Professional Documents
Culture Documents
Oleh:
SALFANI RAHMASARI
NIM. P2.06.20.2.21.010
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI
YANG DILAKUKAN TINDAKAN TERAPI AROMATHERAPY
ROSE ESSENTIAL OIL DI RSUD ARJAWINANGUN
KABUPATEN CIREBON
PROPOSAL KTI
Diajukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
pada program Studi Keperawatan
Cirebon
Oleh :
SALFANI RAHMASARI
NIM. P2.06.20.2.21.010
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Ketua Program Studi D III Keperawatan
ii
JUDUL : ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
HIPERTENSI YANG DILAKUKAN TERAPI
AROMATERAPI ROSE ESSENTIAL OIL
Penguji
Mengetahui Mengesahkan
Ketua Jurusan Keperawatan Ketua Program Studi DIII
Tasikmalaya Keperawatan
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyataan dengan sebenarnya bahwa Karya Tulis yang saya susun ini
benar - benar hasil saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan
tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau
pikiran saya sendiri.
SALFANI RAHMASARI
NIM. : P2.06.20.22.1010
iv
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
SALFANI RAHMASARI
NIM. : P2.06.20.22.1010
KATA PENGANTAR
v
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya, serta petunjukNya dan solawat serta salam kepada nabi besar nabi
Muhammad SAW. Atas berkat rahmat dan hidayah-`Nya, maka penulis dapat
menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA PASIEN HIPERTENSI DENGAN TERAPI
AROMATHERAPY ESSENTIAL OIL”. Dalam penyusunan Proposal Karya
Tulis Ilmiah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Hj. Ani Radiati R, SPd., M Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Tasikmalaya.
2. Dudi Hartono, S Kep, Ns, M Kep, selaku ketua Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya.
3. Edi Ruhmadi, S Kep, Ns, M Kes, selaku Ketua Program Studi D III
Keperawatan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmalaya
Wilayah Cirebon.
4. Agus Nurdin, S Kep, M Kep, selaku pembimbing yang telah sabar dalam
memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam
penyusunan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Seluruh staf kependidikan dan dosen di lingkungan Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tasikmaya Wilayah Cirebon,
yang telah memberikan bantuan dan bimbingan selama penulis menjalani
perkuliahan.
6. Kepada kedua orang tua. Bapak Dirman dan Ibu Heti yang selalu
memberikan motivasi, semangat, dan selalu memberikan bimbingan serta
nasihat yang bermanfaat kepada penulis sehingga bisa sampai pada tahap
akhir ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan baik.
7. Kepada tante. Sariah S,Pd, yang selalu memberikan arahan, masukan,
semangat, dan bimbingan kepada penulis sehingga bisa menyelesaikan
tugas akhir dengan baik.
vi
8. Seluruh teman teman Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Tasikmalaya wilayah Cirebon, khususnya keluarga
3A Keperawatan yang selalu memberikan dukungan dan senantiasa
bersama sama berjuang melewati suka duka perkuliahan. Semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penulisan
Proposal Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Proposal Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Hal ini tidak luput dari kekurangan maupun
keterbatasan dalam kemampuan, pengalaman, dan sumber literature yang
penulis miliki. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna perbaikan dimasa yang akan datang.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM..................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS.............................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................x
DAFTAR BAGAN ................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xii
DAFTAR SINGKATAN.....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1.................................................................................................. Latar Belakang
1
1.2............................................................................................. Rumusan Masalah
4
1.3............................................................................................................. Tujuanw
4............................................................................................................................
1.3.1 Tujuan Umum...............................................................................................
1.3.2 Tujuan Khusus............................................................................................4
1.4 Manfaat Studi Kasus......................................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis.......................................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktik........................................................................................5
viii
2.1.2 Etiologi Hipertensi.......................................................................................6
2.1.3 Patofisiologi.................................................................................................8
2.1.4 Pathway......................................................................................................10
2.1.5 Manifestasi Klinik......................................................................................10
2.1.6 Klasifikasi Hipertensi.................................................................................11
2.1.7 Penatalaksanaan Hipertensi........................................................................12
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan.......................................................................13
2.2.1 Pengkajian .................................................................................................13
2.2.2 Diagnosa Keperawatan...............................................................................16
2.2.3 Intervensi Keperawatan..............................................................................17
2.2.4 Implementasi Keperawatan........................................................................26
2.2.5 Evaluasi Keperawatan................................................................................26
2.3 Konsep Aromaterapi......................................................................................26
2.3.1 Definisi Aromaterapi Rose Essential Oil...................................................26
2.3.2 Tujuan Terapi Aromaterapi Rose Essential Oil.........................................27
2.3.3 Pengaruh Terapi Aromaterapi Rose Essential Oil.....................................27
2.4 Kerangka Teori..............................................................................................28
2.5 Kerangka Konsep...........................................................................................29
ix
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................35
LAMPIRAN..........................................................................................................38
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR BAGAN
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
DAFTAR SINGKATAN, ISTILAH
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
serangan stroke, serangan jantung atau gagal jantung lebih tinggi dari kondisi
ginjalnya (Wicaksono,2015).
diantaranya faktor risiko yaitu faktor yang tidak bisa dikendalikan adalah
jenis kelamin, umur, keturunan (genetik), etnis sedangkan faktor yang dapat
terdapat 1,56 miliar orang usia dewasa menderita penyakit dengan hipertensi.
miliyar orang dan dengan jumlah 1,5 juta orang setiap tahun dikawasan Asia
1
22,2% . Jumlah kasus hipertensi di Indonesia sebesar 63.309.620 orang dan
pada kelompok umur 31- 44 tahun dengan jumlah persentase 31,6 % , umur
634.074 orang pada tahun 2021 (Dinkes RI, 2021). Sedangkan menurut data
80,72% (BPSc,2022).
besarnya peningkatan tekanan darah dan lamanya kondisi tekanan darah yang
tidak terdiagnosis dan tidak di obati. Organ tubuh yang menjadi target
kerusakan diantaranya otak, mata, jantung, ginjal, dan juga dapat berakibat
farmakologi dan terapi non farmakologi. Terapi farmakologi itu sendiri dapat
2
tekanan darah salah satunya adalah menggunakan aromaterapi. Aromaterapi
mmHg dan tekanan darah diastole sebesar 90,3 mmHg sedangkan setelah
systole sebesar 157,30 mmHg dan tekanan darah diastole sebesar 92,18
intervensi 146,31. Ada selisih penurunan tekanan darah sistolik sebelum dan
Tekanan darah rata -rata diastolic sebelum diberikan terapi aromaterapi rose
essential oil adalah 96,44 mmHg, setelah diberikan intervensi menjadi 90,25
3
penerapan aroma terapi minyak mawar dapat menurunkan tekanan darah
Adapun tujuan ini meliputi dua hal yaitu tujuan umum dan tujuan khusus:
4
1.4 Manfaat Studi Kasus
1.4.1 Manfaat Teoritis
askep hipertensi.
Kemenkes Tasikmalaya.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
darah sistolik diatas 140 mmHg dan tekanan darah diastolik diatas 90 mmHg.
darah normal seperti yang telah disepakati oleh para ahli >140/90 mmHg.
tekanan darah normal dengan sistoliknya 110-140 mmHg dan diastoliknya 70-
yaitu diantaranya faktor genetik dan lingkungan. faktor itu sendiri dibagi
menjadi faktor risiko yang tidak dapat dirubah dan faktor risiko yang dapat
dirubah.
1. Riwayat Keluarga
6
2. Usia
terjadinya hipertensi.
3. Jenis Kelamin
hormonal tubuh.
makanan rendah serat dan tinggi lemak jenuh dapat berisiko mengalami
hipertensi.
3. Kegemukan
lemak didalam tubuh >20 persen dibanding berat badan ideal. Kelebihan
7
jumlah lemak dalam tubuh akan berdampak juga dengan tingginya jumlah
terjadinya hipertensi.
4. Merokok
yang dibawah kedalam darah. Selain itu merokok juga dapat merusak
hipertensi.
5. Stres
mengakibatkan hipertensi.
2.1.3 Patofisiologi
8
nyeri kepala maka dapat diangkat masalah keperawatan dengan nyeri akut
menyebabkan kerja jantung meningkat. Jika tekanan darah arteri tinggi, maka
sehingga kebutuhan oksigen dan beban kerja jantung meningkat. Namun dilatasi
menimbulkan masalah ansietas pada pasien yang merasa cemas tentang penyakit
9
2.1.4 Pathway
10
2.1.5 Manifestasi Klinik
Hipertensi dapat tidak menunjukan gejala yang spesifik dan hanya dapat
dideteksi melalui pemeriksaan tekanan darah oleh dokter. Oleh karena itu,
arteri.
pertolongan medis.
11
2.1.7 Komplikasi Hipertensi
Penyakit hipertensi ini menyebabkan jenis penyakit lainnya yaitu: penyakit
2.1.8 Penatalaksanaan
a. Farmakologi
2. Hipertensi derajat 2 (TD sistolik > 160 mmHg atau diastolik >
b. Non Farmakologi
Berbeda dengan terapi farmakologi terapi ini dapat dilakukan dengan cara
12
1. Berhenti merokok
Data identitas pasien berisi nama, tanggal masuk rumah sakit, umur, jenis
13
b. Riwayat kesehatan sekarang: gejala gejala yang muncul selama
disebabkan oleh beberapa faktor seperti penyakit ginjal, dll. Hal ini
faktor keturunan, dimana anak yang memiliki orang tua dengan riwayat
Cara untuk memantau kondisi klien dan mengevaluasi respon klien. Tanda
14
2.2.1.4 Pemeriksaan Fisik
a.Sistem Penglihatan
e.Sistem Kardiovaskular
seperti inkontinensia.
15
i. Sistem Neurologi
gerak lidah), Nervus X vagus (Gerakan pita suara & faring), Nervus XI
membantu klien agar mencapai kesehatan yang lebih optimal (Tim Pokja
SDKI DPP PPNI, 2017). Menurut Nurarif (2015) masalah pada pasien
hipertensi yaitu:
b. Nyeri akut
d. Defisit pengetahuan
e. Intoleransi aktivitas
16
2.2.3 Perencanaan Keperawatan
melihat gambaran secara akurat dan tepat mengenai rencana tindakan yang
akan dilakukan ke klien sesuai dengan kebutuhan kien dan sesuai diagnosa
17
Tabel 2.2.3 Intervensi Keperawatan
18
(3)
(2) (4)
3. memodifikasi gaya
(1) hidup sehat 4. Terapi aromaterapi rose
4. Berikan terapi relaksasi essential oil dapat
aromaterapi rose berpengaruh terhadap
essential oil untuk tekanan darah
menurunkan tekanan
darah
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas Edukasi
fisik sesuai toleransi 1. Mencegah risiko jatuh
2. Anjurkan beraktivitas 2. Mencegah risiko jatuh
fisik secara bertahap 3. Untuk mencegah
3. Anjurkan berhenti komplikasi
merokok
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian Kolaborasi
antiaritmia jika perllu 1. Antiaritmia adalah obat
yang digunakan untuk
menangani kondisi
aritmia
4. Nyeri akut berhubungan TUM :
dengan peningkatan tekanan
Setelah dilakukan tindakan
vaskuler serebral
keperawatan 3x24 jam nyeri
DS :
akut teratasi
1. Pasien mengeluh nyeri
tengkuk dan nyeri kepala,
19
pusing
(1)
(2) (3) (4)
DO : TUK : Manajemen Nyeri (L08238) Observasi
1. Pasien tampak meringis
Setelah dilakukan tindakan Observasi 1. Mengetahui penyebab
2. Pasien tampak gelisah
keperawatan diharapkan nyeri dan menentukan
3. Frekuensi nadi meningkat 1. Identifikasi lokasi,
tingkat nyeri menurun, dengan Tindakan manajemen nyeri
4. Pasien sulit tidur karakteristik, durasi,
kriteria hasil : 2. Mengetahui tingkat nyeri
5. Tekanan darah meningkat frekuensi, kualitas intensitas
1. Pasien tidak mengatakan pasien
nyeri
nyeri tengkuk dan kepala 3. Mengetahui
2. Identifikasi skala nyeri
(skala 0) ketidaknyamanan pasien
3. Identifikasi respon nyeri non
2. Pasien tidak tampak terhadap nyeri
verbal
meringis 4. Mengetahui faktor yang
4. Identifikasi factor yang
3. Tekanan darah membaik meperberat nyeri dan
memperberat nyeri dan
4. Pasien tidak tampak gelisah memperingan nyeri pasien
memperingan nyeri
5. Mengetahui efek samping
5. Monitor efek samping
obat analgetik yang
penggunaan analgetic
diberikan
Terapeutik
Terapeutik
1. Pemberian aromaterapi
1. Berikan teknik non
dapat menurunkan skala
farmakologis untuk
nyeri
mengurangi rasa nyeri
2. Lingkungan berpengaruh
2. kontrol lingkungan
terhadap nyeri yang
dirasakan
20
(2) (4)
(1) (3)
Edukasi
Edukasi 1. Mengetahui
1. Jelaskan periode, karakteristik nyeri
penyebab dan pemicu 2. Mengetahui
nyeri karakteristik nyeri
2. Anjurkan memonitor 3. Menggunakan
nyeri secara mandiri analgetik yang tepat
3. Anjurkan dapat mempengaruhi
menggunakan nyeri
analgetik secarra tepat 4. Untuk mengurangi
4. Ajarkan teknik non nyeri
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi 1. Obat analgesik adalah
1. Kolaborasi pemberian obat untuk meredakan
analgesik nyeri
2. Risiko perfusi serebral tidak TUM : Manajemen Peningkatan Observasi
Tekanan Intrakranial
efektif berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan 1. Mengetahui tanda
(I.09325)
keperawatan 3x24 jam tidak gejala peningkatan TIK
hipertensi dibuktikan Observasi
mengalami risiko perfusi (mis. tekanan darah
1. Monitor tanda gejala
dengan serebral tidak efektif meningkat, tekanan
peningkatan TIK
TUK : nadi melebar,
DS : (mis.tekanan darah
bradikardi, dll)
Setelah dilakukan tindakan meningkat, tekanan
1. Pasien mengatakan
21
sakit kepala keperawatan perfusi serebral
(1) (2) (3) (4)
2. Pasien tampak gelisah meningkat, Dengan kriteria nadi melebar, 2. Untuk mengetahui
DO : hasil : bradikardia, pola nafas MAP (Mean Arterial
1. Sakit kepala menurun 2. irregular, kesadaran Pressure)
1. Tekanan darah
2. Gelisah menurun menurun) 3. Untuk mengetahui
meningkat
3. Tekanan darah 3. Monitor MAP (Mean status pernafasan
2. Tekanan nadi
sistolik/diastolik Arterial Pressure)
meningkat
membaik 4. Monitor status
3. Pola nafas irregular
pernafasan
Terapeutik Terapeutik
1. Minimalkan stimulus 1. Untuk memberikan
dengan menyediakan rasa nyaman dan
lingkungan yang tenang
tenang 2. Agar pasien nyaman
2. Berikan posisi 3. Agar suhu pasien tetap
semifowler normal
3. Pertahankan suhu
tubuh normal
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian 1. Obat antikonvulsan
sedasi dan adalah obat yang
antikonvulsan, jika digunakan untuk
perlu menangani kejang
3. Defisit pengetahuan TUM : Observasi
berhubungan dengan kurang
Setelah dilakukan tindakan 1. Agar pasien siap dan
terpapar informasi
keperawatan 3x24 jam tidak mengoptimalkan
22
dibuktikan dengan : terjadi defisit pengetahuan menerima informasi
(1) (2) (3) (4)
Edukasi Edukasi
1. Ajarkan perilaku hidup 1. Sebagai pengetahuan
bersih dan sehat pasien
2. Ajarkan strategi yang 2. Meminimalisir
23
dapat digunakan untuk komplikasi yang terjadi
(1) (2) (3) (4)
24
(1) (2) (3) (4)
Kolaborasi Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli 1. Untuk mempercepat
gizi tentang cara kesembuhan pasien
meningkatkan asupan
makanan
25
2.2.4 Implementasi Keperawatan
disusun pada tahap sebelumnya, dilakukan oleh perawat (Toney – Butter TJ,
2023).
keberhasilan dari proses tindakan keperawatan yang telah dilakukan oleh klien.
tujuan intervensi mengenai respon yang telah dilakukan kepada klien. Kemudian,
tersebut dengan indra penciuman karena memiliki sensori kepekaan yang tajam.
Aromaterapi adalah cara alternatif yang dapat menurunkan tekanan darah dengan
bahan minyak atau wangi - wangian yang berasal dari tumbuhan. Menurut
inhalasi atau menghirup aromaterapi tersebut dengan hidung. Terapi rose essential
oil ini memiliki aroma yang khas yang terkandung dalam senyawa kimia yang
26
diterima oleh saraf penciuman yang digunakan sebagai relaksasi yang
mempercepat nadi serta pernafasan, dan tekanan darah tinggi. Gelombang alfa
yang berada di otak memiliki frekuensi 8-12 Hz salah satu gelombang otak yang
aktif serta muncul pada saat relaksasi. Gelombang alfa aktif saat dalam kondisi
melalui cilia lalu diteruskan ke otak melalui olfaktorius. Semua impuls masuk
kedalam sistem limbik. Sistem limbik itu sendiri adalah bagian otak yang
berhubungan dengan emosi dan suasana hati. Hasil dari aromaterapi yang dihirup
tersebut akan disalurkan kesistem limbik memiliki pengaruh kimia yang dapat
27
linalool masuk ke hidung jika molekul menempel pada rambut hidung pesan
Penatalaksanaan Hipertensi :
1. Farmakologis : Diberikan obat
Diuretik gol Thiazide atau
penghambat EKA, ARB, penyekat
beta antagonis Ca
2. Non Farmakologis :
Berhenti merokok, kurangi stress,
pertahankan gaya hidup sehat, diet
garam dan kontrol berat badan,
periksa tekanan darah secara teratur.
3. Terapi aromaterapi rose
essential oil
28
2.4.2 Kerangka Konsep
HIPERTENSI
Terapi Relaksasi
Aromaterapi Rose
Essential Oil
Tekanan Darah
29
BAB III
METODE KARYA TULIS ILMIAH
Pasien tersebut bersedia menjadi subjek kelolaan selama lima hari dengan
30
meningkat dengan tekanan sistolik lebih
dari sama dengan 140 mmHg dan angka
diastolik lebih dari sama dengan 90 mmHg.
4. Intervensi Intervensi adalah tindakan yang dilakukan
untuk kepentingan pasien.
5. Terapi Relaksasi Terapi non farmakologi dengan
Aromaterapi Rose menggunakan aromaterapi yang
Essential Oil menggunakan bahan minyak atau wangi –
wangian dari suatu tumbuhan.
Karya tulis ilmiah ini dalam bentuk studi kasus dilaksanakan terhadap
Cirebon.
3.4.2 Waktu
Waktu penyusunan karya tulis ilmiah ini berdasarkan tabel dibawah ini :
Tabel 3.4.2
31
6. Ujian
Sidang
Hasil Kasus
3.6.1 Wawancara
3.6.2.1 Observasi
32
b. Observasi sesudah melakukan tindakan pemberian aromaterapi
diagnostik, kuesioner, dan data lain yang relevan pada penderita hipertensi
mawar)
sumber data utama yaitu pasien, perawat, dan keluarga pasien. Keabsahan data
3.8.1 Credibility :
33
Tujuan untuk menilai kebenaran KTI, bahwa penelitian yang dilakukan
3.8.2 Dependability :
Kestabilan data dari waktu ke waktu dan dalam kondisi yang nyata. Pada
3.8.3 Confirmability :
3.8.4 Transferbility :
sampel berada.
dengan teori atau standar yang ada. Informasi data diperoleh melalui
satu dan kasus dua. Kemudian dibandingkan antara teori atau standar yang ada
intervensi keperawatan.
34
3.10 Etika Penelitian
Studi kasus dilakukan setelah mendapat izin dari RSUD Arjawinangun
DAFTAR PUSTAKA
35
Kemenkes RI. (2019). Laporan Riset Kesehatan Dasar 2018. www.depkes.go.id.
Mahendra, Y, P., Purwono, J., & Ayubbana, S. (2021). Penerapan Aroma Terapi
Mawar Terhadap Penurunan Tekanan Darah Tinggi Pada Pasien Hipertensi
Application of Rose Aroma Therapy To Reduce of. Jurnal Cendekia Muda,
1(2), 166-174.
Mukharomah, M. A. N., & Suryandari, D. (2023). Penerapan Aromaterapi Mawar
Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi Emergensi Di IGD RSUD
Karanganyar. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Kusuma Husada
Surakarta, 20 (2018-2023).
Miciko U., et al. (2020). Modul Hipertensi. Jakarta Pusat : Fakultas Ilmu
Keperawatan – Universitas Muhammadiyah Jakarta
Nurarif, & Amin Hardhi. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan.
Diagnosa Medis & Nanda NIC NOC jilid 1 dan 2. Yogyakarta : Mediacton
Profil Dinas Kesehatan Jawa Barat Tahun 2021. 2021;267.
Saparudin, H., Armiyati, Y., & Khoiriyah. (2020). The Combination of Natural
Music Therapy and Rose Aromatherapy Lowers Blood Pressure in
Hypertensive Patient. Media Keperawatan Indonesia, 3(3), 166-174. doi :
https://doi.org/10.26714/mki.3.3.2020.166-174
Saputra, M. Ridho Ari. (2015). Pengaruh Pemberian Aromaterapi Bunga Mawar
Terhadap Perawatan Penurunan Tekanan Darah pada Lanjut Usia
Hipertensi di Desa Sungai Bandung Laut Kabupaten Mempawah.
Pontianak. Fk Universitas Tanjungpura.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia
(Ist ed). Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia:
Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta Selatan : Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia.
36
Toney Butter TJ., & Thayer JM. Nursing Process. (Updated 2023 Apr 10). In :
Statpearls (Internet). Treasure Island (FL) : Statpearls Publising; 2023 Jan.
Available from : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499937/
Udani, G., Rihiantoro, T., & Rusandi, V. C. (2023). Pengaruh Aromaterapi
Inhalasi Mawar Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Pre Operasi. Jurnal
Ilmu Kesehatan Indonesia, 1(1), 1-5.
Wahyuni, W., Fatmawati, S., & Silvitasari, I. (2020). Menurunkan Tekanan Darah
Pada Pasien Hipertensi Dengan Aromaterapi Bunga Mawar. Jurnal Ilmiah
Kesehatan Keperawatan, 16(2), 119-124.
Wicaksono. (2015). Definisi Hipertensi diakses pada tanggal 20 April 2020.
(http://hipertensi101.wikispaces.com/Definisi+Hipertensi).
Williams M et al. WHO 2018 ESC-ESH Guidelines for the Management of
Arterial Hypertension. 2018. 1953-2041 p.
Wulan, E, S., & Wafiyah, N. (2018). Perubahan Tekanan Darah Sebelum Dan
Sesudah Pemberian Aromaterapi Pada Pasien Hipertensi Di Wilayah Kerja
Puskesmas Jati Kabupaten Kudus. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Masyarakat, 7(1), 10-19. doi : http://jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id
37
LAMPIRAN
Saya setuju untuk berpartisipasi pada studi kasus ini secara sukarelawan tanpa
paksaan dari siapapun. Apabila selama penelitian studi kasus ini saya
mengundurkan diri, maka saya dapat mengundurkan diri sewaktu waktu tanpa
sanksi apapun.
Saksi,
38
FORMAT DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Pasien
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Status Perkawinan :
Agama :
Suku :
Pendidikan :
Pekerjaan :
No. Register :
Diagnose Medis :
Tnggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
39
Hubungan dengan Pasien
Alamat :
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
6. Data Biologis
a. Penampilan Umum
b. Activity Daily Living
No. ADL Di Rumah Di Rumah
Sakit
(1) (2) (3) (4)
1. Nutrisi :
a. Makan
- Jenis menu
- Frekuensi
- Porsi
- Pantangan
- Keluhan
b. Minum
- Jenis minuman
- Frekuensi
- Jumlah
- Pantangan
- Keluhan
2. Istirahat dan Tidur
a. Malam
- Berapa jam
- Dari jam…s/d…
- Kesukaran tidur
b. Siang
- Berapa jam
- Dari jam…s/d…
- Kesukaran tidur
3. Eliminasi
a. Bak
- Frekuensi
- Jumlah
- Warna
- Bau
40
- Kesulitan
b. Bab
- Frekuensi
- Konsistensi
- Warna
- Bau
- Kesulitan
4. Personal Hygine
a. Mandi
- Frekuensi
- Sabun
- Gosok gigi
b. Berpakaian
- Ganti pakaian
5. Mobilitas dan
Aktivitas
- Aktivitas
- Kesulitan
41
a. Non Verbal
b. Verbal
c. Status Emosi
d. Konsep Diri
e. Interaksi Sosial
f. Pola Koping
2. Spiritual
e. Data Penunjang
1. Laboratorium
2. Radiologi
3. Terapi
B. Analisa Data
DATA KEMUNGKINAN MASALAH
ETIOLOGI
C. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Perencanaan
No. Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
42
D. Implementasi
No. Dx Kep Tanggal Tindakan Paraf
E. Evaluasi
No. Dx Kep Tanggal Evaluasi
43
44
LEMBAR OBSERVASI PASIEN
45
No. Data Pasien Jam Terapi Aromaterapi Rose Essential Oil
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5
2. Pasien 2 Sebelum Sebelum Sebelum Sebelum Sebelum
Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi Intervensi
46
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
TERAPI AROMATERAPI ROSE ESSENTIAL OIL
47
Standar Operasional Prosedur
Terapi Aromaterapi Rose Essential Oil
48
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
CIREBON
49
(1) (2) (3) (4) (5)
Mengetahui
Ketua Program Studi
50
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
51