Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh
JURUSAN MANAJEMEN
JAKARTA
2021
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Untuk Memenuhi Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Muhammad Ilyas Alfarizi
NIM: 11170810000040
Di Bawah Bimbingan:
Pembimbing I
Dr. Suhendra, MM
197112062003121001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
2
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
3
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
4
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
5
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Pribadi
Agama : Islam
Email : milyasalfarizi@gmail.com
B. Pendidikan
6
Abstract
This study aims to analyze and identify the influence of motivation and competence
of HR on employee performance with organizational commitment as an intervention
variable at PT. Indopangan Sentosa. Sampling was done through the distribution of
questionnaires by Likert scale with one of the non-probability sampling techniques,
namely saturated sample to 59 permanent employees. The data analysis method uses
path analysis by the SPSS application. The results of the study consisted of 2
substructures. Sub-structure I shows that motivation has a significant effect on
organizational commitment, HR competence has no significant effect on
organizational commitment, and motivation and HR competence has a significant
effect on organizational commitment simultaneously. Sub-structure II shows that
motivation has a significant effect on employee performance, HR competence has a
significant effect on employee performance, organizational commitment has a
significant effect on employee performance, and motivation, HR competence and
organizational commitment have a significant effect on employee performance
simultaneously..
Keywords: Motivation, HR Competence, Organizational Commitment, Employee
Performance
7
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh Motivasi
dan Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasi
sebagai variabel intervening pada PT. Indopangan Sentosa. Pengambilan sampel
dilakukan melalui distribusi kuesioner oleh skala likert dengan salah satu teknik non
probability sampling yakni sampling jenuh kepada 59 karyawan tetap. Metode
analisis data menggunakan path analysis oleh aplikasi SPSS. Hasil penelitian terdiri
atas 2 sub-struktur. Sub-struktur I menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi, kompetensi sdm tidak berpengaruh
signifikan terhadap komitmen organisasi, serta motivasi dan kompetensi sdm
berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi secara simultan. Sub-struktur II
menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan,
kompetensi sdm berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, komitmen
organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, serta motivasi,
kompetensi sdm dan komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan secara simultan.
Kata kunci: Motivasi, Kompetensi SDM, Komitmen Organisasi, Kinerja Karyawan
8
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad
SAW. Dengan ini penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul "Pengaruh Motivasi dan Kompetensi SDM Terhadap
Kinerja Karyawan dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Intervening
(Studi Kasus Pada PT. INDOPANGAN SENTOSA)" untuk meraih gelar Sarjana
Ekonomi (S1) pada jurusan Manajemen fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
1. Kedua orang tua penulis, Papah dan Mamah. Atas segala perjuangan yang
selalu dilakukan untuk memberikan doa, kasih sayang, dukungan mental
ataupun materi yang amat tulus dan tidak pernah putus untuk membesarkan
dan mendidik penulis. Serta adik penulis yang selalu menghibur, mendoakan
dan memberikan semangat.
2. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E., Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP, selaku
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, semoga
Allah selalu memberikan kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan tugas
memajukan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi lebih baik.
9
3. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM dan Ibu Amalia S.E, MSM, selaku Ketua
Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Terima kasih telah memberikan saran, motivasi
dan semangat kepada penulis, semoga Allah selalu memberikan berkah dan
kesehatan.
4. Bapak Dr. Suhendra, MM, selaku Dosen Pembimbing. Terimakasih untuk
selalu memberikan bimbingan, arahan, saran, serta motivasi kepada penulis
untuk dapat melaksanakan penyusunan atau penulisan skripsi dengan baik
hingga akhir. Semoga Allah selalu melapangkan rezeki, keberkahan dan
kesehatan.
5. Bapak Hemmy Fauzan, SE., MM selaku Dosen Penasehat Akademik yang
selalu memberikan semangat dan motivasi agar penulis dapat
mengoptimalkan perkuliahan dengan baik.
6. Bapak/Ibu Dosen khususnya jurusan Manajemen dan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis secara umum. Terimakasih telah mencurahkan ilmu pengetahuan dan
pengembangan karakter hingga penulis dapat menyelesaikan studi.
7. Segenap Civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah
membantu penulis dalam aktivitas perkuliahan, bidang administrasi dan
sebagainya.
8. Sahabat dekat penulis yaitu Fachmi Mauludi, Dwi Syafarina, Lany
Sukmajaya, serta seluruh sahabat Manajemen A yang telah membantu penulis
dalam penyusunan skripsi dan selalu memberikan semangat dan motivasi
dalam menyelesaikan skripsi. Semoga kalian semua dapat meraih kesuksesan
pada masa yang akan datang, diberikan kesehatan selalu dan dilapangkan
rezeki.
10
9. Seluruh teman-teman Manajemen angkatan 2017 yang telah menjadi bagian
dari perjalanan dan cerita selama perkuliahan.
10. Bapak M. Erwin Wahyu Permadi selaku HRD & GA Manager PT.
Indopangan Sentosa, beserta seluruh jajaran yang telah memberikan izin dan
dukungan bagi penulis dalam melaksanakan penelitian. Semoga penelitian
yang telah dilakukan penulis dapat memiliki nilai manfaat serta seluruh
jajaran selalu diberikan keberkahan dan kesehatan.
11. Fadil Sjofjan, S. M sebagai mentor dan kakak sepupu penulis yang selalu
memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi.
12. Rulvian’s Fireteam, yaitu Arifianto, Silmi, Pangestu dan Rendy yang selalu
memberikan dukungan dan hiburan bagi penulis.
13. Zahra Tsaniya Yolanda sebagai sahabat karib penulis yang selalu memberikan
dukungan, saran dan motivasi agar penulis menyelesaikan skripsi tepat waktu
dan selalu semangat dalam menuntut ilmu.
Penulis sangat berharap skripsi ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan terkait bidang Sumber Daya Manusia (SDM), serta dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang membangun di waktu
yang akan datang. Semoga Allah SWT membalas seluruh amal kebaikan, serta skripsi
ini menjadi pintu kesuksesan bagi penulis dan keberkahan atau kebermanfaatan bagi
semuanya. Aamiin Allahuma Aamiin.
11
Daftar Isi
13
Daftar Tabel
Tabel 1. 1 Data Keterlambatan Karyawan PT. Indopangan Sentosa ......................... 20
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu……………………………………………………... 65
Tabel 2. 2 Kerangka Pemikiran 74
Tabel 3. 1 Metode Skala Likert ................................................................................... 85
Tabel 3. 2 Operasional Variabel Penelitian............................................................... 100
Tabel 4. 2 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Usia ............................. 107
Tabel 4. 3 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .............. 108
Tabel 4. 4 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .... 108
Tabel 4. 5 Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Masa Kerja .................. 109
Tabel 4. 6 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi (X1) ................. 110
Tabel 4. 7 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kompetensi SDM (X2) .. 111
Tabel 4. 8 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Komitmen Organisasi (Y)
................................................................................................................................... 113
Tabel 4. 9 Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja Karyawan (Z) .... 114
Tabel 4. 10 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1) ........................................... 116
Tabel 4. 11 Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi SDM (X2) ............................ 116
Tabel 4. 12 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi (Y) ........................ 117
Tabel 4. 13 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Z) .............................. 117
Tabel 4. 14 Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Variabel .................................................. 118
Tabel 4. 15 Kriteria Koefisien Korelasi .................................................................... 120
Tabel 4. 16 Koefisien Korelasi Antar Variabel ......................................................... 120
Tabel 4. 17 Sub-Struktur I Model Summary Antara Motivasi (X1) dan Kompetensi
SDM (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) ....................................................... 123
Tabel 4. 18 Sub-Struktur I Uji F (ANOVA) Antara Motivasi (X1) dan Kompetensi
SDM (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) ....................................................... 123
14
Tabel 4. 19 Sub-Struktur I Coefficients Antara Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM
(X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) ................................................................ 124
Tabel 4. 20 Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur I Pengaruh
Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y) .... 125
Tabel 4. 21 Sub-Struktur II Model Summary Antara Motivasi (X1) Kompetensi SDM
(X2) dan Komitmen Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z) ..................... 128
Tabel 4. 22 Sub-Struktur II Uji F (ANOVA) Antara Motivasi (X1) Kompetensi SDM
(X2) dan Komitmen Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z) ..................... 128
Tabel 4. 23 Sub-Struktur II Coefficients Antara Antara Motivasi (X1) Kompetensi
SDM (X2) dan Komitmen Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z) ........... 129
Tabel 4. 24 Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur II Pengaruh
Motivasi (X1) Kompetensi SDM (X2) dan Komitmen Organisasi (Y) Terhadap
Kinerja Karyawan (Z) ............................................................................................... 130
Tabel 4. 25 Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur I dan Sub-Struktur
II ................................................................................................................................ 131
15
Daftar Gambar
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi PT.Indopangan Sentosa ........................................ 106
Gambar 4. 2 Hasil Diagram Jalur Sub-Struktur I...................................................... 126
Gambar 4. 3 Diagram Jalur Variabel Motivasi (X1) Kompetensi SDM (X2) dan
Komitmen Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z) .................................... 127
Gambar 4. 4 Hasil Diagram Jalur Sub-Struktur II .................................................... 131
Gambar 4. 5 Hasil Diagram Jalur .............................................................................. 132
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi dan kemajuan teknologi yang semakin pesat, setiap
perusahaan ataupun organisasi telah memasuki abad ke 21 dimana persaingan
semakin ketat dengan perusahaan atau organisasi lain di seluruh dunia. Organisasi
menghadapi tuntutan untuk lebih fokus dalam melakukan pemenuhan kebutuhan dan
keinginan konsumen melalui langkah yang semakin baik demi memberikan kepuasan
pada konsumen, seiring dengan peningkatan jumlah pesaing dan intensitas
persaingan. Perhatian organisasi tidak hanya pada orientasi nilai ataupun kualitas
jasa atau produk yang ditawarkan, tetapi juga pada internal organisasi yaitu bidang
sumber daya manusia agar memberikan tanggapan dan pelayanan optimal dalam
memberikan pelayanan dan tanggapan yang cepat pada kebutuhan dan keinginan
konsumen yang terus mengalami perubahan. Dalam menghadapi tantangan tersebut
dibutuhkan pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang baik pada suatu
organisasi untuk tetap melakukan proses atau inovasi terbaru agar organisasi tetap
maju dan berhasil.
18
PT. Indopangan Sentosa memiliki visi untuk menciptakan produk yang mumpuni
dan reliabel kepada konsumen dengan kualitas dan konsistensi yang optimal melalui
standar komponen nutrisi yang baik. Pelayanan atas kualitas produk yang terbaik
tidak dapat terlepas dari profesionalisme atas kinerja pegawai yang memiliki
pengalaman dan pengetahuan di bidangnya.
Terdapat faktor yang dimiliki oleh sumber daya manusia (SDM) yakni pegawai
dalam melakukan pencapaian terhadap kinerja optimal dan meraih prestasi. Menurut
David McCelland (1987) dalam (Mangkunegara, 2013) pencapaian kinerja memiliki
hubungan positif dengan motif karyawan dalam mencapai prestasi, dimana motif
prestasi berfungsi sebagai daya penggerak pada diri pegawai dalam melaksanakan
tugas, kegiatan atau beban pekerjaan dengan semaksimal mungkin untuk mencapai
kinerja dengan predikat terpuji. Hal ini berarti bahwa karyawan akan meraih kinerja
optimal apabila ia memiliki motivasi tinggi untuk berprestasi. Manusia pada dasarnya
memiliki kebutuhan yang kompleks dan beragam, tidak hanya terkait pemenuhan
taraf hidup atau kebendaan, tapi juga terdapat kebutuhan lain seperti pengembangan
diri, sosial, keamanan dan prestise yang harus dipenuhi (Fathoni, 2006).
19
Untuk melaksanakan pekerjaan, PT. Indopangan Sentosa menerapkan sistem
kehadiran melalui basis manual dan sidik jari pada karyawannya. Melalui wawancara
tidak terstrukur dengan HRD Manager PT. Indopangan sentosa, terdapat
permasalahan atas motivasi karyawan dalam melakukan pekerjaan, yakni pada aspek
kehadiran. Masalah tersebut terletak pada tingkat keterlambatan karyawan untuk
hadir tepat waktu dalam melakukan kerja.
Tabel 1. 1
Data Keterlambatan Karyawan PT. Indopangan Sentosa
20
Melalui tabulasi diatas dapat diketahui bahwa tingkat rata-rata keterlambatan
karyawan cukup tinggi, yaitu 36,94% setiap bulan. Terdapat punishment yang
diterapkan oleh perusahaan apabila karyawan telah terlambat bekerja diatas 10 menit
(toleransi 10 menit dari perusahaan). hukuman (punishment) ini berlaku apabila
karyawan telah terlambat berturut-turut sebanyak 3 kali dan telah menerima teguran.
Jika karyawan telah telah sebanyak 3 kali berturut-turut maka karyawan diberikan
Surat Peringatan (SP) oleh perusahaan dan tercatat sebagai tindak tidak terpuji.
21
Pengembangan SDM untuk meraih tujuan dan sasaran organisasi melalui
standar kinerja yang telah ditetapkan dapat ditempuh melalui basis kompetensi.
Kompetensi yang berada pada diri karyawan secara individu berguna sebagai
pendukung organisasi dalam melaksanakan strategi serta menerima penerapan
perubahan yang dilakukan manajemen, serta dapat berguna sebagai sistem kerja team
work) (Setyowati, 2003). Penentuan kompetensi berguna sebagai bahan evaluasi
kinerja yang berisi motif atau dorongan atas suatu tindakan yang dilakukan dan
membuahkan hasil yakni kinerja karyawan (Sutrisno, 2009). Melalui identifikasi atas
kompetensi yang dimiliki karyawannya, perusahaan dapat mengenali kebutuhan
setiap karyawan terkait kompetensi yang perlu ditingkatkan dan disesuaikan.
PT. Indopangan Sentosa memiliki aset sumber daya manusia (SDM) yang
berjumlah 116 orang. Karyawan perusahaan terdiri dari berbagai klasifikasi lulusan,
yakni SD, SMP, SMA, D3 dan S1. Menurut HRD Manager PT. Indopangan Sentosa,
terdapat penyelerasan yang harus dilakukan oleh perusahaan terdapat karyawan.
Penyelerasan tersebut ialah setiap karyawan harus mendapatkan kompetensi teknis
yang lebih, karena PT. Indopangan Sentosa merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang Food and Beverage (F&B). Berbagai kompetensi dasar harus diberikan oleh
pelatihan lebih lanjut. Kompetensi yang dimaksud antara lain yaitu Food Safety,
GMP, TACCP dan Food Defense, VACCP dan Food Fraud, Food Protection,
Kriteria dan Implementasi SJH, Induksi Training, Kesehatan dan Keselamatan Kerja,
Penggunaan APAR dan Simulasi Bencana/Huru Hara. Berbagai materi ini berkaitan
dengan pemenuhan indikator kompetensi intelektual menurut Zohar dan Marshall
(2000) yang berisikan pengetahuan, kemampuan, keterampilan dan profesionalitas.
22
Pada pendidikan atau lulusan karyawan PT. Indopangan Sentosa, terdapat
dominansi lulusan dibawah D3/S1 yaitu SMK yang berjumlah 78 orang. Masalah
yang timbul pada kompetensi karyawan PT. Indopangan Sentosa terletak pada
lulusan karyawan yang memiliki edukasi dan literasi terkait pengetahuan dan
pendidikan formal yang cukup minim, terutama di bidang Food and Beverage (F&B).
Keragaman lulusan ini menjadi tugas ekstra bagi HRD untuk mengkomunikasikan
tugas atau beban kerja, serta tujuan dan sasaran perusahaan lebih lanjut agar seluruh
karyawan dapat bekerja dengan optimal, sesuai dengan indikator kompetensi sosial
pada aspek kompetensi SDM bahwa karyawan harus memahami tugas dari atasan
atau memberikan arahan kepada bawahan dengan baik.
Terdapat tantangan yang dihadapi oleh PT. Indopangan Sentosa pada tahun
2020, yaitu adanya pandemi COVID-19. Pemerintah melalui Menteri Kesehatan
menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor. 9 tahun 2020 yang berisikan
peliburan tempat kerja, dimana karyawan diharuskan melakukan pergantian aktivitas
kerja yang semestinya di kantor menjadi di rumah atau tempat tinggal.
23
Perusahaan diharuskan merancang cara bekerja baru dimana pandemi baru
saja merebak dan diterapkan Pembatas Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini
dilakukan agar perusahaan dapat tetap melakukan produktivitas dan sumber daya
manusia (SDM) perusahaan yaitu seluruh pegawai terselamatkan dari COVID-19.
Menurut HRD Manager PT. Indopangan Sentosa, komitmen karyawan menjadi faktor
kunci bagi bergeraknya perusahaan. Dimana penyelerasan program pekerja berubah
menjadi kerja dari rumah atau work from home (WFH). Selain menempatkan
karyawan untuk bekerja dari rumah, perusahaan juga melakukan pemotongan pada
tunjangan karyawan per bulan sebesar 25-35%, dengan tidak menyediakan insentif
kuota internet.
25
B. Rumusan Masalah
Melalui pemahaman pada uraian yang telah dijelaskan dalam latar belakang diatas
secara menyeluruh, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan hasil rumusan masalah yang telah dijabarkan diatas, maka dapat
ditentukan tujuan penelitian sebagai berikut:
26
2. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara
kompetensi sdm terhadap komitmen organisasi pada PT. Indopangan Sentosa.
3. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara
motivasi dan kompetensi SDM terhadap komitmen organisasi pada PT.
Indopangan Sentosa.
4. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara
motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Indopangan Sentosa.
5. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara
kompetensi sdm terhadap kinerja karyawan pada PT. Indopangan Sentosa.
6. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara
komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan pada PT. Indopangan
Sentosa.
7. Untuk menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh yang signifikan antara
motivasi, kompetensi SDM dan komitmen organisasi terhadap kinerja
karyawan pada PT. Indopangan Sentosa.
D. Manfaat Penelitian
Berbagai manfaat yang diharapkan akan didapat melalui penelitian ini ialah
sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
2. Bagi Akademisi
27
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, khususnya pada bidang ilmu Manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM), serta sebagai sarana informasi dalam menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi pengajar, staf, mahasiswa dan lainnya.
3. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan atau sarana
informasi perusahaan untuk melakukan evaluasi dan pertimbangan pada kenyamanan
dan kebaikan para karyawan, serta perusahaan mampu meraih peningkatan dan
pengembangan kualitas karyawan terutama dalam bidang Sumber Daya Manusia
(SDM).
28
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Seiring dengan perkembangan dan kemajuan yang semakin pesat pada bidang
teknologi dan informasi, organisasi juga akan tetap membutuhkan sumber daya
manusia dalam pencapaian tujuannya. Karena untuk melakukan pengelolaan terhadap
daya pada bidang tersebut, organisasi tetap memerlukan sumber daya manusia yang
memiliki kemampuan baik. Selain itu, manajemen sumber daya juga menjadi aspek
vital yang diperhitungkan pada dunia industri, sebab peran manajer sumber daya
manusia dalam pengelolaan aktivitas SDM di lingkungan perusahaan sangat penting
karena memperoleh cakupan yang cukup luas.
Manajemen juga berarti sebagai proses yang dilakukan oleh sumber daya manusia
dalam melakukan penyelarasan antara kebutuhan SDM dan tujuan organisasi,
29
merumuskan pemberian insentif dan penugasan kepada karyawan dengan tepat,
optimalisasi dalam mendayagunakan SDM, evaluasi kebutuhan SDM. Sehingga
dibutuhkan sumber daya manusia yang tepat dalam melakukannya (Widodo, 2015)
a. Perencanaan (planning) merupakan proses atau tahapan yang dihadapi pada masa
depan atau masa yang akan datang. Perencanaan bermanfaat dalam penyusunan
rangkaian pekerjaan, seperti persyaratan kerja, penentuan sumber penarikan SDM,
analisis pekerjaan, dsb.
b. Pengadaan (procurement) ialah segala hal yang dilakukan manajer SDM dalam
pengadaan calon pegawai sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Antara lain seperti
seleksi, orientasi, penempatan dan induksi, promosi, serta hal-hal yang umum
seperti penerimaan dan pengumuman lamaran kerja.
c. Pengembangan (development) bermanfaat dalam meningkatkan keterampilan
karyawan, baik dalam aspek konseptual, teknis, teoritis ataupun moral melalui
proses pendidikan atau pelatihan. Output yang akan dihasilkan oleh
31
pengembangan ini ialah prestasi kerja, motivasi, perencanaan karir, pemberian
tugas, dsb.
d. Kompensasi (compensation) ialah balas jasa perusahaan yang diberikan kepada
karyawan secara langsung atau tidak langsung atas kontribusi yang telah
dilaksanakan.
e. Pengintegrasian (integration) merupakan langkah atau program untuk melakukan
harmonisasi antara kepentingan karyawan dan kepentingan perusahaan. Sehingga
dapat menghasilkan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan.
f. Pemeliharaan (maintenance) meliputi program dalam peningkatan dan
pemeliharaan aspek fisik karyawan. Baik berupa kondisi mental, fisik, ataupun
loyalitas dalam bekerjasama hingga karyawan tersebut pension dari perusahaan.
g. Kedisiplinan (discipline) merupakan kesadaran dan keinginan karyawan untuk
kontinu dalam menaati peratuhan dan normal sosial yang berlaku pada perusahaan.
h. Pemberhentian (separation) ialah pemutusan hubungan kerja (PHK), dimana
hubungan antara karyawan dan perusahaan dalam pekerjaan teleh putus.
2. Motivasi
A. Pengertian Motivasi
Motivasi memiliki arti yakni bergerak, bersumber dari bahasa latin yakni movere.
Kekuatan dalam melakukan upaya atau usaha bagi suatu individu merupakan makna
dari kata motivasi. Sehingga motivasi dapat didefinisikan sebagai suatu faktor pada
individu yang memberikan dorongan dalam melaksanakan berbagai aktivitas, karena
hal itu motivasi kerap dimaknai sebagai faktor pendorong seseorang dalam
berperilaku (Edy Sutrisno, 2011).
32
Motivasi merupakan hal yang dapat mendorong individu dalam menunjukkan
perilaku tertentu (French and Raven, 1959). Sedangkan motivasi juga terdapat pada
jiwa yang memiliki kondisi untuk mencapai prestasi maksimal melalui dorongan
(McClelland, 2011).
Motivasi yang terdapat pada pribadi atau diri seseorang dapat berupa energi yang
memiliki perubahan, seperti munculnya reaksi dan perasaan dalam proses pencapaian
tujuan sebagai tandanya (Hamalik, 1992). Menurut Wibowo (2010) motivasi ialah hal
yang mendorong manusia dalam berperilaku dan berproses dalam mencapai
tujuannya, melalui rangkaian elemen yang terkandung dalam motivasi, seperti gairah,
sifat secara terus menerus, intensitas yang ditunjukkan, rasa untuk bangkit, serta
memiliki tujuan.
Melalui pernyataan atau pendapat para ahli di atas, dapat diperoleh kesimpulan
bahwa motivasi berada pada diri seseorang secara tersirat, berupa gairah atau
33
semangat yang mendorong orang tersebut dalam melakukan aktivitas seoptimal
mungkin demi mencapai tujuan yang dimilikinya.
B. Dimensi Motivasi
a) Kebutuhan Fisik
Pada hirarki kebutuhan maslow, kebutuhan fisik menjadi kebutuhan paling dasar
dimana motivasi manusia untuk bekerja berorientasi pada kebutuhan fisik. Hal ini
meliputi kebutuhan biologis, kebutuhan makanan, kebutuhan seksual, dan
sebagainya.
b) Kebutuhan Keamanan
Apabila kebutuhan fisik telah terpenuhi, kebutuhan akan keamanan ialah
kebutuhan yang akan dipenuhi. Kebutuhan keamanan dapat berupa perasaan aman
untuk menghadapi ketidakpastian pada masa yag akan datang dan kebutuhan
keamanan pada keridakpastian gangguan mental serta fisik.
c) Kebutuhan Sosial
Kebutuhan selanjutnya ialah kebutuhan sosial, dimana karyawan merasa perlu
untuk memiliki interasi dan penerimaan agar membentuk hubungan pada lingkungan
sosial tempat ia berada.
34
d) Kebutuhan akan Penghargaan
Kebutuhan akan suatu penghargaan merupakan kebutuhan yang dapat memotivasi
suatu individu serta mempengaruhi individu tersebut untuk bekerja secara optimal.
Kebutuhan ini dapat diimplementasikan pada tenaga kerja, seperti mendapatkan
penghargaan pada lingkungan pekerjaan atas prestasi yang dilakukan, bonus dari
atasan, dan sebagainya.
Maslow berpendapat jika kelima kebutuhan diatas dapat berlaku melalui hirarki.
Untuk memperoleh pemenuhan lima kebutuhan tersebut, dapat dimulai melalui
tingkatan dari yang paling bawah yakni kebutuhan fisik, sampai tingkatan yang
paling tinggi yakni kebutuhan untuk aktualisasi diri. Kebutuhan pada hirarki yang
paling bawah harus dipenuhi terlebih dulu oleh suatu individu jika ingin memperoleh
kebutuhan pada hirarki yang lebih tinggi, karena individu atau tenaga cenderung tidak
akan termotivasi jika kebutuhan paling bawah tidak dipenuhi.
35
(Need for Achievement), kebutuhan akan kekuasaan (Need for Power), serta
kebutuhan akan hubungan atau afiliasi (Need for Affiliation). Berikut adalah
penjelasan mengenai klasifikasi tiga kebutuhan tersebut:
Orientasi yang dimiliki suatu individu pada proses pencapaian tujuan yang
dimiliki organisasi merupakan cerminan kebutuhan akan prestasi. Individu tersebut
memiliki ketertarikan pada pekerjaan yang mempunyai tantangan, realistis dan level
yang cukup sulit. Mereka tidak memberikan harapan pada bantuan orang lain untuk
menyelesaikan pekerjaan, karena merasa mampu dan yakin pada kemampuan yang
dimiliki diri sendiri. Jika merasa butuh akan bantuan dari orang lain, mereka akan
meminta bantuan pada orang yang memiliki hubungan pada pekerjaannya.
Kebutuhan yang tinggi untuk memiliki kekuasaan dimiliki oleh orang-orang agar
mendapatkan kendali dan pengaruh atas orang lain pada organisasi. Motivasi dapat
lahir jika mereka mampu untuk mempengaruhi atau memberikan perintah pada orang
lain. Kekuasan dan pengaruh yang didapatkan digunakan oleh orang tersebut dalam
organisasi untuk mencapai tujuan yang dimilikinya. Posisi yang disukai oleh orang
yang mempunyai kebutuhan yakni posisi yang dapat menggunakan orang lain
menjadi alat dalam pencapaian tujuan organisasi serta posisi yang dapat memberikan
opini atau saran.
Afiliasi dapat dilihat pada diri seseorang, yakni melalui cerminan akan kebutuhan
dalam melakukan pemeliharaan, serta menciptakan jalinan hubungan dengan
36
perasaan dan kebatinan oleh suasana yang bahagia pada sesama anggota dalam
organisasi. Pribadi yang mempunyai kebutuhan tinggi untuk menjalin hubungan
afiliasi cenderung untuk menghindari kekecewaan yang diakibatkan oleh kelompok
sosial dalam melakukan suatu penolakan dan lebih mementingkan rasa kasih sayang
dan bahagia. Motivasi berupa kebutuhan dalam berafiliasi mempunyai berada pada
suatu individu yang memiliki tujuan untuk menjalin persahabatan dengan rekan
dalam organisasi, sehingga ia tidak menyukai persaingan dan berorientasi untuk
mendekatkan diri dan bersahabat dengan rekan dalam organisasi, karena hubungan
baik yang telah dibentuk dalam organisasi disukai oleh seseorang karena dapat
memberikan timbal balik positif. Untuk pribadi yang mempunyai latar belakang akan
kebutuhan afiliasi ini, biasanya disenangi oleh rekan dalam pekerjaan atau pimpinan,
karena ia tidak terlalu memberikan prioritas pada pencapaian prestasi dan berorientasi
untuk menjalin persahabatan dengan erat.
a) Motivating Factors
Faktor yang pertama ini ialah dorongan yang berada pada suatu individu yang
memilki berbagai kebutuhan serta tuntutan untuk memenuhinya. Sehingga ia hanya
37
memilki kepuasan dalam pekerjaan apabila ia telah mencapai segala kebutuhannya.
Faktor-faktor yang termasuk ke dalam kebutuhan ini antara lain seperti; kesempatan
agar dapat memiliki tanggung jawab (responsibility), kesempatan agar dapat
berkembang atau mengembangkan diri (advancement and growth), kesempatan untuk
memperoleh prestasi (achievement), serta pengakuan dalam lingkup pekerjaan
(recognition). Individu tersebut dapat memiliki motivasi yang baik dan menghasilkan
kinerja yang baik pada setiap pekerjaan yang diemban, apabila apa yang diharapkan
dan dibutuhkan pada lingkungan pekerjaannya telah terpenuhi.
b) Hygiene Factors
Faktor yang kedua ialah hygiene factors yang terdapat dalam diri seseorang,
berupa kebutuhan pada situasi atau kondisi dalam lingkungan pekerjaan yang
diemban, dimana orang tersebut akan merasa tidak puas jika kondisi lingkungan yang
diharapkan tidak sesuai dengan ekspektasi. Faktor yang termasuk dalam hygiene
factors antara lain seperti: hubungan dengan supervise mempunyai keserasian
(relationship with supervision), pekerjaan yang diemban memiliki kondisi yang
kondusif, (working condition), kejelasan pada status pekerjaan (job status),
pembuatan administrasi dan kebijakan yang adil dan jelas oleh perusahaan (company
policy and administration), supervise yang mumpuni (supervision), penghargaan pada
kehidupan pribadi (personal life), menjalin keserasian dalam hubungan dengan
bawahan (relationship with subordinates), memiliki masa depan yang baik dalam
pekerjaan yang telah dijalani (job safety), hubungan yang baik antar pekerja
(relationship with peers), serta pemberian upah yang layak dan gaji kondusif (salary).
Suatu individu memiliki kecenderungan untuk menunjukkan kinerja buruk dan tidak
memilki motivasi yang baik untuk melaksakan pekerjaan, apabila segala
38
kebutuhannya pada faktor tersebut tidak sesuai atau tidak terpenuhi secara
keseluruhan dengan apa yang diharapkan.
1) Prinsip Partisipasi
Partisipasi yang dimaksud ialah karyawan membutuhkan kesempatan untuk
berkontribusi pada penentuan tujuan yang akan dicapai oleh pimpinan, agar karyawan
dapat memiliki motivasi dalam melaksanakan pekerjaan.
2) Prinsip Komunikasi
Motivasi dalam melaksanakan pekerjaan akan lebih mudah diperoleh, apabila
pegawai diberikan bimbingan oleh pimpinan melalui komunikasi atau hubungan yang
baik, serta informasi yang jelas pada usaha pencapaian tugas.
1) Faktor intrinsik, berupa kapasitas dorongan yang berasal melalui pribadi masing-
masing karyawan yakni:
40
Besar atau kecilnya peluang karyawan untuk melakukan pencapaian pada
prestasi kerja tinggi.
2) Faktor ekstrinsik, yaitu faktor yang datang dari luar pribadi suatu individu,
terutama dalam organisasi tempat ia bekerja dan dapat berguna sebagai pendorong.
Faktor ekstrinsik terdiri dari:
e) Kondisi kerja
Kondisi kerja memiliki tingkat kesesuaian pada proses dalam melaksanakan tugas
dan pekerjaan. Kondisi kerja berupa lingkungan kerja yaitu meliputi alat bantu dan
41
fasilitas pekerjaan, kebersihan, tempat bekerja, ketenangan dan pencayahaan dalam
melakukan pekerjaan, serta hubungan kerja pada orang-orang yang terdapat pada
tempat tersebut.
3. Kompetensi SDM
A. Pengertian Kompetensi SDM
Kompetensi SDM ialah suatu cerminan yang terdapat dalam diri seseorang,
seperti keahlian, pengalaman, intuisi atau pendidikan yang telah diperoleh. Dimana
kepemilikan kompetensi berupa kecapakan tenaga kerja, serta pengetahuan dan skill
pribadi menjadi acuan individu yang kompeten dan dapat memberikan produktivitas
atau nilai tambah ekonomis (Sheffrin, 2003).
Menurut Khalique (2013) Kompetensi SDM atau disebut juga human capital
merupakan urat nadi pada sebuah organisasi, karena menjadi sumber daya vital dalam
proses pengembangan dan inovasi organisasi sehingga menjadi hal yang sangat
dipertimbangkan dan krusial. Senada dengan teori yang didefinisikan Stewart et al
(1998) dalam Sawarjuwono (2003) yakni Kompetensi SDM atau human capital
berperan sebagai modal berupa intelektualitas yang melahirkan improvement dan
innovation dan menjadi komponen yang cukup sulit untuk dilakukan pengukuran.
43
Bagi suatu organisasi, kompetensi SDM juga berarti sebagai sustainable revenue,
yakni kontribusi nilai tambah yang didapatkan pada masa depan atau masa yang akan
datang (Rachmawati, 2004) .Investasi tersebut dapat menjadi suatu keuntungan atau
profit bagi suatu organisasi atau unit bisnis melalui kompetensi SDM dengan tiga hal
esensial menurut Nafukho (2010) yaitu:
1. Investasi pada suatu individu akan memberikan timbal balik bagi organisasi
berupa profit yang lebih (return), sesuai dengan pengeluaran pada biaya
pendidikan orang tersebut.
2. Investasi bertujuan agar produktivitas individu mengalami peningkatan, baik
pada aspek keterampilan, pengetahuan, sikap ataupun motivasi demi
kebutuhan penmbangunan sosial dan ekonomi. Investasi inti ditempuh melalui
pelatihan atau pendidikan yang disediakan secara formal atau informal.
3. Return akan didapatkan oleh investasi melalui pendidikan dan pelatihan yang
diselenggarakan, berupa return pribadi dan sosial.
44
pembangunan ekonomi, sosial ataupun politik dengan kecakapan yang semakin
inovatif dan terampil.
2) Kompetensi Emosional
Kompetensi emosional ialah komponen yang dimiliki individu, berupa sikap,
perilaku atau karakter dalam mengendalikan emosi yang dimiliki pada orang lain.
Kompetensi ini dapat dimanfaatkan dalam menjalin hubungan yang baik dengan
orang lain, agar dapat memberikan motivasi bagi diri sendiri untuk mencapai kinerja
yang optimal. Pengendalian emosi ini juga dapat digunakan secara moralis dan
objektif dalam berbagai situasi dan kondisi berbeda, melalui konsep diri, sinergitas
watak atau motivasi internal, serta pengetahuan mental dan emosional pada
45
penyelesaian masalah di tempat kerja. Penilaian terhadap kompetensi emosional
seseorang dapat melalui pengukuran pada enam tingkatan, yakni kepercayaan diri,
kemampuan mengendalikan diri, kemampuan dalam adaptasi, komitmen organisasi
dan sensitifikasi.
3) Kompetensi Sosial
Kompensi sosial juga seperti dua kompetensi lainnya, yakni berupa sikap,
perilaku atau karakter individu. Kompetensi ini digunakan oleh seseorang untuk
menjalin kerja sama menggunakan kemampuan dan kemauan yang relatif stabil.
Sinergitas pada konsep diri, watak, pengetahuan yang dimiliki secara sosial atau
konseptual cenderung bersifat stabil saat menghadapi permasalahan pada tempat
kerja. Terdapat 7 aspek dalam melakukan penilaian pada kompetensi sosial secara
sentralisasi (Nahapiet, 1998) yaitu:
46
indikator tersebut dapat digunakan oleh pelaku bisnis untuk mengukur dan menilai
kompetensi SDM, yaitu sebagai berikut:
1) tingkatan atau level pendidikan
2) pengalaman dan pendidikan dalam berkutat di dunia bisnis
3) pengalaman pada bisnis terkait yang sedang dijalankan
4) pengalaman dalam melakukan pengelolaan bisnis atau manajerial
6) kompetensi untuk mengelola atau mengatur keuangan
7) kompetensi dalam pemasaran
8) kompetensi pribadi
9) kompetensi manajerial secara umum
a. Identifikasi
Komitmen Organisasi menurut Setiadi (2005) memiliki tiga hal berupa kekuatan
pada sikap suatu individu yang dapat diidentifikasi melalui implikasi individu
tersebut dengan organisasi terkait. Sikap tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut:
Komitmen pada seorang karyawan menurut Setiadi (2005) juga memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
1. Jarang bolos
2. Jarang terlambat
3. Memiliki rasa puas
4. Tidak memiliki keinginan untuk melakukan pemindahan kerja
52
5. Memiliki motivasi tinggi dalam melakukan pekerjaan lebih tinggi dari yang
diharapkan untuk mendapatkan prestasi yang baik dan memperoleh
keberhasilan
54
b. Continuance commitment (komitmen berkelanjutan)
Menurut Meyer dan Allen (2004) indikator yang dapat berpengaruh pada
Continuance commitment antara lain ialah individu mudah untuk memiliki ikatan atau
hubungan dengan orang lain, kemauan untuk melakukan pencapaian pada kesuksesan
organisasi diluar dari batas normal serta masalah karyawan, yang mana seluruh
indikasi ini mencakup masalah organisasi. Komitmen berkelanjutan didasari pada
suatu penilaian biaya yang mana akan diperhitungan apabila individu tersebut akan
meninggalkan organisasi, sehingga komitmen organisasi dapat berupa tendensi yang
dimiliki individu dalam mengikatkan diri pada organisasi diiringi dengan kesadaran
yang dimiliki apabila individu tersebut berhenti melaksanakan kegiatan atau
pekerjaan.
55
Menurut Dyne and Graham (2014) terdapat beberapa faktor dalam menentukan
komitmen karyawan, berikut adalah tiga faktor yang dapat mempengaruhi komitmen
suatu karyawan pada suatu organisasi, yaitu:
1. Personal
c. Tingkat pendidikan
Komitmen organisasi dapat meningkat menjadi lebih tinggi seiring dengan
tingkat pendidikan yang baik dan juga harapan yang dapat diakomodir.
d. Jenis kelamin
Pada permasalahan umum di dunia kerja, wanita memiliki tantangan yang
lebih besar dalam pencapaian karir, sehingga dapat mempunyai komitmen yang lebih
tinggi.
e. Status perkawinan
56
Karyawan yang telah memiliki status pernikahan akan lebih terikat dengan
organisasi yang didudukinya.
f. Keterlibatan kerja
Tingkat keterlibatan kerja pada suatu individu memiliki hubungan yang
positif dengan komitmen organisasi.
2. Situasional
b. Keadilan organisasi
Bentuk dari keadilan organisasi berupa keadilan pada proses dalam
pengambilan keputusan, pemeliharaan hubungan antar pribadi berdasarkan persepsi
kewajaran, serta keadilan yang memilki ikatan dengan pengalokasian sumber daya.
c. Karakteristik pekerjaan
Karakteristik pekerjaan yang dimaksud meliputi pekerjaan yang penuh akan
makna, umpan balik untuk memperoleh motivasi kerja internal, serta otonomi.
d. Dukungan organisasi
Dukungan organisasi dapat berupa koneksi positif melalui hubunan yang
positif terkait komitmen organisasi.
3. Posisional
a. Masa kerja
57
Semakin lama masa kerja akan membuat komitmen pegawai terus meningkat,
hal ini disebabkan karena pegawai mendapatkan peluang yang banyak melalui
pengalaman berbeda. Seperti otonomi atau kekuasaan yang semakin luas atau besar,
kesempatan untuk mendapatkan promosi atau jabatan lebih tinggi dan tugas-tugas
yang lebih menantang.
b. Tingkat pekerjaan
Level pekerjaan seperti status yang tinggi memiliki peluang bagi karyawan untuk
mendapatkan motivasi lebih melalui keterlibatan aktif pada perusahaan menggunakan
kemampuan optimal.
Menurut Jansen (2008) perilaku karyawan yang kurang baik dapat dipicu oleh
rendahnya tingkat komitmen karyawan dan dapat berpengaruh buruk, seperti reputasi
organisasi mengalami penurunan akibat terjadinya tindakan kerusuhan, kepercayaan
yang hilang dari klien, bahkan sampai menurunnya omset perusahaan.
58
komitmen organisasi, maka dari itu komitmen organisasi harus dijaga eksistensinya
pada ranah SDM. Berikut adalah prinsip kunci yang dapat diterapkan pimpinan untuk
meningkatkan komitmen organisasi (Priansa, 2014):
1. Menjaga harga diri untuk selalu terpelihara atau terawat. Hal ini berarti bahwa
pimpinan harus cerdas secara emosional agar harga diri pegawai tetap terjaga.
2. Empati melalui pemberian masukan atau tanggapan.
3. Memberikan stimulus dengan mendorong keterlibatan dan meminta bantuan,
dimana pegawai diminta berpartisi aktif dalam pengambilan keputusan
sehingga merasa dihargai.
4. Kesempatan dalam memberikan ungkapan perasaan dan pikiran secara
rasional.
5. Pemberian dukungan dengan tidak mengambil alih tanggung jawab.
5. Kinerja
A. Pengertian Kinerja
Kinerja ialah gambaran umum suatu pelaksanaan atas kebijakan atau program
dengan tujuan untuk melakukan pencapaian pada visi, misi dan tujuan organisasi
menggunakan rencana strategis dalam organisasi terkait (Moeheriono, 2009).
Menurut Gibson (2014) kinerja dapat dinilai dan didefinisikan melalui pendekatan
59
pada tujuan (goal approach), dimana pencapaian kerja dalam berproses mencapai
tujuan atau sasaran organisasi. Kinerja juga dapat dilihat melalui perbuatan yang
dilakukan secara rutin yang akan mengindikasikan keterampilan dan prestasi kerja.
Melalui penjelasan oleh beberapa ahli diatas terkait kinerja, dapat disimpulkan
bahwa kinerja dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang guna mencapai visi,
misi dan tujuan bersama pada organisasi atau perusahan, secara optimal sesuai
dengan peraturan yang berlaku dan menggunakan etika dan moral yang baik melalui
perencanaan strategis.
B. Dimensi Kinerja
1. Jumlah pekerjaan
60
Jumlah pekerjaan dihasilkan oleh suatu individu atau kelompok dan digunakan
sebagai persyaratan standar dalam melakukan pekerjaan. Terdapat beberapa aspek
dalam pemenuhan persyaratan pekerjaan, yaitu kesesuaian kemampuan, keterampilan
atau pengetahuan karyawan. Sehingga dapat dilakukan perhitungan jumlah karyawan
yang dibutuhkan dalam melaksanakan kerja sesuai dengan persyaratan tersebut.
2. Kualitas pekerjaan
Karyawan akan menghasilkan kinerja yang baik apabila melaksanakan tuntutan
pekerjaan sesuai kualitas yang telah diatur pada persyaratan kerja. Persyaratan
tersebut ditetapkan oleh perusahaan demi menghasilkan kualitas yang memiliki
standar dan diikuti atau dipenuhi oleh seluruh karyawan.
3. Ketepatan waktu
Pekerjaan yang dilaksanakan dapat efisien, yakni selesai tepat waktu dengan
output berupa kualitas dan jumlah yang baik. Berbagai pekerjaan mempunyai
karakteristik atau ciri yang berbeda karena kebutuhan dan ketergantungan dalam jenis
pekerjaan yang berbeda.
4. Kehadiran
Kehadiran karyawan menjadi sebuah tuntutan pada berbagai jenis pekerjaan,
dimana karyawan harus melaksanakan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
diatur perusahaan. Kehadiran dapat menjadi faktor dalam menentukan kinerja
karyawan karena memiliki tingkatan seperti absensi.
61
atau lebih. Penilaian kinerja karyawan dapat diperoleh melalui monitoring pada
kemampuan karyawan untuk bekerja sama secara tim antar karyawan.
Kinerja karyawan memiliki tingkatan yang rendah atau tinggi. Hal ini
ditentukan atas interaksi pada berbagai faktor menurut Campbell (2002) yang dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1) Declarative knowledge
2) Procedural knowledge
3) Motivasi
63
indikator output kerja karyawan, seperti kemampuan untuk melaksakan tugas atau
pekerjaan yang diberikan, kecakapan dan tanggung jawab. Hal ini dilakukan secara
berkala menggunakan tolak ukur tertentu dengan objektif (Rivai, 2010).
Menurut Rivai (2010) penilaian kinerja memiliki tujuan yang dapat dibagi
menjadi dua jenis, yaitu sebagai berikut:
64
b. Penilai atau penyelia memiliki hubungan kebersamaan atau ikatan dengan setiap
karyawan, agar menimbulkan rasa semangat dan motivasi karyawan dalam
melakukan pekerjaan ataupun memberikan kontribusi maksimal pada perusahaan.
d. Instrumen dalam evaluasi dan mawas diri menjadi peluang untuk karyawan dalam
menetapkan diri mencapai sasaran yang dituju, melalui monitoring pada perancanaan
dan pengembangan yang telah disusun
B. Penelitian Terdahulu
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
65
Minum (PDAM) berganda) dan kepuasan kerja
Kota Salatiga) melalui berpengaruh simultan
distribusi terhadap kinerja karyawan.
kuesioner.
2. (Darmawa, The Effect Of Penelitian ini Hasil penelitian Kesamaan variabel
dkk 2019) Transformational menggunakan menunjukkan bahwa independen yakni
Leadership, analisis data kompetensi tidak signifikan kompetensi, variabel
Organizational SEM melalui terhadap komitmen, budaya intervening yakni
Culture, Competence, data primer organisasi tidak signifikan komitmen organisasi dan
And Self-Efficacy On berupa terhadap komitmen dan kinerja sebagai variabel
Organizational kuesioner signifikan terhadap kinerja, dependen
Commitments, efikasi diri signifikan
Ambidexterity terhadap komitmen dan
Organizational And tidak signifikan terhadap
Performance kinerja
Of Village
Governments In East
Nusa Tenggara
Province
3. (Yamali, Effect of Penelitian ini Hasil penelitian Kesamaan variabel
2018) Compensation, menggunakan menunjukkan bahwa independen yakni
Competencies and analisis data kompetensi tidak signifikan kompetensi, variabel
Organizational SEM. terhadap komitmen, intervening yakni
Culture on Metodenya kompensasi dan budaya komitmen organisasi, dan
Organizational adalah survey organisasi signifikan variabel dependen yakni
66
Commitment its deskriptif dan terhadap komitmen. kinerja.
Implications on explanatory Sedangkan secara simultan
Experts seluruh variabel
Performance of berpengaruh.
Construction
Services Company in
Jambi
Province
4. (Suherman, Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Kesamaan dua variabel
dkk 2017) Kepemimpinan dan menggunakan menunjukkan bahwa yakni motivasi dan
Motivasi Kerja teknik purposive kepemimpinan tidak komitmen organisasi
terhadap Komitmen sampling signifikan pada komitmen
Organisasional melalui dan signifikan terhadap
Pegawai Pusat kuesioner dan motivasi, motivasi
Pendidikan Kelautan analisis data signifikan terhadap
dan Perikanan smart PLS komitmen
5. (Arik Pengaruh Pendidikan Penelitian ini Hasil penelitian Variabel Independen
Susbiani, dan Pelatihan Serta menggunakan menunjukkan bahwa memiliki kesamaan yaitu
dkk 2020) Kompetensi metode pendidikan dan pelatihan kompetensi, intervening
Terhadap Komitmen sampling jenuh berpengaruh signifikan yaitu komitmen
Organisasi dan (sensus) dengan terhadap komitmen organisasi dan kinerja
Kinerja Pegawai SEM melalui organisasi, kompetensi sebagai variabel
WarpPLS 6.0 pegawai berpengaruh dependen.
sebagai analisis signifikan terhadap
data. komitmen organisasi,
67
pendidikan dan pelatihan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai,
kompetensi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
pegawai, komitmen
organisasi berpengaruh
signifikan terhadap kinerja
pegawai.
6. (Kaunang, The Influence of Penelitian ini Hasil penelitian Variabel independen
2020) Competence, menggunakan menunjukkan bahwa memiliki kesamaan yaitu
Motivation and metode terdapat indikasi pada kompetensi dan motivasi.
Organizational kualitatif berupa kompetensi, motivasi dan Sedangkan variabel
Commitment to The associative komitmen organisasi dependen memiliki
Performance of research. Data terhadap kinerja manajemen perbedaan yaitu kinerja
Financial dikumpulkan finansial secara positif dan manajemen keuangan.
Management of melalui signifikan. Pengumpulan data juga
Work Unit distribusi memiliki kesamaan
Government kuesioner. melalui distribusi
Development in kuesioner.
Minahasa Regency
7. (Renyut, The Effect of Penelitian ini Hasil penelitian Terdapat variabel
dkk 2017) Organizational menggunakan menunjukkan bahwa indepeden yang memiliki
Commitment, studi komitmen berpengaruh kompetensi, serta salah
Competence on explanatory positif dan signifikan satu variabel dependen
68
Job Satisfaction and research. terhadap kepuasan kerja, yaitu kinerja karyawan.
Employees Analisis data komitmen berpengaruh Analisis data memiliki
Performance in menggunakan positif dan tidak signifikan perbedaan karena
Maluku Partial Least terhadap kinerja karyawan, penelitian ini
Governor's Office Squares komitmen organisasi menggunakan SEM.
Structural berpengaruh langsung
Equation positif dan signifikan
Modeling terhadap kinerja karyawan,
(PLSSEM) kepuasan kerja berpengaruh
dengan positif dan signifikan
WarpPLS 4.0. berpengaruh terhadap
kinerja karyawan, komitmen
organisasi secara tidak
langsung berpengaruh
positif tidak signifikan
kinerja karyawan sebagai
mediasi kepuasan kerja,
kompetensi karyawan secara
tidak langsung positif dan
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan
sebagai mediasi kepuasan
kerja
8. (Anwar dan The Effect of Penelitian ini Hasil penelitian menunjukan Terdapat dua variabel
Muhammad Competence and menggunakan bahwa Kompetensi, independen yang
69
Havidz Motivation on metode Motivasi dan Komitmen memiliki kesamaan yaitu
Aima 2020) Organizational kuantitatif Organisasi memiliki kompetensi dan
Commitments and its dengan pengaruh yang positif dan motivasi. Komitmen
Implications on wawancara dan signifikan terhadap kinerja organisasi juga memiliki
Employee kuesioner. karyawan baik secara persamaan dengan
Performance Analisis data parsial maupun simultan. dijadikan variabel
menggunakan Selain itu, komitmen intervening dan kinerja
structural organisasi tidak berguna karyawan dijadikan
equation sebagai perantara pada variable dependen.
modeling (SEM) variabel kompetensi dan Pengumpulan data juga
dengan program motivasi terhadap kinerja memiliki kesamaan yakni
Smart PLS 3.0 karyawan melalui wawancara dan
software kuesioner.
9. (F. Adam The Effect of Penelitian ini Hasil penelitian Terdapat dua variabel
dan Competence and menggunakan menunjukkan bahwa independen yang
Kamase, Motivation to metode kompetensi berpengaruh memiliki kesamaan yaitu
2019) Satisfaction and kuantitatif positif tidak signifikan kompetensi dan motivasi,
Performance deskriptif terhadap kepuasan kerja, sedangkan salah satu
menggunakan motivasi berpengaruh positif variabel dependen juga
observasi, dan signifikan terhadap memiliki kesamaan yakni
wawancara dan kepuasan kerja, kompetensi kinerja. Metode
kuesioner. berpengaruh positif dan penelitian juga memiliki
Analisis data tidak signifikan terhadap kesamaan yaitu
pada penelitian kinerja karyawan. Motivasi kuantitatif deskriptif
ini berpengaruh positif dan menggunakan observasi,
70
menggunakan signifikan terhadap kinerja wawancara dan
menggunakan karyawan. para karyawan. kuesioner.
SEM. Kepuasan kerja berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
Kompetensi berpengaruh
positif dan tidak signifikan
terhadap kinerja karyawan
melalui kepuasan kerja.
Motivasi berpengaruh
signifikan dan positif
terhadap kinerja yang
dimediasi oleh kepuasan
kerja
10. (Murgianto, The Effects of Penelitian ini Hasil penelitian menunjukan Terdapat variabel
dkk 2016) Commitment, menggunakan bahwa pelayanan terpadu independen yang
Competencies, Work metode mengalami peningkatan memiliki kesamaan yaitu
Satisfaction on Structural melalui sinergitas atau kompetensi dan motivasi
Motivation and Equation mediasi secara parsial antara memiliki perbedaan
Performance of Modeling motivasi yang diberikan karena dijadikan variabel
Employees at (SEM) dengan pada karyawan terhadap dependen, serta kinerja
Integrated Service Amos Version kepuasan kerja dan kinerja memiliki kesamaan
Office of East Java 20 pada 7 kota karyawan. Secara sebagai variabel
atau daerah yang keseluruhan, variabel bebas dependen. Pengumpulan
berbeda di yakni komitmen, data juga memiliki
71
Indonesia kompetensi, kepuasan kerja, perbedaan karena berada
serta motivasi berpengaruh pada 7 lokasi yang
dominan pada kinerja berbeda.
karyawan.
11. (Coenraad, Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Terdapat kesamaan
2016) Kemampuan, menggunakan menunjukkan bahwa dari variabel independen
Motivasi dan metode tiga variabel yang terdapat yakni motivasi dan
Komitmen Terhadap deskriptif penelitian yakni variabel dependen yaitu
Kinerja Pegawai analisis. Teknik Kemampuan (X1), Motivasi kinerja. Teknik yang
analisis yang (X2) dan Komitmen (X3), digunakan juga memiliki
digunakan ialah seluruhnya memiliki kesamaan yaitu analisis
teknik analisis pengaruh signifikan pada jalur (path analysis).
infrensial atau variabel Kinerja Pegawai
analisis jalur (Y) secara langsung dan
(path analysis) tidak langsung.
12. Yohanes Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Terdapat tiga kesamaan
Susanto Kompetensi, menggunakan menunjukkan bahwa hanya tiga variabel independen
dan Sukoco Komitmen Kerja dan metode variabel Komitmen Kerja yaitu kompetensi, dan
(2019) Motivasi Kerja kuantitatif (X2) yang memiliki motivasi, serta variabel
Terhadap Kinerja dengan pengaruh parsial pada dependen yaitu kinerja.
Pegawai di Dinas exsplanatory Kinerja Pegawai (Y) Serta Statistical service
Kependudukan dan research atau diantara dua variabel lain social (SPSS) sebagai
Pencatatan Sipil Kota confirmotory yaitu Kompetensi (X1) dan alat untuk menganalisis
Lubuklinggau research dan Motivasi Kerja (X3). data.
Statistical Sedangkan secara simultan
72
service social ketiga variabel memiliki
(SPSS) sebagai pengaruh terhadap Kinerja
teknik analisis. Pegawai (X3) dengan
Komitmen (X1) sebagai
variabel yang paling
dominan.
13. (Ayu Pengaruh Penelitian ini Hasil penelitian Terdapat dua variabel
Yuliantini, Kompetensi Sumber menggunakan menunjukkan bahwa independen yang
dkk 2017) Daya Manusia, metode survey Kompetensi SDM, motivasi memiliki kesamaan yaitu
Motivasi dan dengan dan lingkungan kerja kompetensi SDM dan
Lingkungan Kerja menggunakan berpengaruh langsung pada motivasi. Sedangkan
Pada Komitmen kuesioner. komitmen organisasi dan komitmen organisasi
Organisasi dan Sedangkan kinerja. Motivasi dan dijadikan sebagai
Implikasinya Pada untuk analisis lingkungan kerja variabel dependen dan
Kinerja Pengurus data penelitian berpengaruh secara tidak kinerja dijadikan sebagai
Barang ini langsung pada kinerja variabel intervening.
menggunakan melalui komitmen Pengumpulan data juga
software organisasi, sedangkan memiliki kesamaan
SmartPLS pengaruh kompetensi SDM karena menggunakan
dengan analisis pada kinerja pengurus metode survey melalui
persamaan barang tidak dimediasi kuesioner.
struktural komitmen organisasi.
(Structural
Equation
Modeling)
73
14. (Purnama, Pengaruh Motivasi Penelitian ini Hasil penelitian Kesamaan motivasi
2016) Kerja Terhadap menggunakan menunjukkan bahwa sebagai variabel
Komitmen teknik motivasi berpengaruh independen, komitmen
Organisasional dan proportional signifikan terhadap sebagai variabel
Kinerja Karyawan random komitmen dan kinerja, intervening dan kinerja
(Studi pada sampling dan komitmen berpengaruh sebagai variabel
Karyawan Bank BRI analisis jalur signifikan terhadap kinerja, dependen
cabang Kawi melalui SPSS komitmen memediasi
Malang) motivasi terhadap kinerja a
D. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan penjabaran landasan teori melalui penerapan diatas, dapat
digambarkan model kerangka pemikiran sebagai berikut:
Tabel 2. 2
Kerangka Pemikiran
Motivasi H3
H7
(X1) H4
Komitmen Organisasi H5 Kinerja Karyawan
H1
H2 (Y) (Z)
Kompetensi SDM H6
(X2)
74
Keterangan:
= secara parsial
= secara simultan
Salah satu faktor yang dapat memberikan pengaruh terhadap kinerja karyawan
yakni adalah faktor motivasi, dimana setiap sumber daya manusia (SDM) dalam
suatu organisasi, instansi, perusahaan, dan sebagainya, mempunyai suatu kondisi
berupa dorongan untuk bergerak dalam melakukan pencapaian terhadap hasil atau
tujuan yang dimiliki (Hakim, 2006). Kinerja yang optimal dapat dihasilkan melalui
pelaksanaan tugas atau beban kerja yang mempunyai kualitas dan hal ini dapat
dibentuk dengan motivasi yang kuat. Untuk memberikan stimulus bagi karyawan
dalam meningkatkan kinerja yang dimiliki, karyawan memerlukan peningkatan
motivasi dalam melaksanakan pekerjaan.
75
aktivitas perusahaan. Kinerja dan pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan akan
diperoleh jika karyawan mempunyai motivasi dan produktivitas yang maksimal.
Sedangkan jika karyawan tidak memiliki motivasi yang baik dalam melaksanakan
pekerjaan, seperti rendahnya moril, semangat kerja, etos kerja, dsb akan berdampak
pada lambatnya produktivitas perusahaan dalam mencapai tujuan.
Setiap organisasi atau perusahaan memiliki aspek sumber daya manusia yang
menjadi faktor kunci dalam keberhasilan pencapaian tujuan bersama. Salah satu
tuntutan yang diemban perusahaan ialah melakukan pengelolaan aspek sumber daya
manusia yaitu seluruh karyawan atau pegawai pada perusahaan untuk meningkatkan
kinerja yang efisien dan efektif. Luthans (2006) memiliki pandangan bahwa
komitmen organisasi teridiri dari tiga aspek, yaitu keinginan dalam melakukan usaha
tinggi demi organisasi, keinginan untuk menetap dalam suatu organisasi, serta
keyakinan dan penerimaan pada nilai-nilai dan tujuan organisasi.
76
1.3. Hubungan antara Kompetensi SDM dengan Kinerja Karyawan
77
tertentu, serta peningkatan kompetensi yang diperlukan yang dapat diukur melalui
penilaian kinerja.
F. Hipotesis
1. Hipotesis 1
2. Hipotesis 2
3. Hipotesis 3
4. Hipotesis 4
5. Hipotesis 5
6. Hipotesis 6
7. Hipotesis 7
79
7 : Terdapat pengaruh antara motivasi dan kompetensi sdm terhadap kinerja
karyawan melalui komitmen organisasi.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Pada penelitian ini, populasi yang menjadi subjek penelitian ialah karyawan
tetap PT. Indopangan Sentosa, Gunung Putri, Bogor, yang berjumlah keseluruhan
sebanyak 59 karyawan.
2. Sampel
Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang dilakukan oleh peneliti
ialah salah satu metode yang terdapat dalam non probability sampling yaitu sampling
jenuh atau biasa disebut dengan sensus. Teknik non probability sampling melalui
80
sampling jenuh atau sensus merupakan metode penarikan sampel yang dapat
diaplikasikan apabila keseluruhan populasi dijadikan sampel (Supriyanto, 2010).
Penulis memilih metode sampling jenuh atau sensus ini disebabkan karena
jumlah karyawan PT. Indopangan Sentosa secara keseluruhan kurang dari 200.
Menurut (Istijanto, 2010) perusahaan yang memiliki jumlah karyawan keseluruhan
dibawah 200 dapat dilakukan riset melalui survei secara maksimal terhadap seluruh
karyawan. Pada penelitian ini yang menjadi sampel dari penelitian ialah seluruh
karyawan tetap pada PT. Indopangan Sentosa yang berjumlah 59 orang.
Data merupakan memilki makna sebagai suatu kumpulan fakta berupa pernyataan
yang aktual dan nyata atau sesuatu yang diberi (berasal dari bahasa Latin yakni
datum). Hasil data mentah yang dikumpulkan akan diolah menjadi sebuah informasi
atau pengetahuan kepada penerimanya melalui proses dan analisis dengan cara yang
baik (Suliyanto, 2018). Selain itu, data juga memiliki beberapa karakteristik
(Suliyanto, 2018) yaitu:
81
a. Akurat, yakni data harus berbentuk fakta yang sesuai dengan kondisi yang
nyata, karena data akan menbentuk suatu kesimpulan dan rekomendasi yang
keliru apabila mengandung informasi yang tidak benar.
b. Relevan, yakni data harus memiki keterkaitan akan suatu permasalahan dan
penelitian yang akan dipecahkan.
c. Representatif, yakni data harus menjelaskan gambaran mengenai populas,
ukuran dan sampel yang diteliti.
d. Up to date, yakni berupa deskripsi berupa situasi dan kondisi terbaru agar
dapat lebih dipercaya.
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dan kuantitatif
dengan penjelasan sebagai berikut:
1. Data kualitatif
2. Data kuantitatif
Data kuantitatif ialah jenis data yang hasilnya dapat dilakukan perhitungan
dan pengukuran secara langsung (Sugiyono, 2010). Pada penelitian ini, data
kuantitatif yang peneliti kumpulkan berupa kuesioner atau angket kepada pegawai
PT. Indopangan Sentosa, jumlah karyawan, tingkat absensi dan turnover yang
berkaitan dengan angka, dan sebagainya.
82
2. Sumber Data
Sumber data dapat dikatakan sebagai suatu subjek, yakni asal dari mana data
tersebut dapat diperoleh (Arikunto, 2006). Adapun sumber data dapat terdiri dari hasil
observasi, dokumentasi, serta rangkaian ucapan, perkataan ataupun perilaku pada
orang-orang atau narasumber yang telah dilakukan wawancara (Tanzeh, 2006).
Pada penelitian ini, penulis menggunakan data melalui dua sumber yakni:
a. Person
b. Place
Place merupakan sumber data yang berisikan mengenai gambaran umum atau
general mengenai situasi, kondisi atau permasalahan yang terjadi pada subjek
penelitian dan memiliki relevansi atau keterkaitan dengan issue yang dibahas dalam
83
penelitian. Pada aspek ini, peneliti melakukan pengamatan langsung pada kantor
pusat PT. Indopangan Sentosa untuk melihat situasi, kondisi, atau permasalahan
secara nyata, baik dari sisi prasarana dan sarana umum, pelaksanaan produksi
perusahaan, dan sebagainya.
c. Paper
Paper ialah sumber data yang berupa dokumentasi nyata, berisikan simbol,
gambar ataupun angka. Pada aspek ini, peneliti mengumpulkan data-data berupa
berkas atau catatan progress dan report pegawai PT. Indopangan Sentosa untuk
melakukan kajian dan pembahasan penelitian.
Peneliti menggunakan sumber data sekunder yang berkaitan dengan isu atau
permasalahan aspek Sumber Daya Manusia (SDM) seperti jurnal-jurnal penelitian,
skripsi, buku-buku referensi, hasil data statistik, yang berguna sebagai referensi
pembahasan permasalahan dan mendukung proses penelitian.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang memiliki fungsi untuk mengukur
berbagai fenomena yang akan diamati, baik berupa fenomena sosial ataupun
84
fenomena alam. Pada penelitian ini peneliti memanfaatkan instrument penelitian
berupa kuesioner atau angket yang akan didistribusikan kepada karyawan PT.
Indopangan Sentosa untuk diisi atau dijawab setelah melewati penyusunan secara
terstruktur dan sistematis. Kuesioner tersebut berisikan pertanyaan terkait variabel
penelitian yakni Motivasi, Komitmen Organisasi, Kompetensi SDM, serta Kinerja.
Untuk mengumpulkan data yang dapat diolah, dikontrol dan dikoreksi dengan
baik, peneliti membentuk pertanyaan terlebih dahulu yang berbentuk data kuantitatif.
Setelah dirumuskan pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan peneliti dan relevan
dengan permasalahan perusahaan, penulis mendistribusikannya melalui kuesioner
menggunakan Skala Likert.
Skala Likert bermanfaat sebagai suatu alat untuk mengukur persepsi, pendapat
atau sikap pada sekelompok orang mengenai berbagai fenomena yang terjadi
(Suliyanto, 2018). Agar dapat mengumpulkan data dan memahami tanggapan
responden penelitian dengan baik, peneliti merumuskan pertanyaan dengan
mengaplikasikan metode Skala Likert (Likert’s Summated Ratings). Pengisian
kuesioner yang dilakukan responden pada variabel penelitian Motivasi, Komitmen
Organisasi dan Kompetensi SDM Terhadap Kinerja dirumuskan menggunakan
metode Skala Likert dengan tingkatan sebagai berikut:
Tabel 3. 1
Metode Skala Likert
No Pernyataan Nilai
1 Sangat tidak setuju 1
2 Tidak setuju 2
3 Netral/Ragu-ragu 3
85
4 Setuju 4
5 Sangat setuju 5
Penelitian ini menggunakan metode Skala Likert pada kuesioner yang disebarkan
kepada seluruh karyawan PT. Indopangan Sentosa dan dikumpulkan atau
dikompilasikan untuk dilakukan pengujian validitas dan rebilitas agar memenuhi
persyaratan valid dan reliabel suatu penelitian.
1. Observasi
86
lembar pengamatan atau panduan pengamatan. Apabila kuantitas hasil observasi
menunjukkan hasil sama yang semakin tinggi diantara observer, maka hasil
kredibilitas hasil observasi tersebut juga semakin tinggi. Sehingga hasil observasi
perlu untuk dipertanggungjawabkan dan dibandingkan jika observasi dilakukan lebih
dari satu orang (Suliyanto, 2018).
2. Wawancara
Wawancara ialah suatu metode dalam pengambilan data yang dilakukan langsung
oleh peneliti secara seksama melalui komunikasi berupa dialog dengan responden
terkait. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang peneliti butuhkan
(Suliyanto, 2018). Wawancara (interview) dilakukan melalui interaksi berupa
komunikasi langsung, antara narasumber (interviewee) yakni responden yang
memiliki sumber informasi dengan sang pewawancara (interviewer) (Yusuf, 2014).
Wawancara dapat bermanfaat untuk mendapatkan informasi atau keterangan dengan
jelas karena dilakukannya tatap muka langsung antara peneliti dengan responden.
87
3. Kuesioner
4. Dokumentasi
Agar dapat memberikan hasil informasi yang bisa dilakukan analisis lebih lanjut
terhadap data tersebut, perlu dilakukan pengumpulan dan tabulasi sistematis.
Pelaksanaan analisis data dapat dilakukan melalui analisis gambaran umum
responden dan juga deskripsi jawaban responden (Suliyanto, 2018). Pengumpulan
data dilakukan oleh pengisian kuesioner oleh responden lalu dilanjutkan dengan
analisis kuesioner yang diperoleh dengan teknik pengolahan data yang sesuai. Hal ini
89
bertujuan untuk menunjukkan hasil atau suatu kesimpulan atas masalah yang telah
diteliti.
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu alat ukur yang berguna untuk menguji tingkat
kecermatan dan ketepatan. Instrumen penelitian dapat dikatakan valid apabila
instrument memiliki kemampuan dalam melakukan pengukuran yang cermat dan
tepat sehingga dapat memberikan nilai variabel pada informasi yang dihasilkan
(Suliyanto, 2018). Uji validitas juga dapat menilai keabsahan dan validitasnya
kuesioner serta kemampuan kuesioner untuk mengungkapkan suatu data yang akan
diukur (Ghozali, 2011)
2. Uji Reliabilitas
90
dapat dikatakan hasil pengukuran tersebut tidak reliabel atau tidak dapat dipercaya
(Suliyanto, 2018).
Analisis korelasi merupakan suatu alat dalam statistik yang berfungsi untuk
menunjukkan besaran koefisien atau hubungan linear yang terdapat pada suatu
variabel dengan variabel lainnya (Suliyanto, 2005). Pada penelitian ini, penulis
pemikiran dalam analisis korelasi Pearson Product Moment ialah perubahan yang
ada antara variabel satu dengan yang lain. Dimana jika suatu variabel dapat mengikuti
perubahan variabel yang lain, maka kedua variabel tersebut memiliki koefisien
interpretasi atas angka koefisien korelasi yang telah diperoleh, maka dapat melalui
91
Analisis koefisien korelasi merupakan suatu teknik analisis yang diterapkan untuk
mencari informasi mengenai arah dan hubungan lemah atau kuatnya variabel terkait.
Arah dapat dinyatakan menjadi 2 kategori, yakni negatif atau positif. Sedangkan
hubungan koefisien korelasi dapat dibedakan menjadi 2, yakni lemah atau kuat.
Nilai koefisien korelasi yang diperoleh melalui pengujian statistik dapat dilakukan
2. Apabila diperoleh r=+1 atau mendekati +1, hal ini menunjukkan adanya
Path Analysis atau yang biasa disebut dengan analisis jalur pertama
dikembangkan oleh Sewall Wright pada tahun 1934. Analisis jalur berguna sebagai
alat pada suatu metodologi penelitian yang difungsikan untuk menguji kekuatan yang
terdapat pada hubungan langsung variabel independen atau variabel bebas
(exogenous) terhadap variabel dependen atau variabel terikat (endogenous). Analisis
jalur ini merupakan analisis regresi yang diaplikasikan pada penelitian yang memiliki
variabel antara atau biasa disebut intervening atau mediating. Pada penelitian ini,
penulis menempatkan komitmen organisasi sebagai dalam variabel intervening.
Terdapat koefisien jalur dalam penelitian ini, yaitu koefisien regresi standar
(standardized regression) yang biasa disebut dengan beta (ρ) untuk memberikan
petunjuk atas pengaruh langsung pada variabel independen atau variabel bebas
dengan variabel dependen atau variabel terikat (Sandjojo, 2014).
1. Diagram jalur
93
memiliki ujung satu arah sebagai petunjuk atas hubungan yang memilliki pengaruh
langsung atau kausal (Akdon, 2007). Kedua diagram ini digunakan untuk menguji
pengaruh variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y).
3. Koefisien jalur
Koefisien jalur biasa dilambangkan dengan koefisien beta (ρ) sebagai regresi
baku. Contoh aplikasinya adalah ρy1x1 untuk menggambarkan koefisien jalur pada
penelitian merupakan koefisien beta atau regresi yang baku. Sebagai contoh yaitu
ρy1x1 merupakan salah satu koefisien jalur yang menunjukkan pengaruh langsung
variabel eksogen X1 yakni Motivasi terhadap variabel endogen Y1 yakni Komitmen
Organisasi.
Persamaan ini berfungsi sebagai petunjuk bagi variabel endogen yang akan
menentukan beberapa variabel eksogen. Adapun persamaannya adalah sebagai
berikut:
Struktur I :Y=ρ +ρ +
94
Struktur II :Z=ρ +ρ + ρzy +
Keterangan :
Y = Komitmen Organisasi
Z = Kinerja Karyawan
X1 = Motivasi
X2 = Kompetensi SDM
ρ = Koefisien Jalur
= Error
5. Uji Hipotesis
Pada model analisis jalur (path analysis) penelitian ini, Uji F digunakan untuk
membuktikan bahwa variabel independen memiliki pengaruh secara silmultan pada
variabel dependen. Uji Statistik F diaplikasikan untuk melakukan pengujian pada
variabel independen secara keseluruhan terhadap variabel dependen, melalui
signifikansi yang bernilai 0,05 untuk memberikan kesimpulan (Ghozali, 2011).
96
dependen. Adapun pengaruh secara bersamaan pada variabel bebas terhadap variabel
terikat dapat diketahui jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 (H0 ditolak dan H1
diterima). Sedangkan apabila nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 (H0 diterima dan
Ha ditolak) maka tidak terdapat pengaruh pada variabel bebas terhadap variabel
terikat (Ghozali, 2013).
Uji t hitung atau uji parsial berguna untuk melakukan penelitian dalam
mencari tahu pengaruh yang ada diantara variabel independen dan variabel dependen
secara parsial. Uji t hitung atau uji parsial diaplikasikan agar mengetahui pengaruh
signifikan yang terdapat pada masing-masing variabel independen yakni Motivasi dan
Kompetensi SDM, terhadap dua variabel dependen yakni Komitmen Organisasi dan
Kinerja Karyawan, sehingga nilai t hitung dapat dilakukan perbandingan melalui
derajat kepercayaannya (Ghozali, 2011).
H0 dapat diterima jika sig lebih besar dari 0,05. Sedangkan H0 dapat ditolak
jika sig t lebih kecil dari 0,05. Dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen apabila hasil menunjukkan H0
ditolak (Ghozali, 2011).
Hal yang menjadi kriteria pada Uji t Hitung atau Uji parsial dapat dijelakan
sebagai berikut:
a. Jika t hitung > t tabel, serta H0 ditolak dan Ha diterima, dapat disimpulkan
bahwa variabel independen secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
97
b. Jika t hitung < t tabel, serta H0 diterima dan Ha ditolak, dapat disimpulkan
bahwa variabel independen secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
6. Uji Sobel
Uji sobel berasal dari teori yang dikembangkan oleh Sobel (1982) bernama Sobel
test. Pada suatu penelitian, uji sobel berfungsi untuk mengetahu pengaruh tidak
langsung yang terdapat pada variabel bebas (X) kepada variabel terikat (Y) dengan
variabel intervening (Z), dimana jika nilai t hitung hitung > t tabel dapat diperoleh
informasi adanya pengaruh mediasi (Herlina, 2018). Prosedur sobel test ialah alat
pengujian dalam hipotesis mediasi yang menguji kekuatan pengaruh tidak langsung
melalui rumus sebagai berikut (Ghozali, 2011):
sab = √
98
sb : standar error koefisien b
t=
a. Variabel Independen
Variabel bebas adalah variabel yang dapat memberikan pengaruh, sebab atau
menjadi suatu faktor atas timbulnaya variabel terikat (Sugiyono, 2014). Variabel
bebas juga biasa disebut dengan variabel predictor, antecedent, stimulus atau
exogenous. Pada penelitian ini terdapat dua variabel independen yakni Motivasi (X1)
dan Kompetensi SDM (X2).
b. Variabel Intervening
99
Variabel intervening merupakan variabel yang dapat menimbulkan dampak
atas fenomena yang akan dilakukan penelitian dan menjadi faktor yang teoritis,
namun tidak terlihat, serta tidak dapat dilakukan manipulasi dan pengukuran terhadap
hal tersebut (Tuckman dalam Sugiyono (2014)) Variabel intervening berfungsi
sebagai mediator atau penyela yang terletak diantara variabel independen dan
dependen, sehingga secara tidak langsung variabel independen dapat mempengaruhi
perubahan pada variabel dependen. Pada penelitian ini terdapat Komitmen Organisasi
(Y1) yang berada sebagai variabel intervening.
c. Variabel Dependen
Variabel dependen ialah variabel yang memiliki posisi sebagai variabel yang
dipengaruhi oleh keberadaan variabel bebas (Sugiyono, 2014). Variabel dependen
juga biasa disebut dengan variabel terikat, kriteria, konsekuen, output, serta
endogenous. Pada penelitian ini, Kinerja Karyawan (Y2) menjadi variabel dependen.
100
2. Kebutuhan 1. Memiliki keinginan untuk mempuyai
akan kekuasaan tanggung jawab atas orang lain
(need for power) 2. Memiliki keinginan untuk berkuasa
atas orang lain
3. Kemauan untuk memberikan
dorongan pada rekan kerja
1. Kemampuan untuk menjalin
3. Kebutuhan
hubungan yang baik dan harmonis
akan hubungan
kepada rekan kerja
(need for
affiliation)
2. Kompetensi SDM 1. Kompetensi 1. Keterampilan karyawan dalam Likert
(X2) (Zohar Intelektual melakukan penyelesaian masalah
dan Marshall, pekerjaan yang dihadapi
2000) 2. Karyawan memiliki pengetahuan,
kemampuan dan profesionalitas dalam
melaksanakan pekerjaan yang diberikan
perusahaan
3. Karyawan dapat melakukan
pengeloaan informasi diiringi dengan
inisiatif yang muncul dalam diri
2. Kompetensi 1. Karyawan memiliki kepercayaan diri
Emosional melaksanakan pekerjaan
2. Karyawan dapat melakukan adaptasi
dengan baik dengan lingkungan
pekerjaan
101
3. Kemampuan untuk mengendalikan
emosi atas orang lain
3. Kompetensi 1. Membangun hubungan kerja yang
Sosial baik
2. Karyawan dapat memahami tugas
dari atasan atau memberikan arahan
kepada bawahan
3. Karakter kepemimpinan dalam tim
3. Komitmen 1. Karyawan mempunyai perasaan Likert
1. Komitmen
Organisasi (Y1) menjadi bagian perusahaan
afektif
(Panggabean, 2. Karyawan memiliki perasaan andil
(Affective
2004) atau ikut serta dalam kepemilikan
Commitment)
perusahaan
3. Karyawan memiliki ikatan emosional
dengan perusahaan
2. Komitmen 1. Mudah untuk menjalin ikatan dengan
berkelanjutan orang lain
(Continuance 2. Perasaan bahwa masalah perusahaan
Comitmment) merupakan masalah karyawan
3. Kemauan untuk melakukan usaha
dalam meraih kesuksesan perusahaan
diluar batas normal
3. Komitmen 1. Karyawan memiliki perasaan jika
normatif keluar untuk meninggalkan perusahaan
(Normative membutuhkan suatu pertimbangan dan
102
Commitment) pengorbanan diri sendiri
2. Kebutuhan untuk tinggal atau
menetap pada perusahaan
3. Terdapat risiko atau konsekuensi
negatif yang dipikul apabila ingin
meninggalkan perusahaan
4. Kinerja Karyawan 1. Kuantitas 1. Target atau beban kerja yang Likert
(Y2) diberikan perusahaan dapat diselesaikan
(Robbins, 2006) dengan baik
2. Kualitas 1. Hasil atau output kerja yang
dihasilkan karyawan memiliki kualitas
optimal
3. Ketepatan 1. Waktu yang digunakan dalam proses
waktu pekerjaan maksimal
2. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan
tepat waktu
4. Kehadiran 1. Tingkat kehadiran karyawan dalam
melakukan pekerjaan
5. Kemampuan 1. Karyawan dapat membina dan
kerja sama membangun kerja sama dengan rekan
kerja dengan baik
103
BAB IV
TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PT. Indopangan Sentosa memiliki merek atau brand utama yang bernama
McLewis. Produk makanan ini terbagi menjadi tiga bagian. Yang pertama yakni
104
Spreads and Dressings (Premium Mayonnaise, Original Mayonnaise, Sweet
Mayonnaise, Thousand Island, dsb), yang kedua yakni Table Condiment (Chilli
Sauce Premium, Tomato Sauce Value, dsb) dan juga Seasoning Condiments
(Barbeque Sauce, Black Pepper Sauce, Cheese Sauce, Spaghetti Sauce, dsb). Seluruh
produk ini telah melewati proses produksi pangan terbaik dengan memperhatikan
nutrisi optimal yang penting bagi tubuh. PT. Indopangan Sentosa juga telah memiliki
sertifikasi jaminan halal serta sertifikasi lainnya terkait jaminan pangan. Seluruh
produk ini didistribusikan hampir ke seluruh Indonesia, yakni 32 provinsi dengan
kapasitas gudang yang luas untuk menjamin kebutuhan stok konsumen dan juga
armada pengiriman yang terjamin ketepatan waktunya untuk sampai tujuan yang
ditentukan.
105
4. Struktur Organisasi PT. Indopangan Sentosa
Gambar 4. 1
Struktur Organisasi PT.Indopangan Sentosa
President Director
Operation Director
Management Representative
Tabel 4. 1
Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Usia
107
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4. 2
Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 4.1.2 diatas dapat diketahui bahwa responden terkait pada
penelitian ini didominasi oleh pegawai dengan jenis kelamin laki-laki yang berjumlah
32 orang atau sebanyak 54,24%, sedangkan sisanya yakni berjenis kelamin
perempuan sebanyak 27 orang atau sebanyak 45,76%. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan atau pegawai PT. Indopangan Sentosa didominasi oleh jenis
kelamin laki-laki. Hal tersebut disebabkan karena PT. Indopangan Sentosa
merupakan food industry atau pabrik produsen bahan makanan yang membutuhkan
kemampuan teknis atau keterampilan pekerjaan lapangan, serta adanya sistem shifting
pada jam kerja malam yang membutuhkan tenaga laki-laki lebih besar dibandingkan
perempuan.
Tabel 4. 3
Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4. 4
Jumlah dan Presentase Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan tabel 4.1.4 diatas dapat diketahui bahwa responden terkait pada
penelitian ini yaitu karyawan PT. Indopangan Sentosa didominasi oleh karyawan
dengan masa kerja <3 tahun dan 3-5 tahun yang berjumlah 42 orang atau sebanyak
71,18%. Sedangkan untuk selanjutnya yaitu karyawan yang memiliki masa kerja 6-8
109
tahun berjumlah 10 orang atau sebanyak 16,95% dan yang lebih dari 8 tahun
berjumlah 7 orang atau sebanyak 11,86%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT.
Indopangan Sentosa didominasi oleh karyawan pada rentang masa kerja 0-5 tahun
dimana karyawan memiliki pengalaman atau inovasi baru diiringi minat kerja yang
tinggi.
Pada bagian ini, penulis akan melakukan analisis pada kuesioner atau angket yang
telah didistribusikan dan diisi oleh responden. Isi dari sampel penelitian ini
merupakan karyawan tetap yang terdapat pada PT. Indopangan Sentosa yaitu
sebanyak 59 karyawan. Tahap analisis ini terdiri atas pertanyaan yang diajukan sesuai
dengan indikator dan variabel yang ada.
Tabel 4. 5
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Motivasi (X1)
110
5 Saya ingin memiliki pengaruh agar
orang lain mengikuti cara saya 0,00% 13,56% 27,12% 59,32% 0%
100%
dalam melaksanakan sesuatu
6 Saya memiliki kemauan untuk
memberikan dorongan kepada rekan 0,00% 10,17% 25,42% 62,71% 1,69%
100%
kerja
7 Hubungan kerja harmonis dengan
rekan kerja dapat saya bangun 0,00% 6,78% 27,12% 62,71% 3,39%
100%
dengan baik
Mean 0,00% 13,56% 24,7% 57,63% 4,12% 100%
Tabel 4. 6
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kompetensi SDM (X2)
Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner variabel Kompetensi SDM (X2) diatas, jawaban
responden terbanyak ialah setuju (S) dengan jumlah sebanyak 49,77%. Dominasi
kuesioner yang paling berpengaruh atau memiliki persentase paling tinggi yaitu
keterampilan karyawan dalam melakukan penyelesaian berbagai tugas dan pekerjaan,
yakni sama sebesar 61,02%. Disamping itu terdapat respon berupa keraguan (N)
karyawan sebanyak 18,8% dan tidak setuju sebanyak 16,64% Hal ini menunjukkan
112
bahwa masih terdapat aspek kemampuan karyawan yang perlu ditingkatkan dan
pengendalian emosi yang lebih baik.
Tabel 4. 7
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Komitmen Organisasi (Y)
Tabel 4. 8
Distribusi Jawaban Responden Pada Variabel Kinerja Karyawan (Z)
Berdasarkan tabulasi hasil kuesioner variabel Kinerja Karyawan (Z) diatas, jawaban
responden terbanyak ialah setuju (S) dengan jumlah sebanyak 55,08%. Dominasi
kuesioner yang paling berpengaruh atau memiliki persentase paling tinggi yaitu
karyawan memaksimalkan penggunaan waktu kerja yang diberikan dengan baik,
yakni sama sebesar 62,71%. Disamping itu terdapat respon berupa keraguan (N)
karyawan sebanyak 26,27% dan tidak setuju sebanyak 13,28% Hal ini menunjukkan
bahwa sebagian karyawan memiliki kualitas output kerja dan tingkat kehadiran yang
C. Pembahasan
a. Uji Validitas
Pada suatu penelitian, uji validitas memiliki kegunaan sebagai alat atau
instrumen yang mengukur dan menguji variabel (Suliyanto, 2018). Untuk melakukan
penelitian selanjutnya, penulis melakukan percobaan pada beberapa butir kuesioner
untuk menguji tingkat validitas. Penelitian ini menggunakan pearson correlation atau
r hitung yang terdapat pada aplikasi SPSS. Syarat untuk memberikan pernyataan
bahwa butir instrumen kuesioner dikatakan valid ialah korelasi butir soal dengan skor
total harus melebihi 0,3 atau r > 0,3 (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini penulis
mendistribusikan kuesioner kepada seluruh pegawai PT. Indopangan Sentosa dengan
total pertanyaan berjumlah 33 butir. Adapaun kuesioner yang disebarkan terdiri dari 4
variabel, yaitu variabel Motivasi (X1) sebanyak 7 pertanyaan, variabel Kompetensi
SDM (X2) sebanyak 11 pertanyaan, variabel Komitmen Organisasi (Y) sebanyak 9
115
pertanyaan dan variabel Kinerja Karyawan (Z) sebanyak 6 pertanyaan. Hasil
perumusan uji validitas dapat dilihat melalui tabel berikut ini:
Tabel 4. 9
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X1)
Tabel 4. 10
Hasil Uji Validitas Variabel Kompetensi SDM (X2)
116
3. Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi (Y)
Tabel 4. 11
Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi (Y)
Tabel 4. 12
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Z)
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa seluruh butir pertanyaan yang
terdapat pada kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap butir pertanyaan
mempunyai nilai pearson correlation atau r hitung yang lebih dari 0,3 (r > 0,3) dan
juga nilai signifikansi (Sig. 2 tailed) kurang dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan
117
bahwa penelitian dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya karena seluruh variabel yakni
motivasi, kompetensi SDM, komitmen organisasi dan kinerja karyawan lulus uji
validitas.
b. Uji Reliabilitas
Tabel 4. 13
Hasil Uji Reliabilitas Seluruh Variabel
Analisis koefisien korelasi merupakan sebuah alat yang memiliki fungsi untuk
melakukan perhitungan atau pengujian statistika terhadap derajat hubungan linear
pada suatu variabel dengan variabel lainnya (Suliyanto, 2005). Pada penelitian ini,
penulis melakukan analisis koefisien korelasi kepada seluruh variabel yang terdapat
dalam penelitian menggunakan aplikasi SPSS 25 dengan uji koefisien korelasi
(pearson correlation) untuk mengetahui tingkat derajat atau kualitas hubungan yang
ada pada satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk melakukan interpretasi angka
koefisien korelasi dengan lebih baik, maka dapat melalui kriteria pengukuran sebagai
berikut (Jonathan Sarwono, 2012):
119
3. Apabila diperoleh r = -1, hubungan yang terdapat pada variabel terkait
memiliki hubungan kuat yang berlawanan (apabila variabel dependen turun,
maka variabel independen akan naik, serta sebaliknya)
4. Apabila diperoleh r = +1 atau mendekati +1, hal ini menunjukkan adanya
hubungan kuat pada variabel dependen dan variabel indepennya yang
memiliki hubungan searah (jika variabel dependen naik, maka variabel
independen juga naik, sedangkan apabila variabel dependen turun, maka
variabel independen turun juga).
Tabel 4. 14
Kriteria Koefisien Korelasi
Tabel 4. 15
Koefisien Korelasi Antar Variabel
Correlations
Motivasi Kompetensi Komitmen Kinerja
SDM Organisasi Karyawan
Motivasi Pearson Correllation 1 ,-128 ,675** ,592**
Sig. (2 tailed) ,336 ,000 ,000
120
N 59 59 59 59
Kompetensi SDM Pearson Correllation -,128 1 -,041 ,182
Sig. (2 tailed) ,336 ,758 ,167
N 59 59 59 59
Komitmen Organisasi Pearson Correllation ,675** -,041 1 ,679**
Sig. (2 tailed) ,000 ,758 ,000
N 59 59 59 59
Kinerja Karyawan Pearson Correllation ,592** ,182 ,679** 1
Sig. (2 tailed) ,000 ,167 ,000
N 59 59 59 59
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Berdasarkan tabulasi hasil uji korelasi melalui pengujian statistik diatas, dapat
diketahui bahwa bersaran nilai Pearson Correlation 0<r<1 memiliki korelasi positif,
sedangkan -1<r<0 memiliki korelasi negatif. Hasil tersebut memberikan informasi
bahwa terdapat hubungan kuat yang ada diantara variabel secara signifikan dan cukup
kuat.
Hubungan kausal yang terdapat antar variabel terkait jalur sub-struktur I dapat
ditunjukkan pada gambar 4.1 dibawah. Sub-struktur I terdiri atas satu variabel
endogen atau variabel dependen yakni Komitmen Organisasi (Y), serta dua variabel
eksogen atau variabel independen yakni Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2).
Berikut adalah gambaran struktural untuk sub-struktur I:
121
Gambar 4.1
Diagram Jalur Variabel Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2) Terhadap
Komitmen Organisasi (Y)
ρ𝑦𝑥
Motivasi
Komitmen Organisasi
(X1)
(Y)
Kompetensi SDM
(X2) ρ𝑦𝑥
Y1 = ρ + py +
Keterangan:
122
1. Uji Koefisiensi Determinasi (
Tabel 4. 16
Sub-Struktur I
Model Summary Antara Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2) Terhadap
Komitmen Organisasi (Y)
Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
1 0,67 0,457 0,438 4,02013
a. Predictors: (Constant), Kompetensi SDM, Motivasi
Sumber: Data yang diolah, 2021
Berdasarkan table 4.17 diatas dapat dirumuskan analisis jalur struktur I melalui
nilai koefisien determinasi ( ) sebesar 0,457 atau 45,7%. Nilai adjusted R square
sejumlah 45,7% memberikan petunjuk bahwa pengaruh Motivasi (X1) dan
Kompetensi SDM (X2) terhadap Komitmen Organisasi (Y) ialah sebesar 45,7%.
Sedangkan sisa lainnya sebanyak 0,543 atau 54,3% (1-0,457) merupakan
kemungkinan atau peluang yang berada pada faktor-faktor lain diluar variabel X1 dan
X2 yang juga mempunyai pengaruh atas variabel Komitmen Organisasi (Y).
Tabel 4. 17
Sub-Struktur I
Uji F (ANOVA) Antara Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2) Terhadap
Komitmen Organisasi (Y)
ANOV
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
123
1 Regression 762,959 2 381,480 23,604 0,00
Residual 905,041 56 16,161
Total 1668,000 58
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
b. Predictors: (Constant), Kompetensi SDM, Motivasi
Sumber: Data yang diolah, 2021
Berdasarkan perhitungan uji signifikansi simultan atau uji statistik F diatas dapat
dirumuskan uji keseluruhan atau uji F sub-struktur I, yaitu F hitung = 23,604. Dimana
F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel = 2,77 (diperoleh melalui
perhitungan df1 = k-1 = 4-1 = 3, df2 = n-k = 59-4 = 55) pada α = 0,05.
Tabel 4. 18
Sub-Struktur I
Coefficients Antara Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2) Terhadap
Komitmen Organisasi (Y)
Coefficient
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
B Std. Error Coefficients
Beta
1 (Constant) 4,976 5,471 ,910 ,367
Motivasi 1,073 ,156 ,681 6,858 ,000
Kompetensi ,039 ,085 ,046 ,462 ,646
SDM
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Data yang diolah, 2021
struktur I, dapat diperoleh informasi bahwa koefisien jalur variabel Motivasi (X1)
ialah signifikan, sedangkan untuk variabel Kompetensi SDM (X2) tidak signifikan
124
dengan nilai α = 0,05, dimana nilai t hitung yang diperoleh darIvariabel x1 lebih
besar dibandingkan nilai t tabel yaitu 1,67 (perhitungan t tabel melalui rumus n-k
Tabel 4. 19
Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur I Pengaruh Motivasi
(X1) dan Kompetensi SDM (X2) Terhadap Komitmen Organisasi (Y)
jalurnya:
125
Gambar 4. 2
Hasil Diagram Jalur Sub-Struktur I
= 0,324
ρ𝑦𝑥 = 0,681
Motivasi
Komitmen Organisasi
(X1)
(Y)
Kompetensi SDM
ρ𝑦𝑥 = 0,046
(X2)
126
Gambar 4. 3
Diagram Jalur Variabel Motivasi (X1) Kompetensi SDM (X2) dan
Komitmen Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Motivasi ρ𝑧𝑥
(X1)
ρ𝑧𝑦 Kinerja Karyawan
Komitmen Organisasi
(Y) (Z)
Kompetensi SDM
ρ𝑧𝑥
(X2)
Z=ρ +ρ +ρ +
Keterangan:
ρ = Koefisien jalur antara Kompetensi SDM (X2) dengan Kinerja Karyawan (Z)
127
1. Uji Koefisiensi Determinasi (
Tabel 4. 20
Sub-Struktur II
Model Summary Antara Motivasi (X1) Kompetensi SDM (X2) dan Komitmen
Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Model Summary
Model R R Square Adjusted Std. Error of
R Square the Estimate
1 0,74 ,550 ,526 2,21070
a. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi, Kompetensi SDM
Sumber: Data yang diolah, 2021
Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dirumuskan analisis jalur struktur II melalui
nilai koefisien determinasi ( ) sebesar 0,550 atau 55%. Nilai adjusted R square
sejumlah 55% memberikan petunjuk bahwa pengaruh Motivasi (X1), Kompetensi
SDM (X2) dan Komitmen Organisasi (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) ialah
sebesar 55%. Sedangkan sisa lainnya sebanyak 0,45 atau 45% (1-0,55) merupakan
kemungkinan atau peluang yang berada pada faktor-faktor lain diluar variabel X1, X2
dan Y yang juga mempunyai pengaruh atas variabel Kinerja Karyawan (Z).
Tabel 4. 21
Sub-Struktur II
Uji F (ANOVA) Antara Motivasi (X1) Kompetensi SDM (X2) dan Komitmen
Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z)
ANOV
128
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
1 Regression 328,832 3 109,611 22,428 0,00
Residual 268,795 55 4,887
Total 597,627 58
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Komitmen Organisasi, Motivasi, Kompetensi SDM
Berdasarkan perhitungan uji signifikansi simultan atau uji statistik F diatas dapat
dirumuskan uji keseluruhan atau uji F sub-struktur II, yaitu F hitung = 22,428.
Dimana F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel = 2,77 (diperoleh melalui
perhitungan df1 = k-1 = 4-1 = 3, df2 = n-k = 59-4 = 55) pada α = 0,05.
Tabel 4. 22
Sub-Struktur II
Coefficients Antara Antara Motivasi (X1) Kompetensi SDM (X2) dan Komitmen
Organisasi (Y) Terhadap Kinerja Karyawan (Z)
Coefficient
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
B Std. Error Coefficients
Beta
1 (Constant) -,220 3,031 -,073 ,942
Motivasi ,273 ,117 ,290 2,344 ,023
Kompetensi ,122 ,047 ,239 2,620 ,011
SDM
Komitmen ,295 ,073 ,439 4,018 ,000
Organisasi
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Tabel 4. 23
Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur II Pengaruh Motivasi
(X1) Kompetensi SDM (X2) dan Komitmen Organisasi (Y) Terhadap Kinerja
Karyawan (Z)
130
Gambar 4. 4
Hasil Diagram Jalur Sub-Struktur II
(X1)
Komitmen Organisasi ρ𝑧𝑦 = , 58 Kinerja Karyawan
(Y) (Z)
Kompetensi SDM
ρ𝑧𝑥 = 0,239
(X2)
Tabel 4. 24
Rekapitulasi Perhitungan Koefisien Jalur Sub-Struktur I dan Sub-Struktur II
131
Gambar 4. 5
Hasil Diagram Jalur
= 0324
Motivasi
= 0,258
0,290
(X1) 0,681
, 58 Kinerja Karyawan
Komitmen Organisasi
(Y) (Z)
0,046
Kompetensi SDM 0,239
(X2)
4. Pengujian Hipotesis
Berdasarkan pembuatan analisis jalur yang telah dilakukan sebelumnya pada sub-
struktur I dan sub struktur II, maka dapat dilakukan pengujian hipotesis untuk
mengetahui pengaruh yang terdapat antara variabel satu dengan variabel lainnya pada
kedua sub-struktur, yaitu sebagai berikut:
a. Sub Struktur I
1. Pengaruh Motivasi (X1) terhadap Komitmen Organisasi (Y) (Parsial)
: 0,05 ≤ Sig
132
: 0,05 ≥ Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≤ 0,05 (0,000 <
0,05) dan t hitung > t tabel (6,858 > 1,67). Sehingga dapat diketahui bahwa Motivasi
(X1) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Komitmen
Organisasi (Y). Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Purnama (2016) atas studi pada karyawan Bank BRI cabang Kawi
Malang, serta Suherman, dkk (2017) atas studi pada Pegawai Pusat Pendidikan
Kelautan dan Perikanan yang menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap Komitmen Organisasi.
: 0,05 ≤ Sig
: 0,05 Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≥ 0,05 (0,646 >
0,05) dan t hitung < t tabel (0,462 > 1,67). Sehingga dapat diketahui bahwa
Kompetensi SDM (X2) tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap Komitmen
Organisasi (Y). Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Yamali (2018) atas studi pada Construction Services Company di
Provinsi Jambi, serta Darmawa, dkk (2019) atas studi pada Village Governments In
East Nusa Tenggara Province yang menyatakan bahwa kompetensi mempunyai
pengaruh tidak signifikan terhadap komitmen organisasi.
133
3. Pengaruh Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2) terhadap Komitmen
Organisasi (Y) (Simultan)
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8 diatas secara simultan (diagram
ANOVA), diperoleh tingkat signifikansi variabel Motivasi (X1) dan Kompetensi
SDM (X2) terhadap Komitmen Organisasi (Y) sebesar 0,000 dan F hitung sebesar
23,604. Perbandingannya yaitu sebagai berikut:
: 0,05 ≤ Sig
: 0,05 ≥ Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≤ 0,05 (0,000 <
0,05) Sehingga dapat diketahui bahwa Motivasi (X1) dan Kompetensi SDM (X2)
mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Komitmen Organisasi (Y). Hasil
penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anwar dan
Muhammad Havidz Aima (2020) atas studi pada PBC Audit Functional Officer at
Ministry of Finance of the Republic of Indonesia yang menyatakan bahwa
kompetensi SDM dan motivasi mempunyai pengaruh simultan terhadap komitmen
organisasi.
b. Sub Struktur II
: 0,05 ≤ Sig
134
: 0,05 ≥ Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≤ 0,05 (0,023 <
0,05) dan t hitung > t tabel (2,344 > 1,67). Sehingga dapat diketahui bahwa Motivasi
(X1) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja Karyawan
(Z). Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Coenraad (2016) atas studi pada kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Ma’ruf
Ummul Chair (2020) atas studi pada karyawan PT. Nirha Jaya Tehnik yang
menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
: 0,05 ≤ Sig
: 0,05 ≥ Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≤ 0,05 (0,011 < 0,05)
dan t hitung > t tabel (2,620 > 1,67). Sehingga dapat diketahui bahwa Kompetensi
SDM (X2 mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja
Karyawan (Z). Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Renyut (2017) atas studi pada karyawan di Maluku Governor's Office
dan Susbiani, dkk (2020) atas studi pada Peserta Diklat PIM Bondowoso yang
menyatakan bahwa kompetensi mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif
terhadap kinerja karyawan.
135
3. Pengaruh Komitmen Organisasi (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z)
: 0,05 ≤ Sig
: 0,05 ≥ Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≤ 0,05 (0,000 < 0,05)
dan t hitung > t tabel (4,018 > 1,67). Sehingga dapat diketahui bahwa Komitmen
Organisasi (Y) mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Kinerja
Karyawan (Z). Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Cahyani (2020) atas studi pada PDAM Salatiga dan Ranty Sapitri
(2016) atas studi pada PLN Pekanbaru yang menyatakan bahwa komitmen organisasi
mempunyai pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.8 diatas secara simultan (diagram
ANOVA), diperoleh tingkat signifikansi variabel Motivasi (X1), Kompetensi SDM
(X2) dan Komitmen Organisasi (Y) terhadap Kinerja Karyawan (Z) sebesar 0,000
dan F hitung sebesar 22,428. Perbandingannya yaitu sebagai berikut:
: 0,05 ≤ Sig
136
: 0,05 ≥ Sig
Hal ini menunjukkan bahwa diterima, disebabkan oleh Sig ≤ 0,05 (0,000 <
0,05) Sehingga dapat diketahui bahwa Motivasi (X1), Kompetensi SDM (X2) dan
Komitmen Organisasi (Y) mempunyai pengaruh secara simultan terhadap Kinerja
Karyawan (Z). Hasil penelitian ini relevan dengan penelitian terdahulu yang
dilakukan oleh Susanto dan Sukoco (2019) atas studi pada Pegawai di Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Lubuklinggau, serta Kaunang (2020) atas
studi pada Work Unit Government Development in Minahasa Regency yang
menyatakan bahwa motivasi, kompetensi dan komitmen organisasi mempunyai
pengaruh simultan terhadap kinerja karyawan.
5. Uji Sobel
Uji sobel atau sobel test pada suatu penelitian memiliki kegunaan untuk mencari
tahu pengaruh tidak langsung yang terdapat pada variabel eksogen dengan variabel
mediasi melalui perhitungan nilai t pada koefisien terkait, dimana apabila nilai t
hitung > t tabel dapat ditunjukkan adanya pengaruh mediasi (Herlina, 2018). Asumsi
pada sobel test membutuhkan sampel yang cukup besar, sedangkan jika sampel yang
didapatkan kecil, uji sobel yang dilakukan dapat menjadi kurang konservatif (Ghozali
2016). Berikut adalah uji sobel yang dilakukan pada variabel terkait penelitian ini:
s =√
137
Keterangan: x1 = 0,273, y = 0,295, Sx1 = 0,117 , Sy = 0,073
s =√ , 5 , , , , , =
s = 0,0408
, ,
t= = = 1,974, dengan t tabel 1,67
,
Berdasarkan perumusan uji sobel diatas, dapat diperoleh nilai t hitung sebesar 1,974.
Nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan oleh t tabel dengan tingkat
signifikansi 0,05 yaitu 1,67. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh mediasi
pada variabel Komitmen Organisasi (Y) dalam memediasi hubungan variabel
Motivasi (X1) terhadap Kinerja Karyawan (Z). Sedangkan jika dibandingkan dengan
pengaruh langsung sebesar 0,290, pengaruh tidak langsung (mediasi) masih lebih
besar. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung antara
motivasi terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasi secara signifikan.
s =√
138
s =√ , 5 , , , , ,
s = 0,0168
, ,
t= = = 2,142, dengan t tabel 1,67
,
Berdasarkan perumusan uji sobel diatas, dapat diperoleh nilai t hitung sebesar
2,142. Nilai t hitung yang diperoleh lebih besar dibandingkan oleh t tabel dengan
tingkat signifikansi 0,05 yaitu 1,67. Hal ini menjelaskan bahwa terdapat pengaruh
mediasi pada variabel Komitmen Organisasi (Y) dalam memediasi hubungan variabel
Kompetensi SDM (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Z). Sedangkan jika
dibandingkan dengan pengaruh langsung sebesar 0,239, pengaruh tidak langsung
(mediasi) masih lebih besar. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tidak
langsung antara kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan melalui komitmen
organisasi secara signifikan.
139
BAB V
A. Simpulan
140
B. Saran
1. Bagi PT. Indopangan Sentosa
a. Terkait motivasi memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi pada
karyawan PT. Indopangan Sentosa, manajer perlu memperhatikan
berbagai aspek motivasi yang dapat mempengaruhi komitmen, seperti
kebutuhan karyawan untuk melakukan aktualisasi diri dan mendapatkan
penghargaan agar karyawan merasa memiliki ikatan dengan perusahaan.
b. Terkait kompetensi sdm tidak memiliki pengaruh terhadap komitmen
organisasi, peningkatan kompetensi sdm pada karyawan PT. Indopangan
Sentosa tidak akan berdampak pada komitmen organisasi.
c. Terkait motivasi dan kompetensi sdm memiliki pengaruh simultan
terhadap komitmen organisasi pada karyawan PT. Indopangan Sentosa,
manajer perlu memperhatikan aspek motivasi seperti dorongan dan
stimulus karyawan dalam melaksanakan pekerjaan diiringi dengan
kompetensi berupa pemahaman atau keterampilan karyawan dengan baik
agar karyawan memiliki komitmen pada perusahaan.
d. Terkait motivasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pada karyawan PT.
Indopangan Sentosa, manajer perlu memperhatikan berbagai aspek
motivasi yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan, seperti stimulus
untuk menyelesaikan target atau beban kerja dengan baik dan meraih
output kerja yang maksimal.
e. Terkait kompetensi sdm memiliki pengaruh terhadap kinerja pada
karyawan PT. Indopangan Sentosa, manajer perlu memperhatikan
berbagai aspek kompetensi sdm yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan, seperti kemampuan karyawan dalam pengelolaan informasi,
141
pengendalian emosi dalam melaksanakan pekerjaan, serta pemahaman
atas tugas yang diberikan.
f. Terkait komitmen organisasi memiliki pengaruh terhadap kinerja pada
karyawan PT. Indopangan Sentosa, manajer perlu memperhatikan
berbagai aspek komitmen organisasi yang dapat mempengaruhi kinerja
karyawan, seperti menanamkan rasa kepemilikan dan ikatan emosional
pada karyawan atas perusahaan, serta mengajak karyawan untuk
mempererat dan membina hubungan kerja.
g. Terkait motivasi, kompetensi sdm dan komitmen organisasi memiliki
pengaruh simultan terhadap kinerja pada karyawan PT. Indopangan
Sentosa, manajer perlu memperhatikan sinergitas aspek-aspek yang harus
dimiliki karyawan, yaitu stimulus tinggi dalam melaksanakan pekerjaan
dengan keterampilan dan kemampuan optimal, melalui rasa menetap dan
mengikatkan diri pada perusahaan agar kinerja yang dihasilkan
memperoleh kualitas yang maksimal.
2. Bagi Akademisi
Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan, pihak akademisi
dapat memperdalam dan memperluas ilmu pengetahuan dan kepustakaan
terkait bidang sumber daya manusia (SDM) untuk menunjang penelitian
selanjutnya, agar sistem manajemen sumber daya manusia mengalami
perkembangan dan kemajuan.
143
Daftar Pustaka
Adam, Fikri, and Jeny Kamase. 2019. ―The Effect Competence and Motivation to
Satisfaction and Performance.‖ International Journal of Scientific and
Technology Research 8(3): 132–40.
Adam, Muhammad Irham, Abadi Sanosra, and Arik Susbiani. 2020. ―Pengaruh
Pendidikan Dan Pelatihan Serta Kompetensi Terhadap Komitmen Organisasi
Dan Kinerja Pegawai.‖ Jurnal Sains Manajemen dan Bisnis Indonesia 10(1):
109–23.
Akdon, Riduwan. 2007. Rumus Dan Data Dalam Aplikasi Statistika. Bandung:
Alfabeta.
Anwar, Khoirul, and Muhammad Havidz Aima. 2020. ―The Effect of Competence
and Motivation on Organizational Commitments and Its Implications on
144
Employee Performance.‖ Dinasti International Journal of Education
Management And Social Science 1(2): 183–96.
———. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Ayu Yuliantini, Putu, Ida Bagus Putra Astika, and Dewa Nyoman Badera. 2017.
―Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Motivasi Dan Lingkungan Kerja
Pada Komitmen Organisasi Dan Implikasinya Pada Kinerja Pengurus Barang
Pemerintah Kabupaten Tabanan.‖ E-Jurnal Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana 10: 3697.
Bahri, Djamarah Syaiful. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Bungin, Burhan. 2010. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Darmawa, Wayan, Ida Aju Brahmasari, and Ida Ayu Brahma Ratih. 2019. ―The
Effect Of Transformational Leadership, Organizational Culture, Competence,
145
And Self-Efficacy On Organizational Commitments, Ambidexterity
Organizational And Performance Of Village Governments In East Nusa
Tenggara Province.‖ Archives of Business Research 7(3): 224–43.
Fatoki, Olawale Olufunso. 2011. ―The Impact of Human, Social and Financial
Capital on the Performance of Small and Medium-Sized Enterprises (SMEs) in
South Africa.‖ J Soc Sci 29: 193–204.
French, Raven and. 1959. The Bases for Social Power. Zandler. Group dinamics.
———. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update
PLS Regresi. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
———. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS 23 (Edisi
8). Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Hakim, Abdul. 2006. ―Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan
146
Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah.‖ JRBI 2: 165–80.
Halim, Abdul. 2015. Auditing (Dasar-Dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi keli.
Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Hasibuan, Malayu Sp. 2012. Manajemen SDM. Edisi Revi. Jakarta: Bumi Aksara.
Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia Edisi Revisi. Yogyakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Kaunang, Yudith Pius Stevan. 2020. ―The Influence of Competence, Motivation and
Organizational Commitment To the Performance of Financial Management of
Work Unit Government Development in Minahasa Regency.‖ Accountability 9.
147
Ma’ruf Ummul Chair. 2020. ―Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada Pt. Nirha Jaya Tehnik Makassar.‖ Jurnal Brand 2(1): 99–108.
Murgianto, Murgianto, Siti Sulasmi, and Suhermin Suhermin. 2016. ―The Effects of
Commitment, Competence, Work Satisfaction on Motivation, and Performance
of Employees.‖ International Journal of Advanced Research 3: 378–96.
http://www.journalijar.com.
Nafukho, Fredrick Muyia. 2010. ―Human Capital Theory: Implication for Human
Resource Development.‖ Human Resource Development International 7.
148
Nahapiet, Janine. 1998. ―Social Capital, Intellectual Capital and The Organizational
Advantage.‖ Academy of Management Review 23 (2): 242–66.
Rai, I Gusti Agung. 2008. Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep Praktik Studi
Kasus. Jakarta: Salemba Empat.
Reiser, R.A. 2007. Trends and Issues in Instructional Design and Technology (2nd
Ed). Upper Saddle River: Pearson Merril Prentice-Hall.
149
Renyut, Bernard, H. Basri Modding, Jobhar Bima, and St Sukmawati. 2017. ―The
Effect of Organizational Commitment, Competence on Job Satisfaction and
Employees Performance in Maluku Governor’s Office.‖ 19(11): 18–29.
Rivai, Veithzal. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari
Teori Ke Praktik. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
———. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke
Praktik. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Robbins, P. Stephen. 2003. Perilaku Organisasi. Edisi Semb. ed. Dr. Hadyana
Pujaatmaka. Jakarta: Erlangga.
Robert, Mathis. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Sandjojo, Nidjo. 2014. Metode Analisis Jalur Dan Aplikasinya. Jakarta: Fakultas
Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional ―Veteran‖ Jakarta.
Sarwono, J. 2007. Analisis Jalur Untuk Riset Bisnis Dengan SPSS. Yogyakarta:
ANDI.
Siagian, S.P. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, Sondang. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
———. 2018. Metode Penelitian Bisnis Untuk Skripsi, Tesis, & Disertasi.
Yogyakarta: Andi Offset.
Susanto, Yohanes, and Sukoco. 2019. ―Pengaruh Kompetensi, Komitmen Kerja Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kota Lubuklinggau.‖ Jurnal Media Ekonomi 24(2): 1–17.
Sutrisno, Edi. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi pert. ed. Kencana
Prenada Media Group. Jakarta.
Warsito, Bambang. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Surya Pena
Gemilang.
———. 2013. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Wirawan. 2012. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat.
Yulianie. 2003. ―Rasa Percaya, Komitmen Organisasi, Dan Rasa Berdaya Tim
(Empowered Team) Pada Karyawati Instansi Pemerintah Di Surabaya.‖
Indonesian Psychological Journal 18: 255–73.
153
LAMPIRAN
154
KUESIONER PENELITIAN
A. Identitas Responden
Nama/Inisial :
Usia : (tahun)
B. Petunjuk Pengisian
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
N : Netral/Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
155
1. Motivasi (X1)
No. Pertanyaan STS TS N S SS
1. Pekerjaan yang saya laksanakan telah memenuhi standar kinerja
yang ditetapkan perusahaan
2. Ambisi yang terdapat dalam diri saya dapat meningkatkan
kemampuan diri sendiri
3. Saya telah memperoleh prestasi dalam pekerjaan yang saya
laksanakan
4. Saya memiliki rasa bertanggung jawab untuk membantu rekan
kerja saya
5. Saya ingin memiliki pengaruh agar orang lain mengikuti cara saya
dalam melaksanakan sesuatu
6. Saya memiliki kemauan untuk memberikan dorongan kepada
rekan kerja
7. Hubungan kerja harmonis dengan rekan kerja dapat saya bangun
dengan baik
156
4. Saya selalu berusaha untuk menerapkan profesionalitas dalam
menjalankan pekerjaan
5. Saya mampu untuk mengelola informasi diiringi dengan inisiatif
yang muncul dalam diri sendiri
6. Saya memiliki kepercayaan diri dalam melaksanakan pekerjaan
7. Saya mampu untuk beradaptasi dengan baik dengan lingkungan
pekerjaan
8. Saya mampu untuk mengendalikan emosi kepada orang lain
9. Tugas yang diberikan oleh atasan saya kepada saya dapat saya
pahami dengan baik
10. Saya dapat memberikan arahan yang baik kepada bawahan saya
11. Saya memiliki karakter kepemimpinan dalam tim
157
pertimbangan dan pengorbanan diri sendiri
8. Saya memiliki kebutuhan untuk tinggal atau menetap pada
perusahaan
9. Saya memahami bahwa terdapat risiko atau konsekuensi negatif
yang akan saya hadapi apabila saya meninggalkan perusahaan
No. M1 M2 M3 M4 M5 M6 M7
1 4 4 4 4 4 4 4
2 4 4 4 4 4 4 4
158
3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 5
5 4 4 4 4 3 4 4
6 4 4 4 2 4 4 4
7 4 4 4 4 4 4 4
8 4 4 5 4 4 4 4
9 3 4 4 4 4 4 4
10 3 5 4 4 4 4 4
11 4 5 5 5 4 4 3
12 4 4 4 4 4 3 4
13 4 4 4 3 4 4 4
14 4 4 4 5 4 4 4
15 4 4 5 5 4 4 4
16 4 4 4 4 4 4 4
17 4 4 4 4 4 5 4
18 4 4 4 3 4 4 4
19 4 3 4 3 4 3 3
20 2 4 4 2 4 2 4
21 3 3 3 4 4 4 3
22 5 4 5 4 4 4 4
23 4 4 5 3 4 3 4
24 5 3 4 4 4 4 3
25 4 3 5 3 4 3 3
26 4 5 4 4 4 4 5
27 4 3 4 3 4 3 3
159
28 2 4 4 2 4 2 4
29 3 3 3 4 4 4 3
30 3 2 3 3 4 4 3
31 2 2 4 2 3 4 3
32 4 4 4 4 2 4 4
33 3 3 3 4 2 4 4
34 4 2 3 4 4 4 4
35 4 2 4 4 3 3 4
36 4 4 4 4 3 3 4
37 4 4 4 4 2 2 3
38 2 4 2 4 2 2 4
39 4 4 4 3 3 3 4
40 4 2 3 2 3 4 2
41 2 4 4 4 4 4 4
42 3 2 2 4 3 4 4
43 2 4 2 3 3 3 4
44 4 3 4 2 3 2 4
45 3 4 3 4 2 3 2
46 2 2 3 2 4 3 2
47 2 3 4 2 3 4 4
48 2 4 2 2 4 4 4
49 2 4 3 2 2 2 2
50 2 3 3 3 3 4 4
51 2 3 2 4 3 4 3
52 4 3 4 4 4 3 3
160
53 2 2 3 2 2 3 3
54 2 3 3 4 2 3 3
55 3 4 4 4 4 4 4
56 3 4 3 4 3 4 3
57 4 3 3 3 3 3 3
58 3 3 3 3 3 4 4
59 4 3 3 4 3 4 4
No. KS1 KS2 KS3 KS4 KS5 KS6 KS7 KS8 KS9 KS10 KS11
1 4 4 4 2 3 4 4 4 4 2 4
2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 2 2
3 4 4 4 2 2 2 2 2 4 2 2
4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
6 4 3 3 3 2 2 2 2 4 2 2
7 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2
8 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2
9 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4
10 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2
11 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 2
12 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
13 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4
161
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
15 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5
16 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
18 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
19 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
21 5 4 4 4 4 4 4 4 5 2 3
22 4 3 4 5 4 3 4 3 4 2 5
23 4 4 3 4 3 4 4 4 4 5 5
24 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4
25 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
26 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3
27 4 4 4 2 4 2 4 2 4 2 2
28 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4
29 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4
30 3 4 4 2 4 4 3 3 3 4 4
31 4 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4
32 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
33 4 2 2 4 4 4 2 3 4 2 4
34 2 4 2 3 2 2 4 2 2 4 4
35 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3
36 4 2 3 2 2 3 4 4 4 2 3
37 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4
38 4 3 4 2 4 2 2 3 4 2 4
162
39 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 3
40 3 2 3 4 2 2 3 3 3 4 2
41 4 4 4 4 4 2 3 2 4 3 4
42 5 5 4 2 4 5 5 5 4 2 4
43 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5
44 3 5 3 4 5 5 3 3 3 4 5
45 5 2 4 3 4 4 4 4 5 4 4
46 5 3 5 5 2 4 5 2 5 3 2
47 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 2
48 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
49 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4
50 4 2 5 3 3 5 5 5 2 3 2
51 3 4 2 3 4 4 2 4 3 3 4
52 5 2 2 2 2 4 3 3 3 3 4
53 5 3 5 4 5 5 5 5 5 3 5
54 4 3 3 4 2 5 5 5 5 2 2
55 5 4 4 4 4 3 2 3 4 3 4
56 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
57 5 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4
58 4 5 4 4 4 5 2 3 4 3 4
59 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4
No. KO1 KO2 KO3 KO4 KO5 KO6 KO7 KO8 KO9
1 5 5 5 5 5 5 5 4 3
163
2 4 4 4 3 3 3 4 4 5
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 3 3 3 4 3 4 5
6 4 4 4 4 4 4 4 4 5
7 5 4 4 5 5 4 5 5 4
8 5 5 5 5 5 5 5 4 4
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 4 4 4 4 4 4 4 5 4
11 5 4 4 5 5 5 5 4 4
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 4 5 3 4 4 4 4 5 3
14 5 4 4 4 4 4 4 5 5
15 5 4 3 4 4 3 4 4 5
16 4 4 4 4 3 4 4 4 5
17 4 3 5 2 5 2 4 3 3
18 4 4 3 4 3 4 4 4 4
19 4 4 3 4 3 4 4 4 5
20 4 4 5 4 4 4 4 4 4
21 3 4 4 4 4 4 4 5 4
22 4 5 3 5 5 5 4 3 5
23 4 3 3 5 5 3 5 3 5
24 5 4 4 4 4 4 4 4 5
25 3 5 4 5 5 3 5 3 3
26 5 5 4 4 4 5 3 5 3
164
27 4 4 4 4 4 4 5 5 5
28 4 3 4 4 3 4 4 5 4
29 4 4 4 3 4 4 4 5 5
30 3 4 4 4 3 3 4 3 4
31 3 4 4 2 3 2 4 2 2
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4
33 4 3 3 4 4 4 3 4 4
34 3 4 2 3 3 4 4 4 3
35 3 3 4 4 4 4 3 4 4
36 3 4 3 4 2 4 4 4 4
37 3 3 2 4 4 4 3 4 4
38 3 3 3 2 3 4 3 4 2
39 3 3 2 2 3 2 3 2 2
40 4 3 3 2 4 4 3 4 2
41 3 4 4 3 3 2 4 2 3
42 2 1 4 3 3 3 1 3 3
43 3 4 2 2 3 3 4 3 2
44 3 4 2 4 3 2 4 2 4
45 2 2 3 3 4 4 2 4 3
46 2 2 2 4 3 2 2 2 4
47 2 3 3 3 2 3 3 3 3
48 2 3 3 2 2 3 3 3 2
49 2 3 3 3 3 4 3 4 3
50 2 2 4 4 4 4 2 4 4
51 4 3 3 2 4 2 3 2 2
165
52 4 4 4 3 3 4 4 4 3
53 4 4 3 4 3 2 4 2 4
54 3 4 3 2 3 4 4 4 2
55 4 4 3 2 4 3 4 3 2
56 3 3 4 4 4 4 3 4 4
57 3 4 4 3 4 4 4 4 3
58 3 3 4 4 3 3 3 3 4
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4
166
15 4 3 4 4 4 4
16 5 5 5 5 3 5
17 4 4 4 4 4 5
18 4 4 4 4 4 4
19 4 4 4 4 4 4
20 4 4 4 4 4 4
21 4 4 5 5 5 4
22 4 4 4 4 4 4
23 4 3 4 4 4 4
24 4 4 5 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4
26 3 3 4 3 4 4
27 3 3 3 3 4 4
28 4 4 4 4 4 4
29 2 3 4 2 4 4
30 3 3 3 4 4 4
31 4 2 4 2 4 2
32 4 4 4 4 4 4
33 4 3 4 4 3 3
34 4 2 4 4 3 3
35 3 2 4 4 4 3
36 4 3 4 4 4 4
37 2 4 4 4 2 3
38 2 3 2 2 4 2
39 3 3 3 4 4 3
167
40 3 2 2 3 4 4
41 4 4 4 2 3 2
42 4 2 4 2 2 3
43 3 2 4 3 2 3
44 3 4 2 2 3 3
45 4 3 4 4 3 2
46 2 3 2 4 2 2
47 3 3 3 3 3 2
48 3 3 3 3 3 3
49 4 3 3 4 4 4
50 3 3 3 3 3 3
51 2 3 4 4 2 4
52 2 2 2 4 3 3
53 2 4 2 3 4 2
54 3 4 2 2 2 3
55 4 4 4 3 2 3
56 3 4 4 4 4 4
57 4 3 3 3 3 4
58 3 3 4 4 2 3
59 4 4 4 4 4 4
168