You are on page 1of 7

Fanik: Jurnal Faperta Uniki

(Journal of Agricultural and Tropical Animals Sciences)


Vol. 2 No. 2  November 2021
E-ISSN 2477-5665
Beranda Jurnal: http://jurnal.uniki.ac.id/index.php/fanik

Persentase Berahi Pada Sapi Akibat Pemberian Beberapa Preparat Hormon Prostaglandin
Komersial di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe
( Percentage of Oestrus in Cows Due to Administration of Several Commercial
Prostaglandin Hormone Preparations in Muara Satu District, Lhokseumawe City)

Ahmad Syakir1*, Masrianto2


1
Program Studi Peternakan, Fakultas Sain Pertanian dan Pertenakan, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia. Jl.
Medan Banda Aceh, Blangbladeh, Jeumpa, Bireun Aceh, 24251
2
Program Studi Peternakan, Fakultas Sain Pertanian dan Pertenakan, Universitas Islam Kebangsaan Indonesia. Jl.
Medan Banda Aceh, Blangbladeh, Jeumpa, Bireun Aceh, 24251

ARTICLE INFO ABSTRACT


Received: 30 April 2021
Accepted: 30 Mei 2021 The aim of this study was to determine the effect of differences PGF2α analogues
Published: 04 November 2021 on the percentage of estrus in cattles in Subdistric Muara Satu lhokseumawe City.
The sample used in this study was the 2020 SIKOMANDAN data. Data of 126
cattles with various breed and age as well as in good body condition scores were
*Corresponding author
selected. The cattles were grouped into three data groups based on the hormone
used for estrus synchronization. The cattles in data group I (44 cows) were
injected with 5 ml PGF2α-1 (dinoprost tromethamine 5 mg/ml and benzyl alcohol
1.65%). The cattles in data group II (39 cows) were injected with 5 ml PGF2α-2
Key words (5.5 mg/ml dinoprost tromethamine and 12.0 mg/ml benzyl alcohol). The cattles
Prostaglandin, estrous, cattle, in data group III (43 cows) were injected with 5 ml of PGF2α-3 (cloprostenol 75
Lhokseumawe City µg/ml and chlorocresol 1.0 mg/ml). Injections were carried out intramuscularly,
twice at 10-day intervals. The data obtained were analysed descriptively. The
results showed that the percentage of estrus in groups I; II; and III were 93.2%;
92,3% and 95,3%. From the results of the study it can be concluded that PGF2α-
3 has better effectiveness than PGF2α-2 and PGF2α-1 in the induction of
synchronization estrus in cows in Muara Satu Lhokeumawe City.

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh perbedaan PGF2α yang analog terhadap
persentase berahi sapi di Kecamatan Muara Satu Kota lhokseumawe. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil SIKOMANDAN (Sapi Kerbau Komoditas
Andalan Negeri tahun 2020. Dalam penelitian ini digunakan data 126 ekor sapi yang
memiliki variasi breed dan umur, dengan skor kondisi tubuh baik. Sapi-sapi
dikelompokkan menjadi tiga kelompok berdasarkan preparat sinkronisasi berahi yang
digunakan. K1= kelompok sapi yang diinjeksi dengan 5 ml PGF2α-1 (cloprostenol 75
mg/ml dan chlorocresol 1,0 mg/ml) berjumlah 44 ekor. K2= kelompok sapi yang diinjeksi
dengan 5 ml PGF2α-2 (dinoprost tromethamine 5,5 mg/ml dan benzil alkohol 12,0 mg/ml)
berjumlah 39 ekor. K3= kelompok sapi yang diinjeksi dengan 5 ml PGF2α-3 dinoprost
tromethamine 5 mg/ml dan benzil alkohol 1,65%) berjumlah 43 ekor. Penyuntikan
dilakukan secara intramuskulus, dua kali dengan interval 10 hari. Data yang diperoleh
Kata kunci
dianalisis secara deskiptif. Hasil analisis menunjukkan persentase berahi pada kelompok 1;
Prostaglandin, estrus, sapi, 2; dan 3 masing-masing 93,2%; 92,3% dan 95,3%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan
Kota Lhokseumawe bahwa PGF2α-3 mempunyai efektivitas lebih baik dibandingkan PGF2α-2 dan PGF2α-1
dalam induksi sinkronisasi berahi pada sapi di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe.

Kutipan Syakir. A. Masrianto. (2021). Persentase Berahi Pada Sapi Akibat Pemberian Beberapa Preparat Hormon Prostaglandin
Komersial di Kecamatan Muara Satu Kota Lhokseumawe. Fanik: Jurnal Faperta Uniki, 2(2), 18-.24
e-ISSN (Online) 2477-5665

November 2021|Volume 2|Nomor 2


18
Ahmad Syakir dan Masrianto (2021)|Fanik: Jurnal Faperta Uniki 2(2), 18- 24

PENDAHULUAN kegiatan transfer embrio (Fauzi et al., 2017).


Menurut Larson et al. (2006) sinkronisasi
Kebutuhan akan daging sapi di berahi juga mempunyai potensi dalam
Indonesia menunjukkan trend yang meningkat memperpendek musim kelahiran,
setiap tahunnya, demikian pula importasi terus meningkatkan keseragaman umur pedet, dan
bertambah dengan laju yang semakin tinggi, mempertinggi kemungkinan penggunaan IB.
baik impor daging maupun impor sapi bakalan. Preparat hormon yang sering digunakan
Kondisi yang demikian menuntut para untuk sinkronisasi berahi adalah PGF2α, dalam
pemangku kepentingan (stakeholder) untuk aplkasinya sering diberikan secara
segera menerapkan suatu strategi (Priyanto intramuskulus. PGF2α akan meregresi korpus
(2011). Pengembangan peternakan sapi luteum yang mengakibatkan kadar hormon
nasional untuk mengurangi ketergantungan progesteron menurun. Rendahnya kadar
pada impor, dan secara bertahap serta progesteron menyebabkan naiknya follicle
berkelanjutan mampu berswasembada dalam stimulating hormone (FSH) sehingga
menyediakan kebutuhan daging sapi secara merangsang perkembangan folikel sampai
nasional. Mukson et al. (2008) menyatakan matang dan pada akhirnya akan menimbulkan
bahwa, kebijakan yang diterapkan pemerintah gejala berahi pada sapi. Berbagai macam merek
masih bersifat top down. Program Pemerintah dagang PGF2α yang telah digunakan sebagai
diharapkan merubah pola pikir peternak, karena preparat sinkronisasi berahi terdiri atas
selama ini usaha peternakan masih bersifat beberapa jenis. Perbedaan merek dagang
sambilan, belum berorientasi keuntungan biasanya berkaitan dengan perbedaan PGF2α
(Prawira et al. 2015). analognya atau perbedaan pelarutnya. Yilmaz
Untuk memenuhi kebutuhan daging dalam (1999) menyatakan bahwa PGF2α analog
negeri, pemerintah pada tahun 2020 terdiri atas cloprostenol, dinoprost, tiaprost,
meluncurkan program Sapi Kerbau Komoditas luprositol, delprostenat, fenprostalen,
Andalan Negeri atau disingkat dengan prostalen, dan fluprostenol. Pada kegiatan
SIKOMANDAN melalui Kementerian SIKOMANDAN 2020, hormon PGF2α yang
Pertanian. Program ini didukung dengan digunakan terdiri atas PGF2α-1, PGF2α-2, dan
dikeluarkannya Peraturan Menteri Pertanian PGF2α-3. Hormon PGF2α-1 mengandung
Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2020 cloprostenol sedangkan PGF2α-2 dan PGF2α-3
tentang Peningkatan Produksi Sapi dan Kerbau mengandung dinoprost.
Komoditas Andalan Negeri. Salah satu Pengaruh perbedaan PGF2α analog
Kegiatan utama dalam SIKOMANDAN masih menjadi polemik sampai saat ini.
tersebut adalah Salah satu preparat sinkronisasi Hafizuddin et al. (2011) melaporkan bahwa
berahi yang digunakan dalam kegiatan tersebut tidak terdapat perbedaan persentase berahi pada
adalah prostaglandin F2 alfa (PGF2α). kambing Peranakan Ettawa yang disinkronisasi
Sinkronisasi berahi merupakan salah berahi dengan Prostavet-C (etiproston),
satu teknologi reproduksi yang diterapkan pada Capriglandin (dinoprost), dan Lutalyse
ternak sapi betina yang bertujuan mendapatkan (dinoprost) dengan nilai masing-masing
sejumlah ternak yang berahi secara bersamaan sebesar 100%. Armstrong et al. (1989) juga
(Saili, 2017). Teknologi sinkronisasi dapat melaporkan efek luteolitik PGF2α yang sama
digunakan untuk manipulasi berahi dan ovulasi pada sapi perah. Studi secara in vitro
sehingga memiliki ketepatan waktu dalam menunjukkan hasil yang sebaliknya. Re et al.
melakukan IB yang dapat menambah (1994) melaporkan bahwa cloprostenol
keuntungan dalam produksi ternak secara mempunyai ikatan spesifik yang lebih kuat
massal (Blitek et al., 2010). Kegiatan dengan reseptor PGF2α. Menurut Kimball et al.
sinkronisasi berahi bertujuan mengoptimalisasi (1976), perbedaan potensi luteolitik
dan efisiensi pelaksanaan IB, mempercepat prostaglandin secara in vivo disebabkan oleh
berahi kembali, mengatasi permasalahan silent perbedaan metabolisme dan absorbsinya. Oleh
heat, memperpendek days open (DO), dan karena itu, penelitian ini bertujuan mengetahui
sebagai manajemen reproduksi resipien pada persentase berahi akibat pemberian PGF2α
November 2021|Volume 2|Nomor 2
19
Ahmad Syakir dan Masrianto (2021)|Fanik: Jurnal Faperta Uniki 2(2), 18- 24

yang analog terhadap sapi pada kegiatan komersial, persentase berahi tertinggi adalah
SIKOMANDAN Tahun 2020 Kecamatan dengan pemberian preparat hormon PGF2α-3
Muara Satu kota lhokseumawe. yaitu 95,3% sedangkan pemberian preparat
hormon PGF2α-2 92,30% dan PGF2α-1 93,2%.
BAHAN DAN METODE
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi
Sampel yang digunakan berupa data proses regresi korpus luteum yang dibuktikan
SIKOMANDAN tahun 2020. Dalam penelitian dengan adanya keberhasilan berahi dari
ini digunakan data 126 ekor sapi yang memiliki sinkronisasi dengan beberapa preparat hormon
variasi breed dan umur, dengan skor kondisi prostaglandin komersial. Timbulnya berahi
tubuh baik. Sapi-sapi dikelompokkan menjadi akibat pemberian PGF2α disebabkan karena
tiga kelompok berdasarkan preparat lisisnya korpus luteum oleh mekanisme kerja
sinkronisasi berahi yang digunakan. Kelompok PGF2α melalui mekanisme apoptosis dan
I (K1) adalah sapi (44 ekor) yang diinjeksi mekanisme aktivasi protein kinase (PKC) yang
dengan 5 ml PGF2α- (75 mg/ml cloprostenol menghambat konversi kolesterol menjadi
dan chlorocresol 1,0 mg/ml). Kelompok II (K2) progesteron (Maidaswar, 2007). Akibatnya
adalah sapi (39 ekor) yang diinjeksi dengan 5 kadar progesteron yang dihasilkan oleh korpus
ml PGF2α-2 (dinoprost tromethamine 5,5 luteum menurun dalam darah. Penurunan kadar
mg/ml dan benzil alkohol 12,0 mg/ml). progesteron ini merangsang hipofisa anterior
Kelompok III (K3) adalah sapi (43 ekor) yang menghasilkan dan melepaskan FSH dan LH.
diinjeksi dengan 2 ml PGF2α-3 (dinoprost Kedua hormon ini bertanggung jawab dalam
tromethamine 5 mg/ml dan benzil alkohol proses folikulogenesis dan ovulasi, sehingga
1,65%). Penyuntikan dilakukan secara terjadi pertumbuhan dan pematangan folikel.
intramuskulus, dua kali dengan interval 10 hari. Folikel-folikel tersebut akhirnya menghasilkan
Observasi Berahi hormon estrogen yang mampu
Data jumlah sapi yang menunjukkan memanifestasikan gejala berahi (Jainudeen dan
tanda- tanda berahi diperoleh dari laporan Hafez, 2000). Kerja hormon estrogen adalah
pelaksanaan SIKOMANDAN 2020 Kecamatan untuk meningkatkan sensitivitas organ kelamin
Muara Satu Kota Lhokseumawe. betina yang ditandai perubahan pada vulva dan
Analisis Data keluarnya lendir (Lammoglia et al., 1998).
Data hasil penelitian dianalisis secara Perbedaan hasil persentase berahi dari
deskriptif. pemberian beberapa preparat hormon
prostaglandin komersial ini kemungkinan
HASIL disebabkan oleh perbedaan breed dan umur
sapi yang digunakan. Dalam program
Data persentase berahi sapi dari laporan
SIKOMANDAN 2020 sapi yang digunakan
pelaksanaan SIKOMANDAN Tahun 2020
tidak dikelompokkan menurut breed dan umur
Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan
yang sama, dikarenakan sapi yang digunakan
Pangan Kota Lhokseumawe, Aceh terhadap
adalah sapi dari peternak di Kecamatan Muara
persentase berahi sapi setelah pemberian
Satu yang telah diseleksi oleh petugas. Hal ini
preparat hormon prostaglandin komersial
disebabkan karena jalur kerja SIKOMANDAN
(PGF2α-1, PGF2α-2, dan PGF2α-3) disajikan
di Kecamatan Muara Satu yaitu jalur satu
pada Tabel 1.
(reguler) dimana peternak menghubungi
petugas/inseminator kemudian ternak
disinkronisasi oleh petugas dan apabila berahi
selanjutnya dilakukan IB. Tampilan berahi
pada masing-masing individu ternak berbeda,
demikian juga antar breed pada sapi. Hal ini
PEMBAHASAN diperkuat dengan hasil laporan Siregar et al.
(2010), yang menyatakan perbedaan persentase
Dapat dilihat pada tabel 1 setelah berahi disebabkan oleh perbedaan breed dan
pemberian preparat hormon prostaglandin jenis ternak yang digunakan. Fauzi et al. (2017)
November 2021|Volume 2|Nomor 2
20
Ahmad Syakir dan Masrianto (2021)|Fanik: Jurnal Faperta Uniki 2(2), 18- 24

berpendapat bahwa perbedaan kualitas berahi baru. Hormon PGF2α-2 juga memiliki
yang muncul akibat adanya perbedaan kandungan senyawa yang sama dengan PGF2α-
kemampuan sekresi hormon-hormon berahi 3 sehingga mampu menimbulkan berahi.
secara maksimal dari setiap individu. Umur Penelitian yang dilakukan Sariubang dan
sapi juga memengaruhi perbedaan hasil berahi. Nurhayu (2011) juga menunjukkan bahwa
Hasil penelitian menunjukkan adanya PGF2α-2 merupakan larutan sintetik
perbedaan kemampuan preparat hormon mengandung PGF2α yang berfungsi sebagai
prostaglandin komersial yang diberikan dalam hormon yang punya efek kerja dalam
menginduksi berahi. Perbedaan ini memproduksi hormon yang diproduksi oleh sel-
kemungkinan ada hubungannya dengan sel uterus. Pendapat yang sama dikemukakan
klasifikasi dan kegunaan hormon reproduksi oleh Stevenson dan Phatak (2010) yang
yaitu berdasarkan tipe dan kerja hormon, mengatakan bahwa PGF2α dengan zat aktif
struktur kimia, sifat kelarutan molekul hormon, dinoprost dapat menurunkan konsentrasi
lokasi reseptor hormon, dan sifat sinyal yang progesteron pada sapi. Meskipun PGF2α-3 dan
mempertahankan kerja hormon. Hal ini juga PGF2α-2 memiliki kandungan zat aktif yang
dimungkinkan karena adanya faktor yang sama tetapi persentase keberhasilan yang
memengaruhi kerja hormon pada organ target didapatkan berbeda. Hal ini diduga disebabkan
yaitu kecepatan sintesis dan sekresi hormon, oleh perbedaan konsentrasi benzil alkohol yang
sistem transportasi hormon di dalam plasma, terkandung dalam kedua preparat.
kecepatan degradasi hormon, kecepatan PGF2α-1 mengandung senyawa yang
perubahan hormon dari bentuk inaktif menjadi berbeda yaitu cloprostenol. Cloprostenol
bentuk yang aktif dan perbedaan receptor memiliki pengaruh yang sama dengan dinoprost
spesifik hormon. Hal ini sesuai dengan yaitu dapat mengakibatkan luteolisis.
penelitian Sattar (2005) yang melaporkan Stevenson dan Phatak (2010) mengatakan
perbedaan jenis PGF2α yang disuntikkan pada mekanisme kerja cloprostenol sama dengan
sapi menghasilkan kecepatan penurunan hormon PGF2α endogen, yang akan berikatan
konsentrasi progesteron yang berbeda. dengan reseptor PGF2α pada korpus luteum
Penurunan progesteron akan memberikan sehingga mengakibatkan luteolisis. Moeira dan
umpan balik ke hipotalamus dan hipofisa Hammon (2012) melaporkan bahwa meskipun
anterior sehingga FSH akan disekresikan yang bahan aktif dan sifat dinoprost dan cloprostenol
berfungsi menstimulasi folikulogenesis, berahi, berbeda, tetapi keduanya memiliki fungsi yang
dan ovulasi (Hamdan dan Siregar, 2004). sama yaitu menginduksi luteolisis. Selanjutnya
Perbedaan dalam hasil penelitian juga Moeira dan Hammon (2012) berpendapat
dimungkinkan karena perbedaan kandungan zat bahwa tidak ada perbedaan dalam keberhasilan
aktif dari jenis PGF2α. Hormon PGF2α-3 berahi antara dinoprost dan cloprostenol.
mengandung dinoprost tromethamine 5 mg/ml Hasil pemberian preparat hormon
dan benzil alkohol 1,65%, senyawa tersebut PGF2α-3 pada penelitian ini lebih tinggi
dapat menyebabkan korpus luteum hancur dibandingkan dengan hasil Sulfitrianingsih
kemudian menimbulkan berahi. Sariubang dan (2016) yaitu sebesar 77% pada sapi Bali
Nurhayu (2011) yang menyatakan bahwa sedangkan Handarini et al. (2017) mendapatkan
PGF2α dapat menimbulkan berahi karena hasil yang sempurna mencapai 100% pada sapi
mengandung 5,5 mg dinoprost tromethamine FH. Sedangkan penelitian yang dilakukan
dan 12,0 mg benzil alkohol yang merupakan novika et al (2020) hanya mendapatkan hasil
senyawa organik yang berwujud cair, tidak persentase berahi 50% menggunakan preparat
berwarna, dan bertitik didih 205,30C, dengan sinkronisasi berahi yang sama.
indeks bias 1,5396. Asam benzoat dan benzil Preparat hormon PGF2α-3 pada
alkohol dapat dibuat sekaligus dari benzal penelitian ini menunjukkan hasil tertinggi yaitu
dehida yang direaksikan dengan basa yang akan mencapai 95,3%. Hasil tersebut lebih rendah
mengakhiri siklus estrus hewan betina yang dari hasil penelitian Prabaswara (2015) yang
tidak bunting dengan cara menghancurkan melaporkan bahwa persentase berahi pada sapi
korpus luteum dan memulai siklus berahi yang perah Frisien Holstein yang disinkronisasi
November 2021|Volume 2|Nomor 2
21
Ahmad Syakir dan Masrianto (2021)|Fanik: Jurnal Faperta Uniki 2(2), 18- 24

dengan PGF2α-3 sebesar 100%. Hasil yang UCAPAN TERIMA KASIH


sama dilaporkan juga oleh Hafizuddin et al. Penulis mengucapkan terima kasih
(2011) yang juga mendapatkan persentase kepada seluruh Tim SIKOMANDAN Kota
estrus sebesar 100% pada kambing Peranakan Lhokseumawe yang telah banyak membantu
Ettawa yang diinduksi dengan PGF2α-3. sehingga kegiatan penelitian ini dapat berjalan
Preparat PGF2α-3 juga dalam dengan baik.
penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih
tinggi dibandingkan dengan penelitian
Balumbi et al. (2019) yang mendapatkan DAFTAR PUSTAKA
persentase estrus sebesar 90% pada sapi Armstrong, J.D., O’Gorman, J., Roche, J.F.,
Friesian Holstein. Ribeiro et al. (2012) 1989. Effects of prostaglandin on the
memperoleh persentase berahi sebesar 92,6% reproductive performance of dairy
pada sapi FH yang disinkron dengan preparat cows. Vet. Record. 125(24): 597-600.
yang sama.
Hasil penelitian ini menunjukkan Balumbi, M., Supriatna, I., Setiadi, M.A., 2019.
bahwa preparat PGF2α-3 lebih baik dalam Respons dan karakteristik estrus setelah
menginduksi berahi pada sapi. Hal ini sinkronisasi estrus dengan cloprostenol
didukung oleh hasil penelitian Moeira dan pada sapi Friesian Holstein. Acta Vet.
Hammon (2012) yang melaporkan bahwa Indonesia. 7(1): 29-36.
PGF2α-3 lebih direkomendasikan untuk Blitek, A., Waclawik, A., Kaczmarek, M.M.,
digunakan dalam induksi berahi dibandingkan Kiewisz, J., Ziecik, A.J., 2010. Effect of
Cloprostenol. Moeira dan Hammon (2012) estrus induction on prostaglandin
berpendapat PGF2α-3 lebih baik dikarenakan content and prostaglandin synthesis
mengandung dinoprost yang merupakan enzyme expression in the uterus of early
prostaglandin alami dan semua sistem yang pregnant pigs. Theriogenology. 73:
berhubungan dengan metabolisme dinoprost 1244-1256.
ada di dalam tubuh. Oleh karena itu tidak ada
metabolisme, transportasi, ekskresi, Fauzi, M.R., Suyadi, Susilawati, T., 2017.
pengikatan atau sistem lain yang baru perlu Pengaruh pemberian prostaglandin f2
dibentuk oleh tubuh untuk memetabolisme alpha terhadap waktu kemunculan
dinoprost yang disuntikkan. berahi dan keberhasilan inseminasi
Perbedaan hasil secara keseluruhan buatan sapi Brahman Cross (Bx) Heifer.
pada penelitian ini dibandingkan penelitian Jurnal Ilmu- ilmu Peternakan. 27(3):
lain diduga disebabkan oleh perbedaan jenis 39-43.
sapi (genetik) yang digunakan. Toelihere Hafizuddin., Sari, W.N., Siregar, T.N.,
(2003) yang menyatakan bahwa perbedaan Hamdan, 2011. Persentase berahi dan
persentase berahi pada ternak dengan injeksi kebuntingan kambing Peranakan Ettawa
PGF2α disebabkan oleh genetik, makanan, dan (PE) setelah pemberian beberapa
iklim. Selanjutnya Sardi (2011) menambahkan hormon prostaglandin komersial. J.
perbedaan persentase berahi disebabkan oleh Kedokteran Hewan. 5(2): 84-88.
faktor eksternal yaitu manajemen, gizi, dan
Hamdan, Siregar, T.N., 2004. Perbandingan
iklim.
sistem sinkronisasi singkat dengan
sistem sinkronisasi standar terhadap
KESIMPULAN tampilan reproduksi kambing lokal.
Hormon PGF2α-3 mempunyai Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Peternakan.
efektivitas lebih baik dibandingkan PGF2α-2 7(3): 77-82.
dan PGF2α-1 dalam induksi sinkronisasi Handarini, R., Kurniawan, S., Dihansih, E.,
berahi pada sapi di Kecamatan Muara Satu 2017. Respons estrus sapi resipien FH
Kota lhokseumawe Provinsi Aceh. yang disinkronisasi dengan hormon
GnRH, estrogen, progesteron dan
November 2021|Volume 2|Nomor 2
22
Ahmad Syakir dan Masrianto (2021)|Fanik: Jurnal Faperta Uniki 2(2), 18- 24

prostaglandin. J Pertanian 8(1): 16-25. Kaliori, Kabupaten Rembang, Jawa


Tengah. Jurnal Indonesia Tropikal
Jainudeen, M.R., Hafez, E.S.E., 2000. Cattle
Anim. 33 (4): 305-312.
and Buffalo. In Reproduction in Farm
Animals. Hafez, B., and E.S.E. Hafez. Prabaswara, E.D., 2015. Pengaruh
Lippincott Williams & Wilkins, Penambahan Implan Progesteron
Philadelphia. Setelah Inseminasi Buatan Terhadap
Kementerian Pertanian, 2016. Peraturan Angka Kebuntingan pada Sapi Perah
Menteri Pertanian Republik Indonesia Frisian Holstein. Skripsi. Fakultas
Nomor: 48/ Permentan/Pk.210 /10/2016 Kedokteran Hewan Universitas Gadjah
tentang Upaya Khusus Percepatan Mada, Yogyakarta.
Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Prawira HY, Muhtarudin, Sutrisna R. 2015.
Bunting. Kementerian Pertanian, Potensi pengembangan sapi potong di
Jakarta, Indonesia: Kecamatan Tanjung Bintang,
Kimball, F.A., Lauderdalle, J.W., Nelson, N.A., Kabupaten Lampung Selatan. Jurnal
Jackson, R.W., 1976. Comparison of Ilmiah Peternakan Terpadu. 3(4):250-
luteolytic effectiveness of several 255
prostaglandin analogs in heifers and Priyanto, D. 2011. Strategi
relative binding affinity for bovine luteal PengembanganTernak Sapi dan
prostaglandin binding sites. Kerbau dalamMendukung PSDS Tahun
Prostaglandin. 12(6): 985-995. 2014.JurnalPenelitian dan
Lammoglia, M.A., Short, R.E., Bellows, S.E., Pengembangan Pertanian.Balai
McNeil, M.D., Hafs, H.D., 1998. Penelitian Ternak, Bogor. 30(3):108-
Induced and synchronized estrus in 116.
cattle. J. Anim. Sci. 76: 1662-1670. Re, G., Badino, P., Novelli, A., Vallisneri, A.,
Larson, J.E., Lamb, G.C., Stevenso, J.S., Girardi, C., 1994. Specific binding of
Johnson, S.K., Day, M.L., Geary, T.W., dl- cloprostenol and d-cloprostenol to
Kesler, D.J., PGF2α receptors in bovine corpus
Dejarnette, J.M., Schrick, F.N., luteum and myometrial cell
membranes. J. Vet. Pharmacol.
DiCoztanzo, A., Arseneau, J.D., 2006.
Therapeutics. 17(6): 455-458.
Synchronization of estrus in sucled
beef cows for detected estrous and Ribeiro, E.S., Galvão K.N., Thatcher W.W.,
artificial insemination using Santos J.E.P., 2012. Economic aspects
gonadothropin releasing hormone, of applying reproductive technologies
prostaglandin f2α, and progesteron. J. to dairy herds. Anim. Reprod. 9: 370-
Anim. Sci. 71: 61-68. 387.
Maidaswar, 2007. Efisiensi superovulasi pada Saili, T., Nafiu1, L.O., Baal, L.O., Rahadi1, S.,
sapi melalui sinkronisasi gelombang Napirah, A., Sura, I.W., Lopulalan, F.,
folikel dan ovulasi. Tesis. Program 2017. Efektivitas sinkronisasi estrus
Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. dan fertilitas spermatozoahasil sexing
Bogor. pada sapi Bali di Sulawesi Tenggara. J.
Moreira, F., Hammon, D., 2012. Technical Vet. 18(3): 1-7.
bulletin lutalyse and cloprostenol: Sardi, M., 2011. Respon estrus kerbau lumpur
clearing up misconception. Zoetis. 1- terhadap injeksi PGF2α di Kecamatan
11. Bangkinang Seberang, Kabupaten
Mukson S. Marzuki PI, Sai, dan Setiyawan H. Kampar. Skripsi. Program Studi
2008. Faktor-faktor yang Peternakan, UIN SUSKA. Pekanbaru.
mempengaruhi potensi pengembangan Sariubang, M., Nurhayu, 2011. Respon
ternak sapi potong rakyat di Kecamatan penyuntikan hormon capriglandin
November 2021|Volume 2|Nomor 2
23
Ahmad Syakir dan Masrianto (2021)|Fanik: Jurnal Faperta Uniki 2(2), 18- 24

PGF2α terhadap sinkronisasi berahi


induk sapi bali di Kabupaten Bantaeng,
Sulawesi Selatan. Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan.
Seminar Nasional Teknologi
Peternakan dan Veteriner. 2011: 45-
49.
Sattar, A., 2005. Efficacy of commercially
available luteolytic agents in Holstein
Friesian cows. Pakistan Vet. J. 25(1):
30- 32.
Siregar, T.N., Armansyah T., Sayuti, A.,
Syafruddin, 2010. Tampilan reproduksi
kambing betina lokal yang diinduksi
berahinya dilakukan dengan sistem
sinkronisasi cepat. J. Vet. 11(1): 30-35.
Stevenson, J.S., Phatak, A.P., 2010. Rates of
luteolysis and pregnancy in dairy cows
after treatment with cloprostenol or
dinoprost.
Theriogenology. 73: 1127-1138.
Sulfitrianingsih, 2016. Pengaruh pemberian
prostaglandin (PGF2α) dengan dosis
yang berbeda terhadap tampilan estrus
pada sapi Bali. Skripsi. Fakultas
Peternakan Universitas Halu Oleo,
Kendari.
Toelihere, M.R., 2003. Fisiologi Reproduksi
pada Ternak. Penerbit Angkasa,
Bandung.
Yilmaz, B., 1999. Hormones and Reproductive
Physiology. Ankara: Feryal Press pp.
313- 326.

November 2021|Volume 2|Nomor 2


24

You might also like