You are on page 1of 83

SKRIPSI

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TENTANG PENDIDIKAN


PROFESI AKUNTANSI (PPAk)
(Studi Empiris pada Universitas Islam Negeri dan Universitas Indonesia)

Oleh:
Azharul Fikri
NIM: 105082002699

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1430 H/ 2010 M

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I.

IDENTITAS PRIBADI
1. Nama

: Azharul Fikri

2. Tempat & Tanggal Lahir

: Jakarta, 27 November 1987

3. Alamat

: Perum. Modern Hill Blok G2/25


Pondok Cabe, Tangerang

4. Telepon

: 085718744747

II. PENDIDIKAN FORMAL


1. SDN 05 Pagi Kedoya Utara Jakarta Barat

1994 1999

2. SMPN 1 Cikarang Barat

1999 2002

3. SMU Al-Muslim Bekasi

2002 2005

4. Strata 1 Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi

2005 2010

III. PENGALAMAN ORGANISASI


1. Staff Devisi Kesorga BEM FEIS

2006 - 2007

2. Kord. Keamanan Propesa 2006

2006

3. Kord. Acara Propesa 2007

2007

4. Kord.Lab.Musik RIAK

2007 2008

IV. LATAR BELAKANG KELUARGA


1. Ayah

: Akmal Towe

2. Ibu

: Helda Nuriati

3. Alamat

: Perum Modern Hill Blok G2/25, Pondok Cabe, Tangerang

4. Telepon

: 085718744747

5. Anak ke dari : 1 dari 2 bersaudara

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine whether an accounting student
State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas
Indonesia (UI) has a positive perception of the Accounting Profession Education
(PPAk). And if there is a difference of perception between accounting students
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas
Indonesia (UI) of the Education Professional Accounting (PPAk). Object in this
research is an accounting student Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI). Indicators used in this
study is of interest to follow PPAk, high motivation, career motivation, and
economic motivation.
The number of samples is sent 140 questionnaires to 70 students Universitas
Islam Negeri (UIN) and 70 students at the University of Indonesia (UI). Sampling
methods using simple random sampling method of sampling, while the method of
data analysis using simple regression analysis method and simple independent ttest.
The results of this study indicate that accounting students Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta and Universitas Indonesia (UI) has a
perception that the Education Professional Accounting (PPAk) competence and
professionalism of resources more qualified accountants. And also students who
think that higher career is more important to be able to encourage students to
follow PPAk order to achieve a higher position in the job, the opportunity to
develop a better, require less time to promote and gain recognition for
accomplishments achieved. And in supporting jobs and a career in economics.
Keywords: Perceptions, Interests follow PPAk, Quality Motivation, Career
Motivation, Motivation Economics, Education Professional Accounting (PPAk)

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah mahasiswa akuntansi


Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia (UI) memiliki persepsi positif tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Dan apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Objek dalam
penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah minat mengikuti PPAk, motivasi kualitas, motivasi
karir, dan motivasi ekonomi.
Jumlah sampel yang dikirimkan adalah 140 kuesioner kepada 70 mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) dan 70 mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Metode pengambilan sampel menggunakan metode sampel simple random
sampling, sedangkan metode analisis data menggunakan metode analisis regresi
sederhana dan independent simple t-test.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)
telah memiliki persepsi bahwa dengan Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
kompetensi dan profesionalisme sumber daya akuntan lebih berkualitas. Dan juga
mahasiswa beranggapan bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting sehingga
mampu mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai
kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya, memperoleh kesempatan
berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit waktu untuk
dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang diraih. Serta dalam
penunjang berkarir dalam pekerjaan dan ekonomi.

Kata Kunci: Persepsi , Minat mengikuti PPAk, Motivasi Kualitas, Motivasi Karir,
Motivasi Ekonomi, Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul
Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk) (Studi Empiris pada

Universitas Islam Negeri dan Universitas

Indonesia). Penyusuanan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian


syarat - syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa syukur atas rahmat dan
karunia Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini serta tak
lupa penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1. Keluargaku, Ayah dan Mama atas setiap helaan kasih sayangnya, semua
perhatian dan dukungannya, dan adikku tercinta.
2. Bpk Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
3. Bpk Prof. Dr. Azzam Jassin, MBA selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu, memberikan arahan dan bimbingan.
4. Ibu Yusro Rahmah, SE., Ak., MSi selaku pembimbing II yang telah
memberikan arahan dan bimbingan dengan bersedia meluangkan waktunya.
5. Bpk Afif Sulfa., SE., Ak., MSi selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.
6. Ibu Yessi Fitri, SE., Ak., Msi selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidatullah Jakarta.

7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah


mencurahkan dan mengamalkan ilmunya, serta Karyawan Universitas Islam
Negeri yang telah memberikan bantunnya kepada penulis.
8. Tim inti, Ryan G1, Pandir, Lyon, Irfan, Samsul MC, dan Andrew yang selalu
mensupport dalam segala hal.
9. Brader Dakosta, Amung, Buchenk, Adiet, Besher, Japra, Linglung, Syarif,
Komeng, dan semuanya (mav ga bs semua).
10. Teman yg mensupport dan membantu penyelesaian skripsi ini, dan juga waktu
hura2..hee : Ribut, Opunk, Penjol, Polo, Baha ,ai neng, iin, rika, semuanya
dah...
11. Seluruh teman akuntansi C 2005 dan teman seperjuangan baik kompre dan
skripsi, thanks sob!.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih banyak


kekurangan. Dengan kerendahan hati, penulis meminta maaf dan mengharapkan
kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan penulis. Semoga hasil dari
skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi penulis maupun semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamualaikum Wr.Wb.

Jakarta, 10 Maret 2010

Azharul Fikri
105082002699

DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG SKRIPSI ...........................
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................
iv
ABSTRACT ..............................................................................................
v
ABSTRAK ..............................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .............................................................................
vii
DAFTAR ISI ...........................................................................................
ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................
xii
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................

xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................


xiv
I. PENDAHULUAN .............................................................................

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................

B. Perumusan Masalah ......................................................................

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................

1. Tujuan Penelitian ....................................................................

2. Manfaat Penelitian ..................................................................

II. TINJAUAN PUSTAKA .....................................................................

A. Kerangka Teoritis .........................................................................

1. Pengertian Persepsi Mahasiswa ..............................................

2. Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ...................

10

3. Sejarah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) ........................

14

4. Pengertian Minat ....................................................................

15

5. Pengertian Motivasi Kualitas, Karir, dan Ekonomi .................

16

B. Penelitian Terdahulu .....................................................................

18

C. Kerangka Pemikiran .....................................................................

19

D. Hipotesis ......................................................................................

21

III. METODOLOGI PENELITIAN .........................................................

22

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................

22

B. Metode Penentuan Sampel ...........................................................

22

C. Metode Pengumpulan Data ...........................................................

23

1. Teknik Pengumpulan Data ......................................................

23

2. Sumber Data ...........................................................................

24

D. Metode Analisis Data ...................................................................

25

1. Uji Kualitas Data ....................................................................

25

a. Uji Reliabilitas ..................................................................

25

b. Uji Validitas .....................................................................

25

E. Uji Asumsi Klasik ........................................................................

26

a. Uji Normalitas ........................................................................

26

b. Uji Heteroskedastisitas ...........................................................

27

F. Uji Hipotesis ................................................................................

28

a. Pengujian Regresi Sederhana ..................................................

28

b. Koefisien Determinasi (R ) .....................................................

29

c. Uji Statistik F .........................................................................

29

d. Independent Sample t-Test .....................................................

30

G. Operasional Variabel Penelitian ....................................................

30

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................................

33

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................

33

1. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................

33

2. Karakteristik Responden .........................................................

33

3. Profil Responden ....................................................................

34

B. Statisktik Deskriptif ......................................................................

36

C. Uji Kualitas Data ..........................................................................

38

a. Uji Reliabilitas ........................................................................

38

b. Uji Validitas ...........................................................................

40

D. Pengujian Asumsi Klasik ..............................................................

43

a. Uji Normalitas Regresi Berganda ............................................

43

b. Uji Normalitas t-Test ..............................................................

45

c. Uji Heteroskedisitas ................................................................

47

E. Uji Hipotesis ................................................................................

48

a. Uji Regresi Sederhana ............................................................

48

b. Uji Koefisien Determinasi (R ) ...............................................

48

c. Uji Statistik Fisher (Uji F) ......................................................

49

d. Uji Independent Sample t-Test ................................................

51

V. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ....................................................

55

A. Kesimpulan ..................................................................................

55

B. Implikasi ......................................................................................

55

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

57

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan akuntansi di Indonesia terutama dilakukan dalam strata
satu (S1) dan diploma tiga (D3). Undang-undang No.34 tahun 1954 yang
mengatur pemberian gelar akuntan saat ini masih mempertimbangkan lembaga
pendidikan yang menyelenggarakan, sehingga belum ada perlakuan yang sama
bagi lembaga pendidikan yang berbeda. Pendidikan tinggi akuntansi dapat
diperoleh melalui beberapa program studi selain Program S1 Reguler,
misalnya program Diploma III, Program S1 Ekstension dan Program Profesi
Akuntan. Beberapa universitas negeri yang menyelenggarakan pendidikan
tinggi akuntansi seperti UGM, UI, Unpad dan lain-lain dapat langsung
pengakuan dari Departemen Keuangan, sehingga lulusan dapat langsung
memperoleh register negara.
Pemilihan sebuah karir bagi mahasiwa akuntansi adalah tahap awal
dari

pembentukan

karir

tersebut,

setelah

berhasil

menyelenggarakan

kuliahnya. Pilihan karir bagi lulusan akuntansi tidak tertutup pada profesi
akuntansi saja, banyak pilihan profesi yang dapat diselami oleh mereka,
tergantung dari faktor-faktor yang melatarbelakanginya. Banyak realitas yang
terjadi di dunia kerja yang mengharuskan lulusan akuntansi pandai dalam
mempertimbangkannya.
Banyak pihak yang berkepentingan di dalam sebuah organisasi bisnis.
Investor yang menanamkan dananya ke dalam perusahaan atau kreditur yang
1

meminjamkan dananya, sehingga pihak-pihak yang berkepentingan terhadap


laporan keuangan perusahaan tidak terbatas kepada manajemen saja, tetapi
meluas kepada investor dan kreditor serta calon investor dan calon kreditur.
Para pihak tersebut memerlukan informasi mengenai perusahaan, sehingga
seringkali ada dua pihak yang berlawanan dalam situasi ini. Di satu pihak,
manajemen

perusahaan

ingin

menyampaikan

informasi

mengenai

pertanggunjawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, di lain


pihak, pihal eksternal ingin memperoleh informasi yang andal dari manajemen
perusahaan. Profesi akuntan timbul untuk memberikan informasi yang
terpercaya bagi kedua belah pihak dalam situasi seperti ini.
Terdapat empat sektor pekerjaan yang dapat dimasuki oleh lulusan
pendidikan akuntansi yakni akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan
pendidik, dan akuntan pemerintah. Keinginan setiap mahasiswa akuntansi
adalah untuk menjadi seorang yang profesional dalam bidang akuntansi. Tidak
mudah menjadi seorang akuntan karena banyak aturan profesi yang harus
ditaatinya.
Ikatan akuntansi Indonesia (IAI) sebagai organisasi yang menaungi
profesi akuntan baik sebagai akuntan publik, akuntan manajemen, akuntan
pendidik, dan akuntan pemerintah untuk menjaga perilaku para anggotanya
dalam menjalankan profesinya sebagai akuntan. Tujuan profesi akuntansi itu
sendiri menurut Kode Etik Ikatan Akuntansi Indonesia didefinisikan
sebagai

berikut:

Memenuhi

tanggung

jawabnya

dengan

standar

profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi


kepada publik.
Pendidikan akuntansi di Indonesia bertujuan menghasilkan lulusan
yang beretika dan bermoral tinggi. Berbagai upaya dilakukan untuk
memperkenalkan nilai-nilai profesi dan etika akuntan kepada mahasiswa.
Dalam upaya pengembangan pendidikan akuntansi yang berlandaskan etika
ini dibutuhkan adanya umpan balik (feedback) mengenai kondisi yang ada
sekarang, yaitu apakah pendidikan akuntansi di Indonesia telah cukup
membentuk
dimaksudkan

nilai-nilai

positif

untuk mengetahui

mahasiswa
persepsi

akuntansi.
mahasiswa

Penelitian
dengan

ini

maksud

mengetahui kadar etika mahasiswa akuntansi dan efektivitas kurikulum yang


ada dalam membentuk etika mahasiswa akuntansi.
Begitu banyak pilihan karir yang dihadapkan bagi mahasiswa lulusan
akuntansi menjadi sulit mengambil keputusan dalam memilih. Hal itu akan
mengembalikan pertanyaan-pertanyaan seputar pemilihan profesi kepada
mahasiswa itu sendiri, apakah yang menjadi latar belakang pemilihannya itu,
sehingga kondisi tersebut mengakibatkan bahwa tidak terjaminnya bahwa
mahasiswa akuntansi memilih profesi karirnya sebagai akuntan, baik itu
akuntan publik atau non publik. Perencanaan karir merupakan satu hal yang
sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam karir. Akan tetapi, sebagian
orang tidak dapat melakukan perencanaan karir secara tepat karena senantiasa
dihinggapi kekhawatiran terhadap ketidakpastian dimasa datang.

Pemakaian gelar akuntan di Indonesia diatur dalam Undang-Undang


No. 34 tahun 1954. Dalam UU tersebut dinyatakan bahwa yang berhak
menyandang gelar akuntan adalah lulusan Fakultas Akuntansi Universitas
Negeri atau lulusan dalam suatu ujian yang ijazahnya sama dengan Perguruan
Tinggi Negeri (PTN). Dengan adanya UU ini, pada awalnya maka bagi
Perguruan Tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada,
Universitas Sumatera Utara, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran,
Universitas Brawijaya, dan STAN akan menghasilkan Akuntan secara
otomatis. Namun, seiring dengan berjalannya waktu PTN dan PTS tumbuh
semakin banyak. Untuk itu, pada tahun 1979 diterbitkan Surat Keputusan
Dirjen Dikti yang mengatur Ujian Negara Akuntansi (UNA). Penyelenggaraan
UNA ditujukan bagi lulusan PTN dan PTS yang belum secara otomatis
mendapatkan gelar Akuntan. (Machfoed:1998,111).
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No/179/U/2001, perihal Pemberian Gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan S1
Program Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir pada
tanggal 31 Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1 Jurusan
Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan. Dengan dikeluarkannya keputusan
tersebut, pendidikan Akuntan di Indonesia secara resmi memiliki pendidikan
berbasis profesi, yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Selama ini
pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada aspek akademis, sehingga
aspek pendidikan profesi yang juga sangat penting terkesan tidak mendapat
perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan sejak September 2002. Dengan
4

dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar Akuntan bukan lagi monopoli PTN
tertentu yang diberi hak istimewa oleh Depdiknas. Dengan demikian bisa
diharapkan para akuntan di masa yang akan datang, khususnya dalam era
globalisasi ekonomi abad 21 akan menjadi akuntan yang profesional dan siap
menghadapi persaingan global dengan akuntan yang berasal dari belahan
dunia lain.
PPAk memang bukan suatu kewajiban. Namun hal ini menjadi syarat
bagi lulusan sarjana akuntansi yang akan mengikuti ujian sertifikasi akuntan
publik (USAP). Sertifikasi akuntan publik masih diatur oleh DIKNAS yang
seharusnya seratus persen dilakukan oleh organisasi profesi yaitu Ikatan
Akuntansi Indonesia Kompartemen Akuntan Publik (IAI-KAP) seperti halnya
yang dilakukan di Amerika Serikat ujian sertifikasi akuntan publik, Certified
Public Accountant (CPA) dilaksanakan oleh American Institute of Certified
Public Accountant (AICPA) negara bagian.
Penelitian

sebelumnya

yang

dilakukan

oleh

Bawono

(2006)

menyimpulkan bahwa mahasiswa S1 akuntansi reguler dan ekstensi fakultas


ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto mempunyai persepsi yang positif
mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hasil ini mempunyai arti
bahwa Mahasiswa S1 Akuntansi reguler dan ekstensi fakultas ekonomi
perguruan tinggi di Purwokerto telah memiliki persepsi bahwa dengan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme
sumber daya akuntan lebih berkualitas. Di samping itu, terdapat perbedaan
persepsi di antara mahasiswa akuntansi S1 reguler dengan mahasiswa S1
5

ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto tentang Pendidikan


Profesi Akuntansi (PPAk).
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti kembali apakah penelitian
sebelumnya konsisten dengan penelitian yang berlaku saat ini. Perbedaan
penelitian sebelumnya dengan penelitian ini adalah : (1) penelitian ini
dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI), sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di
Perguruan tinggi Purwokerto, (2) penelitian ini menggunakan variabel atau
indikator untuk mengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir,
dan motivasi ekonomi, sedangkan penelitian sebelumnya menggunakan
variabel gelar akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung PPAk,
dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja dalam pengukurannya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji bagaimana
persepsi mahasiswa Akuntansi tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)
dengan menggunakan indikator pengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas,
motivasi karir, dan motivasi ekonomi sebagai pengganti dari variabel
instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia kerja. Untuk
itu, peneliti mengambil judul Persepsi Mahasiswa Akuntansi Tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) Studi Kasus Pada Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI).

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi
ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk
mengikuti program PPAk.
2. Apakah ada perbedaan persepsi antara mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, penelitian ini memiliki tujuan
sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan
motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk.
2. Untuk

menganalisis

perbedaan

persepsi

mahasiswa

akuntansi

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan


Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
7

2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa
akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Universitas

Indonesia

(UI)

untuk

dapat

menjadi

bahan

pertimbangan yang diambil setelah menyelesaikan studi S1-nya apakah


akan melanjutkan studinya ke jenjang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk) atau tidak.
b. Bagi Pihak Universitas
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi yang nantinya
akan dijadikan acuan dalam menyelenggarakan program pendidikan
akuntansi (PPAk) di Universitas Islam Negeri (UIN) dan diharapkan
mampu meningkatkan kualitas program pendidikan profesi akuntansi
(PPAk) di Universitas Indonesia (UI).
c. Bagi Penulis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sarana
mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh diperguruan tinggi serta
menanamkan wawasan dan pengalaman.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pengertian Persepsi Mahasiswa
Menurut Wikipedia (2009), persepsi adalah proses pemahaman
ataupun pemberian makna atas suatu informasi terhadap stimulus.
Stimulus didapat dari proses penginderaan terhadap objek, peristiwa, atau
hubungan-hubungan antar gejala yang selanjutnya diproses oleh otak.
Proses kognisi dimulai dari persepsi. Menurut Robbins (1993) dalam
Bawono (2006), Perception can be defined as a process by which
individuals organize and interpret their sensory impressions in order to
give meaning to their environment.
Berdasarkan teori-teori yang dikemukakan diatas, maka penulis
dapat mendefinisikan bahwa persepsi adalah sudut pandang atau cara
pandang seseorang dalam memahami suatu hal tertentu. Dalam hal ini
sudut pandang mahasiswa mengenai program pendidikan profesi akuntansi
(PPAk).
Proses pembentukan persepsi dipengaruhi oleh:
1. Faktor perhatian dari luar, meliputi intensitas, ukuran, keberlawanan,
pengulangan, gerakan.
2. Faktor dari dalam (internal set factors), yaitu faktor dari dalam diri
seseorang yang memiliki proses perspsi antara lain proses belajar
(learning), motivasi, dan kepribadian (Kiryanto dkk., 2001).

2. Pengertian Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)


Profesi merupakan pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan
penguasaan terhadap suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya
memiliki asosiasi profesi, kode etik, serta proses sertifikasi dan lisensi
yang khusus untuk bidang

profesi tersebut. Seseorang yang memiliki

suatu profesi tertentu, disebut profesional.


Profesi mempunyai karakteristik sendiri yang membedakannya dari
pekerjaan

lainnya.

Daftar

karakterstik

ini

tidak

memuat

semua

karakteristik yang pernah diterapkan pada profesi, juga tidak semua ciri ini
berlaku dalam setiap profesi:
1. Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan teoritis
Profesional
ekstensif

diasumsikan mempunyai pengetahuan teoritis


dan

memiliki

keterampilan

yang

berdasar

yang
pada

pengetahuan tersebut dan bisa diterapkan dalam praktek.


2. Asosiasi profesional
Profesi biasanya

memiliki badan yang diorganisasi oleh para

anggotanya, yang dimaksudkan untuk meningkatkan status para


anggotanya. Organisasi profesi tersebut biasanya memiliki persyaratan
khusus untuk menjadi anggotanya.
3. Pendidikan yang ekstensif
Profesi yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama
dalam jenjang pendidikan tinggi.

10

4. Ujian kompetensi
Sebelum memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan
untuk lulus dari suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoritis.
5. Pelatihan institutional
Selain ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan
istitusional dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis
sebelum menjadi anggota penuh organisasi. Peningkatan keterampilan
melalui pengembangan profesional juga dipersyaratkan.
6. Lisensi
Profesi menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga
hanya mereka yang memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
7. Otonomi kerja
Profesional cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoritis
mereka agar terhindar adanya intervensi dari luar.
8. Kode etik
Organisasi profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya
dan prosedur pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
9. Mengatur diri
Organisasi profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih
senior, praktisi yang dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling
tinggi.

11

10. Layanan publik dan altruisme


Diperolehnya penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan
selama berkaitan dengan kebutuhan publik, seperti layanan dokter
berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat.
11. Status dan imbalan yang tinggi
Profesi yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise,
dan imbalan yang layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa
dianggap sebagai pengakuan terhadap layanan yang mereka berikan
bagi masyarakat.
Pendidikan akuntansi akan dapat dipersepsikan secara paralel
dengan praktik akuntansi, termasuk di dalamnya profesi akuntan publik.
Akuntan publik merupakan seseorang yang diberikan ijin oleh suatunegara
bagian untuk menggunakan gelar PA (Public Accountant) atau AP
(Akuntan Publik) dan mempraktekkan akuntansi publik. Di Indonesia, ijin
sebagai akuntan publik dapat diberikan setelah lulus Ujian Sertifikasi
Akuntan Publik (USAP).
Keputusan
Pendidikan

Profesi

Mendiknas
Akuntansi

Nomor
adalah

179/U/2001 menyebutkan
pendidikan

tambahan

pada

pendidikan tinggi setelah program sarjana Ilmu Ekonomi pada program


studi akuntansi. Pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan
lulusan yang

menguasai

keahlian

bidang profesi

akuntansi

dan

memberikan kompensasi keprofesian akuntansi. Lulusan Pendidikan


Profesi Akuntansi berhak menyandang sebutan gelar profesi akuntan yang

12

selanjutnya disingkat Ak.

Kurikulum

nasional

Pendidikan Profesi

Akuntansi paling sedikit 20 satuan kredit semester (sks) dan paling banyak
40 sks yang ditempuh 2 sampai dengan 6 semester. Kurikulum nasional
yang dimaksud adalah:
1) Etika Bisnis dan Profesi
2) Seminar Perpajakan
3) Praktik Audit
4) Lingkungan Bisnis
5) Pengetahuan Pasar Modal.
6) Seminar Akuntansi Keuangan.
7) Seminar Akuntansi Manajemen.
PPAk adalah suatu usaha yang bertujuan untuk menghasilkan
akuntan profesional dengan standardisasi kualitas akuntan di Indonesia.
Kurikulum dan silabus PPAk sudah didesain untuk memenuhi persyaratan
untuk menjadi akuntan professional yang ditentukan oleh International
Financial Accounting Committee (IFAC).
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka penulis
dapat mendefinisikan pendidikan profesi akuntansi (PPAk) sebagai suatu
tahapan pembelajaran sesudah program strata satu jurusan akuntansi
dimana untuk mendapatkan

gelar Akuntan (Ak).

Dimana

dalam

pendidikan profesi akuntansi bertujuan menghasilkan lulusan yang


menguasai keahlian bidang profesi akuntansi dan memberikan kompensasi
keprofesian akuntansi

13

3. Sejarah Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)


PPAk adalah pendidikan tambahan pada pendidikan tinggi setelah
program

sarjana Ilmu

Ekonomi dalam

program

studi akuntansi.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik


Indonesia Nomor

179/U/2001 tanggal 21 November

2001 tentang

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi Akuntansi. PPAk diselenggarakan di


perguruan tinggi sesuai dengan persyaratan, tatacara dan kurikulum yang
diatur oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Lulusan pendidikan profesi
akuntansi berhak menyandang gelar profesi Akuntan (disingkat Ak.).
Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
No/179/U/2001, perihal Pemberian Gelar Akuntan (Ak), kepada lulusan
S1 Program Studi Akuntansi, di Perguruan Tinggi tertentu telah berakhir
pada tanggal 31 Agustus 2004, maka sejak itulah seluruh lulusan S1
Jurusan Akuntansi tidak lagi bergelar Akuntan. Dengan dikeluarkannya
keputusan tersebut, pendidikan Akuntan di Indonesia secara resmi
memiliki pendidikan berbasis profesi, yaitu Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Selama ini pendidikan akuntansi hanya menitikberatkan pada
aspek akademis, sehingga aspek pendidikan profesi yang juga sangat
penting terkesan tidak mendapat perhatian. PPAk sudah mulai dijalankan
sejak September 2002. Dengan dimulainya pelaksanaan PPAk maka gelar
Akuntan bukan lagi monopoli PTN tertentu yang diberi hak istimewa oleh
Depdiknas. Dengan demikian bisa diharapkan para akuntan di masa yang
akan datang, khususnya dalam era globalisasi ekonomi abad 21 akan

14

menjadi akuntan yang profesional dan siap menghadapi persaingan global


dengan akuntan yang berasal dari belahan dunia lain.
4. Pengertian Minat
Menurut Widyastuti, dkk (2004) Minat adalah keinginan yang
didorong

oleh

suatu

membandingkan serta

keinginan

setelah

melihat,

mengamati

dan

mempertimbangkan

dengan

kebutuhan yang

diinginkannya. Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap


sesuatu. Selanjutnya Kamus Umum Bahasa Indonesia mendefinisikan
minat sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan sesuatu.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.
b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba
melakukan sesuatu.
Aiken (Ginting, 2005) mengungkapkan definisi minat sebagai
kesukaan terhadap kegiatan melebihi kegiatan lainnya. Ini berarti minat
berhubungan dengan nilai-nilai yang membuat seseorang mempunyai
pilihan dalam hidupnya, hal tersebut diungkapkan oleh Anastasia dan
Urbina (Ginting, 2005). Selanjutnya Ginting (2005) menjelaskan, minat
berfungsi

sebagai

daya

penggerak

yang

mengarahkan

seseorang

melakukan kegiatan tertentu yang spesifik, lebih jauh lagi minat


mempunyai karakteristik pokok yaitu melakukan kegiatan yang dipilih

15

sendiri dan menyenangkan sehingga dapat membentuk suatu kebiasaan


dalam diri seseorang.
Nunnally (Sutjipto, 2001) menjabarkan minat sebagai suatu
ungkapan kecenderungan tentang kegiatan yang sering dilakukan setiap
hari, sehingga kegiatan itu disukainya; sedangkan Guilford (Sutjipto,
2001) menyatakan minat sebagai tendensi seseorang untuk berperilaku
berdasarkan ketertarikannya pada jenis-jenis kegiatan tertentu. Sementara
itu

Sax

(Sutjipto,

2001)

mendefinisikan

bahwa

minat

sebagai

kecenderungan seseorang terhadap kegiatan tertentu di atas kegiatan yang


lainnya. Sedangkan Crites (Sutjipto, 2001) mengemukakan bahwa minat
seseorang terhadap sesuatu akan lebih terlihat apabila yang bersangkutan
mempunyai rasa senang terhadap objek tersebut.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan diatas maka penulis
dapat mendefinisikan minat yaitu suatu keinginan terhadap sesuatu. Dalam
hal ini ketertarikan mahasiswa terhadap pendidikan profesi akuntansi.
5. Pengertian Motivasi Kualitas, Karir dan Ekonomi
Motivasi (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1998) adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang, sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu, atau motivasi adalah usaha-usaha
yang dapat emnyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak
melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya
atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.

16

Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak


langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan
terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu sering kali motivasi kualitas
menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk
mengikuti suatu pendidikan.
Karier adalah sebuah kata dari bahasa Belanda; carriere adalah
perkembangan dan kemajuan dalam pekerjaan seseorang. Ini juga bisa
berarti jenjang dalam sebuah pekerjaan tertentu. Karier merupakan istilah
yang

didefinisikan

oleh

kamus

besar

bahasa

Indonesia

sebagai

perkembangan dan kemajuan baik pada kehidupan, pekerjaan atau jabatan


seseorang. Biasanya pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan yang
mendapatkan imbalan berupa gaji maupun uang.
Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita
seseorang atas karirnya dalam pekerjaan. Motivasi karir sering menjadi
alasan mengapa seseorang menempuh suatu pendidikan tertentu. Motivasi
karir dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya.
Penghargaan finansial merupakan salah satu bentuk sistem
pengendalian manajemen. Secara umum penghargaan finansial terdiri atas
penghargaan langsung dan tidak langsung. Penghargaan langsung dapat
berupa pembayaran dari upah dasar atau gaji pokok, overtime atau gaji
dari lembur, pembayaran untuk hari libur, pembagian dari laba (profit

17

sharing), opsi saham, dan berbagai bentuk bonus berdasarkan kinerja


lainnya. Sedangkan penghargaan tidak langsung meliputi asuransi,
pembayaran liburan, tunjangan biaya sakit, program pensiun, dan berbagai
manfaat lainnya. Dari penjelasan tersebut maka motivasi ekonomi adalah
suatu dorongan yang timbul dalam diri seseorang untuk meningkatkan
kemampuan pribadinya dalam rangka untuk mencapai penghargaan
finansial yang diinginkan.

B. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini adalah replikasi dari penelitian Bawono (2006) dan
Penelitian Mansur (2006). Penelitian yang dilakukan oleh Bawono ini menguji
tentang Persepsi Mahasiswa akuntansi reguler dan non reguler fakultas
ekonomi

perguruan

tinggi

di

Purwokerto

terhadap

PPAk

dengan

menggunakan empat variabel atau indikator untuk mengukurnya, yaitu gelar


akuntan, minat dan kemampuan, instrumen pendukung PPAk, keterkaitan
PPAk dengan dunia kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Mansur ini menguji
tentang Pengaruh Motivasi Kualitas, Status Sosial, dan Karir terhadap minat
sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk pada perguruan tinggi di Bandung
yang menyelenggarakan PPAk dengan menggunakan variabel terikatnya
adalah minat sarjana akuntansi untuk mengikuti PPAk dan variabel bebas
adalah motivasi kualitas, status sosial, dan karir.
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah penelitian ini
dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan

18

Universitas Indonesia (UI) dengan menggunakan variabel atau indikator untuk


mengukurnya, yaitu minat, motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi
ekonomi

sebagai pengganti dari variabel gelar

akuntan,

minat dan

kemampuan, instrumen pendukung PPAk, dan keterkaitan PPAk dengan dunia


kerja. yang digunakan pada penelitian sebelumnya. Hasil dari penelitian
Bawono (2006) menyatakan bahwa mahasiswa S1 akuntansi reguler dan
ekstensi fakultas ekonomi perguruan tinggi di Purwokerto mempunyai
persepsi yang positif mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Dan
hasil dari penelitian Mansur (2006) menyatakan bahwa motivasi kualitas,
status social, dan karir secara simultan berpengaruh terhadap minat sarjana
akuntansi untuk mengikuti PPAk.

C. Kerangka Pemikiran
Penelitian ini didasarkan pada hubungan antara faktor dependen PPAk
dengan faktor independen persepsi mahasiswa. Dinyatakan berpengaruh
positif

karena

mahasiswa

akuntansi

telah

mengetahui

tujuan

diselenggarakannya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Hal ini berarti


adanya potensi berkembangnya Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), karena
persepsi positif telah terbentuk pada mahasiswa akuntansi yang notabene
calon pengguna atau pemakai jasa Pendidikan Profesi Akuntansi kedepannya.
Berdasarkan kerangka teori diatas, maka kerangka pemikiran yang
akan diteliti dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

19

Gambar 1:
Diagram Alur Pemikiran dan Proses Pendidikan Akuntansi di Indonesia

Mahasiswa S1
Akuntansi

Program Sarjana

Gelar
S.E.

Program
Pasca Sarjana
MAKSI dan PIA

Program Pasca
Sarjana Eksekutif
+ PPAk (Dual
Degree)

Bekerja

Pendidikan
Profesi
Akuntansi
(PPA)

Gelar
S.E., Ak.

Persepsi Mahasiswa Akuntansi


Universitas Negeri di Jakarta

Persepsi Mahasiswa Akuntansi


Universitas Islam Negeri Jakarta

Persepsi Mahasiswa Akuntansi


Universitas Indonesia

20

D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas agar sesuai dengan tujuan
penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian, maka hipotesis yang diuji
adalah sebagai berikut:
H1:

Terdapat pengaruh motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi


ekonomi terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI) untuk mengikuti program PPAk.

H2:

Mahasiswa

akuntansi

Universitas Islam Negeri

(UIN)

Syarif

Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki


perbedaan persepsi tentang PPAk.

21

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa untuk mengetahui persepsi
mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk). Dan untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa akuntansi
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas
Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk). Tempat
melakukan penelitian ini dilaksanakan pada dua Universitas Negeri di Jakarta
yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI).

B. Metode Penentuan Sampel


Sampel pada penelitian ini adalah mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI). Dari populasi tersebut, peneliti menggunakan sampel dengan cara simple
random sampling. Pemilihan sampel simple random sampling adalah metode
pemilihan sampel secara acak sederhana dan memberikan kesempatan yang
sama yang bersifat tak terbatas pada setiap elemen populasi untuk dipilih
sebagai sampel (Indriantoro dan Supomo, 2000:124). Cara ini dilakukan
karena setiap elemen populasi secara independen memiliki probabilitas dipilih
satu kali tanpa pengembalian. Alasan mahasiswa dipilih sebagai responden

22

adalah karena mahasiswa memiliki minat dan tujuan untuk melanjutkan


Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) setelah menyelesaikan program strata
satu (S1).

C. Metode Pengumpulan Data


1. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuesioner yang dikirim melalui surat (mail survey) yang disebut
dengan data primer. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang
dibagikan secara langsung kepada mahasiswa akuntansi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI).
Mahasiswa yang menjadi sampel, akan dikirimi kuesioner yang berisi
kumpulan pertanyaan tentang persepsi mahasiswa akuntansi terhadap
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Pengiriman kuesioner dikirimkan sendiri oleh peneliti secara
langsung kepada seluruh responden. Pengiriman kuesioner tersebut
dilakukan sendiri oleh peneliti dengan tujuan agar tingkat pengembalian
(response rate) kuesioner bisa lebih tinggi (Indriantoro dan Supomo,
2006:154). Pengambilan kuesioner dilakukan saat itu juga setelah
mahasiswa selesai mengisi kuesioner tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif dengan metode
survey yang meneliti tentang persepsi seseorang, sehingga data yang
digunakan termasuk data primer. Metode pengambilan data yang
23

digunakan yaitu kuesioner, wawancara, dan studi pustaka. Kuesioner yang


digunakan dalam penelitian ini menggunakan Likert Scale dengan skala
penilaian 1 sampai 5 yaitu (1) sangat tidak setuju, (2) tidak setuju, (3)
netral, (4) setuju, dan (5) sangat setuju. Penelitian ini dimaksudkan untuk
melihat perbedaan antar kelompok responden, karenanya pengujian yang
digunakan adalah uji beda rata-rata. Model kuisioner yang digunakan
dalam penelitian ini adalah model yang digunakan oleh Icuk, dkk. (2006).
Kuesioner tersebut terbagi atas empat bagian atau indikator. Bagian
pertama, berisi lima pertanyaan tentang minat mengikuti PPAk. Bagian ini
berisikan peminatan mahasiswa terhadap PPAk. Bagian kedua, berisi
sepuluh

pertanyaan tentang motivasi kualitas. Bagian ketiga, berisi

sepuluh pertanyaan tentang motivasi karir. Dan bagian keempat, berisi


sepuluh pertanyaan tentang motivasi ekonomi.
2. Sumber Data
Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer.
Data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber
asli (tidak melalui media perantara) yang dikumpulkan secara khusus oleh
peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo,
2006:147).
Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan
yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari
mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
dan Universitas Indonesia (UI) sebagai responden dalam penelitian ini.
24

Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator


variabel yang diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah dibagikan
kepada mahasiswa sebagai responden.

D. Metode Analisis Data


1. Uji Kualitas Data
a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen adalah kemantapan
atau stabilitas antara hasil pengamatan dengan instrumen atau
pengukuran. Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dapat dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Pada penelitian ini reliabilitas dapat diukur dengan One Shot
atau pengukuran sekali saja. Pengukuran hanya dilakukan sekali dan
kemudian

hasilnya

dibandingkan

dengan

pertanyaan.

SPSS

memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas tersebut dengan uji


statistik Cronbach Alpha (). Suatu variabel dikatakan reliabel jika
memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.
b. Uji Validitas
Uji validitas adalah tingkat yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan instrumen, apakah mampu mengukur apa yang hendak
diukur. Atau dengan kata lain, tingkat kemampuan suatu instrumen
25

untuk

mengungkapkan

sesuatu

yang

menjadi

sasaran

pokok

pengukuran yang dilakukan dengan instrumen tersebut. Uji validitas


digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu
kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Validitas ingin mengukur apakah pertanyaan dalam kuesioner yang
sudah penulis buat betul-betul dapat mengukur apa yang hendak
penulis ukur.
Pada penelitian ini validitas dapat diukur dengan melakukan
korelasi bivariate antara masing-masing skor indikator dengan total
skor variabel. Pengujian validitas dilakukan untuk menguji apakah
pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner telah sesuai mengukur konsep
yang dimaksud dengan uji korelasi Pearson. Uji ini dilakukan
mengetahui persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)
tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

E. Uji Asumsi Klasik


a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi,
variabel independen dan variabel dependen atau keduanya memiliki
distribusi normal. Uji t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual

26

mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik
menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak
yaitu dengan menggunakan analisis grafik atau lebih dikenal di SPSS
yakni Normal Probability Plots (Normal P-P Plot). Dengan menggunakan
Normal P-P Plot data yang garis diagonal, maka model regresi dapat
dikatakan memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Heterokedastisitas
Heterokedastisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak sama
untuk semua pengamatan pada heterokedastisitas kesalahan yang terjadi
tidak random, tetapi menunjukan hubungan yang sistematis sesuai dengan
besarnya satu atau lebih variabel. Heterokedastisitas bertujuan

untuk

menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variasi dari


residual dan satu pengamatan kepengamatan lainnya. Jika varian dari
residual dan satu pengamatan

kepengamatan

lainnya

tetap

maka

homokedastisitas dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model


regresi

yang

baik

yang

homokedastisitas

dan

tidak

terjadi

heterokedastisitas. Untuk mengetahui ada atau tidaknya heterokedastisitas


ada beberapa cara yaitu:
1) Melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED)
dengan residualnya (SRESID). Deteksi ada tidaknya pola tertentu pada
grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah

27

Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi Y


sesungguhnya).
2) Dasar analisis, jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk
pola yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit)
maka, mengindikasikan telah terjadi heterokesdastisitas. Jika tidak ada
pola yang jelas secara titik-titik yang menyebar diatas dan dibawah
angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heterokedastisitas
(Santoso,2002:210).

F. Uji Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda
Untuk mencapai tujuan penelitian maka data yang telah
diperoleh perlu di analisis. Dalam penelitian ini digunakan model
analisis regresi sederhana. Berikut adalah model penelitian yang
digunakan:
Rumus dari fungsi regresi linier berganda:
Y= a + b 1 X 1 + b 2 X2 + e
Keterangan:
Y

= Pendidikan Profesi Akuntansi

= Konstanta

bX

= Persepsi Mahasiswa Akutansi

28

b. Uji R2 (Koefisien Determinasi)


Untuk mendapatkan seberapa besar variabel independen dapat
menjelaskan

variabel

dependen,

maka

perlu

diketahui

koefisien

determinasi (Adjusted R Square). Jika Adjusted R Square adalah sebesar 1


berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
variabel independen dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
dependen. Nilai Adjusted R Square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat
kemampuan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen.
Sebaliknya , jika nilai Adjusted R Square semakin mendekati angka 0
berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dapat menjelaskan
fluktuasi variabel dependen.
c. Uji Statistik F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui hubungan antar variabel.
Variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel
dependen. Untuk mengetahui apakah variabel-variabel independen secara
simultan mempengaruhi variabel dependen, maka digunakan tingkat
signifikansi 0,05. Jika nilai probability F lebih besar dari 0,05 maka model
regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen, atau
dengan kata lain variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel independen. Sebaliknya jika probability F
lebih kecil

dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi variabel dependen, atau dengan kata lain variabel independen

29

secara

bersama-bersama

berpengaruh

terhadap

variabel

dependen

(Ghozali, 2005:87).
d. Independent Sample T-Test
Independent Sample T-Test merupakan analisis yang digunakan
untuk menguji dua rata-rata dari dua sampel yang saling independent atau
tidak saling berkaitan. Dapat juga diartikan sebagai perbandingan rata-rata
untuk dua kelompok kasus (Wahyono, 2009:95).

G. Operasional Variabel Penelitian


Definisi operasional variabel adalah bagaimana menemukan dan
mengukur variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara
singkat dan jelas, serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Dalam penelitian
ini menggunakan empat indikator

yaitu minat mengikuti PPAk, motivasi

kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi. Secara operasional indikator


dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Minat Mengikuti PPAk
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
minat juga sebagai keinginan untuk memperhatikan atau melakukan
sesuatu. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan pada minat ini, yaitu:
a. Minat dianggap sebagai perantara faktor-faktor motivasional yang
mempunyai dampak pada suatu perilaku.

30

b. Minat menunjukkan seberapa keras seseorang berani mencoba


melakukan sesuatu.
2. Motivasi Kualitas
Kualitas seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak
langsung oleh tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan
terstruktur maupun mandiri. Maka dari itu sering kali motivasi kualitas
menjadi dorongan untuk meningkatkan kualitas memicu keinginan untuk
mengikuti suatu pendidikan.
3. Motivasi Karir
Keinginan untuk mengikuti pendidikan juga didasarkan cita-cita
seseorang atas karirnya dalam pekerjaan. Motivasi karir sering menjadi
alasan mengapa seseorang menempuh suatu pendidikan tertentu. Motivasi
karir dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya.
4. Motivasi Ekonomi
Motivasi ekonomi adalah suatu dorongan yang timbul dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
untuk mencapai penghargaan finansial yang diinginkan.
Semua indikator diatas diukur atas dasar tanggapan responden dan
pernyataan yang diberikan

pada

quesioner,

yang

diukur

dengan

menggunakan skala likert. Skala likert yaitu suatu skala yang digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok
31

orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari responden bersifat kualitatif


dikuantitatifkan, dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5
(lima) point skala Likert, yaitu:
SS

= Sangat setuju, diberi nilai 5

= Setuju, diberi skor 4

= Ragu, diberi skor 3

TS

= Tidak Setuju, diberi skor 2

STS

= Sangat Tidak Setuju, diberi skor 1

Tabel 3.1
Poin Skala Likert
Sangat Tidak
Setuju
1

Tidak Setuju

Ragu-ragu

Setuju

Sangat
Setuju
5

Penilaian diatas dapat dijelaskan pada ujung sebelah kiri (dengan


angka rendah) menggambarkan suatu jawaban negatif, sedang ujung kanan
(dengan angka besar) menggambarkan jawaban yang positif.
Tabel 3.2
Variabel, Dimensi, Indikator, dan Skala untuk Kuesioner
Variabel
Persepsi Mahasiswa
Tentang Pendidikan
Profesi Akuntansi

1.
2.
3.
4.

Indikator
Minat
Motivasi kualitas
Motivasi karir
Motivasi ekonomi

Skala
Skala
Likert

32

BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta Jalan Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 dan
Universitas Indonesia (UI) Jalan Margonda Raya Depok 16424, Jawa
Barat, Indonesia, 021-78849060. Objek penelitian ini adalah mahasiswa
Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Sebelumnya
telah dikemukakan dalam metodologi penelitian bahwa pengumpulan data
dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung
kepada responden. Penyebaran kuesioner berlangsung 8 Februari 2010
sampai dengan tanggal 20 Februari 2010. Dalam penyebaran kuesioner ini
tidak dilakukan secara rutin/setiap hari, akan tetapi dilakukan dalam
waktu-waktu tertentu disesuaikan dengan kesiapan dari peneliti.
2. Karakteristik Responden
Sebanyak 140 kuesioner telah disebar kepada dua Universitas
yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner
dibagikan kepada mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan 70 kuesioner lainnya

dibagikan kepada

Universitas Indonesia (UI). Dari jumlah kuesioner tersebut, kembali dan


33

dapat diolah semua. Rincian pendistribusian kuesioner dapat dilihat pada


tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Kuesioner Penelitian

Kuesioner
dikirim
Jumlah
140
Presentase
100%
Sumber: Data Primer Diolah

Kuesioner
kembali
mahasiswa
UIN

Kuesioner
kembali
mahasiswa
UI

70
50%

70
50%

Kuesioner
kembali dan
memenuhi
kriteria untuk
diolah
140
100%

3. Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI). Sebanyak 140
kuesioner telah disebar kepada dua Universitas yakni Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI).
Dari jumlah tersebut sebanyak 70 kuesioner dibagikan kepada mahasiswa
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan 70
kuesioner lainnya dibagikan kepada Universitas Indonesia (UI). Tabel 4.2
menyajikan rangkuman informasi demografi responden berdasarkan
Universitas, semester yang ditempuh, dan jenis kelamin. Informasi
tersebut didapat dari kuesioner yang telah dikembalikan oleh responden.

34

Tabel 4.2
Data Statistik Responden
No
Keterangan
1 Universitas
1) Universitas Indonesia
2) Universitas Islam Negeri

a. Semester yang ditempuh di UI


1) Semeter I IV
2) Semester V VIII

b. Semester yang ditempuh di UIN


1) Semeter I IV
2) Semester V VIII

Jenis Kelamin
a. Mahasiswa UI
1) Laki-laki
2) Perempuan
b. Mahasiswa UIN
1) Laki-laki
2) Perempuan

Jumlah

Persentase

70
70
140

50%
50%
100%

27
43
70

38%
62%
100%

14
56
70

20%
80%
100%

53
17
70

75%
25%
100%

41
29
70

58%
42%
100%

Sumber: Data Primer Diolah


Gambar 4.1
Persentase Jumlah Responden Mahasiswa
Res ponden

50%
UIN

50%
UI

35

Gambar 4.2
Persentase Jumlah Responden Mahasiswa UI
Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
Perempuan
25%

La ki- lak i
75%

Gambar 4.3
Persentase Jumlah Responden Mahasiswa UIN
Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis KelaminJenis Kelamin

42%
42%
Perempuan
Perempuan

58%
58% Laki-Laki
Laki-Laki

B. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan informasi mengenai
karakteristik variabel penelitian dan demografi responden. Statistik deskriptif
menjelaskan skala jawaban responden terhadap setiap variabel yang diukur
dari minimum, maksimum, rata-rata dan standar deviasi.

36

Tabel 4.3
Hasil Uji Deskriptif Statistik
N
Minat
140
Motivasi_Kualitas
140
Motivasi_Karir
140
Motivasi_Ekonomi 140
Valid N (listwise)
140
Sumber: Data Primer Diolah

Minimum Maximum
11
30
22
20

25
50
50
50

Mean

Std.
Deviation

18.98
38.99
39.39
38.34

2.596
4.451
4.944
5.713

Tabel 4.3 menjelaskan bahwa jumlah responden (N) yang valid dan
dapat diproses lebih lanjut sebanyak 140 responden. Nilai minimum
menunjukkan nilai akumulasi paling rendah dari masing-masing jawaban
responden pada tiap indikator, sedangkan nilai maksimum menunjukkan nilai
akumulasi tertingginya. Mean (nilai rata-rata) menunjukkan nilai rata-rata
keseluruhan jawaban pada setiap elemen variabel, dan standar deviasi pada
penelitian ini digunakan untuk menilai tingkat dispersi atau persebaran ratarata atas jawaban dari keseluruhan responden.
Berdasarkan hasil pengolahan statistik deskriptif SPSS dalam tabel di
atas menunjukkan bahwa nilai rata-rata motivasi karir sebesar 39,39. Nilai
tersebut merupakan nilai yang tertinggi dibandingkan dengan nilai pada
indikator lainnya. Hal ini menggambarkan bahwa motivasi karir merupakan
indikator yang sangat mempengaruhi persepsi mahasiswa Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)
tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAK).

37

C. Uji Kualitas Data


a. Uji Reliabilitas
Reliabilitas atau keandalan suatu instrumen adalah kemantapan
atau stabilitas antara hasil pengamatan dengan instrumen atau pengukuran.
Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dapat dikatakan
reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu konstruk atau variabel
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbachs Alpha diatas 0,6
(Imam Ghozali, 2005: 41-42). Pengujian dilakukan dengan per indikator
menggunakan pernyataan yang terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian
yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.4
Uji Reliabilitas
Minat Mengikuti PPAk
Cronbach's
Alpha

Cronbach's Alpha Based on


Standardized Items

.781
Sumber: Data Primer Diolah

.853

N of Items
5

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel minat mengikuti


PPAk diperoleh nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,781. Nilai tersebut lebih
besar dari 0,60 (0,781 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan indikator minat mengikuti PPAk dikatakan
reliabel.

38

Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Motivasi Kualitas
Cronbach's
Alpha

Cronbach's Alpha Based on


Standardized Items

.762
Sumber: Data Primer Diolah

.893

N of Items
10

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi kualitas


diperoleh nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,762. Nilai tersebut lebih besar
dari 0,60 (0,762 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan indikator motivasi kualitas dikatakan
reliabel.
Tabel 4.6
Uji Reliabilitas
Motivasi Karir
Cronbach's
Alpha

Cronbach's Alpha Based on


Standardized Items

.769
Sumber: Data Primer Diolah

.912

N of Items
10

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi karir


diperoleh nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,769. Nilai tersebut lebih besar
dari 0,60 (0,769 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban
responden terhadap pernyataan indikator motivasi karir dikatakan reliabel.

39

Tabel 4.7
Uji Reliabilitas
Motivasi Ekonomi
Cronbach's
Alpha

Cronbach's Alpha Based on


Standardized Items

.771
Sumber: Data Primer Diolah

.917

N of Items
10

Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel motivasi


ekonomi diperoleh nilai Cronbachs Alpha sebesar 0,771. Nilai tersebut
lebih besar dari 0,60 (0,771 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa
jawaban responden terhadap pernyataan indikator motivasi ekonomi
dikatakan reliabel.
b. Uji Validitas
Uji validitas adalah tingkat yang digunakan untuk menjawab
pertanyaan instrumen, apakah mampu mengukur apa yang hendak diukur.
Atau dengan kata lain, tingkat kemampuan suatu instrumen untuk
mengungkapkan sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang
dilakukan dengan instrumen tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian
ini dilakukan

dengan

menggunakan

Pearson

Correlation.

Suatu

pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada di bawah


0,05. Hasil uji validitas untuk indikator minat mengikuti PPAk adalah
sebagai berikut:

40

Tabel 4.8
Uji Validitas
Minat Mengikuti PPAk
Pertanyaan

Sig.

Minat 1
0.000
Minat 2
0.000
Minat 3
0.000
Minat 4
0.000
Minat 5
0.000
Sumber: Data Primer Diolah

Pearson
Correlation
0.558
0.794
0.863
0.639
0.693

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil uji validitas untuk indikator motivasi kualitas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9
Uji Validitas
Motivasi Kualitas
Pertanyaan

Sig.

Motivasi Kualitas 1
Motivasi Kualitas 2
Motivasi Kualitas 3
Motivasi Kualitas 4
Motivasi Kualitas 5
Motivasi Kualitas 6
Motivasi Kualitas 7
Motivasi Kualitas 8
Motivasi Kualitas 9
Motivasi Kualitas 10
Sumber: Data Primer Diolah

0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000

Pearson
Correlation
0.640
0.669
0.718
0.684
0.630
0.708
0.652
0.645
0.700
0.590

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

41

Hasil uji validitas untuk indikator motivasi karir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.10
Uji Validitas
Motivasi Karir
Pertanyaan

Sig.

Motivasi Karir 1
0.000
Motivasi Karir 2
0.000
Motivasi Karir 3
0.000
Motivasi Karir 4
0.000
Motivasi Karir 5
0.001
Motivasi Karir 6
0.000
Motivasi Karir 7
0.000
Motivasi Karir 8
0.000
Motivasi Karir 9
0.000
Motivasi Karir 10
0.000
Sumber: Data Primer Diolah

Pearson
Correlation
0.722
0.703
0.711
0.635
0.695
0.707
0.740
0.742
0.685
0.688

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

Hasil uji validitas untuk indikator motivasi ekonomi adalah sebagai


berikut:
Tabel 4.11
Uji Validitas
Motivasi Ekonomi
Pertanyaan

Sig.

Motivasi Ekonomi 1
0.000
Motivasi Ekonomi 2
0.000
Motivasi Ekonomi 3
0.000
Motivasi Ekonomi 4
0.000
Motivasi Ekonomi 5
0.000
Motivasi Ekonomi 6
0.000
Motivasi Ekonomi 7
0.000
Motivasi Ekonomi 8
0.000
Motivasi Ekonomi 9
0.000
Motivasi Ekonomi 10 0.000
Sumber: Data Primer Diolah

Pearson
Correlation
0.797
0.761
0.778
0.807
0.765
0.704
0.555
0.579
0.631
0.743

Keterangan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

42

Berdasarkan keempat tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh


pertanyaan dan pernyataan pada indikator minat mengikuti PPAk,
motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berada pada
tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh
pertanyaan yang berjumlah 140 tersebut adalah valid.

D. Hasil Uji Asumsi Klasik


a. Hasil Uji Normalitas Regresi Berganda
Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh dari
responden mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI), maka didapatkan
hasil sebagai berikut:
Gambar 4.4
Hasil Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS


43

Dengan melihat tampilan grafik histogram maupun grafik


normal plot berikut, dapat disimpulkan bahwa grafik histrogram
memberikan pola distribusi yang normal (tidak terjadi kemencengan).
Pada grafik normal plot terlihat titik menyebar di sekitar garis
diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Kedua
grafik di bawah menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai
karena memenuhi asumsi normalitas.

44

b. Hasil Uji Normalitas Data Mahasiswa UIN & UI


Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh dari
responden mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar 4.5
Uji Normalitas t-Tes

Sumber: Data Primer Diolah


Berdasarkan gambar 4.5 dapat dilihat titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini
menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, sedangkan hasil
pengujian terhadap data yang diperoleh dari responden mahasiswa
Universitas Indonesia (UI) Depok, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

45

Gambar 4.6
Uji Normalitas t-Tes

Sumber: Data Primer Diolah


Berdasarkan gambar 4.6 dapat dilihat titik-titik menyebar di sekitar
garis diagonal, hanya sebagian kecil yang menjauhi garis diagonal, serta
penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa
residual terdistribusi secara normal.

46

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas


Gambar 4.7
Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data Primer yang telah diolah


Dari grafik Scatterplots terlihat bahwa titik menyebar secara acak
tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model
regresi. Dengan demikian, model regresi ini layak dipakai untuk
memprediksi persepsi

mahasiswa

tentang minat

mengikuti

PPAk

berdasarkan masukan indikator motivasi kualitas, motivasi karir, dan


motivasi ekonomi.

47

E. Hasil Uji Hipotesis


a. Uji Regresi Berganda
Pengujian regresi berganda dalam penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh antara variabel independen terhadap variabel
dependen. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga
indikator yaitu: motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi.
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah minat
mengikuti PPAk (Y).
b. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Setiap tambahan satu variabel independen, maka R2 pasti
meningkat, tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap
variabel dependen. Oleh karena itu, pada penelitian ini, R Square yang
digunakan adalah R Square yang sudah disesuaikan atau Adjusted R
Square (Adjusted R2) karena disesuaikan dengan jumlah variabel yang
digunakan dalam penelitian. Nilai Adjusted R2 dapat naik atau turun
apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali,
2005:83). Hasil uji koefisien determinasi (R2) dari pengujian statistik
regresi berganda adalah sebagai berikut:

48

Tabel 4.12
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model
1

Adjusted R Std. Error of


Square
the Estimate

R Square

.555 a

.308

.303

2.167

a. Predictors: (Constant), Persepsi


b. Dependent Variable: PPAK
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Hasil pengujian menunjukkan besarnya uji koefisien determinasi
(R2), koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang
disesuaikan (Adjusted R Square). Pada tabel diatas terlihat bahwa
koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.303
memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (minat
terhadap PPAk) adalah

30.3% ditentukan

mahasiswa, dan selebihnya

oleh

variabel persepsi

sebesar 60.7% (100% - 30,3%) ditentukan

oleh faktor lain yaitu, variabel gelar akuntan, variabel minat dan
kemampuan, variabel instrumen pendukung, dan variabel keterkaitan
PPAk dengan dunia kerja.
c. Uji Statistik Fisher (Uji F)
Tabel 4.13
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model
1

Sum of
Squares

Mean
Square

df

Regression

288.885

288.885

Residual

648.051

138

4.696

F
61.517

Sig.
.000a

Total
936.936
139
a. Predictors: (Constant), Persepsi
49

ANOVAb
Model
1

Sum of
Squares

Mean
Square

df

Regression

288.885

288.885

Residual

648.051

138

4.696

Total

936.936

139

F
61.517

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), Persepsi


b. Dependent Variable: PPAK
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS
Berdasarkan analisis SPSS dari tabel 4.14 diperoleh nilai signifikan
adalah 0,000. Artinya nilai signifikannya lebih kecil dari alpha 0,05 (0,000
< 0,05). Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil di atas adalah
indikator motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi
berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap minat mengikuti
pendidikan profesi akuntansi (PPAk), maka menerima H1 dan menolak H0.
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukkan bahwa persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI)
berpengaruh secara signifikan terhadap pendidikan profesi akuntansi
(PPAk). Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Viriany (2007) dan penelitian Ellya Benny dan Yuskar
(2006) yang menunjukkan bahwa secara bersama-sama motivasi kualitas,
motivasi karir, dan motivasi ekonomi mempunyai pengaruh yang
signifikan

dalam menentukan

minat

mahasiswa

untuk mengikuti

pendidikan profesi akuntansi (PPAk) tetapi hal ini tidak sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Widyastuti dkk (2004) yang menunjukkan
50

bahwa indikator motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi


tidak mempengaruhi minat mahasiswa akuntansi Universitas Gajah Mada
(UGM),

STIE

YKPN,

Universitas

Atma

Jaya,

dan

Universitas

Pembangunan Nasional (UPN) untuk mengikuti pendidikan profesi


akuntansi (PPAk).
d. Uji Independent Sample t-Test
Pengujian

hipotesis

pada

penelitian

ini

menggunakan

uji

parametriks, yaitu Independent Sample T-Test dengan menggunakan


program SPSS 17.00 dengan asumsi data terdistribusi secara normal. Dari
hasil SPSS untuk pengujian Independent Sample T-test maka didapatkan
out put sebagai berikut:
Tabel 4.14
Hasil SPSS (1)
Group Statistics
Group
PPAk UIN

N
70

Mean

Std.
Deviation

133.24

UI
70
138.14
Sumber: data Primer yang telah diolah

Std. Error
Mean

12.870

1.538

13.668

1.634

Dari hasi output SPSS yang pertama ini kita dapat melihat bahwa
rata-rata (mean) untuk mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri
(UIN) adalah 133,24 dengan jumlah 70 responden dan untuk mahasiswa
akuntansi Universitas Indonesia (UI) adalah 138,14 dengan jumlah yang
sama dengan responden UIN yaitu 70 responden. Berdasarkan hasil dari
rata-rata (mean) diatas maka dikatakan terdapat perbedaan yang signifikan
51

antara persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN)


dengan mahasiswa

akuntansi

Universitas

Indonesia

(UI)

tentang

pendidikan profesi akuntansi (PPAk). Untuk melihat apakah benar tidak


ada perbedaan secara nyata dalam statistik maka kita harus melihat out put
bagian kedua.
Tabel 4.15
Hasil SPSS (2)
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality
of
Variances

t-test for Equality of Means

95%
Confidence
Interval of the
Difference
F

Sig.

.003 .960 -2.184


P Equal
P variance
As
k assumed

Df

Sig.
Std.
Mean
(2Error
Lower Upper
Differ
taile
Differ
ence
d)
ence

138 .031 -4.900 2.244 -9.337

-.463

Equal
-2.184 137.503 .031 -4.900 2.244 -9.337
variance
s not
assumed
Sumber: data Primer yang telah diolah

-.463

Terdapat dua tahapan analisis yang harus dilakukan, pertama kita


akan menguji dahulu asumsi apakah variance kedua sampel tersebut sama
(equal variances assumed) atau memiliki variance yang tidak sama (equal
52

variance not assumed) dengan melihat Levenes Test. Jika probabilitas >
0.05 maka Ho tidak dapat ditolak jadi varians sama, namun jika
probabilitas < 0.05 maka Ho ditolak jadi varians berbeda atau Ha diterima
(Ghozali : 58, 2006).
Terlihat dari hasil out put SPSS pada tabel 4.16 diatas bahwa F
hitung Levenes Test sebesar 0.003 dengan probabilitas 0.960. Oleh
karena nilai ini lebih besar dari 0,05, maka kita dapat berasumsi bahwa
kelompok mempunyai perbedaan sama atau mempunyai kesamaan
variance (homogenitas) yaitu varians persepsi mahasiswa akuntansi
Universitas Islam Negeri (UIN) tentang pendidikan profesi akuntansi
(PPAk) sama dengan persepsi mahasiswa akuntansi Universitas Indonesia
(UI) tentang pendidikan profesi akuntansi (PPAk) dan mengabaikan test
yang kedua.
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa t-hitung untuk persepsi
tentang PPAk dengan Equal Variance not Assumed adalah -2.184 dengan
probabilitas 0,031. Karena probabilitas <0,05 (0.031 > 0.05) maka H

ditolak atau Mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif


Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) memiliki perbedaan
persepsi tentang PPAk. Hasil ini mendukung Hipotesis kedua (H )2 yang
diajukan oleh peneliti.
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan persepsi antara mahasiswa UIN dan UI tentang PPAk.
Perbedaan persepsi yang terjadi antara mahasiswa akuntansi Universitas
53

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia


(UI) mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk), disebabkan oleh
perbedaan motivasi untuk mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi. Pada
umumnya mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah
Jakarta lebih termotivasi mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi
dikarenakan

adanya

motivasi

kualitas

sebab

kualitas

seseorang

dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh tingkat


pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur maupun
mandiri. Dengan mengikuti PPAk asumsi mahasiswa UIN adalah
seseorang akan lebih berkualitas. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI)
Depok lebih termotivasi mengikuti PPAk dikarenakan adanya motivasi
karir yang dapat diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri
seseorang untuk meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka
pencapaian karir yang lebih baik dari sebelumnya. Maka dengan
mengikuti PPAk asumsi mahasiswa UI adalah seseorang akan mencapai
jenjang karir yang diinginkan. Untuk instrument pendukung yang terkait
dengan penjelasan penelitian diatas dapat diihat pada lampiran.

54

BAB V
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti pengaruh motivasi
kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi terhadap minat mahasiswa
akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI) untuk mengikuti program PPAk, serta untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa
akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Universitas Indonesia (UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).
Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan, yaitu:
1. Motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh
terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk
mengikuti program PPAk.
2. Terdapat perbedaan persepsi di antara mahasiswa akuntansi Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia
(UI) tentang Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk).

57

B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pengaruh
motivasi kualitas, motivasi karir, dan motivasi ekonomi berpengaruh
terhadap minat mahasiswa akuntansi Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta dan Universitas Indonesia (UI) untuk
mengikuti program PPAk. Hal ini mengindikasikan bahwa dengan
Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk) kompetensi dan profesionalisme
sumber daya akuntan lebih berkualitas. Mahasiswa juga beranggapan
bahwa karir yang semakin tinggi lebih penting sehingga mampu
mendorong mahasiswa untuk mengikuti PPAk agar dapat mencapai
kedudukan yang lebih tinggi di dalam pekerjaannya, memperoleh
kesempatan berkembang yang lebih baik, membutuhkan lebih sedikit
waktu untuk dipromosikan serta memperoleh pengakuan atas prestasi yang
diraih. Serta dalam penunjang berkarir dalam pekerjaan dan ekonomi.
Perbedaan persepsi yang terjadi antara mahasiswa akuntansi
Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta dan

Universitas Indonesia (UI) mengenai Pendidikan Profesi Akuntansi


(PPAk), disebabkan oleh perbedaan motivasi untuk mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi. Pada umumnya mahasiswa Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta lebih termotivasi mengikuti Pendidikan
Profesi Akuntansi dikarenakan adanya motivasi kualitas sebab kualitas
seseorang dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh
tingkat pendidikannya termasuk pendidikan berkelanjutan terstruktur

58

maupun mandiri. Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Depok lebih


termotivasi mengikuti PPAk dikarenakan adanya motivasi karir yang dapat
diartikan sebagai dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk
meningkatkan kemampuan pribadinya dalam rangka pencapaian karir yang
lebih baik dari sebelumnya.

59

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Syukriy. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Profesi Akuntansi


Publik, Media Riset Akuntansi, Auditing dan Informasi, Vol. 2, No.
1:66-90, April, 2002.
Bawono, Rangga, Icuk, dan Lutfia, Arum, Novelsyah, Mochamad. Persepsi
Mahasiswa Jurusan Akuntansi Reguler dan Non Reguler Tentang
Pendidikan Profesi Akuntansi, JAAI Volume 10 No. 2, 2006.
Benny, Ellya, dan Yuskar. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa
Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk),
Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, 2006.
Budi, Sasongko. Internal Auditor dan Dilema Etika. www.theAkuntan.Com.
Ghani, Erlane K, Said, Jamaliah, Nasir, Mohd, Noraini, dan Jusoff,
Kamaruzaman. The 21th Century Accounting Career from the Perspective
of the Malaysian University Students, Asian Social Science Vol. 4, No. 8,
2008.
Ghozali, Imam. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan
Penerbit UNDIP, Semarang, 2005.
Hamid, Abdul. Buku Panduan Penulisan Skripsi, Jakarta, 2007.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi & Manajemen, BPFE, Yogyakarta, 2002.
Mansur, Muhammad. Pengaruh Motivasi Kualitas, Status Sosial, dan Karir
Terhadap Minat Sarjana Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi
Akuntansi (PPAk), Sosiohumaniora, Vol. 8, No. 2,:124-142, Juli, 2006.
Nugroho, Bhuono A. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan
SPSS, Andi, Yogyakarta., 2005.
Santoso, Singgih. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Elex Media
Komputindo, Jakarta, 2002.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai
Pustaka, Jakarta, 2008.
Viriany. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk
Mengikuti
Pendidikan
Profesi
Akuntansi
(PPAk),
Jurnal
Akuntansi/Tahun XI, No. 03, 2007.

57

Yulianti, dan Fitriany. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Etika


Penyusunan Laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi VIII,
2005.
Wahyono, Teguh. 25 Model Analisis Statistik dengan SPSS 17, Jakarta, 2009.
Widyastuti, Suryaningsum dan Juliana. Pengaruh Motivasi Terhadap Minat
Mahasiswa Akuntansi untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi,
Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar Bali, 2004.

58

Lampiran 2: Uji Reliabilitas


Minat Mengikuti PPAk
Case Processing Summary
N
Cases

Valid

%
140

100.0

.0

140

100.0

Excluded
Total

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

N of Items

Items
.781

.853

Scale Statistics
Mean

Variance

37.96

Std. Deviation

26.962

N of Items

5.193

Motivasi Kualitas
Case Processing Summary
N
Cases

Valid

%
140

100.0

.0

140

100.0

Excludeda
Total

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's
Alpha

Standardized
N of Items

Items
.762

.893

11

Scale Statistics
Mean

Variance

77.97

Std. Deviation

79.251

N of Items

8.902

11

Motivasi Karir
Case Processing Summary
N
Cases

Valid

%
140

100.0

.0

140

100.0

Excludeda
Total

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

N of Items

Items
.769

.912

11

Scale Statistics
Mean

Variance

78.79

Std. Deviation

97.767

N of Items

9.888

11

Motivasi Ekonomi
Case Processing Summary
N
Cases

Valid
Excludeda
Total

%
140

100.0

.0

140

100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

N of Items

Items
.771

.917

11

Scale Statistics
Mean
76.67

Variance
130.568

Std. Deviation
11.427

N of Items
11

Motivasi Ekonomi
meko1
meko1

meko2

meko3

meko4

meko5

meko6

meko7

meko8

meko9

Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N
Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

meko2
1

140
**
.616

.616

meko3
**

140
**

.000
140
.646

**

.000
140
.590

**

.000
140
.631

**

.000
140
.255

**

.002
140
.320

**

**

.646

**

Correlations
meko5
meko6
.590

**

.631

meko7
**

.255

meko8
**

.320

meko9
**

**

.000

.000

.000

.000

.002

.000

.000

140
1

140
**
.805

140
**
.649

140
**
.478

140
**
.490

140
**
.326

140
*
.216

140
**
.326

.000

.000

.000

.000

.000

.011

.000

140
.805

**

140
1

.000
140
.649

**

.000
140
.478

**

.000
140
.490

**

.000
140
.326

**

.000
140
.216

140
.673

**

.000
140
.673

**

140
1

.000
140
.483

**

.000
140
.462

**

.000
140
.219

**

.009
140
.229

**

140
.483

**

.000
140
.665

**

.000
140
.665

**

140
1

.000
140
.481

**

.000
140
.287

**

.001
140
.321

**

140
.462

**

.000
140
.481

**

.000
140
.518

**

.000
140
.518

**

140
1

.000
140
.369

**

.000
140
.379

**

140
.219

**

.009
140
.287

**

.001
140
.369

**

.000
140
.343

**

.000
140
.343

**

140
1

.000
140
.302

**

140
.229

**

.007
140
.321

**

.000
140
.379

**

.000
140
.302

**

.000
140
.559

**

.000
140
.559

**

140
1

.000

.011

.007

.000

.000

.000

.000

140

140

140

140

140

140

140

140

**

**

**

**

**

**

**

**

.308

.308

.000

.000

.641

.641

meko4

.326

.413

.430

.382

.363

.450

140
.413

**

.000
140
.430

**

.000
140
.382

**

.000
140
.363

**

.000
140
.450

**

.000
140
.442

**

.000

.442

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

140

140

140

140

140

140

140

140

140
1

140

meko10

Pearson
Correlation

Sig. (2tailed)
N
mekoTot Pearson
Correlation
Sig. (2tailed)
N

.585

**

.000
140
.797

**

.398

**

.000
140
.761

**

.513

**

.000
140
.778

**

.548

**

.000
140
.807

**

.570

**

.000
140
.765

**

.388

**

.000
140
.704

**

.310

**

.000
140
.555

**

.519

**

.000
140
.579

**

.486

**

.000
140
.631

**

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

.000

140

140

140

140

140

140

140

140

140

meko10
.585

mekoTot
**

.797

**

.000

.000

140
**
.398

140
**
.761

.000

.000

140

140

.513

**

.000
140
.548

**

.000
140
.570

**

.000
140
.388

**

.000
140
.310

**

.000
140
.519

**

.000
140
.486

**

.778

**

.000
140
.807

**

.000
140
.765

**

.000
140
.704

**

.000
140
.555

**

.000
140
.579

**

.000
140
.631

**

.000

.000

140

140

.743

**

.000
140
.743

**

140
1

.000
140

140

Lampiran 4: Hasil Uji Regresi


Variables Entered/Removedb
Variables
Model

Variables Entered

Persepsi

Removed

Method

. Enter

a. All requested variables entered.


b. Dependent Variable: PPAK

Model Summary

Model

R Square

.555a

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.308

.303

2.167

a. Predictors: (Constant), Persepsi


b. Dependent Variable: PPAK

ANOVA
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

288.885

288.885

Residual

648.051

138

4.696

Total

936.936

139

Sig.
.000a

61.517

a. Predictors: (Constant), Persepsi


b. Dependent Variable: PPAK

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B
(Constant)
Persepsi

Std. Error
4.765

1.821

.122

.016

a. Dependent Variable: PPAK

Lampiran 5: Hasil Uji Asumsi Klasik

Coefficients
Beta

Collinearity Statistics
t

.555

Sig.

2.616

.010

7.843

.000

Tolerance

1.000

VIF

1.000

Lampiran 4: Independent Sample t-test


Group Statistics
Group
PPAk

UIN
UI

Mean
70
70

133.24
138.14

Std.
Deviation
12.870
13.668

Std. Error
Mean
1.538
1.634

Independent Samples Test


Equality of Variances

F
PPAk

Equal
variances
assumed
Equal
variances
not
assumed

Sig.
.003

.960

t-test for Equality of Means

Sig. (2tailed)

df

Mean
Difference

Std. Error
Difference

-2.184

138

.031

-4.900

2.244

-2.184

137.503

.031

-4.900

2.244

of the Difference
Lower

Upper

-9.337

-.463

-9.337

-.463

You might also like