMPAT IBADAH”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. UMI WAHIDATU SHOLIKHA (22.13201.90.02.P)
2. DEFI TRIANA (22.13201.90.03.P)
3. SALWA ZAHRA SALSABILA (22.13201.90.09.P)
4. LIKA PUSPA (22.13201.90.13.P)
5. DINA PUSPA SARI UTAMI (22.13201.90.15.P)
6. MIKA HELENA LUMBAN TOBING (22.13201.90.17.P)
7. FAUZIAH (22.13201.90.18.P)
8. INGGRID NOVRIKA ADITIYA (22.13201.90.24.P)
9. LINCE MAGDALENA (22.13201.90.41.P)

DOSEN : WELLY SUWANDI, SKM,M.KES

S1 KESEHATAN MASYARAKAT REGULER B


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah "Pemeriksaan Sanitasi Tempat Ibadah".
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok 4 mata kuliah
kesehatan lingkungan tempat umum, Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Welly Suwandi, SKM,M.Kes selaku dosen yang telah
memberikan arahan dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran korstruktif dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini di kemudian hari. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua orang, Aamiin ya rabbal alamin

Penyusun

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR..........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Pengertian Sanitasi....................................................................................3
B. Sanitasi Tempat-Tempat Umum................................................................3
C. Sanitasi Tempat Ibadah (Masjid)...............................................................5
BAB III PENUTUP.............................................................................................10
A. Kesimpulan................................................................................................10
B. Saran..........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
LAMPIRAN..........................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan salah satu usaha kesehatan
masyarakat secara luas mencakup bidang-bidang pencegahan dan perbaikan
dengan tujuan agar setiap anggota masyarakat dapat mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya baik jasmani, rohani maupun
sosial sehingga diharapkan dapat hidup sejahtera. Usaha untuk melindungi,
memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan mempunyai jangkauan yang
luas baik badan maupun jiwa, untuk umum maupun perorangan. Yang lebih
penting adalah dasar-dasar bagaimana hidup yang sehat dan bagaimana
mempertinggi kesejahteraan serta daya guna dari kehidupan manusia untuk
selanjutnya.
Untuk mencapai tujuan usaha tersebut diantaranya dengan usaha
pengawasan hygiene, sanitasi tempat-tempat umum, dan usaha yang yang
diperuntukan bagi umum agar akibat yang ditimbulkan dari tempat-tempat
umum dapat dihilangkan dan dikurangi, hal ini akan berhasil baik apabila ada
pengertian dan bantuan dari masyarakat berupa patisipasi secara teratur dan
terus-menerus baik dari pengusaha maupun pemakai jasa. (Suparlan, 1981:1)
Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian
semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap
perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidupmanusia. Definisi
Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempat dimana umum (semua
orang) dapat masuk ke tempat tersebut untuk berkumpul mengadakan
kegiatan baik secara insidentil maupun terus menerus, (Suparlan 1977).
Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum
yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan
kegiatan ibadah. Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah
yang perlu di perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/ pengurus
tempat-tempat ibadah tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan

1
2

pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat-


tempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan
lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada
waktu – waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan
Islam. Masjid-masjid besar di Indonesia pada umumnya dibangun dengan
konsep masjid berkubah berbentuk setengah bola atau dome. Semestinya,
pada saat merancang masjid, desain akustik tidak boleh dikesampingkan
karena berpengaruh terhadap kualitas bunyi yang diterima pendengar
diakibatkan dari suara dengung didalam ruang masjid. Kegiatan yang sering
dilakukan di dalam masjid adalah kegiatan yang menimbulkan kejelasan
penyampaian suara, seperti sholat berjamaah dan ceramah agama. Dasar
pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Masjid adalah Kep.
Menkes288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana dan
Bangunan Umum.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari sanitasi tempat ibadah
b. Apa saja persyaratan tempat ibadah

C. Tujuan
a. Mengetahui tentang sanitasi tempat ibadah
b. Mengetahui sarana/fasilitas sanitasi tempat ibadah
3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sanitasi
Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit
menular dengan jalan memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi
merupakan usaha kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada
penguasaan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi derajat
kesehatan (Arifin, 2009).
Sanitasi, menurut kamus bahasa Indonesia diartikan sebagai pemelihara
kesehatan. Menurut WHO, sanitasi adalah upaya pengendalian semua faktor
lingkungan fisik manusia, yang mungkin menimbulkan atau dapat
menimbulkan hal-hal yang merugikan, bagi perkembangan fisik, kesehatan,
dan daya tahan hidup manusia.
Sedangkan menurut Chandra bahwa: "sanitasi adalah bagian dari ilmu
kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat
untuk mengontrol dan mengendalikan lingkungan hidup eksternal yang
berbahaya bagi kesehatan serta yang dapat mengancam kelangsungan hidup
manusia” (dalam Zafirah, 2011).

B. Sanitasi Tempat-Tempat Umum


Definisi Tempat-Tempat Umum (TTU) adalah suatu tempatdimana
umum (semua orang) dapat masuk ke tempat tersebut untukberkumpul
mengadakan kegiatan baik secara insidentil maupun terusmenerus, (Suparlan
1977). Sanitasi tempat tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi
kegiatan yang berlangsung di tempat tempat umum terutama yang erat
hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga
kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah. Sanitasi
tempat-tempat umum menurut Mukono (2006), merupakan problem
kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum
merupakan tempat bertemunya segala macam masyarakat dengan segala
penyakit yang dipunyai oleh masyarakat.

4
5

Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala


penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air.
Dengan demikian sanitasi tempat tempat umum harus memenuhi persyaratan
kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi
kriteria:
- Diperuntukkan masyarakat umum.
- Memiliki bangunan tetap/ permanen.
- Tempat tersebut ada aktivitas pengelola, pengunjung/ pengusaha.
- Pada tempat tersebut tersedia fasilitas:
a. Fasilitas kerja pengelola
b. Fasilitas sanitasi, seperti penyediaan air bersih, bak tempat sampah,
WC/ Urinoir, kamar mandi
Jadi sanitasi tempat- tempat umum adalah suatu usaha untuk mengawasi
dan mencegah kerugian akibat tempat- tempat umum terutama yang erat
kaitannya dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit. Untuk
mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat umum.
Usaha-usaha yang dilakukan dalam sanitasi tempat-tempat umum dapat
berupa:
1. Pengawasan dan pemeriksaan terhadap faktor lingkungan dan faktor
manusia yang melakukan kegiatan pada tempat-tempat umum.
2. Penyuluhan terhadap masyarakat terutama yang menyangkut pengertian
dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari
tempat-tempat umum. Peran sanitasi tempat-tempat umum dalam
kesehatan masyarakat adalah usaha untuk
menjamin:
1. Kondisi fisik lingkungan TTU yang memenuhi syarat:
a. Kualitas kesehatan
b. Kualitas sanitasi
2. Psikologis bagi masyarakat:
a. Rasa keamanan (security) : bangunan yang kuat dan kokoh sehingga
tidak menimbulkan rasa takut bagi pengunjung.
6

b. Kenyamanan (confortmity) : misalnya kesejukkan.


c. Ketenangan (safety) : tidak adanya gangguan kebisingan, keramaian
kendaraan.

C. Sanitasi Tempat Ibadah (Masjid)


Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat-tempat umum
yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan
kegiatan ibadah. Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah
yang perlu di perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/ pengurus
tempat-tempat ibadah tersebut perlu dansangat perlu untuk diberikan
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat-
tempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan
lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan. Dengan peran
serta dari pengurus tempat-tempat ibadah diharapkan:
1. Berubahnya atau terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan
lingkungan yang terdapat dilingkungan tempat ibadah yang dapat
memberi pengaruh jelek terhadap Kesehatan.
2. Meningkatnya mutu kesehatan lingkungan tempat-tempat ibadah.
3. Terwujudnya kesadaran dan keikutsertaan masyarakat dan sektor lain
dalam pelestarian dan peningkatan penyehatan lingkungan tempat-tempat
ibadah.
4. Terlaksananya pendidikan kesehatan tentang peningkatan Kesehatan
lingkungan.
5. Terlaksananya pengawasan secara teratur pada sanitasi tempat-tempat
ibadah.

a. Pengertian Masjid
Masjid adalah suatu tempat termasuk fasilitasnya, dimana umum, pada
waktu-waktu tertentu berkumpul untuk melakukan ibadah keagamaan
Islam. Dasar Lingkungan pelaksanaan Penyehatan Masjid adalah Kep.
7

Menkes 288/Menkes/SK/III/2003 tentang Pedoman Penyehatan Sarana


dan Bangunan Umum.
b. Kategori Masjid
Berdasarkan Intruksi Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat Islam Dan
Urusan Haji Departemen Agama Nomor : 06 tahun 1991,tanggal 19
februari 1991, dan Surat Edaran Ketua Badan Kesejahteraan Masjid
(BKM) Pusat, nomor : K.019/BKMP/IV/1991 tentang tingkatan-tingkatan
masjid adalah sebagai berikut:
1) Masjid pada tingkat Pusat disebut Masjid Nasional
2) Masjid pada tingkat Propinsi disebut Masjid Raya
3) Masjid pada tingkat Kabupaten/Kotamadya disebut Masjid Agung
4) Masjid pada tingkat Kecamatan disebut Masjid Besar
5) Masjid pada tingkat Desa/Kelurahan disebut Masjid Jami'
6) Masjid pada tingkat RK/RW disebut Masjid Kampung
7) Masjid pada tingkat RT disebut Masjid Tetangga
c. Persyaratan Kesehatan Tempat Ibadah (Masjid/ Mushola)
1) Letak/ lokasi
- Sesuai dengan rencana tata kota.
- Tidak berada pada arah angin dari sumber pencemaran (debu, asap,
bau dan cemaran lainya).
- Tidak berada pada jarak < 100 meter dari sumber pencemaran
debu, asap, bau & cemaran lainnya.
2) Bangunan
- Kuat, kokoh dan permanen
- Rapat serangga dan tikus
3) Lantai
Kuat, tidak terbuat dari tanah, bersih, rapat air, tidak licin dan mudah
dibersihkan.
4) Dinding
Dinding bersih, berwarna terang, kedap air dan mudah dibersihkan.
5) Atap
Menutup bangunan, kuat, bersih, cukup landai dan tidak bocor.
8

6) Penerangan/ Pencahayaan
Pencahayaan terang, tersebar merata dan tidak menyilau (min 10 fc).
7) Ventilasi
Minimal 10% dari luas bangunan, sejuk dan nyaman (tidak pengap
dan tidak panas).
8) Pintu
Rapat serangga dan tikus, menutup dengan baik dan membuka ke arah
luar. Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersihkan.
9) Langit-langit
- Tinggi minimal 2,4 m dari lantai
- Kuat, tidak terdapat lubang-lubang
- Berwarna terang dan mudah dibersihkan
10) Pagar
Kuat, aman dan dapat mencegah binatang pengganggu masuk.
11) Halaman
Bersih, tidak berdebu dan becek, tidak terdapat genangan air, terdapat
tempat sampah yang cukup. Dan terdapat tempat parkir yang cukup.
12) Jaringan instalasi
- Aman (bebas cross conection)
- Terlindung
- Tertutup
- Mengalir dengan lancar
d. Fasilitas Sanitasi
1) Air Bersih
- Jumlah mencukupi / selalu tersedia setiap saat - Tidak berbau, tidak
berasa & tidak berwarna
- Angka kuman tidak melebihi NAB
- Kadar bahan kimia tidak melebihi NAB
2) Pembuangan Air Kotor
- Terdapat penampungan air limbah yang rapat serangga
- Air limbah mengalir dengan lancar
- Saluran kedap air
9

- Saluran tertutup
3) Toilet/ WC
- Bersih
- Letaknya tidak berhubungan langsung dengan bangunan utama
- Tersedia air yang cukup
- Tersedia sabun dan alat pengering
- Toilet pria dan wanita terpisah
- Jumlahnya mencukupi untuk pengunjung terbanyak
- Saluran pembuangan air limbah dilengkapi dengan penahan bau
(water seal)
- Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara
luar
4) Peturasan
- Bersih
- Dilengkapi dengan kran pembersih
- Jumlahnya mencukupi
5) Tempat Sampah
- Tempat sampah kuat, kedap air, tahan karat, dan dilengkapi
dengan penutup - Jumlah tempat sampah mencukupi
- Sampah diangkut setiap 24 jam ke TPA
- Kapasitas tempat sampah terangkat oleh 1 orang
6) Tempat Wudhu
- Bersih
- Terpisah dari toilet, peturasan, dan ruang masjid - Air wudhu
keluar melalui kran – kran khusus dan jumlahnya mencukupi
- Kolam air wudhu tertutup (rapat serangga)
- Tidak terdapat jentik nyamuk pada kolam air wudhu
- Limbah air wudhu mengalir lancar
- Tempat wudhu pria dan wanita sebaiknya terpisah
7) Tempat Sembahyang
- Bersih, tidak berbau yang tidak enak
- Bebas kutu busuk dan serangga lainnya
10

- Sepanjang bagian depan tiap sap dipasang kain putih yang bersih
dengan lebar 30 cm sebagai tempat sujud
8) Tempat Sandal dan Sepatu
- Tersedia tempat sandal dan sepatu yang khusus
- Bersih dan kuat
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian
semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang sifatnya merugikan/ berbahaya terhadap
perkembangan fisik, kesehatan dan kelangsungan hidup manusia.
Tempat-tempat ibadah merupakan salah satu sarana tempat tempat umum
yang dipergunakan untuk berkumpulnya masyarakat guna melaksanakan
kegiatan ibadah. Masalah kesehatan lingkungannya merupakan suatu masalah
yang perlu di perhatikan dan ditingkatkan. Dalam hal ini pengelola/pengurus
tempat-tempat ibadah tersebut perlu dan sangat perlu untuk diberikan
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan tempat
tempat umum (tempat ibadah) guna mendukung upaya peningkatan kesehatan
lingkungan melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan
tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan.
Suatu tempat dikatakan tempat umum bila memenuhi kriteria :
- Diperuntukkan masyarakat umum
- Mempunyai bangunan tetap/permanen
- Tempat tersebut ada aktivitas pengelola, pengujung/pengusaha
- Pada tempat tersebut tersedia fasilitas :
1. Fasilitas kerja pengelola
2. Fasilitas sanitasi , seperti penyediaan air bersih , bak sampah,
WC/Urinoir, kamar mandi

B. Saran
Sebaiknya pihak pengelola tempat ibadah yang terkait diharapkan lebih
meningkatkan serta menjaga sanitasi tempat ibadah agar tetap layak/ sehat,
menyiapkan alat pemadam kebakaran tabung APAR untuk mengantisipasi
terjadinya kebakaran serta mencantumkan cara penggunaannya, menyediakan
kotak P3K yang berisi obat-obatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Marinda, D., & Ardillah, Y. (2019). Implementasi Penerapan Sanitasi Tempat-Tempat Umum
Pada Rekreasi Benteng Kuto Besak Kota Palembang. Jurnal Kesehatan Lingkungan
Indonesia, 18(2), 89-97.
Nani Arlianah, N. A. (2021). Gambaran Sanitasi Tempat Ibadah Di Wilayah Kerja Puskesmas
Tanjung Tebat Kabupaten Lahat Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2021 (Doctoral
Dissertation, Stik Bina Husada Palembang).
Suhamdiah, S. (2019). Studi Sanitasi Masjid Di Wilayah Kerja Puskesmas Suela Kabupaten
Lombok Timur Tahun 2019 (Doctoral Dissertation, Poltekkes Kemenkes Kupang).
Matra, P. D. Simulasi Laporan Inspeksi Sanitasi Asrama Haji Pontianak Kalimantan Barat.

12
LAMPIRAN

Masjid yang Memenuhi Kriteria Sanitasi Masjid yang Tidak Memenuhi Kriteria
 Masjid bersih dari sampah Sanitasi
 Terdapat Banyak Sampah di Masjid

 Lokasi Masjid bebas dari Banjir  Lokasi Masjid terletak di Daerah


Banjir

 Tempat Wudhu Bersih  Tempat Wudlu penuh sampah

13

You might also like