Professional Documents
Culture Documents
JURNAL KEOLAHRAGAAN
https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/JKP
ABSTRACT
This study has the main objective of developing a measuring instrument for emotional intelligence that
is suitable for elementary Physical Education teachers. The research method used was descriptive
quantitative-qualitative technique development. The population was 500 elementary school physical
education teachers in Cimahi City and Sukabumi City, with a sample of 100 people taken randomly.
The results of this study indicate that: 1) Conceptual emotional intelligence is an individual character
that is related to needs, as well as the ability to manage, express oneself appropriately, and how to
manage other people's emotions and build relationships with others. Emotional intelligence itself is
divided into 13 dimensions. 2) The measuring instrument was developed in the form of multiple
choice with four alternative choices. Each choice describes a preference for each dimension of
emotional intelligence and between choices are ordinal, ranging from very descriptive to not
describing the character being measured. The weighting of the score for each choice is determined
using the consecutive interval method., 3) Most of the items developed with a high and adequate level
of readability as a measure of emotional intelligence for elementary school teachers based on expert
assessments that have been carried out to 69 items, the remaining 31 items were declared inadequate
(invalid). The items that are not selected are numbers 1, 3, 4, 11, 15, 16, 18, 19, 22, 26, 33, 35, 36, 41,
43, 44, 45, 46, 47, 48, 49 , 50, 51, 53, 55, 56, 64, 71, 90, 95, and 99. The item reliability index that has
been declared valid is 0.950 with a SEM of 6,870. This shows that these items have a reliable
consistency.
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan utama mengembangkan alat ukur baku kecerdasan emosi yang cocok
untuk guru penjas SD. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif Pengembangan
dengan teknik kuantitatif-kualitatif. Populasi sebanyak 500 orang guru penjas SD di Kota Cimahi dan
Kota Sukabumi, dengan sampel sebanyak 100 orang diambil secara random. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: 1) Emotional intelligence secara konseptual merupakan karakter individu yang
berhubungan dengan kebutuhan, dorongan, sekaligus kemampuan untuk mengenali, mengelola, dan
mengekspresikan emosi diri dengan tepat, serta bagaimana mengenali emosi orang lain dan membina
hubungan dengan orang lain. Kecerdasan emosi itu sendiri terbagi pada 13 dimensi., 2) Alat ukur
tersebut dikembangkan berupa pilihan ganda dengan empat alternatif pilihan. Setiap pilihan
menggambarkan preferensi atas setiap dimensi emotional intelligence dan antar pilihan itu bersifat
ordinal dari mulai yang sangat menggambarkan sampai dengan tidak menggambarkan karakter yang
diukur. Penentuan bobot skor untuk setiap pilihan ditentukan dengan menggunakan sucessive interval
method., 3) Sebagian besar item yang dikembangkan memiliki tingkat keterbacaan tinggi dan
memadai sebagai alat ukur kecerdasan emosi guru penjas SD terutama berdasarkan judgement pakar
yang telah dilakukan., 4) Item yang terpilih menjadi 69 butir, sisanya sebanyak 31 butir dinyatakan
1
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
tidak memadai (tidak valid). Item-item yang tidak terpilih tersebut adalah nomor 1, 3, 4, 11, 15, 16,
18, 19, 22, 26, 33, 35, 36, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 55, 56, 64, 71, 90, 95, dan 99.
Indeks reliabilitas item yang telah dinyatakan valid sebesar 0,950 dengan SEM sebesar 6,870. Hal
tersebut menunjukkan bahwa item-item tersebut memiliki keajegan yang handal.
2
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
emosi dirinya dan menghargai emosi orang saat ini instrumen untuk mengukur
lain acapkali disebut sebagai kecerdasan kecerdasan emosi pada guru Penjas masih
emosi atau emotional intelligence. sangat sedikit. Sehingga guru Penjas
Demikian pentingnya peran seringkali mengalami kesulitan untuk
kecerdasan emosi dalam kehidupan mengidentifikasi kecerdasan emosi dirinya.
manusia, Goleman (2003) menyebutkan Sebagai salah satu upaya mengisi
bahwa kecerdasan emosi jauh lebih kelangkaan itu, melalui penelitian ini akan
berperan daripada kecerdasan intelektual dikembangkan alat pengukuran kecerdasan
atau IQ. Goleman memperlihatkan bahwa emosi untuk guru pendidikan jasmani di
kecerdasan intelektual hanya memberikan sekolah dasar.
kontribusi 20% terhadap kesuksesan hidup Berdasarkan penjelasan sebelumnya,
seseorang. Sehingga kesuksesan hidup maka masalah penelitian adalah sebagai
sebenarnya lebih banyak ditentukan oleh berikut.
kecerdasan emosi seseorang. Sehubungan 1) Bagaimanakah formulasi konsep
itu, agar dapat mempersiapkan generasi emotional intelligence beserta
muda yang berkualitas, pemahaman pengukurannya yang dihasilkan melalui
terhadap kecerdasan emosi perlu dilakukan kajian teoretik-konseptual dan judgement
sedini mungkin. Simmons & Simmons pakar.
(1997) mengungkapkan bahwa bagi 2) Bagaimanakah blue print konstruks,
kebanyakan orang, kecerdasan emosi dasar model alat ukur yang akan dikembangkan,
mereka akan terlihat pada saat menginjak dan draft perangkat alat ukur untuk
usia enam tahun dan akan terus berubah diujicobakan berdasarkan hasil kajian
semasa remaja. Sekali kecerdasan emosi teoretik dan judgement pakar.
mereka terbentuk pada masa remaja, 3) Bagaimanakah tingkat keterbacaan
biasanya tidak akan ada lagi perubahan draft alat ukur oleh responden dan validitas
secara signifikan, meskipun usaha-usaha konstruk berdasarkan judgement pakar.
yang dilakukan untuk mengubah 4) Sejauh manakah berbagai
kecerdasan emosi akan tampak dalam persyaratan standardisasi alat ukur baku
perubahan kecerdasan emosi berdasarkan uji coba empirik telah
Berangkat dari pemikiran itu, dewasa terpenuhi dalam alat ukur emotional
ini banyak guru Penjas yang menyadari intelligence yang dikembangkan dalam
pentingnya mengembangkan kecerdasan penelitian ini.
emosi khususnya dalam pembelajaran di
sekolah. Namun sangat disayangkan bahwa
2
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
3
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
reliabilitas butir terpilih melalui uji b. Stress emosi adalah tingkat di mana
validitas dengan menggunakan rumus guru penjas SD merasa terganggu oleh
alpha Cronbach. perasaan-perasaan yang membuatnya
tidak nyaman – disadari atau tidak,
HASIL DAN PEMBAHASAN
memberikan tekanan pada tubuh, dan
Hasil
dalam jumlah yang sangat besar
Secara umum penelitian ini berusaha
mengganggu penampilan fisik.
mengembangkan model alat ukur baku
c. Optimisme merujuk pada sejauh mana
pengungkap emotional intelligence yang
guru penjas SD melihat dunianya, baik
cocok untuk guru Penjas Sekolah Dasar.
secara positif atau negatif.
1) Bagaimanakah formulasi konsep
d. Self-esteem adalah kecenderungan
emotional intelligence beserta
guru penjas SD dalam menghargai dan
pengukurannya yang dihasilkan melalui
menerima keadaan diri sendiri.
kajian teoretik-konseptual dan
e. Komitmen untuk bekerja ialah
judgement pakar.
kecenderungan guru Penjas SD untuk
Berdasarkan hasil kajian teoretik-
bekerja keras dalam menyelesaikan
konseptual dan judgement pakar, emotional
pekerjaannya dan bertanggung jawab
intelligence secara konseptual merupakan
atas pekerjaannya.
karakter individu yang berhubungan
f. Perhatian terhadap hal-hal kecil
dengan kebutuhan, dorongan, sekaligus
mengukur sejauh mana tingkatan guru
kemampuan untuk mengenali, mengelola
Penjas SD dalam memberikan
dan mengekspresikan emosi diri dengan
perhatian yang cermat terhadap apa
tepat, serta bagaimana mengenali emosi
yang mereka lakukan.
orang lain dan membina hubungan dengan
g. Keinginan untuk berubah mengacu
orang lain. Kecerdasan emosi itu sendiri
pada sampai sejauh mana guru Penjas
terbagi pada 13 dimensi. Secara lengkap
SD mampu mengubah lingkungan,
berikut definisi operasional 13 dimensi
dalam hal kepercayaan atau dalam
kecerdasan emosi tersebut.
tingkah laku mereka.
a. Energi emosi adalah energi yang
h. Keberanian adalah kemampuan guru
dimiliki guru penjas SD untuk
Penjas SD untuk mengalami resiko
mengatasi stres, frustrasi, konflik
luka, kehilangan, kesulitan hidup atau
ataupun tekanan -- bagian dari energi
ketidaknyamanan fisik dalam
fisik yang digunakan untuk memenuhi
mencapai sebuah tujuan yang
dorongan-dorongan pribadi.
didambakan.
4
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
i. Pengarahan diri adalah kecenderungan orang lain dan membina hubungan dengan
dalam membentuk opini, mengatur orang lain. Secara operasional kecerdasan
tujuan dan membuat keputusan. emosi pada alat ukur tersebut merupakan
j. Keasertifan adalah ukuran sampai skor masing-masing dimensi sebagai hasil
tingkat mana guru Penjas SD mencoba dari jawaban yang diberikan guru Penjas
untuk memotivasi orang lain agar SD berdasarkan preferensi yang terkandung
percaya atau melakukan sesuatu, dalam setiap alternatif jawaban.
mengukur sampai sejauh mana guru 2) Bagaimanakah blue print konstruks,
Penjas SD bertahan untuk menuruti model alat ukur yang akan
orang lain. dikembangkan dan draft perangkat alat
k. Toleransi adalah ukuran dimana guru ukur untuk diujicobakan berdasarkan
penjas SD bersabar atau bersedia untuk hasil kajian teoretik dan judgement
menerima ketidaknyamanan dari orang pakar.
lain. Berdasarkan hasil kajian teoretik dan
l. Pertimbangan terhadap orang lain judgement pakar, berikut adalah blue print
adalah sejauh mana guru Penjas SD konstruk alat ukur kecerdasan emosi untuk
mau mengerti, mau guru Penjas SD.
mempertimbangkan, menolong, jujur
dan bertanggung jawab.
m. Kemampuan bersosialisasi adalah
kecenderungan untuk bertemu dengan
orang, menghabiskan waktu
bercengkerama dan berada dalam suatu
kelompok.
Pengukuran terhadap kecerdasan
emosi guru penjas SD dilakukan melalui
suatu alat ukur baku. Alat ukur yang
dimaksud adalah instrumen yang dapat
memberikan gambaran tentang karakter
individu (guru penjas SD) berhubungan
dengan kebutuhan, dorongan, sekaligus
kemampuan untuk mengenali, mengelola
dan mengekspresikan emosi diri dengan
tepat, serta bagaimana mengenali emosi
5
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
Variabel Dimensi Indikator (Ruang Lingkup) diukur. Penentuan bobot skor untuk setiap
Alat Ukur 1. Energi Emosi Jumlah kegiatan yang diikuti
Kecerdasan Keterlibatan dalam kegiatan yang diikuti pilihan ditentukan dengan menggunakan
Emosi Guru Kenyamanan perasaan di setiap waktu
penjas SD Jumlah waktu yang dihabiskan untuk beristirahat sucessive interval method. Untuk
Kekuatan dan aktivitas fisik
2. Stres Emosi 2.1. Stres dalam diri
2.2. Stres dari lingkungan keluarga
menggambarkan profil kecerdasan emosi
2.3. Stres dari lingkungan sekolah
2.4. Stres dari lingkungan masyarakat guru Penjas SD, dikembangkan kategori
3. Optimisme Penggunaan bahasa (positif/negatif) dalam berkomunikasi dengan
orang lain dengan empat tingkatan, yaitu rendah,
Jenis informasi (positif/negatif) yang disampaikan
Sesuatu yang dibicarakan tentang orang lain (positif/negatif) menengah, tinggi dan tinggi sekali.
Ekspresi wajah (tampilan fisik)
4. Penghargaan Pandangan terhadap kondisi fisik 3) Bagaimanakah tingkat keterbacaan draft
terhadap Diri Pandangan terhadap kondisi intelektualitas (kecerdasan)
Sendiri Pandangan terhadap kondisi sosio-ekonomi alat ukur oleh responden dan validitas
5. Komitmen Penggunaan waktu untuk belajar
Belajar Ketekunan dalam menyelesaikan tugas konstruk berdasarkan judgement pakar.
Kesiapan dalam mempertanggungjawabkan hasil belajar
6. Perhatian Penggambaran verbal dalam berkomunikasi Setelah proses judgement pakar dan
terhadap Hal- Pelaksanaan tugas-tugas
hal Kecil Efesiensi waktu uji tingkat keterbacaan, diperoleh 100 item
7. Keinginan Rutinitas dalam melakukan satu kegiatan
untuk Berubah Cara mengerjakan sesuatu terpilih sebagaimana terlihat pada tabel 3.1
Penerimaan terhadap perubahan lingkungan
8. Keberanian Terhadap luka fisik
Terhadap kesulitan hidup
berikut.
Terhadap tantangan
9. Pengarahan Kesiapan untuk beropini/berpendapat
Diri Kesiapan dalam mengatur tujuan Tabel 3.1. Jumlah Item Terpilih untuk Uji Coba
Kesiapan dalam membuat keputusan Setelah Judgement dan Uji Keterbacaan
10. Asertivitas Cara mengekspresikan opini
Keinginan untuk memberi perintah
No. Tahap Jumlah item
Pandangan terhadap bantuan orang lain (butir)
Sikap terhadap kepala sekolah (atasan) 1. Awal 123
11. Toleransi Sabar dalam mengahadapi tindakan orang lain
Siap dalam menenima ketidaknyamanan dari orang lain 2. Judgement Pakar 111
12. Pertimbangan Adanya keinginan untuk mengerti orang lain
terhadap Orang Adanya keinginan untuk mempertimbangkan pendapat orang lain 3. Uji Keterbacaan 100
Lain Adanya keinginan untuk menolong
Keberanian untuk jujur kepada orang lain
Kesiapan untuk bertanggung jawab untuk orang lain
13. Kemampuan Durasi yang digunakan untuk berkumpul dengan kelompok
Bersosialisasi Kecenderungan untuk mencari teman baru Berdasarkan Tabel.1 di atas,
Memiliki pemahaman tentang perilaku orang lain
diketahui bahwa jumlah item awal sebelum
Gambar 1. Blue Print Konstruk Alat Ukur judgement pakar sebanyak 123 butir.
Kecerdasan Emosi untuk Guru penjas SD Sedangkan setelah judgement pakar item
Alat ukur tersebut dikembangkan terpilih sebanyak 111 butir. Kemudian
berupa pilihan ganda dengan empat setelah uji keterbacaan terhadap responden
alternatif pilihan. Setiap pilihan terbatas menjadi 100 butir. Secara lebih
menggambarkan preferensi atas setiap lengkap proses reduksi item di atas dapat
dimensi emotional intelligence dan antar dilihat pada lampiran. Hal tersebut dapat
pilihan itu bersifat ordinal dari mulai yang diartikan bahwa sebagian besar item yang
sangat menggambarkan sampai dengan dikembangkan memiliki tingkat
tidak menggambarkan karakter yang keterbacaan tinggi dan memadai sebagai
alat ukur kecerdasan emosi guru Penjas SD
6
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
terutama berdasarkan judgement pakar 46, 47, 48, 49, 50, 51, 53, 55, 56, 64, 71,
yang telah dilakukan. 90, 95, dan 99. Secara lengkap rekapitulasi
4) Sejauh manakah berbagai persyaratan dan hasil perhitungan uji validitas dapat
standarisasi alat ukur baku -- dilihat pada lampiran.
berdasarkan uji coba empirik -- telah Hasil uji validitas di atas berdampak
terpenuhi dalam alat ukur emotional pada keterwakilan item dalam indikator
intelligence yang dikembangkan dalam atau ruang lingkup dari dimensi-dimensi
penelitian ini. kecerdasan emosi yang ada. Dari 13
Seperti diketahui bersama bahwa dimensi kecerdasan emosi, 4 di antaranya
sebuah alat ukur psikologis dapat dikatakan memiliki indikator atau ruang lingkup yang
baku jika memenuhi minimal tiga syarat, tidak terwakili. 4 dimensi tersebut adalah a)
dan dua yang utama adalah validitas dan dimensi energi emosi pada ruang lingkup
reliabilitas. Berikut diuraikan hasil keterlibatan dalam kegiatan yang diikuti; b)
penelitian berkaitan dengan tiga hal dimensi stres emosi pada ruang lingkup
tersebut. stres dari lingkungan sekolah; c) dimensi
Uji validitas item pada penelitian ini perhatian terhadap hal-hal kecil pada ruang
menggunakan teknik korelasi butir-total lingkup penggambaran verbal dalam
dengan rumus korelasi Spearman. Dari berkomunikasi, pelaksanaan tugas-tugas,
hasil perhitungan diketahui bahwa seluruh dan efesiensi waktu; dan d) dimensi
item (100 item/ 100 %) yang diujicobakan keinginan untuk berubah pada ruang
dinyatakan valid dengan signifikansi 99%. lingkup penerimaan terhadap perubahan
Namun demikian untuk lebih meyakinkan lingkungan.
akurasi validitas item yang diperoleh, item- Dengan demikian, secara keseluruhan
item tersebut kemudian diverifikasi alat ukur kecerdasan emosi yang diteliti ini
kembali dengan merujuk pada pendapat belum memadai untuk menggambarkan
Nunnally (1979) yang mengungkapkan karakter individu (guru Penjas SD) yang
bahwa level terendah validitas item yang berhubungan dengan kebutuhan, dorongan,
memadai untuk sebuah alat ukur psikologis sekaligus kemampuan untuk mengenali,
adalah 0,3. Dengan dasar itu, item yang mengelola, dan mengekspresikan emosi diri
terpilih menjadi 69 butir, sisanya sebanyak dengan tepat, serta bagaimana mengenali
31 butir dinyatakan tidak memadai (tidak emosi orang lain dan membina hubungan
valid). Item-item yang tidak terpilih dengan orang lain secara utuh. Namun
tersebut adalah nomor 1, 3, 4, 11, 15, 16, begitu, alat ukur ini memiliki kemampuan
18, 19, 22, 26, 33, 35, 36, 41, 43, 44, 45,
7
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
8
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
9
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
10
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
11
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
12
Ahmad Hamidi Vol.6 No.1, 2020 (1-13)
13