You are on page 1of 5

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Persatuan Perawat Nasional Indonesia: PPNI Jawa Tengah Journal

Gambaran Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Terhadap Perawat


Pelaksana Dalam Keselamatan Pasien

Maria Hariyati Oktaviani1, Muhamad Rofii2


1,2 Universitas Diponegoro

Article Info Abstract


Article History: The implementation of supervising the head of a room in one hospital in
Accepted April 25th 2019 Semarang is not optimal due to the absence of a schedule, assessment
instruments, guidance, documentation of the results of supervision, and
Key words: standard operating procedures (SOP) supervision. Supervision activities
Supervision; Room leader; are incidental in accordance with needs and have not been implemented in
patient safety a structured and well-documented manner. The writing of this article aims
to describe the perception of the implementation of supervising the head of
a room in a hospital in Semarang. This study uses a qualitative descriptive
research design. The subjects in this study were all heads of inpatient
rooms. The object of this research is the implementation of the supervision
of the head of the room according to the SOP and the results of
documentation of supervision. The instruments in this study used
interview guides, draft sheets, evaluation checklist, supervision of the head
of the room and observation sheet for supervision implementation. From
the results of the study, it is known that the perception of Lung related to
the implementation of supervision is that supervision is still situational, not
documented, there is no evaluation and feedback, there is no structured
schedule. After socialization shows that there is a change in the
implementation of supervision based on SOP before and after the
socialization of supervision to the head of the room. Documented
supervision results can help the head of the room to see the extent of the
ability of staff and can jointly improve capabilities, correct errors in
improving the quality of nursing care services. The implementation of
supervising the head of space in one of Semarang hospitals needs to be
improved especially in terms of post-supervision documentation,
development of thematic supervision themes, and structured supervision
scheduling.

PENDAHULUAN disemua rumah sakit yang diakreditasi oleh


Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit
Keselamatan pasien merupakan prioritas (SNARS). Maksud dan tujuan Sasaran
yang utama dalam pelayanan kesehatan dan Keselamatan Pasien adalah untuk
pelayanan keperawatan sekaligus aspek mendorong rumah sakit agar melakukan
paling penting dari manajemen yang perbaikan spesifik dalam keselamatan
berkualitas. Sasaran keselamatan pasien pasien. Sasaran ini menyoroti bagian-bagian
merupakan syarat untuk diterapkan yang bermasalah dalam pelayanan rumah

Corresponding author:
Maria Hariyati Oktaviani
oktavianinofy@yahoo.com
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 1, May 2019
DOI: http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v2i1.165
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 1, May 2019/ page 23-27 24

sakit dan menjelaskan bukti serta solusi dengan supervisi klinik kepala ruangan
dari konsensus para ahli atas permasalahan yang tidak optimal yaitu pelayanan
ini. Sistem yang baik akan berdampak pada keperawatan yang tidak berkualitas.
peningkatan mutu pelayanan rumah sakit Penelitian (Nainggolan, 2010) mendapatkan
dan keselamatan pasien (Standar Akreditasi bahwa terdapat pengaruh pelaksanaan
Rumah Sakit (SNARS), 2018). supervisi kepala ruangan terhadap kinerja
perawat pelaksana. Hubungan bermakna
Data dari beberapa penelitian menyatakan strategi supervisi kepala ruang dengan
bahwa insiden keselamatan pasien semakin motivasi perawat pelaksana dalam
meningkat. Data insiden keselamatan pendokumentasian asuhan keperawatan,
pasien di Minnesota Hospital Woshinton DC yaitu dilihat struktur, keterampilan,
meningkat dari 305 laporan pada tahun dukungan dan keberlanjutan, Sedangkan
2010 menjadi 316 laporan pada 2011 hasil analisis multivariat faktor yang paling
(Stieger, 2012). Hasil penelitian (Purwanto, dominan adalah keberlanjutan supervisi
2012) juga menyatakan penerapan setelah dikontrol dengan keterampilan,
keselamatan pasien oleh perawat masih struktur dan dukungan (Etlidawati, 2012).
belum optimal. Penelitian (Dewi, 2011) di
IRNA 1 RSUP Dr Sarjito Yogyakarta Materi supervisi disesuaikan dengan uraian
menemukan masih banyak perawat di tugas dari masing-masing staf perawat yang
rawat inap kurang baik dalam menerapkan disupervisi. Untuk kepala ruang materi
keselamatan pasien yaitu sebesar 48%. supervisi adalah kemampuan manajerial
dan kemampuan dalam asuhan
Pengelolaan pelayanan keperawatan keperawatan. Ketua tim disupervisi terkait
membutuhkan sistem manajerial dengan kemampuan pengelolaan di timnya
keperawatan yang tepat untuk dan kemampuan asuhan keperawatan.
mengarahkan seluruh sumber daya Sedangkan perawat pelaksana disupervisi
keperawatan dalam menghasilkan terkait dengan kemampuan pelayanan dan
pelayanan keperawatan yang prima dan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
berkualitas (Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., &
Sri, 2012). Supervisi dan evaluasi Agar supervisi dapat menjadi alat
merupakan bagian yang penting dalam pembinaan dan tidak menjadi momok bagi
manajemen serta keseluruhan tanggung staf maka perlu disusun standar
jawab pemimpin. Sehingga untuk mengelola penampilan yang diharapkan dari masing-
asuhan keperawatan dibutuhkan masing staf yang sudah dipahami oleh staf
kemampuan supervisi dari seorang manajer dan ada jadwal yang sudah diketahui dalam
keperawatan (Suyanto, 2009). Pemimpin supervisi.
yang paling efektif mempunyai hubungan
saling mendukung dengan karyawannya. Pelaksanaan supervisi kepala ruang di salah
Bagi perawat di ruang rawat inap, kepala satu rumah sakit di Semarang belum
ruangan adalah pemimpin yang dapat optimal dikarenakan belum adanya jadwal,
menggerakkan perawat untuk dapat instrumen penilaian, panduan, dokumentasi
melaksanakan asuhan keperawatan dengan hasil supervise, dan standar operasional
baik (Mulyono, H., Hamzah, A., & Abdullah, prosedur (SOP) supervisi. Kegiatan
2013). supervisi bersifat insidental sesuai dengan
kebutuhan dan belum dilaksanakan secara
Penelitian (Mua, 2011) yang terstruktur dan terdokumentasi dengan
mengemukakan bahwa tidak optimalnya baik. Penelitian ini bertujuan untuk
supervisi klinik kepala ruangan harus mengetahui gambaran pelaksanaan
mendapat perhatian yang serius dari bidang supervisi kepala ruang di salah satu rumah
keperawatan, mengingat resiko dan sakit di Semarang.
dampak yang dapat timbul berkaitan
Maria Hariyati Oktaviani - Gambaran Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Terhadap Perawat Pelaksana Dalam
Keselamatan Pasien
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 1, May 2019/ page 23-27 25

METODE

Penelitian ini menggunakan desain Hmm kalau supervisi yang biasa saya
penelitian deskriptif kualitatif, yang terapkan di ruangan saya yaa,, emang masih
bersifat situasional jadi supervisi dilakukan
bertujuan menggambarkan kepala ruang jika langsung ditemukan kesalahan pada staf
dalam pelaksanaan supervisi kepada tersebut, jadi tidak adanya jadwal yang pasti,
perawat associate. Subjek dalam penelitian terus saya tidak melakukan dokumentasi
ini adalah seluruh kepala ruang rawat inap sehabis melakukan supervisi, dan tidak juga
yang ada disalah satu instalasi rumah sakit memberikan feedback atau evaluasi secara
terstruktur….. (P1)
di Semarang. Objek penelitian ini mengenai Supervisi yang saya terapkan yaa…, langsung
persepsi kepala ruang terkait supervisi dan saya lakukan supervisi pada perawat yang
observasi pelaksanaan supevisi kepala langsung saya temukan kesalahan saat itu
ruang sesuai SOP dan hasil dokumentasi juga. Jadi tidak ada jadwal yang sudah
pelaksanaan supervisi. Instrumen dalam terprogram. Evaluasi yang saya berikan juga
masih bersifat umum. Dulu saya melakukan
penelitian ini menggunakan panduan domunetasi, tetapi 1 tahun terakhir ini saya
wawancara, lembar draft ceklist dan lembar sudah tidak mendokumentasikan hasil
observasi evaluasi yang dilakukan Karu supervisi saya… (P2)
berdasarkan SOP yang telah berpedoman
pada uraian tugas dan penilaian kinerja
kepala ruang dan perawat associate di
rumah sakit Semarang. Gambaran pelaksanaan supervise kepala
ruang sesuai SOP
HASIL
Tabel 1 Gambaran Pelaksanaan Supervisi
Gambaran persepsi pelaksanaan supervisi Berdasarkan SOP
kepala ruang sesuai SOP Observasi
Responden Capaian
Supervisi
Dari hasil penelitian diperoleh tentang Pre Karu Elang 1 5 50%
pengertian supervisi. Partisipan Karu Elang 2 5 50%
memandang pengertian supervisi adalah Post Karu Elang 1 10 100%
pengarahan, bimbingan, dan evaluasi Karu Elang 2 8 80%
kinerja perawat, seperti pada pernyataan
berikut : Hasil penelitian menunjukan bahwa adanya
perubahan pelaksanaan supervise
Ehmm supervisi yaa…. Nek gak salah itu berdasarkan SOP sebelum dan sesudah
seperti proses pengarahan atau bimbingan dilakukan sosialisasi pelaksanaan supervise
kepada staf bawahan……. (P1)
Supervisi kepala ruang yaa….. ? kemampuan
kepada kepala ruang. Adapun poin-poin
kita sebagai kepala ruang untuk bagaimana terkait dalam SOP yakni; kepala ruang
kita mengarahkan, membimbing, bahkan mampu 1) menggali dan mencari tahu
mengevaluasi terkait tindakan asuhan masalah, 2) mampu mencari dan menggali
keperawatan untuk meningkatkan kinerja kemampuan staf perawat terhadap solusi
demi keselamatan pasien…. (P2)
alternatif pemecahan masalah, 3) mampu
memberikan arahan saat supervise, 4)
Partisipan juga mengungkapkan terkait mampu memberikan feedback dan
gambaran mengenai pelaksanaan supervisi klarifikasi atas hasil supervise, 5) mampu
yang masih bersifat situasional, tidak menayakan komitmen staf dalam
terdokumentasi, tidak adanya evaluasi dan memperbaiki kesalahan dan berusaha
feedback, tidak adanya jadwal terstruktur, menjadi lebih baik, 6) mampu memberikan
dapat dilihat pada pernyataan berikut: reinforcement terhadap pencapaian
kemajuan staf perawat dan follow up
perbaikan, 7) mampu menetapkan solusi, 8)
Maria Hariyati Oktaviani - Gambaran Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Terhadap Perawat Pelaksana Dalam
Keselamatan Pasien
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 1, May 2019/ page 23-27 26

mampu membuat perencanaan tindakan pemahaman perawat pelaksana dalam


dalam upaya pemecahan masalah, 9) menjalankan tugas dan tangung jawabnya
mampu menerapkan gaya komunikasi yang dalam memberikan pelayanan. Selain itu
terbuka dan tidak terkesan mengintimidasi proses evaluasi dalam supervisi klinis
staf , 10) mampu menuliskan dokumentasi dilakukan secara continue dan
kegiatan supervisi pada lembar supervisi, berkesinambungan oleh karena itu perlu
mencatat hasil supervisi meliputi tindakan adanya metode evaluasi berkala dan
apakah sesuai dengan SPO atau tidak. continue agar tercapai kualitas pelayanan
sesuai dengan visi dan misi rumah sakit.
PEMBAHASAN
Hampir semua penanggungjawab ruangan
Upaya yang dilakukan untuk dan ketua tim di rumah sakit Semarang
memberikan dukungan pada staf perawat belum mendapatkan pelatihan tentang
salah satunya melalui kegiatan supervisi. supervisi klinis keperawatan. Pelatihan dan
Supervisi yang benar akan meningkatkan pengembangan supervisi klinis
kenyamanan dan mengurangi kecemasan keperawatan mempunyai pengaruh positif
sehingga staff dapat melakukan kegiatan terhadap kinerja perawat. Selain itu
dengan adanya dukungan dan pelatihan dan pengembangan supervisi
bimbingan, hal ini selaras dengan penelitian klinis keperawatan merupakan cara untuk
(Koivu, A. Sarinen, 2012) yang menyatakan memotivasi dan meningkatkan
bahwa supervisi meningkatkan keterampilan kerja. Oleh sebab itu
kenyamanan dalam bekerja. penanggungjawab ruangan dan ketua tim di
rumah sakit Semarang perlu diberikan
Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 sosialisasi mengenai supervisi keperawatan
tentang Rumah Sakit dalam pasal 13 ayat agar dapat melakukan supervisi dengan
(3) mengamanatkan bahwa “Setiap tenaga baik dan terdapat perbedaan bermakna
kesehatan yang bekerja di rumah sakit sebelum dan sesudah dilakukan pelatihan
harus bekerja sesuai dengan standar supervisi, dimana supervisi yang dilakukan
profesi, standar pelayanan rumah sakit, oleh penanggungjawab ruangan dan atau
standar prosedur operasional yang berlaku, katim menjadi lebih baik dan optimal
etika profesi, menghormati hak pasien dan setelah mengikuti sosialisasi. (Standar
mengutamakan keselamatan pasien” (UU Akreditasi Rumah Sakit (SNARS), 2018)
No 44, 2009). dalam Integrasi Pendidikan Kesehatan
dalam Pelayanan Rumah Sakit (IPKP) 5
Pelayanan keperawatan yang baik,
disebutkan bahwa “pelaksanaan supervisi
berkualitas dan aman bagi pasien dapat
didokumentasikan dalam log book peserta
diciptakan melalui supervisi. Menurut RCN
didik dan staf klinis yang memberikan
2007 dalam (Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., &
pendidikan klinis”.
Sri, 2012) rumah sakit dan perawat harus
memahami supervisi klinis dalam Hasil evaluasi didapatkan kepala ruang
pencapaian hasil akhir (outcome) guna mengatakan dengan adanya sosialisasi akan
meningkatkan mutu layanan keperawatan pentingya supervise kepala ruang secara
melalui sistem evaluasi, kesempatan terstruktur dan hasil supervise yang
mempelajari hal-hal baru, meningkatkan didokumentasikan dapat membantu kepala
retensi staf, efisiensi, dan efektifitas. ruang untuk melihat sejauh mana
kemampuan staf dan dapat bersama
Supervisi klinis perlu dilakukan secara
meningkatkan kemampuan, memperbaiki
terprogram, terjadwal, dan bukan untuk
kesalahan dalam meningkatkan mutu
mencari kesalahan atau penyimpangan.
pelayanan asuhan keperawatan.
Supervisi klinis juga dilakukan terutama
memberikan pengarahan dan
pembimbingan untuk meningkatkan
Maria Hariyati Oktaviani - Gambaran Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Terhadap Perawat Pelaksana Dalam
Keselamatan Pasien
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 2 No 1, May 2019/ page 23-27 27

SIMPULAN well-being at work? A quasi experimental 4-


Year follow-up study. Journal of Nursing
Supervisor memainkan peran penting Management, 20(3).
untuk mendukung praktik keperawatan
Mua, E. . (2011). Pengaruh pelatihan supervisi klinik
berbasis bukti ke dalam praktik kepala ruangan terhadap kepuasan kerja dan
keperawatan sehari-hari. Supervisi kepala kinerja perawat pelaksana di ruang rawat inap
ruang sebagai upaya untuk menjaga rumah sakit Woodward Palu (Universitas
kualitas perawatan, kepatuhan terhadap Indonesia).
prosedur dan jaminan pelayanan https://doi.org/http://lontar.ui.ac.id/file?file
=digital /20280828T%20Estelle%20Lilian%
keperawatan yang semakin baik. Supervisor 20Mua.pdf.
sebagai pengarah dalam mengembangkan
pengetahuan perawat, bukan hanya Mulyono, H., Hamzah, A., & Abdullah, A. A. (2013).
menilai kemampuan staf tetapi lebih Faktor yang berpengaruh terhadap kinerja
pada upaya memastikan bahwa staf perawat di rumah sakit tingkat III 16.06.01
memiliki kemampuan sesuai yang Ambon. Jurnal AKK, 2(1), 18–26.
diharapkan.
Nainggolan, M. J. (2010). Pengaruh Pelaksanaan
Supervisi Kepala Ruangan terhadap Kinerja
Tugas dan fungsi supervisor tidak lepas dari Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Islam
tugas dan fungsi manajemen keperawatan Malahayati. USU.
itu sendiri, yaitu planning, organizing,
actuating dan controlling. Menjadi Purwanto. (2012). Pengaruh penggunaan pedoman
supervisor adalah sebuah peran yang perencanaan kepala ruang terhadap
pelaksanaan keselamatan pasien oleh perawat
melekat dan apabila kegiatan tersebut
di RS Haji Jakarta (Universitas Indonesia).
dilaksanakan dengan baik maka akan https://doi.org/http://lontar.ui.ac.id
memberikan dampak positif dan kepuasan,
tidak hanya supervisor itu sendiri tetapi Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS). (2018).
bagi perawat ruangan dan pasien. NASIONAL AKREDITASI RUMAH SAKIT Edisi 1,.

REFERENSI Stieger, J. (2012). Number of advers health events in


Minnesota Hospitals increases slightly in 2011.
Dewi, S. . (2011). Hubungan fungsi manajemen kepala https://doi.org/http://www.health.state.mn.us
ruang dan karakteristik perawat dengan /patientsafety/
penerapan keselamatan pasien dan perawat di
IRNA 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta Sugiharto, A. S., Keliat, B. A., & Sri, T. (2012).
(Universitas Indonesia). Manajemen keperawatan: aplikasi MPKP di
https://doi.org/http://lontar.ui.ac.id rumah sakit. Jakarta: EGC.

Etlidawati. (2012). Hubungan strategi supervisi Suyanto. (2009). Mengenal kepemimpinan dan
kepala ruang dengan motivasi perawat dalam manajemen keperawatan di rumah sakit.
pelaksanaan pendokumentasi asuhan Yogyakarta: Mitra Cendikia.
keperawatan di ruang rawat inap RSUD
Pariaman. UU No 44. (2009). Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah
Koivu, A. Sarinen, P. . & K. D. (2012). Clinical Sakit.
supervision promote medical- surgical nurses

Maria Hariyati Oktaviani - Gambaran Pelaksanaan Supervisi Kepala Ruang Terhadap Perawat Pelaksana Dalam
Keselamatan Pasien

You might also like